Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kajian Terdahulu
Kajian sebelumnya oleh Ni Made Ugi Bayanthi. Retorika dan Sistem
Transitivitas dalam Pidato Pelantikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Hasil penelitian tersebut ditemukan Sirkumstan yang mendominasi adalah lokasi
yang memiliki persentase kemunculan sebesar 48.2%. Posisi kedua diduduki oleh
sirkumstan cara dengan persentase kemunculan sebesar 23.5% selanjutnya, ketiga
ditempati sirkumstan sebab sebesar 11.8% dan penyerta pada posisi keempat dengan
persentase kemunculan sebesar 7.05%. selanjutnya, tiga sirkumstan yang muncul
pada posisi akhir, yaitu sirkumstan rentang dengan persentase kemunculan 3.5%,
sirkumstan peran muncul sebanyak 3.5%, dan sirkumstan masalah dengan persentase
2.4%.
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-299-retorika-dan-sistem-transitivitas-
dalam-pidato-pelantikan-presiden-amerika-serikat-barack-obama.html.
Persadanta Br Karo (047009009), mahasiswa Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara, dengan judul “Sirkumstan dalam teks Perkawinan Masyarakat
Karo”. Hasil penelitian tersebut ditemukan sirkumstan sebagai berikut: (1) simpulan
teks ertembe-tembe padalan emas digunakan sirkumstan lokasi, eksten, penyerta,
sebab, peran, cara, hal, pandangan dan lingkungan. Tetapi pada teks mereken telahtelah tidak ada digunakan sirkumstan lingkungan. (2) sirkumstan lokasi waktu
digunakan pada kedua teks tersebut. Teks ertembe-tembe pedalan emas
menggunakan sirkumstan lokasi waktu sebanyak 26,67% dan teks mereken telahtelah 25,52%. Penentuan waktu sangat penting pada musyawarah perkawinan
masyarakat Karo. (3) sirkumstan dominan terdapat pada proses material dari kedua
teks yang telah dianalisis. Sirkumsta yang terdapat pada proses material dalam teks
mereken telah-telah mempunyai persentase yang lebih tinggi yaitu 53,65% sedangkan
sirkumstan pada proses teks ermtembe-tembe pedalan emas hanya terdapat 48,57%.
13
Universitas Sumatera Utara
(5) Sirkumstan pada kedua teks dominan terdapat pada proses material karena kedua
proses tersebut memaparkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara nyata.
(Persadanta: 2007)
Sementara itu menurut pengamatan peneliti kajian sirkumstan belum pernah
dikaji di prodi Sastra Arab oleh karena itu peneliti mengkajinya degan mengambil
data dari buku qirā'atu al-rāsyidatu.
2.2
Landasan teori
2.2.1
Pengertian klausa
Dalam bahasa Arab, Al Khuli (1982: 42) mengistilahkan klausa dengan
ﺟﻤﻠﺔ/jumlatun/ “klausa”, yaitu:
ّ ﺗﺮﻛﻴﺐ ﻟﻐﻮ
ﻭ ﻗﺪ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ.ﻱ ﻳﺸﺒﻪ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﻓﻲ ﻋﻨﺎﺻﺮﻩ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻳﺸﻜﻞ ﺟﺰءﺍ ﻣﻦ ﺟﻤﻠﺔ
ﻓﻘﺪ ﺗﺴﺪ, ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﺔ ﻓﻬﻲ ﺟﻤﻴﻠﺔ ﺗﻘﻮﻡ ﺑﻮﻅﻴﻔﺔ ﻣﺎ ﺿﻤﻦ ﺍﻟﺠﻤﻴﻠﺔ ﺍﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ.ﺗﺎﺑﻌﺔ ﺃﻭ ﺭﺋﻴﺴﻴﺔ
.ﺍﻟﻨﻌﺖ ﺃﻭ ﺍﻻﺳﻢ ﺃﻭ ﺍﻟﻈﺮﻑ
/tarkībun lugwiyyun yusybihu al-jumlati fī ˈʻanā ṣirihi illa ˈannahu yusykilu juzˈan
min jumlatin. Wa qad takūnu al-jumlati tābiʻtun au raˈīsiyatun, `ammā al-jumlati altābi‘atu fahiya jumīlatun taqūmu biwaẓīfatin mā ḍumna al-jumlati al- raˈīsiyati,
faqad tasuddu al-naʻti au al-ismi au al-ẓarfi/ “susunan bahasa yang membentuk satu
kalimat dalam unsur-unsurnya kecuali apa bila dia hanya membentuk sebagian
kalimat. Adapun kalimat tersebut sifatnya mengikuti atau mendahului. Sedangkan
kalimat yang mengikuti adalah kalimat yang terdiri dengan tugas yang dibebankan
kepada kalimat yang mendahului,
Selanjutnya Al-Ghulayaini (2009: 33) mengistilahkan kalimat dengan
ﺍﻟﻜﻼﻡ/alkalāmu/ “kalimat” adalah :
ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻫﻮ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪﺓ ﻣﻌﻨ ًﻰ ﺗﺎ ّﻣﺎ ﻣﻜﺘﻔﻴﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ
14
Universitas Sumatera Utara
/al-kalām huwa al-jumlatu al-mufīdatu maʻnan tāmmān muktafiyā binafsihi/ “
kalam (kalimat) adalah kalimat yang memberi faedah ma’na yang sempurna, dan
cukup dengan dirinya”.
Penelitian ini menggunakan teori Saragih, (2006: 53) yang berkaitan dengan
klausa berdasarkan pemahaman peneliti pada teks bahasa Arab. Berdasarkan jenis
proses, partisipan, dan sirkumstan, klausa sebagai teks dapat dianalisis berdasarkan
komponennya. Masing-masing komponen klausa dianalisis berdasarkan fungsinya.
Huruf pertama fungsi ditulis dengan huruf kapital. Kalau fungsi itu dapat
dispesifikasi, fungsi diuraikan dengan memakai titik dua (:). Fungsi pada urutan
akhir yang tidak dapat diuraikan lagi ditulis dengan huruf kecil. Berikut adalah
contoh penganalisisan teks.
Anak saya
Pelaku
membeli
Proses : material
2.2.2
mobil baru
Gol
kemarin
Sirkumstan: lokasi: waktu
Pengertian sirkumstan dan jenis sirkumstan
Adapun pengertian sirkumstan dan jenis sirkumstan menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
2.2.2.1.
Al-Khuli
Menurut Al-khuli, 1982 : 6 kata keterangan atau dalam bahasa
Inggris disebut Adverb ialah : ﻣﺨﺼﺺ ﺍﻟﻔﻌﻞ. ﻅﺮﻑ/ẓarfu. makhṣaṣu
al-fiʻli/
ﻭﻫﻮ.ﻛﻠﻤﺔ ﺗﺼﻒ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺯﻣﺎﻧﻪ ﺃﻭ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﺃﻭ ﺗﻜﺮﺍﺭﻩ ﺃﻭ ﺗﻮﻛﻴﺪﻩ ﺃﻭ ﺩﺭﺟﺘﻪ ﺃﻭ ﻛﻴﻔﻴﺘﻪ
ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﺩﺭﺟﺔ ﻣﺜﻞhere ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﻣﻜﺎﻥ ﻣﺜﻞnow
ﻓﻘﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻅﺮﻑ ﺯﻣﺎﻥ ﻣﺜﻞ: ﺍﻧﻮﺍﻉ
.usually ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﺗﻜﺮﺍﺭ ﻣﺜﻞquickly ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﻛﻴﻔﻴﺔ ﻣﺜﻞvery
15
Universitas Sumatera Utara
/kalimatun taṣifu al-fiʻli min hayṡu zamānihi au makānihi au tikrārihi au taukīdihi
au darajatihi au kayfiyatihi. Wahuwa anwāʻu : faqad yakūnu ẓarfun zamānu miṡlu
now au ẓarfun makānu miṡlu here au ẓarfun darajatu miṡlu very au ẓarfun
kayfiyatu miṡlu quickly au ẓarfun tikrāru miṡlu usually/“kalimat yang mensifatkan
pelaku dari sudut waktu, tempat, ketetapan, penekanan tingkatan atau cara. Dan
dia terbagi atas : keterangan waktu seperti sekarang atau keterangan tempat seperti
disini atau keterangan tingkatan seperti sangat, keterangan cara seperti cepat,
keterangan ketetapan seperti kadang-kadang.
2.2.2.2 Amrin Saragih
Menurut Saragih (2002: 26) Satu unit pengalaman yang sempurna
direalisasikan dalam klausa yang terdiri atas tiga unsur, yaitu proses (process),
partisipan (participant), dan sirkumstan (circumstance). Proses menunjuk kepada
kegiatan atau aktivitas yang terjadi dalam klausa yang menurut tata bahasa
tradisional dan formal disebut kata kerja atau verba. Partisipan dibatasi sebagai
orang atau benda yang terlibat dalam proses tersebut. Sirkumstan adalah lingkungan
tempat proses yang melibatkan partisipan terjadi (Halliday, 1994:10). Proses juga
menentukan sirkumstan secara tidak langsung dengan tingkat probabilitas, misalnya
proses material dan mental masing-masing lebih sering muncul dengan sirkumstan
lokasi dan cara.
Sirkumstan merupakan lingkungan, sifat, atau lokasi berlangsungnya proses.
Sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Oleh karena itu, label sirkumstan
berlaku untuk semua jenis proses. Sirkumstan setra dengan keterangan seperti yang
lazim di gunakan di dalam tata bahasa tradisional.
Sirkumstan terdiri atas rentang (extent) yang dapat berupa jarak atau waktu,
lokasi (location) yang dapat mencakupi tempat atau waktu, cara (manner), sebab
(cause), lingkungan (contingency), penyerta (accompaniment), peran (role),
masalah (matter), dan (sudut) pandang (angle). Konsep sirkumstan setara dengan
keterangan (adverb) dalam tata bahasa tradisional. Saragih, (2002: 40)
16
Universitas Sumatera Utara
Menurut Saragih (2002: 42) Sirkumstan dapat direalisasikan dalam bentuk
frase dan klausa, seperti bagan di bawah ini:
Bagan Sirkumstan
No
Jenis
Subkategori
Sirkumstan
1
Rentang
Waktu
Cara
Realisasi dalam Frase dan
Mengindentifikasi
Klausa
Berapa lamanya?
(selama) tiga jam
Setiap tiga jam
Dia berjalan tiga jam
Tempat
(sejauh) enam kilometer
Berapa jauhnya?
Kami
berlari
enam
kilometer
2
Lokasi
Waktu
Kapan?
Dalam minggu ini
Sebelum makan malam
Pesta itu akan diadakan
dalam minggu ini
Di medan
Di kelas
Tempat
Dimana?
Adikku
dilahirkan
di
Medan
3
Cara
-
Bagaimana?
Dengan cepat
17
Universitas Sumatera Utara
Secepat mungkin
Lakukanlah
tugas
itu
dengan cepat
4
Sebab
-
Mengapa?
Demi dia
Untuk masa depan
Kita belajar untuk bekal
masa depan
5
Lingkungan
-
Dalam situasi apa?
Dalam suasana hujan
Dalam keadaan terdesak
Kami terpaksa memakan
ular
dalam
keadaan
terdesak
6
Penyerta
-
Dengan siapa?
Bersama (dengan) adiknya
Kami
datang
bersama
adiknya
7
Peran
-
Sebagai apa?
Sebagai sahabat
Saya
berbicara
sebagai
sahabat
8
Masalah
-
Tentang apa?
Tentang Indonesia
Mengenai perniagaan
Dia berbicara mengenai
perniagaan
18
Universitas Sumatera Utara
9
Pandangan
-
Menurut siapa?
Menurut prakiran cuaca
Menurut kamus
Menurut prakiraan cuaca,
medan
akan
mendung
besok.
Tabel sirkumstan menurut Saragih : 46: 2006
Di dalam bahasa Arab sirkumstan dapat disetarakan dengan ism-ism
manshub dan majrur karena, merupakan keterangan tempat, waktu, keadaan
maupun keterangan sifat seperti ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ )ﺃ/al-mafʻūl bih/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ)ﺏ/almaf’ūlu al-muṭlaqu/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ )ﺕ/al-mafʻūl lahu/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ )ﺙ/al-mafʻūl fih/
( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ )ﺝ/al-mafʻūl maʻh/ ( ﺍﻟﺤﺎﻝ )ﺡ/al-hālu/ ( ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ )ﺥ/al-tamyyizu/. ()ﺩ
ﺑﺤﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/bihurūfi al-jari/
( ﺑﺎ ﻻﺿﺎﻓﺔ )ﺫ/biliḍāfati/. Berikut bagan yang
menjelaskan bahwa sirkumstan dapat disetarakan dengan isim –isim manshub dan
majrur :
19
Universitas Sumatera Utara
ﺇﻋﺮﺍﺏ
ﺍﻻﺳﻢ
ﺍﻟﻨﺼﻮﺑﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺮﻓﻮﻋﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺮﺍﻓﻴﻊ
ﺍﺳﻢ ﻛﺎﻥ
ﺍﺳﻢ ﻛﺎﺩ
ﺍﻟﻤﻨﺎﺻﻴﺐ
ﺍﻟﻤﻔﺎﻋﻴﻞ
ﺧﺒﺮ ﻛﺎﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ
ﺧﺒﺮ ﻣﺎ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ
ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ
ﺍﺳﻢ ّ
ﺇﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻻﺟﻠﻪ
ﺍﺳﻢ ﻣﺎ
ﺍﺳﻢ ﻻ
ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺭﺍﺕ
ﺍﻷﻓﺎﻋﻴﻞ
ﺑﺤﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠ ّﺮ
ﺍﻟﺤﺎﻝ
ﺍﻟﺘّﻤﻴﻴﺰ
ﺑﺎﻻﺿﺎﻓﺔ
ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ
ﺧﺒﺮ ّ
ﺇﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ
ﺧﺒﺮ ﻻ
ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺃ
ﺍﻟﺨﺒﺮ
ﺍﺗﻮﺍﺑﻊ
ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
ﻧﺎﺋﺐ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
ﺍﻟﺘﻮﻛﻴﺪ
ﺍﻟﻨﻌﺖ
ﺍﻟﺒﺪﻝ
Bagan 2. iʻrābu alismi, menurut Abdulmassih: 151
20
Universitas Sumatera Utara
ﺍﻟﻌﻄﻒ
ﺍﻟﺤﻜﺎﻳﺔ
Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/al- maful bih/ “keterangan” adalah
sebagai berikut:
ﺍﺛﺒﺎﺗﺎ ﺍﻭ ﻧﻔﻴﺎ ﻭ ﻻ ﺗﻐﻴّﺮ ﻷﺟﻠﻪ ﺻﻮﺭﺓ,)ﺃ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﺩ ّﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻭﻗﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
( ٤۸۳ : ۲۰۰۹ : ﺍﻟﻔﻌﻞ ) ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
ʻalaihi fiʻlul
/al- maful bih huwa ismun dalla a’la mā waqa
al-faʻil, 'isbatān au
nafyān wa lā tughair li'ajlihi ṣūratul al-fi’li/ ”maf’ul bihi yaitu isim yang
menunjukkan suatu arti di mana perbuatan fa”il (pelaku) jatuh padanya, baik dalam
kondisi isbat (positif) atau nafi” (negative) dan bentuk fi”il sama sekali tidak
berubah karenanya”.
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/al- maful bih/ “keterangan” :
ﺍﻋﻠﻦ ﺗﺎﺟﺮ ﺍﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺍﻥ ﻳﺴﺘﺨﺪﻡ ﻋﻨﺪﻩ ﺷﺎﺑﺎ ﻛﺎﺗﺒﺎ
/ʻalana tājiru annahu yurīdu an yastakhdimaʻindahu syābān kātibān / “ seorang
saudagar mengumumkan bahwasanya beliau ingin memperkerjakan seorang
pemuda menjadi juru tulis”.
Dari klausa tersebut terdapat kata ﺷﺎﺑﺎ ﻛﺎﺗﺒﺎ/syābān kātibān/ “ seorang
pemuda juru tulis” merupakan
ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/mafʻūl bih/ yang merupakan kata
keterangan yang dilabeli dengan sirkumstan : peran.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/al-maf’ul al-
muṭlaqu/ “keterangan” adalah sebagai berikut:
)ﺏ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻫﻮ ﻣﺼﺪﺭ ﻳﺬﻛﺮ ﺑﻌﺪ ﻓﻌﻞ ﻣﻦ ﻟﻔﻈﻪ ﻟﺘﺄﻛﻴﺪﺍً ﻟﻤﻌﻨﺎﻩ ﺍﻭ ﺑﻴﺎﻧﺎ ﻟﻌﺪﺩﻩ ﺍﻭﺑﻴﺎﻧﺎ
( ٥۰۱ : ۲۰۰۹ : ﺍﻭ ﺑﺪﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻠﻔﻆ ﺑﻔﻌﻠﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ,ﻟﻨﻮﻋﻪ
21
Universitas Sumatera Utara
/al-maf’ulul muṭlaqu huwa maṣdaru yużkaru baʻda fiʻlin min laf ẓihi lita'kidihi
limaʻnāhu au bayānān liʻdadihi au bayānān linauʻihi au badalān minal al-talfiẓi
bifiʻlihi/ “maf’ul mutlaq adalah mashdar yang disebutkan setelah fi”il dari
lafazhnya, untuk mengukuhkan ma’nanya, atau menjelaskan jumlahnya, atau
menerangkan macamnya, atau sebagai ganti mengucapkan fi;ilnya yang
mengukuhkan ma’na fi’ilnya.”
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/al-maf’ulul al-muṭlaqu/ “keterangan”
ﻭ ﻛﻠﻠّﻢ ﷲ ﻣﻮﺳﻰ ﺗﻜﻠﻴﻤﺎ
/wa kallama Allah mūsā taklīmān/ “dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung”.
Kata ﺗﻜﻠﻴﻤﺎ/taklīmān/ “dengan langsung” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/maf’ul
al-muṭlaqi/ kata tersebut merupakan kata keterangan penegasaan yang dapat dilabeli
dengan sirkumstan: cara.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ
/al-maf’ul lahu/
“keterangan sebab” adalah sebagai berikut:
ﻫﻮ ﻣﺼﺪﺭ ﻗﻠﺒ ّﻲ ﻳﺬﻛﺮ ﻋﻠﺔ,( ﻭﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﺟﻠﻪ,)ﺕ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ )ﻭ ﻳﺴﻤﻰ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻻﺟﻠﻪ
( ٥۰۹: ۲۰۰۹ : ﻟﺤﺪﺙ ﺷﺎﺭﻛﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻭ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
/al-maf’ul lahu (wa yusamāl mafʻūl liajlihi, wal mafʻūl min ajlihi) huwa ma ṣdaru
qalbi yużkaru ʻilati lihadiṡi syārikahu fī al-jamāni wa al- fāʻili/ “ mf’ul lahu atau
maf’ul li ajlihi atau min ajlihi adalah masdar qolbi (menunjukkan arti pekerjaan
dalam hati) yang ditutur sebagai illat atau alasan suatu perbuatan yang tunggal
waktu dan pelakunya.”
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ/al-maf’ul lahu/ “keterangan sebab”
ﻭ ﺃﻧﺎ ﻣﺴﺘﻌ ّﺪ ﻟﺘﻌﻮﻳﺾ ﺧﺴﺎﺭﺗﻚ
22
Universitas Sumatera Utara
/wa anā mustaʻiddun litaʻwī'ḍi khasāratika/ “ dan saya siap untuk mengganti semua
kerugian mu”
Kata ﻣﺴﺘﻌﺪ/mustaʻiddun/ “siap” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ/maf’ul lahu/ sebagai
keterangan yang dapat dilabeli dengan sirkumstan: sebab.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/al-maful fīh/
“keterangan waktu dan lokasi” adalah sebagai berikut:
)ﺙ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ )ﻭ ﻳﺴﻤﻰ ﻅﺮﻓﺎ( ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﻳﻨﺘﺼﺐ ﻋﻠﻰ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﻓﻲ ﻳﺬﻛﺮ ﻟﺒﻴﺎﻥ ﺯﻣﺎﻥ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺃﻭ
( ٥۱۲ : ۲۰۰۹ : ﻣﻜﺎﻧﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
/al-maful fīh (wa yusamā ẓarfān) huwa ismun yantaṣibu ʻalā taqdīri fī yużkaru
libayāni zamanil al-fiʻli au makānihi/ “maf’ul fihi atau sering disebut Zharaf, ialah
isim yang dibaca nashab dengan menyimpan ma’nanya ﻓﻲyang ditutur untuk
menerangkan masa atau tempat terjadinya suatu perbuatan.”
Contohnya ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/al-maful fīh/ “keterangan waktu dan lokasi”
ﻭ ﺣﻀﺮﻭﺍ ﻟﻤﻘﺎﺑﻠﺘﻪ ﻓﻰ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ
/wa haḍarū limuqābalatihi fī ʻatin
sā
muʻayyanatin / “dan mereka hadir untuk
menghadapnya di waktu yang telah ditentukan”
Kata
ﻓﻰ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ/fī sāʻatin muʻayyanatin / “di waktu yang telah
ditentukan” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/mafʻūl fīh/ sebagai keterangan waktu yang dapat
dilabeli dengan sirkumstan : waktu.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/
“keterangan penyerta” adalah sebagai berikut:
23
Universitas Sumatera Utara
ﺑﻤﻌﻨﻰ" ﻣﻊ" ﻣﺴﺒﻮﻗﺔ ﺑﺠﻤﻠﺔ ﻟﻴﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺷﻴﻰء,)ﺝ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﻓﻀﻠﺔ ﻭﻗﻊ ﺑﻌﺪ ﻭﺍ ٍﻭ
: ۲۰۰۹ : ﺣﺼﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺑﻤﺼﺎﺣﺒﺘﻪ )ﺃﻱ ﻣﻌﻪ( ﺑﻼ ﻗﺼﺪ ﺍﻟﻰ ﺍﺷﺮﺍﻛﻪ ﻓﻰ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
( ٥۲۸
/al-mafʻul maʻahu huwa ismun faḍlatun waqa
ʻa baʻda wāwin bimaʻnā
“maʻa”liyadullu ʻalā syaī'n haṣala al- fiʻli bimuṣāhabatihi (ai maʻahu) bilā qaṣdin
ilā isyākihi fī ḥukmin mā qablahu/ “maf’ul ma’ah ialah isim yang berfungsi sebagai
ma’mul fadl-lah, terletak setelah wau yang memakai ma’nanya ﻣﻊ/maʻa/ ,
didahului ﺟﻤﻠﺔ/jumlatun/ untuk menunjukkan sesuatu di mana suatu perbuatan
tercapai bersamanya, namun tidak bersekutu dalam hukum sebelumnya”.
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/ “keterangan penyerta”
ﻣﺸﻴﺖ ﻭ ﺍﻟﻨّﻬﺮ
/masyaitu wa al-nahara/ “aku berjalan bersama dengan sungai”.
Kata ﺍﻟﻨّﻬﺮ/al-nahara/ “sungai” merupakan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/
didahului oleh wau ma
ʻiyah
sebagai keterangan tercapainya suatu
perbuatan
bersama oleh karena itu dilabeli dengan sirkumstan : penyerta.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ “keterangan
keadaan” adalah sebagai berikut:
۲۰۰۹ : )ﺡ( ﺍﻟﺤﺎﻝ ﻫﻮ ﻭﺻﻒ ﻓﻀﻠﺔ ﻳﺬﻛﺮ ﻟﺒﻴﺎﻥ ﻫﻴﺌﺔ ﺍﻻﺳﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻮﺻﻒ ﻟﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
( ٥۳۱ :
/al-hālu huwa waṣfun faḍlatun yużkaru libayānin hai'atil al-ismi al-lażī yakūna alwaṣfu lahu/ “hal adalah isim sifat yang berlaku sebagai fud-lah yang disebutkan
untuk menjelaskan keadaan isim yang memiliki sifat tersebut”.
Contoh ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ “keterangan keadaan”
24
Universitas Sumatera Utara
ﺭﺟﻊ ﺍﻟﺠﻨﺪ ﻅﺎﻓﺮﺍ
/rajaʻ al-jundu ẓāfirān/ “bala tentara telah kembali dalam keadaan menang”.
Kata ﻅﺎﻓﺮﺍ/ẓāfirān/ “keadaan menang” merupakan ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ yaitu
keterangan lingkungan dan bisa dilabeli dengan sirkumstan : lingkungan karena
menjelaskan suatu keadaan atau lingkungan.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ
/al-tammyyizu/
“keterangan ” adalah sebagai berikut:
(٥٥٥ : ۲۰۰۹ : ﺍﺳﻢ ﻧﻜﺮﺓ ﻳﺬﻛﺮ ﺗﻔﺴﻴﺮﺍ ﻟﻤﺒﻬﻢ ﻣﻦ ﺫﺍﺕ ﺃﻭ ﻧﺴﺒﺔ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ: )ﺥ( ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ
/al-tammyyizu : ismun nakiratun yużkaru tafSīrān limabhumi min żātin au nisbatin/
“tamyiz adalah isim nakiroh yang dituturkan untuk memperjelas kesamaran suatu
zat atau suatu nisbat”.
Contoh ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ/at tammyyizu/
ﺣﺘ ّﻰ ﻳﺼﻴﺮ ﻋﻤﺮ ﺍﺑﻨﻚ ﺇﺣﺪﻯ ﻭ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ
/ḥatta yaṣīru ʻumru ibnika i ḥdā wa ʻisyrīna Sanatan / “sampai umur anak mu dua
puluh satu tahun”.
Kata ﺇﺣﺪﻯ ﻭ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ/iḥdā wa ʻisyrīna Sanatan / “dua puluh satu tahun”
merupakan ﺗﻤﻴﻴﺰ/tammyyizi/ yaitu merupakan keterangan waktu yang juga disebut
atau dilabeli dengan sirkumstan : waktu karena menjelaskan umur seseorang.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/hurūfu al-jaru/
“huruf jar “ adalah sebagai berikut:
25
Universitas Sumatera Utara
ﺃﻭ ﻷﻧﻬﺎ ﺗﺠﺮ ﻣﺎ ﺑﻌﺪﻫﺎ,)ﺩ( ﺳﻤﻴﺖ ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﻷﻧﻬﺎ ﺗﺠﺮ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻻﺳﻢ ﺑﻌﺪﻫﺎ
ﻣﻦ ﺍﻷﺳﻤﺎء
/sumiyat hurūfu al-jari liˈannahā tajri maʻna al-fiʻli qablahā ilā al-ismi baʻdahā,
au liˈannahā mā baʻdahā mi alˈasmaˈi/ “huruf-huruf tersebut dinamakan huruf jar
karena menurunkan ma’nanya fi’il yang terletak sebelumnya kepada isim yang
seseudahnya. Atau karena huruf tersebut menurunkan isim yang terletak
sesudahnya”.
Contoh ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/hurūfu al-jaru/ “huruf jar”
ﺛﻢ ﺃﺷﺎﺭ ﺇﻟ ّﻰ ﺑﺎﻟﺴﻼﻡ
/ṡumma asyāra ilayya bilsalāmi/ “kemudian dia datang kepadaku dengan salam”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu ﺑﺎﻟﺴﻼﻡ/bilsalāmi/
“dengan salam” termasuk
ﺟﺮ ﻭ ﻣﺠﺮﻭﺭ/jar wa majrūr/ yang merupkan kata
keterangan dan dilabeli dengan sirkumstan : cara.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ/al-iḍāfatu/ “kata
majemuk” adalah sebagai berikut:
ﻧﺴﺒﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﺳﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﺗﻮﺟﺐ ﺟﺮ ﺍﻟﺜﺎﻧﻰ ﺃﺑﺪﺍ,)ﺫ( ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ
/al-iḍāfatu, nisbatun bayna ismayniʻalā taqdīri harfu aljari taujibu jaru a ṡānī
abadān/ “idhofah ialah hubungan antara dua macam isim dengan memperkirakan
huruf jar, yang menyebabkan isim kedua selamanya dibaca jar”.
Contoh ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ/aliḍāfatu/ “kata majemuk”
ﻓﻔﻬﻤﺖ ﺍﻧّﻪ ﺣﺴﻦ ﺍﻷﺩﺏ
26
Universitas Sumatera Utara
/fafahimtu annahu ḥasanu aladabi/ “maka aku paham bahwasanya dia mempunyai
etika yang baik”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu : ﺣﺴﻦ ﺍﻷﺩﺏ/ḥasanu
aladabi/ termasuk ( ) ﺍﻳﻀﺎﻓﺔ
ﻣﻀﺎﻑ ﻭ ﻣﻀﺎﻑ ﺍﻟﻴﻪ/muḍāfun wa muḍāfun ilayhi
(iḍāfatun)/ yang merupakan kata keterangan dan dilabeli dengan sirkumstan :
pandangan.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء
/al-istisynāˈi/
“keterangan pengecualian” adalah sebagai berikut:
ﺍﻭ ﺍﺣﺪﻯ ﺍﺧﻮﺍﺗﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﺩﻭﺍﺕ ﺍﻹﺳﺘﺸﻨﺎء ﻣﻦ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ,ّ)ﺭ( ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء ﻫﻮ ﺍﺧﺮﺍﺝ ﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻻ
/al-istisynāˈi huwa ikhrāju mā baʻda illā, au ihdā akhwātuhā min adawāti al istisynāˈi min hukmi mā qablahu/ “istisna’ ialah mengeluarkan status hokum lafazh
illa, atau salah satu kawan dari bagian istisna’ dari status hokum lafazh sebelumnya.
Contoh ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء/al-istisynāˈi/ “keterangan pengecualian”
ﻛﺎﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻤﻦ ﺳﻮﺍﻩ
/kāna afḍalu mimman siwāhu/ “maka tidak ada lagi orang lain yang lebih utama
darinya”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu ﺳﻮﺍﻩ/siwāhu/ “selain
darinya” termasuk ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء/al-istisynāˈu/ yang merupakan kata keterngan dan
dilabeli dengan sirkumstan : peran.
27
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kajian Terdahulu
Kajian sebelumnya oleh Ni Made Ugi Bayanthi. Retorika dan Sistem
Transitivitas dalam Pidato Pelantikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Hasil penelitian tersebut ditemukan Sirkumstan yang mendominasi adalah lokasi
yang memiliki persentase kemunculan sebesar 48.2%. Posisi kedua diduduki oleh
sirkumstan cara dengan persentase kemunculan sebesar 23.5% selanjutnya, ketiga
ditempati sirkumstan sebab sebesar 11.8% dan penyerta pada posisi keempat dengan
persentase kemunculan sebesar 7.05%. selanjutnya, tiga sirkumstan yang muncul
pada posisi akhir, yaitu sirkumstan rentang dengan persentase kemunculan 3.5%,
sirkumstan peran muncul sebanyak 3.5%, dan sirkumstan masalah dengan persentase
2.4%.
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-299-retorika-dan-sistem-transitivitas-
dalam-pidato-pelantikan-presiden-amerika-serikat-barack-obama.html.
Persadanta Br Karo (047009009), mahasiswa Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara, dengan judul “Sirkumstan dalam teks Perkawinan Masyarakat
Karo”. Hasil penelitian tersebut ditemukan sirkumstan sebagai berikut: (1) simpulan
teks ertembe-tembe padalan emas digunakan sirkumstan lokasi, eksten, penyerta,
sebab, peran, cara, hal, pandangan dan lingkungan. Tetapi pada teks mereken telahtelah tidak ada digunakan sirkumstan lingkungan. (2) sirkumstan lokasi waktu
digunakan pada kedua teks tersebut. Teks ertembe-tembe pedalan emas
menggunakan sirkumstan lokasi waktu sebanyak 26,67% dan teks mereken telahtelah 25,52%. Penentuan waktu sangat penting pada musyawarah perkawinan
masyarakat Karo. (3) sirkumstan dominan terdapat pada proses material dari kedua
teks yang telah dianalisis. Sirkumsta yang terdapat pada proses material dalam teks
mereken telah-telah mempunyai persentase yang lebih tinggi yaitu 53,65% sedangkan
sirkumstan pada proses teks ermtembe-tembe pedalan emas hanya terdapat 48,57%.
13
Universitas Sumatera Utara
(5) Sirkumstan pada kedua teks dominan terdapat pada proses material karena kedua
proses tersebut memaparkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara nyata.
(Persadanta: 2007)
Sementara itu menurut pengamatan peneliti kajian sirkumstan belum pernah
dikaji di prodi Sastra Arab oleh karena itu peneliti mengkajinya degan mengambil
data dari buku qirā'atu al-rāsyidatu.
2.2
Landasan teori
2.2.1
Pengertian klausa
Dalam bahasa Arab, Al Khuli (1982: 42) mengistilahkan klausa dengan
ﺟﻤﻠﺔ/jumlatun/ “klausa”, yaitu:
ّ ﺗﺮﻛﻴﺐ ﻟﻐﻮ
ﻭ ﻗﺪ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ.ﻱ ﻳﺸﺒﻪ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﻓﻲ ﻋﻨﺎﺻﺮﻩ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻳﺸﻜﻞ ﺟﺰءﺍ ﻣﻦ ﺟﻤﻠﺔ
ﻓﻘﺪ ﺗﺴﺪ, ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﺍﻟﺘﺎﺑﻌﺔ ﻓﻬﻲ ﺟﻤﻴﻠﺔ ﺗﻘﻮﻡ ﺑﻮﻅﻴﻔﺔ ﻣﺎ ﺿﻤﻦ ﺍﻟﺠﻤﻴﻠﺔ ﺍﻟﺮﺋﻴﺴﻴﺔ.ﺗﺎﺑﻌﺔ ﺃﻭ ﺭﺋﻴﺴﻴﺔ
.ﺍﻟﻨﻌﺖ ﺃﻭ ﺍﻻﺳﻢ ﺃﻭ ﺍﻟﻈﺮﻑ
/tarkībun lugwiyyun yusybihu al-jumlati fī ˈʻanā ṣirihi illa ˈannahu yusykilu juzˈan
min jumlatin. Wa qad takūnu al-jumlati tābiʻtun au raˈīsiyatun, `ammā al-jumlati altābi‘atu fahiya jumīlatun taqūmu biwaẓīfatin mā ḍumna al-jumlati al- raˈīsiyati,
faqad tasuddu al-naʻti au al-ismi au al-ẓarfi/ “susunan bahasa yang membentuk satu
kalimat dalam unsur-unsurnya kecuali apa bila dia hanya membentuk sebagian
kalimat. Adapun kalimat tersebut sifatnya mengikuti atau mendahului. Sedangkan
kalimat yang mengikuti adalah kalimat yang terdiri dengan tugas yang dibebankan
kepada kalimat yang mendahului,
Selanjutnya Al-Ghulayaini (2009: 33) mengistilahkan kalimat dengan
ﺍﻟﻜﻼﻡ/alkalāmu/ “kalimat” adalah :
ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻫﻮ ﺍﻟﺠﻤﻠﺔ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪﺓ ﻣﻌﻨ ًﻰ ﺗﺎ ّﻣﺎ ﻣﻜﺘﻔﻴﺎ ﺑﻨﻔﺴﻪ
14
Universitas Sumatera Utara
/al-kalām huwa al-jumlatu al-mufīdatu maʻnan tāmmān muktafiyā binafsihi/ “
kalam (kalimat) adalah kalimat yang memberi faedah ma’na yang sempurna, dan
cukup dengan dirinya”.
Penelitian ini menggunakan teori Saragih, (2006: 53) yang berkaitan dengan
klausa berdasarkan pemahaman peneliti pada teks bahasa Arab. Berdasarkan jenis
proses, partisipan, dan sirkumstan, klausa sebagai teks dapat dianalisis berdasarkan
komponennya. Masing-masing komponen klausa dianalisis berdasarkan fungsinya.
Huruf pertama fungsi ditulis dengan huruf kapital. Kalau fungsi itu dapat
dispesifikasi, fungsi diuraikan dengan memakai titik dua (:). Fungsi pada urutan
akhir yang tidak dapat diuraikan lagi ditulis dengan huruf kecil. Berikut adalah
contoh penganalisisan teks.
Anak saya
Pelaku
membeli
Proses : material
2.2.2
mobil baru
Gol
kemarin
Sirkumstan: lokasi: waktu
Pengertian sirkumstan dan jenis sirkumstan
Adapun pengertian sirkumstan dan jenis sirkumstan menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
2.2.2.1.
Al-Khuli
Menurut Al-khuli, 1982 : 6 kata keterangan atau dalam bahasa
Inggris disebut Adverb ialah : ﻣﺨﺼﺺ ﺍﻟﻔﻌﻞ. ﻅﺮﻑ/ẓarfu. makhṣaṣu
al-fiʻli/
ﻭﻫﻮ.ﻛﻠﻤﺔ ﺗﺼﻒ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺯﻣﺎﻧﻪ ﺃﻭ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﺃﻭ ﺗﻜﺮﺍﺭﻩ ﺃﻭ ﺗﻮﻛﻴﺪﻩ ﺃﻭ ﺩﺭﺟﺘﻪ ﺃﻭ ﻛﻴﻔﻴﺘﻪ
ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﺩﺭﺟﺔ ﻣﺜﻞhere ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﻣﻜﺎﻥ ﻣﺜﻞnow
ﻓﻘﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻅﺮﻑ ﺯﻣﺎﻥ ﻣﺜﻞ: ﺍﻧﻮﺍﻉ
.usually ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﺗﻜﺮﺍﺭ ﻣﺜﻞquickly ﺃﻭ ﻅﺮﻑ ﻛﻴﻔﻴﺔ ﻣﺜﻞvery
15
Universitas Sumatera Utara
/kalimatun taṣifu al-fiʻli min hayṡu zamānihi au makānihi au tikrārihi au taukīdihi
au darajatihi au kayfiyatihi. Wahuwa anwāʻu : faqad yakūnu ẓarfun zamānu miṡlu
now au ẓarfun makānu miṡlu here au ẓarfun darajatu miṡlu very au ẓarfun
kayfiyatu miṡlu quickly au ẓarfun tikrāru miṡlu usually/“kalimat yang mensifatkan
pelaku dari sudut waktu, tempat, ketetapan, penekanan tingkatan atau cara. Dan
dia terbagi atas : keterangan waktu seperti sekarang atau keterangan tempat seperti
disini atau keterangan tingkatan seperti sangat, keterangan cara seperti cepat,
keterangan ketetapan seperti kadang-kadang.
2.2.2.2 Amrin Saragih
Menurut Saragih (2002: 26) Satu unit pengalaman yang sempurna
direalisasikan dalam klausa yang terdiri atas tiga unsur, yaitu proses (process),
partisipan (participant), dan sirkumstan (circumstance). Proses menunjuk kepada
kegiatan atau aktivitas yang terjadi dalam klausa yang menurut tata bahasa
tradisional dan formal disebut kata kerja atau verba. Partisipan dibatasi sebagai
orang atau benda yang terlibat dalam proses tersebut. Sirkumstan adalah lingkungan
tempat proses yang melibatkan partisipan terjadi (Halliday, 1994:10). Proses juga
menentukan sirkumstan secara tidak langsung dengan tingkat probabilitas, misalnya
proses material dan mental masing-masing lebih sering muncul dengan sirkumstan
lokasi dan cara.
Sirkumstan merupakan lingkungan, sifat, atau lokasi berlangsungnya proses.
Sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Oleh karena itu, label sirkumstan
berlaku untuk semua jenis proses. Sirkumstan setra dengan keterangan seperti yang
lazim di gunakan di dalam tata bahasa tradisional.
Sirkumstan terdiri atas rentang (extent) yang dapat berupa jarak atau waktu,
lokasi (location) yang dapat mencakupi tempat atau waktu, cara (manner), sebab
(cause), lingkungan (contingency), penyerta (accompaniment), peran (role),
masalah (matter), dan (sudut) pandang (angle). Konsep sirkumstan setara dengan
keterangan (adverb) dalam tata bahasa tradisional. Saragih, (2002: 40)
16
Universitas Sumatera Utara
Menurut Saragih (2002: 42) Sirkumstan dapat direalisasikan dalam bentuk
frase dan klausa, seperti bagan di bawah ini:
Bagan Sirkumstan
No
Jenis
Subkategori
Sirkumstan
1
Rentang
Waktu
Cara
Realisasi dalam Frase dan
Mengindentifikasi
Klausa
Berapa lamanya?
(selama) tiga jam
Setiap tiga jam
Dia berjalan tiga jam
Tempat
(sejauh) enam kilometer
Berapa jauhnya?
Kami
berlari
enam
kilometer
2
Lokasi
Waktu
Kapan?
Dalam minggu ini
Sebelum makan malam
Pesta itu akan diadakan
dalam minggu ini
Di medan
Di kelas
Tempat
Dimana?
Adikku
dilahirkan
di
Medan
3
Cara
-
Bagaimana?
Dengan cepat
17
Universitas Sumatera Utara
Secepat mungkin
Lakukanlah
tugas
itu
dengan cepat
4
Sebab
-
Mengapa?
Demi dia
Untuk masa depan
Kita belajar untuk bekal
masa depan
5
Lingkungan
-
Dalam situasi apa?
Dalam suasana hujan
Dalam keadaan terdesak
Kami terpaksa memakan
ular
dalam
keadaan
terdesak
6
Penyerta
-
Dengan siapa?
Bersama (dengan) adiknya
Kami
datang
bersama
adiknya
7
Peran
-
Sebagai apa?
Sebagai sahabat
Saya
berbicara
sebagai
sahabat
8
Masalah
-
Tentang apa?
Tentang Indonesia
Mengenai perniagaan
Dia berbicara mengenai
perniagaan
18
Universitas Sumatera Utara
9
Pandangan
-
Menurut siapa?
Menurut prakiran cuaca
Menurut kamus
Menurut prakiraan cuaca,
medan
akan
mendung
besok.
Tabel sirkumstan menurut Saragih : 46: 2006
Di dalam bahasa Arab sirkumstan dapat disetarakan dengan ism-ism
manshub dan majrur karena, merupakan keterangan tempat, waktu, keadaan
maupun keterangan sifat seperti ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ )ﺃ/al-mafʻūl bih/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ)ﺏ/almaf’ūlu al-muṭlaqu/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ )ﺕ/al-mafʻūl lahu/ ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ )ﺙ/al-mafʻūl fih/
( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ )ﺝ/al-mafʻūl maʻh/ ( ﺍﻟﺤﺎﻝ )ﺡ/al-hālu/ ( ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ )ﺥ/al-tamyyizu/. ()ﺩ
ﺑﺤﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/bihurūfi al-jari/
( ﺑﺎ ﻻﺿﺎﻓﺔ )ﺫ/biliḍāfati/. Berikut bagan yang
menjelaskan bahwa sirkumstan dapat disetarakan dengan isim –isim manshub dan
majrur :
19
Universitas Sumatera Utara
ﺇﻋﺮﺍﺏ
ﺍﻻﺳﻢ
ﺍﻟﻨﺼﻮﺑﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺮﻓﻮﻋﺎﺕ
ﺍﻟﻤﺮﺍﻓﻴﻊ
ﺍﺳﻢ ﻛﺎﻥ
ﺍﺳﻢ ﻛﺎﺩ
ﺍﻟﻤﻨﺎﺻﻴﺐ
ﺍﻟﻤﻔﺎﻋﻴﻞ
ﺧﺒﺮ ﻛﺎﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ
ﺧﺒﺮ ﻣﺎ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ
ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ
ﺍﺳﻢ ّ
ﺇﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻻﺟﻠﻪ
ﺍﺳﻢ ﻣﺎ
ﺍﺳﻢ ﻻ
ﺍﻟﻤﺠﺮﻭﺭﺍﺕ
ﺍﻷﻓﺎﻋﻴﻞ
ﺑﺤﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠ ّﺮ
ﺍﻟﺤﺎﻝ
ﺍﻟﺘّﻤﻴﻴﺰ
ﺑﺎﻻﺿﺎﻓﺔ
ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ
ﺧﺒﺮ ّ
ﺇﻥ
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ
ﺧﺒﺮ ﻻ
ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺃ
ﺍﻟﺨﺒﺮ
ﺍﺗﻮﺍﺑﻊ
ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
ﻧﺎﺋﺐ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
ﺍﻟﺘﻮﻛﻴﺪ
ﺍﻟﻨﻌﺖ
ﺍﻟﺒﺪﻝ
Bagan 2. iʻrābu alismi, menurut Abdulmassih: 151
20
Universitas Sumatera Utara
ﺍﻟﻌﻄﻒ
ﺍﻟﺤﻜﺎﻳﺔ
Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/al- maful bih/ “keterangan” adalah
sebagai berikut:
ﺍﺛﺒﺎﺗﺎ ﺍﻭ ﻧﻔﻴﺎ ﻭ ﻻ ﺗﻐﻴّﺮ ﻷﺟﻠﻪ ﺻﻮﺭﺓ,)ﺃ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﺩ ّﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻭﻗﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ
( ٤۸۳ : ۲۰۰۹ : ﺍﻟﻔﻌﻞ ) ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
ʻalaihi fiʻlul
/al- maful bih huwa ismun dalla a’la mā waqa
al-faʻil, 'isbatān au
nafyān wa lā tughair li'ajlihi ṣūratul al-fi’li/ ”maf’ul bihi yaitu isim yang
menunjukkan suatu arti di mana perbuatan fa”il (pelaku) jatuh padanya, baik dalam
kondisi isbat (positif) atau nafi” (negative) dan bentuk fi”il sama sekali tidak
berubah karenanya”.
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/al- maful bih/ “keterangan” :
ﺍﻋﻠﻦ ﺗﺎﺟﺮ ﺍﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺍﻥ ﻳﺴﺘﺨﺪﻡ ﻋﻨﺪﻩ ﺷﺎﺑﺎ ﻛﺎﺗﺒﺎ
/ʻalana tājiru annahu yurīdu an yastakhdimaʻindahu syābān kātibān / “ seorang
saudagar mengumumkan bahwasanya beliau ingin memperkerjakan seorang
pemuda menjadi juru tulis”.
Dari klausa tersebut terdapat kata ﺷﺎﺑﺎ ﻛﺎﺗﺒﺎ/syābān kātibān/ “ seorang
pemuda juru tulis” merupakan
ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺑﻪ/mafʻūl bih/ yang merupakan kata
keterangan yang dilabeli dengan sirkumstan : peran.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/al-maf’ul al-
muṭlaqu/ “keterangan” adalah sebagai berikut:
)ﺏ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ ﻫﻮ ﻣﺼﺪﺭ ﻳﺬﻛﺮ ﺑﻌﺪ ﻓﻌﻞ ﻣﻦ ﻟﻔﻈﻪ ﻟﺘﺄﻛﻴﺪﺍً ﻟﻤﻌﻨﺎﻩ ﺍﻭ ﺑﻴﺎﻧﺎ ﻟﻌﺪﺩﻩ ﺍﻭﺑﻴﺎﻧﺎ
( ٥۰۱ : ۲۰۰۹ : ﺍﻭ ﺑﺪﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻠﻔﻆ ﺑﻔﻌﻠﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ,ﻟﻨﻮﻋﻪ
21
Universitas Sumatera Utara
/al-maf’ulul muṭlaqu huwa maṣdaru yużkaru baʻda fiʻlin min laf ẓihi lita'kidihi
limaʻnāhu au bayānān liʻdadihi au bayānān linauʻihi au badalān minal al-talfiẓi
bifiʻlihi/ “maf’ul mutlaq adalah mashdar yang disebutkan setelah fi”il dari
lafazhnya, untuk mengukuhkan ma’nanya, atau menjelaskan jumlahnya, atau
menerangkan macamnya, atau sebagai ganti mengucapkan fi;ilnya yang
mengukuhkan ma’na fi’ilnya.”
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/al-maf’ulul al-muṭlaqu/ “keterangan”
ﻭ ﻛﻠﻠّﻢ ﷲ ﻣﻮﺳﻰ ﺗﻜﻠﻴﻤﺎ
/wa kallama Allah mūsā taklīmān/ “dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung”.
Kata ﺗﻜﻠﻴﻤﺎ/taklīmān/ “dengan langsung” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﺍﻟﻤﻄﻠﻖ/maf’ul
al-muṭlaqi/ kata tersebut merupakan kata keterangan penegasaan yang dapat dilabeli
dengan sirkumstan: cara.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ
/al-maf’ul lahu/
“keterangan sebab” adalah sebagai berikut:
ﻫﻮ ﻣﺼﺪﺭ ﻗﻠﺒ ّﻲ ﻳﺬﻛﺮ ﻋﻠﺔ,( ﻭﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﺟﻠﻪ,)ﺕ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ )ﻭ ﻳﺴﻤﻰ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻻﺟﻠﻪ
( ٥۰۹: ۲۰۰۹ : ﻟﺤﺪﺙ ﺷﺎﺭﻛﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻭ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
/al-maf’ul lahu (wa yusamāl mafʻūl liajlihi, wal mafʻūl min ajlihi) huwa ma ṣdaru
qalbi yużkaru ʻilati lihadiṡi syārikahu fī al-jamāni wa al- fāʻili/ “ mf’ul lahu atau
maf’ul li ajlihi atau min ajlihi adalah masdar qolbi (menunjukkan arti pekerjaan
dalam hati) yang ditutur sebagai illat atau alasan suatu perbuatan yang tunggal
waktu dan pelakunya.”
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ/al-maf’ul lahu/ “keterangan sebab”
ﻭ ﺃﻧﺎ ﻣﺴﺘﻌ ّﺪ ﻟﺘﻌﻮﻳﺾ ﺧﺴﺎﺭﺗﻚ
22
Universitas Sumatera Utara
/wa anā mustaʻiddun litaʻwī'ḍi khasāratika/ “ dan saya siap untuk mengganti semua
kerugian mu”
Kata ﻣﺴﺘﻌﺪ/mustaʻiddun/ “siap” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﻟﻪ/maf’ul lahu/ sebagai
keterangan yang dapat dilabeli dengan sirkumstan: sebab.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/al-maful fīh/
“keterangan waktu dan lokasi” adalah sebagai berikut:
)ﺙ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ )ﻭ ﻳﺴﻤﻰ ﻅﺮﻓﺎ( ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﻳﻨﺘﺼﺐ ﻋﻠﻰ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﻓﻲ ﻳﺬﻛﺮ ﻟﺒﻴﺎﻥ ﺯﻣﺎﻥ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺃﻭ
( ٥۱۲ : ۲۰۰۹ : ﻣﻜﺎﻧﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
/al-maful fīh (wa yusamā ẓarfān) huwa ismun yantaṣibu ʻalā taqdīri fī yużkaru
libayāni zamanil al-fiʻli au makānihi/ “maf’ul fihi atau sering disebut Zharaf, ialah
isim yang dibaca nashab dengan menyimpan ma’nanya ﻓﻲyang ditutur untuk
menerangkan masa atau tempat terjadinya suatu perbuatan.”
Contohnya ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/al-maful fīh/ “keterangan waktu dan lokasi”
ﻭ ﺣﻀﺮﻭﺍ ﻟﻤﻘﺎﺑﻠﺘﻪ ﻓﻰ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ
/wa haḍarū limuqābalatihi fī ʻatin
sā
muʻayyanatin / “dan mereka hadir untuk
menghadapnya di waktu yang telah ditentukan”
Kata
ﻓﻰ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ/fī sāʻatin muʻayyanatin / “di waktu yang telah
ditentukan” merupakan ﻣﻔﻌﻮﻝ ﻓﻴﻪ/mafʻūl fīh/ sebagai keterangan waktu yang dapat
dilabeli dengan sirkumstan : waktu.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/
“keterangan penyerta” adalah sebagai berikut:
23
Universitas Sumatera Utara
ﺑﻤﻌﻨﻰ" ﻣﻊ" ﻣﺴﺒﻮﻗﺔ ﺑﺠﻤﻠﺔ ﻟﻴﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺷﻴﻰء,)ﺝ( ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ ﻫﻮ ﺍﺳﻢ ﻓﻀﻠﺔ ﻭﻗﻊ ﺑﻌﺪ ﻭﺍ ٍﻭ
: ۲۰۰۹ : ﺣﺼﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﺑﻤﺼﺎﺣﺒﺘﻪ )ﺃﻱ ﻣﻌﻪ( ﺑﻼ ﻗﺼﺪ ﺍﻟﻰ ﺍﺷﺮﺍﻛﻪ ﻓﻰ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
( ٥۲۸
/al-mafʻul maʻahu huwa ismun faḍlatun waqa
ʻa baʻda wāwin bimaʻnā
“maʻa”liyadullu ʻalā syaī'n haṣala al- fiʻli bimuṣāhabatihi (ai maʻahu) bilā qaṣdin
ilā isyākihi fī ḥukmin mā qablahu/ “maf’ul ma’ah ialah isim yang berfungsi sebagai
ma’mul fadl-lah, terletak setelah wau yang memakai ma’nanya ﻣﻊ/maʻa/ ,
didahului ﺟﻤﻠﺔ/jumlatun/ untuk menunjukkan sesuatu di mana suatu perbuatan
tercapai bersamanya, namun tidak bersekutu dalam hukum sebelumnya”.
Contoh ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/ “keterangan penyerta”
ﻣﺸﻴﺖ ﻭ ﺍﻟﻨّﻬﺮ
/masyaitu wa al-nahara/ “aku berjalan bersama dengan sungai”.
Kata ﺍﻟﻨّﻬﺮ/al-nahara/ “sungai” merupakan ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﻣﻌﻪ/al-mafʻul maʻahu/
didahului oleh wau ma
ʻiyah
sebagai keterangan tercapainya suatu
perbuatan
bersama oleh karena itu dilabeli dengan sirkumstan : penyerta.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ “keterangan
keadaan” adalah sebagai berikut:
۲۰۰۹ : )ﺡ( ﺍﻟﺤﺎﻝ ﻫﻮ ﻭﺻﻒ ﻓﻀﻠﺔ ﻳﺬﻛﺮ ﻟﺒﻴﺎﻥ ﻫﻴﺌﺔ ﺍﻻﺳﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻮﺻﻒ ﻟﻪ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ
( ٥۳۱ :
/al-hālu huwa waṣfun faḍlatun yużkaru libayānin hai'atil al-ismi al-lażī yakūna alwaṣfu lahu/ “hal adalah isim sifat yang berlaku sebagai fud-lah yang disebutkan
untuk menjelaskan keadaan isim yang memiliki sifat tersebut”.
Contoh ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ “keterangan keadaan”
24
Universitas Sumatera Utara
ﺭﺟﻊ ﺍﻟﺠﻨﺪ ﻅﺎﻓﺮﺍ
/rajaʻ al-jundu ẓāfirān/ “bala tentara telah kembali dalam keadaan menang”.
Kata ﻅﺎﻓﺮﺍ/ẓāfirān/ “keadaan menang” merupakan ﺍﻟﺤﺎﻝ/al-hālu/ yaitu
keterangan lingkungan dan bisa dilabeli dengan sirkumstan : lingkungan karena
menjelaskan suatu keadaan atau lingkungan.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ
/al-tammyyizu/
“keterangan ” adalah sebagai berikut:
(٥٥٥ : ۲۰۰۹ : ﺍﺳﻢ ﻧﻜﺮﺓ ﻳﺬﻛﺮ ﺗﻔﺴﻴﺮﺍ ﻟﻤﺒﻬﻢ ﻣﻦ ﺫﺍﺕ ﺃﻭ ﻧﺴﺒﺔ )ﺍﻟﻐﻼﻳﻴﻨﻲ: )ﺥ( ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ
/al-tammyyizu : ismun nakiratun yużkaru tafSīrān limabhumi min żātin au nisbatin/
“tamyiz adalah isim nakiroh yang dituturkan untuk memperjelas kesamaran suatu
zat atau suatu nisbat”.
Contoh ﺍﻟﺘﻤﻴﻴﺰ/at tammyyizu/
ﺣﺘ ّﻰ ﻳﺼﻴﺮ ﻋﻤﺮ ﺍﺑﻨﻚ ﺇﺣﺪﻯ ﻭ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ
/ḥatta yaṣīru ʻumru ibnika i ḥdā wa ʻisyrīna Sanatan / “sampai umur anak mu dua
puluh satu tahun”.
Kata ﺇﺣﺪﻯ ﻭ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺳﻨﺔ/iḥdā wa ʻisyrīna Sanatan / “dua puluh satu tahun”
merupakan ﺗﻤﻴﻴﺰ/tammyyizi/ yaitu merupakan keterangan waktu yang juga disebut
atau dilabeli dengan sirkumstan : waktu karena menjelaskan umur seseorang.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/hurūfu al-jaru/
“huruf jar “ adalah sebagai berikut:
25
Universitas Sumatera Utara
ﺃﻭ ﻷﻧﻬﺎ ﺗﺠﺮ ﻣﺎ ﺑﻌﺪﻫﺎ,)ﺩ( ﺳﻤﻴﺖ ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﻷﻧﻬﺎ ﺗﺠﺮ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻗﺒﻠﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻻﺳﻢ ﺑﻌﺪﻫﺎ
ﻣﻦ ﺍﻷﺳﻤﺎء
/sumiyat hurūfu al-jari liˈannahā tajri maʻna al-fiʻli qablahā ilā al-ismi baʻdahā,
au liˈannahā mā baʻdahā mi alˈasmaˈi/ “huruf-huruf tersebut dinamakan huruf jar
karena menurunkan ma’nanya fi’il yang terletak sebelumnya kepada isim yang
seseudahnya. Atau karena huruf tersebut menurunkan isim yang terletak
sesudahnya”.
Contoh ﺣﺮﻭﻑ ﺍﻟﺠﺮ/hurūfu al-jaru/ “huruf jar”
ﺛﻢ ﺃﺷﺎﺭ ﺇﻟ ّﻰ ﺑﺎﻟﺴﻼﻡ
/ṡumma asyāra ilayya bilsalāmi/ “kemudian dia datang kepadaku dengan salam”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu ﺑﺎﻟﺴﻼﻡ/bilsalāmi/
“dengan salam” termasuk
ﺟﺮ ﻭ ﻣﺠﺮﻭﺭ/jar wa majrūr/ yang merupkan kata
keterangan dan dilabeli dengan sirkumstan : cara.
Selanjutnya Al-Ghulayaini mendefinisikan ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ/al-iḍāfatu/ “kata
majemuk” adalah sebagai berikut:
ﻧﺴﺒﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﺳﻤﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺣﺮﻑ ﺍﻟﺠﺮ ﺗﻮﺟﺐ ﺟﺮ ﺍﻟﺜﺎﻧﻰ ﺃﺑﺪﺍ,)ﺫ( ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ
/al-iḍāfatu, nisbatun bayna ismayniʻalā taqdīri harfu aljari taujibu jaru a ṡānī
abadān/ “idhofah ialah hubungan antara dua macam isim dengan memperkirakan
huruf jar, yang menyebabkan isim kedua selamanya dibaca jar”.
Contoh ﺍﻹﺿﺎﻓﺔ/aliḍāfatu/ “kata majemuk”
ﻓﻔﻬﻤﺖ ﺍﻧّﻪ ﺣﺴﻦ ﺍﻷﺩﺏ
26
Universitas Sumatera Utara
/fafahimtu annahu ḥasanu aladabi/ “maka aku paham bahwasanya dia mempunyai
etika yang baik”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu : ﺣﺴﻦ ﺍﻷﺩﺏ/ḥasanu
aladabi/ termasuk ( ) ﺍﻳﻀﺎﻓﺔ
ﻣﻀﺎﻑ ﻭ ﻣﻀﺎﻑ ﺍﻟﻴﻪ/muḍāfun wa muḍāfun ilayhi
(iḍāfatun)/ yang merupakan kata keterangan dan dilabeli dengan sirkumstan :
pandangan.
Selanjutnya
Al-Ghulayaini
mendefinisikan
ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء
/al-istisynāˈi/
“keterangan pengecualian” adalah sebagai berikut:
ﺍﻭ ﺍﺣﺪﻯ ﺍﺧﻮﺍﺗﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﺩﻭﺍﺕ ﺍﻹﺳﺘﺸﻨﺎء ﻣﻦ ﺣﻜﻢ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ,ّ)ﺭ( ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء ﻫﻮ ﺍﺧﺮﺍﺝ ﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻻ
/al-istisynāˈi huwa ikhrāju mā baʻda illā, au ihdā akhwātuhā min adawāti al istisynāˈi min hukmi mā qablahu/ “istisna’ ialah mengeluarkan status hokum lafazh
illa, atau salah satu kawan dari bagian istisna’ dari status hokum lafazh sebelumnya.
Contoh ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء/al-istisynāˈi/ “keterangan pengecualian”
ﻛﺎﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻤﻦ ﺳﻮﺍﻩ
/kāna afḍalu mimman siwāhu/ “maka tidak ada lagi orang lain yang lebih utama
darinya”
Dalam klausa ini ditemukan satu jenis sirkumstan yaitu ﺳﻮﺍﻩ/siwāhu/ “selain
darinya” termasuk ﺍﻻﺳﺘﺸﻨﺎء/al-istisynāˈu/ yang merupakan kata keterngan dan
dilabeli dengan sirkumstan : peran.
27
Universitas Sumatera Utara