Stashtie Perancangan Busaha Siap Pakai untuk Wanita Dengan Inspirasi Baba Martha, Bulgaria.

(1)

    Universitas Kristen Maranatha    i 

ABSTRAK

“Stashtie” merupakan koleksi busana ready-to-wear deluxe wanita yang terinspirasi dari salah satu tradisi kebudayaan Bulgaria, yaitu tradisi Baba Martha yang terletak di bagian eropa tenggara. Kata “Stashtie” pada judul koleksi berasal dari kata kebahagiaan yang diterjemahkan dalam bahasa Bulgaria, yaitu “Stashtie”. Pada koleksi busana ini, motif yang digunakan yaitu ornamen yang memiliki filosofi “The Live Life” yang dikemas dalam bentuk embriodery untuk menonjolkasn sisi etnik yang lebih kontemporer. Koleksi ini digabungkan dengan Trend Forecasting

Indonesia dengan tema besar Vigilant sub tema Numericraft.

Pada koleksi “Stashtie” ini warna yang digunakkan yaitu warna merah muda yang agak kusam pada warna dasar dan perpaduan warna merah pada motif, serta siluet yang digunakan yaitu body shape dan A-line dengan unsur geometrik dan asimetris untuk kesan fashionable dan etnik kasual yang ingin ditunjukkan. Bahan yang digunakan yaitu taffeta thick satin pada seluruh busana. Reka bahan yang digunakan yaitu teknik kerja tangan cross stitch dan kerja mesin yaitu teknik bordir.

Target market untuk koleksi “Stashtie” ini yaitu wanita karir dan memiliki ketertarikan dalam fashion ethnic dengan rentang usia 25-35 tahun. Koleksi busana “Stashtie” ini dapat digunakan dalam acara formal dan non formal, baik itu pergelaran seni seperti fashion show atau pameran seni, busana pendukung para

artist saat performance dan bisa juga digunakan untuk menghadiri acara perkumpulan wanita sosialita.

Kata Kunci : Etnik Kontemporer, Fashionable, Ready-to-wear Deluxe, Semi Formal, Urban.


(2)

    Universitas Kristen Maranatha    ii 

ABSTRACT

“Stashtie” is a deluxe ready to wear collection for women inspired by the one of Bulgarian tradition, which is tradition Baba Martha located in South East Europe. “Stashtie” on the tittle of the collection named from the word happiness is translated in Bulgarian, namely "Stashtie". On the collection, the patterns used are ornaments with philosophy “The Live Life” formed in embroidery to accentuate more contemporary ethnic. This collection was combined with Trend Forecasting Indonesia with grand theme Vigilant and sub theme Numericraft.

On “Stashtie” Collection, the color used are natural on the base dusty pink and combination of red colour on the patterns. The siluette used are body shape and A-line with geometric and asymmetric elements for fashionable touch to show the casual ethnic. The material used are thick Taffeta satin for entirely clothes. The material manipulation used are cross stitch by hand and machine assisted border technic.

“Stashtie” was targeted to fashionable career women and has sense of fashion ethnic, age range between 25-35 years old. The “Stashtie” collection can be worn in formal and informal occasions, whether its art performance such as fashion show, art exhibition, or as artist performances wardrobe, and it also could be worn to attend gatherings society woman.

Keyword: Ethnic Contemporary, Fashionable, Deluxe ready-to-wear, semi-formal, Urban.


(3)

    Universitas Kristen Maranatha    iv 

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR……….……….. iii

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR GAMBAR………. vii

DAFTAR LAMPIRAN……….………... viiii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang…..……….………... 1

1.2 Masalah Perancangan……….……….. 2

1.3 Batasan Perancangan ………...… 2

1.4 Tujuan Perancangan………..……… 3

1.5 Metode Perancangan……..………...……… 3

1.6 Sistematika Penulisan……..……… 4

BAB II LANDASAN TEORI…... ………...….… 5

2.1 Teori Fashion………...……… 5

2.2 Teori Busana….………...…… 5

2.2.1 Pengertian Busana..………...… 6

2.2.2 Fungsi Busana...……….……… 6

2.2.2.1 Modesty (kesopanan)………. 7

2.2.2.2 Proteksi……….. 7

2.2.2.3 Dekorasi………. 7

2.3 Teori Pola dan Jahit……….... 8

2.4 Teori Desain...……….. 9

2.4.1 Unsur Desain………...……….……. 10

2.4.2 Prinsip Desain…………...……….…… 10

2.5 Teori Warna………... 11


(4)

    Universitas Kristen Maranatha    v 

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI………..… 13

3.1 Kebudayaan Bulgaria………..… 13

3.1.1Pertunjukkan seni….………..……...………….. 13

3.2 Tradisi Bulgaria………..………. 13

3.2.1 Simbolis Martenitsa…...………..…….. 14

3.3 Kostum Tradisional………. 15

3.4 Trend Forecasting 2016/2017 “Grey Zone”………..….. 16

3.4.1 Tema “Vigilant”……….…………..…. 17

3.4.2 Sub Tema “Numericraft”………... 18

BAB IV KONSEP PERANCANGAN………..… 19

4.1 Perancangan Umum……….… 19

4.1.1 MoodBoard………..……….. 19

4.1.2 Konsep……….…….. 20

4.1.3 Koleksi Desain……….…….. 20

4.2 Perancangan Khusus……… 21

4.2.1 Desain I……….. 21

4.2.1 Desain II……… 22

4.2.1 Desain III………...… 23

4.2.1 Desain IV………..………. 24

4.3 Perancangan Detail………..……… 24

4.3.1 Teknik Cross Stitch……… 25

4.3.2 Jahitan Bordir..……….…………. 25

BAB V PENUTUP……… 26

5.1 Simpulan……….. 26

5.2 Saran……… 27

DAFTAR PUSTAKA……… 28

BIODATA PENULIS………....…… 41


(5)

    Universitas Kristen Maranatha    vi 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Metode Perancangan………... 3

Gambar 2.1 : Colour Chart Sherwin Williams………....….. 12

Gambar 3.1 : Festival Baba Martha………. 14

Gambar 3.2 : Martenitsa……….. 15

Gambar 3.4 : Buku Trend Forecasting Grey Zone……….……….. 17

Gambar 3.5 : Tema “Vigilant” Pada Buku Trend Forecasting Grey Zone……….. 17

Gambar 3.6 : Sub Tema “Numericraft” Pada Buku Trend Forecasting Grey Zone………..……… 18

Gambar 4.1 : Mood Board Inspirasi Desain………....………. 19

Gambar 4.2 : Tampak Depan………..………….. 20

Gambar 4.3 : Tampak Belakang……… 21

Gambar 4.4 : Look 1……….. 21

Gambar 4.5 : Look 2………. 22

Gambar 4.6 : Look 3………. 23

Gambar 4.7 : Look 4………. 24

Gambar 4.8 : Cross stitch motif/simbol “The Live Life”………. 25


(6)

    Universitas Kristen Maranatha    vii 

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Mindmap…………...……… 32

LAMPIRAN B Rincian Ukuran Model……….. 33

LAMPIRAN C Pola………..……….. 35

LAMPIRAN D Rincian Harga……… 39

LAMPIRAN E Foto Busana……….……….. 43

LAMPIRAN F Material……….. 47

LAMPIRAN G Reka Bahan……… 48

LAMPIRAN H Proses……… 49


(7)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebudayaan tradisional merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dari manusia dengan cara belajar, menurut Koentjaraningrat(1974), Kebudayaan tradisional merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan. Pengetahuan yang diyakini menjadi sumber bagi sistem penilaian baik dan buruk, hal ini mengandung nilai-nilai moral yang bersumber dari pandangan hidup dan pada etika yang dimiliki oleh setiap manusia. Kebudayaan dapat menginterprestasi berbagai gejala peristiwa, simbol-simbol, kebiasaan dan juga kesenian oleh para warga masyarakat. Salah satunya adalah tradisi Baba Martha yang sebagian dari kebudayaan tradisional.

Bulgaria menyimpan banyak keragaman budaya dari tarian, bahasa, kain, pakaian tradisional, dan tradisi yang menjadi salah satu bagian kebudayaan yang dilestarikan hingga saat ini, yang di tampilkan pada festival kebudayaan setiap tahunnya. Baba Martha ialah salah satu tradisi dari Bulgaria yang terletak di Eropa Tenggara, yang diselenggarakan di seluruh daerah Bulgaria dan paling penting dilakukan oleh seluruh masyarakat Bulgaria. Koleksi ini berjudul “Stashsie” yang memiliki arti kebahagiaan dalam bahasa Bulgaria. Melalui koleksi “Stashtie” ini akan mengangkat filosofi dari tradisi tersebut yang memiliki arti kebahagiaan, keinginan, dan kesejahtearaan dalam masyarakat menjalani tradisi Baba Martha ini, yang akan dikembangkan melalui salah satu motif Bulgaria yang ada pada busana tradisi Baba Martha yang memiliki arti “The live life” atau gambaran kehidupan dari motif tersebut, konsep tersebut akan diwujudkan dalam bentuk busana yang lebih sederhana dan modern bagi masyarakat urban saat ini. Melalui koleksi Ready-To-Wear Deluxe diharapkan busana yang mengandung unsur etnik bisa diterima dan disukai oleh banyak masyarakat urban.


(8)

Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan dalam bentuk modern diwujudkan melalui penggabungan salah satu baju tradisional Bulgaria yang disebut “saya” digunakan pada tradisi Baba Martha dengan Trend Forecast 2017/2018 “Vigilant dan Sub tema “Numericraft”. Koleksi busana bersiluet A-line dan bodyshape. Dari berbagai inspirasi trends diatas target market pada koleksi Ready-To-Wear Deluxe ditujukan khususnya kepada wanita karir dan fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter ketertarikan pada busana etnik kasual, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan manapun.

1.2Masalah Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, maka masalah perancangan yang ditemukan yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana mengadaptasi kebudayaan tradisional Bulgaria yang berupa tradisi Baba Martha ke dalam konsep busana Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Stashtie” ?

2. Bagaimana ciri khas dari tradisi Baba Marta di terapkan di konsep busana Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Stashtie” ?

3. Bagaimana mengembangkan busana tradisional “saya” pada perayaan tradisi Baba Martha menjadi desain busana Ready to Wear Deluxe yang modern ? 4. Bagaimana menyatukan trend forecasting 2017/2018 yang ber-sub tema

“Numericraft” dengan konsep desain Baba Martha ?

1.3Batasan Perancangan

Batasan dibuat untuk menjaga kesatuan dalam sebuah koleksi dan menjadikan desain busana menjadi tepat sasaran. Batasan perancangan dari koleksi ini yaitu sebagai berikut.

1. Konsep terinspirasi dari tradisi Baba Martha yang berasal dari Bulgaria. Konsep inspirasi tersebut digabungkan dengan trend forecasting 2107/2018 sub tema “Numericraft”.

2. Siluet yang di ambil dari busana tradisional tradisi Baba Martha dikembangkan menjadi koleksi busana Ready to Wear Deluxe yang lebih modern. Siluet cenderung basic shape.


(9)

Universitas Kristen Maranatha

3. Warna yang digunakan dalam busana mengambil beberapa warna inspirasi dari trend forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” yaitu burlywood (krem) dusty merah muda, merah, cokelat yang menjadi warna utama pada busana.

4. Material yang digunakan yaitu kain Taffeta Thick Satin.

5. Manipulating yang digunakan kombinasi dari cross stitch dengan teknik bordir.

6. Target market ditujukan untuk khususnya wanita karir yang ber-sosialita dan fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter ketertarikan pada busana casual ethnic, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan manapun.

1.4 Tujuan Perancangan

Ada pun tujuan perancangan koleksi busana Ready to Wear Deluxe yaitu sebagai berikut.

1. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana casual ethnic yang lebih moderen kepada masyarakat luas agar lebih bisa menghargai sebuah kebudayaan dimana pun mereka berada.

2. Mengembangkan motif yang merupakan ciri khas dari tradisi Baba Martha, yaitu motif “The Live Life” yang akan diterapkan pada busana Ready to Wear Deluxe.

3. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana Ready to Wear Deluxe

dengan tidak menghilangkan ciri khas dari baju tradisional “saya”, seperti warna dan motifnya.

4. Menerapkan proses kerja tangan dan kerja mesin yang sesuai dengan trend forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” ke dalam busana Ready to Wear Deluxe yang berupa teknik cross stitch dan teknik bordir.


(10)

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Metode Perancangan

Tahapan-tahapan dalam proses desain, produksi, dan pasca produksi :

Gambar 1.1 Metode Perancangan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi penjelasan tentang latar belakang perancangan, masalah perancangan, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Kerangka Teori, berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan desain dan dapat memperkuat konsep. Teori yang diangkat yaitu teori desain, teori fashion, teori busana, teori pola jahit, teori reka bahan tekstil, dan teori warna.

BAB III Deskripsi Objek Studi, berisi pembahasan sumber inspirasi secara mendalam. Dalam laporan ini, yaitu pembahasan tentang tradisi Baba Martha yang

Ide / Konsep Desain Produksi

Pencarian inspirasi dan konsep Riset data Pembuatan moodboard Narasi konsep

Pembuatan desain yang mengacu pada

moodboard

Pemilihan 4 busana yang akan diwujudkan

Pemilihian material bahan

Pembuatan reka bahan

Pembuatan pola dasar hingga pecah pola

Pemotongan kain

Proses memasukkan manipulating ( bordir & cross stitch )

Proses jahit Penyelesaian Photoshoot Sample Blacu Bordir Cross Stitch


(11)

Universitas Kristen Maranatha

menjadi inspirasi utama perancangan, tren Vigilant dengan subtema Numericraft. BAB IV Konsep Perancangan, terbagi menjadi empat bagian yaitu perancangan umum, perancangan khusus, perancangan detail, dan proses pengerjaan. Bab ini berisi tentang penjelasan konsep dan image board, ilustrasi busana, serta penjelasan desain dari setiap busana.

BAB V Penutup, berisi simpulan koleksi busana serta saran yang berguna bagi berbagai pihak untuk mengembangkan koleksi busana, hingga nantinya dapat menghasilkan karya yang lebih baik.


(12)

Universitas Kristen Maranatha  28 

DAFTAR PUSTAKA

Tee Dina Midiani., dkk. 2013. Trend Forecasting 2017 “Grey Zone”. Jakarta : BD+A Design.

Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta Davis, Fred. 1992. Fashion, Culture, and Identity. Chicago - USA: University of Chicago Press.

A, Rianto, A. (2003) Teori Busana. Bandung: Yapemdo

Horn, J Marilyn/Lois M. Gurel. 1981. The Second Skin. Boston: Houghton Mifflin. Sawahata and Kiki Eldridge. 2001. Color Harmony Workbook: A Workbook

and Guide to Creative Color Combinations. United States : Rockport.

Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum

Williams, Sherwin. 2016. Colour Sheme

http://Sherwin-Williams.com

diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.37 WIB Admin. 2014. Pengertian Desain Menurut Para Ahli

http://dilihatya.com/1230/pengertian-desain-menurut-para-ahli diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.52 WIB.

Durcanin, Cyntia. 1999. What is fashion?.

http://www.pbs.org/newshour/extra/1999/10/what-is-fashion/ diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 08.00 WIB.

Wikipedia. 2016. Bulgaria

https://simple.wikipedia.org/wiki/Bulgaria diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 22.02 WIB Fitline. 2014. Pola Pakaian.

https://fitinline.com/article/read/pola-pakaian diakses pada tanggal 4 April 2016 pk.20.03 WIB


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebudayaan tradisional merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dari manusia dengan cara belajar, menurut Koentjaraningrat(1974), Kebudayaan tradisional merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan. Pengetahuan yang diyakini menjadi sumber bagi sistem penilaian baik dan buruk, hal ini mengandung nilai-nilai moral yang bersumber dari pandangan hidup dan pada etika yang dimiliki oleh setiap manusia. Kebudayaan dapat menginterprestasi berbagai gejala peristiwa, simbol-simbol, kebiasaan dan juga kesenian oleh para warga masyarakat. Salah satunya adalah tradisi Baba Martha yang sebagian dari kebudayaan tradisional.

Bulgaria menyimpan banyak keragaman budaya dari tarian, bahasa, kain, pakaian tradisional, dan tradisi yang menjadi salah satu bagian kebudayaan yang dilestarikan hingga saat ini, yang di tampilkan pada festival kebudayaan setiap tahunnya. Baba Martha ialah salah satu tradisi dari Bulgaria yang terletak di Eropa Tenggara, yang diselenggarakan di seluruh daerah Bulgaria dan paling penting dilakukan oleh seluruh masyarakat Bulgaria. Koleksi ini berjudul “Stashsie” yang memiliki arti kebahagiaan dalam bahasa Bulgaria. Melalui koleksi “Stashtie” ini akan mengangkat filosofi dari tradisi tersebut yang memiliki arti kebahagiaan, keinginan, dan kesejahtearaan dalam masyarakat menjalani tradisi Baba Martha ini, yang akan dikembangkan melalui salah satu motif Bulgaria yang ada pada busana tradisi Baba Martha yang memiliki arti “The live life” atau gambaran kehidupan dari motif tersebut, konsep tersebut akan diwujudkan dalam bentuk busana yang lebih sederhana dan modern bagi masyarakat urban saat ini. Melalui koleksi Ready-To-Wear Deluxe diharapkan busana yang mengandung unsur etnik bisa diterima dan disukai oleh banyak masyarakat urban.


(2)

Pengembangan dalam bentuk modern diwujudkan melalui penggabungan salah satu baju tradisional Bulgaria yang disebut “saya” digunakan pada tradisi Baba Martha dengan Trend Forecast 2017/2018 “Vigilant dan Sub tema “Numericraft”. Koleksi busana bersiluet A-line dan bodyshape. Dari berbagai inspirasi trends diatas target market pada koleksi Ready-To-Wear Deluxe ditujukan khususnya kepada wanita karir dan fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter ketertarikan pada busana etnik kasual, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan manapun.

1.2Masalah Perancangan

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, maka masalah perancangan yang ditemukan yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana mengadaptasi kebudayaan tradisional Bulgaria yang berupa tradisi Baba Martha ke dalam konsep busana Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Stashtie” ?

2. Bagaimana ciri khas dari tradisi Baba Marta di terapkan di konsep busana Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Stashtie” ?

3. Bagaimana mengembangkan busana tradisional “saya” pada perayaan tradisi Baba Martha menjadi desain busana Ready to Wear Deluxe yang modern ? 4. Bagaimana menyatukan trend forecasting 2017/2018 yang ber-sub tema

“Numericraft” dengan konsep desain Baba Martha ?

1.3Batasan Perancangan

Batasan dibuat untuk menjaga kesatuan dalam sebuah koleksi dan menjadikan desain busana menjadi tepat sasaran. Batasan perancangan dari koleksi ini yaitu sebagai berikut.

1. Konsep terinspirasi dari tradisi Baba Martha yang berasal dari Bulgaria. Konsep inspirasi tersebut digabungkan dengan trend forecasting 2107/2018


(3)

3. Warna yang digunakan dalam busana mengambil beberapa warna inspirasi dari trend forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” yaitu burlywood (krem) dusty merah muda, merah, cokelat yang menjadi warna utama pada busana.

4. Material yang digunakan yaitu kain Taffeta Thick Satin.

5. Manipulating yang digunakan kombinasi dari cross stitch dengan teknik bordir.

6. Target market ditujukan untuk khususnya wanita karir yang ber-sosialita dan fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter ketertarikan pada busana casual ethnic, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan manapun.

1.4 Tujuan Perancangan

Ada pun tujuan perancangan koleksi busana Ready to Wear Deluxe yaitu sebagai berikut.

1. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana casual ethnic yang lebih moderen kepada masyarakat luas agar lebih bisa menghargai sebuah kebudayaan dimana pun mereka berada.

2. Mengembangkan motif yang merupakan ciri khas dari tradisi Baba Martha, yaitu motif “The Live Life” yang akan diterapkan pada busana Ready to Wear Deluxe.

3. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana Ready to Wear Deluxe dengan tidak menghilangkan ciri khas dari baju tradisional “saya”, seperti warna dan motifnya.

4. Menerapkan proses kerja tangan dan kerja mesin yang sesuai dengan trend forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” ke dalam busana Ready to Wear Deluxe yang berupa teknik cross stitch dan teknik bordir.


(4)

1.5 Metode Perancangan

Tahapan-tahapan dalam proses desain, produksi, dan pasca produksi :

Gambar 1.1 Metode Perancangan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi penjelasan tentang latar belakang perancangan, masalah perancangan, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Kerangka Teori, berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan desain dan dapat memperkuat konsep. Teori yang diangkat yaitu teori desain, teori fashion, teori busana, teori pola jahit, teori reka bahan tekstil, dan teori warna.

Ide / Konsep Desain Produksi

Pencarian inspirasi dan konsep Riset data Pembuatan moodboard Narasi konsep

Pembuatan desain yang mengacu pada

moodboard

Pemilihan 4 busana yang akan diwujudkan

Pemilihian material bahan

Pembuatan reka bahan

Pembuatan pola dasar hingga pecah pola

Pemotongan kain

Proses memasukkan manipulating ( bordir & cross stitch )

Proses jahit Penyelesaian Photoshoot Sample Blacu Bordir Cross Stitch


(5)

menjadi inspirasi utama perancangan, tren Vigilant dengan subtema Numericraft.

BAB IV Konsep Perancangan, terbagi menjadi empat bagian yaitu perancangan umum, perancangan khusus, perancangan detail, dan proses pengerjaan. Bab ini berisi tentang penjelasan konsep dan image board, ilustrasi busana, serta penjelasan desain dari setiap busana.

BAB V Penutup, berisi simpulan koleksi busana serta saran yang berguna bagi berbagai pihak untuk mengembangkan koleksi busana, hingga nantinya dapat menghasilkan karya yang lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Tee Dina Midiani., dkk. 2013. Trend Forecasting 2017 “Grey Zone”. Jakarta : BD+A Design.

Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta Davis, Fred. 1992. Fashion, Culture, and Identity. Chicago - USA: University of Chicago Press.

A, Rianto, A. (2003) Teori Busana. Bandung: Yapemdo

Horn, J Marilyn/Lois M. Gurel. 1981. The Second Skin. Boston: Houghton Mifflin. Sawahata and Kiki Eldridge. 2001. Color Harmony Workbook: A Workbook

and Guide to Creative Color Combinations. United States : Rockport.

Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum

Williams, Sherwin. 2016. Colour Sheme

http://Sherwin-Williams.com

diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.37 WIB Admin. 2014. Pengertian Desain Menurut Para Ahli

http://dilihatya.com/1230/pengertian-desain-menurut-para-ahli diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.52 WIB.

Durcanin, Cyntia. 1999. What is fashion?.

http://www.pbs.org/newshour/extra/1999/10/what-is-fashion/ diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 08.00 WIB.

Wikipedia. 2016. Bulgaria

https://simple.wikipedia.org/wiki/Bulgaria diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 22.02 WIB Fitline. 2014. Pola Pakaian.

https://fitinline.com/article/read/pola-pakaian diakses pada tanggal 4 April 2016 pk.20.03 WIB