KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG TAHUN 2015 - 2019

5 TAHUN KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG TAHUN 2015 - 2019

Jalan Jenderal Sudirman KM. 3,5 Nomor 1365 Komplek RS Moh. Hoesin Palembang 30126

Telp/Fax. 0711-373104 Website : www.poltekkespalembang.ac.id Email : poltekkes_palembang@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas rahmat dan ridho-Nya Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Palembang Tahun 2015 – 2019 dapat tersusun. Rencana Strategis ini disusun untuk mempermudah dalam pencapaian target kinerja selama lima tahun ke depan. Dalam Rencana Strategis ini terdapat perencanaan pengembangan dan kekuatan serta kelemahan yang diuraikan secara cermat dan teliti, sehingga setiap kelemahan dapat ditranformasikan menjadi suatu kekuatan, dan setiap tantangan yang timbul dapat ditransformasikan menjadi suatu peluang untuk mencapai target yang telah direncanakan. Oleh karena itu, periode perencanaan dan pengembangan ini dibangun atas dasar rumusan target yang ingin dicapai dan deskripsi kondisi saat direncanakan, sehingga kesenjangan atau “gap” yang timbul antara kondisi ideal yang ingin dicapai dengan kondisi saat direncanakan inilah yang menjadi Rencana Strategis pengembangan. Rencana Strategis pengembangan ini disusun secara sistematis dan akurat untuk mencapai kondisi ideal yang telah direncanakan.

Palembang, November 2014 Direktur,

drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes NIP 196206021989012001

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Kelompok Umur Tahun 2014 ..........................................

8 Tabel 2 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Jenis Kelamin Tahun 2014 ..............................................

8 Tabel 3 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Golongan Tahun 2014 ....................................................

9 Tabel 4 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Kelompok Jabatan Fungsional Dosen Tahun 2014 ........

9 Tabel 5 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Kelompok Tenaga Non Fungsional Tahun 2014 .............

10 Tabel 6 Distribusi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang menurut Tingkat Tahun 2014 ..........................................

10 Tabel 7 Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang ......................

11 Tabel 8 Distribusi Sarana Prasarana Poltekkes Kemenkes Palembang ......................................................................

12 Tabel 9 Pencapaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2013......................................................................

23 Tabel10 Penyerapan Anggaran Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2013 .....................................................................

25 Tabel11 Berbagai Informasi Kependudukan Provinsi Sumatera Selatan ............................................................................

32 Tabel12 Jumlah Lulusan dan Institusi SMU di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012/2013 ...............................................

33 Tabel13 Jumlah dan Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 .......................................

34 Tabel 14 Analisis Faktor Eksternal .................................................

34 Tabel 15 Distribusi Frekuensi Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Dosen pada Poltekkes Kemenkes Palembang

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1 Realisasi berdasarkan Sumber Dana .................................

26 Grafik 2 Realisasi berdasarkan Jenis Belanja ..................................

27

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.

Keberhasilan pembangunan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama tenaga kesehatan bermutu yang

berperan sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan penggerak pembangunan kesehatan. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Perubahan dan perkembangan tersebut merupakan tantangan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan. Hal ini sangat bergantung dari proses pengadaan tenaga kesehatan melalui penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan (Undang-Undang No. 36 Tentang Kesehatan Tahun 2009).

Untuk mewujudkan tenaga kesehatan yang bermutu, salah satu upaya yang dilakukan adalah pengelolaan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuannya tanpa mengesampingkan aspek efisiensi dan efektivitas. Tujuan Pendidikan Tenaga Kesehatan (Diknakes) adalah menghasilkan tenaga kesehatan yang professional yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu mengembangkan diri dan beretika, menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan Ilmu Pengatahuan dan Teknologi. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan tersebut, diperlukan institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan yang bermutu sehingga dapat meningkatkan mutu lulusannya.

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang merupakan Institusi Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan berdiri sejak tanggal 16 April 2001 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Republik Indonesia Nomor : 298/Menkessos/SK/I/V/2001. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan peserta didik / mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang berjiwa nasional dan dapat diandalkan secara professional serta memiliki sikap

etis guna mengemban tugas dan melaksanakan pembangunan kesehatan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang sebagai institusi penyelenggara pendidikan harus memberikan layanan pendidikan dan menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu, dapat melakukan upaya-upaya terobosan dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai penyedia Sumber Daya Manusia Kesehatan yang professional dengan cara membangun iklim yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar.

Untuk menunjang proses pembelajaran, Poltekkes Palembang telah memiliki fasilitas yang memadai namun demikian gedung Kantor Direktorat dan masing-masing Kampus Jurusan masih terpisah-pisah sehingga perlu dijadikan dalam satu lokasi untuk mempercepat proses adminisrasi, birokrasi, kegiatan belajar mengajar

dan proses Pengawasan. Mengingat pertimbangan-petimbangan seperti tersebut di atas, maka Politeknik Kesehatan Palembang perlu memiliki bangunan gedung terpadu beserta sarana pendukungnya sehingga dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional yang dapat dimanfaatkan dalam menujang program pemerintah di bidang kesehatan.

Keberadaan Poltekkes Kemenkes Palembang di Propinsi Sumatera selatan mendukung Program Pemerintah di bidang Kesehatan, hal ini terbukti banyaknya lulusan dari Politeknik Kesehatan Palembang (Ahli Madya Keperawatan, Ahli Madya Gizi, Ahli Madya Kebidanan, Ahli Madya Farmasi, Ahli Madya Keperawatan Gigi dan Ahli Madya Analis Kesehatan) yang diserap sebagai tenaga Kesehatan di lingkungan Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun

Kabupaten dan Kota (Bekerja di Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas) dan instansi lain yang memerlukan di seluruh Indonesia dan Luar Negeri.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 78, Tambahan lembaran negara Republim Indonesia Nomor 4301).

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2004 nomor 104, Tambahan lembaran Negara Republim Indonesia Nomor 4421).

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586).

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4700).

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggii (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007).

9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864).

10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang kerangka kualifikasii Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24).

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menetri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasii Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka kreditnya.

13. Statuta Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2010

14. ORTALA

C. Metode Penyusunan

Metode penyusunan Rencana Strategis ini menggunakan :

1. Pendekatan Klasik Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha,

baik yang langsung maupun tidak langsung sehingga bersifat global.

2. Pendekatan Non-Klasik Pendekatan non-klasik ini menitikberatkan pada analisis posisii persaingan, pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan.

3. Pendekatan Administratif Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan.

4. Pendekatan Keperilakuan Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.

BAB II GAMBARAN UMUM POLTEKKES

A. Sejarah Singkat Poltekkes Kemenkes Palembang

Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan Institusi Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan berdiri sejak tanggal 16 April 2001 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Republik Indonesia Nomor : 298/Menkessos/SK/I/V/2001.

B. Organisasi

1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

a. Kedudukan Poltekkes Kemenkes Palembang adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan, dipimpin oleh Direktur yang berada di bawah Kepala Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan dan secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

b. Tugas Poltekkes Kemenkes Palembang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasional dalam program Diploma III dan Diploma IV sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Fungsi Poltekkes Kemenkes Palembang mempunyai fungsi : 1). Pelaksanaan pengembangan pendidikan vokasional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan. 2). Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan vokasional dan kesehatan. 3). Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

bidang yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

4). Pelaksanaan pembinaan Civitas Akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. 5). Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

2. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Politeknik Kesehatan kementerian Kesehatan Palembang terdiri :

a. Direktur

b. Senat

c. Pembantu Direktur

d. Sub Bag Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi

e. Sub Bag Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian

f. Jurusan/Program Studi

g. Unit Penelitian dan Pengembangan

h. Unit Pengabdian pada Masyarakat

i. Unit Penjaminan Mutu j. Unit Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Gratifikasi k. Unit Laboratorium. l. Unit Informasi dan Teknologi m. Unit Perpustakaan. n. Unit Asrama o. Unit Layanan Pengadaan p. Jabatan Fungsional Dosen q. Jabatan Fungsional Umum

Sesuai dengan Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang Tahun 2014 (terlampir).

C. Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola

Politeknik Kesehatan Palembang didukung oleh tenaga yang terdiri dari jabatan fungsional dosen dan jabatan fungsional umum, distribusi sumberdaya manusia pada Poltekkes Kemenkes Palembang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok Umur

Tahun 2014

UMUR ( TAHUN )

No. URAIAN

21-30 31-40

41-50 51-60 > 60 ∑

01. Direktorat 0 8 21 16 11 0 56 02. Jurusan Keperawatan

0 1 12 10 14 5 42 Palembang 03. Prodi Keperawatan

0 0 3 11 15 2 31 Baturaja 04. Prodi Keperawatan Lubuk

0 1 11 7 2 0 21 Linggau 05. Jurusan Gizi

0 0 7 7 11 0 25 06. Jurusan Kebidanan

0 1 10 11 14 8 44 07. Jurusan Farmasi

0 3 2 9 9 3 26 08 Jurusa Keperawatan Gigi

0 0 4 7 16 4 31 09. Jurusan Analis

0 1 9 12 4 3 29 Kesehatan TOTAL

Tabel 2

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2014

JENIS KELAMIN

No. JURUSAN / PRODI

LAKI-LAKI

WANITA ∑

01. Direktorat 21 35 56 02. Keperawatan

23 19 42 Palembang 03. Keperawatan Lubuk Linggau

13 8 21 04. Keperawatan Baturaja

17 14 31 05. Gizi Palembang

06. Kebidanan

6 38 44 Palembang 07. Farmasi Palembang

13 13 26 08. Keperawatan Gigi Palembang

12 19 31 09. Analis Kesehatan Palembang

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Golongan

IV JUMLAH

01. Direktorat 1 13 43 0 56 02. Jurusan Keperawatan DIII dan

1 4 27 10 42 DIV Palembang 03. Prodi Keperawatan Baturaja

7 3 10 1 05. Jurusan Gizi

0 3 16 6 25 06. Jurusan Kebidanan DIII dan DIV

0 2 36 6 44 Palembang 07. Jurusan Farmasi

1 4 15 6 26 08. Jurusan Keperawatan Gigi

2 1 19 9 31 09. Jurusan Analis Kesehatan

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok

Jabatan Fungsional Dosen Tahun 2014

FUNGSIONAL No.

01. Jurusan Keperawatan DIII dan DIV Palembang

17 16 33 02. Prodi Keperawatan Baturaja

03. Prodi Keperawatan Lubuk Linggau 4 4 8 04. Jurusan Gizi

7 7 14 05. Jurusan Kebidanan DIII dan DIV

1 23 24 Palembang 06. Jurusan Farmasi

9 4 13 07 Jurusa Keperawatan Gigi

4 14 18 08. Jurusan Analis Kesehatan

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok

Tenaga Non Fungsional Tahun 2014

NON No.

URAIAN

FUNGSIONAL TOTAL

01. Direktorat 21 35 56 02. Jurusan Keperawatan DIII dan DIV Palembang

6 3 9 03. Prodi Keperawatan Baturaja

8 8 16 04. Prodi Keperawatan Lubuk Linggau

9 4 13 05. Jurusan Gizi

2 9 11 06. Jurusan Kebidanan DIII dan DIV

5 15 20 07. Jurusan Farmasi

4 9 13 08 Jurusa Keperawatan Gigi

8 5 13 09. Jurusan Analis Kesehatan

Distribusi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Tingkat

JURUSAN / PRODI

LP

01. Keperawatan Palembang 10 65 17 62 44 76 274 02. Keperawatan Lubuk Linggau

27 50 20 56 30 66 249 03. Keperawatan Batu Raja

17 61 18 56 42 60 254 04. DIV Keperawatan Palembang

7 43 0 0 0 0 50 05. Gizi Palembang

4 74 0 44 3 68 193 06. Kebidanan Palembang

0 77 0 73 0 91 241 07. DIV Kebidanan

08. Farmasi Palembang 4 74 6 66 18 53 221 09. Keperawatan Gigi Palembang

6 52 9 48 11 64 190 10. Analis Kesehatan Reguler

Tabel 7 Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang

No.

JURUSAN / PRODI

TAHUN 2002 - 2014

01. KEPERAWATAN PALEMBANG 963 02. KEPERAWATAN BATURAJA

747 03. KEPERAWATAN LUBUK LINGGAU

636 04. GIZI PALEMBANG

527 05. KEBIDANAN PALEMBANG

1020 06. FARMASI PALEMBANG

796 07. ANALIS KESEHATAN PALEMBANG

485 08. KEPERAWATAN GIGI

531 09. D. IV KEPERAWATAN

57 10. D. IV GIZI

TOTAL

D. Sarana dan Prasarana

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang saat ini terdiri dari Diploma III dan Diploma IV. Untuk Diploma III terdiri dari 6 (enam) Jurusan dan 2 (dua) Program Studi, sedangkan Diploma IV terdiri dari 3 (tiga) program studi. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Palembang dalam Penyelenggaraan Pendidikan pada masing-masing Jurusan dan Program Studi disajikan dalam tabel 8.

Tabel 8 Distribusi Sarana Prasarana Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2014

JURUSAN

SARANA KEP

KEP DIREKTORAT

GIGI

B. RAJA

LB.LINGGAU

22088 m² 1.979 m² Bangunan

Kantor Direktur/

Ada Ada Pudir/Kajur/ Prodi Ruang Kelas

Ruang Dosen Ada

Ada Ada Ruang Rapat

R. Administ Ada

Ruang Perpustakaan

Ruang Laboratorium

Ruang Lab. Komputer

Ruang Lab. Bahasa

Ada

- Ada

Musholla Ada

Asrama Ada

Ruang Makan Ada

E. Fasilitas Fisik

Kampus Politeknik Kesehatan Palembang adalah milik sendiri terdiri dari :

1. Direktorat merupakan gedung kantor. Gedung Direktorat dengan luas bangunan 1.979 m², berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet Samping Masjid Ash-Ashofa Palembang.

Gedung Kantor Direktorat Poltekkes Kemenkes Palembang

2. Gedung Jurusan Keperawatan Palembang seluas 4.169 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan asrama yang berlokasi di Jalan Merdeka No. 76 – 78 Palembang Telepon : 0711 – 351081 / 317182, Fax : 0711 – 317182.

Gedung Jurusan Keperawatan Palembang Tampak Depan

3. Gedung Program Studi Keperawatan Lubuklinggau seluas 22.088 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan Asrama yang berlokasi di Jl. Stadion Bumi Silampari Taba Pingin Lubuk Linggau. Telepon : 0733 451 036. Fax : 0733 – 451036.

Gedung Program Studi Keperawatan Lubuklinggau Tampak Depan

Gedung Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tampak Samping

Gedung Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tampak Samping

4. Gedung Program Studi Keperawatan Baturaja seluas 15.020 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan asrama yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 652 Baturaja, Ogan Komering Ulu. Telepon : 0735 – 320533. Fax : 0733 – 320533.

Gedung Prodi Keperawatan Baturaja Tampak Depan

Gedung Prodi Keperawatan Baturaja Tampak Samping

Gedung Prodi Keperawatan Baturaja Tampak Samping

Gedung Perpustakaan Prodi Keperawatan Baturaja

5. Gedung Jurusan Gizi Palembang seluas 1.215 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan Auditorium yang berlokasi di Jl. Sukabangun I Kelurahan Sukabangun KM.6,5 Palembang. Telepon : 0711 – 7076097. Fax : 7076097.

Gedung Jurusan Gizi Tampak Depan

6. Gedung Jurusan Kebidanan meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, aula lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, yang berlokasi di Jl. Kayu Awet Kompleks RSMH Palembang.

Gedung Jurusan Kebidanan Tampak Depan

Gedung Jurusan Kebidanan Tampak Samping

7. Gedung Jurusan Analis Kesehatan Palembang 824 m² meliputi bangunan Kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang Rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, yang berlokasi di Jl. Sukabangun I Kelurahan Sukabangun KM. 6,5 Palembang.

Gedung Jurusan Analis Kesehatan Tampak Depan

8. Gedung Jurusan Farmasi Palembang seluas 905 m² meliputi bangunan Kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang yang berlokasi di Jl. Ismail Marzuki No. 5341 Palembang. Telepon : 0711– 360955. Fax : 0711 - 360955.

Gedung Jurusan Farmasi Tampak Depan

9. Gedung Jurusan Keperawatan Gigi Palembang seluas 1.695 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, gudang dan asrama yang berlokasi di Jl. Dharmapala Bukit Besar Palembang. Telepon : 0711– 360955. Fax : 0711 - 360955.

Gedung Jurusan Keperawatan Gigi Tampak Depan

Gedung Jurusan Keperawatan Gigi Tampak Depan

10. Gedung Laboratorium Komputer dan Bahasa yang terletak di Direktorat Poltekkes Kemenkes Palembang. Berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet, samping Masjid Ash-Shofa Palembang. Dengan luas bangunan 448 M2 terdiri dari 2 lantai.

Gedung Laboratorium Bahasa dan Komputer Tampak Depan

11. Gedung Laboratorium Klinik Kebidanan yang terletak di Direktorat Poltekkes kemenkes Palembang berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet samping Masjid Ash-Shofa Palembang. Luas bangunan 400 M2 dan terdiri dari 2 lantai.

Gedung Laboratorium Klinik Kebidanan Tampak Depan

F. Sumber Biaya

Sumber Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Politeknik Kesehatan Palembang berasal dari Pemerintah melalui DIPA dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN TERAKHIR

Pengukuran Kinerja Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2013

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Realisasi % 1 2 3 4 5 6

Meningkatnya Penyelenggaraan

Persentase jumlah

1. Pendidikan sesuai standar 96,10

95,10% pelayanan pendidikan /

lulusan tepat waktu

setiap tahun

kurikulum

berbasis

kompetensi Meningkatnya

prestasi

akademik peserta didik yang

2. meningkatnya persentase 104

99,10% peserta

dengan IPK ≥ 2,75 95,5%

didik

yang

setiap tahun

memperoleh indeks prestasi akademik lebih atau sama dengan 2,75

Jumlah lulusan yang memperoleh

3. Meningkatnya penyerapan pekerjaan

dengan

58,79% 84% lulusan di pasar kerja

masa tunggu kurang dari 6 bulan setelah kegiatan wisuda Jumlah

58 129 penelitian yang dilakukan

dosen selama 1 Penelitian % dosen

tahun

Meningkatnya

jumlah Publikasi

hasil

naskah publikasi penelitian penelitian

melalui

5. 46 53 115 melalui jurnal regional dan jurnal dan seminar

Naskah % nasional serta seminar hasil penelitian selama 1

Melakukan kegiatan

masyarakat di lingkungan

masyarakat selama Kegiatan Kegiatan % Palembang dan di luar

1 tahun

Poltekkes

Kemenkes

Palembang

A. PENCAPAIAN KINERJA

Tabel 9 Pencapaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2013

Anggaran No

Kinerja

Indikator Kegiatan

30.774.284.000 26.913.390.845 87,45 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program dan

1. Layanan Perkantoran

3. Laporan Kegiatan dan Pembinaan

4. Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara

5. Laporan Kinerja

6. Sistem Informasi yang Dikembangkan

99.011.000 99,01 7. Peralatan Fasilitas Perkantoran

703.598.900 76,64 8. Peralatan Fasilitas Belajar Mengajar

9. Gedung Layanan

10. Kendaraan Bermotor

752.159.200 96,06 11. Perangkat Pengelola Data dan Komunikasi

371.650.000 96,94 12. Kurikulum Pendidikan Yang dikembangkan

Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Ditingkatkan 13.

127.666.150 70,47 Kemampuannya Melalui Pelatihan

449.464.500 94,44 Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Ditingkatkan

14. Riset yang Dilaksanakan oleh Tenaga Pendidik

534.070.250 87,76 Kemampuannya Melalui Tugas Belajar

Lulusan Tenaga Kesehatan dari Lembaga Pendidikan 16.

7.032.378.771 76,11 Pemerintah

663 Orang 660 Orang 99,55%

No

Indikator Kegiatan

18. Buku/Text Book Perkuliahan

19. Majalah/Jurnal/Buletin

Eksemplar Eksemplar

Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

B. PENYERAPAN ANGGARAN

Tabel 10 Penyerapan Angggaran Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2013

Total Per Jenis Belanja No Jenis Belanja

Rupiah Murni

Pegawai 2 Belanja Barang

26.362.689.646 79,20 3 Belanja Modal

Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

Grafik 1 Realisasi Berdasarkan Sumber Dana

Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

Grafik 2 Realisasi Berdasarkan Jenis Belanja

Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

BAB IV ANALISIS LINGKUNGAN

A. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis terhadap lingkungan eksternal dari Poltekkes Kemenkes Palembang dilakukan terhadap lingkungan makro dan lingkungan Mikro, hasilnya adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan Makro

a. Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan I 2014 6,3%, melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2013 sebesar 6,6%. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh perlambatan konsumsi rumah tangga akibat normalisasi pertumbuhan sektor pertanian ke polanya. Produksi karet mengalami penurunan di tengah tekanan harga karet internasional yang masih menurun. Sektor utama seperti industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami pertumbuhan pada triwulan I 2014 ini. Angka pertumbuhan ekonomi triwulan ini berada pada kisaran proyeksi laporan sebelumnya yaitu : 6,0 – 6,5%.

Secara Inflasi Sumatera Selatan melambat. Inflasi tahunan Sumatera Selatan pada triwulan I 2014 mencapai 5,11%, melambat dibandingkan triwulan IV 2013 sebesar 7,04%. Tekanan inflasi sisi penawaran menurun akibat pasokan bahan pangan khususnya beras dan cabai merah yang terjaga. Sementara itu, inflasi kelompok administtered food inti relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Perkembangan perbankan dan sistem pembayaran secara umum, kinerja perbankan si Sumsel pada triwulan I 2014 melambat

triwulan sebelumnya, hal ini mengakibatkan transaksi pembayaran mengalami perlambatan.

dibandingkan

Transaksi non tunai melalui kliring dan RTGS mengalami perlambatan, transaksi inflow dan outflow relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dan pada triwulan ini terjadi net flow.

Perekonomian Sumsel di triwulan II 2014 diperkirakan tumbuh moderat. Konsumsi pemerintah diperkirakan melambta dan impor diperkirakan meningkat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi ke bawah. Secara triwulan, PDRB Sumsel pada triwulan I 2014 turun 0,2%, lebih tinggi dibandingkan penurunan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,6%. Pertumbuhan tersebut relatif normal dan merupakan faktor musiman karena dalam triwulan I belum terdapat banyak realisasi kegiatan pembangunan dan baru akan memasuki masa panen. Kinerja triwulan I 2014 sedikit menurun dibandingkan triwulan I 2013 yang tumbuh sebesar 0,1%.

Pertumbuhan nilai ekspor luar negeri non migas mengalami penuruanan. Nilai ekspor pada triwulan I tercatat sebesar USD 703,0 juta, turun 16,7% dari USD 844,0 juta di triwulan I 2014. Secara triwulan, nilai ekspor turun sebesar 12,9%. Penurunan nilai ekspor terutama diakibatkan menurunnya nilai ekspor CPO. Nilai ekspor CPO pada triwulan I 2014 sebesar USD 15,0% juta atau turun 81,3% jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 80,5 juta. Sementara itu, nilai ekspor komoditas karet juga mengalami penurunan sebesar 14,0% atau sebesar USD 570,7 juta. Di sisi lain, ekspor batubara mengalami peningkatan signifikan sebesar 67,0% atau sebesar USD 66,4 juta, jauh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 28,7%.

Terkait adanya peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita, dengan demikian masalah ekonomi saat ini merupakan ancaman (threat) terhadap Poltekkes Kemenkes Palembang.

b. Politik

Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah, di mana sektor kesehatan dilimpahkan pada Pemerintah daerah. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan aset daerahnya semaksimal mungkin, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber dana untuk pembiayaan pembangunan.

Politik merupakan ancaman (Threat) bagi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang, karena dengan adanya kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah maka penyerapan kebutuhan lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang tergantung kepada kemampuan daerah. Pemerintah akan sangat selektif dalam pengangkatan pegawai baru.

c. Teknologi

Dalam meberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka unit pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit telah berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, sarana dan fasilitas serta peralatan Medis Modern dengan teknologi mutakhir untuk menunjang pelayanan kesehatan.

Di lain pihak teknologi Kesehatan merupakan ancaman (threat) bagi Poltekkes Kemenkes Palembang karena di luar institusi Politeknik Kesehatn telah memiliki sarana dan prasarana mutakhir.

d. Geografi

Propinsi Sumatera Selatan memilki luas daerah 97.159,32 Km² yang terdiri dari sepuluh Kabupaten dan empat kota. Jarak terjauh dari ibu kota Provinsi dengan Ibu Kota Kabupaten/Kota adalah 388 Km yaitu Lubuk Linggau. Sedangkan sarana Propinsi Sumatera Selatan memilki luas daerah 97.159,32 Km² yang terdiri dari sepuluh Kabupaten dan empat kota. Jarak terjauh dari ibu kota Provinsi dengan Ibu Kota Kabupaten/Kota adalah 388 Km yaitu Lubuk Linggau. Sedangkan sarana

Provinsi Sumatera Selatan pada bagian timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih ke dalam lagi tanahnya merupakan daerah bergunung- gunung yang dikenal dengan daerah pengunungan Bukit Barisan yang memiliki ketinggian sekitar 900 – 1.200 m dari permukaan laut, di bagian barat Bukit barisan merupakan lereng. Pada lembah daerah Bukit Barisan terdapat perkebunan karet, kelapa sawit dan pertanian berupa kopi, teh dan sayuran.

Dilihat dari segi geografis Provinsi Sumatera Selatan, maka kondisi ini merupakan peluang (opportunity) terhadap Poltekkes Kemenkes Palembang karena Kota Palembang sebagai lokasi institusi pendidikan dapat dengan mudah dicapai dari segala daerah Kabupaten, baik melalui jalur Darat, laut atau sungai.

e. Demografi

Menurut data Sumatera Selatan dalam angka 2013 BPS Provinsi Sumatera Selatan, penduduk Sumatera Selatan tahun 2012 berjumlah 7.701.528 orang dengan komposisi 3.914.053 orang laki-laki dan 3.787.475 penduduk wanita. Sedangkan pada tahun 2011 berjumlah 7.593.425 orang dengan komposisi 3.861.632 orang laki-laki dan 3.731.793 orang wanita.

Menurut kelompok umur, dapat dilihat bahwa kelompok umur 0 – 14 tahun meningkat dari 29,20 persen pada tahun 2011 menjadi 29,67 persen pada tahun 2012. Sebaliknya pada kelompok usia produktif 15 – 59 tahun menurun selama periode 2011 – 2012, sedangkan kelompok usia 6o tahun ke atas konsisten mengalami kenaikan. Ini berarti telah terjadi perubahan struktur yang konsisten ke arah struktur umur yang lebih tua. Perubahan struktur umur ini menyebabkan semakin menurunnya Menurut kelompok umur, dapat dilihat bahwa kelompok umur 0 – 14 tahun meningkat dari 29,20 persen pada tahun 2011 menjadi 29,67 persen pada tahun 2012. Sebaliknya pada kelompok usia produktif 15 – 59 tahun menurun selama periode 2011 – 2012, sedangkan kelompok usia 6o tahun ke atas konsisten mengalami kenaikan. Ini berarti telah terjadi perubahan struktur yang konsisten ke arah struktur umur yang lebih tua. Perubahan struktur umur ini menyebabkan semakin menurunnya

Tabel11

Berbagai Informasi Kependudukan

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2011 - 2012

1. Jumlah Penduduk : - Laki-laki

3.914.053 - Wanita

2. Laju Pertumbuhan

2 1 Penduduk

89 jiwa/km2 Sumber : Kemkes RI : Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat KKI, Pusat Data dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri.

3. Kepadatan Penduduk

2. Lingkungan Mikro

a. Pesaing

Di Provinsi Sumatera Selatan terdapat 13 Akademi Keperawatan Swasta, 20 Akademi Kebidanan Swasta, 2 Akademi Farmasi Swasta, 3 Analis Kesehatan Swasta, 1 Akademi Fisioterapi Di Provinsi Sumatera Selatan terdapat 13 Akademi Keperawatan Swasta, 20 Akademi Kebidanan Swasta, 2 Akademi Farmasi Swasta, 3 Analis Kesehatan Swasta, 1 Akademi Fisioterapi

b. Pemasok

Yang dimaksud pemasok adalah input dalam proses pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang yaitu lulusan SMU dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12

Jumlah Lulusan dan Institusi SMU

di Provinsi Selatan Tahun 2012/2013

Tahun

Jumlah Lulusan

Jumlah Institusi

Sumber : Diknas Sumsel

c. Pelanggan

Institusi yang memanfaatkan Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang adalah 2 Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan, 3 Rumah Sakit Pemda Propinsi , 4 Milik TNI, 6 Rumah Sakit Milik Pemda Kota, 3 Rumah Sakit Swasta, 11 Rumah Sakit Swasta Non Profit, Perusahaan Obat dan Makanan-minuman, Farmasi, Asuransi Kesehatan, Pabrik-pabrik Obat, Perhotelan dan lain sebagainya. Selain itu, lulusan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang juga bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan Puskesmas. Di samping itu juga mulai banyaknya didirikan klinik pengobatan Swasta oleh masyarakat seperti Rumah Bersalin/Balai Pengobatan dan Bidang Praktek Swasta (Ditjen BUK 01 Desember 2013).

Tabel 13

Jumlah dan Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2013

Sarana Pelayanan Kesehatan

BPS Rumah

Puskesmas

Rumah Sakit

Sumber : Kemkes RI: Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat KKI, Pusat Data dan Informasi; Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.

Pada Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa jumlah sarana pelayanan kesehatan yaitu rumah Sakit, Puskesmas. Selain itu terdapat pula Rumah Bersalin dan Bidan Praktik Swasta di Kota Palembang.

Dengan adanya sarana Pelayanan Kesehatan tersebut, merupakan peluang (opportunity) bagi Poltekkes Kemenkes Palembang.

3. Analisis Faktor Eksternal Melalui CDMG

Setelah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal melalui CDMG, maka peluang dan tantangan terhadap Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang adalah :

Tabel 14 Analisis Faktor Eksternal

No.

Faktor-faktor

Peluang ( O ) Ancaman ( T )

01. Ekonomi - Penghasilan Penduduk

Rendah

02. Politik

- Otonomi Daerah

03. Teknologi

- Peralatan

04. Geografis - Transportasi Dan Komunikasi

B. Analisis Lingkungan Internal

1. Visi dan Misi Organisasi

a. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang telah memiliki Visi.

b. Telah memiliki Misi untuk pencapaian Visi Organisasi. Oleh karena Poltekkes Kemenkes Palembang sudah memiliki Visi dan Misi yang merupakan kekuatan (Strength).

2. Manajemen

a. Perencanaan Tahunan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang belum sesuai dengan yang diharapkan karena informasi dari masing-masing Jurusan belum lengkap sehingga belum membuat perencanaan tahunan.

b. Pengawasan belum optimal, belum dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan.

c. Perlunya peningkatan optimalisasi euperence.

d. Manajemen pada Poltekkes Kemenkes Palembang perlu ditingkatkan hal ini terkait masih belum tertatanya proses perencanaan, pengawasan dan evaluasi secara baik sehingga variabel manajemen dapat menjadi kelemahan (Weakness).

3. Struktur Organisasi

a. Sudah memiliki struktur organisasi yang permanen dan melembaga.

b. Organisasi sudah memiliki Uraian Tugas. Sedangkan untuk kelemahan (Weakness) penerapan prosedur kerja dari masing-masing unit dan uraian tugas belum terlaksana secara optimal dilihat dari hasil penilaian kinerja pegawai. Struktur Organisasi pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu kekuatan (Strength), karena organisasi ini sudah dilembagakan oleh Pemerintah. Dengan adanya pelembagaan, maka organisasi ini sudah memiliki Struktur Organiasi yang permanen sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

4. Sumber Daya Manusia

Tenaga pengelola pada Poltekkes Kemenkes Palembang berjumlah 305 Orang yang terdiri dari 136 tenaga fungsional dan 169 tenaga non fungsional. Jumlah dan kualifikasi tenaga pengelola dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15

Distribusi Frekuensi Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Dosen pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

Tahun 2014

No. Dasar Pendidikan

Dosen Tetap

1 orang

02. Strata 2

Dosen Tetap

95 orang (4 orang sedang tubel /ibel S3)

03. Strata 1

Dosen Tetap

74 orang (9 orang sedang tubel/ibel S2)

04. Diploma IV

Dosen Tetap

6 orang

Jumlah

136 orang

Tabel 16

Distribusi Frekuensi Pegawai Administrasi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

Tahun 2014

No. Dasar Pendidikan

04. Diploma IV

05. < D.III

Sumber : Profil Politeknik Kesehatan Palembang 2014

Ditinjau dari segi kualitas dan tingkat pendidikan dari tenaga pengajar pada Poltekkes Kemenkes Palembang, maka kondisi sumberdaya Manusia (SDM) merupakan kekuatan (Strenght).

5. Keuangan

a. Sumber Biaya penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang bersumber dari : 1). DIPA 2). PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

b. Telah memiliki perencanaan Keuangan dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya Tahunan.

c. Pembuatan laporan secara bulanan untuk dilaporkan ke Pusat.

d. Pemeriksaan Kas Intern dilakukan secara berkala.

e. Pemeriksaan Kas ekstern dilakukan apabila ada pemeriksaan, misalnya dari Inspektorat Jederal Kementerian Kesehatan RI. Sebagian besar sumber penerimaan Poltekkes Kemenkes Palembang berasal dari pemerintah melalui APBN, penerimaan dari masyarakat masih belum mendukung untuk mandiri (Swadana). Oleh karena itu kekuangan merupakan suatu e. Pemeriksaan Kas ekstern dilakukan apabila ada pemeriksaan, misalnya dari Inspektorat Jederal Kementerian Kesehatan RI. Sebagian besar sumber penerimaan Poltekkes Kemenkes Palembang berasal dari pemerintah melalui APBN, penerimaan dari masyarakat masih belum mendukung untuk mandiri (Swadana). Oleh karena itu kekuangan merupakan suatu

6. Sistem Informasi

a. Poltekkes Kemenkes Palembang sudah memiliki Sistem Informasi secara online mulai tahun 2013.

b. Sistem Informasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran dilakukan secara online mulai tahun 2015 .

c. Sistem informasi keuangan mulai tertata dengan baik (mendapat penghargaan pencapaian realisasi kinerja anggaran Poltekkes Palembang).

7. Pemasaran

a. Belum ada upaya pemasaran yang berkelanjutan pada Poltekkes Kemenkes Palembang (seperti temu bisnis).

b. Belum memiliki Unit untuk pemasaran sehingga anggaran tidak dialokasikan.

c. Belum terorganisasi interaksi antara Direktorat dengan Jurusan dalam hal pemasaran. Pemasaran pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu kelemahan (Weakness), karena organisasi ini belum memiliki Unit yang berfungsi sebagai pemasaran, padahal pemasaran pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu hal yang amat penting karena dengan adanya pemasaran maka Output (lulusan) Poltekkes Kemenkes Palembang akan diketahui oleh berbagai sarana Pelayanan Kesehatan sehingga lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang dapat diterima di berbagai Sarana Pelayanan Kesehatan.

8. Kurikulum

a. Poltekkes Kemenkes Palembang telah memiliki Kurikulum Nasional yaitu : 1). Jurusan Keperawatan, Kurikulum Nasional tahun 2001. 2). Prodi DIV Keperawatan, Kurikulum tahun 2013. 3). Jurusan Gizi, Kurikulum tahun 2003. 4). Prodi DIV Gizi, Kurikulum tahun 2012. 5). Jurusan Kebidanan, Kurikulum tahun 2002. 6). Prodi DIV Kebidanan, Kurikulum tahun 2013 7). Jurusan Farmasi, Kurikulum Nasional tahun 2003. 8). Jurusan Kesehatan Gigi, Kurikulum tahun 2003. 9). Jurusan Analis Kesehatan, Kurikulum tahun 2003.

b. Pelaksanaan Praktek Klinik Kesehatan sudah berjalan dengan baik.

c. Praktek Laboratorium Kesehatan sudah berjalan dengan baik namun belum optimal.

d. Praktik Lapangan ke Puskesmas, desa, perusahaan Swasta, apotik, PBF, RS, Klinik Bersalin, Rumah Makan, Pabrik Makanan dan Minuman, dan sebagainya belum optimal.

e. Praktik Kerja Lapangan Terpadu sejak beberapa tahun terakhir tidak dilaksanakan karena keterbatasan dana.

f. Kalender Akademik sudah disusun setiap awal tahun ajaran tetapi

belum berjalan dengan baik (terjadi perubahan-perubahan).

g. Evaluasi Program pembelajaran sudah dilaksanakan namun belum optimal. Penerapan kurikulum pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu kekuatan (Strenght), karena kegiatan belajar mengajar sudah mengacu pada Kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pusdiknakes Depkes RI dan arahan DIKTI.

Dari faktor lingkungan internal yang telah diidentifikasikan, maka CDMG menginventarisasi kekuatan dan kelemahan dari Poltekkes Kemenkes Palembang sebagai berikut.

Tabel 17 Analisis Faktor Internal

No.

Faktor - Faktor

Kekuatan Kelemahan

(S)

(W)

01. Visi dan Misi Organisasi

02. - Manajemen

- Perencanaan - Organisasi - Pelaksanaan - Pengawasan dan

Evaluasi

03. Struktur Organisasi

05. Fasilitas Fisik

06. Keuangan - Sumber Pembiayaan

07. Sistem Informasi - Informasi Nilai

W - Informasi Keuangan

08. Pemasaran W

09. Kurikulum

C. Tujuan Jangka Panjang

Setelah memperhatikan faktor eksternal dan internal Poltekkes Kemenkes Palembang, dengan prinsip meningkatkan kekuatan yang dimilki, mengatasi kelemahannya serta memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman yang muncul. Dalam rangka memenuhi Visi Poltekkes Kemenkes Palembang, maka CDMG menetapkan tujuan jangka panjang dari Poltekkes Kemenkes Palembang sampai tahun 2014 yaitu menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi dalam bidang kesehatan, mandiri dan mapu bersaing secara Nasional maupun Internasional secara komperehensif.

BAB V ANALISIS SWOT

A. Isue – Isue Strategis

Pengkajian analisis SWOT sebagai berikut.

1. Kekuatan

a. Jumlah Dosen sudah memadai dan memenuhi persyaratan.

b. Sebagian besar sarana memenuhi persyaratan.

c. Kurikulum sudah ada.

d. Penerapan ISO 9001 : 2008

e. Penerapan SPMI / PT

2. Kelemahan

a. Belum memiliki perilaku organisasi yang dilandasi Konsep manajemen terpadu.

b. Dokumen penyatuan anggaran (manajemen anggaran terpadu mencakup DIPA, PNBP).

c. Beberapa Jurusan belum memiliki dosen tetap dengan kualifikasi setingkat di atas lulusannya dalam jumlah yang memadai, misalnya Jurusan Kebidanan dan Analis Kesehatan.

d. Belum semua Jurusan dan Program studi yang ada di Poltekkes

Kemenkes Palembang memiliki sarana yang memadai.

3. Peluang

a. Kebutuhan pasar kerja dalam negeri terhadap tenaga kesehatan lulusan D.III dan D.IV Kesehatan masih besar.

b. Otonomi Perguruan Tinggi.

4. Tantangan

a. Harus dapat memenuhi kebutuhan Industri / pasar.

b. Adanya pasar bebas yang memungkinkan masuknya tenaga kesehatan asing.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Informasi.

d. Alih bina perguruan tinggi.

e. Mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

B. Matriks SWOT

Tabel 18 Matriks SWOT

STRENGTHS ( S )

WEAKNESS ( W )

1. Belum Ada Unit

Organisai.

Pemasaran

2. Penerapan ISO 9001

2. Prosedur tetap belum

tahun 2008

ada sebagian.

3. Kualitas SDM.

dan Evaluasi belum

5. Fasilitas Fisik.

maksimal.

6. Kegiatan

4. Sumber pembiayaan

Pembelajaran.

Kurang.

7. Satu-satunya Poltekkes

5. Informasi Keuangan

di Sum-Sel

belum tertata dengan

secara online 9. Sistim akademik online

OPPORTUNITIES ( O )

SO STRATEGIS

WO STRATEGIS

1. Meningkatkan Sistem Lulusan SMU.

1. Tingginya Minat

1. Promosi Pada SMU.

Informasi Keuangan. 2. Meningkatnya

2. Program

Bahasa

2. Pembenahan Lulusan SMU.

Asing

(English

Manajemen Poltekkes 3. Jumlah Sarana

Conversation)

Palembang. Pelayanan

3. Promosi Politeknik

Kesehatan ber-

Kesehatan Kemenkes tambah.

(Meningkat

kualitas

Palembang. 4. Meningkatnya

Dosen dalam proses

4. Meningkatkan Peran Jumlah Penduduk.

belajar mengajar).

serta PNBP dalam 5. Transportasi dan

4. Pendidikan

dan

pembiayaan tri darma Komunikasi lancar.

Pelatihan

Pegawai

perguruan tinggi. 6. Tingginya

Administrasi.

5. Meningkatkan proses

Permintaan Tenaga

Belajar

Mengajar

Kesehatan ke dalam

mahasiswa

sesuai

dan Luar Negeri.

dengan

pedoman

DIKTI dan PPSDM. 6. Meningkatkan Sarana Pembelajaran

yang

Up to Date.

THREATS ( T )

ST STRATEGIS

WT STRATEGIS

1. Otonomi Daerah.

1. Pemasaran Aktif 2. Penghasilan masih

1. Pembangunan

melalui brosur, rendah.

kampus terpadu dan

pembentukan Ikatan 3. Peralatan Modern.

terorganisir.

Alumni dan temu bisnis. 4. Pesaing Institusi

2. Adanya Laboratorium

2. Pembenahan Infra Pendidikan

terpadu pendidikan.

Struktur. Kesehatan.

3. Kerjasama dengan

3. Penguatan 5. Globalisasi.

Pemerintah baik

manajemen. 6. MEA

lokal, Nasional

4. Peningkatan kualitas 7. Perguruan tinggi yang

maupun

kinerja. sejenis

Internasional.

4. Kerjasama dengan

5. Spesifikasi SDM belum

Pelayanan

terpenuhi di setiap

Kesehatan, Pabrik–

jurusan.

pabrik Obat, Rumah

6. Peningkatan Koordinasi

Makan, PT. Askes,

diaman lokasi jurusan

dll.

dan prodi yang letaknya

5. Melengkapi Sarana

tersebar.

dan Pra–Sarana

7. Peningkatan efektifitas

Laboratorium Kelas

dan efisiensi

dan Klinik.

pengguanaan sarana

6. Melengkapi Buku

dan prasarana.

Text dan jurnal ilmiah di Perpustakaan. 7. Melengkapi Teknologi Informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap Variabel lingkungan dari Poltekkes Kemenkes Palembang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Faktor Ekstenal dan Internal yang yang berpengaruh terhadap Poltekkes Kemenkes Palembang.

a. Peluang 1). Tingginya minat lulusan SMU untuk melanjutkan pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang. 2). Meningkatnya Lulusan SMU. 3). Banyaknya Instansi dan Institusi Pelayanan Kesehatan yang

membutuhkan Tenaga Kesehatan. 4). Meningkatnya jumlah penduduk. 5). Transportasi dan Komunikasi yang cukup lancar di Provinsi

Sumatera Selatan. 6). Tingginya permintaan Tenaga Kesehatan ke dalam dan luar negeri.

b. Ancaman 1). Otonomi Daerah 2). Penghasilan Penduduk masih rendah 3). Adanya Kompetitor 4). Tenaga Kerja Dari Luar Negeri 5). MEA 6). Perguruan tinggi sejenis

c. Kekuatan 1). Adanya Visi dan Misi Organisasi 2). Penerapan ISO 9001 : 2008

3). Kualitas Sumber Daya Manusia yang sudah baik 4). Struktur Organisasi yang sudah Baku 5). Adanya Fasilitas pendukung 6). Penerapan SPMI / PT

d. Kelemahan 1). Belum ada pemasaran terhadap lulusan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang. 2). Prosedur tetap belum tertulis. 3). Perencanaan, pengawasan dan Evaluasi belum optimal. 4). Sumber pembiayaan / penyerapan belum maksimal. 5). Informasi Keuangan belum tertata dengan baik. 6). Fasilitas fisik belum memadai. 7). Belum tersedianya alat-alat canggih untuk keperluan Praktik

Mahasiswa. 8). Jurusan/Prodi letaknya tersebar.

BAB VI ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG TAHUN 2015-2019

A. Visi, Misi, dan Tujuan

1. Visi

Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Unggul, profesional, mandiri dan Kompetitif di tingkat Nasional Tahun 2020.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut maka misi Poltekkes Palembang adalah:

a. Meningkatkankan kualitas pendidikan, (pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI (HYGIENES) DI SMP NEGERI 3 KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 NADI APRILYADI,S.Sos,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes kemenkes Palembang ABSTRAK - Pengaruh Pola

0 0 9

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SLTP NEGERI 4 KOTA LUBUKLINGGAU KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT I TAHUN 2013 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubun

0 0 15

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2015

0 2 138

HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGMASOKA RS. Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2013 Yeni Elviani, SKM.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Paritas dan Um

0 0 14

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

0 0 102

HUBUNGAN PHBS TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN LUBUK AMAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS TAHUN 2013 Ns. YUNIKE ,S.Kep.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan PHBS terhadap Kejadian Diare pada

0 0 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI ZAT BESI (Fe)PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER WARAS KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 ZURAIDAH,SKM, MKM Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang A

0 0 16

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA TAHUN 2012

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMAN 2 KABUPATEN OKU TAHUN 2013 D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes Poltekkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja ABSTRAK - FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKO

0 1 7

LATIHAN RELAKSASI MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RRI BEDAH RS IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2013 Ni Ketut Sujati Kestina, M.Kes Poltekkes Palembang prodi Keperawatan Baturaja ABSTRAK - LATIHAN RELAKSASI MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PASIEN

0 0 9