DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PARA SISWA-SISWI KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI

PARA SISWA-SISWI KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN IMPLIKASINYA PADA

USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Stella Ratri Pratiswari No. Mhs : 06 1114 018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ! " # $ % &' ( ! ))*

  ! % + , $ - / 0 $ .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PARA SISWA-SISWI

KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN

  

TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Stella Ratri Pratiswari

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) tingkat kepercayaan diri para

siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012, dan (2)

memberikan usulan tentang topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk

meningkatkan kepercayaan diri siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

  Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner tingkat kepercayaan diri

dengan jumlah item 34 yang mencakup enam aspek kepercayaan diri yaitu: (1) Perasaan

aman, (2) ambisi yang normal, (3) yakin pada kemampuan sendiri, (4) mandiri, (5) tidak

mementingkan diri sendiri atau toleran, (6) optimis. Validitas instrumen diperiksa

dengan pendekatan pertimbangan pakar dan dilanjutkan dengan analisis korelasi

Pearson Product Moment guna pemeriksaan konsistensi internal item dengan

menggunakan program SPSS. Perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan program

SPSS. Hasil perhitungan reliabilitas 0,815, kemudian dikonsultasikan ke kriteria

Guilford dan disimpulkan masuk dalam kategori tinggi.

  Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 163 siswa yang terdiri dari delapan kelas. 34 siswa

untuk uji coba, 11 siswa tidak masuk dan tidak mengikuti uji coba. Sisanya 129 siswa

sebagai subjek penelitian. Ada 15 siswa yang tidak masuk dan tidak ikut penelitian,

sehingga jumlah subjek penelitian yang terkumpul sebanyak 103 siswa. Penelitian dapat

dilakukan jika subjek yang diteliti minimal 40 siswa, sehingga 103 siswa sudah dapat

mewakili subjek penelitian yang ada.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri para siswa kelas XI SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah tinggi. Namun masih terdapat

siswa yang berada pada kategori rendah, maka para siswa kelas XI SMA BOPKRI 2

Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 perlu dibantu untuk meningkatkan kepercayaan

diri. Salah satunya dengan cara yang relevan sesuai kebutuhan para siswa kelas XI

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

  Berdasarkan hasil penelitian disusunlah topik-topik bimbingan kelas bagi para

siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta guna meningkatkan kepercayaan diri

siswa. Topik-topik bimbingan kelas disusun berdasarkan jumlah skor total terendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF SELF-CONFIDENCE OF THE ELEVENTH GRADE

STUDENTS OF SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA IN 2011/2012ACADEMIC YEAR

AND ITS IMPLICATIONS

  

ON THE PROPOSED TOPICSOF

CLASSICAL GUIDANCE

by

Stella Ratri Pratiswari

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

The purpose of this research is (1) to know the level self-confidence of the eleventh

grade students of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year, (2) to propose

the appropriate topics for classical guidance in order to increase the self-confidence of the

eleventh grade students of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year.

  This research belongs to a descriptive research, and the instrument used was a

questionnaire of the level of self-confidence with 34 items that includes six aspects of self-

confidence: (1) feeling of safety, (2) normal ambitions, (3) feeling of certain on its own

capabilities, (4) independent, (5) unselfish or tolerant, (6) optimistic. The validity of the

instrument was examined by experts judgment approachand followed by the Pearson

Product Moment correlation analysis for internal consistency checks of the item by using

the SPSS program. The calculation of instrument reliability used the SPSS program. The

results of calculation of reliability is 0.815, then consulted to the criteria of Guilford and

summed up in the high category.

  The subject of this research was the eleventh grade students of SMA BOPKRI 2

Yogyakarta in 2011/2012 academic year.There were 163 students consisted of eight

classes. Out of 34 students for testing, there were 11 students who were not present. The

remaining 129 students were used as research subject. There were 15 students who were

not present and did not become the research subject, so that the number of the research

subject is 103 students. Research can be carried out if the subject examined is at least 40

students, so the number of students already representsthe subject of this research.

  The results show that the self-confidence of the the eleventh grade students of SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year is high. However, there are still some

students belong to the low category.Hence, the eleventh grade students of SMA BOPKRI 2

Yogyakarta in 2011/2012 academic yearneed to be assisted to increasetheir self-

confidence, using the appropriate and relevant way in accordance with the students’ need.

  Based on the results of the research, the writer proposed the appropriate guidance

topics for the eleventh grade students of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta in 2011/2012

academic yearin order to increase the self-confidence of the students. Classroom guidance

topics are set up based on the lowest total scorewhich consist of two aspects,i.e.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih yang telah melimpahkan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarjana dalam bidang

pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Penulis dalam skripsi ini banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. A. Setyandari, S.Pd. Psi.,M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya, membimbing, mendorong serta memberikan nasehatnya pada penulisan skripsi ini.

  2. Dr. Gendon Barus, M.Si, selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah mendukung dengan memberikan ijin dalam pembuatan skripsi ini.

  3. Dra. Sunarningsih selaku guru BK SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah membantu dalam memberikan data-data siswa.

  4. Siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 atas kerjasama yang baik.

  5. Bapak, Ibu dosen, seluruh staff dan karyawan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

perhatian, kesabaran dan dorongan tanpa ada putusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

KATA PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  1 B. Perumusan Masalah ..............................................................................

  4 C.

  5 Tujuan Penelitian ..................................................................................

  D. Manfaat Penelitian ................................................................................

  5 E. Definisi Operasional .............................................................................

  6 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaa Diri ....................................................................................

  7 1.

  7 Pengertian Kepercayaan Diri .........................................................

  

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Diri ...................

  8

3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ......................................................

  10 B. Remaja ..................................................................................................

  14

1. Pengertian Remaja .........................................................................

  14 2.

  16 Ciri-ciri Remaja .............................................................................

  

3. Perkembangan Remaja ...................................................................

  18 C. Bimbingan Klasikal ..............................................................................

  21 D. Bimbingan dan Konseling ....................................................................

  27

1. Tugas Bimbingan dan Konseling ...................................................

  27 2.

  28 Layanan Bimbingan dan Konseling ...............................................

  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................................

  30 B. Subjek Penelitian ..................................................................................

  30 C. Instrumen Penelitian .............................................................................

  31 D.

  37 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................

  E. Teknik Analisis Data ............................................................................

  41 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .....................................................................................

  43 B. Pembahasan ..........................................................................................

  12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Topik-topik Bimbingan Klasikal yang relevan dengan Deskripsi Kepercayaan Diri Para Siswa-Siswi XI SMA BOPKRI 2

  

Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.................................................

  48 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A.

  52 Kesimpulan ...........................................................................................

  B. Saran .....................................................................................................

  52 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

  54 LAMPIRAN ......................................................................................................

  56

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Rincian Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2

  

Tahun Ajaran 2011/2012 ..................................................................

  31 Tabel 2 : Distribusi Item Kuesioner Kepercayaan Diri ....................................

  33 Tabel 3 : Rincian Item yang Gugur...................................................................

  39 Tabel 4 : Rincian Item yang Sudah Diperbaiki .................................................

  40 Tabel 5 : Kategori Kepercayaan Diri ................................................................

  42 Tabel 6 : Tingkat Kepercayaa Diri Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2

Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.................................................

  43 Tabel 7 : Penggolongan Butir-Butir dalam Lima Kategori ..............................

  44 Tabel 8 : Rekapitulasi Jumlah Skor Item Terendah ..........................................

  48 Tabel 9 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal .........................................

  50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Kuesioner ....................................................................................

  56 Lampiran 2 : Hasil Analisis Validitas ...............................................................

  59 Lampiran 3 : Reliabilitas ...................................................................................

  60 Lampiran 4 : Tabulasi Data Siswa ...................................................................

  64 Lampiran 5 : Penilaian Kuesioner.....................................................................

  76 Lampiran 6 : Daftar Nama Ahli yang diminta untuk Melakukan Profesional Judgment pada Kuesioner Penelitian ........................................

  77 Lampiran 7 : Surat Ijin Uji Coba/Ijin Penelitian ...............................................

  78 Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta .......................................................................

  79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah membantu

  perkembangan siswa-siswi secara optimal. Kegunaan Bimbingan dan Konseling agar siswa dapat mengenali keadaan diri sendiri serta mengarahkan siswa agar dapat mengoptimalkan potensi diri mereka, baik dalam mengenal kebutuhan- kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik- baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan siswa, salah satunya adalah kebutuhan kepercayaan diri. Kepercayaan diri pada siswa dapat membantu perkembangan siswa dalam beradaptasi pada lingkungan, baik sekolah maupun lingkungan masyarakat melalui pengalaman tingkah laku, proses belajar, dan interaksi individu dengan orang lain.

  Siswa yang mempunyai self confidence tidak memerlukan orang lain sebagai standar perilaku, karena dapat menentukan standar sendiri dan selalu mampu mengembangkan motivasinya. Kepercayaan diri merupakan unsur penting bagi siswa remaja dalam beraktivitas dan berinteraksi. Kepercayaan diri adalah keyakinan siswa remaja dalam berperilaku untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan dengan adanya kepercayaan diri siswa lebih mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada, tidak perlu membandingkan apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 akan dilakukannya dengan orang lain dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup.

  Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang masuk usia remaja, yang pada

umunya bersifat individualiastis, ego-centris, dan mendambakan kebebasan dari

orang dewasa. Mappiere (1998:288-289) menyatakan bahwa periode remaja

adalah periode transisi, dimana dunia anak mengalami ketidakstabilan emosi.

  

Ada dua macam perkembangan dalam periode remaja: 1) perkembangan yang

mengakibatkan adanya dorongan untuk bebas dari dominasi keluarga dan 2)

perkembangan yang menimbulkan matangnya fungsi seks secara biologis Dua

macam perkembangan tadi menimbulkan masalah yang kerap berkembang serius

menjadi kesulitan.

  Dari kondisi di atas, maka guru pembimbing sebagai pendamping dan pemberi pelayanan bimbingan di sekolah perlu merencanakan dan menyusun program bimbingan yang benar-benar dapat memenuhi peranannya dalam membantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah serta dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Perlakuan guru terhadap siswa akan membentuk kepercayaan diri siswa. Apabila guru memperlakukan siswa kurang baik, maka akan menodorong siswa kurang percaya diri. Misalnya, siswa selalu dibantu tanpa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, selalu dicela, serta kurang dihargai bila melakukan tindakan atau kegiatan yang baik. Guru sebisa mungkin memberikan kesempatan siswa untuk memecahkan masalahnya. Guru melaksanakan pengawasan dan pengarahan serta motivasi

dalam bentuk penghargaan pada siswa yang melakukan kegiatan yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 Pada hakekatnya kepercayaan diri siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu lingkungan yang dekat dan mampu berpengaruh adalah guru pembimbing. Guru pembimbing sebisa mungkin berperilaku dan mengarahkan siswa untuk dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri siswa adalah perasaan yang berisi kekuatan, kemampuan dan keterampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang dilandasi keyakinan untuk sukses dengan demikian guru pembimbing sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri.

  Program bimbingan yang direncanakan guru pembimbing harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta perkembangan peserta didik. Selain itu program bimbingan harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kondisi lembaga sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukardi dan Sumiati (1999:2) yang mengatakan bahwa penyusunan suatu program bimbingan di sekolah hendaknya berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa serta kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu kedewasaan siswa itu sendiri.

  Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa (Mappiere,1998:289). Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan sifat anak-anak masih dialami tetapi sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990:58). Masa remaja merupakan masa pencarian identitas diri. Pencarian identitas merupakan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Remaja yang mengalami masa transisi sulit untuk mengenali potensinya sehingga akan sulit pula untuk memiliki kepercayaan diri. Dalam hal ini, dukungan dari lingkungan dimana remaja tersebut tinggal (keluarga, sekolah, komunitas sebaya) dan dari orang-orang yang sudah dewasa akan memberi pengaruh dalam proses kepercayaan diri. Latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai kepercayaan diri yang dialami oleh anak remaja. Remaja yang dipilih oleh peneliti adalah siswa-siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Berdasarkan wawancara terhadap guru BK kelas

  XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta masih rendah, dikarenakan siswa kurang mampu menerima kondisi fisik, lingkungan sebaya kurang menerima dan konsep diri yang kurang. Kondisi ini juga dipengaruhi dari diri siswa yang memiliki sifat tertutup.

  Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas maka peneliti tertarik mendeskripsikan atau menggambarkan kepercayaan diri para siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya pada usulan topik bimbingan klasikal.

B. Perumusan Masalah 1.

  Bagaimana tingkat kepercayaan diri para siswa-siswi remaja kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 2.

  Topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang sesuai untuk para siswa- siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta untuk meningkatkan kepercayaan dirinya?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat kepercayaan diri para siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

  2. Memberikan usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru pembimbing untuk mendapatkan informasi tingkat kepercayaan diri siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, serta mendapatkan informasi usulan topik-topik bimbingan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kepercayaan diri.

  Penelitian ini memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kepercayaan diri sehingga dapat dibantu pemenuhannya oleh pihak sekolah dan memberikan masukan pada guru bimbingan dan konseling agar memberikan

pengawasan dan arahan yang mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 E. Definisi Operasional Dari permasalahan yang muncul dapat ditarik kesimpulan definisi operasional yang ingin diteliti sebagai berikut : 1.

  Kepercayaan diri adalah perasaan yang berisi kekuatan, kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang dilandasi keyakinan rasa aman, ambisi yang normal, keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri sehingga tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, mandiri, memiliki toleransi dan optimis (Neny, 1999:25).

  2. Topik bimbingan klasikal adalah bahan-bahan atau topik-topik pelayanan bimbingan kelas yang direncanakan untuk disampaikan kepada siswa selama periode waktu tertentu (Winkel, & Hastuti, 2005:143).

  3. Para siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah siswa-siswi yang terdaftar sebagai siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepercayaan Diri

1. Pengertian

  Kepercayaan diri (self confidence) muncul sebagai akibat dari rasa aman dalam diri dari keberhasilan, sehingga seseorang dapat memandang dirinya sendiri sebagai pribadi yang menyeluruh (Kinney, 1967:52). Pendapat tersebut didukung oleh Kumara (1988:124) yang mengatakaan bahwa kepercayaan diri adalah ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Di dalam kepercayaan diri terkandung kemampuan untuk mengenal dan memahami diri. Bandura (Saroson and Saroson, 1993:214) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah perasaan yang berisi kekuatan, kemampuan dan ketrampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang dilandasi keyakinan untuk sukses. Rosenbaum dan Hadari (Calhaun dan Acocella, 1995:354) menyebutkan bahwa orang yang mempunyai tingkat kepercayaan diri tinggi akan lebih merasa aman dengan dirinya dan akan dapat meraih sukses atau keberhasilan dibandingkan dengan orang yang kurang memiliki kepercayaan diri.

  Urenneche dan Amich (Kumara, 1988:124) mengungkapkan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri tidak merasa perlu membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 hidup. Miksell (1939:95) menyatakan rasa percaya diri adalah penilaian yang relatif tetap tentang diri sendiri mengenai kemampuan, bakat, kepemimpinan, inisiatif, dan sifat-sifat yang lain serta kondisi-kondisi yang mewarnai perasaan manusia.

  Menurut Kumara (1988:125) orang yang mempunyai kepercayaan diri, akan aktif dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mengekspresikan secara efektif, responsif, merasa dirinya berharga, dihormati dan dapat memahami diri sendiri.

  Beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah perasaan yang berisi kekuatan, kemampuan dan keterampilan untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu yang dilandasi keyakinan untuk sukses. Kepercayaan diri merupakan unsur penting bagi individu dalam beraktivitas dan berinteraksi. Dengan adanya kepercayaan diri seseorang lebih mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

  Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Cara orang tua mendidik dan memperlakukan anak akan menentukan kepribadian anak. Menurut Luster (1978:81) rasa percaya diri bukan merupakan sifat yang diturunkan (bawaan) melainkan diperoleh melalui pengalaman hidup serta dapat diajarkan dalam pendidikan. Upaya-upaya tertentu dapat dilakukan guna membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Kepercayaan diri tidak akan dapat berkembang dalam lingkungan isolasi sosial, akan tetapi dapat berkembang dalam interaksi yang sehat dalam masyarakat. Hal-hal yang mempengaruhi self confidence adalah sikap bebas merdeka, tidak mementingkan diri sendiri, toleran dan memiliki ambisi (Kumara, 1988:248).

  Menurut Miksell (1939:356) kepercayan diri dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, dimana orang yang status sosial ekonominya tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan berbagai fasilitas sehingga memudahkan dirinya untuk mengekspresikan keinginan-keinginannya dan ada kesempatan lebih besar untuk mengaktualisasikan potensi dirinya.

  Luster (1978:280) menyatakan bahwa kepercayaan diri dipengaruhi oleh: a. Pengenalan fisik Pengenalan fisik berhubungan dengan cara seseorang mencintai dan menerima kondisi fisiknya. Penolakan terhadap kondisi fisik yang dimiliki akan menimbulkan kekecewaan dan rasa rendah diri. Sebaliknya kondisi fisik seseorang yang baik, akan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang untuk tampil di khalayak umum.

b. Konsep Diri Konsep diri berhubungan dengan siapa dan bagaimana seorang individu.

  Konsep diri merupakan landasan terbentuknya rasa percaya diri. Perasaan bahwa dirinya berharga dan memiliki kemampuan dalam mengatasi permasalahan akan meningkatkan rasa percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 c.

  Penerimaan dan perlakuan lingkungan Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan yang paling berpengaruh dalam pembentukan kepercayaan diri seseorang, karena pada masa kanak-kanak kepercayaan diri terbentuk dengan adanya sikap penerimaan, penghargaan dan kasih sayang dari keluarga. Interaksi dengan lingkungan sosial yang lebih luas juga turut membentuk kepercayan diri yaitu bagaimana lingkungan memperlakukannya dan bagaimana cara individu mengatasi masalah, menjadi suatu acuan dalam menilai diri sendiri sebagai orang yang mampu atau tidak.

3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

  Kepercayaan diri mempunyai peranan dalam mendorong individu meraih kesuksesan. Menurut Waterman (Kumara, 1988:248) orang yang mempunyai kepercayaan diri adalah orang yang mampu bekerja secara efektif, mampu melaksankan tugas-tugas dengan baik, bertanggung jawab serta mampu merencanakan masa depan. Menurut Luster (1978:284) menyatakan bahwa orang yang memiliki kepercayan diri memiliki aspek-aspek diantaranya tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran, ambisius, tidak perlu dukungan orang lain, tidak berlebihan, selalu optimis dan gembira.

  Miksell (1939:357) menunjukan bahwa seseorang yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang ada. Sebaliknya orang yang kurang percaya diri akan bersikap malu-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 malu, cenderung tidak berani mengemukakan ide-idenya serta hanya melihat dan menunggu kesempatan yang dihadapinya.

  Menurut Guilford (Andayani dan Afiatin, 1996:99) aspek-aspek kepercayaan diri adalah merasa dapat diterima oleh kelompoknya, percaya sekali pada dirinya sediri serta memiliki ketenangan sikap, merasa kuat terhadap apa yang dilakukan, optimis, merasa aman, mandiri dan yakin akan kemampuan diri sendiri.

  Kepercayaan diri bukan sesuatu yang bersifat bawaan melainkan terbentuk melalui interaksi individu dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang lebih luas (Martani dan Andayani, 1991:98). Menurut Musen (Andayani dan Afiatin, 1996:58) melihat pengalaman sebagai sarana untuk mencapai kematangan dan perkembangan kepribadian. Selanjutnya Saroson dan Saroson (1993:56) menyatakan ciri kepercayaan diri terbentuk dan berkembang melalui proses beiajar individual maupun sosial.

  Aziz (1974:91) mengemukakan ciri-ciri orang yang kurang percaya diri adalah ragu-ragu, tidak bebas, membuang-buang waktu dalam mengambil keputusan, merasa rendah diri, kurang cerdas dan cenderung menyalahkan lingkungan sebagai sebab bila menghadapi masalah.

  Kinney (1967:246) orang yang percaya diri dikatakan sebagai orang yang mudah dan senang menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mempunyai pegangan hidup yang kuat dan mampu mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 mencapai kemajuan serta penuh keyakinan terhadap peran yang dijalaninya.

  Menurut Guilford (Andayani dan Afiatin, 1996:45) ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayan diri adalah orang yang merasa kuat terhadap apa yang dilakukan, merasa dapat diterima oleh kelompoknya, percaya sekali pada dirinya sediri serta memiliki ketenangan sikap.

  Kepercayaan diri anak telah terbentuk pada masa kanak-kanak. Perlakuan orang tua akan membentuk kepercayaan diri anak, sehingga anak yang kurang percaya diri seringkali disebabkan oleh pengaruh orang-orang yang ada disekitarnya terlalu dominant. Misalnya anak selalu dibantu tanpa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, selalu dicela, serta kurang dihargai bila melakukan tindakan atau kegiatan yang baik (Kumara, 1988:216).

  Menurut Luster (1978:85) menyatakan bahwa melalui evaluasi diri, seseorang dapat memahami dirinya sendiri dan kemudian akan berkembang menjadi kepercayaan diri. Pendapat yang senada dinyatakan oleh Martani dan Andiyani (1991:61) menyatakan bahwa evaluasi akan membuat seseorang paham dan tabu mengenai siapa dirinya dan kemudian berkembang menjadi kepercayaan diri. Sedang menurut Buss (Kumara, 1988:95) perkembangan kepercayaan diri diawali dengan pengenalan diri secara fisik mengenai bagaimana seseorang menilai dirinya, menerimanya atau menolaknya.

  Selanjutnya akan menimbulkan rasa puas atau sebaliknya rasa rendah diri atau

kecewa yang akan mempengaruhi perkembangan kepercayaan diri individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 Menurut Kumara (1988:261) kepercayaan diri (self confidence)

berkembang melalui pemahaman diri (self understand) dan berhubungan

dengan kemampuan seseorang untuk belajar menyelesaikan tugas

disekitarnya, pengalaman-pengalaman baru yang diperolehnya dan tantangan baru yang dihadapinya.

  Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

orang yang memiliki kepercayaan diri yaitu orang yang merasa aman,

mempunyai ambisi normal, keyakinan pada kemampuan diri sendiri, mandiri,

toleransi dan optimis. Adapun penjelasan masing-masing aspek sebagai

berikut:

1. Rasa aman adalah rasa percaya bahwa lingkungan sekitar mendukungnya.

  Seseorang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai rasa aman pada

lingkungan sekitar dan sikap percaya pada lingkungan sosial yang ada.

  2. Ambisi adalah kemauan seseorang yang sekiranya merasa mampu dilakukan. Kepercayaan pada kemampuan yang akan dilakukan, secara wajar akan membantu seseorang percaya pada dirinya dan dapat melaksanakan pekerjaan yang ingin dicapai.

  

3. Yakin pada kemampuan diri sendiri adalah kepercayaan pada kemampuan

sendiri dalam melakukan pekerjaan tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang mempunyai kepercayaan kemampuan dalam dirinya biasanya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, hal ini karena dengan percaya diri maka sesuatu dapat dilakukan sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 4.

  Mandiri adalah tingkat kemandirian seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Tingkat kemandirian seseorang dapat didukung dengan lingkungan sekitar dan tidak mudah terpengaruh orang lain.

  5. Toleransi adalah menghormati perbedaan pendapat orang lain. Seseorang yang mempunyai toleransi pada orang lain, mudah berbagi pada orang lain, mengakui kekurangan diri sendiri, memahami pendapat orang lain, membantu masalah orang lain.

  6. Optimis adalah rasa percaya diri akan keberhasilan masa depan. Seseorang yang optimis di tandai dengan tidak mudah putus asa, merasa mampu meraih masa depan, merasa mempunyai kelebihan dibandingkan dengan orang lain dan sikap yang menyenangkan.

B. Remaja

1. Pengertian

  Istilah adolescere atau remaja berasal dari kata adolescentia yang berarti remaja yaitu "tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa."Bangsa primitif demikian pula orang-orang zaman purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain dalam rentang kehidupan; anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Hurlock, 1990:85).

  Istilah adolescere, seperti yang dipergunakan saat ini, rnempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (Hurlock,1990:85) dengan mengatakan secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat (dewasa) rnempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber . Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja meningkatkan integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.

  Menurut Hollos dalam (Steverson, 1994:134 ), remaja adalah masa yang paling menarik dalam kehidupan mereka diberbagai budaya. Masa kritis dalam perkembangan berbagai aspek, seperti aspek biologis, psikologis dan perkembangan sosial. Remaja adalah tahapan kedua dari perkembangan seseorang.

  Setelah individu matang secara seksual dan sebelum diberi hak serta tanggung jawab orang dewasa mengakibatkan kesenjangan antara apa yang secara populer dianggap budaya remaja dan budaya dewasa. Budaya ini memiliki hierarki sosialnya sendiri, keyakinannya sendiri, gaya penampilannya sendiri, nilai-nilai dan norma perilakunya sendiri. Para remaja yang harus mengikuti standar budaya kawula muda bila ingin diterima oleh kelompok sebayanya harus mernpelajari standar perilaku dan nilai-nilai yang nantinya harus diubah sebelum mereka diterima oleh budaya dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 Sebagai remaja, siswa SMA BOPKRI 2 mengalami perkembangan yang tentu saja berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Siswa SMA BOPKRI 2 sebagai remaja mempunyai ciri-ciri perkembangan tersendiri. Siswa SMA BOPKRI 2 sebagai remaja adalah masa yang paling menarik dalam kehidupan mereka diberbagai budaya. Masa kritis dalam perkembangan berbagai aspek seperti aspek biologis, psikologis, dan perkembangan sosial.

  Siswa SMA BOPKRI 2 memiliki banyak teman senasib, sehingga dalam bersosialisasi individu akan banyak mendapat pengalaman- pengalaman menarik dari teman-temannya. Pengalaman-pengalaman menarik di luar rumah sangat bervariasi, termasuk dalam hal berhubungan dengan lawan jenis. Mereka akan saling bercerita tentang pengalaman masing-masing setelah berkencan dengan pacar atau teman akrabnya.

2. Ciri-Ciri Remaja

  Remaja mengalami perkembangan yang tentu saja berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Remaja mempunyai ciri-ciri perkembangan tersendiri. Ciri adalah tanda yang khas untuk mengenal atau mengetahui (Purwadarminta, 1982:9). Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1990:85).

  Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri masa remaja antara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 a.

  Masa Remaja sebagai Periode yang Penting Kendatipun semua periode dalarn rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis. Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuban dan perkembangan.

  b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke rnasa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mernpelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

  Namun perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi akan meninggalkan bekasnya dan akan rnempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal rnasa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan di- adakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 Setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai umurnya. Kalau rernaja berusaha berperilaku seperti orang dewasa, remaja seringkali dituduh dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa.

3. Perkembangan Remaja

  Atkinson (1987:135) berpendapat bahwa masa remaja merupakan periode transisi antara anak-anak dan masa dewasa. Menurut Mappiare (1998:259), berpendapat bahwa batasan usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Masa remaja ini dibagi atas remaja awal dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12 tahun sampai 18 tahun, dan remaja akhir dalam rentang usia 19 tahun sampai 22 tahun.

  Menurut Surachmand (Mappiare, 1998:260), tahapan usia lebih kurang antara 12 – 22 tahun adalah masa yang mencakup sebagian terbesar perkembangan adolescence. Periode yang menjelaskan usia individu memasuki masa remaja tidak dapat dinyatakan secara tetap kadang kala hal ini dipandang berlainan berkaitan dengan budaya dan lingkungan remaja itu tinggal.

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 134

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105

DESKRIPSI TINGKAT TANGGUNG JAWAB PARA SISWI KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK -TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK Skripsi

0 1 117

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 113

DESKRIPSI TINGKAT PENERIMAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS X DAN XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

PERSEPSI SISWA KELAS X-XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN TAHUN AJARAN 20102011 TENTANG TINGKAT KREATIVITAS DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK - TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 147