PENGEMBANGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TARBIYATUL ATFAL MUSLIMAT NU II, DAWUNG, PULISEN, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENGEMBANGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA

MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK

A DI TARBIYATUL ATFAL MUSLIMAT

NU II, DAWUNG, PULISEN, BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

USWATUN QASANAH

  

NIM 11613007

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  MOTTO ْمُهُبَدُا ا ْوُنِسْح َا َو ْمُكُضِدَلا ْوُضا ا ْوُمِرْكَا Muliakanlah anak-anakmu dan baguskanlah pendidikan mereka.

   (H.R. Ali Bin Abi Thalib. RA) Sumber : ayahbunda.or.id/ilmu-parenting-ali-bin-abi-thalib

Orang yang bijaksana akan mendidik anak-anaknya dengan baik maka akan

baik pula kehidupan anaknya kelak.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk:

  1. Kedua orang tua (Mujiman dan Bayinah) yang telah mendidik dan memberikan dorongan baik materiil maupun spiritual.

  2. Calon suami tercinta (Muhamad Alfi Utomo) , yang sangat berarti memberikan semangat dan doa agar skripsi ini berjalan dengan lancar.

  3. Semua keluarga besar Tarbiyatul Athfal Musliman NU II yang telah memberikan motivasi yang besar.

  4. Kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Ad apun judul skripsi ini adalah “PENINGKATAN

  PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TARBIYATUL ATHFAL MUSLIMAT NU II DAWUNG PULISEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/20 18 “.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Salatiga.

  4. Ibu Setia Rini, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  6. Ibu Ning Sriyani selaku Kepala Sekolah beserta seluruh keluarga besar Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Boyolali yang berkenan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia pendidikan.

  Salatiga, 26 Maret 2018 Penulis,

  Uswatun Qasanah

  NIM. 116 13 007

  

ABSTRAK

  Qasanah Uswatun, 2017. (Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa melalui Metode

  

Cerita Bergambar pada Anak Usia 4-5 Tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Dawung,

Pulisen, Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018).

  Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Setia Rini, S.pd, M.Pd.

  Kata Kunci : Kosakata Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Kreasi Gambar Huruf Abjad, Anak Usia Dini.

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa melalui metode cerita bergambar pada anak usia 4-5 tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Dawung, Pulisen, Boyolali tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak dengan usia 4 - 5 tahun yang tergabung dalam Kelompok A dan berjumlah 20 anak. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi dan tes yang berupa lembar kerja anak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguasaan kosakata Bahasa Jawa di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Boyolali sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebesar 28%. Setelah dilakukan tindakan yang disepakati yaitu melalui metode cerita bergambar diperoleh hasil Siklus I sebesar 50% dan Siklus II meningkat menjadi 94%. Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 75% yang telah ditetapkan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode cerita bergambar pembelajaran kosakata Bahasa Jawa dapat diserap anak dengan mudah.

  Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa melalui metode cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa pada Anak Usia 4-5 Tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 telah terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ................................................................. iv MOTTO …………………………………………………………………… v PERSEMBAHAN

  ………………………………………… .......................... vi KATA PENGANTAR

  ………………………………………… ................... vii ABSTRAK………………………………………… ..................................... ix DAFTAR ISI………………………………………… .................................. x DAFTAR TABEL………………………………………… .......................... xiii DAFTAR GAMBAR………………………………………… ..................... xiv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................

  7 D. Hipotesis Tindakan .....................................................................

  7 E. Indikator Keberhasilan…………………………………………. 8 F. Kegunaan Penelitian ...................................................................

  8

  G. Definisi Operasional ...................................................................

  Profil Sekolah……………………………………………… 46 2. Visi, Misi dan Tujuan……………………………………… 47 3. Keadaan Siswa dan Guru………………………………….. 47 4. Struktur Organisasi………………………………………… 49

  Pelaksanaan Tindakan……………………………………… 56 3. Observasi…………………………………………………… 61 4. Analisis dan Refleksi……………………………………….. 62 D. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II…………………… .. 64 1. Perencanaan Tindakan .........................................................

  53 1. Perencanaan Tindakan……………………………………… 53 2.

  52 C. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I ..................................

  6. Tata Tertib dan pembiasaan di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II……………………………………………. 50 B. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Pra Siklus ...............................

  II…………….. 49

  5. Kelebihan Tarbiyatul Athfal Muslimat NU

  44 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian……………. .... 46 1.

  10 H. Metode Penelitian .......................................................................

  43 C. Hipotesis .....................................................................................

  42 B. Kerangka Berfikir ........................................................................

  Pengertian Kosakata……………………………………….. 27 4. Hakikat Bahasa untuk Anak Usia Dini……………………. 27 5. Tujuan Pembelajaran Bahasa……………………………… 41 6. Metode Cerita Bergambar ....................................................

  2. Pengertian Penguasaan…………………………………….. 25 3.

  25 1. Pengertian Peningkatan…………………………………. ... 25

  23 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ............................................................................

  12 I. Sistematika Penulisan .................................................................

  64

  2. Pelaksanaan Tindakan ..........................................................

  68 3. Observasi..............................................................................

  71 4. Analisis dan Refleksi ...........................................................

  72 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ....................................................................

  73 1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data………………… 73 2.

  Data Hasil Pengamatan Pra Siklus…………………………. 75 3. Data Hasil Pengamatan Siklus I……………………………. 77 4. Data Hasil Pengamatan Siklus II…………………………… 80 B. Pembahasan .................................................................................

  83 1. Katentuan Indikator Keberhasilan………………………… 83

  2. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator K eberhasilan…………………………… 83

  3. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Siklus I dengan Indikator K eberhasilan…………………………… 85

  4. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Siklus II dengan Indikator K eberhasilan…………………………… 87

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................

  91 B. Saran ...........................................................................................

  92 C. Penutup……………………………………………………….. .. 93

  Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis

  DAFTAR TABEL

  78 Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II …………………………………….

  88 Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Siklus II…………………………………..

  87 Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan Indikator Keberhasilan…………………………………………….…..

  86 Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Siklus I…………………………………..

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan Indikator Keberhasilan………………………………………………...Tabel 4.7 R ekapitulasi Data Pra Siklus……………………………….. 85

  81 Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator Keberhasilan……………………………………….………. 84

  75 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I ……………………………………..

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak …..……….

  74 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus …………………………………..

  73 Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus …………………………

  49 Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak…………...

  48 Tabel 3.2 Daftar Nama Guru Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II..…...

  40 Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelompok A …………………………..

  22 Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan Lingkup Bahasa……….

  21 Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator Keberhasilan ……………………………………..

  89

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.………. 13

Gambar 2.1 Hipotesis Tindakan

  PTK………….. …………………………… 45 Gambar 3.1

  Struktur Organisasi Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II………… 51 Gambar 3.2

  Materi Siklus I Pertemuan 1 Selasa 1 Agustus 2017……………… 54 Gambar 3.3

  Materi Siklus I Pertemuan 2 Rabu 2 Agustus 2017…………… . 55

Gambar 3.4 Materi

  Siklus II Pertemuan 1 Selasa 8 Agustus 2017…………… 66 Gambar 3.5

  Materi Siklus II Pertemuan 2 Rabu 9 Agustus 2017…………… 66

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa

  Jawa………………..…………………..……………………….. 89

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5 Indikator Tiap Siklus yang Diamati Lampiran 6 Lembar Observasi 3 lembar Lampiran 7 Wawancara Lampiran 8 Catatan Lapangan Lampiran 9 RKH Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 11 Contoh Kumpulan Materi Cerita Bergambar Lampiran 12 Lembar Kerja Anak Lampiran 13 SKK Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Permendiknas No. 20 Tahun 2003 pengertian pendidikan adalah sebuah

  usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pada pendidikan anak usia dini, menurut Permendiknas RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:28), menjelaskan secara jelas batasan tentang pendidikan anak usia dini bahwa, “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun”. Usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan membawa dampak sepanjang kehidupan anak selanjutnya.

  Sesuai dengan kodrat yang dimiliki oleh manusia, maka pada diri manusia tumbuh suatu kecenderungan untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan daya guna yang tinggi, termasuk di dalamnya penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia memerlukan sarana dalam mengungkapkan ide, gagasan, maksud, isi, pikiran, perasaan dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam berinteraksi. Oleh karenanya pembelajaran bahasa pada anak usia dini sangat berperan penting bagi keberhasilan aspek perkembangan yang lainnya seperti nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional dan seni.

  Pada umumnya di lembaga pendidikan anak usia dini, pada awal permulaan pembelajaran bahasa, anak didik akan diajarkan pengenalan kosakata tentang nama

  • –nama benda sesuai dengan tema pembelajaran tiap minggunya, tema tersebut sudah dirancang dalam silabus lembaga pendidikan masing-masing. Sebagaimana tempat penelitian yang dipilih oleh penulis yaitu berlokasi di Provinsi Jawa Tengah khususnya Boyolali yangmana sangat menjunjung tinggi tradisi jawa, termasuk penggunaan Bahasa Jawa sehari-hari dapat dikatakan lebih utama. Perolehan bahasa jawa anak sehari-hari dipengaruhi oleh perilaku orang tua dan lingkungannya. Namun dalam praktiknya, mulai ada penurunan tentang pelestarian budaya jawa khususnya bahasa jawa, dimana kedudukannya semakin tergeser dengan adanya penggunaan Bahasa Indonesia pada semua aspek perkembangan yang diajarkan oleh guru di sekolah serta adanya anggapan bahwa menggunakan bahasa Indonesia dinilai anak lebih pandai. Seiring dengan perkembangan zaman, anak didik usia dini tidak hanya dituntut mahir dalam berbahasa Indonesia saja, akan tetapi perlu dikenalkan dengan Bahasa Jawa. Bahasa jawa sangat penting dikenalkan disekolah untuk melestarikan budaya daerah guna menjunjung tinggi kebudayaan nasional. Perlu kita ingat, bahwa kebudayaan nasional tidak akan ada tanpa adanya unsure-unsur kebudayaan daerah, karena kebudayaan daerah adalah warisan leluhur yang harus kita lestarikan jangan sampai hilang. Bangsa yang maju adalah bangsa yang peduli akan nasib generasi penerusnya, sedangkan bahasa merupakan kunci utama bagi generasi bangsa untuk membuka jendela dunia. Maka sebaiknya generasi penerus bangsa kita, perlu dikenalkan dan diajarkan bahasa jawa. meskipun Bahasa Jawa itu sendiri bukan termasuk komponen yang wajib dalam kurikulum PAUD/TK/RA. Namun apa salahnya jika semenjak usia dini atau masa emas (golden age)
dimana usia 0

  • – 6 tahun adalah masa peka dan pesatnya perkembangan otak anak, maka sangat tepat jika anak usia dini dikenalkan dengan Bahasa Jawa.

  yang

  Oleh sebab itu penguasaan kosakata Bahasa Jawa merupakan dasar agar kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari khususnya di daerah Jawa Tengah, perlu mendapatkan perhatian dan perlu ditingkatkan pada anak usia dini. Dengan penguasaan kosakata bahasa dengan baik, anak didik akan mempunyai bekal ilmu pengetahuan tambahan yang berguna ketika memasukki jenjang pendidikan dasar yang lebih tinggi yaitu SD dan yang terpenting adalah anak didik dibekali kemampuan memahami kata sederhana dan melafalkan kosakata Bahasa Jawa dengan benar.

  Namun dalam praktiknya di lembaga pendidikan anak usia dini, dalam pembelajaran bahasa khususnya di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II masih dijumpai berbagai masalah yaitu keterbatasan kosakata yang diketahui anak, permasalahan lain yaitu terdapat orang tua atau orang

  • –orang yang ada di sekitar anak yang sengaja berbicara dengan lafal yang dibuat
    • buat, serta adanya beberapa anak yang mempunyai gangguan alat artikulasi sehingga anak tidak dapat mengucapkan bunyi-bunyi vokal tertentu. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan, diperoleh hasil ketuntasan dalam bidang bahasa mencapai 28% dari 20 anak Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II kelompok A, yang artinya masih banyak anak yang kurang tertarik dengan pembelajaran bahasa, guru hanya menyuruh anak untuk menirukan syair, mengulang kalimat dalam lirik lagu/ tembang jawa, menebalkan huruf dan menyalin kembali huruf/kata/kalimat, sehingga anak tidak dapat mengekspresikan perasaan, emosi, dan pengalamannya ke dalam bahasanya secara sederhana, dikarenakan penerimaan bahasa yang kurang maksimal.

  Mengacu dalam Permendikbud RI No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD dalam Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia Dini 5 - 6 (2014:7) menerangkan bahwa, “Pembelajaran bahasa menurut Kompetensi Dasar pada kurikulum dua ribu tiga belas mencakup tigal hal yaitu memahami (reseptif) bahasa, keaksaraan dan mengekspresikan bahasa”.

  Hal ini perlu mendapat perhatian yang lebih agar anak didik kita dapat menguasai seluruh aspek perkembangan bahasa dengan baik . Mengingat permasalahan tersebut dan agar anak-anak lebih mudah menyerap, memahami, menguasai kosakata bahasa, serta untuk menumbuhkan daya pikir, daya imajinasi, daya kreatifitas anak didik, maka anak didik tersebut harus terlibat langsung dalam menemukan pengetahuan sendiri. Oleh karena itu, peneliti segera menindaklanjuti yaitu di dalam pembelajaran bahasa perlu suatu metode atau cara unik, inovatif dan kreatif serta menyenangkan, agar anak didik dapat menguasai kosakata Bahasa Jawa dengan baik, maka terciptalah suatu metode cerita bergambar yang akan diimplementasikan di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II, yang mana penulis terinspirasi pada penelitian sebelumnya oleh Daroah tentang “meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bercerita dengan media audio visual pada kelompok B di RA Perwanida 2 Slawi” yang telah banyak memberikan manfaat berupa peningkatan Bahasa Indonedia dengan metode bercerita. Hal inilah yang ingin dikembangkan oleh penulis untuk melakukan penelitian pada usia dini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu metode yang digunakan penulis adalah metode cerita bergambar dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode bercerita audio visual. Tujuan pada penelitian sebelumnya lebih menekankan pada aspek peningkatan Bahasa Indonesia, sedangkan penelitian yang penulis kembangkan, lebih menekankan pada penguasaan kosakata Bahasa jawa.

  Metode cerita bergambar itu sendiri merupakan suatu metode cerita langsung dengan menyajikan gambar yang menarik dan dilafalkan dengan Bahasa Jawa dengan tujuan anak terlibat langsung dan dapat menyerap pengetahuan baru tentang kosakata Bahasa Jawa dan dengan metode tersebut akan mudah diterima anak didik serta selalu diingat oleh anak didik. Dengan metode ini, anak akan tertarik sekaligus memahami nama benda (kosakata) yang dididengarnya. Metode ini sangat bermanfaat bagi guru yang mempunyai kesulitan dalam memberikan pengetahuan tentang Bahasa Jawa kepada anak, karena metode ini memberikan solusi dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan yang berharga untuk proses belajar mengajar di mana pun dan kapan pun.

  Metode cerita bergambar diharapkan dapat meningkatkan kosakata Bahasa Jawa, yang akan menambah kualitas pengajaran dan pendidikan di Tarbiyatul athfal muslimat NU

  II sehingga tujuan daripada menciptakan tunas bangsa yang berintelektual dan religius dapat tercapai, sebagaimana dalam ayat Al- Qur’an yang menganjurkan agar umat manusia mau menuntut ilmu, tertuang dalam Firman Allah SWT :

  Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang

  • –orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

  yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat . Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “ (Al Mujadalah :11).

  Penerapan metode cerita bergambar diharapkan agar anak didik mampu memahami dan akhirnya mampu menggunakan kosakata Bahasa Jawa dengan tepat, kemudian anak mampu mengembangkannya ke dalam bentuk kalimat sederhana. Karena berawal dari penguasaan bahasa, maka anak akan cepat dan mudah dalam menguasai semua aspek perkembangan.

  Dari paparan diatas sehingga dipilihlah judul , “PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TARBIYATUL ATHFAL MUSLIMAT NU II DAWUNG PULISEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan pada penelitian ini, yaitu: “Apakah dengan metode cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata

  Bahasa Jawa pada anak usia 4-5 tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Dawung Pulisen Boyolali tahun pelajaran 2017/2018”.

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini, yaitu: “Untuk mengetahui apakah metode cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa pada anak usia 4-5 tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Dawung Pulisen Boyolali tahun pelajaran 2017/2018”.

  D. Hipotesis Tindakan

  Menurut Bambang Dwiloka (2012:29) menyatakan bahwa hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini yaitu:

  “Metode cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa pada anak usia 4-5 tahun di Tarbiyatul athfal Muslimat NU II Dawung Pulisen boyolali tahun pelajaran 2017/2018“.

  E. Indikator Keberhasilan

  Adapun indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh pihak sekolah sebesar 75% dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar seorang anak didik, dalam penguasaan kosakata Bahasa Jawa.

  F. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

  1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis yaitu: a.

  Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dan sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesional guru.

b. Sebagai bahan informasi kepada lembaga lain tentang pentingnya

  peningkatan penguasaan kosakata Basaha Jawa melalui metode cerita bergambar pada anak usia dini. c. Bagi guru RA, guru dapat menambah wawasan betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode cerita bergambar.

d. Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif dalam merancang dan mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk anak didik.

  2. Manfaat praktis yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu:

  a. Bagi orang tua Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan orang tua anak didik dapat meningkatkan kemampuan membimbing anak dalam penyampaian kosakata Bahasa Jawa untuk anak usia dini agar dapat dipahami oleh anak didik serta dapat memotivasi belajar anak didik guna memasuki jenjang sekolah selanjutnya.

  b. Bagi guru Guru adalah teladan dan orang tua anak di sekolah, hendaknya guru dapat menyampaikan kosakata Bahasa Jawa dengan baik dan tepat sehingga dapat digunakan anak dalam kehidupan sehari- hari dengan baik pula.

  c. Bagi anak didik Diharapkan dengan penelitian ini anak didik dapat menerima, memahami serta dapat menggunakan kosakata Bahasa Jawa dengan baik dan benar, sehingga anak lebih komunikatif.

  d. Bagi sekolah Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau pengetahuan baru tentang peningkatan penguasaan kosakata Bahasa Jawa melalui cerita bergambar, agar dapat diwujudkan dalam suatu lembaga pendidikan yang berhasil membentuk anak yang aktif berkomunikasi dengan baik.

G. Definisi Operasional Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa melepaskan diri dari bahasa.

  • – Dengan bahasa manusia dapat bergaul dengan sesama manusia di muka bumi ini. Ungkapan ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya peranan bahasa bagi perkembangan manusia.

  Pengertian kosakata berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:597) adalah perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu bahasa. Pendapat ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soedjito (1992:1) yaitu semua kata-kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kata yang dipakai dalam suatu ilmu, kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara.

  Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam berbahasa.

  Dalam penguasaan kosakata bahasa diperlukan suatu media cerita yang mana merupakan suatu media yang digunakan oleh guru secara langsung dalam pembelajaran.

  Menurut Khanifatul (2013:39-40) faktor yang dapat menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan, yaitu dengan menggunakan metode yang bervariasi, inovatif dan kreatif.

  Selain itu, seorang guru harus mendorong agar anak didiknya terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mencoba bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukaan ide secara langsung dengan kosakata yang diketahuinya.

  Metode bercerita menurut Winda Gunarti (2008: 53) bahwa bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan informasi atau sebuah dongeng belaka, yang bisa dilakukan secara lisan atau tertulis”. Menurut Zainal Fanani (2007:34) adalah “bercerita atau mendongeng adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia”. Metode bercerita digunakan untuk tujuan- tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih cerita atau dongeng yang menarik yang akan mendukung pada saat pembelajaran. Dengan cara memadukan cerita tersebut dengan pembelajaran, sebab keefektifan pemakaian metode bercerita harus memerlukan keterpaduan.

  . Metode cerita bergambar digunakan untuk memudahkan suatu pembelajaran agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki guna mencapai tujuan yang ditentukan.

  Skripsi yang berjudul Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa melalui Metode cerita bergambar pada Anak Usia 4-5 tahun yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak dengan usia 4 sampai 5 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan dengan menggunakan metode cerita bergambar disertai dengan penamaan benda-benda sesuai dengan tema yang diajarkan di sekolah dalam bentuk Bahasa Jawa sehingga meningkatkan perbendaharaan kata pada anak usia dini, yang mana dapat mewujudkan dan membantu perkembangan Bahasa Jawa, serta anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Basrowi, Suwandi (2008:25) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi anak didik dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti

  Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Yanto (2013:42) menjabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

  Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan (planning), tindakan (acting) , observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

  2. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok A di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II yang berlokasi Dawung, Pulisen, Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 11 perempuan. Peneliti memilih kelompok A, karena usia perkembangan bahasa sangat penting untuk lebih diprioritaskan semenjak dini, dengan penguasaan kosakata bahasa maka anak kelompok A akan mudah mempelajari aspek perkembangan lainnya (nilai agama moral, kognitif, fisik motorik, sosial emosional dan seni), semakin banyak anak didik kelompok A dalam menguasai kosakata bahasa maka akan semakin cepat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang baru. Adapun model pembelajaran yang digunakan di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II masih menggunakan model klasikal, karena adanya keterbatasan ruang belajar dan tenaga pendidik.

  Untuk itu peneliti mencoba mencari suatu solusi yang dapat memecahkan masalah tersebut dengan metode cerita bergambar sehingga penguasaan kosakata Bahasa Jawa dapat meningkat.

  3. Langkah-Langkah Penelitian

  Menurut Yanto (2013:40) tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu:

a. Tahap Rencana

  1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan penerapan metode cerita bergambar yaitu membuat (RKH) Rencana Kegiatan Harian.

  2) Membuat daftar nama benda beserta kosakata Bahasa Jawa yang akan diajarkan kepada anak didik.

  3) Menyiapkan lembar tes buatan peneliti atau lembar penugasan, yang mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut. 4) Membuat simulasi perbaikan b.

   Tahap Tindakan

  Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan metode cerita bergambar sesuai dengan konsep pembelajaran yang tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap perencanaan.

  c. Tahap Pengamatan

  Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir.

  d. Tahap Analisis dan Refleksi

  Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian, tahap refleksi meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

  Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu, peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain yaitu:

  a. Metode Observasi Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran. Menurut Sukardi (2009:78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar, cara melafalkan dan penguasaan kosakata Bahasa Jawa selama pembelajaran berlangsung. Instrumen penelitian yang diperlukan berupa lembar observasi. Lembar Observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung secara bersamaan, yaitu anak didik tidak diperintahkan maju satu per satu dalam melaksanakan tugas, melainkan semua secara bersama-sama mengikuti perintah guru dalam melafalkan kosakata Bahasa Jawa bersama-sama

  b. Metode Dokumentasi Cara lain memperoleh data dari penelitian adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, dimungkinkan peneliti memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari- harinya. Strategi ini menurut Sukardi (2009:81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

  Instrumen penelitian dalam metode dokumentasi meliputi : 1) Foto kegiatan pembelajaran.

  2) RKH.

  Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar serta hasil penilaian. 3) Data siswa, guru dan profil sekolah dari hasil wawancara

  Wawancara, yang mana ditujukan kepada informan yaitu Kepala Sekolah dan guru pendamping kelompok A di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II.

  Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah dan pendapat guru sebelum dan sesudah menerapkan metode cerita bergambar. 4) Catatan Lapangan

  Catatan Lapangan, yaitu yang diperlukan peneliti disini adalah catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian.

  Catatan lapangan diperoleh dari apa yang didengar, dilihat , dialami dan dipikirkan oleh peneliti.

  c. Tes Menurut Depdiknas tahun 2006 tentang Pedoman Penilaian di Taman Kanak- Kanak bahwa:

  Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan.

  Tes Buatan Peneliti, yaitu berupa lembar penugasan yang dikerjakan oleh anak didik yang berupa menebalkan kosakata, mewarnai gambar, menarik garis sesuai gambar bendanya, menempel/kolase dan menjawab pertanyaan tentang kosakata Bahasa Jawa, tes buatan peneliti tersebut digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang akan dianalisis dan diolah menjadi data kualitatif nantinya

  Peneliti merancang lembar penugasan untuk anak didik sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai hasil penerapan metode cerita bergambar, kemudian akan dianalisa dan diambil kesimpulannya.

5. Analisa Data

  Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang berbentuk angka

  • –angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

  Analisis data menurut Arikunto (2008:128) adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

  Tahap

  • –tahap yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data adalah:

  a. Pengumpulan data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan data.

  b. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum hal-hal yang pokok, memfokuskan hal- hal yang penting. Dicari tema dan polanya. Tahap ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data dan mencarinya apabila diperlukan.

  c. Display data Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat yang bersifat naratif dan tabel.

  d. Kesimpulan Kesimpulan dimaksudkan untuk melihat apakah tujuan pembelajaran yaitu penggunaan metode cerita bergambar dapat meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jawa pada anak usia 4-5 tahun di Tarbiyatul Athfal Muslimat NU II Dawung Pulisen Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 .

  Apabila penelitian tahap pertama (Siklus I) belum memenuhi tujuan pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang yaitu tahap Siklus II). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil dalam tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai Siklus II.

  Selain metode analisis diatas, peneliti juga menggunakan statistik sederhana untuk membantu mengungkapkan data sebagai upaya memperoleh data dan informasi secara lengkap.

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

  Simbol Skor/ Kategori Kriteria/Ketentuan Bintang Nilai

  1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang tepat atau anak tidak mau mencoba.

  2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan bantuan meniru teman

  3 Berkembang Sesuai Jika anak bisa dengan Harapan (BSH) bantuan awalan

  4 Berkembang Sangat Jika anak bisa tanpa Baik (BSB) bantuan

Dokumen yang terkait

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 5 TAHUN BERDASARKAN STATUS SOSIAL

0 6 21

MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL ANAK MELALUI DINAMIKA KELOMPOK BERBASIS BIMBINGAN PADA TK TARBIYATUL ATHFAL MAYONG LOR JEPARA TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 22

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE BERMAIN KARTU BERGAMBAR TK BILINGUAL PONTIANAK TENGGARA

0 1 15

PENGARUH METODE BERNYANYI TERHADAP PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS V MI MIFTAHUL ULUM DESA KARANGMOJO KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2007/2008. - Test Repository

1 2 75

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERAGA KOTAK CERDAS DI KELOMPOK A TKIT AL-FURQON KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 6 108

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS MELALUI METODE KREASI GAMBAR HURUF ABJAD PADA ANAK USIA DINI DI RA PERWANIDA 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 149

PENINGKATAN KERJASAMA ANAK MELALUI METODE PROYEK MENGHIAS KELAS PADA SISWA KELOMPOK B RA AZ-ZAHRA JOMBOR KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 108

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI METODE BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI DI RA MASITOH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 159

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ETIKA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK B ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MIFTAHUL HUDA I LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 11 142