Pengaruh biaya promosi terhadap laba perusahaan melalui peningkatan volume penjualan : studi kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA PERUSAHAAN MELALUI VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang

Antonius Yuwono Trisunu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang, (2) pengaruh positif tingkat penjualan barang terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak.

Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Getuk Marem Magelang pada bulan Maret-April 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah data penjualan, data biaya promosi, data laba bersih sebelum bunga dan pajak selama periode tahun 2003 – 2006.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif biaya promosi terhadap volume penjualan (t hitung = 3,254 > t tabel = 2,013 pada taraf signifikansi 0,05); (2) ada pengaruh positif volume penjualan terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak (t hitung = 15,724 > t tabel = 2,013 pada taraf signifikansi 0,05).


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE PROMOTION EXPENSES TOWARDS THE COMPANY PROFIT THROUGH INCREASING SALES

A Case Study on Getuk Marem Company in Magelang

Antonius Yuwono Trisunu Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The purposes of this research are to know: (1) positive influence of the promotion expenses towards the increasing sales; (2) positive influence of the increasing sales towards the net profit before interest and tax.

The research was conducted at Pabrik Getuk Marem Magelang in March-April 2007. Populations of this research are sales report, promotion expenses, and net profit before interest and tax report in 2003-2006.

The result of this research shows that (1) there is positive influence of the promotion expense towards the increasing sales (t count = 3,254 > t table = 2,013 with the significant level 0,05); (2) there is positive influence of increasing sales towards the net profit before interest and tax (t count = 15,724 > t table = 2,013 with the significant level 0,05).


(3)

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA PERUSAHAAN MELALUI PENINGKATAN

VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Antonius Yuwono Trisunu 011334103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


(4)

(5)

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Agustus 2008 Penulis


(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; Ia tidak

cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong

(1 Korintus 13 : 4)

.

Berbahagialah orang yang membawa damai,

karena mereka akan disebut anak-anak Allah

(Matius 5 : 9)

.

Segala sesuatu tidak akan berhasil bila kita tidak mau

berusaha dan berani mencoba.

kupersembahkan untuk:

Yesus penopang hidupku;

Ayahanda F.X W. Dibyoyuwono dan Ibunda Hartati yang tercinta;

Mbak Rini dan Mas Rumpun, serta keponakanku Jonathan tersayang;


(8)

ABSTRAK

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA PERUSAHAAN MELALUI VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang

Antonius Yuwono Trisunu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang, (2) pengaruh positif tingkat penjualan barang terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak.

Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Getuk Marem Magelang pada bulan Maret-April 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah data penjualan, data biaya promosi, data laba bersih sebelum bunga dan pajak selama periode tahun 2003 – 2006.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif biaya promosi terhadap volume penjualan (t hitung = 3,254 > t tabel = 2,013 pada taraf signifikansi 0,05); (2) ada pengaruh positif volume penjualan terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak (t hitung = 15,724 > t tabel = 2,013 pada taraf signifikansi 0,05).


(9)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE PROMOTION EXPENSES TOWARDS THE COMPANY PROFIT THROUGH INCREASING SALES

A Case Study on Getuk Marem Company in Magelang Antonius Yuwono Trisunu

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The purposes of this research are to know: (1) positive influence of the promotion expenses towards the increasing sales; (2) positive influence of the increasing sales towards the net profit before interest and tax.

The research was conducted at Pabrik Getuk Marem Magelang in March-April 2007. Populations of this research are sales report, promotion expenses, and net profit before interest and tax report in 2003-2006.

The result of this research shows that (1) there is positive influence of the promotion expense towards the increasing sales (t count = 3,254 > t table = 2,013 with the significant level 0,05); (2) there is positive influence of increasing sales towards the net profit before interest and tax (t count = 15,724 > t table = 2,013 with the significant level 0,05).


(10)

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kasih, atas berkat dan rahmatnya penulis dapat melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul : “ PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA PERUSAHAAN MELALUI VOLUME PENJUALAN “ Studi kasus pada Pabrik Getuk Marem di Magelang ini.

Penelitian dan penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd), Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, di Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak sekali pihak yang terlibat dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pngetahuan Sosial.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Program Studi Pendidikan Akuntansi.


(12)

5. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. dan Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu dan penguji terima kasih atas bantuan, saran, dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen PAK serta segenap staf sekretariat PAK yang telah banyak membantu penulis dalam belajar di bangku kuliah.

7. Mas Aris serta managemen Pabrik Getuk Marem di Magelang yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh berbagai informasi terkait dengan penelitian ini.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta terus berjaga dalam doanya untuk penulis.

9. Kakakku Mba Rini dan Mas Rumpun serta Keponakanku Jonathan tersayang yang telah membantu memberikan dorongan, doa dan bantuan.

10. Keluarga besar Eyang Salam di Nganjuk - Jawa Timur serta keluarga besar Eyang Baroni di Kutoarjo – Jawa Tengah.

11. Chatarina Tri Widiastuti tersayang yang selalu menemani penulis dalam suka dan duka.

12. Sahabat-sahabatku Ria dan Wahyu, Fita dan Feri, Koco dan keluarga terima kasih atas persahabatan dan bantuannya selama ini.

13. Teman-teman seperjuangan Sunu (paijo) dan Ria (paijem), anton (burket), Hotma, Yohanes, Dana (mami) semoga sukses GBU.

14. Andri (A), Totok, Agus Degei, Dewi Arlen, teman-teman PAK’C 2001 serta teman-teman PAK 2001 terima kasih atas kebersamaan kita selama kuliah Good luck.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah Bapa senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari dengan berkatnya yang melimpah.


(13)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya ini. Akhir kata penulis berharap semoga sekripsi ini dapat bermanfaat bagi semus pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN TEORI ... 7

A. Pemasaran ... 7


(15)

2. Tujuan Pemasaran ... 8

3. Konsep Pemasaran ... 9

B. Strategi Marketing Mix ... 11

1. Produk ... 11

2. Harga ... 12

3. Saluran Distribusi ... 13

4. Promosi ... 14

C. Pengertian Biaya Promosi ... 17

D. Laporan Keuangan ... 18

1. Informasi dan Pengertian Laporan Keuangan ... 18

2. Sifat Laporan Keuangan ... 18

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ... 20

4. Laba ... 21

E. Kerangka Berfikir ... 24

F. Kajian yang Relevan ... 26

G. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27


(16)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 30

1. Deskripsi Data ... ... 30

2. Uji Normalitas ... 30

3. Linieritas ... 32

4. Korelasi Product Moment ... 32

5. Analisis Regresi Sederhana ... 34

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

B. Visi dan Misi ... 37

C. Personalia ... 38

D. Produksi ... 38

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Deskripsi Variabel Penelitian ... 40

B. Hasil Uji Prasyarat ... 41

C. Hasil Uji Hipotesis ... 43

D. Analisis Regresi Sederhana ... 44

E. Pembahasan ... 46

BAB VI. PENUTUP ... 49

A. Kesimpulan ... 49


(17)

C. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA ... 51 DAFTAR PERTANYAAN ... 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia bisnis mengalami kemajuan pesat. Para pelaku bisnis berlomba untuk memproduksi barang-barang kebutuhan yang memegang peranan penting dalam hidup manusia. Banyak perusahaan sejenis berdiri dan menghasilkan produk yang sama. Hal ini tentunya membuat peta persaingan semakin ketat. Dalam situasi seperti ini, perusahaan dituntut untuk lebih mengembangkan dirinya agar mampu memposisikan produknya secara tepat untuk meraih pangsa pasar.

Pasar sebagai pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi mempunyai andil yang sangat besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pasarlah yang dapat menentukan seberapa besar keuntungan sebuah perusahaan. Pasar tidak bisa didekati dengan cara-cara tradisional oleh perusahaan. Artinya mesti barangnya bagus, konsumen belum tentu mau datang, jadi mereka harus termotivasi agar mau datang (Rhenald Kasali, 1997 :13). Hal demikian agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.

Promosi merupakan salah satu media yang tepat untuk menciptakan permintaan melalui pemberian informasi sekaligus mempengaruhi dan mengingatkan konsumen pada suatu produk agar konsumen bersedia


(19)

menerimannya, membeli, bahkan sampai loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. Konsumen yang pintar tidak akan membeli suatu produk jika ia tidak mengetahui dan tidak yakin terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Kenyataan yang ada di pasar menunjukkan suatu keadaan dimana adanya persaingan tidak sempurna yang disebabkan differensiasi produk yang luas, adanya tingkah laku pembeli yang rasional, dan begitu minimnya informasi tentang pasar. Hal ini mengakibatkan semakin pentingnya peranan promosi yang harus dilakukan oleh perusahaan, baik dalam persaingan harga maupun non

harga.

Selain produk yang berkualitas, perusahaan selalu menganggap bahwa perusahaan tidak mampu bertahan hidup tanpa pelanggan. Setiap konsumen tidak lagi sekedar membeli suatu produk tetapi juga segala aspek jasa maupun pelayanan yang melekat pada produk tersebut, mulai dari tahap pra-beli hingga purna-beli. Dengan prinsip ini konsumen selalu ingin dilayani dengan baik. Meskipun produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi, jika pelayanan yang diberikan oleh karyawan penjualan tidak menyenangkan, maka pelanggan dapat beralih pada perusahaan lain karena mereka merasa tidak dihargai.

Banyak perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang sejenis dengan penawaran yang menarik. Konsumen tentunya akan memilih perusahaan yang memberikan nilai tertinggi dengan mempertimbangkan banyak faktor yang


(20)

memenuhi kebutuhannya. Perusahaan perlu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Pengetahuan ini penting bagi perusahaan untuk meningkatkan omset penjualan. Tanpa keputusan pembelian dari konsumen maka tidak akan terjadi permintaan barang dan jasa.

Salah satu tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya untuk mencapai kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan (Asri, 1985:121). Untuk mencapai keadaan tersebut perusahaan tentunya membutuhkan strategi yang tepat dan juga kerjasama yang saling mendukung antar bagian dalam perusahaan. Salah satu elemen yang harus diperhatikan adalah bidang pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan yang menjadi ujung tombak dalam perusahaan. Berhasil tidaknya suatu bisnis, salah satunya tergantung pada keahlian di bidang pemasaran (Swasta & Irawan, 1985:5). Kegiatan produksi akan berhenti bila pemasaran produknya macet.

Dalam kegiatan pemasaran ini aktivitas promosi perlu mendapat perhatian agar menjadi efisien dan efektif. Promosi merupakan salah satu unsur marketing mix selain produk, harga dan saluran distribusi. Kegiatan promosi perusahaan dapat dijalankan dalam bentuk yang bervariasi, misalnya dengan mengadakan penjualan tatap muka (Personal selling), periklanan, publisitas dan promosi penjualan. Dalam operasionalnya, kegiatan promosi ini juga membutuhkan dukungan biaya, guna mencapai tingkat penjualan yang optimal. Tingkat


(21)

penjualan yang optimal akan berpengaruh pada laba bersih perusahaan. Oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut, mengenai pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan laba bersih perusahaan. Bertolak dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi terhadap Laba Perusahaan melalui Volume Penjualan”. Studi kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui banyak variabel yang berpengaruh pada faktor yang dapat mempengaruhi laba penjualan seperti biaya kualitas, biaya operasi dan lain-lain. Pada penelitian ini akan dibahas faktor yang mempengaruhi laba perusahaan ditinjau dari peningkatan volume penjualan yang disebabkan oleh biaya promosi.

C. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang?


(22)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif tingkat penjualan barang terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan memberikan evaluasi tentang cara perusahaan dalam meningkatkan laba yang selama ini telah dilaksanakan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini memberikan tambahan referensi bahan bacaan dan bahan acuan yang dapat digunakan oleh setiap mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan.


(23)

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini menambah wawasan dan kemampuan berpikir bagi peneliti khususnya dalam bidang pemasaran. Sebagai implementasi atas teori yang telah didapat pada perkuliahan untuk mempersiapkan diri memasuki dunia bisnis.


(24)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pemasaran 1. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut juga tergantung pada keahliannya dalam bidang pemasaran, bidang produksi, keuangan dan bidang-bidang lainnya. Banyaknya perusahaan yang menawarkan barang dan jasa yang mengakibatkan konsumen lebih selektif dan memilih perusahaan yang menyediakan kebutuhan dan keinginannya. Perusahaan harus melaksanakan pemasaran sebaik-baiknya agar dapat menjaring konsumen sebanyak mungkin dan berusaha untuk bisa mempertahankannya.

Pemasaran menurut Stanton (1990:10) adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosiskan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Sedangkan pemasaran menurut Kotler (2005:10) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang


(25)

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Dari kedua definisi di atas dapat diterangkan bahwa arti pemasaran lebih luas dari pada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi di dalam suatu lingkungan yang terus menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan lingkungan dapat merupakan tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

2. Tujuan Pemasaran

Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan pemasaran, yaitu laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Laba merupakan tujuan umum dari perusahaan. Tujuan pemasaran merupakan


(26)

wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

3. Konsep Pemasaran

Kegiatan pemasaran telah berkembang dari kegiatan distribusi dan penjualan menjadi suatu falsafah dan dilandasi dengan suatu sikap atau paham yang mengatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen adalah syarat untuk mencapai tujuan perusahaan. Falsafah tersebut kini telah menjadi pedoman bagi kegiatan pemasaran dan disebut sebagai konsep pemasaran, konsep ini bertitik tolak dari kebutuhan konsumen. Perusahaan memperoleh laba melalui kepuasan konsumen dengan program pemasaran yang terpadu.

Definisi konsep pemasaran menurut Swastha (1984:17) adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Definisi konsep pemasaran menurut Kotler (2005:22):

Konsep pemasaran adalah suatu orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dan menyesuaikan organisasi dengan tujuan memberi kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien daripada apa yang diberikan oleh pesaing.

Definisi konsep pemasaran menurut Stanton (1990:20) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa konsep pemasaran itu


(27)

berorientasi pada konsumen (consumer oriented), karena tujuan dari konsep pemasaran ini adalah untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar dalam konsep pemasaran Swastha dan Handoko (2000:6):

a. Orientasi konsumen

Perusahaan akan mencapai kesuksesan bila perusahaan tersebut berorientasi pada konsumen, yang berarti perusahaan harus mampu menciptakan produk yang sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini meliputi 5 dimensi yaitu:

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan. 3. Menentukan produk dan program penjualan.

4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Setiap bagian dalam perusahaan harus terintegrasi sehingga mempunyai peranan yang dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan


(28)

samping itu, bagian dalam perusahan perlu bekerjasama dengan baik dan selaras dengan tujuan perusahaan.

c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan menggunakan konsep ini adalah untuk memperbaiki hubungan konsumen, karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan dan dapat meningkatkan laba.

B. Strategi Marketing Mix

Perencanaan strategi pemasaran yang matang sangat diperlukan untuk meningkatkan penjualan atau menstabilkan penjualan. Salah satu alat strategi pemasaran yang dapat digunakan adalah marketing mix atau bauran pemasaran. Definisi marketing mix atau bauran pemasaran menurut Philip Kotler (2000:54): Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Variabel-variabel yang terdapat dalam marketing mix adalah sebagai berikut: 1. Produk

Definisi produk menurut Kotler (2000:448) adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki atau dikonsumsi


(29)

sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Dalam pengembangan produk, seorang perencana produk harus berpikir dalam lima tingkatan yaitu: a. Inti produk (core product), yaitu manfaat produk yang benar-benar dibeli

konsumen.

b. Produk umum (generic product), yaitu versi dasar dari sebuah produk. c. Tingkat ketiga pemasar menyiapkan harapan tentang sebuah produk

(expected product), yaitu serangkaian atribut yang biasanya menjadi

harapan dan disetujui konsumen ketika mereka membeli.

d. Pada tahap keempat pemasar menyiapkan produk disempurnakan

(agmented product), salah satunya dengan memuaskan tambahan

pelayanan atau manfaat yang membedakan tawaran sebuah perusahaan dengan tawaran pesaing.

e. Pada tingkat kelima terdapat produk potensial (potential product), yaitu semua dari penyempurnaan dan perubahan sebuah produk yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

2. Harga

Definisi harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dalam membuat kebijaksanaan atas penetapan harga pada suatu produk perusahaan harus mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok (Basu Swasta dan


(30)

a. Menentukan tujuan harga, misalnya bertahan hidup, maksimalisasi laba jangka pendek, unggul dalam kualitas produk.

b. Menentukan permintaan yang akan memperlihatkan jumlah produk yang akan dibeli pada periode tertentu dengan berbagai tingkat harga.

c. Memperkirakan biaya pada berbagai tingkat produksi dan dalam kurva pengalamannya.

d. Menganalisis harga dan tawaran pesaing, perusahaan menguji dan mengambil harga pesaing sebagai harga dasar penetapan harga jual.

e. Memilih metode penetapan harga, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode penetapan harga.

f. Menentukan harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan reaksi yang mungkin timbul dari distributor, pesaing dan pemerintah.

3. Saluran Distribusi

Dalam rangka kegiatan memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih secara tepat saluran pemasaran. Definisi saluran pemasaran menurut Kotler (2000:125) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.


(31)

4. Promosi

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran atau promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan (Swastha dan Irawan, 1985:349).

a. Tujuan promosi

Perusahaan dalam mengadakan kegiatan promosi bertujuan agar calon pembeli dapat memberikan tanggapan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Tanggapan positif tampak bila program promosi dapat menimbulkan keinginan calon konsumen untuk membeli barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

b. Macam-macam kegiatan promosi

Untuk mencapai tujuan promosi, biasanya perusahaan akan memilih kegiatan promosi yang dianggap paling efektif untuk perusahaan yaitu: 1) Advertising/periklanan

Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu (Swastha, 1984:245). Dalam menyampaikan informasi tentang suatu produk pada konsumen,


(32)

semua media yang tersedia selalu cocok untuk dipergunakan dalam penyampaian informasi produk

Adapun fungsi advertising adalah: a. Memberikan informasi

b. Membujuk atau mempengaruhi konsumen yang dituju c. Menciptakan kesan kepada produk

d. Memuaskan keinginan konsumen

e. Sebagai salah satu alat komunikasi perusahaan dengan konsumen Tujuan utama periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan adalah:

a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain

b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan dalam jangka waktu tertentu

c. Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya

d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru e. Memperkenalkan produk baru

f. Menambah penjualan industri


(33)

h. Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan

2) Personal selling/penjualan perseorangan

Interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Menurut Kotler (1984:125) tenaga penjual melaksanakan satu atau beberapa jenis tugas untuk perusahaan mereka yaitu:

a. Mencari pelanggan baru

b. Mengkomunikasikan informasi mengenai produk perusahaan c. Menjual produk

d. Melayani berbagai jasa pada pelanggan seperti memberikan konsultasi, bantuan teknis dan sebagainya

3) Publikasi

Sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawasan dari sponsor.

4) Promosi penjualan

Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain


(34)

pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi.

C. Pengertian Biaya Promosi

Sebelum menjelaskan masalah biaya promosi terlebih dahulu disajikan pengertian tentang biaya dan pengertian promosi. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 1991:8).

Jadi biaya promosi adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang dari dana tunai yang dikeluarkan dalam kegiatan promosi yang meliputi periklanan,

personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung serta hubungan

masyarakat dan publisitas.

a. Biaya personal selling adalah biaya-biaya yang digunakan dalam kegiatan penjualan perseorangan

b. Biaya publisitas adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan publisitas misalnya dana untuk sponsor

c. Biaya promosi penjualan adalah biaya-biaya yang digunakan untuk peragaan, pertunjukan, pameran, demonstrasi dan sebagainya

d. Biaya periklanan adalah biaya-biaya yang digunakan dalam kegiatan periklanan


(35)

D. Laporan Keuangan

1. Informasi dan Pengertian Laporan Keuangan

Informasi keuangan yang akurat sangat diperlukan pihak intern maupun ekstern perusahaan. Bagi pihak intern perusahaan, informasi dalam hal ini dari pihak manajemen keuangan, laporan keuangan akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan terutama pada sektor keuangan. Informasi keuangan yang berupa data historis akan digunakan oleh manajemen untuk meramalkan (forcasting) keuangan untuk periode yang akan datang. Bagi pihak ekstern perusahaan informasi keuangan akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan sehingga dapat diambil keputusan yang tepat terhadap perusahaan yang bersangkutan, misalnya pertimbangan kreditor untuk memberikan kredit atau tidak, ataupun pertimbangan investor dalam membeli saham.

2. Sifat Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manejemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai progress report

laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara (Munawir, 2000:6):


(36)

a. Fakta yang telah dicatat (recorder fact)

Laporan keuangan dibuat atas dasar fakta dari laporan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention

and postulate)

Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (general

accepted accounting principle), hal ini dilakukan dengan tujuan

mempermudah pencatatan atau untuk keseragaman. c. Pendapat pribadi (personal judgement)

Walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Judgement atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatan yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar aktiva yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal, misalnya cara-cara atau metode-metode untuk menaksir piutang yang tidak akan ditagih, dan


(37)

penentuan beban penyusutan, serta penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergantung pada pendapat pribadi manajemennya dan berdasarkan pengalaman masa lalu.

3. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan sangat bermanfaat bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Bagi pihak intern laporan keuangan berguna untuk (Harnanto, 1995:11):

a. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap perlu.

b. Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan.

c. Merencanakan dan mengendalikan kegiatan / aktivitas sehari-hari dalam perusahaan.

d. Mempelajari aspek, tahapan-tahapan kegiatan tertentu dalam perusahaan. e. Menilai keadaan atau posisi keuangan dari hasil usaha perusahaan.

f. Sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada semua pihak yang menanamkan dan mempercayakan pengelolaan dananya didalam perusahaan tersebut, terlebih kepada pemilik.


(38)

Sedangkan menurut Needles, et.al (1986:398) bagi pihak ekstern, laporan keuangan bertujuan:

a. Untuk melengkapi informasi yang berguna dalam membuat keputusan dibidang investasi dan kredit.

b. Untuk memberi informasi yang berguna dalam menetapkan prospek arus kas.

c. Untuk memberi informasi tentang sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan, tuntutan terhadap sumber-sumber ekonomi ini dan perubahan-perubahan yang dilakukan terhadapnya.

4. Laba

Menurut kamus istilah keuangan dan investasi (Downes, 1994:352), laba adalah perbedaan positif sebagai hasil menjual produk dan jasa dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperkuat barang tersebut. Laba merupakan kelebihan harga jual atas harga pokok, atau untuk suatu perusahaan secara keseluruhan merupakan kelebihan pendapatan atas seluruh beban atau biaya. Morine (1986:3), mengemukakan bahwa ada tiga kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan dalam meningkatkan laba, yaitu:


(39)

a. Meningkatkan volume penjualan

Dapat dicapai dengan menaikkan volume penjualan dengan asumsi tidak terdapat kenaikkan biaya tak langsung dalam menangani volume tambahan itu.

b. Mengurangi biaya

Biaya memiliki hubungan yang negatif dengan laba dimana untuk meningkatkan laba, suatu perusahaan harus melakukan pengefisienan dan melakukan sesuatu secara efektif dan efisien agar diperoleh hasil yang lebih banyak dengan biaya yang sedikit.

c. Menaikkan harga jual

Secara khusus kenaikan harga merupakan cara tercepat untuk meningkatkan laba dengan anggapan dalam keadaan ceteris paribus, maka penambahan laba terjadi segera setelah perubahan harga mulai berlaku. Menaikkan harga relatif memerlukan waktu yang sedikit dibanding dengan meningkatkan volume penjualan dan mengurangi biaya.

Sedangkan beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh dalam peningkatan laba adalah sebagai berikut:

1. Memperluas pemasaran

2. Meningkatkan produktivitas staf penjualan 3. Meniadakan produk


(40)

5. Meningkatkan produktivitas melalui sumber manusia

6. Melakukan efisiensi dalam hal pembelian dan melakukan pengendalian persediaan

7. mempercepat tagihan dari para kreditor

Sebelum melakukan perencanaan laba, seorang manajer harus menetapkan sasaran laba, pihak manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut (Matz dan Usry, 1990:4):

1. Laba atau rugi yang dialami dari volume penjualan tertentu

2. Volume penjualan yang harus dicapai untuk menutup seluruh biaya yang terpakai, untuk menghasilkan laba yang memadai agar dapat membayar deviden bagi pemegang saham preferen dan saham biasa, dan untuk menahan sisa laba yang cukup guna memenuhi kebutuhan perusahaan di masa depan

3. Titik impas atau pulang pokok

4. Volume penjualan yang dapat dihasilkan oleh kapasitas operasi pada saat ini

5. Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran laba 6. Hasil pengembalian (return) atas modal yang digunakan


(41)

E. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang

Perusahaan memerlukan strategi promosi yang tepat agar dapat memasarkan produknya kepada konsumen. Kegiatan promosi dapat mengenalkan produk kepada konsumen akan manfaat dan karakteristik produk. Selanjutnya, konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian sehingga meningkatkan penjualan barang. Promosi penjualan merupakan salah satu dari marketing mix yang dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen agar konsumen melakukan pembelian. Kegiatan promosi penjualan dapat dilakukan dengan cara pemberian contoh barang, kupon/nota, kupon hadiah, undian dan kontes, rabat dan peragaan. Kegiatan promosi penjualan dapat menarik konsumen melakukan pembelian tidak hanya untuk memenuhi kebutuhannya tetapi juga karena terdorong untuk mendapatkan fasilitas lain yang diberikan dalam rangka program promosi penjualan. Berbagai bentuk promosi yang dilakukan akan menyebabkan komponen biaya promosi juga tinggi. Tingginya biaya promosi yang disebabkan karena penggunaan berbagai bentuk promosi, selanjutnya akan berdampak pada peningkatan penjualan.


(42)

2. Pengaruh positif tingkat penjualan barang terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menjual produknya sebanyak mungkin. Untuk dapat menjual produk secara maksimal, perusahaan harus menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar kebutuhan dan keinginan dari konsumen dapat terpenuhi. Tingkat penjualan barang terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak merupakan hasil dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan. Keputusan pembelian yang baik terhadap perusahaan akan dilakukan oleh produsen dengan cara yang tepat, sehingga akan meningkatkan omset penjualan yang akhirnya menghasilkan keuntungan yang tinggi dalam rangka pengembangan dan kemajuan perusahaan. Strategi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat, marketing mix tersebut dapat difokuskan baik pada produk, promosi , harga maupun distribusi.

Dalam memilih stategi yang baik, perusahaan harus bisa melihat apa yang diinginkan konsumen. Produk yang ditawarkan perusahaan harus bisa memenuhi selera konsumen. Untuk menunjang strategi pemasaran salah satunya yaitu dengan perusahaan harus meningkatkan biaya promosi dan tingkat penjualan maka akan menghasilkan laba bersih sebelum bunga dan pajak lebih tinggi. Peningkatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan menyebabkan laba bersih perusahaan sebelum bunga dan pajak tinggi dan


(43)

selanjutnya akan memperkenalkan produk perusahaan sehingga konsumen mengenal produk tersebut bahkan bersedia untuk membeli produk tersebut. Sehingga perusahaan dapat mencapai tingkat penjualan yang diharapkan dan tentunya akan meningkatkan laba bersih sebelum bunga dan pajak. (http:digilib.unikom.ac.ad/go.php?id=jbunikompp-gdl-sl-2005ernyyusuf2-1283).

F. Kajian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan MM. Ririh Wahyu Wigati (2004) yang berjudul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan” studi kasus pada perusahaan tenun Santa Maria Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara biaya promosi dengan tingkat penjualan.

G. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang 2. Ada pengaruh positif tingkat penjualan terhadap laba bersih sebelum bunga

dan pajak


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada Pabrik Getuk Marem Magelang. Studi kasus merupakan penelitian yang rinci tentang obyek tertentu, yaitu meliputi lingkungan maupun kondisi perusahaan (Suharsimi Arikunto, 2000:314). Kesimpulan penelitian ini hanya berlaku pada Pabrik Getuk Marem Magelang. Penelitian ini juga tergolong dalam penelitian deskriptif karena berusaha untuk mengungkapkan suatu masalah dan bersifat pengungkapan fakta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Getuk Marem Magelang. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian yang akan diteliti adalah bagian pemasaran, bagian akuntansi, bagian promosi.


(45)

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah: • Data penjualan selama periode 2003 - 2006

• Data biaya promosi selama periode tahun 2003 - 2006

• Data laba bersih sebelum bunga dan pajak selama periode tahun 2003 – 2006

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain (Murti. S dan S. Wahyuni, 2006:22). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah biaya promosi.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Namun, suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat (Murti. S dan S. Wahyuni, 2006:22). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah volume penjualan dan Laba perusahaan.

3. Variabel Intervening


(46)

dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur atau dimanipulasi. Dampaknya harus disimpulkan berdasarkan dampak variabel-variabel independent dan variabel dependen terhadap fenomena yang diamati. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel intervening adalah volume penjualan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi awal tentang subyek penelitian. Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi awal pada bagian pemasaran, bagian akuntansi, bagian promosi di Pabrik Getuk Marem Magelang.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara pengutipan data atau keterangan yang berhubungan dengan permasalahan. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data laporan keuangan Pabrik Getuk Marem Magelang.


(47)

3. Observasi

Metode observasi adalah suatu kegiatan pengamatan terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini digunakan untuk mengamati peristiwa yang ada di Pabrik Getuk Marem Magelang.

F. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data

Analisis ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah didapat dari penelitian di lapangan yang meliputi dokumentasi, variabel biaya promosi dan laba perusahaan melalui peningkatan volume penjualan. Dari hasil pendeskripsian data dapat diketahui biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan cenderung meningkat atau menurun.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan


(48)

yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis ( Imam Ghozali, 2002:35-36 ).

Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan ( deviasi ) terbesar. Harga Fo ( X ) – Sn terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut ( Imam Ghozali, 2002:36 ):

D = maksimum Fo ( X ) – Sn ( X ) Keterangan:

D = Deviasi maksimum

F = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan. Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Uji normalitas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Hipotesis pada uji normalitas dirumuskan sebagai berikut:

H0 = data berdistribusi normal Ha = data berdistribusi tidak normal Kriteria penerimaan:

• Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 diterima.

• Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 ditolak.


(49)

3. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara antara variabel bebas dengan terikat. Pengujian dilakukan dengan Uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:332):

2 2 e tc S S F =

Dimana nilai STC2 dan

2

e

S dapat dicari dengan rumus:

2 ) ( : 2 − k TC JK

STC dan

k n

E JK

Se

) ( :

2

Keterangan:

F = Nilai Funtuk garis regresi

2

TC

S = Varians tuna cocok

2

e

S = Varians kekeliruan

JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = Jumlah kuadrat kekeliruan

Dalam hal ini, kita tolak hipotesis model regresi linier jika

) , 2 )( 1

( k n k

F

Fα . Untuk distribusi Fyang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).

4. Korelasi Product Moment

Sebelum melakukan uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat perlu di ketahui korelasimya. Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan


(50)

demikian dapat diketahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus korelasi product moment sebagai berikut (Sudjana, 1996: 369):

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

− − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r Keterangan:

r = Koefisien korelasi

X = Variabel promosi, tingkat penjualan dan laba bersih sebelum bunga dan pajak.

Y = Variabel volume penjualan ∑XY = Jumlah hasil kali X dan Y

Pengujian signifikansi dilakukan berdasarkan uji t dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:380):

t =

2 2 − − n n r Keterangan: t = harga t-tes yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t kritis pada tingkat signifikansi alpha 5% (α = 0,05). Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t kritis berarti hipotesis alternatif diterima atau hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t kritis berarti hipotesis alternatif ditolak atau hipotesis nol diterima.


(51)

Catatan: Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan cara yang sama. Berikut ini disajikan pedoman interpretasi nilai koefisien korelasi (Sugiyono, 2001:183)

Tabel 3.1

Nilai koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 -1,000 Sangat Kuat

5. Analisis Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk menjawab kedua hipotesis, yaitu untuk a. Mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang b. Mengetahui pengaruh tingkat penjualan terhadap laba bersih sebelum

bunga dan pajak

Kemudian dibuat persamaannya sebagai berikut (Sugiyono, 2005:244):

Y = a + bX Keterangan

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Setelah mengetahui persamaan regresi maka dilakukan pengujian koefisien korelasi. Langkah-langkah yang dilakukan adalah (Suharyadi,


(52)

a. Menentukan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang.

Ha = Ada pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang.

b. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel tingkat penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebelum bunga dan pajak perusahaan. Adapun rumus uji-t adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:215):

t =

2

1 2

r n r

− −

c. Menentukan level of significance = 5% dan degree of freedom n-2. d. Menentukan daerah keputusan:

Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≤ ttabel

e. Mengambil kesimpulan apakah Ho diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel.


(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Pabrik Getuk Marem berdiri pada tahun 1988 dan dikelola oleh Bapak Hanggono. Pabrik ini dirancang oleh Bapak Sentot (Ayah mertua Bapak Hanggono). Pabrik ini awalnya hanya mempunyai 3 orang karyawan yang terdiri dari 2 laki-laki dan 1 perempuan. Hasil produksi pabrik ini pertama kali di pasarkan di Toko Roti Endang Jaya.

Pabrik Getuk Marem Magelang pada awalnya berupa industri rumah tangga. Semua urusan keuangan dan produksi ditangani oleh Bapak Hanggono dan istrinya. Modal awal untuk menjalankan usaha ini sebesar Rp. 500.000.

Dalam perkembangan selanjutnya Pabrik Getuk Marem berubah menjadi industri kecil dan telah memiliki karyawan sebanyak 30 orang. Saat ini hasil produksi Getuk Marem Magelang dipasarkan di kota Solo, Klaten, Kartosuro, Yogyakarta, Magelang, Semarang, Purwokerto, dan Kendal. Pada awalnya kegiatan promosi dilakukan dari mulut ke mulut, jumlah barang yang diproduksi tergantung pesanan dari distributor, pelanggan atau konsumen. Seiring perkembangannya kegiatan promosi dilakukan melalui radio-radio dan koran di wilayah kabupaten Magelang.


(54)

Pabrik ini pernah menjadi peserta dalam festival getuk terpanjang pada tanggal 22 April 2003. sampai saat ini, hasil produksi Getuk Marem Magelang dipasarkan dengan cara diantar ke toko-toko untuk dijual dengan sistem “titip jual” artinya pabrik tersebut baru akan mendapat bayaran dari toko-toko tersebut apabila barang sudah laku terjual. Hasil produk Getuk Marem hanya tahan selama 3 hari karena tanpa bahan pengawet, sehingga setiap hari dilakukan pengecekan pada setiap tempat pemasaran yaitu kota Solo, Klaten, Kartosuro, Yogyakarta, Magelang, Purwokerto dan Kendal. Apabila ada produk getuk yang tidak laku, maka produk tersebut dapat dikembalikan kepada pabrik. Kerugian akibat adanya barang yang tidak laku terjual ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab pabrik. Untuk meminimalkan kerugian, produk Getuk Marem yang telah kadaluarsa diolah menjadi pakan ternak sapi dan kambing.

B. Visi dan Misi 1. Visi

Visi Pabrik Getuk Marem Magelang adalah mengutamakan kepuasan konsumen.

2. Misi

Misi Pabrik Getuk Marem Magelang adalah menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.


(55)

C. Personalia

Saat ini Industri Kecil Getuk Marem Magelang telah berubah status menjadi pabrik dengan jumlah karyawan berjumlah 30 orang. Para karyawan tersebut mendapatkan kompensasi sesuai dengan jasa yang disumbangkan kepada pabrik. Kebijakan dalam hal kompensasi untuk para karyawan ditentukan oleh pemilik Getuk Marem tersebut yaitu Bapak Hanggono. Penentuan besar kecilnya kompensasi yang diberikan untuk karyawan berdasarkan dengan tingkat pendidikan karyawan dan pengalaman kerja.

Untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan perusahaan mengadakan pelatihan, kursus, dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pendidikan non formal demi peningkatan prestasi kerja karyawan.

D. Produksi

1. Kegiatan Usaha

Pabrik Getuk Marem Magelang memproduksi getuk dengan aneka rasa dan bentuk. Pabrik tersebut memiliki karyawan yang khusus bertugas mengantar hasil produksi getuk dipasarkan di toko-toko yang tersebar di kota Solo, klaten, Kartosuro, Yogyakarta, Magelang, Semarang, Purwokerto dan Kendal.


(56)

2. Kegiatan Operasi Perusahaan

Pabrik Getuk Marem beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB untuk hari senin sampai dengan hari jumat dan minggu, sedangkan untuk hari sabtu pabrik beroperasi mulai pukul 08.00 WIB samapi dengan pukul 11.00 WIB. Hari libur dalam satu minggu yaitu hari selasa. Apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja tersebut, maka mereka akan mendapat uang lembur. Jam lembur karyawan biasanya mulai pukul 18.30 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Karyawan yang biasanya bekerja lembur adalah teknisi mesin penggiling getuk sebab mereka harus memastikan bahwa keadaan mesin tersebut siap dipakai untuk hari berikutnya


(57)

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Variabel Penelitian

Pabrik Getuk Marem Magelang adalah perusahaan produsen makanan. Dalam proses produksi maupun pemasarannya membutuhkan dana untuk membiayai seluruh aktivitas manajemennya. Biaya-biaya pemasaran seperti biaya promosi penjualan, biaya periklanan dan biaya personal selling menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan volume penjualan. Untuk itu, kali ini peneliti mengamati variabel biaya promosi yang merupakan salah satu variabel yang turut memberikan pengaruh dalam peningkatan volume penjualan di Pabrik Getuk Marem. Berdasarkan analisis deskriptif dapat dilihat bahwa terdapat nilai terendah (minimum) dan tertinggi (maksimum) biaya promosi.

Tabel 5.1. Deskripsi Variabel-variabel Promosi dan Penjualan 2003-2006

Variabel

Minimum (Rp.)

Maksimum

(Rp.)

Rata-rata (Rp.)

Standar Deviasi

Biaya Promosi 50.000 200.000 119.791,67 56.247,537

Volume Penjualan 7.068.750 24.479.000 10.936.416,67 3.707.711,094


(58)

Volume penjualan terendah Rp. 7.068.750 / bulan, tertinggi Rp. 24.479.000 / bulan, rata-rata volume penjualan Rp. 10.936.416,67, dan standar deviasi Rp. 3.707.711,094.

Laba perusahaan terendah Rp. 410.150 / bulan, tertinggi Rp. 4.148.100 / bulan, rata-rata Rp. 1.725.116,67, dan standar deviasi Rp. 845.124,300.

Variabel biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan berfluktuasi. Ini dapat dilihat pada ketiga variabel tersebut setiap bulan (lihat lampiran hal 53).

Fluktuasi yang sangat tinggi baik pada biaya promosi, volume penjualan maupun laba perusahaan dapat juga dilihat dari nilai standar deviasi yang tinggi bahkan jumlah digit angka mendekati jumlah digit rata-ratanya (lihat lampiran hal 55).

B. Hasil Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu diadakan pengujian normalitas. Uji normalitas digunakan untuk melihat tingkat sebaran data suatu data penelitian yang digunakan. Data berdistribusi secara normal jika dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikansi KS hitung uji normalitas lebih tinggi dari signifikansi statistik 0,05 (atau 5%). Dari hasil uji normalitas menggunakan KS menunjukkan


(59)

tersebut menunjukkan nilai signifikansi KS hitung > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua data pada variabel biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya yaitu korelasi dan regresi guna menjawab hipotesisnya.

Tabel 5.2. Hasil uji normalitas

Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) α Ket.

Biaya Promosi Volume Penjualan Laba Perusahaan 0.077 0.073 0.062 0,05 0,05 0,05 Normal Normal Normal

2. Uji Linieritas

Uji prasyarat selanjutnya adalah uji linieritas. Uji ini untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh linieritas antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu biaya promosi terhadap volume penjualan dan volume penjualan terhadap laba perusahaan dalam data penelitian yang digunakan.Data dikatakan linier atau memiliki hubungan linier jika nilai F hitung deviation from linearity pada uji linieritas menunjukkan lebih rendah dari F tabel atau sig F > 5%.

Tabel 5.3. Hasil Uji Linieritas Korelasi Deviation

from Linierity

F tabel α Keterangan

X dengan Y1 X dengan Y2

0,791 1,266 3,21 19,47 0,05 0,05 Linier Linier


(60)

Dari hasil pengujian linieritas menunjukkan bahwa korelasi antara biaya promosi dengan volume penjualan didapat hasil nilai F hitung sebesar 0,791 sementara nilai F tabel pada df (2;44) adalah sebesar 3,21. Oleh sebab itu, nilai F hitung 0,791 lebih kecil dari nilai F tabel 3,21 atau nilai probabilitas 0,460 di atas nilai alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan adalah linier. Begitu juga untuk variabel volume penjualan dengan laba perusahaan didapat nilai F hitung 1,266 sementara nilai F tabel pada df (44;2) adalah sebesar 19,47. Oleh sebab itu, nilai F hitung 1,266 lebih kecil dari nilai F tabel 19,47 atau nilai probabilitas 0,540 atau di atas nilai alpha 0.05 (lihat lampiran hal 58), maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara volume penjualan dengan laba perusahaan linier.

C. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Korelasi Product Moment Antar Variabel

Sebelum menguji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan menjawab rumusan masalah, maka dapat digunakan analisis korelasi, yaitu mencari ada tidaknya hubungan antara variabel biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan. Untuk mencari hubungan positif atau negatif antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya dapat dilihat


(61)

hasil analisis korelasi. Hasil analisis korelasi pada permasalahan ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.4. Tabel Hasil Analisis Korelasi rxy (sig) Kriteria Kesimpulan Biaya Promosi

terhadap Volume Penjualan

0,433(0,002) Sig r xy < 5% Ada hubungan positif dan signifikan Volume Penjualan

terhadap Laba perusahaan

0,527(0,000) Sig r xy < 5% Ada hubungan positif dan signifikan Kriteria : Ada hubungan positif dan signifkan, jika nilai Sig r xy < 5% dan nilai rxy positif.

Dari hasil uji korelasi menggunakan korelasi product moment

diketahui hasil pada korelasi antara biaya promosi dengan volume penjualan adalah rxy : 0,433; sig : 0,002 (lihat lampiran halaman 55), korelasi tersebut termasuk dalam kategori sedang (lihat nilai koefisien korelasi hal 32). Demikian juga pada korelasi antara volume penjualan dengan laba perusahaan didapat hasil rxy : 0,527; sig : 0,000. korelasi tersebut termasuk dalam kategori sedang (lihat nilai koefisien korelasi hal 32). Dengan demikian pada kedua korelasi tersebut terdapat hubungan yang positif dan signifikan, ini dilihat dari sig < sig rxy yaitu 0,05.

D. Analisis Regresi Sederhana

1. Hipotesis 1 (pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan) a. Perumusan hipotesis


(62)

Ha : Biaya promosi berpengaruh positif terhadap volume penjualan b. Persamaan linier

Y = a + bX1

Y = 7520520,58 + 28,515 X1 c. Penarikan kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis pertama yaitu biaya promosi terhadap volume penjualan menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,254 > nilai t tabel 2,013 (lampiran hal 56), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, biaya promosi berpengaruh positif terhadap volume penjualan. Persamaan regresi seperti tersaji pada poin b menunjukkan bahwa harga koefisien regresi (b) bernilai positif. Hal tersebut berarti setiap pertambahan satu satuan variabel biaya promosi maka variabel volume penjualan juga akan mengalami pertambahan sebesar 28,515. Dengan kata lain semakin tinggi biaya promosi, maka volume penjualan juga akan semakin tinggi.

2. Hipotesis 2 (pengaruh volume penjualan terhadap laba perusahaan) a. Perumusan hipotesis

Y = a + bX2


(63)

b. Penarikan kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu volume penjualan terhadap laba perusahaan menunjukkan bahwa nilai t hitung 15,724 dan nilai t tabel 2,013. Mengingat t hitung 15,724 > nilai t tabel 2,013 (lampiran hal. 57), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, volume penjualan berpengaruh positif terhadap laba perusahaan. Persamaan regresi seperti tersaji pada poin b menunjukkan bahwa harga koefisien regresi (b) bernilai positif. Hal tersebut berarti setiap pertambahan satu satuan variabel volume penjualan maka variabel laba perusahaan juga akan mengalami pertambahan sebesar 0,206. Dengan kata lain semakin tinggi volume penjualan, maka laba perusahaan juga akan semakin tinggi.

E. Pembahasan

1. Hipotesis 1 (pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan)

Dari analisis regresi sederhana di atas tampak bahwa terdapat korelasi yang positif. Adanya pengaruh yang searah antara biaya promosi dengan volume penjualan berarti bila terjadi kenaikan pada biaya promosi maka akan menaikkan volume penjualan, dan sebaliknya bila terjadi penurunan pada biaya promosi akan mengakibatkan penurunan pada


(64)

determinasi 0,169 (lampiran hal. 56) yang berarti sumbangan biaya promosi terhadap volume penjualan sebesar 16,9 % artinya bahwa 16,9% volume penjualan bisa dijelaskan oleh biaya promosi, sedangkan sisanya (100% - 16,9% = 83,1%) dapat dijelaskan oleh variabel lain. Dengan demikian sumbangan biaya promosi terhadap volume penjualan masih tergolong sangat rendah.

Korelasi biaya promosi terhadap volume penjualan sedang, dikarenakan volume penjualan dipengaruhi tidak hanya biaya promosi saja, tetapi dapat dipengaruhi banyak faktor antara lain biaya personal selling, biaya periklanan, biaya promosi penjualan, dan lain-lain.

2. Hipotesis 2 (pengaruh volume penjualan terhadap laba perusahaan)

Dari analisis regresi sederhana di atas tampak bahwa terdapat pengaruh yang positif. Adanya pengaruh yang searah antara volume penjualan dengan laba perusahaan. Oleh karena itu, bila terjadi kenaikan pada volume penjualan maka akan menaikkan laba perusahaan, dan sebaliknya bila terjadi penurunan pada volume penjualan akan mengakibatkan penurunan pada laba perusahaan. Korelasi sebesar volume penjualan 0,918 dan koefisien determinasi 0,840 (lampiran hal. 57) yang berarti sumbangan volume penjualan terhadap laba perusahaan sebesar 84%, artinya bahwa 84% laba perusahaan bisa dijelaskan oleh volume


(65)

penjualan, sedangkan sisanya (100% - 84% = 16%) dapat dijelaskan oleh variabel lain. Dengan demikian pengaruh volume penjualan terhadap laba perusahaan masih tergolong sangat kuat.


(66)

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Biaya Promosi mempunyai pengaruh positif terhadap Volume Penjualan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 3,254 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,013 ( thit > ttabel ) pada taraf signifikansi 5% (0,05).

2. Volume Penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap Laba Perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 15,724 lebih besar nilai ttabel 2,013 ( thit > ttabel ) pada taraf signifikansi 5% (0,05).

B. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Rentang waktu penelitian yang pendek, sehingga hasil penelitian kurang maksimal.

2. Biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan berfluktuasi setiap bulannya, sehingga peneliti kesulitan untuk menentukan keberhasilan biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan.


(67)

C. SARAN

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan dalam memperlakukan biaya promosi, volume penjualan dan laba perusahaan. a. Pada hipotesis 1 yaitu pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan

diperoleh kesimpulan bahwa biaya promosi mempunyai pengaruh positif terhadap volume penjualan. Perusahaan pada masa-masa yang akan datang dapat menaikkan biaya promosi agar volume penjualan bertambah, dengan catatan melihat masanya. Artinya bila barang yang ditawarkan merupakan barang baru maka biaya promosi perlu ditingkatkan, atau pada tempat pemasaran baru maka biaya promosi perlu ditingkatkan.

b. Pada hipotesis 2 yaitu pengaruh volume penjualan terhadap laba perusahaan diperoleh kesimpulan bahwa volume penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap terhadap laba perusahaan. Perusahaan pada masa-masa yang akan datang dapat menaikkan volume penjualan agar laba perusahaan bertambah dengan cara menambah produksi dan memperluas atau menambah tempat pemasaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya, perlu meneliti rentang waktu penelitian yang lebih panjang atau pengambilan data laporan keuangan yang lebih lama agar dapat memberikan penyimpulan yang lebih tepat perjalanan prestasi pemasaran di Pabrik Getuk Marem Magelang.


(68)

DAFTAR

PUSTAKA

Adisaputro, G., Marwan Asri. (1985). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta. Downes, J. dan John Elliot Goodman,. (1994). Kamus Istilah Keuangan dan Investasi,

Edisi Ketiga. Jakarta: Elek Media Komputindo. Hadi, S. (1992). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

______ (2000). Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

Kasali, R. (1997). Manajemen Periklanan. Jakarta: PAUUI.

Kotler, P. (1984). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT Ikrar Mandiriabadi ________ (2000).Manajemen Pemasaran di Indonesia, AB Susanto, Jakarta:

Salemba Empat

________ (2005). Manajemen Pemasaran di Indonesia, AB Susanto, Jakarta: Salemba Empat

Morine, J.F. (1986). 100 Teknik Meningkatkan Laba (terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo.

Mulyadi. (1991). Akuntansi Biaya (Ed.5). Yogyakarta: Penerbit Aditya Media.. _______ (1999). Akuntansi Biaya (Ed.5). Yogyakarta: Penerbit Aditya Media. Munawir. (1995). Analisis Laporan keuangan, Yogyakarta: LIBERTY. Sugiyono. (1999). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________ (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________ (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(69)

Sumarni,S. dan Wahyuni,S,. (2006). Metode Penelitian Bisnis, edisi 1. Yogyakarta : Andi Offset.

Supranto, J. (1984). Statistik Teori dan Aplikasi. (Jilid I. Edisi 5). Jakarta: Erlangga. _________ (2004). Ekonometri.. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Swasta, B. (1984). Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

___________ (1985). Manajemen Pemasaran modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. ___________ (2000). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Singgih, S. (2001). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.


(70)

DAFTAR PERTANYAAN

Pedoman wawancara

A. Sejarah Perusahaan

1. Apa nama perusahaan dan kapan perusahaan berdiri? 2. Siapa nama pemilik perusahaan?

3. Siapa yang mendirikan Perusahaan? 4. Dalam bentuk apa perusahaan didirikan? 5. Apa misi dan tujuan didirikannya perusahaan? B. Lokasi Perusahaan

1. Dimanakah Alamat Perusahaan?

2. Faktor apakah yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan? C. Struktur Organisasi Perusahaan

1. Bagaimana struktur organisasi yang ada dalam perusahaan?

2. Apa tugas dan wewenang masing-masing bidang dalam perusahaan? D. Bagian Personalia

1. Tenaga Kerja

a. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada dalam perusahaan?

b. Usaha apa saja yang dilakukan perusahaan untuk memajukan karyawan? c. Berapa lama masa kerja karyawan?


(71)

2. Fasilitas-fasilitas

a. Fasilitas-fasilitas apa saja yang diberikan perusahaan kepada karyawan? b. Apakah ada tunjangan khusus yang diberikan perusahaan untuk karyawan

yang mendapat kecelakaan atau sakit? c. Apakah ada THR untuk karyawan? E. Bagian Pemasaran

1. Usaha apa yang dilakukan perusahaan untuk menarik konsumen?

2. Bagaimana persaingan dari perusahaan lain dan bagaimana cara perusahaan mengatasi persaingan tersebut?

F. Bagian Keuangan

1. Metode apa yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga jual produk? 2. Faktor apa yang mempengaruhi harga jual produk?

3. Apakah ada potongan harga yang diberikan kepada konsumen? G. Promosi

1. Promosi dilakukan dalam bentuk apa?

2. Pertimbangan atau alasan apa yang mendorong perusahaan memilih promosi tersebut?

3. Berapa frekuensi rata-rata kegiatan promosi dilakukan dalam satu bulan? 4. Siapa yang menjadi sasaran dari kegiatan promosi tersebut?


(72)

Pedoman Observasi Penelitian

1. Kegiatan promosi apa saja yang digunakan oleh perusahaan?

2. Berapa besar biaya promosi perusahaan selama periode tahun 2003 – 2005? 3. Berapa besar volume penjualan selama periode 2003 – 2005?

4. Berapa besar laba bersih sebelum bunga dan pajak selama periode tahun 2003 – 2005?


(73)

DATA INDUK PENELITIAN

Case Summaries

X Biaya Promosi

Y1 Volume Penjualan

Y2 Laba Perusahaan

1 100000 7950000 1486500

2 50000 8362500 1691500

3 50000 8418750 1586000

4 100000 9000000 1353500

5 100000 9412500 2643500

6 50000 8925000 1378500

7 150000 8700000 1432750

8 150000 8737500 1961500

9 150000 9431250 2763000

10 50000 9112500 2332500

11 50000 7068750 1050000

12 150000 18281250 4098000

13 50000 8200000 620750

14 100000 8040000 1193150

15 50000 8080000 1061800

16 50000 8700000 1374875

17 50000 8060000 1173475

18 50000 8840000 1113150

19 150000 9120000 1248700

20 100000 8200000 1189750

21 150000 8400000 1239000

22 50000 7960000 1161850

23 150000 18600000 3666750

24 150000 7240000 410150

25 50000 10965500 1954200


(74)

30 100000 11102000 1358300

31 150000 12284000 1403100

32 150000 13352250 2211150

33 200000 10351250 4148100

34 100000 9577750 1234850

35 150000 24479000 1222750

36 100000 10260250 724350

37 100000 10509000 1538600

38 200000 10416000 1415900

39 200000 12625000 2502000

40 200000 11648250 2105425

41 100000 10764750 1548275

42 100000 14392500 1238500

43 200000 11904000 1725100

44 200000 12206500 1240350

45 200000 13299500 2192050

46 200000 23157000 3729800

47 200000 10276500 839350

48 200000 9765000 1224000


(75)

DISTRIBUSI FREKUENSI

Frequencies

Statistics

48 48 48

0 0 0

119791.67 10936416.67 1725116.67 8118.633 535162.000 121983.185 100000.00 10012625.00 1424325.00 50000 8200000a 410150a 56247.537 3707711.094 845124.300 3163785461 13747121554078 714235081950 150000 17410250 3737950 50000 7068750 410150 200000 24479000 4148100 5750000 524948000 82805600 Valid

Missing N

Mean

Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum

Y X1 X2

Multiple modes exist. The smallest value is shown a.


(76)

UJI NORMALITAS DAN LINIERITAS

Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

48 48 48

119791.67 10936416.67 1725116.67 56247.537 3707711.094 845124.300 .184 .186 .190 .184 .186 .190 -.184 -.169 -.129 1.277 1.286 1.319 .077 .073 .062 N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

X Biaya Promosi

Y1 Volume Penjualan

Y2 Laba Perusahaan

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(77)

Linieritas

Report

Y1 Volume Penjualan

8885464.29 14 1201661.994 9928068.18 11 1848533.179 12745673 13 5142053.070 12564900 10 3897799.241 10936417 48 3707711.094 X Biaya Promosi

50000 100000 150000 200000 Total

Mean N Std. Deviation

ANOVA Table

1.39E+14 3 4.64E+13 4.026 .013 1.21E+14 1 1.21E+14 10.494 .002 1.82E+13 2 9.12E+12 .791 .460 5.07E+14 44 1.15E+13

6.46E+14 47 (Combined)

Linearity

Deviation from Linearity Between

Groups

Within Groups Total

Y1 Volume Penjualan * X Biaya Promosi

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Measures of Association

.433 .187 .464 .215 Y1 Volume Penjualan

* X Biaya Promosi


(78)

Report

Y2 Laba Perusahaan

1050000.00 1 .

410150.00 1 .

1386500.00 1 .

1161850.00 1 .

1193150.00 1 .

1173475.00 1 .

1061800.00 1 .

905250.00 2 402343.758

1491500.00 1 .

1239000.00 1 .

1486000.00 1 .

1356687.50 2 25721.009

1561500.00 1 .

1213150.00 1 .

1378500.00 1 .

1353500.00 1 .

1632500.00 1 .

1248700.00 1 .

1743500.00 1 .

1763000.00 1 .

1234850.00 1 .

1224000.00 1 .

724350.00 1 .

839350.00 1 .

1322750.00 1 .

1415900.00 1 .

1438600.00 1 .

1387900.00 1 .

1448275.00 1 .

1554200.00 1 .

1358300.00 1 .

1547000.00 1 .

1340350.00 1 .

1403100.00 1 .

1592050.00 1 .

1611150.00 1 .

Y1 Volume Penjualan 7068750 7240000 7950000 7960000 8040000 8060000 8080000 8200000 8362500 8400000 8418750 8700000 8737500 8840000 8925000 9000000 9112500 9120000 9412500 9431250 9577750 9765000 10260250 10276500 10351250 10416000 10509000 10556000 10764750 10965500 11102000 11147500 11206500 11284000 11299500 11352250


(79)

ANOVA Table

3.0E+13 45 7.E+11 8.132 .115 2.5E+13 1 3.E+13 310.21 .003 4.5E+12 44 1.E+11 1.266 .540 1.6E+11 2 8.E+10

3.0E+13 47 (Combined)

Linearity

Deviation from Linearity Between

Groups

Within Groups Total

Y2 Laba Perusahaan * Y1 Volume Penjualan

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Measures of Association

.918 .843 .997 .995 Y2 Laba Perusahaan *

Y1 Volume Penjualan


(80)

UJI KORELASI PRODUCT MOMENT

Correlations

Correlations

1 .433** .357*

. .002 .013

48 48 48

.433** 1 .527**

.002 . .000

48 48 48

.357* .527** 1

.013 .000 .

48 48 48

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

X Biaya Promosi

Y1 Volume Penjualan

Y2 Laba Perusahaan

X Biaya Promosi

Y1 Volume Penjualan

Y2 Laba Perusahaan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.


(81)

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Regression

Descriptive Statistics

10936416.67 3707711.094 48 119791.67 56247.537 48 Y1 Volume Penjualan

X Biaya Promosi

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

X Biaya

Promosia . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Y1 Volume Penjualan b.

Model Summary

.433a .187 .169 3378979.332 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), X Biaya Promosi a.

ANOVAb

1.20910E+14 1 1.209E+14 10.590 .002a 5.25205E+14 46 1.142E+13

6.46115E+14 47 Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X Biaya Promosi a.

Dependent Variable: Y1 Volume Penjualan b.


(82)

Coefficientsa

7520520.6 1157457.0 6.497 .000 28.515 8.763 .433 3.254 .002 (Constant)

X Biaya Promosi Model

1

B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Y1 Volume Penjualan a.

Regression

Descriptive Statistics

1564700.00 797619.693 48 10644750 3554122.708 48 Y2 Laba Perusahaan

Y1 Volume Penjualan

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

Y1 Volume Penjualana . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Y2 Laba Perusahaan b.

Model Summary

.918a .843 .840 319319.942 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Y1 Volume Penjualan a.


(83)

ANOVAb

2.52109E+13 1 2.521E+13 247.250 .000a 4.69040E+12 46 1.020E+11

2.99013E+13 47 Regression

Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Y1 Volume Penjualan a.

Dependent Variable: Y2 Laba Perusahaan b.

Coefficientsa

-628852.37 146918.546 -4.280 .000 .206 .013 .918 15.724 .000 (Constant)

Y1 Volume Penjualan Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Y2 Laba Perusahaan a.


(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(1)

66

ANOVAb

2.52109E+13 1 2.521E+13 247.250 .000a 4.69040E+12 46 1.020E+11

2.99013E+13 47 Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Y1 Volume Penjualan a.

Dependent Variable: Y2 Laba Perusahaan b.

Coefficientsa

-628852.37 146918.546 -4.280 .000

.206 .013 .918 15.724 .000

(Constant)

Y1 Volume Penjualan Model

1

B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Y2 Laba Perusahaan a.


(2)

(3)

(4)

69


(5)

70


(6)

Dokumen yang terkait

Perancangan Promosi Getuk Eco Magelang Melalui Media Iklan

6 88 74

ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TIMBANGAN “SSS” SURAKARTA

1 7 96

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAPPENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA Pengaruh Biaya Promosi dan Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Perusahaan Bakery Laras di Surakarta.

0 2 16

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Biaya Promosi dan Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Perusahaan Bakery Laras di Surakarta.

1 7 14

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. SEJATI DI SRAGEN.

0 2 8

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. SEJATI DI SRAGEN.

3 14 110

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA Pengaruh Biaya Promosi Dan Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada CV. Perkasa Jaya Di Ngawi.

0 1 13

Pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan : studi kasus pada perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro tahun 2007.

1 3 119

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA PERUSAHAAN MELALUI PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN

0 0 86

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN

5 4 150