KOLOID KIMIA KELAS 11

Sistem Dispersi Berdasarkan
Ukurannya

Disperi kasar
(suspensi)

Dispersi halus
(koloid)

Perbedaan

Suspensi

Kestabilan
(jika
didiamkan)

Mudah
terpisah
(mengendap)


Cara
pemisahan

Filtrasi
(penyaringan)

Dipersi
Molekuler
Koloid (larutan)Larutan

Sukar terpisah Tidak terpisah
(relatif stabil) (sangat stabil)
Tidak dapat
disaring

Tidak dapat
disaring

optik
• efek Tyndal

• gerak Brown.

SifatSifat
Koloid

kelistrikan
• Koagulasi
• Elektroforesis
• dialisis
gejala
permukaan
• Adsorbsi
Sifat yang lain
• Opalesensi
• Koligatif yang
tidak jelas

Efek Tyndall
Peristiwa partikel koloid dapat
menghamburkan cahaya.

Penyebab : ukuran partikel koloid agak
besar (dibanding larutan)

Koloid

Larutan Suspensi

efek tyndall
dalam
kehidupan
sehari-hari

1. sorot lampu pada
malam yang berkabut
2. sorot lampu proyektor
dalam gedung bioskop
yang berasap/berdebu
3. dan berkas sinar
matagari melalui celah
daun pohon-pohon

pada pagi hari yang
berkabut.

Gerak Brown
Partikel koloid
senantiasa
bergerak secara
acak dan patah
patah di bawah
mikroskop ultra
Penyebab : adanya
tolak menolak
muatan dan
benturan-benturan
antar partikel

Gerak Brown
Partikel koloid
senantiasa
bergerak secara

acak dan patah
patah di bawah
mikroskop ultra
Penyebab : adanya
tolak menolak
muatan dan
benturan-benturan
antar partikel

Elektro
foresis

Ion negatif
Ion positif
air

gerakan
partikel koloid
di bawah
pengaruh

medan listrik.

Sumber listrik

+

Adsorpsi
penyerapan terhadap partikel atau
ion atau senyawa yang lain sehingga
partikel koloid bermuatan.
• Contoh :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion
Cl
Fe
H+.
H
3

+


-

+

H+

Fe(OH)3

Cl

Cl
H+

-

Cl
-

H+


H+

Cl

Cl

-

-

-

H+

Koagulasi
penggumpalan
partikel koloid
sehingga
membentuk

endapan karena
kerusakan stabilitas
sistem koloid

Beberapa contoh koagulasi dalam
kehidupan sehari-hari dan industri :
1. Pembentukan delta di muara
sungai
2. Karet
dalam
lateks
dengan
menambahkan asam format
3. Lumpur koloidal dalam air sungai
dapat
digumpalkan
dengan
menambahkan tawas
4. Asap dan debu dari pabrik -dapat
+

digumpalkan
dengan
alat
Cottrel
koagulasi listrik dari
Cottrel
Gas-gas
buangan
yang
berasap

Gas-gas
bebas
asap

+

Zat padat yang

Koloid liofil & koloid liofob

Koloid yang memiliki medium
dispersi cair dibedakan atas koloid
liofil dan koloid liofob.
koloid liofil : koloid yang gaya tarik
menariknya cukup besar antara zat
terdispersi dengan mediumnya.
Koloid liofob : koloid yang gaya
tarik menariknya tersebut tidak
ada atau sangat lemah.

Jika
mediumdisper
si yang dipakai
adalah air

koloid hdrofil

koloid hidrofob.

Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob
Sol Hidrofil

Sol Hidrofob

Mengadsorbsi
mediumnya
Dapat dibuat
dengan konsentrasi
yang relatif besar
Tidak mudah
digumpalkan
dengan
penambahan
Viskositas
lebih
elektrolit
besar
daripada

Tidak mengadsorbsi
mediumnya
Hanya stabil pada
konsentrasi kecil

mediumnya
Bersifat reversible
Efek tyndall lemah

Mudah menggumpal
pada penambahan
elktrolit
Viskositas hampir
sama dengan
mediumnya
Tidak reversible
Efek tyndalll lebih
jelas

PEMBU
ATAN
KOLOI
DISPERSI
D

kondensasi

Cara Dispersi
Memperkecil partikel -> partikel kasar
dipecah menjadi partikel koloid.
a.Cara Mekanik
Penghalusan dengan menggunakan gilingan
koloid
Contoh : campuran semen dengan air dan
bahan cat
b. pembuatan
Cara Peptisasi
Penambahan zat ketiga dalam suatu
presipitat/endapan
contoh : Endapan AgCl + larutan NH3 akan
menjadi koloid, Agar-agar dipeptisasi dg air
c.Cara Busur Bredig (Membuat sol logam)
Penghalusan dengan cara pemberian listrik
tegangan tinggi pada kawat halus(elektrode)
yang dicelupkan ke dalam mediumnya.

Cara Dispersi
Memperkecil partikel -> partikel kasar
dipecah menjadi partikel koloid.
Homogenisasi
• Pembuatan susu kental manis
bebas kasein
• Emulsi obat pada pabrik obat

Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan
a. Reaksi Redoks
reaksi yang disertai perubahan
bilangan oksidasi
Contoh : Pembuatan sol belerang
yaitu dengan mengalirkan gas H2S
ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq)
2H2O(l) + 3S
(koloid)

Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan
b. Hidrolisis
reaksi suatu zat dengan air.
Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari
hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air
mendidih ditambahkan larutan FeCl3
akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l)
+ 3HCl(aq)

Fe(OH)3(koloid)

Cara Kondensasi
Pembentukan partikel-partikel koloid dari larutan

c. Dekomposisi Rangkap
Contoh : Sol As2S3 dapat dibuat dari
reaksi antara larutan H3AsO3 dengan
larutan H2S.
2H3AsO3(aq) +
3H2S(aq)
d.Pergantian
Pelarut
As
+ 6H
Contoh
: Apabila
larutan
jenuh kalsium
2S3(koloid)
2O(l)
asetat dicampur dengan alkohol akan
terbentuk suatu koloid berupa gel.

Pemisahan dan Pemurnian
Koloid
1 Dialisis
.

Pemurnian koloid dari bahan
pengotornya (ion-ion dengan
menggunakan selaput
semipermiabel)
2 elektrodiali Proses dialisis yang dipercepat
. sis
dengan menggunakan arus listrik
searah
3 ultrafiltrasi Pemurnian koloid dengan
.
menggunakan tekanan udara agar
medium melewati selaput berpori
4 .
Pemisahan campuran koloid dengan
. elektrofore menggunakan arus listrik searah,
sis
bertujuan untuk menentukan jenis

Beberapa Koloid yang
penting

AEROSOL
Sistem koloid dari partikel padat atau cair
yang terdispersi dalam gas.
Contoh : Hair-spray, cat pylox, dan
deodorant

Beberapa Koloid yang
penting
EMULSI
Syarat kedua jenis zat cair itu tidak saling
melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke
dalam 2 bagian, yaitu emulsi minyak
dalam air (M/A) atau emulsi air dalam
minyak (A/M).
CONTOH M/A : santan, susu, lateks,
minyak ikan
CONTOH A/M : mayonaise, mentega,
minyak rambut, minyak
bumi

Beberapa Koloid yang
penting
SOL
Sistem koloid dari
partikel padat yang
terdipersi dalam zat
cair
CONTOH SOL : air
sungai (sungai dari
lempung dalam air), sol
sabun, sol detergen, sol
kanji, tinta tulis, dan
cat.

GEL
Koloid yang
setengah kaku
(antara padat dan
cair) disebut gel.
Contoh : agaragar, lem kanji,
selai, gelatin, gel
sabun, dan gel
silika.

Beberapa Koloid yang
penting
Koloid Asosiasi
Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian
yang polar (kepala) dan bagian yang nonpolar (ekor).
Daya pengemulsi dari sabun dan detergen
disebabkan gugus nonpolar
dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak)
kai cucian kemudian
kotora
dari bahan
mendispersikannya ke
n
n
dalam air.
(a) Kotoran atau bercak lemak
pada bahan cucian

(b) Molekul sabun menarik
kotoran dengan gugus

(c) Kotoran mulai terangkat

(d) Kotoran didispersikan dalam