PENINGKATAN KETERAMPILAN SHOLAT DENGAN TEHKIK MODELING THE WAY DIKELAS II MIFTAHUNNAJIHIM KAUMAN OR KEC. PABELAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository
PENINGKATAN KETERAMPILAN SHOLAT DENGAN TEHNIK
M ODELING THE W A Y D l KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN
KAUMAN LOR KEC. PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0 S K R I P S IDiajukan u n tu k M em peroleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
UMI NADZIROH
N IM : 11408080
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 website :
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 3 Eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di- Salatiga Assalamu’alaikum wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Umi Nadziroh NIM :11408080 Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul
PENINGKATAN KETERAMPILAN SHOLAT DENGAN TEHNIK MODELING THE WAY DI KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN KAUMAN LOR KEC.PABELAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Pembimbing,
H. MUH/4RFAN HELMY, Lc. MA NIP. 197401042000031003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Umi Nadziroh
Nama NIM 11408080
Jurusan Tarbiyah Progran Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 4 September 2010 Yang menyatakan,
Umi Nadziroh M O T T O DAN P E R S E M B A H A N M O T T O
X Z' 9 ^ ' o f ^ i - ' i - ' , - ' f
(* j p ^ o i
17. H ai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (m anusia) m engerjakan yang baik dan cegahlah (m ereka) dari perbuatan yang m ungkar dan bersabarlah terhadap apa yang m enim pa kam u. S esungguhnya yang dem ikian itu T erm asuk hal-hal yang diw ajibkan (oleh A llah). (Q S:L U Q M A N : 17)
PERSEMBAHAN
U ntuk orang tuaku,S uam iku P ara dosenku,Sahabat-sahabat perjuanganku
Saudaraku yang telah m em bantu dan m endam pingiku A nakku tercinta A shfa A bshor KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “
PENINGKATAN KETERAMPILAN SHALAT DENGAN TEKNIK
MODELING THE WAY DI KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN KAUMAN
LOR KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009-2010”, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar saijana pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah. Penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari banyak pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan penghargaan yang tak terhingga kepada:
L Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. dan Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang Munaqosah STAIN Salatiga.
2. Bapak H. Muh. Irfan Helmy, Lc. MA yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan tanpa lelah kepada penulis.
3. Bapak Drs. H. Sa’adi, M.Ag. dan Bapak Norwanto , M.Hum. selaku penguji I dan penguji II.
4. Para Dosen Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan hingga skripsi ini selesai.
5. Kepala MI Miftahunnajihin Kauman Lor, Bapak H. Asjhari, A.Ma. yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
6. Suami, bapak, ibu dan sudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materiil.
Semoga amal baik dan bantuannya tersebut mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya. Amiin.
Salatiga, September 2010 Penulis
Umi Nadziroh ABSTRAK Umi Nadziroh, 2010.” Peningkatan Keterampilan Shalat Dengan Teknik
Modeling The
Way di Kelas II MI Miftahunnajihin Kauman -L o r Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2009-2010. Jurusan Tarbiyah. Program studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: H. Muh.
Irfan Helmy, Lc. MA. Kata Kunci: Keterampilan shalat, Modeling The Way
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana cara meningkatkan keterampilan shalat dengan teknik modeling the way. Teknik yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.
Hasil penelitian tindakan kelas dengan teknik modeling the way menunjukkan bahwa keterampilan shalat siswa dalam melafalkan niat meningkat dari siklus I, II dan III berturut-turut dari 58,8% menjadi 94%. Sedangkan dalam melafalkan bacaan shalat meningkat dari 47,1% menjadi 94, 1%. Adapun untuk gerakan shalat dari 64,7% menjadi 94,1 %. Keseriusan siswa juga diketahui meningkat pada setiap siklus penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan teknik modeling the way keterampilan shalat siswa dalam melafalkan niat, bacaan serta gerakan shalat siswa dapat ditingkatkan. Penulis menyarankan agar dalam penggunaan metode atau teknik modeling the way atau demonstrasi kecakapan dalam pembelajaran shalat dapat dikembangkan lagi untuk meningkatkan keterampilan shlat siswa.
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara. (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
DEPAG RI,2006:5) Sedangkan menurut Zakiah Dradjat, pendidikan adalah Usaha atau tindakan untuk membentuk manusia atau Insan Kamil yang bertakwa.
(Zakiah Draj at, 1996:30) Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi setiap anak lahir,tumbuh dan berkembang secara manusiawi dalam mencapai kematangan fisik dan mental masing-masing anak. Sekolah merupakan pendidikan kedua yang bertugas membantu keluarga dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan serta pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki siswa.
Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terikat oleh peraturan -peraturan tertentu yang harus diketahui dan dilaksanakan.
Di sekolah,' murid atau anak tidak lagi diajarkan orang tua,akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua.
Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru juga dituntut untuk dapat terampil dalam menggunakan metode mengajar yang tepat untuk kondisi yang dihadapinya.
Mengingat pentingnya pembelajaran shalat ,agar siswa mampu dan terampil dalam mengerjakan shalat juga tercapai tujuan utama pembelajaran yaitu membentuk pribadi yang taqwa, memiliki jiwa yang tenang dan seimbang, juga memiliki kemampuan untuk tidak terjerumus kedalam perbuatan keji dan munkar, diperlukan metode atau teknik pembelajaran yang relevan. Karena materi yang disampaikan adalah pembelajaran shalat maka untuk mencapai kompetensi dasar siswa dapat mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan shalat fardhu maka teknik yang digunakan adalah teknik modeling the way.(Direktorat Jenderal Pendidikan Islam DEPAG RI,2009:108)
Dengan teknik modeling the way ini, diharapkan siswa merasa senang untuk mencoba dan untuk biasa, sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Dan dengan adanya ketertarikan dan kesungguhan diharapkan akan bisa mencapai hasil yang maksimal.
Karena begitu pentingnya pembelajaran shalat agar siswa mampu dan terampil maka penulis tertarik mengambil judul penelitian : “Peningkatan Keterampilan shalat dengan Teknik Modeling The Way di Kelas II MI Miftahunnajihin Kauman Lor
Kec.Pabelan Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,maka penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way dapat meningkatkan keterampilan shalat siswa?
2. Bagaimanakah upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way ?
3. Sejauh manakah kemampuan keterampilan shalat siswa dalam penerapan pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way? C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan keterampilan sholat sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran sholat di MI Miftahunnajihin Kauman-Lor Kec.Pabelan Kab.Semarang.
2. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way.
3. Untuk mengetahui penerapan teknik modeling the way dalam peningkatan keterampilan sholat di MI Miftahunnajihin Kauman Lor Kec.Pabelan Kab.
Semarang.
D. Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan kajian teori di atas,penulis dapat mengajukan hipotesis akan terjadi peningkatan keterampilan sholat dengan teknik modeling the way di MI Miftahunnajihin Kauman Lor Kec.Pabelan Kab.Semarang. kepada Allah atau juga ibadah kepada Allah yang berbentuk ucapan dan perbuatan yang diketahui lagi khusus.diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
4. Teknik Teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu.
Sedangkan Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki/cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:740)
5. Modeling the way Modeling the way adalah Demonstrasi kecakapan. Demonstrasi
adalah peragaan atau pertunjukan tata cara melakukan /mengerjakan sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:250).
Kecakapan adalah kemampuan, kesanggupan , kepandaian atau kemahiran mengerjakan sesuatu.
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan keterampilan sholat kelas II melalui teknik modeling the way adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan keterampilan sholat siswa kelas II dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru yaitu dengan memperagakan gerakan-gerakan shalat. b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Analisis dan refleksi tindakan
2. Subjek Penelitian
a. Siswa Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas II dalam mengikuti pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way di MI
Miftahunnajihin Kauman lor kec.Pabelan Kab.Semarang.
b. Guru Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui teknik modeling the way agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tersebut.
c. Orang tua Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadap siswa dalam kegiatan belajar di rumah dan pengawasan terhadap tingkah laku anak.
3. Langkah -langkah Siklus
Sesuai dengan jenis penelitian yang penulis pilih yaitu penelitian tindakan kelas, maka tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan Kemmis dan Taggant (dalam Arikunto Suharsimi,2002:83),yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan) dan b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya menambah keterampilan siswa serta mengamati hasil atau c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi pengamat atau kolaborator.
d. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran 1,2 dan 3 dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama ) dan membahas satu sub pokok bahasan yang di akhiri dengan tes praktik diakhir masing-masing putaran. Siklus ini akan berkelanjutan dan akan dihentikan sesuai dengan kebutuhan setelah dirasa cukup.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
a. Observasi Observasi dalam penelitian ini, aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara Dalam hal ini, peneliti mencari bahan atau sumber berita / informasi yang berkaitan dengan penelitian dengan narasumber secara langsung. c. Tes praktik Peneliti mengadakan tes praktik satu- persatu terhadap objek penelitian, bertujuan mengetahui dan menjajagi kemampuan siswa
5. Instrument Penelitian
a. Lembar penelitian
b. Lembar Wawancara
c. Lembar tes praktik
6. Teknik Analisis Data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data terkumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan tes hasil belajar untuk mengukur penguasaan materi pembelajaran, sedang aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, sedang interpretasi hasil dianalisis secara kualitatif.
- Statistik Deskriptif Rumus yang dipakai adalah P = F X 100%
N F = Frekwensi N = jumlah subjek
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II beijumlah 17 siswa dan guru kelas II di MI Miftahunnajihin kauman lor kec.Pabelan. dari sudut batiniyah dikemukakan oleh para pentahqiq,salat adalah menghadapkan hati kepada Allah SWT yang mendatangkan takut kepada- Nya dan menumbuhkan didalam hati rasa keagungan dan kebesaran-Nya.
(Imam Musbikin:2007: 263-264).
Sedangkan menurut Moh. Rifa’i shalat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditentukan syara’.
Dilihat dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Jadi yang dimaksud keterampilan shalat adalah kecakapan dalam melaksanakan shalat artinya shalat dilaksanakan dengan serasi antara gerakan dan bacaan shalat.
Setiap orang islam harus menguasai gerakan dan bacaan shalat yang benar. Shalat akan sah apabila dilakukan dengan gerakan dan bacaan yang benar atau shalat akan syah bila sudah terpenuhi syarat dan rukunnya.
Seseorang diwajibkan salat apabila memenuhi syarat wajib shalat.
1. Syarat wajib shalat:
a Beragama Islam
b. Sudah baligh
c. Berakal sehat d Bersih dari hadas besar dan kecil e. Dakwah islam sudah sampai kepadanya Syarat syah shalat adalah perbuatan yang harus ada sebelum salat seseorang diterima Allah apabila terpenuhi syarat syah shalat.
2. Syarat syah salat:
a. Bersih dari hadas besar dan kecil
b. Bersih badan, pakaian, dan tempat dari najis
c. Menutup aurat
d. Telah masuk waktu shalat
e. Menghadap kiblat
f. Mengetahui tata cara shalat
g. Meninggalkan perbuatan yang membatalkan shalat Rukun shalat adalah perbuatan dalam shalat yang harus dikeijakan dan apabila meninggalkan salah satu rukunnya shalat yang dilakukan tidak syah.
3. Rukun shalat:
a. Niat h. Duduk tasyahud akhir i. Salam j. Tertib
b. Takbirotul ikhram
c. Membaca surah al-fatihah
d. Rukuk
e. Iktidal
f. Sujud
g. Duduk diantara dua sujud
Rukun shalat harus dikerjakan dengan tertib. Tertib berarti berurutan sesuai dengan rukunnya. Mengerjakan rukun shalat tidak boleh diacak.
4. Sunah Shalat:
a. Sunah shalat yang berupa bacaan:
1) Membaca do’a iftitah 2) Membaca amin setelah membaca surah Alfatihah 3) Membaca salah satu surah alqur’an setelah membaca Alfatihah pada rekaat pertama dan kedua.
4) Membaca takbir pada setiap perpindahan gerakan.
5) Membaca tasbih ketika rukuk. 6) Membaca do’a i’tidal 7) Membaca tasbih ketika sujud 8) Membaca do’a ketika duduk diantara dua sujud.
9) Membaca salam kedua sambil menolehkan muka ke kiri. 10) Membaca shalawat nabi ketika tasyahud awal.
b. Sunah shalat berupa gerakan :
1) Mengangkat kedua belah tangan sejajar dengan bahu ketika takbiratul ihram.
2) Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri ketika bersedekap.
(4) Tidak mengerjakan rukuk atau sujud (5) Tidak Tumakninah (6) Tidak tertib mengerjakan rukun shalat.
(7) Banyak bergerak di luar ketentuan shalat (8) Mendahului imam dalam shalat berjamaah
b) Syarat syah tidak dipenuhi Perbuatan yang membatalkan shalat karena tidak terpenuhi syarat syah shalat adalah:
(1) Sajadah yang dipakai shalat terkena najis tersebut berupa air kencing adiknya yang sudah sekolah ditaman kanak-kanak.
(2) Aurat tidak tertutup sempurna karena shalat memakai celana pendek. (3) Tidak berwudhu sebelum shalat padahal usai bermain. Atas tiga perbuatan tersebut seseorang harus mengulangi shalatnya.
c) Karena Sebab lain Ada perbuatan lain yang membatalkan shalat selain yang disebutkan diatas yaitu:
(1) Shalat sambil tertawa (2) Banyak bergerak di luar ketentuan shalat (3) Berkata-kata diluar bacaan shalat
(4) Makan dan minum ketika shalat (5) Sengaja membatalkan shalat.
“Perintahkan anak anakmu mengerjakan shalat pada waktu usia mereka meningkat tujuh tahun dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) pada waktu mereka meningkat usia sepuluh tahun, (hadist riwayat Abu dawud dari Amr bin
Syu’aib nomor.418)
6. Tata Cara Shalat
a) Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengeijakan shalat. Niat shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat shubuh dan sebagainya.
b) Mengangkat kedua belah tangan serta membaca ‘ALLAHU AKBAR’ (Takbiratul ihram)
c) Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedekapkan pada dada. Kemudian membaca do’a iftitah. n* «*-■ -' Csuut t o u t
d) Membaca Surah Alfatihah e) Membaca surah-surah pendek .
f) Rukuk g) I’tidal
h) Sujud i) Duduk diantara dua sujud
1. Siswa mampu menyebutkan ketentuan tata cara shalat fardhu.
2. Siswa mampu mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan shalat fardhu.
Semua kompetensi yang telah disebutkan diatas adalah tujuan jangka pendek. Jangan sampai dilupakan bahwa semua itu adalah wasila 7 jalan agar anak didik menjadi manusia yang bertaqwa.karena tujuan akhir dari pembelajaran shalat adalah tujuan shalat itu sendiri, yaitu:
1. Mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah , sebagaimana dalam surat thaha ayat 14 berikut ini: 5 ° b l b l ^ 1
J\'5 'J\ ^
14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.(Thaha:14)
2. Memiliki jiwa yang tenang dan seimbang, sebagaimana firman Allah berikut ini.
OV*Ja3 j Jb & \ j f j u C fr& J
4i)T £=> 28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(Al-Ra,d:28) mencapai kompetensi ini. Di bawah ini adalah beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk untuk menyampaikan materi shalat dan bacaannya:
1. Teknik make a match ( mencari Pasangan )
2. Teknik Explicit Intruction ( perintah yang jelas )
3. Teknik modeling the way
4. Teknik Example Non examples
5. Teknik Bola Pertanyaan
6. Metode Ceramah
7. Metode Tanya Jawab
8. Metode Hafalan dan Teknik Akronim
9. Metode Kisah
10. Metode Praktek Berdasarkan pendapat ahli pendidikan, dan sesuai dengan judul penelitian maka penulis akan menjelaskan lebih rinci tentang teknik modeling the way.
C. Teknik Modeling The Way
1. Teknik
Teknik adalah metode atau sistem mengajarkan sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Susunan W.I.S Poerwadarminta, bahwa teknik adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu.
2. Modeling The Way
Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas belajar. Dengan kata lain model itu bisa Dengan begitu, guru memberi model tentang ‘bagaimana cara shalat yang benar’ yaitu bagaimana mempraktekkan keserasian antara gerakan dan bacaan.
Tetapi dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Salah seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya. Model juga bisa didatangkan dari luar.(Nur Hadi:49)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Modeling
the way adalah demonstrasi kecakapan artinya dalam proses pembelajaran
menggunakan model sebagai pemberian contohnya sedangkan dalam inti pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi.
3. Metode Demonstrasi
Metode adalah Cara yang paling tepat dan cepat untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan tata cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.( Ahmad Tafsir.2008:9) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa.(Armai Arief:2002:190).
Sedangkan dalam ilmu pendidikan metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.(Sudirman: 1989:133)
Dari uraian dan definisi diatas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing - masing murid.
Sejak Nabi Muhammad Saw, bahkan semenjak awal sejarah kehidupan manusia, penggunaan metode demonstrasi dalam pendidikan sudah ada. Contohnya pada waktu itu Nabi, seorang pendidik yang agung, banyak menggunakan metode demonstrasi perilaku keseharian seorang muslim, maupun praktek ibadah seperti mengajarkan shalat.
A. Langkah -langkah penerapan metode demonstrasi:
1) Perencanaan
a) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi berakhir. ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya mengetahui apa yang dipelajarinya.
Untuk mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dari penggunaan metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh murid mendemonstrasikan atau dipraktekkan guru. Pada hakekatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling baik dan paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-
. metode tersebut.
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk: Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.
C. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar -
Mengajar
Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar- mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis -pedagogis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain:
a) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. d) Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif.
Oleh karena itu, setiap siswa harus diikut sertakan dan melarang mereka berbuat kegaduhan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru (pendidik) untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang bertujuan agar murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan mudah dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut tercapai dengan baik.
Setiap orang yang yang berbuat dan bertindak dengan sadar, seperti seorang pendidik, tentu menggunakan metode atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan banyak bergantung kepada metode atau teknik yang digunakan. Untuk dapat menggunakan metode atau teknik yang baik, seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan tentang kebaikan dan keburukan metode tersebut.
Selain harus menguasai materi pendidik juga harus dapat menempatkan metode/teknik sesuai dengan materi pelajaran agar maksud dan tujuan tercapai, seperti materi shalat di MI Miftahunnajihin agar siswa mampu dan terampil untuk mengeijakan shalat lima waktu maupun yang lain.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 3 (tiga) siklus yaitu siklus I,II dan III. Tahapan-tahapan dalam setiap siklus terdiri dari:
1. Perencanaan ( Planning) Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Peneliti menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan akhir pembelajaranya tidak diadakan evaluasi.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media dan metode ataupun pendekatan pembelajaran yang sesuai teknik modeling the way dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan.
c. Memperagakan bacaan dan gerakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum/sesudah pelaksanaan tindakan kelas. d. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung meliputi buku paket fiqih kelas II, gambar praktek shalat dan musholla sebagai sarana e. Membuat panduan observasi (instrument) untuk mengetahui motivasi belajar siswa, dan kelancaran kegiatan pembelajaran dengan teknik modeling the way.
2. Tindakan (Akting) Pelaksanan tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih pada materi shalat bagi siswa kelas II MI Miftahunnajihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang melalui teknik modeling
the way dan kegiatan ini ada beberapa tahapan antara lain :
a. Tahap pertama: 1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam
2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama 3) Guru menjelaskan tata cara shalat dengan memperagakan bacaan dan gerakan shalat.
4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat shubuh. 5) Semua siswa diajak ke musholla 6) Siswa yang beijumlah 17 diberi kesempatan untuk berlatih dan diambil 2 siswa sebagai model, sedang siswa yang lain dibelakang untuk memperhatikan demonstrasi temannya. b. Tahap kedua 1) Semua siswa memperagakan shalat Shubuh berjamaah.
2) Guru dan kolaborator mengamati dan membetulkan jika ada bacaan dan gerakan yang masih salah.
3) Setelah selesai siswa maju satu persatu untuk mempraktekkan shalat subuh sesuai contoh Nabi Muhammad SAW.
4) Seluruh siswa diminta untuk memperhatikan demonstrasi temannya.
5) Tiap siswa diminta mengemukakan pemahamannya atas gerakan -gerakan yang dicontohkan.
6) Guru memberi ulasan dan kesimpulan.
c. Tahap ketiga 1) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui kegiatan praktek/demonstrasi siswa (Komponen penilaian yang sebenarnya)
2) Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar siswa merasa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (Komponen refleksi langkah akhir dari pembelajaran).
2. Pengamatan (Observing) Selama guru dan siswa terlihat dalam pembelajaran di kelas maka pada saat siswa aktif terlihat dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran modeling the way siswa aktif mempraktekan, menyiapkan alat tindakan berlangsung atau mengamati aktivitas siswa dibantu lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Hal-hal yang harus dicermati guru dalam melaksanakan tindakan antara lain : a. Peragaan siswa ketika menerima perintah guru
b. Cara siswa memperagakan bacaan dan gerakan dalam shalat
c. Partisipasi siswa dalam kegiatan praktek shalat
d. Hal-hal yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan Demikian juga guru dalam melakukan aktivitasnya diamati oleh guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat untuk melakukan pengamatan balik dan mencatat terhadap apa yang teijadi ketika tindakan berlangsung. Guru dalam melaksanakan aktivitasnya juga diamati oleh siswa dilengkapi lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Data hasil observasi tersebut digunakan oleh guru sebagai masukan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya.
Setelah guru telah menyelesaikan materi secara keseluruhan maka guru mengadakan evaluasi dan selama berlangsungnya evaluasi tersebut guru mengamati perilaku siswa selama aktivitas tersebut. Kemudian guru menilai hasil evaluasi tersebut serta hasil balikan dari siswa dapat dipakai sebagai bahan pengolahan data.
9 M. Bayu W
V
V
3 Ardian A. P
V V
V
4 Aqil Annasikh
V V
V
5 Harsindu Agam
V V
6 Lisania Qurrota A
2 AnnisaDwi M
V V
V
7 M.Adam B
V V
V
8 M.Amal Nur S
V V
V V9 M. Bayu w
V V
V V
V
V V
15 Tina Auliya F
V
10 Nanda Bagus T
11 Silfi Afit'atuz z
V V
V
12 Syifa Sirrurahmah
V V
13 Syukria Abdila
14 Tegar Arya S
16 Randika Eka P
V V
V V
V
17 Fadilla Nur S
V V
V JUMLAH
11
10
8 RATA-RATA 11+10+8:2(=9,7(56,9%) Lembar pengamatan niat, bacaan dan gerakan siswa sebagai berikut:
No Nama Niat Bacaan Gerakan Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
1 Rafli
V
10 Nanda Bagus T
V
3. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini dianalisis perubahan yang teijadi : (1) ) pada siswa, (2) suasana kelas. Pada tahap ini guru sebagai peneliti bersama guru pelaksana yang telah mengamati perubahan yang teijadi dan hal-hal yang dialami selama proses pembelajaran, dan subjek penelitian (siswa-siswi yang diajar) berhadapan untuk bersama-sama mendiskusikan pelaksanaan tindakan yang telah berlangsung. Para siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang dialami serta adanya kemungkinan usul untuk penyempurnaan tindakan berikutnya.
6
11
9
8
7
10
V Jumlah
V V
17 Fadilla Nur S
V
V V
16 Randika Eka P
V V
V V
15 Tina Auliya F
V
V V
14 Tegar Arya S
V V
13 Syukria Abdila
V
V V
12 Syifa Sirrurahmah
V
V V
11 Silfi Afifatuz z
V
Dari hasil lembar observasi dan hasil evaluasi dinilai apakah intervensi yang dilakukan guru menghasilkan perubahan yang signifikan? Perubahan tersebut merupakan efektivitas : (1) perilaku siswa didalam belajar lebih aktif, komunikatif, efektif, dan merasa pada materi tentang keterampilan shalat. Target prosentase yang diharapkan adalah lebih dari 75%.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap pertama:
1) Membuka kegiatan pembelaj aran dengan salam 2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama
3) Guru menjelaskan sekilas tentang shalat 4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat subuh.
5) Semua siswa diajak ke musholla. 6) Siswa yang beijumlah 17 diberi kesempatan untuk berlatih dan diambil 2 siswa sebagai model,sedangkan siswa yang lain dibelakang untuk memperhatikan demonstrasi temannya.
b. Tahap kedua 1) Semua siswa memeperagakan shalat shubuh beijamaahsalah satu siswa menjadi imam.
b. Guru dan kolaborator mengamati dan membetulkan ketika ada bacaan atau gerakan yang masih salah.
c. Setelah selasai siswa maju satu persatu untuk mempraktekkan shalat shubuh sesuaia contoh nabi Muhammad SAW..
2 Annisa Dwi M
V V
V V
V
13 Syukria Abdila
V V
V
14 Tegar Arya S
V V
V
15 Tina Auliya F
V
V
16 Randika Eka P
V V
V
17 Fadilla Nur S
V V
V JUMLAH
16
16
16 RATA-RATA 16+16+16:3=16(94%)
12 Syifa Sirrurahmah
V V
V V
V
V
3 Ardian A. P
V V
V
4 V
V
5 Harsindu Agam
6 Lisania Qurrota A
V V
7 M.Adam B
11 Silfi Afifatuz z
V V
V
8 M.Amal Nur S
V V
V V9 M. Bayu w
V V
V
10 Nanda Bagus T
V V
V
Lembar pengamatan niat, bacaan dan gerakan siswa sebagai berikut: No Nama Niat Bacaan
Gerakan Baik Ckp Krg
V
V
12 Syifa Sirrurahmah
V V
V
13 Syukria Abdila
V V
V
14 Tegar Arya S
V V
V
15 Tina Auliya F
V V
16 Randika Eka P
11 Silfi Afifatuz z
V V
V
17 Fadilla Nur S
V V
V JUMLAH
1
13
2
15
2
16
1 Rata-Rata
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan modeling the way dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada materi keterampilan shalat. Atau lebih kongkretnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase perubahan terhadap peningkatan hasil belajar siswa ke arah yang
V V
V
Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
5 Harsindu Agam
1 Rafi i
V V
V
2 Annisa Dwi M
V V
V
3 Ardian A. P
V V
V
4 Aqil Annasikh
V V
V
V V
V V
V
6 Lisania Qurrota A
V V
V
7 M. Adam B
V V
V
8 M.Amal Nur S
V V
V V9 M. Bayu w
V V
V
10 Nanda Bagus T
4. Refleksi
lebih baik yang telah ditentukan pada pembelajaran dengan menggunakan modeling the way pada siklus II. berlangsungnya tindakan praktek shalat, yaitu:
a. Dalam mengikuti praktek shalat beberapa siswa yang pada siklus I belum bisa mengikuti bacaan dan gerakan shalat, pada tahapan ini sudah bisa mengikuti dengan baik sesuai harapan.
b. Ketika guru menjelaskan bacaan dan gerakan shalat, siswa lebih termotivasi untuk mendengarkan dengan teknik modeling
the way.
c. Tugas siswa untuk mempraktekkan bacaan dan gerakan shalat sudah cukup jelas dengan teknik modeling the way.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus ke III merupakan revisi rencana tindakan pada siklus II. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari siklus II. Bentuk rencana tindakan ke tiga adalah peningkatan hasil belajar fiqih pada materi keterampilan shalat.
Dan untuk lebih memantapkan siswa dalam keterampilan shalat, siswa mempraktekkan shalat yang lain, yaitu praktek shalat maghrib secara bersama-sama. Cara yang ditempuh ialah dengan proses pembelajaran melalui model pembelajaran modeling the way.
Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Peneliti menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan pada siklus I yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran pada siklus I b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media dan metode ataupun pendekatan pembelajaran yang sesuai teknik modeling the way dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan.
c. Memperagakan bacaan dan gerakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum/sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
d. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung meliputi buku paket fiqih kelas II, gambar praktek shalat dan musholla sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran.
e. Menginformasikan kepada siswa supaya lebih focus pada materi, sehingga dapat mempraktekan materi dengan baik.
f. Membuat kontrak atau kesepakatan belajar sebelum proses belajar mengajar dimulai g. Membuat panduan observasi (instrument) untuk mengetahui motivasi belajar siswa, dan kelancaran kegiatan pembelajaran
2. Tindakan / Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan III pada hakekatnya sama dengan tindakan II. Perbedaanya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasaran tindakan adalah meningkatkan hasil belajar pada materi tentang keterampilan shalat. Target prosentase yang diharapkan adalah lebih dari 75%.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap pertama:
1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam 2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama 3) Guru menjelaskan tata cara shalat maghrib dengan memperagakan bacaan dan gerakan shalat.
4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat maghrib 5) Semua siswa diajak ke musholla.
6) Siswa yang berjumlah 17 di beri kesempatan untuk berlatih dan diambil dua sebagai model, sedang siswa yang lain dibelakang untuk memperhatikan demonstrasi temannya.
b. Tahap kedua
1) . Semua siswa memperagakan shalat maghrib berjamaah salah satu siswa menjadi imam. bacaan dan gerakan yang masih salah. 3) Setelah selesai siswa maju satu persatu dan mempraktekkan shalat maghrib sesuai contoh Nabi Muhammad Saw.
4) Seluruh siswa diminta untuk memperhatikan demonstrasi temannya.
5) Tiap siswa diminta mengemukakan pemahamannya atas gerakan -gerakan yang dicontohkan.
6) Guru memberi ulasan dan kesimpulan,
c. Tahap ketiga 1) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui kegiatan praktek/demonstrasi siswa (Komponen penilaian yang sebenarnya)
2) Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar siswa merasa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (Komponen refleksi langkah akhir dari pembelajaran).
3. Pengamatan Pengamatan pada siklus III terhadap pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan secara lebih cermat terhadap proses dan tindakan pada siklus ke III. Dalam melakukan observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: lembar pengamatan siswa sebagai berikut:
No Nama Indikator
V V
8 M.Amal Nur S
V V
V V9 M. Bayu w Y
V V
10 Nanda Bagus T
V V
V
11 Silfi Afifatuz z
V
V V
12 Syifa Sirrurahmah
V V
V
13 Syukria Abdi la
V V
V
14 Tegar Arya S
V V
V
7 M.Adam B
Mengerti dan memahami kegiatan shalat fardhu
3 Ardian A. P
Mengetahui tata cara shalat fardhu
Berminat mengikuti dan mampu melaksanakan sesuai dengan tata caranya
1 Rafli
V V
V
2 Annisa Dwi M
V V
V
V V
V
V
4 Aqil Annasikh
V V
V
5 Harsindu Agam
V
6 Lisania Qurrota A
V V
V
15 V
Tina Auliya F
V V
16 Randika Eka P
V V
V
17 Fadilla Nur S
V V
V JUMLAH
16
16
16 RATA-RATA 15+15+16:3=15,3(90,2%)
Lembar pengamatan niat, bacaan dan gerakan siswa sebagai berikut:
Niat Bacaan Gerakan No Nama Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
V