PERASAAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RADIT DAN JANI KARYA RIO RINALDO SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

  

PERASAAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA

DALAM NOVEL RADIT DAN JANI KARYA RIO RINALDO

SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

  

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Simplisius Dioni Resianto

  

NIM: 034114042

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ….Bila kau menginginkan pelangi, Engkau harus rela tersiram rintik-rintik hujan….

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku tercinta (Antonius Santoso dan Lucia Supraptini) Adikku tersayang (Pauline Dianingtyas) Semua orang yang peduli dan sangat menyayangiku …Love u all…

  

ABSTRAK

  Resianto, Simplisius Dioni. 2010. Perasaan Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Radit dan Jani Karya Rio Rinaldo: Tinjauan Psikologi Sastra. Skripsi S1.

  Yogyakarta: Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji gejala kejiwaan manusia, yakni perasaan. Gejala kejiwaan tersebut difokuskan pada perasaan kepribadian tokoh Radit dan tokoh Jani dalam novel Radit dan Jani. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil analisis struktural tokoh dan penokohan Radit dan Jani, dan mendeskripsikan perasaan kepribadian tokoh Radit dan tokoh Jani.

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah objektif dan metode yang dipakai yakni metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada dalam novel Radit dan Jani. Langkah- langkah yang ditempuh mendeskripsikan tokoh dan penokohan Radit dan Jani, kemudian menganalisis perasaan kepribadian yang dialami oleh tokoh utama.

  Kajian tokoh dan penokohan menghasilkan deskripsi tokoh utama yaitu Radit dan Jani, tokoh tambahan: Bapak Santoso, Mama dari tokoh Jani, Abi, Adi, Kemal, Dino, Pak Jamal, Inge, Pak Narto, Wati, Tike, Bonang, Kribo dan Bantet. Sementara penokohan tokoh utama digambarkan secara fisik dan psikis, dan metode yang digunakan adalah analitik dan dramatik

  Ada empat macam tingkatan perasaan. Perasaan-perasaan itu meliputi perasaan indrawi, perasaan psikis, perasaan vital/suasana hati, dan perasaan kepribadian. Perasaan indrawi, digambarkan pada saat Radit tertarik kepada Jani karena mendengar tawanya yang polos; sedangkan digambarkan pada Jani, ia harus menahan lapar karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Perasaan vital/suasana hati, digambarkan pada saat Radit cemburu melihat Jani dengan orang lain; sedangkan digambarkan pada Jani, ia sangat merindukan orang tuanya. Perasaan psikis, digambarkan bila ada masalah Radit selalu mencari jalan keluar dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang; sedangkan Jani digambarkan sangat bahagia bisa mengenal Radit. Perasaan kepribadian, digambarkan Radit memiliki harga diri yang tinggi; sedangkan pada Jani digambarkan, ia sangat kecewa dengan Radit. Dari tingkatan perasaan tersebut, perasaan kepribadian merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan perasaan, sehingga mendominasi perasaan tokoh utama.

  

ABSTRACT

  Resianto, Simplisius Dioni. Main Characters’ Personality Feeling as seen in Radit

  dan Jani by Rio Rinaldo: a Literary Psychological Approach. Undergraduate

  Thesis. Yogyakarta: Indonesian Letter. Sanata Dharma University This study was carried out to analyze human psychological symptoms, which is feeling. It focuses on the personality feeling of Radit and Jani as seen in the novel

  

Radit dan Jani . The aim of this study is to describe the result of character and

  characterization structural analysis of Radit and Jani, and to describe the main characters’ personality feeling.

  This study uses the objective and psychological approach and descriptive analysis method. The descriptive analysis method was done by describing the facts in the novel Radit dan Jani. The steps were done by describing Radit and Jani’s character and characterization, then by analyzing the main characters’ feelings.

  The analysis on the character and characterization resulted in the description of the main characters, Radit and Jani, the additional characters: Mr. Santoso, Jani’s mother, Abi, Adi, Kemal, Dino, Mr. Jamal, Inge, Mr. Narto, Wati, Tike, Bonang, Kribo, and Bantet. Meanwhile, the main characters were characterized physically and psychologically, by using analytic and dramatic methods.

  There are four levels of feelings, namely sensory feeling, psychological feeling, vital feeling/mood, and personality feeling. The sensory feeling was described when Radit was interested in Jani when he heard Jani laughing innocently; it was also described when Jani had to endure hunger because she did not have any money to buy food. The vital feeling was described when Radit was jealous as he saw Jani going out with someone else; it was also described when Jani missed her parents so much. The psychological feeling was described when Radit always looked for the way out from drugs, while in Jani, it was described when she was very happy to know Radit. The personality feeling was described in Radit that he had high self-esteem. On the other hand, it was described in Jani that she was disappointed with Radit. From those levels of feelings, the personality feeling was the feeling connected with the whole feelings. Therefore, it dominated the main characters’ feelings.

  KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus atas berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi ini dalam rangka menyelasaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam menyusun skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bimbingan, pengarahan, saran, serta dorongan yang bermanfaat dan dukungan penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Ibu S.E. Peni Adji, S.S selaku pembimbing 1 yang telah memberikan pengarahan dan membimbing dengan sabar sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum. selakui pembimbing II yang secara tidak langsung telah memberikan motivasi kepada penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Para dosen yang telah mengajar dan membagi ilmunya pada penulis selama penulis menyelesaikan studi di USD. Pak Rahmanto, Pak Yapi, Pak Ari, Pak Praptomo, Pak Santosa, Pak Heri Antono, dan semua dosen-dosen Sastra Indonesia yang belum disebutkan, terima kasih atas bimbingannya selama ini.

4. Segenap keluarga besar Program Studi Sastra Indonesia. Terima kasih untuk persahabatannya.

  5. Bapak, Ibu, dan Adik ku tercinta. Terima kasih atas doa, kasabaran, semangat, cinta dan kepercayaannya yang diberikan kepada penulis untuk segara menyelesaikan skripsi.

  6. Kawan sekaligus saudara bagi ku di Sastra Indonesia 2003. Gayung ‘Icha”, Aji, Jati, Riawan, Anton, Rinto, Agus, Aik “Emak”, Doan, Eci, Az3, Anink, Firla, Bekti, vonny “nex”. Matursuwun untuk semua cerita dan waktu yang indah saat bersama. “Kita tak pernah tiba pada suatu batas, karena kita harus berpisah di

  tengah perjalanan…” 7.

  Saudara-saudara ku tercinta: Ruri, Eko, Nining, Andang, Sinta, Sari, Galih, Lantang dan Lintang.

  8. Cah-cah Stanis: Disa, Vivin, Marda, Nia, Gading, Berna, Yudha, dan semua teman-teman. Matursuwun untuk semangat dan kebersamaannya..yeahhh!

  9.

  ‘Kierana ku’ untuk sebuah cinta dan kesalahan yang indah.

  10. Anak-anak Onthel 26: Bima, Harry, Agus, Sisco, Joe. Semoga persahabatan kita tetap terjaga. (Tunggu aku di kota itu sobat!)

  11. Teman2 ‘perjamuan’: Haris “beruk’, bondhead, Ella (Kapan kita bersulang lagi kawan?)

  12. Untuk ‘Dilla B 6267 UL’ I need u… 13.

  “Kandang” ku tercinta, tempat aku merebahkan raga, bercinta, dan mengumpat.

  14. Terima kasih untuk semua rekan-rekanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung kelancaran penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan mempunyai beberapa kekurangan karena keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… ii HALAMAN PENGESAHAN.... ....................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... v ABSTRAK ......................................................................................... vi

  

ABSTRACT ........................................................................................ vii

  PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................................................... viii KATA PENGANTAR....................................................................... ix DAFTAR ISI ……………………………………………………… xi BAB I PENDAHULUAN ……………………………………..….

  1

  1.1 Latar Belakang..........................……………………...........

  1

  1.2 Rumusan Masalah………………………………………….

  4

  1.3 Tujuan Penelitian..…………………………………….......

  5

  1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………...

  5

  1.5 Tinjauan Pustaka................................................................... 6

  1.6 Landasan Teori………………………....................................... 6

  1.6.1

  6 Teori struktural…………………………….……….

  1.6.1.1 Tokoh dan Penokohan....…..……………...

  7

  1.6.1.1.1 Tokoh...........……………………………

  7 1.6.1.1.2 Penokohan...............................................

  8

  1.6.2 Teori Psikologi Sastra................................................. 9

  1.6.3

  10 Teori Perasaan..........................................................

  1.7 Metode Penelitian.................................................................

  12 1.7.1 Pendekatan................................................................

  12 1.7.2 Metode.......................................................................

  12 1.7.3 Teknik Pengumpulan Data.........................................

  13

  1.7.4

  13 Sumber Data...............................................................

  1.8 Sistematika Penyajian …………….……………………….

  14 BAB II ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL

  RADIT DAN JANI KARYA RIO RINALDO……………

  15

  2.1 Tokoh..........................……………………………………

  16 2.2 Penokohan..........................................................................

  17 2.2.1 Radit……………………………………………….

  17 2.2.2 Jani………………………………………………….

  27

  BAB III PERASAAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL

  35 RADIT DAN JANI KARYA RIO RINALDO ………………    

  3.1 Radit………………………………………………………

  35 3.1.1 Perasaan Indrawi……………………………………..

  35 3.1.2 Perasaan Suasana Hati……………………………..

  37 3.1.3 Perasaan Psikis……………………………………….

  40

  3.1.4 Perasaan kepribadian…………………………………

  42 3.2 Jani………………………………………………………….

  46 3.2.1 Perasaan Indrawi……………………………………..

  46

  3.2.2 Perasaan Suasana Hati…………………………………

  46 3.2.3 Perasaan Psikis………………………………………..

  47 3.2.4 Perasaan Kepribadian………………………………….

  50 BAB IV PENUTUP.............................................................................

  57 4.1 Kesimpulan Hasil Analisis Novel Radit dan Jani ..................

  57

  4.1.1 Tokoh dan Penokohan dalam Novel Radit dan Jani..... 57 4.1.1.1 Radit...................................................................

  57 4.1.1.2 Jani......................................................................

  59

  4.1.2 Perasaan Kepribadian Radit dan Jani dalam Novel

  Radit dan Jani ............................................................... 60

  4.1.2.1 Radit...................................................................

  61 4.1.2.2 Jani......................................................................

  62 4.2 Saran.......................................................................................

  63 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....

  64 BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………

  65  

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Di dalam kehidupan nyata atau cerita, setiap pelaku dan tokoh memiliki

  perasaan yang berbeda-beda, yang muncul karena dihadapkan pada permasalahan sebagai suatu bentuk reaksi-reaksi rasa dari berbagai bentuk rangsangan. Perasaan adalah suatu keadaan rohani atau peristiwa kejiwaan yang dialami oleh seseorang dengan senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa pengenalan yang bersifat subjektif (Ahmadi, 1992:101). Shalahuddin menambahkan perasaan merupakan salah satu fungsi psikis yang dapat dirumuskan sebagai warna atau suasana psikis seseorang yang mengiringi, menyertai suatu kegiatan dalam situasi khusus serta berhubungan dengan adanya kesan setelah kegiatan, dengan perkataan lain, perasaan dapat disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang pada umumnya menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada individu yang bersangkutan (1990: 114).

  Sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang masih dalam pengharapan, tetapi ada pula perasaan yang dialami individu karena peristiwa atau keadaan itu telah nyata terjadi atau telah release (Woodworth dan Marquis via Walgito, 1994: 142).

  Sebagai dunia dalam kata, karya sastra memasukkan aspek kehidupan ke dalamnya, khususnya manusia. Pada umumnya aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra, sebab semata-mata dalam diri manusia itulah, sebagian tokoh-tokoh aspek kejiwaan dicangkokkan dan diinvestasikan (Ratna, 2004: 343). Rio Rinaldo, seorang penulis lepas dan novelis, menggambarkan aspek-aspek kejiwaan secara detail dan lengkap dalam novelnya yang berjudul Radit

  

dan Jani. Penceritaannya yang tidak berlebihan dan ringan membuat pembaca turut

  merasakan apa yang dirasakan tiap tokoh-tokohnya, khususnya tokoh Radit dan tokoh Jani. Dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo, digambarkan tokoh-tokoh di dalamnya memiliki perasaan yang sangat mendalam. Dalam novel ini Rio Rinaldo menceritakan bagaimana sepasang kekasih yaitu, Radit dan Jani yang nekat menikah muda meskipun pernikahannya tidak direstui oleh orang tua Jani. Selain itu, diceritakan pula bagaimana mereka berdua harus mencukupi kehidupan sehari-hari tanpa bantuan dari orang tua, dan bagaimana Radit harus berurusan dengan obat- obatan terlarang dan minuman keras.

  Yang dimaksud tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988: 16). Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Semua unsur cerita rekaan, termasuk tokohnya, bersifat rekaan semata- mata. Bagaimanakah tokoh dapat diterima oleh pembaca? Hal ini dikarenakan tokoh memiliki kemiripan dengan individu tertentu dalam hidup ini; artinya, tokoh memiliki sifat (-sifat) yang dikenal, tidak asing, bahkan ada pada diri pembaca. Semua cerita rekaan ada kemiripan dengan sesuatu dalam hidup ini karena bahannya diambil dari pengalaman hidup (Sudjiman, 1988: 12). Hal tersebutlah yang membuat tokoh dapat diterima oleh pembaca.

  Pemilihan judul Perasaan Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Radit dan

  

Jani karya Rio Rinaldo dalam penelitian ini mengacu pada kuatnya perasaan tokoh

  dalam novel tersebut seperti tokoh Radit dan tokoh Jani. Rio Rinaldo mengungkap bagaimana perasaan kepribadian dalam novel tersebut.

  Peneliti menggunakan analisis tokoh dan penokohan sebagai unsur-unsur intrinsik struktural. Tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2005: 165). Selain tokoh dan penokohan, pendekatan yang dipakai penulis adalah pendekatan psikologi sastra, karena menyangkut peristiwa kejiwaan.

  Pendekatan psikologi sastra merupakan penelaahan sastra yang menekankan pada segi-segi psikologi yang terdapat dalam suatu karya sastra. Karena psikologi mempelajari proses-proses kejiwaan, maka psikologi dapat diikutsertakan dalam studi sastra (Sukada, 1987: 105).

  Perasaan tiap tokoh yang dikisahkan di dalam novel ini memiliki kekuatan yang memunculkan simpati pembaca melalui permasalahan yang diungkapkan.

  Peneliti memandang bahwa novel ini dapat memberikan manfaat yang cukup besar untuk mengembangkan pribadi seseorang, menanggapi bagaimana perasaan seseorang dan menjadikannya sebagai bahan refleksi diri. Hal inilah yang menjadikan alasan bagi peneliti memilih novel Radit dan Jani sebagai bahan penelitiannya.

  Novel Radit dan Jani merupakan adaptasi dari film Radit dan Jani. Di dalam novel maupun film Radit dan Jani penceritaannya tidak jauh berbeda, hanya saja di dalam novel penceritaannya lebih jelas dan detail dibandingkan dalam film, karena dalam film terdapat bagian-bagian yang di sensor atau dipotong karena dianggap terlalu vulgar sehingga penceritaannya kurang jelas. Untuk itu, peneliti memilih novel sebagai bahan penelitiannya.

  Menganalisis perasaan tokoh dalam novel Radit dan Jani sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur pembangun struktur yaitu tokoh dan penokohan. Tokoh-tokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sifat batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca. Watak merupakan kualitas tokoh, kualitas nalar, dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain, sehingga terciptalah penokohan (Sudjiman, 1988: 23). Dua hal ini (tokoh dan penokohan) secara kongkret membentuk cerita, dan mendukung analisis novel Radit dan Jani tentang perasaan tokoh utama.

2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  2.1 Bagaimanakah tokoh dan penokohan tokoh utama dalam novel Radit

  dan Jani karya Rio Rinaldo?

  2.2 Bagaimanakah perasaan kepribadian tokoh utama dalam novel Radit

  dan Jani karya Rio Rinaldo?

  3. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah adalah:

  3.1 Mendeskripsikan tokoh dan penokohan tokoh utama dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo.

  3.2 Mendeskripsikan perasaan kepribadian tokoh utama dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo.

  4. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  4.1 Mengapresiasi karya sastra, khususnya perasaan tokoh-tokoh utama dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo

  4.2 Memberikan sumbangan pada kajian sastra dengan tinjauan psikologi sastra.

  4.3 Hasil penelitian ini diharapkan membantu pembaca dan sastrawan untuk lebih peka dalam mengenali aspek-aspek kejiwaan dalam memahami dan menulis karya sastra.

  5. Tinjauan Pustaka

  Novel Radit dan Jani merupakan adaptasi dari film Radit dan Jani karya Upi Avianto. Sejauh pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, belum ada tulisan yang membahas novel Radit dan Jani sebagai bahan tulisan ilmiah. Peneliti hanya menemukan beberapa tulisan berbentuk sinopsis cerita novel Radit dan Jani, sehingga dapat dikatakan novel Radit dan Jani belum pernah digunakan sebagai bahan tulisan ilmiah.

  6. Landasan Teori

  Penelitian ini menggunakan dua teori sebagai dasar analisis. Dua teori tersebut yakni, teori strukural dan teori psikologi sastra. Teori struktural diambil untuk menganalisis unsur intrinsik yakni tokoh dan penokohan, sedangkan teori psikologi sastra digunakan untuk mengkaji masalah perasaan tokoh-tokohnya.

6.1 Teori Struktural

  Di dalam penelitian sebuah karya sastra terdapat beberapa model pendekatan yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah pendekatan struktural. Pendekatan struktural menekankan pada kajian hubungan antarunsur pembangun karya yang bersangkutan. Analisis strukural karya yang bersifat fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2005: 37). Struktur karya sastra dipaparkan dengan tujuan agar sebuah karya sastra lebih mudah dipahami. Unsur struktural antara lain meliputi tokoh dan penokohan. Dalam penelitian ini hanya akan membahas unsur tersebut. Hal ini dikarenakan fokus penelitian ini adalah perasaan tokoh-tokoh utama sehingga untuk menganalisis perasaan perlu terlebih dahulu dianalisis tokoh dan penokohannya.

6.1.1 Tokoh dan Penokohan

6.1.1.1 Tokoh

  Definisi tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988:16). Istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan: “Siapakah tokoh utama novel itu?”, atau “Ada beberapa orang jumlah pelaku novel itu?”, atau “siapakah tokoh protagonist dan antagonis dalam novel itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh (Nurgiyantoro, 2005: 165).

  Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, ada tokoh yang tergolong penting dan ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita, dan sebaliknya, ada tokoh(-tokoh) yang dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita (central character, main character), sedang yang kedua adalah tokoh tambahan (peripheral character) (Nurgiantoro, 2005: 176).

  Tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku, atau yang dikenai kejadian dan konflik, penting yang mempengaruhi perkembangan plot. Di pihak lain, pemunculan tokoh-tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tidak langsung (Nurgiantoro, 2005: 177). Supaya tokoh dapat diterima pembaca, ia hendaklah memiliki sifat(-sifat) yang dikenal oleh pembaca, yang tidak asing baginya, bahkan yang mungkin ada pada diri pembaca itu sendiri. Dengan kata lain, harus ada relevansi tokoh itu dengan pembaca (Sudjiman, 1988: 17).

6.1.1.2 Penokohan

  Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. (Nurgiantoro, 2005: 165). Tokoh-tokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dengan tokoh lain (Sudjiman, 1986: 80). Penokohan memberikan ciri lahir (fisik) maupun batin (watak) tokoh (Sudjiman, 1988: 25).

  Penokohan diperlukan untuk membantu memahami ciri fisik, perilaku dan sikap tokoh dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Selain itu, penokohan satu tokoh dapat membantu menjelaskan tokoh lain sehingga karakter tokoh-tokoh dapat diketahui dengan lebih rinci di dalam sebuah karya sastra.

  Ada beberapa metode penyajian watak tokoh yaitu dramatik, analitik, dan kontekstual. Metode analitik yaitu pengarang dapat memaparkan watak tokohnya dan dapat juga menambahkan komentar tentang watak tersebut (Sudjiman, 1988:24). Metode dramatik watak tokoh dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan juga dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. Cakapan atau lakuan tokoh demikian pula pikiran tokoh yang dipaparkan oleh pengarang dapat menyiratkan sifat wataknya Metode kontekstual, dengan metode ini watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang dalam mengacu kepada tokoh (Sudjiman, 1988: 26).

  Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode dramatik dan metode analitik untuk menyajikan watak tokohnya.

6.2 Teori Psikologi Sastra

  Sebagai dunia dalam kata, karya sastra memasukkan aspek kehidupan ke dalamnya, khususnya manusia. Pada umumnya aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra, sebab semata-mata dalam diri manusia itulah, sebagian tokoh-tokoh aspek kejiwaan dicangkokkan dan diinvestasikan (Ratna, 2004: 343). Jadi, psikologi sastra adalah cabang ilmu sastra yang mendekati sastra dengan sudut pandang psikologi. Perhatiannya diarahkan kepada pengarang dan pembaca (psikologi komunikasi sastra) atau teks itu sendiri. Pendekatan psikologi terhadap teks itu sendiri dapat dilangsungkan secara deskriptif belaka, namun sering mendekati suatu penafsiran sastra ( Hartoko dan Rahmanto, 1986: 126- 127).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan psikologi sastra karena ada hubungan yang erat antara psikologi dan sastra. Sastra memberikan gambaran aspek kejiwaan individu-individu. Dengan menggunakan teori psikologi sastra, penulis berharap dapat menganalisis dan menemukan fakta-fakta aspek kejiwaan yang berkaitan dengan penggambaran perasaan Radit dan Jani dalam novel Radit dan Jani.

6.3 Teori Perasaan

  Tiap aktivitas dan pengalaman kita diliputi oleh sesuatu perasaan. Reaksi dari masing-masing orang terhadap keadaan itu tidak sama benar satu dengan yang lain.

  Max Scheler (dalam Shalahuddin, 1994: 119-120) berpendapat bahwa ada 4 macam tingkatan perasaan, yaitu: 1)

  Perasaan indrawi; adalah perasaan yang timbul sebagai akibat adanya perangsang-perangsang jasmaniah (fisik): seperti rangsangan sakit, panas, dingin, berat, harum dan lain sebagainya. Perasaan ini dapat dilokalisir atau dibatasi, disamping juga dapat ditimbulkan dengan sengaja.

  2) Perasaan vital / suasana hati; adalah merupakan perasaan yang berhubungan dengan suasana hati yang meliputi rasa segar, rasa nyaman, rasa lesu, rasa lelah, dan lain sebagainya.

3) Perasaan psikis, yaitu jenis perasaan yang berada pada tingkatan rohani.

  Dalam mana individu mengalami perasaan yang tidak berhubungan lagi dengan sesuatu yang bersifat jasmaniah, tetapi berada pada tingkatan kejiwaan. Misalnya gembira karena mengalami kemenangan dan rasa duka oleh karena mengalami kegagalan atau kekalahan dan lain sebagainya.

  4) Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas, perasaan terabaikan, kecewa dan lain sebagainya. Perasaan jenis ini, munculnya kadang-kadang tidak mempunyai alasan yang jelas. Menurut Max Scheler antara perasaan vital dan perasaan pribadi, keduanya merupakan perasaan yang dalam. Hanya, sifatnya bagi individu adalah relatif. Hal ini tergantung pada pemberian arti dari individu terhadap objek yang dirasakannya. Misalnya: perasaan keagamaan, bagi individu tertentu merupakan perasaan yang dalam, tetapi bagi individu lainnya, barangkali merupakan perasaan yang dangkal, oleh karena nilai agama tidak mempunyai arti apa-apa.

  Berdasarkan empat macam tingkatan perasaan yang ada, penulis akan mencoba mengkaitkan teori-teori tersebut khususnya perasaan kepribadian dengan perasaan tokoh utama yang ada di dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo.

  .

7. Metode Penelitian

  7.1 Pendekatan

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis sastra. Pendekatan ini mempertimbangkan aspek-aspek kejiwaan individu-individu.

  Penelitian ini memakai pendekatan psikologi yang mengarah pada teks sastra (novel) itu sendiri (Hartoko-Rahmanto, 1986: 126). Novel terlebih dahulu dianalisis strukturnya, kemudian analisis struktur tersebut dipakai untuk memahami perasaan tokoh-tokoh.

  7.2 Metode

  Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004: 53).

  Penelitian ini bersifat penelitian pustaka karena berobjek pada sebuah teks sastra yakni novel. Peneliti akan menggali data-data mengenai perasaan tokok-tokoh utama yang terdapat dalam novel Radit dan Jani. Selain itu peneliti akan mengumpulkan data-data dari kepustakaan lain yang terkait dengan topik penelitian.

  Data-data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan kriteria rumusan masalah hingga menemukan jawaban permasalahan. Tahap akhir adalah penyajian hasil analisis data.

  7.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka.

  Dalam teknik ini, peneliti akan menggunakan data yang terdapat dalam novel Radit dan Jani, maupun sumber pustaka lain yang berupa buku-buku, karya tulis, atau sumber dari internet yang berkaitan dengan objek penelitian.

  7.4 Sumber Data

  Data merupakan bahan penelitian. Dari bahan itulah diharapkan objek penelitian dapat dijelaskan karena di dalam bahan terdapat objek penelitian yang dimaksud. Sumber data adalah tempat data diambil atau diperoleh yang berupa karya sastra dan buku-buku, yang berkaitan dengan objek penelitian. Karya sastra yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah novel dengan identitas sebagai berikut: Judul Novel : Radit dan Jani

  Pengarang : Rio Rinaldo Penerbit : Gagas Media Tahun terbit : 2008 Tebal buku : 167 hlm.

  Cetakan : Pertama

8. Sistematika Penyajian

  Penelitian ini akan disajikan dalam empat bab. Bab I berupa Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, meteologi penelitian, sistematika penelitian, jadwal penelitian, dan anggaran penelitian. Bab II berupa pembahasan struktural yakni tokoh dan penokohan. Bab III berupa pembahasan perasaan tokoh-tokoh utama dalam novel karya Rio Rinaldo. Bab IV berupa kesimpulan hasil analisis data, serta diakhiri dengan pemaparan daftar pustaka.

BAB II ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL RADIT DAN JANI KARYA RIO RINALDO Analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan

  ketertarikan antar unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural tidak cukup dilakukan hanya sekedar mendata, namun yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai. Hal itu perlu dilakukan mengingat bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur yang kompleks dan unik (Nurgiantoro, 2005: 37).

  Dalam bab II ini akan dianalisis tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel Radit dan Jani karya Rio Rinaldo. Penulis memang mengesampingkan unsur intrinsik yang lain untuk mengefektifkan objek penelitian yang berhubungan dengan perasaan tokoh. Analisis tokoh dan penokohan dalam novel Radit dan Jani akan dilakukan berdasarkan segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, yaitu tokoh utama. Dengan menganalisis tokoh dan penokohan penulis mampu mengetahui gambaran karakter para tokoh. Dalam novel Radit dan Jani ini penulis hanya menganalisis tentang tokoh utama saja karena penulis menganggap tokoh- tokoh utama mampu menggambarkan secara jelas aspek kejiwaan yang berupa perasaan-perasaan yang dialami oleh Radit dan Jani.

2.1 Tokoh

  Cerita berkisah tentang seseorang atau tentang beberapa orang. Jika menghadapi sebuah cerita, orang selalu bertanya, “Ini cerita (tentang) siapa?” “ Siapa pelaku cerita ini?”. Pelaku ini yang biasa disebut tokoh cerita. Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dengan berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman, 1988: 16).

  Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2005: 177). Tokoh-tokoh utama dalam novel Radit dan Jani adalah tokoh Radit dan tokoh Jani/Anjani. Tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya dalam keseluruhan cerita lebih sedikit dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama. Tokoh-tokoh tambahan dalam novel Radi

  

dant Jani adalah Bapak Santoso (Papanya Jani), Mama dari tokoh Jani, Abi (adiknya

  Jani), Adi, Kemal, Dino, Pak Jamal, Inge, Pak Narto, Wati, Tike, Bonang, Kribo, Bantet, dan Kirana.

  Dari beberapa tokoh utama dan toko tambahan di atas, penulis akan membatasi penelitian tokoh hanya pada tokoh utama saja, yaitu Radit dan Jani.

  Kedua tokoh tersebut dipilih karena dianggap mendominasi penceritaan dalam novel Radit dan Jani .

2.2 Penokohan

  Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. (Nurgiantoro, 2005: 165). Penokohan tidak hanya menyebutkan siapa nama tokoh, tetapi juga memperkenalkan pembaca kepada watak tokoh. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dengan tokoh lain (Sudjiman, 1986: 80). Jadi, penokohan dapat membantu mengetahui dengan jelas perilaku, sifat, dan ciri fisik para tokoh.

  Dalam analisis ini penulis hanya menganalisis penokohan dari tokoh utama, yaitu Radit dan Jani. Kedua tokoh tersebut dipilih karena dianggap memiliki perasaan yang mendominasi penceritaannya dalam novel Radit dan Jani.

2.2.1 Radit

  Radit merupakan salah satu tokoh utama, karena intensitas keterlibatannya dalam setiap kejadian dalam novel mempengaruhi jalan cerita. Ciri fisik Radit digambarkan pengarang dengan bentuk fisik yang kurus dengan tulang pipi cekung dengan mata tajam dan memiliki senyum yang sinis. Selain itu Radit juga memiliki

  tatto di tubuhnya sebagai ekspresi kebebasan yang dimilikinya.

  (1) Sekujur tubuhnya penuh tatto. Sekolahnya tak tamat SMA. Hidupnya sebatang kara. (Rinaldo, 2008:4).

  (2) Ia seperti diselidiki oleh tatapan tajam penyanyi band pengisi acara musik kampusnya yang namanya pun ia tidak tahu. Cowok kurus yang tulang pipinya cekung dengan mata tajam dan senyuman yang sinis (Rinaldo, 2008:2).

  Pada kutipan (1) digambarkan bagaimana sekujur tubuh Radit dipenuhi oleh tatto, yang menggambarkan bagaimana bentuk kebebasan Radit. Pada kutipan (2) di atas juga digambarkan bagaimana bentuk tubuh Radit yang kurus sehingga terlihat tulang pipinya yang cekung dengan memiliki tatapan mata yang tajam dan senyuman sinis. Hal tersebut disampaikan pengarag secara analitis.

  Segala perilaku dan sikap Radit digambarkan pengarang dalam kutipan- kutipan berikut ini: Radit adalah seorang pemain band yang memiliki cita-cita yang tinggi dalam bermusik, dalam setiap pertunjukannya ia hanya mau memainkan lagu- lagu ciptaannya sendiri, ia sangat benci membawakan lagu-lagu dari band-band lain selain bandnya sendiri.

  (3) Band kita harus membawakan lagu kita sendiri, dengan gaya kita sendiri,

  Radit selalu menekankan hal itu kepada kawan-kawannya. Mending gue mati kelaparan daripada dapat duit dari nyanyiin lagu-lagunya Kings atau

  MissU Band, dengan sengit, Radit mendebat teman-temannya (Rinaldo, 2008: 26).

  Pada kutipan (3) di atas terlihat bagaimana sikap Radit yang ingin membuktikan bahwa dirinya bisa berkarya dalam dunia musik, terutama melalui lagu- lagu yang diciptakannya sendiri. Radit rela mati kelaparan daripada harus membawakan lagu-lagu milik orang lain. Hal tersebut disampaikan secara analitik.

  Kehidupan Radit yang bebas sebagai anak band tidak lepas dari obat-obatan dan minuman keras. Radit menjadi sosok yang sering mengkonsumsi obat-obatan dan minuman keras. Ia sangat menikmati segala obat-obatan yang masuk ke dalam dirinya. Bagi Radit obat-obatan merupakan surga baginya karena ia dapat merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.

  (4) “Kamu harus coba semuanya supaya bisa tahu mana yang cocok buat kamu”. Dan ia menuruti Radit. Ia coba semua narkotika yang ada. Namun,

  Jani tetap tidak menyukai keluarga heroin dan semua keturunannya seperti Radit (Rinaldo, 2008:7). (5) Bagi Radit, dua hal yang membuatnya berada di surga. Jani dan jarum.

  Setelah bercinta hebat dengan Jani seperti ini, ia ingin memperpanjang nikmatnya surga dengan jarum. Dan ketika cairan opiat mulai menggenangi aliran darahnya, ia tidak lagi menjejak bumi (Rinaldo, 2008:22).

  Pada kutipan (4) di atas bagaimana Radit mempengaruhi Jani untuk mencicipi semua jenis narkotika seperti dirinya agar bisa tahu bagaimana rasanya. Selama ini Jani hanya bisa melarang Radit untuk berhenti menggunakan narkotika, sedangkan Radit paling tidak suka bila ada orang yang melarang-larang untuk berhenti menggunakan narkotika tetapi orang itu belum tahu bagaimana rasanya. Pada kutipan (5) bagi Radit, ia hanya menginginkan Jani dan jarum untuk bisa menikmati surganya dunia. Karena hanya itulah yang membuat Radit bisa merasakan bagaimana nikmatnya berada pada dimensi yang berbeda. Hal tersebut disampaikan secara dramatik dan analitik.

  Kebiasaan Radit mengkonsumsi obat-obatan dan minuman keras membuatnya mudah naik darah, sehingga Radit mudah sekali terpancing emosinya. Seperti ketika Jani mendesak Radit membelikan kado untuk ibunya Jani yang sedang berulang tahun. Ia merasa Jani menuntutnya memenuhi keinginan yang tidak masuk akal. Bagi Radit mengumpulkan uang untuk makan saja sulit, apalagi Jani mendesaknya untuk membelikan kado. Saat teman-teman band Radit mendapat tawaran main di sebuah cafe dan mereka harus membawakan lagu-lagu milik orang lain, Radit menjadi terpancing emosinya. Hal ini disebabkan Radit paling tidak senang membawakan lagu-lagu milik orang lain dan Radit ingin sekali lagu-lagunya didengar oleh banyak orang.

  (6) “Lo yang mikir! Kalo gue ada uang gue udah beliin apa pun yang lo mau, tau!”

  “Makannya jangan suka cari gara-gara! Coba kalo gue masih kerja, gue masih bisa punya uang buat beli kado nyokap, tau!” “Anjing! Jangan ungkit-ungkit yang udah lewat! Arrghhhhhhhh....” Radit berteriak penuh kegeraman dan keluar dari rumah mereka sambil membanting pintu (Rinaldo, 2008: 18-19). (7)

  “Kita dapat tawaran main di D-Cafe, dan kita semua tahu lo pasti bakal nolak karena kita bakal mainin lagu-lagu yang populer.” Radit menatap teman-temannya nanar. “Anjing lo semua.” Radit tidak dapat menahan kegeramannya. “ Cuma gara-gara duit lo mau ngejual harga diri lo! Dan...dan lo tega ngianatin temen lo sendiri!” (Rinaldo, 2008:28). (8)

  “Mending lo ambil gitar lo dan pergi dari sini. Gue males ngeladenin omongan orang mabok!” “Apa lo bilang? Babi lo!” Radit hendak menyerang Adi, tapi Kemal dan Dino lebih cepat mendorongnya mundur (Rinaldo, 2008:28).

  Kutipan di atas terlihat bagaimana Radit mudah sekali terpancing emosinya. Pada kutipan (6) Radit bertengkar dengan Jani. Radit paling tidak suka bila yang terjadi di masa lalu diunngkit-ungkit kembali oleh Jani, ia sadar penyebab Jani berhenti dari pekerjaannya disebabkan olehnya. Kutipan (7) dan (8) menggambarkan bagaimana kekecewaan Radit terhadap teman-temannya yang karena untuk mendapatkan uang teman-temannya harus menjual harga dirinya dengan memainkan lagu-lagu milik orang lain dan meninggalkan Radit. Hal tersebut disampaikan secara dramatik.

  Selain Radit gemar mengkonsumsi obat-obatan dan minuman keras. Radit merupakan tipe orang yang posesif dan pencemburu. Sifat cemburu yang dimiliki Radit ditunjukkannnya bila ada laki-laki lain yang mendekati atau berani mengganggu istrinya (Jani). Radit tidak segan-segan menghajar tiap laki-laki yang berani mendekati Jani. Radit tidak suka bila Jani bergaul dengan laki-laki lain yang belum ia kenal, sekalipun laki-laki yang mendekatinya adalah bos di tempat istrinya bekerja,

  (9) Radit memecahkan kaca mobil teman kuliah Jani yang berani memeluknya sambil berdansa di sebuah lounge. Atau, ketika dua minggu lalu Jani terpaksa keluar dari kafe tempatnya bekerja karena Radit melabrak dan mendorong bosnya hingga membentur rak di belakang bar membuat botol-botol vodka berjatuhan. (Rinaldo, 2008: 8). (10)

  “Bos kamu genit! Aku gak suka caranya ngeliatin kamu.” Cuma itu alasan Radit (Rinaldo, 2008: 8). Dalam kutipan (9) di atas terlihat bagaimana Radit melampiaskan rasa cemburunya dengan melakukan hal-hal anarkis terhadap teman laki-laki Jani karena berani mendekati Jani. Sikap anarkis Radit ditunjukkannya dengan memecahkan kaca mobil teman kuliah Jani. Kebencian Radit terhadap bos Jani juga ditunjukkan Radit dengan cara melabrak dan mendorong bos Jani. Pada kutipan (10) terlihat bagaimana alasan Radit ketika ditanya oleh Jani kenapa ia memukuli bosnya. Radit tidak suka ada laki-laki yang berani menggoda meskipun bosnya Jani sekalipun. Bagi Radit, bosnya Jani bersikap keterlaluan kepada Jani. Hal tersebut digambarkan secara analitik dan dramatik.

  Radit begitu menginginkan Jani untuk selalu berada di sampingnya. Bagi Radit, Jani adalah segalanya dan ia rela mengorbankan apa pun demi istrinya yang sangat dicintainya. Tidak ada yang dapat menggantikannya, ia lebih baik memilih untuk mati bila Jani tidak ada bersamanya. Terlihat bagaimana begitu berartinya Jani buat Radit.

  (11) ketika Radit membelai rambutnya dengan tatapan penuh puja sambil memeluk tubuh yang berpeluh setelah bercinta semalaman sambil membisikkan, “kamu milikku, Jani, dan aku akan bersumpah tak akan membagimu dengan siapapun” (Rinaldo, 2008: 8). (12)

  Bunuh saja aku, Jani. Kalau kamu pergi dengan laki-laki lain, hidup dan mati tidak ada bedanya. Kamu udara, air, dan tanah yang membuatku ada. Aku butuh kamu buat hidup (Rinaldo, 2008:89). (13)

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH BASRI DALAM NOVEL KETIKA LAMPU BERWARNA MERAH KARYA HAMSAD RANGKUTI (ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 1 93

PROSES PERJUANGAN KELAS DALAM NOVEL KABUT DAN MIMPI KARYA BUDI SARDJONO SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

1 3 102

GAYA HIDUP POSMODERN TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL MATA MATAHARI KARYA ANA MARYAM SEBUAH TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 108

TEKANAN BATIN TOKOH PANCE DALAM NOVEL TOPENG JERO KETUT KARYA SUNARYONO BASUKI KS TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 71

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 139

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

0 0 97

TEKANAN BATIN TOKOH ARIMBI DALAM NOVEL DETIK TERAKHIR KARYA ALBERTHIENE ENDAH TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 2 94

PERILAKU NEGATIF DALAM NOVEL PECUN MAHAKAM KARYA YATIE ASFAN LUBIS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 2 83

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

0 0 153

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

0 0 129