Penggunaan sitostatika non antibiotik pada pengobatan kemoterapi geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus menggunakan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 - USD Repository
PENGGUNAAN SITOSTATIKA NON ANTIBIOTIK PADA
PENGOBATAN KEMOTERAPI GERIATRI BERDASARKAN LAJU
FILTRASI GLOMERULUS MENGGUNAKAN FORMULA MDRD DAN
CG DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yuliana Anggreani
NIM : 088114184
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PENGGUNAAN SITOSTATIKA NON ANTIBIOTIK PADA
PENGOBATAN KEMOTERAPI GERIATRI BERDASARKAN LAJU
FILTRASI GLOMERULUS MENGGUNAKAN FORMULA MDRD DAN
CG DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Yuliana Anggreani
NIM : 088114184
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Persetujuan Pembimbing
PENGGUNAAN SITOSTATIKA NON ANTIBIOTIK PADA
PENGOBATAN KEMOTERAPI GERIATRI BERDASARKAN LAJU
FILTRASI GLOMERULUS MENGGUNAKAN FORMULA MDRD DAN
CG DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2010
Skripsi yang diajukan oleh:
Yuliana Anggreani
NIM : 088114184
Telah disetujui oleh:
Tanggal 16 Maret 2012HALAMAN PERSEMBAHAN
” Apa yang kita miliki dihadapan kita adalah beberapa kesempatan-kesempatan menakjubkan yang menyamar dalam bentuk masalah-masalah yang tak terselesaikan.” John Gardner (1912-2002)
” Untuk menjadi dirimu, kau harus memiliki visi tentang hidup, sebuah impian, sebuah tujuan, sebuah prinsip.
Dan kau akan menjadi seperti visimu.” Peter Nivio Zarlenga (1941- )
Karya ini Kupersembahkan bagi:
Bapa Yesus yang Baik, yang menguatkan setiap langkah hidupku
Alam yang mengajarkanku tentang sikap dan kehidupan
Papa- mama serta adikku tersayang, yang senantiasa menerima dan
mendukungku
Para guru dan dosenku yang memotivasi dan menginspirasi hidupku
Lembaga Pendidikanku Universitas Sanata Dharma
” Kita semua harus peduli pada masa depan karena kita harus menghabiskan sisa
hidup kita di sana.” Charles F. Kettering (1875-1958)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yuliana AnggreaniNomor mahasiswa : 088114184
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGGUNAAN SITOSTATIKA NON ANTIBIOTIK PADA
PENGOBATAN KEMOTERAPI GERIATRI BERDASARKAN LAJU
FILTRASI GLOMERULUS MENGGUNAKAN FORMULA MDRD DAN
CG DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2010
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 16 Maret 2012 Yang Menyatakan Yuliana AnggreaniPRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan kasih karunia yang telah diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik pada Pengobatan Kemoterapi Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus menggunakan Formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010 ” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas Farmasi, Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung
baik berupa moral, materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu, penulis menghaturkan
banyak terima kasih kepada :1. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
2. Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Sardjito yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.3. Kepala Bangsal Penyakit Dalam IRNA I RSUP Dr. Sardjito yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta.
4. Seluruh Apoteker, praktisi laboratorium, dan petugas rekam medis di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah membantu selama proses pengambilan data.
5. Ipang Djunarko, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini,dan telah memberikan saran serta dukungan selama penyusunan skripsi ini.
6. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing proyek payung
serta penguji yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan, saran,kritikan serta dukungan kepada penulis selama proses penelitian skripsi ini.
7. dr. Fenty, M.Kes., Sp. PK. selaku penguji yang memberikan saran dan kritikan
serta dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan naskah skripsi.
8. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku penguji yang memberikan saran dan
kritikan serta dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan naskah skripsi.
9. Papa dan mama tersayang atas kasih sayang, doa, dukungan semangat,
pengertian serta bantuan finansial hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.10. Adikku Otto Hadinata yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan hingga terselesaikannya skripsi.
11. Teman-teman skripsi payung, Sari, Ratih, Ika, Meyrina, Ayu, Linda, dan Jefta
yang telah saling menguatkan, memberikan semangat dan bantuan kepada peneliti serta bersama-sama menjalani suka dan duka selama menjalankan
12. Temanku Afni, Mervin, Gary, dan Kak Ika yang telah memberikan dorongan
semangat dan banyak membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Teman-teman kelas FKK B 2008, terima kasih atas kebersamaannya dan
pengalaman yang tak terlupakan selama menjalani kuliah dan praktikum serta dorongan semangat yang telah diberikan kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu disini, baik
secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu terselesaikannya skripsi ini.Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini
dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi yang membutuhkan.Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.Yogyakarta, 16 Maret 2012 Penulis Yuliana Anggreani
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................. vi
PRAKATA......................................................................................... vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................ x
DAFTAR ISI...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL……………………………….............................. xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xvi
INTISARI........................................................................................... xvii
ABSTRACT ......................................................................................... xviii
BAB I PENGANTAR........................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................
1 1. Rumusan Masalah...................................................................
3 2. Keaslian Penelitian.................................................................
4 3. Manfaat Penelitian..................................................................
7 B. Tujuan Penelitian..........................................................................
7
2. Tujuan Khusus........................................................................
8 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………….............
9 A. Ginjal ………………………………...........................................
9 1. Definisi....................................................................................
9
2. Anatomi dan Fisiologi Ginjal ………………………………
9 3. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)……......................................
11 B. Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) ..........................
13 C. Cockcroft-Gault (CG)...................................................................
13 D. Sitostatika......................................................................................
14 1. Definisi......................................................................................
14 2. Penggunaan Sitostatika.............................................................
14 3. Kerja Sitostatika........................................................................
14 4. Efek Samping Sitostatika..........................................................
15 5. Penggolongan Sitostatika..........................................................
16 E. Geriatri..........................................................................................
19 F. Perubahan Sistem Ginjal pada Geriatri.........................................
19 G. Efek Sitostatika terhadap Penurunan Fungsi Ginjal......................
20 H. Keterangan Empiris.......................................................................
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................
22 A. Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................
22 B. Variabel Penelitian………………………………………………
22 C. Definisi Operasional………………….........................................
23
E. Bahan Penelitian...........................................................................
24 F. Alat Penelitian .............................................................................
24 G. Tata Cara Penelitian.....................................................................
25 H. Tata Cara Analisis Hasil………………………………………...
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................
28 A. Profil Pasien berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)............................................................................................
28 B. Persentase Kasus Pasien Geriatri dengan Penurunan LFG……..
34 C. Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik…………………..
36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………….…
50 A. Kesimpulan……………………………………………………...
50 B. Saran………………………………………………………....…..
51 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….
52 LAMPIRAN…………………………………………………………
58 BIOGRAFI PENULIS………………………………………………
81
DAFTAR TABEL Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan LFG….
12 Tabel II. Contoh dan Regimen Sitostatika Menurut Drug
Information Handbook ............................................................
18 Tabel III. Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik Kombinasi
berdasarkan Formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2010……………………………………
37 Tabel IV. Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik Tunggal
berdasarkan Formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2010……………………………………
45
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Fungsional Nefron.............................................
10 Gambar 2. Persentase Usia Pasien Geriatri dengan Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2010………………………………..
29 Gambar 3. Persentase Tahapan Terjadinya Chronic Kidney Disease (CKD) menurut nilai LFG berdasarkan Formula MDRD Pasien Geriatri dengan Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010..................................................................................
30 Gambar 4. Persentase Tahapan Terjadinya Chronic Kidney Disease (CKD) menurut nilai LFG berdasarkan Formula CG Pasien Geriatri dengan Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010..................................................................................
31 Gambar 5. Persentase Kasus Pasien Geriatri dengan Penurunan LFG
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010………..
34 Gambar 6. Persentase Kasus Kesesuaian Dosis Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik pada Pasien Geriatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun
2010……………………………….................................
36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik Menurut Drug Information Handbook 2009 ............................................58 Lampiran 2. Data Pasien Geriatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010 ...........................................................................................
59 Lampiran 3. Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik Kombinasi
berdasarkan Formula MDRD dan CG (standarisasi BSA)
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010 ..........................71 Lampiran 4. Penyesuaian Dosis Sitostatika Non Antibiotik Tunggal
berdasarkan Formula MDRD dan CG (standarisasi BSA)
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2010..........................73 Lampiran 5. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Formula MDRD............
74 Lampiran 6. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Formula CG..................
74 Lampiran 7. Uji T Dependent Berpasangan Formula MDRD dan CG ..........
75 Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Penelitian ..............................................
76 Lampiran 9. Surat Pernyataan Kesanggupan Peneliti ....................................
77 Lampiran 10. Surat Keterangan Pengambilan Data Rekam Medis..................
78 Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian di RSUP Dr. Sardjito ................................
79 Lampiran 12. Surat Ijin Pengambilan Data Printout di ICM ..........................
79 Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian ..........................................
80
INTISARI
Kanker merupakan salah satu penyakit terbesar di Indonesia. Padageriatri, penurunan fungsi ginjal dapat dinilai dari Laju Filtrasi Glomerulus
(LFG). Nilai LFG dapat dihitung dengan menggunakan formula Modification of
Diet in Renal Disease (MDRD) dan Cockcroft-Gault (CG). Salah satu efek
samping penggunaan sitostatika adalah penurunan fungsi ginjal. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis penggunaan sitostatika non antibiotik pada
pengobatan kemoterapi geriatri berdasarkan LFG serta melihat perbandingan nilai
LFG berdasarkan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2010.Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif evaluatif
dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif dengan 62 pasien dan 109
kasus peresepan. Data yang didapat adalah usia, berat badan, tinggi badan, jenis
kelamin, serum kreatinin, dosis dan frekuensi sitostatika non antibiotik. Tata cara
analisis data dilakukan dengan membahas data kualitatif yang diperoleh dalam
bentuk uraian serta bentuk tabel dan atau gambar diagram.Pasien dalam penelitian ini 44% laki-laki. Berdasarkan formula MDRD,
persentase nilai LFG terbesar adalah tahap II (50%), sebesar 28% kasus
peresepan memerlukan penyesuaian dosis, dan 14% kasus tidak sesuai dosis.
Berdasarkan formula CG, persentase nilai LFG terbesar adalah tahap IIIa (44%),
sebesar 83% kasus peresepan memerlukan penyesuaian dosis, dan 51% kasus
tidak sesuai dosis. Hasil ini merekomendasikan perlu adanya perhatian khusus
dalam pelaksanaan terapi sitostatika non antibiotik pada geriatri dengan
penurunan fungsi ginjal.Kata kunci: Sitostatika non antibiotik, Geriatri, LFG, CKD, MDRD, CG
ABSTRACT
Cancer is one of the largest disease in Indonesia. In geriatric, renaldecrease can be marked from Glomerular Filtration Rate (GFR). GFR could be
calculated with Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) formulation and
Cockcroft-Gault (CG). Cytotoxic adverse drug reaction is the occurrence of
reduced kidney function. The aim of this study is to know the cytotoxic usage on
geriatric based on GFR and to see the value compared with MDRD and CG
formulation in Dr. Sardjito hospital Yogyakarta in 2010.This research study was an observational descriptive evaluative with
retrospective cross sectional design using 62 patients and 109 prescription cases.
The obtained data were age, weight, height, gender, creatinine serum, dosage and
non antibiotic cytotoxic’s frequency. The obtained qualitative data will be
discussed on table, diagram, and description.Patient in this research was 44% male. Based MDRD formula, 50% cases
was on stage II, 28% prescription case need of compliance dose, and
unappropriate dose is 14%. Based CG formula, 44% cases was on stage IIIa, 83%
prescription case need of compliance dose, and unappropriate dose is 51%. This
result recommended that we need specific care of non antibiotic cytotoxic’s
therapy on geriatric with reduction of renal function.Key words: Non antibiotic Cytotoxic, Geriatric, GFR, MDRD, CG
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam
mengekskresikan zat sisa metabolisme (urea, kreatinin dan asam urat), mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh serta asam basa dengan cara filtrasi
darah yang melalui ginjal. Disamping itu fungsi ginjal yang lain adalah dapat
mereabsorpsi selektif air-elektrolit-non elektrolit serta mengatur pengeluaran zat
kimia asing kemudian mengekskresikan kelebihannya dalam bentuk urin
(Braunwald & Horisson, 2000; Davey, 2002).Untuk menggambarkan efisiensi ginjal dalam pembuangan zat sisa
metabolisme digunakan laju filtrasi glomerulus (LFG) (Davey, 2002). LFG
digunakan secara luas untuk mengukur indeks fungsi ginjal yaitu dengan
mengukur secara tidak langsung kapasitas filtrasi glomerulus berdasarkan
pengukuran klirens ginjal (Sennang, Sulina, Badji & Hardjoeno, 2005). Klirens
merupakan volume plasma yang mengandung semua zat yang larut melalui
glomerulus serta dibersihkan dari plasma dan diekskresikan ke dalam urin, karena
itu nilai klirens mewakili fungsi glomerulus (Katzung, 2004; Tam, 2000).Untuk mengukur LFG digunakan klirens kreatinin. Metode pengukuran
klirens kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam atau
berdasarkan perhitungan menggunakan formula. National Kidney Foundation
Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI) merekomendasikan
kadar kreatinin serum pada orang dewasa yaitu Modification of Diet in Renal
Disease (MDRD) yang memperhitungkan faktor usia, jenis kelamin, dan ras serta
persamaan Cockcroft and Gault (CG) dengan faktor koreksi usia, berat badan, dan
jenis kelamin (Sennang et al., 2005; NKF KDOQI, 2000).Diketahui perhitungan klirens kreatinin dari kreatinin serum merupakan
pemeriksaan yang murah, sederhana, nyaman dan hanya menggunakan sampel
darah tunggal (Tam, 2000). Berdasarkan penelitian Angulo, et al., (2008),
mengemukakan bahwa MDRD dan CG merupakan formula yang akurat untuk
mendiagnosis Chronic Kidney Disease (CKD) dan Hidden Renal Failure (HRF).
Hasil penelitian menunjukan 8,3% dari total 845 pasien yang diteliti menurut
formula CG dan 11,6% dengan formula MDRD, terdiagnosis adanya HRF.Sitostatika dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal yang
signifikan dimana dalam penelitian disebutkan 1,8% sampel pasien kanker
osteosarcoma (68 pasien dari 3887 pasien) terindikasi mengalami gagal ginjal
tahap II (Widemann, et al., 2004). Penelitian di Prancis menyebutkan bahwa
sitostatika menyebabkan 1 dari 10 pasien kanker mengalami penurunan fungsi
ginjal berat (Izzedine, et al., 2005). Donald, et al., (2003), menyatakan bahwa
kasus terapi sitostatika yang terbaru lebih mengarah pada terjadinya kerusakan
ginjal kronik yang bersifat ireversibel, dimana sitostatika diduga lebih cepat
terakumulasi terutama pada pasien geriatri dan pasien yang telah mengalami
penurunan fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan pasien geriatri dan pasien yang
telah mengalami penurunan fungsi ginjal memiliki risiko lebih besar mengalami
Menurut penelitian epidemiologi di Amerika Serikat, menyatakan bahwa
populasi geriatri dalam beberapa dekade terakhir ini, jumlahnya terus meningkat.
Penduduk berusia lebih dari 65 tahun sekitar 8% (12 juta dari 150 juta penduduk)
pada tahun 1950 dan 13% (34 juta dari 260 juta penduduk) pada tahun 1990. Pada
tahun 2030, diprediksi 20% (70 juta dari 350 juta penduduk) berusia lebih dari 65
tahun. Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi geriatri, maka insidensi dan
prevalensi kanker akan meningkat pula, sehingga managemen pengobatan dengan
cara pemantauan dosis sitostatika harus dilakukan terlebih bagi pasien dengan
penurunan fungsi ginjal (Yancik & Ries, 2000).Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta karena
merupakan rumah sakit tipe A dan merupakan rumah sakit pendidikan penelitian
yang mempunyai pelayanan spesialis kanker terpadu (Sutoto, 2003). Besar
harapan penulis agar penelitian ini dapat memberikan gambaran secara jelas dan
menyeluruh mengenai apakah terjadi ketidaksesuaian dosis penggunaan sitostatika
non antibiotik pada pasien geriatri dengan kondisi telah mengalami penurunan
LFG di RSUP Dr. Sardjito tahun 2010. Ketidaksesuaian dosis dapat menyebabkan
terjadinya penurunan fungsi ginjal sampai kerusakan ginjal kronik.1. Rumusan Masalah
a. Seperti apakah profil nilai LFG pasien geriatri yang menggunakan sitostatika non antibiotik berdasarkan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010?
b. Berapa persentase kasus peresepan pada pasien geriatri yang mengalami
penyesuaian dosis dalam penggunaan sitostatika non antibiotik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010?
c. Seperti apakah penyesuaian dosis sitostatika non antibiotik pada pasien geriatri dengan perbandingan nilai LFG menggunakan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penggunaan sitostatika non antibiotik pengobatan kemoterapi terhadap penurunan laju filtrasi : glomerulus yang pernah dilakukan, antara lain
a. Potentially inappropriate prescribing of primarily renally cleared medications for older veterans affairs nursing home patients (Hanlon, et al., 2011): meneliti 1304 pasien geriatri ( ≥ 65 tahun), antara Januari 2004 sampai Juni 2005 di Community Living Centers Amerika Serikat. Desain penelitian menggunakan cohort study, tujuan penelitiannya adalah untuk memperkirakan kesesuaian peresepan obat yang ekskresi utamanya melalui ginjal, kemudian 21 jenis obat yang dikonsumsi pasien geriatri diteliti berdasarkan formula MDRD dan CG. Hasil yang didapat nilai rata-rata LFG, menurut formula CG
2 yaitu 67 ml/min sedangkan menurut MDRD adalah 80 ml/min/1,73 m . Pasien yang memerlukan penyesuaian dosis menurut formula CG sebanyak 11,89%, sedangkan MDRD hanya 5,98%.
b. Influence of co-morbidity on renal function assessment by Cockcroft- Gault calculation in lung cancer and mesothelioma patients receiving
kanker paru-paru dan mesotelial yang menerima sitostatika alkilator platinum.
Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan potensi munculnya
nefrotoksisitas berdasarkan formula Cockcroft-Gault . Hasil penelitian
menyatakan creatinine clearance (CrCl) yang dihitung dengan metode
Cockcroft-Gault (CG) adalah akurat dan aman pada pasien kanker paru dan
mesotelial serta dapat untuk memperkirakan potensi terjadinya nefrotoksisitas.
c. Estimation of kidney function in cancer patients (Jeppensen, Rasmussen,
Redal & Stokholm, 2011): meneliti 185 pasien kanker yang dirujuk untuk
mengukur LFG dengan Cr-EDTA sebelum memulai kemoterapi. Perbandingan
antara CKD-EPI dan Cr-EDTA diukur menggunakan plot Bland-Altman.
Peneliti memperoleh hasil bahwa CKD EPI dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui seberapa baik tingkat perkiraan LFG, tetapi jika ingin memperoleh
hasil dengan presisi tinggi dalam pengukuran LFG sebaiknya menggunakan
isotop test Cr-EDTA.d. Comparison and agreement of the Cockroft-Gault and MDRD equations
to estimate glomerular filtration rate in diagnosis of occult chronic kidney
disease (Angulo, et al., 2008): penelitian ini menggunakan metode prospektif
dilakukan di RSUP di Spanyol. Subyek penelitian adalah 845 pasien, usia rata-
rata 55 tahun (56,7% wanita) tanpa riwayat penyakit jantung. LFG dihitung
dengan CG dan MDRD. Hasil penelitian menunjukan 8,3% dari total 845
pasien yang diteliti menurut formula CG dan 11,6% dengan formula MDRD,
terdiagnosis adanya Hidden Renal Failure. Formula CG dan MDRD
e. Estimating renal function in older people: a comparison of three formulas
(Corsonello, Pedone & Incalzi, 2006): penelitian dilakukan di rumah sakit
perawatan geriatri, di Italia. Subyek penelitian adalah 7747 pasien (51,1%
wanita, usia rata-rata 80 tahun). LFG dihitung menggunakan CG, MDRD I, dan
MDRD II , dengan hasil rata-rata LFG adalah 51,2; 54,9 dan 64,7 ml/min.
Ketiga formula tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosis CKD tahap III
atau lebih.f. Penggunaan Obat Sitostatika Non Antibiotik pada Pengobatan
Kemoterapi Anak Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus menggunakan
Formula Schwartz dan Counahan-Barrat di RSUP Dr. Sadjito Yogyakarta
Tahun 2010 (Pramodhawardani, 2012): Subyek dalam penelitian ini adalah 118
pasien, dengan 704 kasus peresepan. Hasil penelitian menggambarkan pasien,
yang memiliki persentase nilai LFG terbesar adalah tahap 1, sebesar 89,4%
(formula Schwartz) dan 62,6% (formula CB), yang memerlukan penyesuaian
dosis sitostatika non antibiotik sebesar 1,0% (formula Schwartz) dan 3,2%
(formula CB), dan ketidaksesuaian dosis sebanyak 1 kasus (formula Schwartz)
serta 5 kasus (formula CB).Penelitian “Penggunaan Sitostatika Non Antibiotik Pada
Pengobatan Kemoterapi Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus
Menggunakan Formula MDRD dan CG Di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta Tahun 2010” merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis penggunaan sitostatika non antibiotik pada pengobatan LFG, dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dan Cockcroft-Gault (CG) . Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Subyek penelitian adalah pasien geriatri yang berusia
≥ 60 tahun, dan menerima pengobatan sitostatika non antibiotik pada tahun 2010. Data yang diperoleh dari rekam medis adalah nomor rekam medis, tanggal periksa, jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, nama sitostatika non antibiotik, dosis dan frekuensi penggunaan sitostatika non antibiotik serta serum kreatinin. LFG dihitung menggunakan formula MDRD dan CG, oleh karena itu penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal subyek data dan belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian
Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pengambilan keputusan oleh semua tenaga medis terutama farmasis dalam mempraktekkan asuhan kefarmasian, salah satunya dalam mencegah terjadinya ketidaksesuaian dosis penggunaan sitostatika non antibiotik terhadap pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
B. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum Untuk menganalisis penggunaan sitostatika non antibiotik pada perbandingan nilai LFG dengan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui profil nilai LFG pasien geriatri yang menggunakan sitostatika non antibiotik berdasarkan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
b. Mengetahui persentase kasus peresepan pada pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG berdasarkan formula MDRD dan CG serta memerlukan penyesuaian dosis dalam penggunaan sitostatika non antibiotik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
c. Mengetahui penyesuaian dosis sitostatika non antibiotik pada pasien geriatri dengan perbandingan nilai LFG menggunakan formula MDRD dan CG di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Ginjal
1. Definisi Ginjal adalah organ vital yang berperan penting dalam mengeksresikan
zat sisa metabolisme (urea, kreatinin, dan asam urat), mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh serta asam basa dengan cara filtrasi darah yang melalui
ginjal. Disamping itu fungsi ginjal yang lain adalah dapat mereabsorbsi selektif
air-elektrolit-non elektrolit serta mengatur pengeluaran zat kimia asing kemudian
mengeksresikan kelebihannya dalam bentuk urin (Braunwald & Horisson, 2000;
Davey, 2002). Ginjal juga berfungsi dalam mengontrol sekresi tiga hormon
penting, yaitu erytropoietin (EPO) yang berperan dalam pembentukan sel darah
merah, renin yang berperan dalam pengaturan tekanan darah, dan calcitrol
(bentuk aktif vitamin D) yang membantu keseimbangan kimia dalam tubuh serta
memelihara kadar kalsium dalam tulang (McClellan & Young, 2009).2. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua
sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal
kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kelenjar adrenal terletak di atas kutub
masing–masing ginjal. Kutub atasnya terletak setinggi iga kedua belas. Sedangkan
kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Daerah antara ginjal dan
kapsul terdapat lemak yang berfungsi membantu melindungi ginjal dari
goncangan (Sylvia & Lorraine, 2006; Wibowo, 2005).Ginjal mendapatkan darah dari banyak arteria atau vena. Arteri renalis
membawa darah murni dari aorta abdominalis ke ginjal. Arteri renalis bercabang-
cabang dalam ginjal membentuk arteriola aferen. Arteriol aferen merupakan
cabang arteria interlobularis yang pendek dan lurus. Tiap arteriol aferen
bercabang-cabang menjadi gelung-gelung kapiler glomerulus. Kapiler – kapiler
ini kemudian bersatu membentuk arteriol aferen, yang kembali bercabang-cabang
menjadi kapiler yang memberi darah ke tubulus (kapiler peritubulus) sebelum
mengalirkan darahnya ke dalam vena interlobularis (Ganong, 2002).Ginjal memiliki satuan unit fungsional yaitu nefron, kurang lebih
terdapat 1000.000 nefron dalam setiap ginjal. Setiap nefron terdiri dari berkas
kapiler (glomerulus atau badan malphigi), tubulus proksimal, tubulus distal dan
tubulus kolektivus (Sylvia & Lorraine, 2006).3. Laju Filtrasi Glomerulus
Salah satu indeks fungsi ginjal yang terpenting adalah laju filtrasi
glomerulus (LFG) yang memberi informasi tentang jumlah jaringan ginjal yang
berfungsi (Sylvia & Lorraine, 2006). Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) digunakan
secara luas sebagai indeks fungsi ginjal yaitu dengan mengukur secara tidak
langsung kapasitas filtrasi glomerulus berdasarkan pengukuran klirens ginjal.
Klirens adalah volume plasma yang mengandung semua zat yang larut melalui
glomerulus serta dibersihkan atau dihilangkan (cleared) dari plasma lalu
diekskresikan ke dalam urin, karena itu nilai klirens mewakili fungsi glomerulus
(Sennang, et al., 2005).Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut:
a. Tekanan glomerulus: semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju
filtrasi, semakin tinggi tekanan osmotik koloid plasma semakin menurun laju filtrasi, dan semakin tinggi tekanan kapsula bowman semakin menurun laju filtrasi.b. Aliran darah ginjal: semakin cepat aliran darah ke glomerulus semakin meningkat laju filtrasi.
c. Perubahan arteriol aferen: apabila terjadi vasokonstriksi arteriol aferen akan
menyebabkan aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan menyebabkan laju filtrasi glomerulus menurun, begitupun sebaliknya.
d. Perubahan arteriol eferen: pada keadaan vasokonstriksi arteriol eferen akan
terjadi peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya (Rasidin,Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan LFG Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG Tahap LFG dengan luas permukaan tubuh 1,73m
2 Deskripsi Manajemen
I 90+ Fungsi renal normal (tetapi urinalisis dan struktur abnormal atau faktor genetik
mengindikasikan penyakit
ginjal) Observasi dan mengkontrol tekanan darahII 60-89 Fungsi renal sedikit menurun
(CKD tahap II tidak dapat
didiagnosa dari LFG saja tapi juga membutuhkan urinalisis dan struktur abnormal atau faktor genetik mengindikasikan penyakit ginjal)Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskular
IIIa 45-59 Fungsi renal menurun dalam
tahap moderat, dengan atau
tanpa tanda kerusakan ginjal
lainnya Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskularIIIb 30-44 Fungsi renal menurun dalam
tahap moderat, dengan atau
tanpa tanda kerusakan ginjal
lainnya Observasi dan mengkontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskularIV 15-29 Penurunan fungsi renal yang berat Memikirkan rencana untuk mengatasi gagal ginjal tahap akhir
V <15 Gagal ginjal tahap akhir Transplantasi atau dialysis
B. Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)
Formula MDRD digunakan untuk mengestimasi nilai LFG pada usia 18
tahun keatas (Levey, et al., 2006). National Kidney Foundation Kidney Disease
Outcome Quality Initiative (NKF K/DOQI) merekomendasikan persamaan tes
klirens kreatinin (TKK) yang menggunakan kadar kreatinin serum pada orang
dewasa yaitu Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) Study atau studi
MDRD yang memperhitungkan faktor usia, ras, dan jenis kelamin. Persamaannya
adalah sebagai berikut :