PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA

DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I

SEMESTER 1

SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Disusun Oleh: Al mu‟kharomi Zailani

  111-14-136

  

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  i ii

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA

DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I

SEMESTETR 1

SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Disusun Oleh: Al mu‟kharomi Zailani

  111-14-136

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2018 iv

v

  

MOTTO

٦ ا ٥ إَف

اً ْسُْي ِ ْسُْعْلا َعَم َّن اً ْسُْي ِ ْسُْعْلا َعَم َّن

  ِ ِ

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan dan sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al Insyirah : 5-6)

  َع َن َكَ َفْيَك او ُر ُظْنإَف ِضْرألا ِفِ اوُير ِس ْلُق ْ ُهُ ُ َثَْكَأ َن َكَ ُلْبَق ْنِم َنيِ َّلَّا ُةَبِقإ

َيِكِ ْشُْم

  

Artinya Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu

adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". (Q.S Ar Rum : 42)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini disusun dan ditulis untuk dipersembahkan kepada:

  1. Cintaku tersayang ibunda saya ibu Suminem dan ayahhanda tercinta ku bapak Suwarsono yang telah memberikan cinta, kasih dan sayangnya kepada saya. Yang telah mendorong dan menyemangati saya untuk melanjutkan sekolah sampai pada perguruan tinggi.

  2. Keluarga besar yang turut ambil bagian dalam memberikan motivasi yang berguna untuk saya menyelesaikan tugas akhir ini

  3. Sahabat sejati, keluarga kembaran saya yang turut membangun, menyemangati dan selalu memberikan motivasi bagi saya yaitu Al mu‟ Rismillah Zailana

  4. Keluarga besar SMP Negeri I Salatiga

  5. Para sahabat-sahabat baik yang turut untuk menyemangati saya dan yang ada ketika saya butuhkan.

KATA PENGANTAR

  ِمي ِح ّرلا ِنَمْحّرلا ِّللَا ِمْسِب Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT tiada dzat yang patut disembah, dipuji dan ditaati, dialah sang khaliq yang telah menurunkan Islam sebagai aturan yang adil, dan mulia yang merupakan rahmad dan nikmat bagi seluruh alam sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan judul peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam nusantara dengan metode make a match pada siswa kelas IX I semester 1 SMP Negeri I Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada penutup para nabi dan rosul nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berjuang untuk menyebarkan ajaran Islam. Khususnya ilmu keislaman yang akan menjadi pondasi untuk kehidupan di dunia dan akherat kelak. Bagi penulis tugas skripsi ini merupakan tugas yang ringan.

  Penulis juga menyadari bahwa banyak kekuragan dan hambatan dalam skripsi yang disusun oleh penulis ini karena adanya keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki. walaupun skripsi ini pada akhirnya dapat terselesaikan, meski dengan adanya bantuan dari beberapa pihak yang ambil bagiann dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan batuannya, khususnya kepada

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan selaku dosen pembimbing.

  4. Bapak dan ibu dosen Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  5. Bapak Wartono., M. Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri I Salatiga

  6. Bapak Slamet, S. Pd.I selaku guru pengampu pelajaran agama islam kelas

  IX I SMP Negeri I Salatiga

  7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas bantuan yang telah diberikannya maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya. Penulis juga berdo‟a semoga amal perbuatan yang telah diberikan dapat diterima oleh Allah swt dan mendapatkan balasan yang lebih baik amin Penulis juga mengharap kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini dan penulis juga brharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

  Salatiga, 10 Agustus 2018

  Al Mu’kharomi zailani 111-14-136

  

ABSTRAK

  Zailani, Al Mu‟ Kharomi. 2018. Peningkatan hasil Belajar Pendidikan Agama

  Islam Materi Sejarah Perkembangan Islam Nusantara dengan metode Make a Match pada siswa Kelas IX I Semester 1 SMP

  Jurusan Pendidikan Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Siti Rukhayati, M. Ag.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Sejarah Perkembangan Islam Nusantara, metode Make

  A Match

  Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah penerapan model make a

  

match dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah

  perkembangan Islam nusantara dengan metode make a match pada siswa kelas IX

  I SMP Negeri I Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian yang dilakukan adalah guru mata pelajaran dan siswa kelas IX I Semester 1 SMP Negeri I Salatiga yang terdiri dari 24 siswa perempuan dan 2 diantaranya siswa laki-laki.

  Penelitian ini merupkan penelitian tindakan kelas (PTK). Siklus ini terdiri dari dua bagian siklus I dan siklus II yang masing-masing terdiri dari empat tahapan diantaranya: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. metode pengumpulan data menggunakan, tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan cara perbandingan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan kriteria ketuntasan klasikal.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada pra siklus diperoleh hasil 35 % (9 siswa) ketuntasan dan 65 % (17 siswa) belum tuntas. Pada siklus I yang mengalami ketuntasan sebanyak 69% (18 siswa) dan yang belum tuntas sebanyak 31% (17 siswa). Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dimana siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 96% (25 siswa) dan yang belum tuntas ada 4% (1 siswa). Maka simpulkan bahwa hasil per siklus kriteria KKM siswa siklus I dan II mengalami peningkatan sebanyak 27 %.

  Pengarang :

  a. Nama : Al Mu ‟kharomi Zailani

  b. E-mail Pembimbing

  a. Nama : Siti Rukhayati, M. Ag

  b. E-mail : siti Fakultas : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jurusan : 18 halaman

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ................................................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................... v PERNYATAAN KELULUSAN TULISAN ....................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 5 E. Hipotesis Tindakan .................................................................................. 5 F. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 6 G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

  1. Manfaat Secara Teoritis ................................................................. 6

  2. Manfaat Secara Praktis .................................................................. 6

  H. Definisi Operasional ........................................................................... 7

  1. Peningkatan Hasil Belajar ............................................................. 7

  2. Pendidikan Agama Islam ............................................................... 8

  3. Sejarah Perkembangan Islam Nusantara ....................................... 8

  4. Metode Make And Match ............................................................. 9

  I. Metode Penelitian .................................................................................. 9 xii

  1. Rancangan Penelitian .................................................................... 9

  2. Lokasi, Waktu Dan Subjek Penelitian ......................................... 10

  3. Langkah-Langkah Penelitian ....................................................... 11

  4. Instrumen Penelitian .................................................................... 15

  5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 16

  6. Analisis Data ............................................................................... 16 J. Sistematika Penulisan ........................................................................ 17

  BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Kajian Teori ......................................................................................... 19

  1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 21

  2. Pendidikan Agama Islam ................................................................. 24

  3. Sejarah Perkembangan Islam Nusantara ......................................... 28

  4. Metode Make And Match ................................................................ 35

  5. Hubungan Make And Match Terhadap Peningkatan Hasil Belajar 40

  B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 43

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri I Salatiga .................................................... 42

  1. Profil SMP Negeri I Salatiga ................................................................ 42

  2. Data Keadaan Siswa ............................................................................. 43

  3. Sarana dan prasarana ............................................................................ 44

  4. Visi dan misi ......................................................................................... 44

  5. Subjek, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian ............................... 45

  B. Deskripsi Pelaksana Penelitian 46

  1. Deskripsi pra siklus .............................................................................. 46

  2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 47

  3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 56

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN TINDAKAN A. Deskripsi Per Siklus 61

  1. Deskripsi Pra Siklus ........................................................................... 61 xiii

  2. Deskripsi Siklus I ............................................................................... 63

  3. Deskripsi Siklus II .............................................................................. 65

  B. Pembahasan .................................................................................................. 66

  1. Pra Siklus .................................................................................................. 66

  2. Siklus I ...................................................................................................... 66

  3. Siklus II .................................................................................................... 71

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 78 B. Saran ........................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  xiv

  Daftar Tabel

Tabel 1.1 Standar kompetensi dan kompetensi dasar ......................................... 27Tabel 1.2 Kompetensi Inti ................................................................................. 27Tabel 1.3 Data Keadaan Siswa .......................................................................... 43Tabel 2.1 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..................................... 46Tabel 2.3 Aspek Dalam Guru Siklus I ............................................................... 50Tabel 2.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................................... 51Tabel 2.5 Nilai Evaluasi Siklus I ....................................................................... 52Tabel 2.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ...................................................... 57Tabel 2.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................... 58Tabel 2.8 Nilai Evaluasi Siklus II ...................................................................... 59Tabel 3.1 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ..................................... 62Tabel 3.2 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Siklus I) ......................................... 64Tabel 3.3 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Siklus 1I) ....................................... 65Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I ....................................................... 67Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I ...................................................... 70Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ..................................................... 72Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................... 75Tabel 3.8 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................................. 77 xv

  Daftar Bagan

Bagan 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK Menurut Arikunto Dalam

  Suyadi ................................................................................................................ 10

Bagan 1.2 Pengamatan Observasi ..................................................................... 14Bagan 1.3 Hubungan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ........... 39

  xvi Daftar Diagram Diagram 1.1 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ................................ 63 Diagram 1.2 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Siklus 1) .................................. 67 Diagram 1.3 Perolehan Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus II) ............................ 72 xvii

  Daftar kolom Kolom 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ..................................................... .. 77 xviii

  Daftar Lampiran Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Dokumentasi Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 6 Daftar Nilai Siklus I Lampiran 7 Daftar Nilai Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 12 Lembar Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 13 lembar Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 14 Profil SMP N I Salatiga I Lampiran 15 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 18 Lembar Konsultasi Skirpsi Lampiran 19 Nilai SKK Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 21 Metode Make A Match Siklus I dan Siklus II Lampiran 22 Wawancara Siklus I dan Siklus II xix

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA

DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I

SEMESTER 1

SMP NEGERI I SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Disusun Oleh: Al

  Mu‟kharomi Zailani 111-14-136

  

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

8102

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi,

  disistematisasi dan diinterprestasi, menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang kebenarannya (Zainuddin, 2016: 37). Ilmu sendiri sering diartikan dengan sebuah kejelasan yang sering digunakan dalam proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. Setiap disiplin ilmu sering dibatasi dengan objek kajian. Namun secara filsafat sendiri ilmu lebih khusus dibandingkan dengan pengetahuan.

  Falsafah Pendidikan Islam ialah pikiran, pandanagan dan renungan (Zainuddin, 2016: 42). manusia tentang suatu proses transformasi dan usaha pengembangan bakat serta kemampuan seseorang baik aspek kognitif, afektif psikomotor maupun akhlak. Pendidikan dalam pandangan Islam sendiri sering disebut dengan suatu proses informasi yang kemungkinan diserap oleh masing-masing individu yang dapat menjiwai secara berfikir, bertindak dan bersikap yang berguna untuk dirinya sendiri, hubungannya dengan manusia lain, hubungan dengan Allah sang khaliq maupun hubungannya dengan alam.

  Pembentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, ditandai dengan karakteristik pendidikan (Zainudddin, 2016: 43). Tidak hanya dengan mengajarkan atau mentransformasikan ilmu dan ketrampilan serta budaya melainkan dengan cara memberikan perlengkapan kepada peserta didik untuk memecahkan persoalan baik yang sudah tampak pada sekarang maupun permasalahan yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam selalu berorientasi pada masa yang akan datang karena anak didik masa kini merupakan pendidik di masa yang akan darang. Seorang guru dalam mengajarkan materi harus mengikuti perkembangan zaman.

  Membiasakan diri pada kecakapan siswa yang memiliki taraf berbeda- beda (tidak semua anak bakat yang sama pada pembelajaran). Selain itu tidak

  1 mungkin siswa punya kemampuan dengan segala daya kemampuannya mampu sigap dalam keadaan yang nyata pada proses belajar mengajar (Majid, 2014: 106). Ada kalanya siswa mengalami kejenuhan untuk mempelajari pembelajaran. Dari itulah pengajar hendaknya beradaptasi pada keadaan muridnya. Penting untuk melaksanakan pembelajaran yang inovasi, menarik serta menyajikan pelajaran yang efektif dan efisien agar pelajar ketagihan untuk mengikuti penyampaian materi.

  Kurikulum dan pola pikir yang sesuai (Majid, 2014: 108). dapat mendukung untuk mengikuti perkembangan pembelajaran pada anak didik. Hal ini pula mampu mengurangi tingkah laku anak yang menyimpang dari kebiasaan belajar. mudah untuk mengarahkan anak didik mengikuti proses belajar mengajar dengan kehidupan sehari-hari dimasyarakat sekitar mereka. apabila peserta didik berhadapan dengan lingkungan hidup mereka akan menemukan banyak yang berlomba-lomba untuk kesenangan materi sebanyak mungkinbanyak yang berkeyakinan semakin banyak yang dimilikinya, maka ia akan semakin senang dan bahagia.

  Penerapan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam pada hakekatnya banyak pendapat yang menyatakan bahwa merupakan pembelajaran yang kurang menarik. Itulah kenapa dalam keadaan nyata daya tarik anak masih rendah. faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaruh hasil belajar diantaranya dari pihak pengajar maupun pelajar sendiri.

  Penyebab yang sering ditemukan adalah dari cara mengajar yang kurang kreatif, lebih cenderung monoton dan tidak menyesuaikan dengan keadaan siswa. Sebetulnya gaya belajar siswa satu dengan yang lainnya pasti berbeda- bada.

  Cara mengajar Jika sanggup disamakan antara guru dangan pemahaman siswa akan menciptakan suasana aktif, hidup dan pencapaian hasil yang diinginkan secara maksimal. Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak yaitu dengan sokongan yang dimulai dari orang tua (Kanisus, 2006: 62), Ini merupakan unsur lebih tinggi permasalahannya. Permulaan anak memulai pembelajaran pertama dari orang tua. Mereka akan mempersiapkan untuk dibiasakan anaknya dalam proses belajar. dengan adanya pembiasaan ini anak lama-kelamaan trampil dalam memahami perkembangan ilmu modern yang diperolehnya.

  Ketika sudah bersekolah, pada saat yang tepat anak dapat menunjukkan tanpa adanya keraguaan, bakat, perhatian, dorongan dalam berpengetahuaan. Orang tua juga dapat membatasi kegiatan anak dalam memanfaatkan waktu yang ada secara teratur dan maksimal. Adapun dengan orang tua bisa memberikan motivasi akan memunculkan semangat dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Semakin canggihnya teknologi yang berkembang saat ini, tak dapat dipungkiri membuat ilmu pengetahuan untuk dapat disesuaikan pada perkembangan modern saat ini. Dengan berkembangnya tegnologi mempermudahkan anak dalam pembelajaran.

  Teknologi dengan piawainya menghasilkan pengaruh kuat pada proses mempelajari pengetahuan. Memang dampak yang banyak tidak bisa terlepas dari positif dan negatif. Jika mampu mempergunakan secara efisien akan memberikan manfaat yang besar-besaran. Namun sebaliknya jikalau sama sekali tidak sanggup memakai maka memberikan keburukan yang nyata. Oleh sebab itulah pelajar mesti dengan pintar memilih yang terbaik dari penggunaan teknologi. Peran dari orang tualah juga salah satu faktor pendukung yang mesti cerdas mengawasi dan mengatur kegiatan anaknya selama memakai tegnologi.

  Hasil pengambilan survey yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IX I SMP Negeri I Salatiga melalui diskusi dengan guru kelas diperoleh adanya masalah dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang telah dilaksanakan berupa penyerapan siswa tentang materi yang disampaikan. Tidak maksimalnya anak dalam proses belajar yang berdampak pada nilai ujian menurun ataupun kurang memuaskan. Dibuktikan dengan menurunnya hasil nilai akhir pendidikan agama Islam yang menunjukkan dari 26 siswa kelas IX

  I SMP Negeri 1 Salatiga yang memiliki nilai standar KKM. Hanya 35 % dari 26 siswa yang memenuhi standar, sedangkan yang 65 % dari 26 siswa mendapat nilai dibawah standar KKM yaitu 80 pada ulangan harian.

  Berdasarkan adanya permasalahan yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Peneliti berdiskusi dengan guru pengampu materi untuk mencari pencapaian keselarasan mengenai kecocokan dalam mengambilan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Faedah penggunaan metode dengan cara istimewa dan menarik dapat menggerakkan motivasi. Penyesuaian diri dalam beradaptasi pada lingkungan pembelajaran baik tempat maupun suasana. Mengasah kerjasama yang dapat menghindari pertikaian dan menguntungkan pendidik memahamkan materi pada permasalahan pendidikan agama Islam khususnya materi menelusuri tradisi Islam di nusantara pada siswa kelas IX I semester 1 SMP Negeri 1 Salatiga Tahun pembelajaran 2017/1018.

  Penerapan metode make a match dapat memudahkan siswa dengan materi baru. Membiasakan diri meningkatkan pemahaman anak terhadap materi pembelajaran. Metode kartu ini digunakan sebagai penguatan terhadap pembelajaran yang diterapkan atas ketrampilan pengetahuan yang dimiliki. strategi pembelajaran kartu merupakan salah sutu metode

  “student centered

learning” (SLC) (Uno, 2014: 6). dimana pada metode ini peserta belajar

  ditumtut untuk berperan aktif dalam bentuk belajar bersama atau berkelompok. Pembelajaran menggunakan kartu merupakan metode pembelajaran dimana siswa berkerjasama dalam kelompok kecil yang mengarah dalah satu tujuan. Dalam kelompok ini siswa membantu antara satu dengan yang lainnya artinya memiliki unsur ketergantungan yang positif untuk mencapai sebuah kesuksesan. Berdasarkan paparan latar belakang masalah tersebut, perlu diadakannya penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

  

Sejarah Perkembangan Islam Nusantara Dengan Metode Make A Match

Pada Siswa Kelas IX I Semester 1 SMP Negeri I Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan penelitian ini adalah: apakah metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah perkembangan Islam Nusantara pada siswa kelas IX I semester 1 SMP Negeri 1 Salatiga Tahun pembelajaran 2017/1018.? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk Mengetahui peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah perkembangan Islam nusantara dengan metode make a match pada siswa kelas IX I SMP Semester 1 Negeri I Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis tindakan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang telah dikemukakan. Dimana teori yang menyangkut sejumlah asumsi yang perlu dimaknai, diduga atau digunakan sebagai pegangan dalam penelitian tindakan kelas tidak terlalu menjadi ukuran untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berpragmatik dikelas ini merupakan pendapat dari Hopkins, 1993 (dalam Wiriaatmadja, 2008: 87). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah metode make a match yang dapat memberikan peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah perkembangan Islam Nusantara pada siswa kelas IX I semester 1 SMP Negeri 1 Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Indikator keberhasilan Adapun indikator keberhasilan yang diambil peneliti yaitu:

  Pencapaian Nilai yang didapat siswa harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 80 serta siswa mencapai ketuntasan klasikal yakni 85% dari jumlah seluruh siswa pada indikator pencapaian yang berdasarkan

  5 pada ketetapan di SMP Negeri 1 Salatiga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta.

E. Manfaat Hasil Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat menyampaikan informasi yang sesuai kebutuhan dan mampu membuktikan kemahirannya baik secara praktis maupun teoritis berikut ulasannya:

  1. Manfaat secara teoritis Memperbanyak refrensi dalam memanfaatkan salah satu strategi pembelajaran dan alat bantu penunjang rangkaian keberhasilan dalam proses pembelajaran.

  2. Manfaat secara praktis Berguna untuk siswa dan guru sekolah sebagai sistem pendidikan terhadap hasil yang dicapai dalam menyelesaikan kegiatan belajar mengajar.

  a. Bagi siswa 1) Memberikan siswa perhatian yang istimewa terhadap pembelajaran 2) Ketika mendapatkan keterangan yang jelas maka ia akan aktif pada lingkungan pelajaran.

  3) Menimbulkan penyesuaian diri baik pada teman, tempat belajar, situasi maupun kondisinya. 4) Mengasuh perhatian teliti akhirnya bersuka hati untuk mengikuti pembelajaran. 5) Pencapaian kesuksesan dalam menentukan hasil yang maksimal

  b. Bagi guru 1) Menambah dan mengenal khasanah pengetahuan tentang penerapan metode make a match dalam pembelajarn pendidikan agama Islam. 2) Guru termotivasi untuk mengembangkan merencanakan tindak kelas yang bermanfaat.

  3) Termotivator menerapkan metode dan alat yang lebih variasi supaya lebih menarik dan mudah dipahami siswa.

  6 c. Bagi sekolah Hasil riset ini dapat dijadikan peningkatan kwalitas dan mengenal kemampuan yang dimiliki oleh siswa kelas IX I SMP Negeri 1 Salatiga.

  d. Bagi peneliti lain Dapat menambah refrensi bagi peneliti lain yang dapat memberikan tambahan ilmu dan motivasi untuk mengahasilkan kreasi baru lebih inovator hasilnya lebih kreatif dan mendapatkan paham-paham baru.

  e. Bagi pengambilan kebijakan Sebagai masukan atau informasi bagi kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan yang dapat mengarahkan guru agar menciptakan metode pembelajaran baru yang membantu meningkatkan prestasi baru.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda antara peneliti dengan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:

  a. Peningkatan Hasil Belajar Belajar diidentifikasikan dengan proses kegiatan sehari-hari siswa disekolah maupun dilingkungan. Proses belajar itu dapat ditunjukkan pada perilaku siswa dalam mempelajari bahan ajar dan tampak pada tindakan hasil belajar. menurut ibnu khaldum dalam Sulaiman, Fathiyyah Hasan, mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses menstranformasikan nilai yang diperoleh dari pengalaman untuk dapat mempertahankan eksistensi manusia dalam peradaban masyarakat.

  Menurut Gagne (1977) menganalogkan belajar dengan sebuah proses membangun gedung. Anak secara terus-menerus membangun makna baru. Sedangkan menurut Goodman (1987) mengatakan siswa belajar dengan menggunakan tiga cara yaitu pengalaman, pengamatan dan bahasa. Jadi kesimpulannya belajar merupakan memahami sesuatu yang baru dan

  7 kemusian memakanainya (perubahan tingkah laku para peserta didik baik dalam aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan) (Majid, 2014: 107).

  b. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam ialah pikiran, pandangan dan renungan manusia tentang suatu proses transformasi dan usaha pengembangan bakat serta kemampuan seseorang baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik maupun akhlak pribadi untuk menetapkan status, kedudukan dan fungsi didunia dan akherat kelak. Oleh karena itu pendidikan agama Islam merupakan suatu proses penyampaian informasi (berkomunikasi) yang kemudian diserap oleh individu yang dapat menjiwai cara berfikir, bersikap dan bertindak, baik untuk dirinya, hubungan dengan Allah, dengan manusia lain atau masyarakat (Zainuddin, 2018: 43).

  c. Sejarah perkembangan Islam Nusantara Indonesia dikenal dengan negara kepulauan yang memiliki beragam suku, agama, ras, bahasa dan budaya. Kekayaan budaya ini tidak terlepas dari faktor sejarah bangsa Indonesia dari masa ke masa. Indonesia pernah mengalami berbagai masa zaman, seperti Hindu-Buddha, Zaman Penjajahan, Kemerdekaan sampai pada reformasi sekarang ini. Setiap zaman membawa pengaruh tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Nusantara (Ahsan dan Sumiyati, 2015: 98).

  Perkembangan Islam Nusantara menambah khasanah dan kekayaan budaya. Para mubaligh dan penyebar Islam telah berhasil menanamkan akidah Islamiyah Nusantara. Hal ini sekaligus memunculkan dan menumbuhkan kebudayaan baru. Tradisi Islam ini muncul akibat ajaran agama yang dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Islam merasuk kedalam sendi-sendi kehidupan dimasyarakat sampai pada tradisi dan tata cara hidup.

  8 d. Metode Make A Match Dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh lorna Curran. Saat ini strategi menjadi salah satu metode yang penting dalam kelas (Huda, 2013:

  251). Metode make a match adalah salah satu model “student centered

  learning

  ” (SLC). Pada model ini peserta pelajar dituntut untuk berperan aktif dalam bentuk belajar bersama atau berkelompok. Strategi ini juga merupakan pembelajaran kolaborasi (Ayandaru, 2013: 56).

G. Motode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

  Bertujuan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah perkembangan Islam nusantara dengan metode make

  a match pada siswa kelas IX I semester 1 SMP Negeri I Salatiga Tahun

  pelajaran 2017/2018. Berikut ini adalah gambaran keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 16 dalam Suyadi, 2010: 49- 53).

  9 Perencanaan Refleksi

  SIKLUS I Pelaksanaan

  Pengamata Perencanaa

  Refleksi SIKLUS II

  Pelaksanaa Pengamata

  ?

Bagan 1.1 model tahapan-tahapan pelaksanaan PTK menurut Arikunto dalam Suyadi

  2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

  a. Lokasi Penelitian Penelitian ini diilaksanakan di SMP 1 Salatiga, yang beralamat Jl.

  Kartini No. 24, Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah. Proses penjelasan secara global kondisi dan keadaan kelas IX I SMP Negeri 1 Salatiga merupakan kelas yang cukup asri dimana terletak cukup strategis dengan ruang guru. Kelas IX I pun tidak terlalu panas karena ada pepohonan di depan kelas.

  Selain itu juga terdapat ruang tempat perpustakaan kecil untuk menambah wawasan pengetahuan yang terletak di pojokan kelas, tempat untuk guru menjelaskan materi dibuat menanjak hal ini dimaksudkan untuk proses belajar mengajar mudah untuk diterapkan yang mana kesemuanya sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa maupun guru. SMP Negeri 1 Salatiga sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena strategi make a match diperlukan untuk lebih mengembangkan kemampuan guru dalam menyampaikan proses pembelajaran yang telah terjalin.

  b. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan jadwal pembelajaran maka waktunya mengikuti jadwal pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini dimaksudkan agar tidak tumpang tindih materi yang diterima oleh peserta didik. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai bulan November Tahun 2017. Jadwal sementara adalah sebagai berikut:

  1. Tanggal 11 November 2017 yaitu kegiatan permintaan izi penelitian dan observasi di.

  2. Tanggal 14 November 2017 yaitu pelaksanaan siklus I

  3. Tanggal 21 November 2017 yaitu pelaksanaan siklus II

  c. Subjek Penelitian Subjek penelitian dilakukan pada guru pendidikan agama Islam dan siswa kelas IX I SMP Negeri 1 semester 1 Salatiga Tahun pelajaran 2017/2018 pada umumnya mereka termasuk siswa-siswa yang cerdas dan tekun dalam belajar. penelitian ini khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam materi sejarah perkembangan Islam Nusantara dengan metode make a match.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Penelitian ini Secara umum terdapat empat langkah-langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Perencanaan merupakan pendahuluan terhadap pemeriksaan kesiapan.

  Sebelumnya juga telah dilakukan pengenalan fisik sekolah. Bertemu dengan kepala sekolah, memperkenalkan diri, permintaan izin untuk melakukan penelitian pada siswa. Kegiatan orientasi ini juga dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dengan tindakan penelitian agar diterima oleh lingkungan yang akan diteliti selanjutnya mampu mendapatkan kepercayaan (Wiriaatmadja, 2008: 101). Perencanaan mencangkup tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan memecahkan masalah (Suyadi, 2010: 51). Pada masing-masing kegiatan terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang kesempurnaan:

  1. Identifikasi masalah Sebagian besar nilai pendidikan agama Islam kelas IX I SMP semester 1 Negeri 1 Salatiga berada dibawah standar kelulusan Masalah ini didukung oleh data empiris berupa dokumen-dokumen ulangan harian maupun ulangan umum yang telah dilakukan oleh guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Faktor lain adanya pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara monoton, hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan metode yang lain.

  2. Merumuskan masalah Peneliti melakukan wawancara dengan siswa dan observasi langsung. Data dari segala sumber tersebut dikumpulkan dan dianalisis secara kolaboratif sehingga penyebab utama munculnya masalah dapat ditemukan (Suyadi, 2010: 26). Contoh guru lebih cenderung mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan belum mampu mengembangkan dengan metode baru yang lebih efektif untuk menunjang proses belajar mengajar siswa.

  12

  3. Memecahkan masalah Untuk mengatasi masalah Maka dari itu peneliti menggunakan metode make a match dimana siswa belajar berkerjasama dengan lainnya. Siswa diberi 13 soal pertanyaan dan jawaban. Diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangannya selanjutnya berdiskusi dan mempertanggung jawabkan untuk melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan jika ada.

  b. Acting (pelaksanaan) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Harus diingat pula dalam bertindak ini harus sesuai dengan rencana, tetapi juga harus terkesan alamiyah dan tidak direkayasa (Suyadi, 2010: 62). Guru mengajarkan siswa menggunakan metode make a match.

  Pengajar juga harus menciptakan lingkungn pembelajaran menyenangkan supaya siswa tidak merasa bosan dan peneliti melakukan simulasi pelaksanaan. Yaitu dengan cara menyiapkan alat pendukung maupun sarana lain penunjang kelancaran dalam siasat pembelajaran yang diinginkan supaya tidak terjadi ketidakleluasaan yang menghambat kelancaran penerapan belajar mengajar.

  c. Observasi (pengamatan) Prof Suyadi menyatakan PTK adalah pengamatan (observing) yang dimaksud dalam tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memontret seberapa jauh afek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, atau alat instrumen umpulan data (Suyadi, 2010: 63). Perlu disajikan pula bagaimana menyajikan langkah pembelajaran yang harus dilakukan dan bagaimana pengamat memulai dengan mengumpulankan data melalui observasi. Pengumpulan data sudah disepakati bersama, selanjutnya dianalisasi dalam diskusi berturut-turut setelah tampilan pembelajaran selesai.

  13 pengajar dan pengamat akan mempelajari bersama hasil observasi, menyepakati hasil pengamatan berbentuk kekurangan atau keberhasilan yang dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikan langkah selanjutnya. Perhatikanlah bagan berikut:

Bagan 1.2 Pengamatan Observasi

  Hubungan antara guru yang melaksanakan pembelajaran dan pengamat atau observer harus saling percaya, saling bantu dan fokus untuk memperbaiki pembelajaran di kelas serta mendukung strategi atau teknik-teknik belajar mengajar (Wiriaatmadja, 2008: 107).

  d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini peneliti memperlihatkan pengalamannya sehingga tampak jelas kekurangan maupun kelebihanya (Suyadi, 2010: 64) Jika peneliti melakukan secara individu, maka kegiatan refleksi lebih tepat disebut dengan evaluasi diri. artinya berguna untuk intropeksi diri sendiri dimana ia mengakui kelemahan dan kelebihannya.

  Adler melihat ada tiga persepktif mengenai refleksi, yakni:

  1. Inkuiri reflektif Fokus kepada penelitian guru dalam strategi mengajar, konten atau materi pembelajaran dan tujuan. Dengan tujuan melatih guru dan calon guru untuk berrefleksi. Pembelajaran reflektif merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan prinsip

  14 mengajar dan belajar yang dikembangkan melalui inkuiri ilmiah dalam situasi proses belajar mengajar yang nyata pada siswa.

  2. Schon (1987, dalam Adler, 1994) memilih refleksi tindakan.

  Berguna untuk memberikan respon cepat dalam situasi kurang menyakinkan, unik, bahkan situasi konflik. Maka menurut Schon refleksi ada lah “knowledge” atau ilmu yang tidak diungkapkan atau refleksi dalam tindakan.

  3. Zeicher dan Liston (1987, dalam Adler, 1994 sebagai berikut:

  a) Tahap teknis dimana guru dapat mengaplikasikan ilmunya untuk mencapai tujuan pembelajaran b) Pilihan-pilihan yang dilakukan waktu mengajar Berkaitan dengan isu-isu etika dan moral (Wiriaatmadja, 2008: 28).

  e. Siklus-siklus Siklus merupakan putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi. Dalam hal ini yang dimaksud siklus yaitu putaran penuh tahapan-tahappan dalam PTK, sebagaimana disebutkan diatas.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan pengumpulan data menjadi sistematis dan mudah. Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dari hasil proses belajar siswa sebagai berikut: a. Lembar pengamatan atau blanko pengamatan, digunakan terhadap pengamatan langsung proses belajar mengajar guru kepada siswa.

  Berhasil atau tidaknya pembelajaran selama pengunaan metode make a

  match. Dalam hal ini akan dibahas istrumen penelitian yang meliputi

  b. Wawancara Menurut Denzin dalam Goetz dan Le Compte (1984) wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penafsiran perkara-

  15 perkara yang dipandang perlu (Wiriaatmadja, 2008: 117). Suatu bentuk komunikasi verbal suatu percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi.

  c. Tes evaluasi atau tes soal digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam dengan materi sejarah perkembangan Islam di Nusantara (Trianto, 2011: 61).

  5. Teknik Pengumpulan Data

  a. Tes Tes dilakukan dua kali, yaitu sebelum proses pembelajaran dimulai

  (pretest) dan sesudah proses pembelajaran (posttest) ada dua macam

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107

HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMK AL FALAH SALATIGA TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI PERADABAN MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM MELALUI METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X IPA 2 MAN 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 2 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL PAI MATERI TAHARAH MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES KELAS VII SEMESTER 1 DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 2 163

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 202

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128