PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20172018 SKRIP

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: ERNI NURHAYATI NIM : 115-14-089 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS)

MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: ERNI NURHAYATI NIM : 115-14-089 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

  

MOTTO

Hadapiselagimasihadakesempatan yang allahberikan

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Bapakku (Budiyono) dan ibuku (Suparwanti) sebagai wujud baktiku dan sayangku kepadanya, yang telah membesarkanku, mendidikku, mendoakanku, membiayaiku hingga aku dapat sekolah diperguruantinggi ini sampai lulus SI dan memberikan bantuan moril serta spiritual kepadaku.

  2. Suamiku (AgusSetiawan) yang senantiasa mendoakanku, memberikan aku semangat, untuk selalu berjuang demi cita-citaku dan selalu membantu membiayai kuliahku sampai lulus S1.

  3. Kakakku (Erna Yuliati) yang telah membantu dan memberi semangat hingga skripsiku selesai.

  4. Bapak danIbu Guru serta Siswa Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang membantu penelitian skripsi ini hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana.

  6. Temanku Farida yang selalu memberiku semangat dan dorongan kepadaku 7.

  Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama dan saling memberi motivasi

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SAW, yang telah memberikan taufiq, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan atas ridho- Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul qiamah. Ammin.

  Penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking

  Stick Pa da Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun Ajaran 2017/2018”.

  Dalam skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kesalahan, kekeliruan dan masih banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

  Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari pihak lain yang membantu selesainya skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi ,M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi,M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Peni Susapti, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah

  Ibtidaiyah (PGMI) 4. Ibu Dra. Nur Hasanah,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi arahan dan meluangkan waktunya sampai skripsi ini selesai.

  5. Kedua orang tua yang selalu mendukung keberhasilan penulis.

  6. Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Bustanul Khairot Klepu.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih, semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam hal maupun metodologi penulisannya. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca yang budiman.Ammin.

  Salatiga, 4 Juli 2018 Penulis Erni Nurhayati

  ABSTRAK

Erni Nurhayati, 2018. Peningkatan Hasil belajar Mata

PelajaranIlmuPengetahuanSosial(IPS) Materi Kenampakan Alam dan

Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa

Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten

Temanggung, Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Dra Nur Hasanah,M.Pd.

  Kata kunci : Model Pembelajaran Talking Stick, HasilBelajar, IPS

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan HasilBelajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu.

  Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 24 siswa dengan keterangan 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini menggunakan penerapan model pembelajaran talking stick pada saat pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 1 pra siklus dan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan Tindakan (acting), 3) Pengamatan (observing), 4) Refleksi

  

(reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi

dan tes tertulis.

  Berdasarkan temuan penelitian dikatakan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan Prestasi Belajar

  IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2017/2018 dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase ketuntasan hasilbelajar pra siklus 41,56%, siklus 1 yaitu 70,83%, dan siklus 2 mencapai 91,66%, presentase siswa yang belum tuntas pada pra siklus yaitu 58,33%, siklus 1 siswa yang belum tuntas yaitu 29,17% dan siklus 2 yang belum tuntas mencapai 0,83%.

DAFTAR ISI

  Halaman Sampul Luar……………………………………………….. i Gambar berlogo IAIN ………………………………………………. ii Halaman Sampul Dalam ……………………………………………. iii Nota Pembimbing …………………………………………………… iv Halaman Pengesahan Kelulusan …………………………………….. v Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ……………………………… vi Halaman Motto dan Persembahan …………………………………... vii Kata Pengantar ………………………………………………………. viii Abstrak ………………………………………………………………. ix Daftar Isi …………………………………………………………….. x Daftar Tabel …………………………………………………………. xii Daftar Gambar ………………………………………………………. xiii Daftar Lampiran …………………………………………………….. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………... 5 C. Tujuan Penelitian …………………………………………….5 D. ManfaatPenelitian ……………............................................... 5 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………. 6 F. Definisi Operasional …………………………………………7 G. Metode Penelitian …………………………………………... 8 H. SistematikaPenulisan ……………………………………….. 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ……………………………………………….. 16 B. Mata Pelajaran IPS…………………………………………. 25 C. Materi Kenampakan Alamdan Keragaman Sosial ………… 30

  D.

  Model Pembelajaran Talking Stick ………………………... 36 E. Kajian Pustaka……………………………………………… 41

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………….. 44 B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………….. 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Paparan Siklus …………………………………… 61 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………. 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………… 79 B. Saran ……………………………………………………….. 80 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 81 LAMPIRAN ………………………………………………………..

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Nama siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu

  Tabel 3.2.Saranaprasarana MI BustanulKhairotKlepu

Tabel 4.1. Nilai pra siklus prestasi belajar siswaTabel 4.2. Nilai prestasi belajar siswa siklus ITabel 4.3. Nilai prestasi belajar siswa pada siklus IITabel 4.4. Rekapitulasi ketuntasan pre-testTabel 4.5. Rekapitulasi Siklus ITabel 4.6. Rekapitulasi Siklus IITabel 4.7. Gabungan nilai prestasi belajar siswa antar siklus

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.1.Peningkatan prestasi belajar pra siklus, siklus I dan siklus II Diagram 4.2. Rata-rata prestasi Belajar pra siklus, siklus I dan siklus II

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Siswa memahami materi dengan membaca buku Gambar 2. Siswa berkelompok agar mudah untuk memahami materi Gambar3. Guru menunjuk siswa dengan tongkat untuk menjawab pertanyaan Gambar 4. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi Gambar 5. Guru menerangkan materi dengan menggunakan tongkat Gambar 6. Guru menunjuk siswa untuk maju kedepan dan menerangkan materi kepada teman-temannya Gambar 7. Siswa bersama kelompoknya maju kedepan dan menjawab pertanyaan dari gurunya Gambar 8. Siswa menunjuk temannya untuk bergiliran menjawab pertanyaan dari gurunya Gambar 9. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi Gambar 10. Siswa bersama-sama memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajarinya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan

  mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesian seutuhnya, manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, sehat jasmani, rohani, berkepribadian mantap, mandiri, tanggung jawab kemasyarakatandan kebangsaan. Sistem pendidikan, peningakatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan global.

  Melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan aspek pengetahuan, pemahaman,dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarkat yang dinamis (UU SISDIKNAS NO.20 TAHUN 2003). Ilmu pengetahuan sosial (IPS) juga mengarahkansiswa untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) salah satunya adalah manusia, tempat dan lingkungan.

  Menurut Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP 2006) tujuan mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar sebagimana tecantum dalam Kurikulum IPS- SD Tahun 2006 adalah (1) mengenal konsep

  • – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, (2) memiliki kemampuan dasar untukberfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial , (3) memiliki kemampuan berkomitmen dan kesadaran terhadap nilai
  • – nilai social dan kemausiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal nasional dan global Depdiknas, 2006)sebagai salah sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

  Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di atas sama dengan peserta didik yang yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari,mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan konsep yang kompleks ke dalam dirinya sendiri. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, (

  Rifa’i RC dan Tri Anni, 2009:137). Berdasarkan kenyataan di lapangan ditemukan beberapa permasalahan. Proses pembelajaran masih perlu ditingkatkan, antara lain keterampilan guru yang masih berperan aktif dalam menyampaikan informasi melalui metode ceramah. Guru tidak menerapkan model pembelajaran yang kooperatif untuk membuat siswa belajar secara berkelompok. Guru juga kurang dalam memanfaatkan media pembelajaran yang sudah cukup tersedia di sekolah. Sehingga berdampak pada aktivitas siswa yaitu kurangnya minat siswa dalam pembelajaran IPS, keaktifan siswa kurang memperhatikan dan cenderung pasif, dan siswa cepat merasa bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Akibatnya hasil belajar dalam pembelajaran IPS rendah, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.Nilai KKM Kelas IV MI Bustanul Khairot yaitu

  60. Masih banyak siswa yang dibawah nilai KKM tersebut.Hasil belajar siswa yang tuntas KKM hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%.

  Selain itu, suasana dan kondisi dalam pembelajaran di MI Bustanul Khairot Klepu, belum kondusif karena siswa sulit dikendalikan, siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan tanggung jawab siswa dalam diri individu masih kurang. Kurikulum yang digunakan di MI Bustanul Khairot Klepu yaitu KTSP, namun paradigma lama di mana guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas masih dipergunakan sehingga proses kegiatan belajar mengajar kurang dalam melibatkan siswa untuk belajar secara aktif. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat diperlukan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat meningkat serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai dengan hasil yang optimal.

  Melihat permasalahan tersebut dengan memilih model pembelajaran yaitu melalui modelpembelajaran Talking Stick apabila dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan pembelajaranTalking Stick dilihat dari aspek siswa, adalah memberi peluang kepada siswa agar mengemukakan dan membahas suatu pandangan, pengalaman, yang diperoleh siswa belajar secara bekerja sama dalam merumuskan ke arah satu pandangan kelompok.

  Menurut Lie Anita (2004:28) kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Model pembelajaran

  

Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.Strategi

  pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya.Pembelajaran dengan strategi Talking

Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.

  Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik aktif.

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, untuk memecahkan masalah tersebut dapat diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model PembelajaranTalking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun Ajaran 2017/2018.

  B. Rumusan Masalah

  Apakah model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/208? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi Kenampakan alam dan Keragaman sosial melalui model pembelajaran Talking stick pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/2018.

  D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat dicapai adalah sebagai berikut: 1.

   Manfaat Teoritis

  Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a.

  Guru 1)

  Memberikan pengalaman kepada guru proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS

  2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran di kelas.

  b.

  Siswa

  1) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata

  pelajaran IPS sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

  2) Dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan social, tanggung jawab siswa serta siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya.

  c.

  Sekolah 1)

  Meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran yang bermutu. 2)

  Memberikan masukan dalam model pembelajaran terutama model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Dengan memperhatikan pemaparan diatas, maka hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut : Jika penggunaan model pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran

  IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 1 Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan Kriteria

  Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS kelas IV semester ganjil di MI Bustanul Khairot adalah 60. Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 60 atau lebih.

F. Definisi Operasional 1.

  Prestasi belajar Menurut Harjati (2008:23) prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

2. Ilmu Pengetahuan IPS

  Nasution.(1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. .

  Kemudian Moeljono Cokrodikardjo juga mengemukakan bahwa

  IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

3. Model Pembelajaran Talking Stick

  Model Pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model oembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya.Kegiatan ini diulang terus menerus sampai kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.Talking Stick (tongkat berbicara) yang digunakan oleh penduduk asli amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku).Talking Stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat agar siswa dapat menyampaikan pendapatnya ataupun dapat menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian, sehingga siswa dapat memahami materi dengan cepat juga hasil belajar siswa akan sesuai dengan KKM ataupun lebih.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Dalam pelaksanaan PTK terdapat empat tahap penting yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Seperti yang digambarkan sebagai berikut berikut :

2. Subjek Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IVsebanyak 24 siswa.

  Tempat pelaksanaan dilaksanakan di MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

  Waktu penelitian yang dipergunakan dalam penelitian adalah padasemester 1 tahun ajaran 2017/2018 dengan alasan penelitian dilakukan menyesuaikan bab yang akan digunakan dalam penelitian yaitu KenampakanAlam dan Keragaman Sosial.

3. Langkah-langkah Penelitian

  a) Perencanaan (planning)

  Tahap ini peneliti mejelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,2009:17). Tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: a.

  Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran IPS materi kenampakanalam b.

  Menyusun RPP IPS sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick c. Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang pembelajaran.

  d.

  Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa e.

  Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siwa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.

  f.

  Menyiapkan catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung melalui model pembelajaran Talking Stick g. Perencanaan awal peneliti dan guru kolaborator bersama-sama menelaah terhadap mata pelajaran IPS di kelas IV kemudian peneliti menyusun rencana pembelajaran. b). Pelaksanaan tindakan (acting) Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan Talking Stick.

  Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, 2011:18). Pelaksanakan tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Kompetensi dasar pada siklus I adalah mengidentifikasi kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya. Pada siklus II kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya. Menggunakan materi sama tetapi RPP dengan menggunakan media pembelajaran, model pembelajaran dan soal kuis berbeda pada setiap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

  c). Tahap Observasi Observasi atau pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat yang dilakukan secara teliti dan dan melakukan pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2009:30). Pelaksanaan tindakan atau kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara bersamaan dengan observasi atau pengamatan bersamaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi.

  d). Refleksi Refleksi adalah perenungan kembali atas apa yang telah dilakukan untuk dijadikan cermin (pedoman) perbaikan bagi aktivitas selanjutnya (Poerwanti, dkk, 2008:5.45). Dalam tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Apabila pada siklus sebelumnya belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dan seterusnya. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti di situ atau terus.

4. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode observasi Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif Talking Stick.

  b.

  Metode Tes Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran. c. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian berlangsung. Dokumen ini berupa hasil kartu kegiatan siswa, dan foto. Dari hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan bahan pertimbangan pelaksanaan selanjutnya dan penarikan kesimpulan.

5. Instrumen Penelitian

  Sukardi (2008:75) menyatakan bahwa instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.Instrument penelitian tersebut digunakan untuk menggali seluruh data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan berbagai metode penelitian.Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi dalam mengimplementasikan metode pembelajaran Talking Stick, lembar observasi kegiatan siswa yaitu tes soal pilihan ganda.Instrument penelitian berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pengumpulan data yang telah diperoleh.

7. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakuka.Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian. a.

  Penilaian untuk ketuntasan belajar Dalam menghitung ketuntasan belajar peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

  P = ∑ ∑

  x 100% H.

   Sistematika Penulisan

  Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini yang terdiri dari 5 bab dengan rincian sebagai berikut : 1.

  Bagian awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian inti a.

  Bab I : Pendahuluan Bab pendahuluan memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat penelitian, (6) definisi opersional dan (7) metode penelitian.

  b.

  Bab II : Landasan Teori Bab Landasan teori mencakup hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang menjadi fokus penelitian yaitu (1) Hasil belajar, (2) mata pelajaran IPS, (3) materi kenampakan alam dan keragaman sosial, (4) model pembelajaran talking stick, (5) Kajian Pustaka c.

  Bab III : Pelaksanaan Penelitian Bagian ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek penelitian, (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, (3) deskripsi pelaksanaan siklus II.

  d.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penelitian dan pembahasan setiap selesai penelitian pada siklusnya.

  e.

Bab V : Penutup Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Belajar a. Definisi Belajar

  1) Definisi Belajar Menurut Bahasa

  Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya memperolehkan ilmu atau kepandaian yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin & Wahyuni, 2008:13)

  2) Definisi Belajar Menurut Para Ahli

  Definisi belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

  a) Menurut Kastolani (2014:56), belajar adalah tahapan perubahan perilaku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.

  b) Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008:11), belajar adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. c) Menurut Suprijono (2014:4), belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

  d) Menurut Trianto (2013:16), belajar adalah perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa perbuatan, pemahaman, ketrampilan dan sifat yang positif sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

  b.

  Hakikat Belajar Hakikat belajar sangat penting untuk dijadikan pegangan dalam memahami secara mendalam masalah belajar.Definisi belajar diuraikan dengan kata “perubahan”, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.

  Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah prubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku.Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena meminum minuman akeras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya, bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah,2011:15) 2. Prestasi Belajar a.

  Pengertian Prestasi Belajar Menurut Hetika (2008:23) prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan.Harjati (2008:43) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

  Prestasi belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.Prestasi belajar pada diri siswa sering tidak langsung tampak tanpa siswa itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.Namun demikian, prestasi belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan siswa berubah dalam perilaku, sikap, dan kemampuannya.Kemampuan-kemampuan yang menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman.

  Prestasi belajar dalam aspek kognitif menurut Bloom ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa. Dalam hal ini mencakup ketrampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar.

  Prestasi belajar ilmu pengetahuan IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahamantentang materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan prestasi belajar siswa secara berkelanjutan baik pada aspek kognitif, serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.

  Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika memperoleh nilai > 60, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut > 80% siswa yang telah tuntas belajarnya. Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah criteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu : kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda-beda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda.

  Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran memiliki KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain (Trianto,2013:241).

  Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan guru dalam melakukan penilaian hasil belajar, yaitu : 1)

  Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assesment), adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain di kelompoknya. Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat relative, dalam artian akan tergantung pada kemampuan kelompok yang bersangkutan. 2)

  Penilaian Acuan Patokan (Criterion Referenced Assesment), adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu hasil yang harus dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru.

  Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat mutlak, dalam artian tidak dipengaruhi oleh kemampuan kelompok (Mudjijo,1995:95).

  Penilaian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pada aspek kognitif.Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dimana siswa harus mencapai standar ketuntasan minimal.Standar ketuntasan minimal tersebut telah ditetapkan oleh guru dengan memperlihatkan prestasi siswa yang dianggap berhasil.Siswa dikatakan tuntas apbila hasil belajar siswa telah mencapai skor tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan siswa tersebut dapat dikatakan telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, dengan nilai KKM yaitu 60.

  b.

  Perwujudan Prestasi Belajar (Sriyanti, 2009:21) menyatakan bahwa wujud prestasi belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan. Adapun wujud perubahan tersebut sebagai berikut : (1) kebiasaan, (2) keterampilan, (3) pengamatan, (4) berpikir asosiatif dan daya ingat, (5) berpikir rasional dan kritis, (6) sikap, (7) inhibisi, (8) apresiasi, dan (9) tingkah laku yang efektif.

  Adanya perwujudan dari prestasi belajar siswa yaitu : (1) keberhasilan siswa belajar akan menjadikannya berperilaku dan mempunyai kebiasaan yang positif, (2) siswa terampil berdiskusi dalam satu kelompok, (3) siswa dapat menanggapi atau merespon dari apa yang menjadi pertanyaan dari gurunya ataupun saat siswa berdiskusi, (4) guru dapat mengajak siswa untuk dapat menghubungkan materi yang dipelajarinya berdasarkan pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari seperti melihat contoh dari kenampakan alam yang ada disekitarnya, (5) siswa mampu menggunakan logika sebab akibat, menganalisis, menyimpulkan, materi kenampakan alam dan keragaman sosial, (6) siswa mengalami perubahan sikap yang relative sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (7) inhibisi, yang berarti siswa memiliki kesanggupan dalam melakukan sesuatu secara baik, (8) adanya apresiasi dalam diri siswa, seperti kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu khususnya selama proses pembelajaran berlangsung, dan (9) siswa memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang bermanfaat.

  c.

  Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar Menurut Arikunto (dalam Widyoko, 2009:36) guru maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap prestasi belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penialain prestasi belajar mempunyai makna penting baik bagi siswa, guru, maupun sekolah. Adapun makna bagi ketiga pihak tersebut adalah sebagai berikut : 1)

  Makna bagi Siswa

  Dengan diadakannya penelitian prestasi belajar, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang disajikan oleh guru. 2)

  Makna bagi Guru Makna diadakannya penelitian prestasi belajar ini guru antara lain, yaitu : a)

  Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui siswa-siswa yang mana sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.

  b) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui apakah pengalaman belajar (materi pelajaran yang disajikan sudah tepat bagi siswa, sehingga untuk kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.

  c) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui apakah strategi atau model pembelajaran yang digunakan sudah tepat atau belum (Widyoko,2009:38)

  3) Makna bagi Sekolah

  Makna diadakannya penelitian prestasi belajar bagi sekolah antara lain, yaitu : a)

  Apabila guru-guru mengadakan penelitian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kalender akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Prestasi belajar siswa merupakan cermin kualitas suatu sekolah.

  b) Informasi hasil penelitian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk mengetahui apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar pendidikan sebagaimana dituntut dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau belum.

  c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyususn berbagai program pendidikan di sekolah untuk masa-masa yang akan datang (Widyoko,2009:39) Berdasarkan uraian diatas, penilaian prestasi belajar dalam penelitian ini dimaksudkan agar memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah.Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial apakah sudah memuaskan atau belum.Penilaian prestasi belajar siswa dapat dijadikan guru sebagai tolak ukur untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang telah tuntas dan yang belum tuntas terhadap materi kenampakan alam dan keragaman sosial, selain itu untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran

  Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Sedangkan

  bagi sekolah, penilaian prestasi belajar dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial serta untuk mengetahui keberhasilan guru dalam penggunaan model pembelajaran Talking Stick.Jadi penilaian prestasi belajar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan kedepannya.

B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Mata Pelajaran IPS

  Pada pembelajaran di SD/MI ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.(Mulyono, 1980:8).

  Nasution.D, (1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. .

  Kemudian Moeljono Cokrodikardjo juga mengemukakan bahwa

  IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial.Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

  Nu’man SoemantriIPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

  Penyederhanaan mengandung arti: a. menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan.

  b. mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV SD NEGERI 02 ASTOMULYO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENERAPKAN TIPE TALKING STICK DI SEKOLAH DASAR

0 0 8

UPAYA PENINGKATAN HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK PADA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MELALUI METODE DRILL DI KELAS IV MI BUSTANUL KHAIRAT KLEPU PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI SUMBER DAYA ALAM (SDA) MELALUI METODE TEAM QUIZ SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SURUH 02 KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

1 1 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 1 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI PENGGOLONGAN HEWAN MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MA’ARIF ROWOBONI, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATENSEMARANG TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KOPERASI MELALUI STRATEGI BELAJAR PQ4R ( PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW ) PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM BANDING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016201

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI KERAGAMAN SOSIAL DAN BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KEMUSU KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 -

0 0 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MELALUI STRATEGI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA 2015/2016 - Test Repository

0 0 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V MI DARUL ULUM SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 163