WURi Si'Ll ST VO W ATI MM: 1140449 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDS PENDIDIK AN AG AM A ISLAM SEK O LAH TING G I A G AM A ISLAM NEGERI (STA IN ) SALATIG A 2008
MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN
FIKIH MELALUI METODE DRILL
(Stud* Pada Kclas IV MI SaiaHyah Ngepanrejo II,
Bandongan, Magelang Tahun 2008)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.PD.I)
WURi Si'Ll ST VO W ATI
MM: 1140449
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDS PENDIDIK AN AG AM A ISLAM
SEK O LAH TING G I A G AM A ISLAM NEGERI
(STA IN ) SALATIG A
2008
(Studi Pada Kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II,
Bandongan, Magelar.g Tahun 2008)
MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN
FIKIH MELALUI METODE DRILL
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
JU RUSAN TARBIY A H
SEK O LAH TING G I A G A M A ISLAM NEG ER I (STAIN)
S A L A T I G A
2008
1 Mochlasin, MAg Dosen STAIN SALATIGA
NOT A PEMBIIvlBlNG Salatiga, Agustus 2008 Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.
Sdr. Wuri Sulistyowati Ketua STAIN Salatiga di
SALATIGA Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Skripsi Saudari: Nama : Wuri Sulistyowati
NIM : 114C6449 Jurusan : Tarbiyah
Prodi : Pendidikan Agama Islam Judul : MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI
PELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DRILL (Studi pada Kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II,
Bandongan, Magelang Tahun 2008) Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah.
Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. li
DEPARTEM EN A G A M A Rl SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A
f. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :
PE N G ESA H A N
: MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERIJudul
PELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DRILL (Studi Pada Kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II, Bandongan, Magelang Tahun 2008) Nam a : WURI SULISTYOWATI : 11406449
NIM
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi
12 Ramadhan 1429 H Salatiga,---------------------------
12 September 2008 M Panitia Ujian
Sekretaris Sidang Ketua Sidang Dr. H. Muh. Saerbzi, M. Ag.
>r. Imam Sutomo, M. Ag. N IP .150247014 NIP. 150216814
Penguji I mad Maimun, M. Ag.
Dra. Diamiatul Islamivah, M. Ag N IP .150289271 N IP .150234070
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0293) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :
DEKLARASI
Bismillah irrohman irroh imDengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari temyata terdapat mated atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.
Demikian deklarasi im dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, Agustus 2008 N1M. 11406449
IV
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini berujudul "Meningkatkan Penguasaan Materi Pelajran Fikih Melalui Metode Drill (Stndi pada Kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II Bandongan Magelang Tahun 2008).
Untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran fikih pada pokok bahasan ’’Tata cara shalat dalam keadaan sakit, banyak cara yang sudah dilaksanakan oleh guru di Madras?.h ini, tapi sepertinya belum berhasil. Maka dari itu peneliti mencoba menggunakan metode drill. Selain memahami ata cara shalat keadaan sakit guru dituntut untuk berusaha mengembangkan ketrampilan menggunakan metode tersebut, yang disesuaikan dengan kondisi Madrasah setempat.
Agar pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka guru harus merancang proses belajar mengajar dan melibatkan siswa secara aktif, baik mental maupun fisiknya.
Fungsi pembelajaran dengan metode diatas, sebagai alat bantu bagi guru dan pembawa informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Hal ini diharapkan dapat memotivasi seluruh siswa kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II Bandongan
Magelang pada tahun pelajaran 2007/2008 beserta guru kelasnya, yang menjadi subjek penelitian.
Peneliti melaksanakan pembelajaran ini dalam 3 siklus. Tiap-tiap siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Setelah melaksanakan tes formatif pada siklus I kemampuan siswa mencapai nilai rata-rata 5,62. Ketentuan belajar klasikal mencapai 44,76%. Pada siklus II nilai tes formatif pada siklus II kemampuan siswa mencapai rata-rata 6,32, ketentuan belajar klasikal mencapai
64,76%. Pada siklus III nilai tes formatif pada siklus III siswa mencapai nilai rata- rata 7,2, ketentuan belajar klasikal mencapai 70,47% Sebagai catatan bahwa meskipun pada siklus I rata-rata nilai kurang memuaskan karena siswa belum terbiasa dengan metode yang digunakan, dan pada siklus II siswa sudah ada peningkatan karena siswa sudah mengerti dan pada siklus
III hasilnya sudah memuaskan karena siswa semua sudah aktif dengan metode yang digunakan.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada mata pelajaran fikih khususnya pada pokok bahasan tata cara shalat dalam keadaan sakit dengan menggunakan metode drill. Maka guru hendaknya menggunakan metode tersebut baik untuk menanamkan konsep kepada siswa maupun variasi dalam mengajar.
Kata Kunci: Penguasaan materi eiajaran, fikih, metode drill.
v
MOTTO
i*
^ya ^ya
A^>- j 4i)io*xJ jv -^J jijC ^ S " Uo3 JiJiPl^JjLn i j-yO a.J^ <L\}y>- i^JlsA^ ^ s' t. fj t i p o - . J p L p > ^ J i 4»T O j^ T
Artinya : “Maka disebabkan Rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjatubkan diri dari sekelilingnya. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusawarahlah dengan mereka dal am urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. (QS. Ali Imron. 159) vi
PERSEMBAHAN S f a ip s i i n i p e n u lts p e rs e m 6 a h fa n f{e p a d a :
1. K e d u a o ra n g t u a y a n g te r h o n n a t
2. Kepada suami, ami ^ fafaksfafak* dan adifaadifau semua yang tercmta
3. %epada ahnamaterSTfil/NSaiatiga
4. Kepadu re fan-re/(an senasib dan seperjuangan
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengaturkan puji syukur yang sebesar-besar kehadirat Allah yang Maha Kuasa, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta sal am semoga terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang merupakan uswatun khasanah bagi kita semua.
Penulis sadar dan insaf bahwa, dalam penyusunan skripsi ini penulis akan mengalami kesulitan tanpa adanya bantuan dari, Dosen Pembimbing dan bapak- bapak dosen pada umumnya serta semua yang terlibat. Oleh karena itu dengan pengantar ini, penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan memberikan bantuan fasilitas.
2. Bapak Drs. Jaka Sutopo selaku ketua bidang ketarbiyahan.
3. Bapak Mochlasin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing.
4. Bapak/Ibu Dosen yang telah mendidik penulis sampai selesai sekolahnya.
5. Pen gurus perpustakaan STAIN Salatiga beserta stafnya.
6. Bapak kepala MI Salafiyah Ngepanrejo II, Bandongan Magelang, tempat penulis meneliti.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya.
8. Teman-teman senasib sepeijuangan yang telah membantu saya.
Untuk itu, penulis berdoa7 semoga amal baiknya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. viii
Penulis menyadari, adanya keterbatasan kemampuan, maka penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Maka dengan hati terbuka penulis mengharap koreksi, kritik maupun saran demi perbaikan selanjutnya.
Akhimya sebagai harapan penulis s^moga skripsi ini memperoleh keridhoan di hadapan Allah SWT. Amin.
Salatiga, Agustus 2008 Peneliti
DAFTARISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
x
xi
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
35
xii
DAFTAR PUSTAKA LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI SURAT KETERANGAN PENELITIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAFTAR NILAIEVALUASI AKHIR SISWA RIWAYAT HIDUP PENELITI xni
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Konsultasi Skripsi Surat Keterangan Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Daftar Nilai Evaluasi Akhir Riwayat Hidup Peneliti xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasamya proses belajar mengajar adalah kegiatan interaktif suatu
arah antara guru dan siswa dalam memproses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka guru dan siswa merupakan dua komponen yang menentukan dalam kegiatan belajar mengajar, disamping komponen- komponen yang lainnya seperti materi, metode dan tujuannya. Dalam proses belajar mengajar terdapat pendekatan, metode dan teknik belajar mengajar.
Proses belajar mengajar menggunakan berbagai metode pembelajaran. Metode pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan. Maka dalam proses belajar mengajar guru hams memilih metode pengajaran yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Keberhasilan belajar anak-anak sangat ditentukan oleh besar kecilnya minat belajamya, meskipun hal lain perlu diperhatikan. Jika minat belajamva tinggi kemungkinan besar tingkat keberhasilannya mudah diperoleh. Dalam proses pembelajaran adalah peningkatan ilmu pengetahuan pada pembelajaran
Fikih ditentukan adanya pengamalan.
Proses belajar mengajar dalam prakteknya di kelas sering kurang efektif.
- Karena pelaksanaan proses belajar mengajar yang belum maksimal melibatkan gum dan siswa. Seperti halnya dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Fikih masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi, pelajaran.
1
2 Penyampaian materi pembelajaran hanya bertumpu pada metode-metode tertentu secara monoton. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak interaktif, kurang menarik dan tekanannya hanya mengejar target penyelesaian pokok bahasan.
Faktor utama keberhasilan pendidikan, adalah kineija pada guru yang profesional dalam segala hal. Salah satu diantaranya kemampuan guru yaitu, mampu menempatkan dirinya sebagai guru, orang tua di sekolah, teman bermain siswa, tempat mencurahkan hati siswa, kedekatan yang mendidik antara guru dengan siswa. Sikap yang dominan anak apabila sudah merasa jiwa dan hatinya dekat dengan guru, maka anak selalu mengikuti petunjuk guru. Anak selalu memperhatikan tingkah laku guru, tutur kata guru, pola pikir guru. Hal ini dapat membuka jalur komunikasi antara guru dan murid yang sehat, sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan, seperti halnya hubungan antara metode dengan keberhasilan siswa.
Dalam hal metode pembelajaran tentang keberhasilan dalam mengajar, Allah berfirman ( Q. S An. Nahl, 16 : 125 j.1
Artinya: Seluruh (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
1 AI-Qur'an dan Terjemahamwa, ASy-Svira, Semarang, 1992, him. 421
3 Maksud dari hadits diatas adalah: “Beberapa metode dan pendekatan yang hendaknya digunakan dalam pengubahan tingkah laku beragama, yaitu Hikmah (bijaksana), pelajaran yang baik dan Mujadalah (berargumentasi) dengan baik. Semuanya menunjuk kepada suatu pendekatan persuasive yang melibatkan keaktifan dominan intelektual dan emosional secara simultan, sehingga perubahan tingkah laku mitra bicara lahir berdasarkan keputusan sendiri” 2
Melihat keadaan tersebut, perlu penanganan secara serius agar peningkatan kualitas pembelajaran secara serius agar peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai. Karena sangat penting pengaruh pemilihan metode dalam kegiatan belajar, mengajar, dan pada akhimya harapan peningkatan penguasaan mated pembelajaran dapat terwujud.
Oleh karena itu perlu diuji cobakan penerapan berbagai pembelajaran untuk diketahui dampakuya bagi proses dan hasil pembelajaran.
Untuk itu perlu kiranya dikaji melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK),dengan memilih Judul: “Memngkatkan Penguasaan Materi Pelajaran Fikih Melalui metode drill Pada Siswa Kelas IV Di MI Salafiyah Ngepanrejo II Bandongan Tahun Ajaran 200877
2 Departemen Agama RI. M etodologi Pendidikan Agama Islam, Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 2001 him. 23.
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Fikih?
2. Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar Fikih?
3. Apakah siswa dapat menguasai mated dengan baik setelah mengikuti pembelajaran melalui metode drill?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran Fikih.
2. Untuk mengetahui apakah metode drill dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar Fikih.
3. Untuk mengetahui apakah siswa mampu menguasai mated Fikih dengan baik melalui metode drill.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan agar dapat memberikan informasi- informasi yang jelas tentang ada tidaknya manfaat menggunakan metode drill
5 dalara kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas anak didik, dilakukan oleh siswa kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo E Bandongan Magelang
Tahun 2008. Yang dapat memberikan gambaran yang seharusnya mereka lakukan. Sehingga dengan adanya informasi-informasi ini dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis, yaitu:
1. Secara praktis, apabila ada peningkatan penguasaan materi Fikih berarti bagi siswa kelas IV MI Salafiyah Ngepanrejo II Bandongan Magelang Tahun 2008, dapat memperoleh ilmu pengertian, pemahaman, tentang manfaat penggunaan metode drill dalam upaya meningkatkan penguasaan materi
Fikih.
2. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa ilmu pengetahuan bagi pemilihan metode pembelajaran. Pada khususnya dalam menggunakan metode drill yang dilakukan pada siswa kelas IV MI
Salafiyah Ngepanrejo II Bandongan Magelang, pada pelajaran Fikih, dan dapat juga digunakan pada mata pelajaran yang lainnya dan di Madrasah Ibtidaiyah.
E. Hipotesis Tindakan Pemilihan metode drill yang digunakan mampu meningkatkan perhatian, aktivitas serta penguasaan maten Fikih. Pada siswa kelas IV Ml Salafiyah
Ngepanrejo II Bandongan Magelang Tahun 2008.
6 F. Definisi Istilah Untuk menghindari dari berbagai interpretasi yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan kata kunci yang terkandung dalam judui skripsi, yaitu:
1. Pengertian Peningkatan
Meningkatkan artinya meninggalkan taraf kedudukan martabat seseorang lebih tinggi dari sebelumnya.3 Sebagai gambaran seorang siswa yang mempunyai nilai yang sangat rendah, kemudian dia berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat meningkatkan martabatnya.
2. Penguasaan Materi Pembelajaran
Penguasaan materi pembelajaran merupakan indikator suatu keberhasilan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Penguasaan materi pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: Guru, Siswa dan Lingkungan Situasi Pembelajaran di Kelas.
Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut, guru merupakan obyek dalam proses belajar mengajar tersebut. Sedangkan siswa merupakan subyek dalam proses belajar mengajar. Siswa yang harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Disamping itu lingkungan atau situasi pembelajaran di kelas juga mempengaruhi pembelajaran yang efektif.
. Kamus Besar B diasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta, 2002, him. 1198.
7 Misalnya tidak teijadinya kegaduhan di dalam kelas. Situasi kelas yang menyenangkan dan lain sebagainya.
Salah satu pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang memudahkan murid belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup dengan sesama atau suatu hasil belajar yang diinginkan.4 * Apabila dalam suatu pembelajaran di kelas dapat tercipta pembelajaran yang efektif maka siswa akan mudah mengatasi materi pembelajaran.
3. Karakteristik Pelajaran Fikih
“Fikih dari kata a I a JI adalah bentuk masdar, sedangkan fiilnya s'
aj l o j a j l — 3 yang berarti pengertian (istilah) dan pemahaman (bahasa) .
Pendapat dari salah satu ulama Fikih dalam haditsnya:
i\ y iy n r J ) £ aX si-ji t j i
✓ ✓ ✓ /* x ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Artinya: “Dia (Fikih) adalah ilmu tentang hukum-hukum syari’ah yang diistibatkan (digali) dari dalil-dalilnya yang terinci”.6
“Pelajaran Fikih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik
4 H, Aminudin Rasyad, Media Pengajaran, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, Jakarta, 1997, him. 4.
3 H. Mudjahid, dkk, Fikih II, Modul 1-6, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, Jakarta, 1997, him. 7.
6 M. Suparta, dkk, F ikih /, Modul 1-6, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
Jakarta, 1996, him. 4.8 untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman” 7
Mata pelajaran Fikih adalah sal ah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang membahas ajaran agama Islam Syari’at Islam tentang cara-cara manusia melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dan mengatur kehidupan sesama manusia serta alam sekitamya mata pelajaran
Fikih di Madrasah Ibtidaiyah (MI) diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina siswa untuk mengetahui, memahami dan menghayati Islam untuk dapat diamalkan dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana.
Aspek yang lebih ditekankan pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Pengetahuan syari’at Islam sederhana.
b. Pengalaman dan pembinaan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari.8 Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami, pokok-pokok Hukum Islam terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli. Selain itu juga membekali peserta didik agar dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.
Mata pelajaran Fikih di atas berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai kebenaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT, sebagai pedoman
' ______________ , Kurikulum Kompetensi, Departeman Agama R1 Direktorat Jendral Kelembagaan
Agama Islam MI, Jakarta, 2004, him. 119.8 M. Suparta, dkk, Op.Cit, him, 7.
9 mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, membiasakan pengamalan terhadap Hukum Islam pada peserta didik dengan ikhlas, membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah di masyarakat.
Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam melaksanakan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari serta membekali peserta didik dalam bidang Fikih/ Hukum Islam.
4. Metode Bela jar
Metode mengajar merupakan alat yang digunakan oleh guru untuk menggunakan siswa agar mempelajari bahan pelajaran. Istilah “metode” adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan “mengajar” mempunyai arti menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam diri anak didik. Metode mengajar dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang instruktur.
“Jadi metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengejar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar”.9
Dr. Omar Mohammad A1 Toumy A1 Syaibani berpendapat tentang metode atau cara-cara mengajar yang dapat digunakan dalam pendidikan
! H. Mansyur, Strategi Belajar M engajar, Modul 1-6 Direktorat Jendral Pembinaan Agama Islam Rl,
Jakarta, 1995. him. 29.10 Islam adalah “Bahwa semua aktivitas belajar dan mengajar itu harus berdasarkan akhlak Islam yang mulia.
Metode yang harus digunakan harus dapat membangkitkan semangat ajaran akhlak Islam, tujuan-tujuan yang akan dicapai juga harus berdasarkan ajaran akhlak Islam.10
Adapun beberapa jenis metode mengajar antara lain ceramah, tanya jawab, demonstrasi, drill, diskusi pemberian tugas, dan masih banyak metode yang lain. Metode drill merupakan salah satu kelompok individu. Tiap-tiap metode belajar memiliki kelemahan dan kelebihan (kekuatan) sendiri-sendiri maka guru atau seorang pendidik harus dapat memilih jenis metode mengajar yang tepat, dan disesuaikan dengan kcmampuan siswa.
5. Metode Drill
Metode drill sering juga disebut metode “latihan” merupakan suatu / cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan tentang suatu yang dipelajari. Jems-jenis pengetahuan/' ketrampilan yang dapat dimiliki siswa meliputi penguasaan asosiasi, kecakapan motorik atau ketrampilan jasmaniah dan kecakapan mental.11
10 M. Suparta, dkk, Op.Cit, 31.
11 Syaiful Bahri, Djamarah, Aswan Zain, Stralegi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, him.
108.11 Adapim Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam metode drill yaitu: a. Guru memberikan penjelasan tentang hasil yang ingin dicapai dan pelaksanaan latihan. Penjelasan itu disertai dengan contoh-contoh.
b. Guru memberikan latihan pendahuluan sebagai persiapan untuk melaksanakan latihan yang sesungguhnya.
c. Siswa melaksanakan latihan yang sesungguhnya secara individual.
Latihan ini tidak hanya dilakukan dalam satu kali tapi perlu diulang- ulang. Ketika latihan gum mengadakan bimbingan, petunjuk-petunjuk dan pengawasan.
d. Latihan hendaknya disesuaikan dengan taraf kemampuan pelajar/ siswa.
e. Setelah siswa melakukan latihan gum memberikan komentar, dan seteiah itu dilakukan tes akhir, skor yang diperoleh yaitu siswa yang dapat mengeijakan tes dengan benar.
Dalam menggunakan metode drill pada saat kegiatan belajar mengajar Fikih di Madrasah Ibtidaiyah metode drill ini dipergunakan secara gabungan dengan metode lain, temtama metode demonstrasi.
G. Metode Penelitian
Data yang akan diperoleh perlu dikumpulkan teriebih dahulu. Sedangkan penelitian ini merupakan suatu kegiatan llmiah maka langkah-langkah yang akan dilaksanakan penelitian ini perlu menggunakan cara yang ilmiah pula. Untuk itu penulis melakukannya dengan langkah-langkah sebagai berikut:
12
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas.
Tindakan tersebut diberikan oleh gum atau dengan arahan dari gum yang dilakukan oleh siswa. Model penelitian tindakan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang. Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I
Rencana Kegiatan Penelitian
Bulau No Kegiatan1
2
3
4
5
6
3. Persiapan
X
2. Pelaksanaan Siklus 1
X
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi/ Pengumpulan Data
d. Refleksi
3. Pelaksanaan Siklus 11
X
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi/ Pengumpulan Data
d. Refleksi
13 Bulan
No Kegiatan
1
2
3
4
5
6 4.
Pelaksanaan Siklus III
X
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Observasi/ Pengumpulan Data
d. Refleksi 5.
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
X
a. Menyusun Daftar Hasil Penelitian
b. Menyelenggarakan Diskusi Daftar Hasil Penelitian 6.
Ujian
2. Subyek Penelitian
Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas IV dan guru mata pelajaran Fikih di MI Salaflyah Ngepanrejo II Bandongan Magelang.
Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Fikih di Ml khususnya pada kelas
IV.
3. Langkah-Iangkah atau Siklus Penelitian
Secara terperinci tahapan dalam rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Peneliti menetapkan altematif peningkatan motivasi belajar siswa.
2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran yang mengembangkan motivasi belajar siswa dengan meminta masukan dari guru lain.
14 3) Peneliti mengembangkan stimulasi pembelajaran untuk menggugah motivasi siswa.
4) Membnat dan melengkapi alat pembelajaran.
5) Membuat lembar observasi. 6) Melakukan latihan untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.
c. Observasi Dalam tahapan ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menjelaskan materi yang akan dilatihkan. Selain observasi oleh peneliti sendiri, juga meminta rekan guru yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlihat dalam pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan melakukan sendiri, juga untuk obyektivitas keija peneliti.
d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi yang dikumpulkan dan dianalisa dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru uapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sehingga dapat disajikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
15
4. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes (latihan) berfungsi untuk kemampuan dan kemajuan siswa dan mengetahui pengetahuan, kemampuan akal siswa.
5. Pengumpulan Data
a. Dokumentasi Untuk melihat nilai pelajaran Fikih sebelum penerapan penelitian tmdakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang dan rendah.
b. Tes Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan mated, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Sebelum melakukan tes akhir siswa melakukan latihan dengan campuran metode dokumentasi.
c. Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktivitas dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali oleh momen refleksi. Dari refleksi tindakan pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk
16 peningkatan pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data.
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar laporan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian Awal, terdiri dari halaman judul, lembar persetujuan, pemyatan keaslian tujuan, abstrak, kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, dan halaman daftar lampiran.
2. Bagian Inti terdiri dari:
BAB I : Pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan, definisi istilah/ operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka BAB III : Pelaksanaan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, deskripsi persiklus dan pembahasan tiap siklus. BAB V : Penutup, meliputi simpulan dan saran-saran.
3. Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka.
Lampiran-lampiran, dan riwayat hidup peneliti.
BAB II K A JIA N PU ST A K A A. Penguasaan Materi Pelajaran Penguasaan adalah kemampuan memahami keahlian atau pendidikan.1 Proses belajar mengajar selaku suatu sistem instruksional mengacu kepada
pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain, materi siswa, guru, metode situasi dan evaluasi. “Agar tujuan itu tercapai semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antara sesama komponen itu terjadi keijasama. Karena itu gum tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja” 2
“Materi atau bahan” adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik.3 Sedangkan “pelajaran” adalah proses pembahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.4
Penguasaan materi pelajaran adalah suatu sumber pendidikan yang harus diberikan atau disampaikan kepada anak didik dengan melalui proses sampai anak itu mampu memahami sumber pelajaran itu.
- ________ , Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2002, him. 1198
2 H Mansyur, Starategi Belajar M engjar M odul 1-6, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam, Jakarta, 1995, him 9.
3 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar M engajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, him.
50.
4 H Mansyur, Loc. Cit.
17
18 Guru dan siswa harus ada interaksi yang bertujuan, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didiknya.
Maka guru dalam kegiatan proses belajar mengajar mated harus di desain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang sentral. Mated harus sudah di desain dan disiapkan sebelum berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Dari pengertian di atas jelas bahwa penguasaan mated pelajaran pada did siswa masing-masing sangatlah penting karena mempengaruhi keberhasilan dalam akhir pendidikan.
B. Karakteristik Fikih
“Mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran dalam kelompok pendidikan agama Islam yang mengajarkan hukum Islam serta memberikan bimbingan kepada siswa kearah tumbuhnya keyakinan terhadap kebenaran hukum-hukum Islam, serta terbentuknya kebiasaan untuk melaksanakan”.5
Ruang lingkup mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah secara umum tercar.tum dalam rumusan tujuan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang secara gads besar mencakup ibadah mu’amalah, al ath’imah, dan pengurusan jenazah.6
5 M. Suparta, dkk, Fikih S, Modul 1-6, Departemen Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
Jakarta, him. 18.6 Asep Syaeful Rohim, Lilin Nurbaniah, Fikih Ibadah, Rosda, Jakarta, 2006, him. 1.
19 “Bahan pengajaran tersebut dirinci dan dibatasi keluasaan dan kedalaman materinya dalam pokok bahasan/ sub pokok bahasan serta uraian. Ruang lingkup pembahasan mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah masuk dalam tujuan pembelajaran meliputi 35 buah bahan/ materi yang diharapkan siswa mampu menguasainya dengan baik dengan rincian:
1. Rukun Islam dan lafal syahadatain serta artinya
2. Konsep bersih dan suci
3. Wudlu
4. Tayamum
5. Gerakan dan bacaan aba-aba dalam shalat
6. Tata cara shalat
7. Shalat fardhu
8. Adzan dan Iqamah
9. Ketentuan-ketentuan shalat
10. Tata cara shalat beijamaah
11. Tata cara shalat Jum'at
12. Bacaan doa dalam shalat
13. Tata cara shalat dalam keadaan sakit
14. Tata cara shalat rawatib
15. Tata cara shalat tarawih dan witir
16. Tata cara shalat idain
17. Tata cara shalat sunat tahajud
18. Tata cara shalat Jama’ dan qashar
19. Tata cara sujud sahwi, dan sujud syukur
30. Jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan yang haram
20
Ibtidaiyah seorang guru harus pandai mengatakan komponen-komponen saat proses belajar mengajar dan khususnya dalam pemilihan metode, sehingga
35. Jenazah ta’ziyah. dan ziarah.7 Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bahan pengajarannya dititikberatkan pada ibadah, terutama shalat. Jadi jelas untuk mengajarkan materi fikih di Madrasah
34. Barang titipan (wadi’ah) dan barang temuan (lugathah)
33. Tata cara jual beli
32. Qurban aqidah, dan khitan
31. Jenis-jenis hewan yang halal dan yang haram
29. Haji dan umroh
20. Ketentuan dan tata cara puasa
28. Shadaqah, infaq, dan wakaf
27. Tata cara mengeluarkan zakat fitrah dan zakat mal
26. Zakat uang kertas, zakat biji-bijian dan buah-buahan, zakat harta pemiagaan dan tata cara mengeluarkan zakat.
25. Benda-benda wajib zakat
24. Ketentuan-ketentuan tentang zakat
23. Tata cara pinjam meminjam, sewa menyewa, dan upah
21. Amalan-amalan bulan ramadhan 22. Hari-hari dilarang berpuasa dan hari-hari disunatkan berpuasa.
7 M. Suparta, dkk, Loc.cit, him. 15
21 pembelajaran bisa tercapai dengan baik, k?rena tujuannya adalah untuk raenunjang pencapaian tujuan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah yang secara kunkuler bertujuan menanamkan pemahaman dan penghayatan kepada anak didik serta kesediaan untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pentingnya Penggunaan Mctode
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. “Seorang guru lidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikolog dan pendidikan”.8
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak didik. Oleh karena ltu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya. Prof. Dr. Winarno Surakhmat, M.Sc.Ed,
s Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Op. Cit, him. c'2>.
22 mengemukakan lima macam faktor yang mempengarahi penggnnaan metode mengajar sebagai berikut: 1. Tuj uan yang berbagai jenis dan fungsinya.
2. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
3. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
4. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya.
5. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.9 Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka dari itu guru hams pandai-pandai untuk memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi, anak didik. Situasi tujuannya. Macam-macam metode antara lain:
1. Metode Proyeksi
Adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya.
2. Metode eksperimen
Adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses percobaan.
3. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Adalah guru memberikan tugas membaca kemudian siswa disumh mengamati atau mencari persoalan yang ada.
9 Ibid, him. 54.
23
4. Metode Diskusi
Adalah memberikan alteraatif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan.
5. Metode Bermain Peran
Adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik.
6. Metode Sosiodrama
Adalah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
7. Metode Demonstrasi
Adalah suatu metode yang digunakan untuk mem perl ihatkan sesuatu proses atau cara keija suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
8. Metode Karyawisata
Adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik yang jalan membawa mereka langsung ke obvek yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
9. Metode Tanya Jawab
Adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.
24
10. Metode Latihan
Adalah suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
11. Metode Bercerita Adalah cara mengajar dengan bercerita atau sama dengan metode ceramah.
12. Metode Ceramah
Adalah cara yang digunakan sejak jaman dulu atau tradisional.10 Tujuan dan kegiatan belajar mengajar tidak akan pemah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Sal ah satunya adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan.
Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki ketrampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dengan tujuan jangan bertolak belakang. Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. apalah artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.
Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga seperti dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
10 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak dalam Ineraksi E dukatif Rineka Cipta, Jakarta, 1997, him.
195.
25 D. Penerapan Metode D rill dalam Pembelajaran Dalam pemilihan metode seorang guru harus benar-benar memahami suatu metode yang dipilih sehingga dalam proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik dan !ancar.
Metode drill yang dipilih diharapkan anak didik mampu memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan pada mata pelajaran fikih.
Dalam setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing- masing, sedangkan metode drill memiliki kelebihan antara lain: