Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Faktor Beban Kerja, Kompetensi Teknologi Otomasi terhadap Technostress dan Kinerja Pada Karyawan di Bagian Engineering T2 912009110 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh signifikan Beban Kerja terhadap
pada
Technostress
industri
yang
mempergunakan
karyawan
yang
mempunyai
peralatan
bekerja
keharusan
produksi
pada
untuk
berteknologi
tinggi. Adanya angka koefisien yang bertanda positif
mengindikasikan hubungan keduanya searah. Artinya
semakin tinggi Beban Kerja, semakin tinggi pula
Technostress.
2. Terdapat
pengaruh
signifikan
antara
Otomasi
terhadap
Technostress
Teknologi
karyawan
yang
mempunyai
bekerja
keharusan
pada
untuk
peralatan
produksi
berteknologi
koefisien
bertanda
negative,
hubungan
keduanya
semakin
tinggi
Kompetensi
industri
pada
yang
mempergunakan
tinggi..
Karena
mengindikasikan
berbanding terbalik. Artinya
Tingkat
Kompetensi
Teknologi,
semakin rendah Technostress.
3. Terdapat pengaruh signifikan Technostress terhadap
Kinerja pada karyawan yang bekerja pada industri
yang mempunyai keharusan untuk mempergunakan
peralatan
produksi
berteknologi
tinggi.
Karena
77
koefisien bertanda negative, maka mengindikasikan
hubungan
keduanya
berbanding terbalik. Artinya
semakin tinggi Technostress, semakin rendah Kinerja
Karyawan bagian engineering.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan pada Technostress
yang
berperan
sebagai
variabel
mediasi
dalam
hubungan pengaruh beban kerja terhadap kinerja
pada karyawan yang bekerja pada industri yang
mempunyai
peralatan
keharusan
produksi
untuk
berteknologi
mempergunakan
tinggi.
Karena
koefisien bertanda negative, maka mengindikasikan
hubungan yang berbanding terbalik. Artinya semakin
tinggi Beban Kerja, semakin rendah Kinerja individu
tersebut jika Technostress tinggi.
5. Terdapat pengaruh yang signifikan pada Technostress
yang
berperan
sebagai
variabel
mediasi
dalam
hubungan pengaruh Kompetensi Teknologi Otomasi
terhadap Kinerja pada karyawan yang bekerja pada
industri
yang
mempergunakan
tinggi.
Karena
mempunyai
peralatan
koefisien
keharusan
produksi
bertanda
untuk
berteknologi
positif,
maka
mengindikasikan hubungan searah. Artinya semakin
tinggi Tingkat Kompetensi Teknologi Otomasi pada
individu tersebut, maka akan semakin tinggi Kinerja
individu tersebut jika Technostress tinggi.
78
5.2 Saran
Mengacu kepada butir-butir kesimpulan di atas,
Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Menguatkan teori-teori yang telah dibuat sebelumnya
mengenai adanya pengaruh signifikan antara Beban
Kerja & Kompetensi Otomasi terhadap Technostress .
Juga teori mengenai adanya pengaruh yang signifikan
antara Beban Kerja & Kompetensi Teknologi terhadap
Kinerja yang dimediasi variable Technostress . Peneliti
menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut
pada lingkungan kerja yang mengalami perubahan
seperti
pada
industri
ini
namun
perubahannya
dilakukan dengan tahapan dan persiapan perubahan
yang mengacu kepada sistem manajemen perubahan.
2. Memberikan sumbangan teori baru mengenai adanya
teori Technostress yang terjadi secara spesifik pada
dunia industri yang menggunakan peralatan robot di
dalam
proses
produksinya.
Peneliti menyarankan
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada jenis
industri
lainnya
yang
menggunakan
peralatan
berteknologi otomasi.
3. Kepada jajaran manajemen di dunia industri, Peneliti
menyarankan untuk melakukan persiapan secara
menyeluruh
melakukan
dan
komprehensif
penggantian
sistem
apabila
akan
produksinya
dari
79
sistem manual ke sistem otomasi. Hal ini untuk
menghindarkan
akibat
terjadinya
menurunnya
kerugian
Kinerja
perusahaan
karyawan
akibat
Technostress. Sangat penting dicarikan metodologi
perubahan yang tepat agar perubahan ini berdampak
kepada terjadinya positif stress dan bukan negative
stress.
4. Kepada semua karyawan Peneliti menyarankan untuk
senantiasa belajar dan terus berupaya meningkatkan
kompetensinya
secara
berkesinambungan
dan
berkelanjutan agar menjadi individu yang selalu siap
menerima tantantan baru dan bukan menjadi korban
dari perubahan itu sendiri.
80
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh signifikan Beban Kerja terhadap
pada
Technostress
industri
yang
mempergunakan
karyawan
yang
mempunyai
peralatan
bekerja
keharusan
produksi
pada
untuk
berteknologi
tinggi. Adanya angka koefisien yang bertanda positif
mengindikasikan hubungan keduanya searah. Artinya
semakin tinggi Beban Kerja, semakin tinggi pula
Technostress.
2. Terdapat
pengaruh
signifikan
antara
Otomasi
terhadap
Technostress
Teknologi
karyawan
yang
mempunyai
bekerja
keharusan
pada
untuk
peralatan
produksi
berteknologi
koefisien
bertanda
negative,
hubungan
keduanya
semakin
tinggi
Kompetensi
industri
pada
yang
mempergunakan
tinggi..
Karena
mengindikasikan
berbanding terbalik. Artinya
Tingkat
Kompetensi
Teknologi,
semakin rendah Technostress.
3. Terdapat pengaruh signifikan Technostress terhadap
Kinerja pada karyawan yang bekerja pada industri
yang mempunyai keharusan untuk mempergunakan
peralatan
produksi
berteknologi
tinggi.
Karena
77
koefisien bertanda negative, maka mengindikasikan
hubungan
keduanya
berbanding terbalik. Artinya
semakin tinggi Technostress, semakin rendah Kinerja
Karyawan bagian engineering.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan pada Technostress
yang
berperan
sebagai
variabel
mediasi
dalam
hubungan pengaruh beban kerja terhadap kinerja
pada karyawan yang bekerja pada industri yang
mempunyai
peralatan
keharusan
produksi
untuk
berteknologi
mempergunakan
tinggi.
Karena
koefisien bertanda negative, maka mengindikasikan
hubungan yang berbanding terbalik. Artinya semakin
tinggi Beban Kerja, semakin rendah Kinerja individu
tersebut jika Technostress tinggi.
5. Terdapat pengaruh yang signifikan pada Technostress
yang
berperan
sebagai
variabel
mediasi
dalam
hubungan pengaruh Kompetensi Teknologi Otomasi
terhadap Kinerja pada karyawan yang bekerja pada
industri
yang
mempergunakan
tinggi.
Karena
mempunyai
peralatan
koefisien
keharusan
produksi
bertanda
untuk
berteknologi
positif,
maka
mengindikasikan hubungan searah. Artinya semakin
tinggi Tingkat Kompetensi Teknologi Otomasi pada
individu tersebut, maka akan semakin tinggi Kinerja
individu tersebut jika Technostress tinggi.
78
5.2 Saran
Mengacu kepada butir-butir kesimpulan di atas,
Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Menguatkan teori-teori yang telah dibuat sebelumnya
mengenai adanya pengaruh signifikan antara Beban
Kerja & Kompetensi Otomasi terhadap Technostress .
Juga teori mengenai adanya pengaruh yang signifikan
antara Beban Kerja & Kompetensi Teknologi terhadap
Kinerja yang dimediasi variable Technostress . Peneliti
menyarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut
pada lingkungan kerja yang mengalami perubahan
seperti
pada
industri
ini
namun
perubahannya
dilakukan dengan tahapan dan persiapan perubahan
yang mengacu kepada sistem manajemen perubahan.
2. Memberikan sumbangan teori baru mengenai adanya
teori Technostress yang terjadi secara spesifik pada
dunia industri yang menggunakan peralatan robot di
dalam
proses
produksinya.
Peneliti menyarankan
untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada jenis
industri
lainnya
yang
menggunakan
peralatan
berteknologi otomasi.
3. Kepada jajaran manajemen di dunia industri, Peneliti
menyarankan untuk melakukan persiapan secara
menyeluruh
melakukan
dan
komprehensif
penggantian
sistem
apabila
akan
produksinya
dari
79
sistem manual ke sistem otomasi. Hal ini untuk
menghindarkan
akibat
terjadinya
menurunnya
kerugian
Kinerja
perusahaan
karyawan
akibat
Technostress. Sangat penting dicarikan metodologi
perubahan yang tepat agar perubahan ini berdampak
kepada terjadinya positif stress dan bukan negative
stress.
4. Kepada semua karyawan Peneliti menyarankan untuk
senantiasa belajar dan terus berupaya meningkatkan
kompetensinya
secara
berkesinambungan
dan
berkelanjutan agar menjadi individu yang selalu siap
menerima tantantan baru dan bukan menjadi korban
dari perubahan itu sendiri.
80