Efektivitas dan persepsi siswa dalam implementasi pendekatan understanding by design dalam pembelajaran fisika tentang pemantulan cahaya pada cermin lengkung di SMP Maria Assumpta Klaten - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS DAN PERSEPSI SISWA DALAM IMPLEMENTASI
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA TENTANG PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
DI SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Andreas Damar Kuncoro Aji
101424002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS DAN PERSEPSI SISWA DALAM IMPLEMENTASI
PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA TENTANG PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
DI SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
Andreas Damar Kuncoro Aji
101424002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Maha karya ini penulis persembahkan kepada :
Kau, yang masih membiarkanku bernafas hingga saat ini.
Keluargaku, bapak dan ibuk khususnya serta kakak dan adik.

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

“Dunia itu seluas langkah kaki
Jelajahi dan jangan pernah takut melangkah,
hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan
dan menyatu dengannya”.
-- seorang tokoh yang tak mau diberi nama.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Agustus 2014
Penulis


Andreas Damar Kuncoro Aji

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Andreas Damar Kuncoro Aji
NIM

: 101424002

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:

EFEKTIVITAS


DAN

PERSEPSI

SISWA

DALAM

IMPLEMENTASI

PENDEKATAN UNDERSTANDING BY DESIGN DALAM PEMBELAJARAN
FISIKA TENTANG PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
DI SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya

sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 5 Agustus 2014
Yang menyatakan

Andreas Damar Kuncoro Aji
vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Andreas Damar Kuncoro Aji. (2014). Efektivitas dan Persepsi Siswa dalam
Implementasi Pendekatan Understanding By Design dalam Pembelajaran
Fisika tentang Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung di SMP Maria
Assumpta Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penilitian ekperimental yang bertujuan untuk

mengetahui 1) efektivitas pendekatan Understanding by Design dalam hasil belajar dan
keaktifan siswa tentang materi pemantulan cahaya pada cermin lengkung, dan 2)
persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan pendekatan Understanding by
Design di SMP Maria Assumpta Klaten. Subyek penelitian ini terdiri dari siswa kelas
VIIIA sebanyak 23 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIIIC sebanyak 30
siswa sebagai kelompok kontrol.
Penelitian ini diawali dengan penyusunan instrumen pembelajaran, tes
kemampuan awal, pelaksanaannya, observasi keaktifan siswa, tes evaluasi akhir, dan
diakhiri penyebaran kuesioner persepsi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pendekatan UbD memiliki efektivitas
dalam hasil belajar dan keaktifan siswa, hal ini ditunjukkan dengan nilai mean untuk
kelas eksperimen (77,96) > nilai mean untuk kelas kontrol (67,93). t = 3,308. df = 51. p
= 0,001 (p < 0,05); maka signifikan. Sedangkan dari pengamatan rata-rata keaktifan
siswa sebesar 83%, termasuk dalam kriteria keaktifan yang sangat tinggi. 2) dari
kuesioner diketahui persepsi siswa terhadap pendekatan UbD adalah sebesar 60,87%
siswa memiliki persepsi yang sangat baik, dan 39,13% siswa memiliki persepsi yang
baik. Item pernyataan (P7) dalam kuesioner paling banyak dipilih siswa, dan item
pernyataan (P3) dalam kuesioner paling sedikit dipilih siswa.

Kata kunci: pendekatan Understanding by Design, efektivitas pembelajaran, keaktifan

siswa, persepsi siswa.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Andreas Damar Kuncoro Aji. (2014). Effectiveness and Students’ Perception toward
Implemntation Understanding by Design Approach in Physics Learning about
Curve Mirror Reflection in SMP Maria Assumpta Klaten. Thesis. Yogyakarta:
Physics Education Study Program, Sanata Dharma University.
This research was an experimental research which aimed to know 1)
Understanding by Design approach’s effectiveness toward students’ learning
achievement and students’ participation on curve mirror reflection material, and 2)
Students’ perception toward the use of Understanding by Design approach on Physics
learning in SMP Maria Assumpta Klaten. The subject of this research consisted of 23
students of class VIII A as the experiment group and 30 students of class VIII C as the
control group.
This research was started by composing learning instruments, pre-test,

implementation, observation on students’ participation, evaluation test, and ended by
distributing questionnaire on students’ perception.
The research result showed that 1) UbD approach was effective in students’
learning achievement and students’ activity, it was showed by mean score of the
experiment class (77,96) >mean score of the control class (67,93). t = 3,308. Df = 51. p
= 0,001 (p < 0,05); significant. While the observation on students’ participation showed
83% which was considered as high participation criterion. 2) The questionnaire showed
that students’ perception toward UbD approach was 60,87% students had very good
perception, and 39,13% students had good perception. Statement item (P7) in the
questionnaire was the most chosen by the students, and statement item (P3) in the
questionnaire was the least chosen by the students.
Keywords: Understanding by Design approach, learning effectiveness, students’
participation.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat dan kasihNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efektivitas dan Persepsi
Siswa dalam Implementasi Pendekatan Understanding By Design dalam Pembelajaran
Fisika tentang Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung di SMP Maria Assumpta
Klaten”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Proses penelitian ini dikerjakan bersama dalam sebuah kelompok yang terdiri
dari 4 anggota, yaitu Andreas Damar, Dhita Ari , Ruth Trias dan Nadia Narulita.
Perbedaan untuk setiap anggota terletak pada tempat pelaksanaan penelitian dan materi
pembelajarannya. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
dan tidak langsung memberi bantuan dan dukungan terselesainya skripsi ini :
1. R. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, sekaligus Dosen Pendamping Akademik, yang
selalu memotivasi untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen pembimbing, yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan dengan sabar memberikan bimbingan, saran serta semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Ign. Edi Santosa, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan
semua dosen penguji, atas semua saran dan masukan yang berguna demi
penyempurnaan skripsi ini.
4. Segenap dosen dan staff Program Studi Pendidikan Fisika, JPMIPA, yang telah
memberikan pengetahuan dan dukungan dalam menyelesaikan studi Strata 1 di
Universitas Sanata Dharma.
5. Sr. Lidwina Suhartati, OSU selaku Kepala Sekolah SMP Maria Asumpta Klaten
yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
6. Stephanus Nunu D, S.Pd selaku guru fisika kelas VIII SMP Maria Asumpta
Klaten yang berkenan membimbing, mendukung dan membantu selama peneliti
melaksanakan penelitian.
7. Peserta didik kelas VIIIA dan kelas VIIIC SMP Maria Asumpta Klaten, atas
kerjasamanya sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
8. Kedua orang tuaku serta kakak-adikku, atas segala bimbingan, dukungan, kasih
sayang, dan doa yang tulus kepada penulis.
9. Maria Melani Ika Susanti yang selalu menasehati dan mengkoreksi kemajuan
penyusunan skripsi sampai penyusunan skripsi selesai.
10. Kelompok UbD (Dhita, Ruth, Nadia), atas kebersamaan, kerjasama, bantuan,
serta menjadi tempat berkeluh kesah selama penyusunan skripsi.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Penghuni Rumah damai 15, atas kebersamaannya dan tempat curhat berkeluh
kesah selama penyusunan skripsi.
12. Fransisca Romana Pertiwi yang selalu menyembunyikan keletihannya untuk
menemani dan memberikan semangat.
13. Teman-teman Paguyuban FU10 (Pendidikan Fisika angkatan 2010) atas
kebersamaan dalam suka dan suka.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuan,
bimbingan, dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulisan berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 17 Juli 2014
Penulis

Andreas Damar Kuncoro Aji

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.............

vi

ABSTRAK .........................................................................................................

vii

ABSTRACT ......................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................

ix

DAFTAR ISI .....................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

xix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

1

A. Latar Belakang Penelitian...............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................................

5

D. Tujuan Penelitian ..........................................................................................

5

E. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................................

5

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................

7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Pengertian Understanding By Design (UbD) ..................................................

7

B. Pengertian Backward Design...........................................................................

8

1. Tahap-tahap Merancang Backward Design ........................................……

9

2. Bentuk desain Pendekatan UbD ................................................................

13

C. Pengertian Pemahaman (understanding).........................................................

14

D. Aspek-aspek Pemahaman ....................................................................................

17

E. Tiga Aspek Tujuan Pembelajaran ……………………………………………...... 20
F. Pembelajaran yang Kontruktivistik …………………………………………….... 22
G. Efektivitas dan Efisiensi Hasil Proses Pembelajaran …………………..……

24

H. Persepsi Siswa ………………………….....………………………………....

27

I. Pembelejaran pada Materi Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung dengan
Pendekatan Understanding by Design ………………………...……………..….

28

J. Model RPP dengan Pendekatan Understanding by Design pada Materi
Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung ……………...………………….....

33

1. Perbedaan dan Kekhasan Pendekatan UbD ………………………………..… 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................

40

A. Jenis Penelitian ..............................................................................................

40

B. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................................

40

C. Setting Penelitian…………………………….....................................................

41

1. Tempat Penelitian .....................................................................................

41

2 . Waktu Penelitian ......................................................................................

41

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Desain Penelitian ...........................................................................................

41

E. Metode Penelitian ………………………………………………………………..

42

1. Penyusunan Instrumen ……………………………………………………….. 42
2. Proses Pembelajaran …………………………………………………………. 42
3. Pengumpulan Data ………………………………………………………….... 43
F. Instrument Penelitian ………………………………………………………….…

44

1. Desain Proses Pembelajaran …………………………………………………. 44
2. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ……………………………………….. 44
3. Tes Hasil Belajar …………………………………………………………..…

46

4. Kuesioner Persepsi Siswa ………………………………………………….… 47
G. Metode Analisis Data …………………………………………………………… 50
1. Efektivitas Pembelajaran ……………………………………………..…...

50

a) Efektivitas Hasil Belajar .............................................................

50

b) Efektivitas Proses Pembelajaran (Keaktifan Siswa) …………..……….

53

2. Persepsi Siswa ………………………………………………………………..

54

G. Validitas Instrument …………………………………………………….……….

56

H. Indikator Keberhasilan ..................................................................................

57

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA............................................................

58

A. Deskripsi Penelitian ………………..................................................................

58

1. Penyusunan Instrumen ……………………………………………………….. 58
2. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengumpulan Data ………………………….

xiv

59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a) Dikelas Eksperimen ………………………………………………………. 59
b) Dikelas Kontrol ………………………………………...………………....

63

3. Evaluasi Pembelajaran ……………………………………………………..… 64
B. Hasil Penelitian ………………………………………………………………..… 64
1. Efektivitas Hasil Belajar dan Peningkatan Pemahaman…….…..………..

64

a) Nilai Pemahaman Awal (Pre-test) …………………………………......

64

b) Nilai Evaluasi Akhir (Post-test) …………………………………...…..

67

c) Peningkatan Pemahaman dengan Pendekatan UbD .............................

73

2. Efektivitas Proses Pembelajaran (Keaktifan Siswa) ……………………….… 74
3. Persepsi Siswa ………………………………………………………………..

76

C. Pembahasan ……………………………………………………………………...

78

D. Keterbatasan Penelitian …………………………………………………………. 81
BAB V PENUTUP ……………………………………………..………………….. 83
A. Kesimpulan …………………………………..……………………………….…

83

B. Saran ……………………………………….………………………………….… 84
DAFTAR PUSTAKA ……………………………..………………………………. 86

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk desain Pendekatan UbD .........................................................

13

Tabel 2.2 Perbedaan pengetahuan dan pemahaman ............................................

14

Tabel 2.3 Sifat-sifat pembentukan bayangan pada cermin cekung berdasarkan
31
posisi benda ......................................................................................
Tabel 2.4 Kerangka desain pendekatan UbD ........................................................

35

Tabel 3.1 Indikator keaktifan siswa dikelas .........................................................

45

Tabel 3.2 Lembar pengamatan keaktifan belajar siswa .........................................

45

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal uraian evaluasi akhir dan soal pre-test .............................

46

Tabel 3.4 Indikator aspek kuesioner persepsi siswa .............................................

47

Tabel 3.5 Kuesioner persepsi siswa ...................................................................

48

Tabel 3.6 Pernyataan persepsi siswa terhadap pendekatan UbD .........................

49

Tabel 3.7 Daftar nilai pre-test kelas eksperimen ..................................................

51

Tabel 3.8 Daftar nilai pre-test kelas kontrol .......................................................

51

Tabel 3.9 Daftar nilai post-test kelas eksperimen ..................................................

51

Tabel 3.10 Daftar nilai post-test kelas kontrol ......................................................

51

Tabel 3.11 Distribusi hasil nilai evaluasi akhir kelas eksperimen dengan kelas
52
kontrol ............................................................................................
Tabel 3.12 Kriteria Efektivitas keaktifan siswa .....................................................

xvi

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.13 Kriteria persepsi seluruh siswa terhadap pendekatan UbD ...................

55

Tabel 3.14 Pernyataan dalam kuesioner yang dipilih siswa ................................

56

Tabel 4.1 Nilai pre-test untuk kelas eksperimen ................................................

64

Tabel 4.2 Nilai pre-test untuk kelas kontrol .......................................................

65

Tabel 4.3 Hasil analisis statistik perbandingan nilai pre-test kedua kelas ...........

66

Tabel 4.4 Nilai evaluasi akhir untuk kelas eksperimen ......................................

67

Tabel 4.5 Nilai evaluasi akhir untuk kelas kontrol .............................................

68

Tabel 4.6 Perbandingan nilai akhir evaluasi kedua kelas ....................................

70

Tabel 4.7 Hasil analisis statistik perbandingan nilai post-test kedua kelas ..........

71

Tabel 4.8 Hasil analisis statistik perbandingan nilai pre-test dan post-test kelas
73
eksperimen ............................................................................
Tabel 4.9 Hasil pengamatan keaktifan siswa di kelas ...........................................

74

Tabel 4.10 Data hasil kuesioner persepsi siswa ...................................................

76

Tabel 4.11 Persentase persepsi siswa berdasarkan kriteria .....................................

77

Tabel 4.12 Rata-rata pilihan siswa pada item pernyataan kuesioner ...................

77

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 a) Pemantulan cahaya pada bola bagian dalam (cekung), b)
Pemantulan cahaya pada bola bagian luar (cembung) ..........

28

Gambar 2.2 Bagian-bagian cermin lengkung ditunjukkan dengan lingkaran ....

29

Gambar 2.3 Jalannya sinar pembentukan bayangan pada cermin cekung .........

30

Gambar 3.1 Desain penelitian ................................................................

41

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1. RPP dengan Pendekatan UbD ......................................................

85

Lampiran A2. Lembar Kerja Siswa (LKS) ..........................................................

94

Lampiran A3. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa .................................

103

Lampiran A4. Lembar Kuesioner Persepsi Siswa ..............................................

105

Lampiran A5. RPP Sekolah ................................................................................

108

Lampiran A6. Soal Pemahaman Awal (Pre-test)..................................................

123

Lampiran A7. Soal Evaluasi Akhir (Post-test) .......................................................

124

Lampiran A8. Rubrik Penilaian Pre-test dan Post-test.....................................

127

Lampiran B1. Hasil Pengisian Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................

133

Lampiran B2. Hasil Pengerjaan Soal Pre-test Kelas Eksperimen ........................

145

Lampiran B3. Hasil Pengerjaan Soal Pre-test Kelas Kontrol ................................

148

Lampiran B4. Hasil Pengerjaan Soal Post-test Kelas Eksperimen ..........................

151

Lampiran B5. Hasil Pengerjaan Soal Post-test Kelas Kontrol .............................

157

Lampiran B6. Hasil Pengisian Lembar Kuesioner Persepsi Siswa ......................

161

Lampiran B7. Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa .......................................

167

Lampiran B8. Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa ......................................

168

Lampiran C1. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari JPMIPA kepada Kepala
170
Sekolah........................................................................................

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran C2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .........................

171

Lampiran D1. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................

172

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian
Fisika sebagai ilmu pasti alam dan penerapannya yang besar dalam
masyarakat membuat konsep-konsep fisika menjadi sangat penting untuk
diajarkan. Namun pada kenyataannya, prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran fisika masih sangat rendah dibanding mata pelajaran lain.
Walaupun ada beberapa siswa yang mendapat nilai baik dalam pelajaran
fisika, akan tetapi mereka tetap kebingungan saat dihadapkan pada
persoalan yang berkaitan dengan fisika secara kontekstual.
Sebuah pertanyaan muncul yakni “Mengapa hasil akhir dari sebuah
proses pembelajaran fisika sering kali tidak optimal dan siswa cenderung
cepat melupakan konsep fisika yang diajarkan?”. Hal ini dapat ditentukan
oleh banyak faktor, antara lain kecenderungan guru yang kurang kreatif dan
inovatif dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), atau
guru hanya “sekedar mengajar” untuk menyampaikan semua materi tanpa
tujuan yang jelas. Sementara itu siswa diposisikan sebagai obyek atau botol
untuk menampung sejumlah informasi dari guru secara pasif dan hampirhampir tidak boleh bergerak, karena sebagian guru masih menganut falsafah
“air sulit masuk ke dalam mulut botol yang bergerak“.
Menurut Anita Lie (2004:19), mungkin tidak akan pernah ada
pemenang hadiah-hadiah nobel dari Indonesia. Hal itu bisa terjadi jika guru

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

hanya mengajarkan hasil apa saja yang didapat dari fisika secara abstrak
kepada siswa, sehingga siswa tidak mengetahui prinsip dan proses yang ada
di dalam fisika. Sementara kita tahu bahwa tujuan pembelajaran fisika
memiliki tiga aspek, yaitu membangun pengetahuan, proses dan sikap.
Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa untuk
membangun ketrampilan melakukan proses sains dan sikap sains.
Pengetahuan yang berupa konsep-konsep, harus dibangun melalui
serangkaian proses sains tersebut (Kartika Budi, dalam Widya Dharma, Vol.
11, No. 2, April 2001).
Kemampuan atau keterampilan melakukan proses dan sikap hanya
dapat dibangun melalui pengalaman melakukan suatu proses yang
berkesinambungan. Hal tersebut berarti siswa harus terlibat secara aktif
dalam berbagai kegiatan yang relevan selama proses pembelajaran. Selama
proses pembelajaran, siswa dituntut aktivitasnya untuk memperhatikan,
mendengarkan, mendalami materi yang diberikan oleh guru dan dapat
memberikan tanggapan berupa pertanyaan serta gagasan mereka. Adanya
aktivitas yang dilakukan oleh siswa merupakan salah satu indikator adanya
keinginan siswa untuk belajar. Proses belajar akan terjadi bila ada aktivitas
belajar yang baik berupa interaksi dua arah dari siswa dan guru, karena
belajar adalah suatu proses dan bukan sekedar hasil. Menurut Hamalik
(2001:27), belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu
yaitu memahami. Dengan demikian, perlu dicari berbagai strategi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran serta
membuat siswa mencapai pemahaman yang baik.
Untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai yang diinginkan tersebut,
maka Rencana Proses Pembelajaran (RPP) harus dibuat sedetail mungkin
dan bukan hanya sebagai administrasi guru saja. Tujuan pembelajaran
dalam RPP pun harus dibuat jelas dan tepat sasaran. Tujuan pembelajaran
hendaknya disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dan evaluasinya.
Akan tetapi realita yang terjadi dilapangan, RPP yang dibuat oleh guru
sering tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya ketika mengajar,
sehingga tujuan pembelajaran sering tidak sesuai dengan kegiatan
pembelajaran dan evaluasinya. Lebih dari itu, RPP hanya dijadikan sebagai
pelengkap admimistrasi sekolah saja.
Sebuah pendekatan pembelajaran baru muncul yang disebut dengan
pendekatan Understanding by Design (UbD). UbD adalah sebuah alat yang
digunakan dalam perencanaan suatu pendidikan yang difokuskan pada
“mengajar untuk pemahaman” (Wiggins dan McTIghe, 2005). Ubd juga
diartikan sebagai suatu pendekatan dalam merancang suatu proses
pembelajaran berdasarkan kesadaran bahwa tujuan proses pembelajaran
adalah mencapai pemahaman (understanding). Dalam pendekatan ini, RPP
dapat dirancang agar benar-benar dapat mencapai hasil yang diinginkan,
dimana dalam merancang pembelajarannya berpedoman dengan backward
design (desain mundur). Rancangan dengan desain mundur disini diartikan
rancangan yang disusun dari belakang, yang dimulai dari menentukan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akhir

yang

diinginkan,

bukti

penilaiannya

dan

4

langkah-langkah

pembelajaran untuk mencapi hasil tersebut. Langkah-langkah pembelajaran
sendiri disusun secara kontekstual dan berpedoman pada prinsip
WHERETO. Oleh karena itu, dengan pendekatan UbD diharapkan dapat
membuat siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran, sehingga aspekaspek pembelajaran dalam fisika dapat tercapai.
Untuk menguji efektivitas pendekatan ini dapat dilihat dari hasil
belajar evaluasi akhir siswa atau adanya peningkatan pemahaman siswa,
seberapa besar keterlibatan siswa dalam pembelajaran serta bagaimana
persepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan UbD.
Pengetahuan ini penting bagi guru maupun calon guru agar mereka dapat
memilih dengan tepat strategi yang digunakan untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, timbullah keinginan penulis
untuk meneliti tentang efektivitas penerapan pendekatan UbD dalam suatu
proses pembelajaran. Atas dasar itulah penelitian ini penulis beri judul:
Efektivitas

dan

Persepsi

Siswa

dalam

Implementasi

Pendekatan

Understanding by Design dalam Pembelajaran Fisika tentang Pemantulan
Cahaya pada Cermin Lengkung di SMP Maria Assumpta Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B.

5

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang akan diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Sejauh mana efektivitas pendekatan Understanding by Design dalam
hasil belajar dan keaktifan siswa tentang materi pemantulan cahaya
pada cermin lengkung?
2. Bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
pendekatan Understanding by Design di SMP Maria Assumpta
Klaten?

C.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui efektivitas pendekatan Understanding by Design dalam
hasil belajar dan keaktifan siswa tentang materi pemantulan cahaya
pada cermin lengkung.
2. Mengetahui persepsi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
pendekatan Understanding by Design di SMP Maria Assumpta
Klaten.

D.

Manfaat Hasil Penelitian
Dengan penelitian ini, diharapkan diperoleh manfaat bagi :
1. Bagi guru dan calon guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

-

6

Mendapatkan model rancangan perencanaan pembelajaran (RPP)
yang lebih baik, sehingga semakin memperkaya penggunaan
pendekatan pembelajaran.

-

Meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam belajar
fisika dengan penerapan pendekatan Understanding by Design.

2. Bagi siswa
-

Memberikan pengalaman belajar baru dengan pendekatan
Understanding by Design.

-

Meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam belajar
fisika.

3. Bagi peneliti
-

Sarana

untuk

menerapkan

pendekatan

pembelajaran

Understanding by Design dalam pembelajaran nyata di sekolah.
-

Mengetahui keefektivan model rancangan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran UbD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Understanding By Design (UbD)
Understanding by Design (UbD) adalah alat yang semakin populer
bagi perencanaan pendidikan difokuskan pada "mengajar untuk
memahami" (Wiggins dan McTighe, 2005). Pendekatan pembelajaran
baru ini dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe (2005)
yang ditulis dalam bukunya yang berjudul Understanding by Design
Expanded 2nd Edition.
Menurut Wiggins dan McTighe (2005:7), Understanding by
Design adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang meningkatkan
pemahaman siswa secara mendalam dan keterlibatan siswa, desain
pembelajaran ini berorientasi dari hasil belajar atau cara berpikir tentang
pembelajaran, penilaian dan pengajaran yang menempatkan siswa
ditengah proses pembelajaran. Dalam penyusunannya, pendekatan ini
menggunakan sebuah desain mundur (backward design), dimana
rancangan

pembelajaran

disusun

dari

belakang.

Berawal

dari

menentukan hasil yang ingin dicapai, kemudian menentukan evaluasi
dan langkah pembelajaran untuk mencapai hasil tersebut.
Menurut Wikipedia, Understanding by Design juga diartikan
sebagai sebuah piranti pembelajaran dalam penyusunan rancangan

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

perencanaan pembelajaran yang berfokus dan menekankan pada
pemahaman siswa. Strategi ini dilakukan berdasarkan kesadaran bahwa
tujuan

proses

pembelajaran

adalah

mencapai

pemahaman

(understanding).
Menurut Ken Sanjaya (2010), Understanding by Design adalah
sebuah teori untuk yang seharusnya dipakai dalam hal pembuatan
kurikulum pendidikan. Teori ini cukup logis untuk diterapkan.
Understanding by Design membantu kita untuk tahu secara pasti arah
sebuah pendidikan. Selain itu, UbD juga membuat kita tetap pada tujuan
dan tidak salah arah dalam pencapainnya.
Bertolak dari definisi yang telah diutarakan di atas, secara umum
Understanding by Design dapat diartikan sebagai suatu pendekatan
dalam merancang suatu kurikulum pembelajaran yang disusun dengan
desain mundur (backward design), dimana tujuan pendekatan ini adalah
mencapai pemahaman siswa.

B. Pengertian Backward Design
Desain backward, juga disebut perencanaan mundur atau pemetaan
mundur adalah sebuah proses yang digunakan pendidik untuk
merancang suatu pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang spesifik. Desan backward dimulai dengan menentukan tujuan atau
hasil akhir yang ingin dicapai. Desain backward membantu guru untuk
membuat urutan rancangan proses pembelajaran, tugas, penilaian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

berfokus pada tujuan (pembelajaran) daripada proses (pengajaran),
sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran, atau benar-benar
mencapai pemahaman.
Menurut Arham Maulana, backward design adalah proses
pembelajaran yang berfokus pada assessment. Assessment dilakukan
pada awal kegiatan belajar lalu diikuti dengan aktifitas-aktifitas lainnya.
Kemudian, Stephen R. Covey dalam Wiggins and McTighe (2005)
menyatakan bahwa unsur utama UbD adalah backward design, dimana
dalam penyusunan rancangan pembelajaran dimulai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk mendesain yang baik, adalah dengan membuat
perbedaan dan perbaikan.

1. Tahap-tahap merancang Backward design
Menurut Wiggins dan McTighe (2005) dalam ASCD Book
Understanding by Design, berikut ada tiga tahap dalam merancang
backward design, yaitu:
a) Identify desire result (Menentukan hasil yang diharapkan)
Pada tahap pertama ini, guru perlu mempertimbangkan
tujuan pembelajaran dengan melihat standar isi suatu daerah
dan kurikulumnya, karena biasanya terdapat konten yang cukup
untuk ditangani dalam waktu yang tersedia. Adapun aspekaspek yang yang terkandung pada tahap ini, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

1) Established Goals (Tujuan utama)
Tujuan utama difokuskan dalam suatu kerangka
yang lebih spesifik untuk dipakai dalam membingkai
proses pembelajaran secara keseluruhan.
Pertanyaan kunci: “Tujuan apa yang ingin dicapai dari
suatu pembelajaran?”
2) Essential Questions (Pertanyaan utama)
Dalam UbD, fokusnya adalah bagian yang dicapai
dengan membingkai tujuan dalam hal “apa” (Wiggins dan
McTighe, 2005:105). Pertanyaan utama harus dibuat
secara nyata dengan kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan kunci: “Pertanyaan yang seperti apa yang akan
memancing siswa berpikir mengarah kepada suatu ide
pembelajaran?”
3) Understanding (Pemahaman)
Pertanyaan kunci: “Ide-ide seperti apa yang akan membuat
siswa paham? Apa yang mendukung proses memahami?”
4) Knowledge and Skill (Pengetahuan dan kemampuan)
Pada akhirnya, pengajaran harus membekali peserta
didik

untuk

dapat

menggunakan

atau

mentransfer

pembelajaran mereka.
Pertanyaan kunci: “Apa yang harus siswa ketahui dan
dapat dilakukan?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

b) Determine acceptable evidence (Menentukan bukti penilain)
Pada tahap kedua, guru perlu menentukan bukti
penilaian nyata, jika siswa telah mencapai suatu pemahaman.
Untuk menguji hal tersebut maka bukti penilaian dapat dibuat
dalam bentuk sebagai berikut:
1) Tugas
Tugas meminta siswa untuk menerapkan dan
mengarahkan

pengetahuan

mereka

secara

langsung

sebagai alat untuk menilai pemahaman dan kemampuan
siswa.
2) Bukti lain
Bukti lain yang dapat merngukur pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan siswa seperti kuis, test,
pengamatan, pekerjaan rumah.
Siswa benar-benar dapat dikatakan memahami jika
mereka telah mencapai pada enam aspek pemahaman. Akan
tetapi dalam menentukan penilaian, keenam aspek pemahaman
tidak harus semua ada dalam bukti penilaian.
Pertanyaan kunci: Bagaimana kita akan tahu apakah siswa
telah mencapai hasil yang diinginkan?

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c) Plan learning Experiences and Instruction (Menentukan
instruksi dan rencana pembelajaran)
Pada

tahap

ketiga,

peran

pokok

guru

adalah

menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang
kegiatan dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam
proses pembelajaran secara berkesinambungan (Brooks,
1993:5, dalam Slamet, 2008:41). Dalam penyusunan kegiatan
pembelajaran, digunakan prinsip dasar “WHERETO”, dimana
mempunyai arti untuk mengarahkan siswa sebagai berikut:
-

W (Where is it : Membantu guru mengetahui dari
mana pengetahuan siswa itu

going)

datang.
-

H

(Hook the : Menarik perhatian siswa.

student)
-

E

(Explore and : Membekali dan membantu siswa

equip)

untuk berpikir tentang gagasan
utama

dari

mengeksplorasi

materi

dan

pengetahuan

siswa.
-

R (Rethink and : Memberikan kesempatan siswa
revise)

untuk memikirkan kembali dan
memperbaiki pemahamannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

-

E

13

(Exhibit and : Mengevaluasi pekerjaan siswa.

evaluate)
-

T

(Tailor to : Pembelajaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan, minat dan

student)

kemampuan siswa yang berbeda
–beda.
-

O (Organize)

: Melibatkan siswa secara optimal
agar pembelajaran dapat berjalan
efektif.

2. Bentuk desain Pendekatan UbD
Menurut Wiggins and McTighe (2005:22), design dan
template dalam Understanding by Design adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Bentuk desain Pendekatan UbD
TAHAP 1 – HASIL YANG DIINGINKAN
Tujuan utama (G)
Pemahaman (U)
Pertanyaan umum (Q)
Siswa akan mengetahui (K)
Siswa akan dapat (S)
TAHAP 2 – BUKTI PENILAIAN
Tugas (T)
Bukti lain (OE)
TAHAP 3 – PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Rencana pembelajaran (L)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

C. Pengertian Pemahaman (understanding)
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding
yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan
tepat. Untuk mencapai suatu pemahaman memang dibutuhkan proses
yang tidak singkat karena pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S. Winkel,
1996: 245).
Menurut

Wiggins

dan

McTinghe

(2005:37),

pengertian

pemahaman digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Pemahaman sebagai penyimpulan yang bermakna
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sulit membedakan
antara pengetahuan dan pemahaman sehingga kita kurang bisa
menangkap seseorang tersebut tahu atau paham. Berikut adalah
perbedaan antara pengetahuan dan pemahaman (Wiggins dan
Mctighe, 2005:38):
Tabel 2.2 Perbedaan pengetahuan dan pemahaman
Pengetahuan
Fakta
Bagian dari fakta yang masuk
akal
Menuntut pembuktian
Benar atau salah

Pemahaman
Arti dari fakta
Teori yang mengandung arti
yang masuk akal dari fakta itu
Dapat salah dalam proses teori
Permasalahan yang didapat dari
sering nya pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

John dewey (1933, dalam ASCD book, 2005:39),
mengatakan bahwa memahami adalah hasil dari fakta untuk
memperoleh manfaat bagi pelajar. Untuk memahami makna dari
suatu hal peristiwa atau situasi adalah dengan melihatnya dalam
hubungan dengan hal-hal lain.
2. Pemahaman sebagai transfer
Pemahaman adalah tentang transfer, agar benar-benar dapat
memahami maka diperlukan kemampuan untuk mentransfer apa
yang telah kita pelajari untuk mengatasi situasi baru dan keadaan
yang membingungkan. Pemahaman dapat dicapai apabila siswa
dapat menerima pengetahuan dengan baik. Mengembangkan
kemampuan untuk mentransfer belajar seseorang adalah kunci
untuk pendidikan yang baik (Bransford, Brown, & Cocking,
2000, pp. 51ff, dalam ASCD book, 2005:40).
Transfer dipengaruhi oleh sejauh mana orang belajar
dengan pemahaman daripada hanya menghafal sejumlah fakta
atau mengikuti seperangkat prosedur tetap.
3. Pemahaman sebagai kata benda
Memahami

suatu

topik

adalah

kemampuan

untuk

menggunakan/ mengaplikasi pengetahuan/ ketrampilan dengan
bijak dan efektif. Pengetahuan harus disampaikan tidak sebatas
materi semata, harusnya dikaitkan dengan kehidupan nyata yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

dialami siswa. Konsep yang kuat akan membuat pembelajaran
lebih efektif dan efisien.
4. Bukti dari pemahaman.
Bukti pemahaman siswa diperlukan guru untuk dapat
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tersebut. Bukti
pemahaman disini melibatkan penilai kemampuan siswa untuk
menggunakan
menerapkannya

pengetahuan
secara

mereka

efektif

secara

secara

optimal

kontekstual.

dan
Siswa

mengembangkan pemahaman fleksibel tentang kapan, dimana,
mengapa, dan bagaimana menggunakan pengetahuan mereka
untuk menyelesaikan memecahkan masalah baru jika mereka
belajar bagaimana untuk menghubungkan prinsip-prinsip dasar
dan konsep latihan belajar.
Bukti pemahaman mensyaratkan kita untuk memberikan tes
dengan cara yang berbeda. Kita harus melihat bukti kemampuan
siswa

untuk

membuat

intisari

pemahaman

dan

mengaplikasikannya dalam masalah yang diberikan, dalam
tindakan yang sangat berbeda dari hanya melihat apakah mereka
dapat mengingat dan menghubungkan prinsip-prinsip dasar yang
diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

D. Aspek-aspek Pemahaman
Bukti bahwa seseorang telah memahami adalah jika orang tersebut
dapat mencapai enam aspek pemahaman sebagai berikut (Wiggins dan
McTighe, 2005:82):
1. Menjelaskan (Explanation)
Penjelasan merupakan sebuah pernyataan yang membuat
sesuatu lebih dapat diterima dan dapat dipahami dengan cara
mendeskripsikan situasi, dan struktur keadaan yang relevan.
Penjelasan yang baik adalah penjelasan ynag mengandung unsur
mengapa, apa dan bagaimana.
Dalam pelajaran fisika, terkadang siswa hanya sekedar
menghafal rumus tanpa memahami apa arti setiap simbol dalam
rumus tersebut dan digunakan untuk apa rumus tersebut. Hal ini
yang membuat pelajaran fisika menjadi terasa lebih sulit. Dengan
demikian, disini siswa dituntut mampu menjelaskan dan memahami
suatu rumus dengan baik.
2. Interpretasi (Interpretation)
Menurut KBBI interpretasi merupakan pemberian kesan,
pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Interpretasi
dijelaskan sebagai kemampuan menafsirkan yakni kemampuan
untuk mengenal dan memahami sebuah ide. Menurut Subiyanto
(1988:49) interpretasi merupakan kemampuan untuk memahami
bahan atau ide yang direkam, diubah, atau disusun dalam bentuk lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

misalnya grafik, tabel, simbol, peta konsep. Siswa harus memiliki
aktivitas

dan

penilaian

yang

meminta

mereka

untuk

menginterpretasi. Siswa diharap mampu menginterprestasi suatu
masalah yang dihadapinya, kemudian dari situ diperoleh hasil
pemahaman.
3. Penerapan (Application)
Aplikasi merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan
ilmu pengetahuan yang telah diperoleh secara efektif pada situasi
atau keadaan yang baru dan situasi yang beragam. Seorang professor
fisika tidak dapat mendiagnosa dan memperbaiki lampu yang rusak,
hal ini bukan merupakan aplikasi. Aplikasi adalah mencocokan
pengetahuan dalam konteks. Dalam aplikasi, dibutuhkan tindakan
bukan sekedar kata-kata. Disini guru diminta dapat menyesuaikan
pengetahuan dengan konteksnya, serta memberikan aplikasi yang
kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa.
4. Perspektif
Perspektif berkaitan dengan asumsi dan maksud dari
pengetahuan secara tegas. Hal tersebut sering terlihat lewat
kemampuan bertanya dengan perspektif dan ide yang berbeda,
seseorang dapat membuat teori, cerita, dan aplikasi baru.
Bruner (1996, dalam ASCD book, 2005:96) menyatakan
bahwa “memahami sesuatu di satu jalan saja akan menghindarkan
kita dari memahami hal tersebut dari sisi yang lain. Memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

sesuatu disisi lain yang entah itu benar atau salah pada hal ini, itu
malah membantu”. Pemahaman ini adalah untuk melihat suatu sudut
pandang yang netral dan tidak memihak. Ketika siswa mempunyai
perspektif, mereka mendapatkan menjauhkan diri dari teori seorang
pemikir yang tidak teliti atau subyektif.
5. Empati (Empathy)
Empati adalah kemampuan untuk dapat merasakan perasaan
orang lain dan perasaan lingkungan sekitar. Ketika kita mencoba
memahami orang lain, kelompok atau budaya, berarti kita berusaha
untuk berempati. Hal itu tidak sesederhana sifat respon afektif atau
simpati, tetapi bagaimana kita bisa lebih merasakan seperti yang
orang lain rasa, untuk melihat seperti yang orang lain lihat.
Empati berbeda dengan melihat perspektif. Dengan empati kita
dapat melihat dari dalam pandangan diri orang lain, diibaratkan kita
berjalan dengan sepatu yang lain. Empati sebagai jalan untuk
pengetahuan. Empati adalah bentuk dari pengetahuan untuk
memperoleh informasi lebih lanjut dari sesuatu yang baru, aneh,
terlihat opini atau orang-orang yang tidak wajar dan artinya bagi
mereka. Selain itu dengan empati kita akan mendapatkan
pengalaman lebih banyak dalam belajar.
6. Pengetahuan Diri (Self Knowledge)
Pemahaman diri sendiri adalah segi kunci dari pemahaman
karena itu menuntut kesadaran bertanya kita jika ingin melihat dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

dan menjadi lebih paham atau bisa melihat lebih baik diatas kita
sendiri. Kelima aspek sebelumnya nantinya akan bersatu dan
akhirnya menjadikan aspek terakhir yaitu pengetahuan diri ini
menjadi lebih dari sebelumnya.

E. Tiga Aspek Tujuan Pembelajaran
Benyamin S.Bloom menyatakan terdapat tiga aspek/ranah tujuan
pembelajaran, yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga
ranah tersebut juga sering disebut dengan taksnonomi Bloom.
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berisi perilaku-perilaku yang menekankan
pada aspek intelektual seseorang, seperti pengetahuan, pengertian
dan ketrampilan berpikir. Dalam ranah ini, dibagi menjadi
beberapa tingkatan, sebagai berikut:
a)

Mengingat
Kemampuan menyebutkan kembali suatu informasi yang
tersimpan dalam ingatan. (Kata kunci: menghafal,
menyebutkan kembali, menunjukkan).

b)

Memahami
Kemampuan

menerjemahkan,

mendeskripsikan,

menafsirkan, dan menjelaskan kembali apa yang telah
diketahui atau baru saja. (Kata kunci: menjelaskan,
mendeskripsikan, memberi contoh).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c)

21

Menerapkan
Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan
konsep dalam situasi tertentu. (Kata kunci: menerapkan,
menggambarkan, menggunakan, mendemostrasikan).

d)

Menganalisa
Kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk
memperoleh pemahaman atau konsep yang utuh. (Kata
kunci:

menganalisa,

memecahkan,

mendiagnosa,

menyeleksi).
e)

Mengevaluasi
Kemampuan memberikan keputusan tentang sesuatu yang
sudah ditetapkan menggunkan sudut pandang. (Kata
kunci: menyimpulkan, membandingkan, memutuskan).

f)

Mencipta
Kemampuan memadukan pengetahuan menjadi satu
keutuhan dan membentuk hubungan kedalam situasi yang
baru,

(Kata

membangun).

kunci:

menyusun,

mengkreasikan,

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Ranah Afektif
Ranah afektif berisi perilaku-perilaku yang menekankan
tentang perasaan dan emosi seseorang seperti minat, sikap,
pandangan.

3. Ranah Psikomotor
Ranah

psikomotor

berisi

perilaku-perilaku

yang

menekankan pada aspek ketrampilan motorik yang melibatkan
fisik seseorang seperti, menulis, bereksperimen, merangkai.

F. Pembelajaran yang Kontruktivistik
Pembelajaran menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa,
bukan kegiatan guru. Ukuran dan kualitas pembelajaran tidak terletak
pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas
belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa
terlibat secara aktif (Kartika Budi, dalam Slamet, et.al, 2008:41).
Untuk mencapai pemahaman siswa yang baik, pembelajaran harus
dibuat secara kontruktivistik, berlandaskan filsafat kontruktivisme, yaitu
salah satu filsafat ilmu pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan

seseorang

merupakan

hasil

kontruksinya

sendiri

(Battercout, 1989 dan Mathews, 1994, dikutip oleh Paul Suparno,
1997:18). Hal ini berarti belajar harus merupakan proses yang
berkesinambungan

dan

berkelanjutan

dalam

mengkontruksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

pengetahuan. Dalam pembelajaran yang kontruktivistik, yang terpenting
bukan banyaknya pengetahuan yang siswa peroleh tetapi seberapa tinggi
kualitas dan seberapa besar kuantitas siswa dalam proses pembelajaran
(Brooks, 1993, dalam Slamet, et.al, 2008:42).
Dalam pembelajaran yang kontruktivistik, diperlukan guru yang
kontruktivis (Brooks, 1993:10-112, dikutip Kartika Budi dalam Widya
Dharma No.1, Th. XI Oktober 2000:45), yaitu guru yang:
1. Selalu mendorong kemandirian s

Dokumen yang terkait

Pengembangan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan understanding by design pada materi massa jenis di kelas VII B SMP X.

0 2 200

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa

0 1 158

Pemahaman siswa SMA kelas XI IPA tahun ajaran 20162017 di Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Sintang tentang materi pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung

1 9 239

2 rpp pemantulan cahaya pada cermin

0 9 8

Pembelajaran fisika menggunakan model inteligensi ganda yang konstruktivis dalam pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X6 SMA N 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 212

Perubahan konsep siswa SMA Santa Maria Yogyakarta dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik pada pokok bahasan pembiasan cahaya pada lensa - USD Repository

0 0 278

Hubungan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar fisika mengenai induksi elektromagnetik di SMP Bunda Maria Pamanukan - USD Repository

0 0 103

Penerapan pendekatan understanding by design dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPA pada materi persamaan keadaan gas ideal di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 167

Efektivitas penerapan pendekatan understanding by design dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaannya di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dengan pokok bahasan bunyi - USD Repository

0 0 256

Efektivitas pendekatan understanding by design dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan persepsi siswa terhadap pembelajaran tersebut di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dengan pokok bahasan getaran dan gelombang - USD Repository

0 2 252