Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

Lampiran

‫ﺍﻷﺩﺏ ﺃﺳﺎﺱ ﺍﻟﻨﺠﺎﺡ‬

,‫ ﻓﺘﻘﺪّﻡ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻟﻮﻅﻴﻔﺔ ﻋﺪﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺒّﺎﻥ ﻏﻴﺮ ﻗﻠﻴﻞ‬.‫ﺃﻋﻠﻦ ﺗﺎﺟﺮ ﺃﻧّﻪ ﻳﺮﺩ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺨﺪﻡ ﻋﻨﺪﻩ ﺷﺎﺑّﺎ ﻛﺎﺗﺒﺎ‬
‫ ﻭﻳﺤﺎﺩﺛﻬﻢ ﻓﻲ‬,‫ ﻓﻜﺎﻥ ﺍﻟﺘّﺎﺟﺮ ﻳﺪﻋﻮﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﻣﻜﺘﺒﻪ ﻭﺍﺣﺪﺍ ﻭﺍﺣﺪﺍ‬.‫ﻭﺣﻀﺮﻭﺍ ﻟﻤﻘﺎﺑﻠﺘﻪ ﻓﻲ ﺳﺎﻋﺔ ﻣﻌﻴّﻨﺔ‬
‫ ﻓﺎﺳﺘﻐﺮﺏ‬.‫ ﻭﺃﺧﻴﺮﺍ ﺍﺧﺘﺎﺭ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺑﻌﺪ ﻣﺤﺎﺩﺛﺔ ﻗﺼﻴﺮﺓ‬.‫ ﻟﻴﻌﻠﻢ ﻣﻘﺪﺍﺭ ﻓﻄﻨﺘﻬﻢ ﻭﺁﺩﺍﺑﻬﻢ‬,‫ﻣﺴﺎﺋﻞ ﻛﺜﻴﺮﺓ‬
‫ ﻓﺈﻧّﻚ‬,‫ﺍﻟﺸﺎﺏ‬
‫ﻱ ﺷﻲء ﺑﻨﻴﺖ ﺍﺧﺘﻴﺎﺭﻙ ﻫﺬﺍ‬
ّ
ّ ‫ ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻪ " ﻋﻠﻰ ﺃ‬,‫ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﺮﻋﺔ ﺻﺪﻳﻖ ﻟﻪ ﻛﺎﻥ ﺣﺎﺿﺮﺍ‬
."‫ﻟﻢ ﺗﺤﺎﺩﺛﻪ ﺇﻻّ ﻗﻠﻴﻼ‬
‫ ﻓﻔﻬﻤﺖ ﺃﻧّﻪ‬,‫ ﻭﺃﻗﻔﻞ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺑﻠﻄﻒ ﻭﺳﻜﻮﻥ‬,‫ﻓﻘﺎﻝ "ﺇﻧّﻪ ﻣﺴﺢ ﻧﻌﻠﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻤﺴﺤﺔ ﻋﻨﺪ ﺩﺧﻮﻟﻪ‬
‫ ﻭﻗﺪ‬.‫ ﻓﻔﻬﻤﺖ ﺃﻧّﻪ ﺣﺴﻦ ﺍﻷﺩﺏ‬,‫ ﻭﺟﺎﻭﺑﻨﻲ ﺑﻨﺸﺎﻁ ﻭﺍﺣﺘﺮﺍﻡ‬,‫ ﺛ ّﻢ ﺃﺷﺎﺭ ﺇﻟ ّﻲ ﺑﺎﻟﺴﻼﻡ‬.‫ﻧﻈﻴﻒ ﻭﻣﻨﺘﻈﻢ‬
‫ ﻭﻣﺘﻰ ﺍﺟﺘﻤﻌﺖ ﻫﺬﻩ‬.‫ ﻓﻔﻬﻤﺖ ﺃﻧّﻪ ﻣﺘﻮﺍﺿﻊ‬,‫ﻱ‬
ّ ‫ ﻭﻟﻢ ﻳﺪﺍﻓﻊ ﻏﻴﺮﻩ ﻟﻠﺤﻀﻮﺭ ﺑﻴﻦ ﻳﺪ‬,‫ﻟﺒﺚ ﻳﻨﺘﻈﺮ ﺩﻭﺭﻩ‬
‫ ﻛﺎﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﻣ ّﻤﻦ ﺳﻮﺍﻩ‬,‫ﺼﻔﺎﺕ ﻓﻲ ﺷﺨﺺ‬
ّ ‫ﺍﻟ‬

/aʻlana tājiru annahu yurīdu an yastakhdima ʻindahu syābān kātibān.fataqaddama
lihażihi al-waẓīfati ‘adadun min al-syubbāni gayru qalīlin, wa ḥaḍarū limuqābalatihi

fī sāʻatin muʻayyanatin. fakāna at-tājiru yadʻūhum ilā maktabihi wāḥidān wāḥidān,
wa yuḥādiṡuhum fī masāilin kaṡīratin, liyaʻlama miqdāra fiṭnatihim wa adābihim, wa
akhīrān ikhtāra aḥadahum baʻda mu ḥādaṡatin qaṣīratin. Fāstagraba hażihi alṣurʻati ṣadīqun lahu kāna ḥāḍirān, wa qāla lahu : ʻalā
“ ayyi syayyˈin banayta
ikhtiyāraka hażā asyābu, fainnaka lam tuḥādiṡhu illā qalīlān?”
faqāla : “ innahu masaḥa naʻlayhi ʻalā al-mimsaḥati ʻinda dukhūlihi, wa aqfala albāba biluṭfin wa sukūnin, fafahimtu `annahu naẓīfun wa muntaẓimun. ṡumma `asyāra
ilayya bissalāmi, wa jāwabanī binasyāṭin wa iḥtirāmin, fafahimtu annahu ḥasanu al`adabi. wa laqad labiṡa yantaẓiru dawrahu, wa lam yudāfiʻ gayrahu lil ḥuḍūri bayna
yadayya, fafahimtu `annahu mutawādiʻun. wa matā ijtima
ʻat hażihi a ṣ-ṣifātu fī
syakhṣin, kāna afḍalu mimman siwāhu./ “Pada suatu ketika.., seorang saudagar kaya
membuat sebuah pengumuman, bahwa ia membutuhhkan seorang pemuda yang
pandai menulis untuk dipekerjakan pada perusahaannya. Tidak lama kemudan,
berdatanganlah sejumlah pemuda ke tempat itu untuk mengajukan lamaran, dengan
harapan dapat diterima bekerja padanya.
Karena banyak pelamar yang datang dan lebih dari yang dibutuhkan perusahaan,
saudagar itu melakukan tes seleksi dan wawancara untuk memilih calon pekerja yang
43

Universitas Sumatera Utara


sesuai dengan kebutuhan. Dipanggilnya satu persatu pemuda itu masuk ke
ruangannya, diajukannya beberapa pertanyaan, dan ia memperhatikan jawabajawabannya dengan penuh ketelitian, sehingga ia bisa mengetahui kadar kecerdasan
dan budi pekerti mereka. Dan setiap pemuda yang telah dipanggilnya tidak langsung
pulang. Mereka menunggu hasil wawancara yang akan segera diumumkan pada hari
itu juga.
Di tengah berlangsungnya wawancara, ada seorang pemuda yang dipanggil ke dalam
ruangan dan keluar hanya dalam waktu yang sangat singkat. Dan akhirnya….,
saudagar kaya itu menghentikan proses wawancara dengan keputusan yang dianggap
“mengherankan”. Ia memilih pemuda yang dipanggilnya dan diwawancarainya sangat
sebentar. Karenanya, para pemuda lainnya yang merasa heran dengan keputusan itu
mengajukan pertanyaan. “Apa alasan anda menjatuhkan pilihan anda pada pemuda
ini. Padahal anda hanya berbicara dengannya sebentar saja?”
Dengan halus dan sabar saudagar kaya itu memberi jawaban yang mencerahkan… :
“Banyak kelebihan yang ia miliki dan tidak ada pada kalian. Ia mengusapkan kedua
alas kakinya ke keset pada saat ia akan masuk. Ia juga menutup pintu dengan halus
dan tenang. Dari situ aku tahu bahwa ia seorang yang bersih dan teratur. Lalu ia
mengucapkan salam kepadaku dan menjawab pertanyaanku dengan cerdas dan penuh
hormat. Maka aku tahu kalau ia seorang yang baik budi pekertinya. Ia juga diam
dengan tenang saat menunggu gilirannya untuk dipanggil, tidak mendesak atau
menghalau orang lain yang didepannya. Maka akupun tahu kalau ia adalah seorang

yang tawadlu’ (rendah hati). Dan… ketika segala sifat-sifat luhur ini terkumpul dalam
diri orang sepertinya, maka tidak ada lagi orang lain yang lebih utama darinya”.

44

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN KHIDHR (TELAAH Adab Interaksi Guru Dan Murid Dalam Kisah Musa Dan Khidhr (Telaah Terhadap Surat Al-Kahf Ayat 60-82).

0 2 14

ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID DALAM KISAH MUSA DAN KHIDHR (TELAAH TERHADAP SURAT AL- Adab Interaksi Guru Dan Murid Dalam Kisah Musa Dan Khidhr (Telaah Terhadap Surat Al-Kahf Ayat 60-82).

2 7 23

ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID MENURUT IMAM AL GHAZALI ADAB INTERAKSI GURU DAN MURID MENURUT IMAM AL GHAZALI DALAM BUKU IHYA’ULUMIDDIN.

0 0 13

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

4 14 17

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

0 0 2

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

1 18 12

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

2 14 15

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة Chapter III IV

0 3 13

Analisis Sirkumstan Dalam Kisah الأدب أساس النجاح Al-Adabu asᾹsuan najᾹhi “Adab Merupakan Kunci Keberhasilan” Dari Buku القراة الراشيدة

0 4 2

Kisah Kisah Dalam Al Quran Antara Fiks (1)

0 1 23