PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN.
PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh:
RESTY WIJAYANTI 0903872
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Perbandingan Strategi Pembalajaran Aktif Learning Start with a Question dengan Question Students Have terhadap Penguasaan Konsep Siswa Kelas X
pada Materi Pencemaran Lingkungan
Oleh Resty Wijayanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
© Resty Wijayanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
RESTY WIJAYANTI
PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I
Dr. Hj. Widi Purwianingsih, M.Si. NIP. 196209211991012001
Pembimbing II
Dr. H. Taufik Rahman, M.Pd. NIP. 196201151987031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Dr. Riandi, M. Si. NIP. 196305011988031002
(4)
Perbandingan Strategi Pembalajaran Aktif Learning Start with a Question dengan Question Students Have terhadap Penguasaan Konsep Siswa Kelas X
pada Materi Pencemaran Lingkungan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dengan question students have terhadap penguasaan konsep siswa SMA kelas X pada materi pencemaran lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimental dengan desain penelitian non equivalent pretest posttest. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3 dan X10. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes tertulis penguasaan konsep siswa dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep yang signifikan antara kedua kelas ekperimen. Kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question lebih unggul dibandingkan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have. Peningkatan penguasaan konsep menunjukan perbedaan yang signifikan. N-gain kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question 0,58 dan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have 0,51. Peningkatan penguasaan konsep siswa dengan menggunakan kedua strategi pembelajaran tersebut termasuk kedalam kategori sedang. PengGunaan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have mendapat tanggapan positif dari siswa.
Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Aktif Learning Start with A Question, Strategi Pembelajaran Aktif Question Students Have, Penguasaan konsep, Pencemaran Lingkungan
(5)
Comparison of Active Learning Strategies Learning Start with a Question With a Question Students Have toward Concept Mastery Grade X of
Students at Material Environmental Pollution
ABSTRACT
The purposes of this research were to know comparison of active learning strategies learning start with a question with a question students have toward the concept mastery garade x of students at material environmental pollution. The research methods was a quasy experiment with non equivalent pretest posttest design. This research was implemented in SMA Negeri 7 Bandung academic year 2012/2013. The samples were from class X3 and class X10. The instrument in this research was used in the form of written test concept mastery of students and student questionnaire respons. The results of research showed that there were significant differences in the concept mastery of students between the two experimental classes. The class was used active learning strategies learning start with a question better than the class was used active learning strategies question students have. Improvement concept mastery of students showed that there were significant differences. N-gain the class was used active learning strategies learning start with a question was 0,58 and the class was used active learning strategies question students have was 0,51. The improvement concept mastery of students by using both learning strategies were included into the medium category.
Keywords : Active Learning Learning Start with a Question, Active Learning Question Students Have, Concept Mastery, Environmental Pollution
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... F. Asumsi Penelitian... G. Hipotesis Penelitian... 5
6
6
BAB II PERBANDINGAN STRATEGI PEMBALAJARAN AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN A. Strategi Pembelajaran Aktif... 7
B. Learning Start With a Question... 9
C. Quetion Students Have... 10
D. Penguasaan Konsep... 12
(7)
F. Penelitian yang Relevan... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian... 22
B. Desain Penelitian... 22
C. Metode Penelitian... 23
D. Definisi Operasional... 23
E. Instrumen Penilitian... 24
F. Proses Pengembangan Instrumen... 25
a. Uji Validitas Butir Soal... 25
b. Uji Reliabilitas Instrumen... c. Taraf kesukaran... d. Daya Pembeda... 27 27 29 G. Teknik Pengolahan Data... 32
a. Menghitung Gain... b. Melakukan Uji Homogenitas... c. Melakukan Uji Normalitas... d. Melakukan Uji Hipotesis... e. Pengolahan Data Angket Respon Siswa... H. Prosedur Penelitian... a. Tahap Persiapan... b. Tahap Pelaksanaan Penelitian... c. Tahap Pengolahan Data Penelitian... I. Tahap Penerapan Strategi Pembelajaran... J. Alur Penelitian... 32
32
33
33
34
34
35
35
35
36
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 39
(8)
a). Data Tes Kemampuan Awal (Pretest) Penguasaan Konsep... b). Data Tes Kemampuan Awal (Postest) Penguasaan
Konsep... c). Data Peningkatan Penguasaan Konsep (N-gain)... d). Ketuntasan Belajar Siswa...
39
41 43 45
2. Analisis Respon Siswa... 46
B. Pembahasan... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 61
B. Saran... 62
DAFTAR PUSTAKA... 63
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Jenjang Kognitif Bloom... 13
2.2 3.1 Komponen-Komponen Penyebab Pencemaran Udara... Desain Penelitian... 15 22 3.2 3.3 Kategori Validitas Butir Soal... Rekapitulasi Uji Validitas Soal... 26 26 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Butir Soal... 28
3.5 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal... 28
3.6 Klasifikasi Daya Pembeda... 29
3.7 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal... 30
3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda... 30
3.9 Kategori N-gain(Indeks Gain)... 32
3.10 Kriteria Presentase Angket... 34
3.11 Tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran... 36
4.1 Rekapitulasi Nilai Pretest... 39
4.2 Uji Prasyarat Pretest... 40
4.3 Uji Hipotesis Pretest... 41
4.4 Rekapitulasi Nilai Posttest... 41
4.5 Uji Prasyarat Posttest... 42
4.6 Uji Hipotesis Posttest... 43
4.7 Rata-Rata N-gain Penguasaan Konsep Siswa... 44 4.8
4.9
4.10
Uji Prasyarat N-gain... Uji Hipotesis N-gain... Presentase Ketuntasan Belajar Siswa...
44 45 46
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pencemaran Udara... 16
2.2 Pencemaran tanah... 17
2.3 Pencemaran air...………. 18
2.4 Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Pencemaran,,,,... 19
3.1 Alur Penelitian... 38
4.1 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest... 43
4.2 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata N-gain... 45
4.3 4.4 Presentase Ketuntasan Belajar Siswa... Grafik Prasentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran learning Start witth a Question... 46 47 4.5 4.6 Grafik Prasentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Questions Students Have... Pertanyaan - pertanyaan Siswa dengan Menggunakan Startegi Learning Start with a Question... 48 53 4.7 Pertanyaan - pertanyaan Siswa dengan Menggunakan Startegi Questions Students Have... 56
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A PERANGKAT PEMBELAJARAN... 67
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Learning Start with a Question... A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Question Students Have... A.3 Lembar Kerja Siswa (Pertemuan Pertama)... A.4 Lembar Kerja Siswa (Pertemuan Pertama)... A.5 Artikel Pencemaran Lingkungan... 68 79 91 96 99 B INSTRUMEN PENELITIAN... 108
B.1 Soal Uji Coba Instrumen ... 109
B.2 Soal Penguasaan Konsep Siswa... 135
B.3 Angket Siswa... 146
C PENGOLAHAN DATA C.1 Data Penguasaan Konsep Siswa Kelas eksperimen1 (LSWAQ... C.2 Data Penguasaan Konsep Siswa Kelas eksperimen2 (QSH)... C.3 Pengolahan Data Pretest... C.4 Pengolahan Data Posttest... C.5 Pengolahan Indeks Gain... C.6 Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen1 (LSWAQ)... 149 150 151 152 154 156 157 C.7 Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen1 (QSH)... 158
(12)
D ADMINISTRASI PENELITIAN 159 D.1 Surat Ijin Penelitian...
D.2 Surat Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Penelitian.. D.3 Surat Pelaksanaan Penelitian...
160 161 162
E DOKUMENTASI PENELITIAN... 163 E.1 Dokumentasi Kelas Eksperimen1 (LSWAQ)... 164 E.2 Dokumentasi Kelas Eksperimen2 (QSH)... 165
(13)
(14)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi paham, dan tidak bisa menjadi bisa. Menurut Sanjaya (2008) belajar merupakan suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkunganya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Proses pembelajaran melibatkan guru yang bertindak sebagai pengajar dan juga siswa sebagai yang diajar. Proses pembelajaran merupakan kesatuan dua proses antara siswa yang belajar dan guru yang membelajarkan (Rustaman et al., 2003 : 3)
Pada umumnya proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, hanya terpusat pada guru saja (teacher center). Seperti yang diungkapkan oleh Vianata (2012) bahwa pada kenyataannya, banyak dijumpai dikelas-kelas suatu sekolah selama ini adalah pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning) yang mana guru berperan sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, dan cara penyampaian pengetahuan cendrung masih didominasi dengan metode ceramah. Dengan begitu, pada proses pembelajaran peran siswa kurang menonjol, siswa terkesan menjadi pasif karena segala urusan yang berkenaan dengan proses pembelajaran dikendalikan oleh guru. Seperti yang dikemukakan Rahayu et al. (2010) pada proses pembelajaran di dalam kelas, jelas sekali bahwa yang aktif dikelas adalah guru, bukan siswanya.
Bila terus dibiarkan proses pembelajaran yang seperti ini tidak akan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian belajar siswa. Selain itu guru akan merasa kesulitan untuk mendiagnosa sejauh mana letak kesulitan dan ketidakpahaman siswanya. Agar proses pembelajaran dikelas tidak monoton dan segala sesuatunya berpusat tidak hanya pada guru, perlu dilakukan pembenahan di dalam proses pembelajaran. Telah banyak
(15)
2
penelitian tentang strategi, metode, dan model pembelajaran yang telah diterapkan dan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran merupakan suatu cara di dalam kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rahayu et al., : 2010).
Salah satu upaya dari strategi pembelajaran ialah mengupayakan agar siswa terbiasa mengajukan pertanyaan, dengan pertanyaan akan timbul proses pembelajaran aktif dimana guru dan siswa sama-sama terlibat di dalam proses pembelajaran.Pemberian tugas untuk membuat pertanyaan oleh siswa merupakan salah satu cara agar siswa dapat memahami materi pelajaran (Amri,2012). Menurut Deed (Rahayu et al., 2010) pertanyaan yang diajukan oleh siswa dapat mendukung menuju pemahaman konseptual dalam pembelajaran. Dari pertanyaan-pertanyanan yang diajukan oleh siswa dapat diketahui sejauh mana siswa itu berpikir, karena bertanya bukan sekedar bertanya tetapi juga melibatkan pikiran (Rustaman et al., 2003 : 96). Dari indentifikasi pertanyaan yang diajukan siswa, guru dapat memperkirakan sejauh mana siswa paham dengan materi yang telah disampaikan, dan melakuan tindak lanjut terhadap materi yang belum dipahami siswa.
Sayangnya keinginan siswa untuk bertanya pada proses pembelajaran masih sangat kurang. Biasanya hanya siswa-siswa tertentu saja yang berani mengajukan pertanyaan pada gurunya selebihnya siswa yang lain hanya diam, tidak tahu apakah diam karena mengerti atau belum paham. Sama seperti yang diungkapkan Rahayu et al., (2010) banyak siswa yang cenderung diam membisu ketika diberi kesempatan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat. Jika tidak ada siswa yang bertanya maka guru cenderung menganggap bahwa siswa telah memahami materi pelajaran (Amri, 2012).
Menurut Abimanyu (Marli dalam Saraswati : 2008) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan siswa kurang berani mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran, yaitu (1) kebiasan mengajar guru dengan metode ceramah sehingga guru terlalu dominan dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk
(16)
3
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. (2) Pengaruh lingkungan siswa yang tidak terbiasa mengajukan gagasan dan pertanyaan. (3) Siswa memiliki rasa malu untuk bertanya baik kepada guru maupun temanya. (4) Siswa tidak mengetahui apa yang harus ditanyakan karena tidak menguasai materi. (5) Siswa takut ditertawakan oleh teman-temanya.
Oleh karena alasan-alasan tersebut, sekarang ini telah banyak dikembangkan beberapa strategi pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk membuat pembelajaran lebih aktif agar nantinya berpengaruh terhadap pencapaian belajar siswa. Learning start with a question (belajar berawal dari pertanyaan) merupakan strategi pembelajaran aktif yang dapat melatih siswa membuat pertanyaan tanpa sebelumnya mendapat penjelasan dari guru. Silberman (2011 : 157) menyatakan bahwa proses mempelajari hal baru akan lebih efektif jika siswa dalam kondisi aktif dengan cara menstimulir siswa untuk mempelajari sendiri tanpa penjelasan terlebih dahulu dari guru. Penelitian Susatyo et al. (2009) menyatakan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan mengunakan strategi Learning start with a question. Question Students Have (Pertanyaan yang dimiliki oleh siswa) merupakan strategi pembelajaran aktif yang tidak membuat siswa merasa takut untuk bertanya setelah guru menyampaikan materi pembelajaran. Menurut Silberman (2011 : 91) Strategi question students have merupakan teknik bertanya yang mengundang partisipasi pertanyaan melalui tulisan bukan pembicaraan. Menurut Vianata (2012) terdapat pengaruh peningkatan hasil belajar dengan pemanfaatan strategi pembelajaran question students have.
Materi pencemaran lingkungan merupakan materi yang bersifat kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam materi tersebut, terdapat banyak permasalahan-permasalahan lingkungan yang dapat menimbulkan berbagai pertanyaan dari siswa. Jawaban dari pertanyaan siswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian tentang perbandingan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan
(17)
4
question students have terhadap penguasaan konsep siswa kelas x pada materi pencemaran lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “ Bagaimana perbandingan strategi pembelajaran Learning Start With a Question dan Question Students Have teradap penguasaan konsep siswa kelas X pada materi pencemaran lingkungan ?”.
Untuk lebih memperjelas rumusan masalah tersbut, maka dimunculkanlah pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have ?
2. Bagaimanakah penguasaan konsep siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have?
3. Adakah perbedaan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have?
4. Adakah perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have?
5. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With a Question dan Question Students Have ?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Materi yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Pencemaran Lingkungan, dengan subkonsep pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah.
(18)
5
2. Tipe strategi pembelajaran aktif yang digunakan untuk dua kelas yang berbeda, yaitu Learning Start with a Question (belajar berawal dari pertanyaan) dan Question Students Have (pertanyaan yang dimiliki siswa).
3. Penelitian dilakukan terhadap seluruh siswa kelas X dari dua kelas yang berbeda , yaitu kelas X3 dan kelas X10.
D. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk membandingkan penerapan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have terhadap penguasaan konsep siswa. Adapun tujuan khusus penelitian ini, yaitu :
1. Menganalisis peningkatan penguasaan konsep siswa setelah dilakukan pembelajaran mengunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start with a Question dan Question Students Have.
2. Menganalisis perbandingan strategi pembelajaran aktif Learning Start with a Question dan Question Students Have terhadap penguasaan konsep siswa.
3. Memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With a Question dan Question Students Have
E. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah : 1. Bagi siswa
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para siswa dalam meningkatkan keberanian untuk bertanya pada materi yang belum dipahami sehingga dapat berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa. 2. Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para guru. Guru memperoleh gambaran dan informasi tentang strategi pembelajaran aktif,
(19)
6
sehingga guru dapat menerapkan strategi tersebut di dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan penerapan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan diagnosis sejauh mana siswa paham dengan materi pelajaran yang diberikan guru.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat bagi para peneliti. Membantu dalam menambah wawasan pengetahuan baru. Selain itu ide penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti lainya yang ingin melakukan penelitian serupa.
F. Asumsi
1. Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Rahayu et al,. : 2010)
2. Learning Start with a Question menuntut siswa untuk belajar aktif yaitu aktif dalam bertanya, melalui bertanya akan memberikan banyak manfaat yaitu siswa menjadi berfikir, menghilangkan perasaan malu dan takut, serta merupakan salah satu cara untuk mengkaji ulang pelajaran (Susatyo, 2009). Strategi learning start with a question dapat menggugah peserta didik untuk mencapai kunci belajar (Zaini, 2008).
3. Question Students Have meningkatkan kualitas pemahaman siswa dan mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat (Rahayu et al,. 2010)
G. Hipotesis
Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
“Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang signifikan
antara kelas yang mengunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start a Question dengan siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif Question Students Have.”
(20)
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Bandung yang bertempat di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Telepon 022 – 4239947. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2013, 27 Mei 2013, dan 29 Mei 2013.
Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa dari dua kelas yang berbeda, satu kelas sebagai kelompok eksperimen1 yang proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan kelas lainya sebagai kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have. Pemilihan sampel kelas dilakukan secara purposive. Hal tersebut di karenakan, berdasarkan informasi yang di peroleh dari guru, bahwa kedua kelas tersebut memiliki kemampuan akademis yang sama serta kurang aktifnya kedua kelas tersebut di dalam kegiatan pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Adapun desain penelitian pada penelitian ini yaitu non equivalent pretest posttest yang ditunjukkan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian non equivalent pretest posttest
Kelompok Pre-test Treatment Pos-test
Eksperimen 1 T1 X1 T2
Eksperimen 2 T1 X2 T2
(Sugiyono, 2013) Keterangan :
T1 = Pre-test yang diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan perlakuan.
X1 = Perlakuan yang diberikan kepada siswa yaitu penerapan strategi bertanya learning start with a question.
X2 = Perlakuan yang diberikan kepada siswa yaitu penerapan strategi bertanya questions studets have.
(21)
23
T2 = Post-test yang diberikan kepada siswa sesudah siswa mendapatkan perlakuan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013 : 2). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu quasy eksperimental (eksperimental semu) dikarenakan banyak terdapat faktor dari subjek penelitian yang tidak dapat dikontrol. Pada metode eksperimental semu ini terdapat dua kelompok ekperimen, yaitu kelompok eksperimen 1 yang proses pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan kelas lainya sebagai kelompok eksperimen 2 dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have.
D. Definisi Operasional
Untuk membantu memperjelas data yang harus dikumpulkan dan instrumen yang diperlukan, maka diperlukan definisi opersional yaitu definisi kata yang terdapat dalam penelitian. Adapun definisi operasional penelitian ini, yaitu : 1. Strategi pembelajaran aktif learning start with a question merupakan suatu
cara untuk membuat peserta didik belajar secara aktif dengan membuat mereka mengajukan pertanyaan sebelum diberikan penjelasan oleh guru. Prosedur yang digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran aktif learning start with a question adalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan bacaan berupa artikel pencemaran lingkungan
2. Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan yang tidak dipahami dari artikel tersebut
3. Pertanyaan-pertanyaan siswa tersebut akan dikemas oleh guru, kemudian selanjutnya akan menjadi bahan ajar di dalam kegiatan pembelajaran 2. Strategi pembelajaran aktif question students have merupakan suatu
strategi pembelajaran yang mendatangkan partisipasi siswa berupa pertanyaan dalam bentuk tulisan. Prosedur yang digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran aktif question students have adalah sebagai berikut :
(22)
24
1. Guru memberikan penjelasan tentang materi pencemaran lingkungan kepada siswa.
2. Setelah guru menjelaskan materi pencemaran lingkungan, guru memberikan kertas kosong kepada siswa dan setiap siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan yang belum dipahami mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru.
3. Setelah masing-masing siswa menuliskan pertanyaan, siswa diminta untuk memutarkan kertas berisi pertanyaannya (di dalam kelompok) searah jarum jam
4. Siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang di ajukan oleh teman-teman sekelompoknya kemudian memberikan tanda centang pada pertanyaan yang menurut siswa lain tidak dipahaminya
5. Pertanyaan diputar, dibaca, dan diberi centang secara terus-menerus hingga pertanyaan kembali lagi kepada siswa yang menuliskan pertanyaan
6. Siswa memilih pertanyaan yang mendapatkan centangan paling banyak, kemudian guru akan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa tersebut 7. Sementara, untuk pertanyaan yang mendapatkan centangan sedikit akan
didiskusikan dan dijawab oleh kelompok lain (pertanyaan ditukarkan dengan kelompok lain)
3. Perbandingan Penguasaan Konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandiangan nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have. Nilai tersebut didapatkan melalui posttest dengan bentuk soal berupa 30 butir soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar penelitianya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian cermat, lengkap dan sistematis sehingga dapat dengan mudah diolah
(23)
25
(Arikunto, 2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penguasaan konsep dan non-tes berupa angket respon siswa.
1. Tes
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berupa tes objektif yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda dengan 5 option. Tes diberikan kepada siswa baik kelompok kelas ekperimen 1 yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan kelompok kelas eksperimen 2 yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have, sebelum proses pembelajaran (pre-test) dan sesudah proses pembelajaran (post-test). Pre-test diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan post-Pre-test diberikan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Angket respon siswa
Angket respon siswa merupakan alat instrumen yang digunakan untuk mengetahui umpan balik dari kegiatan pembelajaran. Dalam penelitiana ini, angket respon siswa yang digunakan berisi 14 pertanyaan yang terkait dengan kedua strategi pembelajaran tersebut.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian dipergunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba butir soal instrumen penelitian dan mengolah hasilnya dengan cara menetukan validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dengan bantuan program AnatesV4
a) Uji Validitas Butir Soal (menggunakan Anates V4)
Validitas merupakan derajat ketepatan suatu instrumen sehingga instrumen tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah butir soal dikatakan valid atau memiliki validitas yang tinggi apabila mempunyai kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2009). Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengukur validitas digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar :
(24)
26
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2009 : 72) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi variabel x denganvariabel y
XY = jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y X = jumlah nilai setiap item
Y = jumlah nilai konstan
N = jumlah subyek penelitian
Koefisien validitas yang didapatkan dari hasil perhitungan dinterpretasi dengan menggunakan kategori indeks validitas seperti pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal
No Rentang Kategori
1 0,800 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,600 – 0,800 Tinggi
3 0,400 – 0,600 Cukup
4 0,200 – 0,400 Rendah
5 0,00 – 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2009 : 75) Berdasarkan perhitungan uji validitas butir soal pilihan ganda dengan menggunakan program Anates versi 4, maka diperoleh hasil seperti Tabel 3.3
Tabel 3.3 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Kategori
Validitas
No soal Jumlah
Sangat tinggi
- -
Tinggi - -
Cukup 1,2,6,7,9,8,11,12,18,20,23,25,26,28,31,32,37,38, 39,4041,42,43,45
24 Rendah 3,5,13,14,15,16,19,22,24,27,29,30,33,35,36,44 16
Sangat rendah
10,21,34 3
Jelek 4,17 2
Berdasarkan data pada Tabel 3.3 terlihat bahwa dari ke 45 butir soal instrumen yang diujikan 24 butir soal termasuk kedalam kategori cukup, 16 soal termasuk kedalam kategori rendah, 3 soal termasuk kedalam kategori sangat
(25)
27
rendah, dan 2 soal termasuk kedalam kategori jelek karena memiliki korelasi negatif. Berdasarkan data tersebut maka butir soal yang akan dipergunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 butir soal yang masuk kedalam kategori cukup dan rendah. Soal dengan validitas rendah masih dapat dipergunakan seperti yang diungkapkan Arikunto (2010 : 221) peneliti dapat menggati ataupun merevisi butir-butir yang dimaksud.
b) Uji Reliabiltas Instrumen (menggunakan Anates V4)
Reliabilitas instrumen mempunyai pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya atau konsisten untuk dipergunakan sebagai alat dalam pengumpulan data. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitas soal digunakan rumus K-R20 sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item benar
q = proposi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
Ʃpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyak item
s = standar deviasi
(Arikunto, 2009 : 100)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen dengan bantuan program ANATES versi 4.0, maka didapat hasil reliabilitas instrumen memiliki koefisien reliabitas sebesar 0,93 yang tergolog dalam kategori tinggi yang berarti instrumen tersebut reliable.
c) Taraf Kesukaran (menggunakan Anates V4)
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui kriteria mudah tidaknya suatu soal. Menurut Arikunto (2009 : 207) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui taraf kesukaran suatu soal digunakan rumus berikut :
(26)
28
Keterangan : P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2009 : 208)
Selanjutnya hasil perhitungan yang diperoleh dinterpretasi dengan menggunakan indeks kesukaran pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Kategori Indeks Kesukaran Butir Soal
No Indeks kesukaran Kategori
1 0,00 – 0,30 Sukar
2 0,30 - 0,70 Sedang
3 0,70 – 1,00 Mudah
(Arikunto, 2009 : 210)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan ANATES versi 4.0 didapatkan kategori tingkat kesukaran soal sebagai berikut :
Tabel 3.5 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Indeks
kesukaran
No soal Jumlah
Sukar 3,8 2
Sedang 5,6,7,9,10,12,16,19,21,23,24,26,27,28,30,31,32, 33,34,35,36,37,38,39,43,44,45
27 Mudah 1,2,4,11,13,14,15,17,18,20,22,25,29,40,41,42 16
Berdasarkan data pada Tabel 3.5 terlihat bahwa dari ke 45 butir soal insterumen yang diujikan, 2 butir soal termasuk kedalam kategori sukar, 27 soal termasuk kedalam kategori sedang, dan 16 soal termasuk kedalam kategori mudah. Menurut Arikunto (2009 : 210) soal yang baik merupakansoal-soal yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70 yang berkategori sedang,
(27)
29
namun soal berkategori mudah dan sukarpun dapat dipergunakan tergantung dari pengunaanya.
d) Daya Pembeda (menggunakan Anates V4)
Menurut Arikunto (2009, 211) daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Untik mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompokatas yang menjawab soal dengan benar BB = banyaknya pesertakelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
BB
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PA
PB = proporsipeserta kelompok bawah yang menjawab benar
Selanjutanya hasil perhitungan dibandingkan dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda
No Rentang Kategori
1 Negatif Tidak baik
2 0,00 – 0,20 Jelek
3 0,20 – 0,40 Cukup
4 0,40 – 0,70 Baik
5 0,70 – 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2009 :218)
Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal dengan menggunakan program ANATES versi 4.0 didapatkan hasil sebagai berikut :
(28)
30
Tabel.3.7 Rekapitulasi Daya Pembeda Butir Soal Klasifikasi
daya pembeda
No soal Jumlah
Tidak baik 3,17 2
Jelek 15,21 2
Cukup 2,5,10,13,14,16,18,19,20,22,25,29,34,43 14
Baik 1,4,7,8,
,12,24,26,27,28,30,31,32,33,35,36,37,38,40, 41,42,44,45
22
Baik sekali 6, 9,11,23,39 5
Berdasarkan data pada Tabel 3.7 terlihat bahwa dari ke 45 butir soal insterumen yang diujikan, 2 butir soal termasuk kategori tidak baik, 2 soal berkategori jelek, 14 soal berkategori cukup, 22 soal berkategori baik, dan 5 soal berkategori baik sekali. Menurut Arikunto (2009 : 218) butir soal ang baik adalah butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 - 0,7 yang termasuk kedalam kategori baik. Sehingga dalam penelitian ini diambil soal dengan kisaran kategori tersebut.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Soal Pilihan Ganda No
Soal
Validitas Tingkat
kesukaran
Daya Pembeda Keputusan
Nilai Arti Nilai Arti Nilai Arti
1 0,430 Cukup 0,78 Mudah 0,5 Baik Dipakai 2 0,480 Cukup 0,94 Sangat
Mudah
0,2 jelek Direvisi 3 -0,197 Jelek 0,22 Sukar -0,2 Tidak
baik
Dibuang 4 0,365 Rendah 0,81 Mudah 0,4 Baik Dibuang 5 0,292 Rendah 0,56 Sedang 0,3 cukup Direvisi 6 0,600 Cukup 0,44 Sedang 0,9 baik
sekali
Dipakai 7 0,418 Cukup 0,69 Sedang 0,4 Baik Dipakai 8 0,484 Cukup 0,22 Sukar 0,5 Baik Direvisi 9 0,600 Cukup 0,56 Sedang 0,7 baik
sekali
Dipakai 10 0,161 Sangat 0,36 Sedang 0,3 cukup Dibuang
(29)
31
rendah
11 0,673 Cukup 0,75 Mudah 0,7 baik sekali
Dipakai 12 0,412 Cukup 0,56 Sedang 0,5 Baik Dipakai 13 0,241 Rendah 0,53 Sedang 0,3 cukup Dibuang 14 0,265 Rendah 0,83 Mudah 0,2 jelek Dibuang 15 0,219 Rendah 0,94 Sangat
Mudah
0,1 jelek Dibuang 16 0,309 Rendah 0,61 Sedang 0,3 cukup Dipakai 17 -0,223 Jelek 0,86 Sangat
Mudah
-0,1 Tidak baik
Dibuang 18 0,441 Cukup 0,92 Sangat
Mudah
0,2 jelek Dipakai 19 0,277 Rendah 0,44 Sedang 0,3 cukup Dibuang 20 0,444 Cukup 0,86 Sangat
Mudah
0,3 cukup Dibuang 21 0,088 Sangat
Rendah
0,61 Sedang 0,1 jelek Dibuang 22 0,287 Rendah 0,72 Mudah 0,3 cukup Direvisi 23 0,573 Cukup 0,47 Sedang 0,9 baik
sekali
Dipakai 24 0,308 Rendah 0,36 Sedang 0,4 baik Direvisi 25 0,487 Cukup 0,86 Sangat
Mudah
0,3 cukup Dipakai 26 0,458 Cukup 0,67 Sedang 0,4 baik Dipakai 27 0,387 Rendah 0,33 Sedang 0,4 baik Direvisi 28 0,470 Cukup 0,39 Sedang 0,5 baik Dipakai 29 0,363 Rendah 0,75 Mudah 0,3 cukup Direvisi 30 0,325 Rendah 0,25 Sukar 0,4 baik Dipakai 31 0,521 Cukup 0,67 Sedang 0,6 baik Dipakai 32 0,467 Cukup 0,64 Sedang 0,5 baik Dipakai 33 0,363 Rendah 0,61 Sedang 0,4 baik Direvisi 34 0,107 Sangat
rendah
0,36 Sedang 0,2 jelek Dibuang 35 0,285 Rendah 0,31 Sangat
Mudah
0,4 baik Direvisi 36 0,327 Rendah 0,42 Sedang 0,5 baik Dipakai 37 0,443 Cukup 0,69 Sedang 0,4 baik Dipakai 38 0,524 Cukup 0,53 Sedang 0,6 baik Dibuang 39 0,622 Cukup 0,56 Sedang 0,7 sangat
baik
Dipakai 40 0,600 Cukup 0,81 Mudah 0,6 baik Dipakai 41 0,502 Cukup 0,78 Mudah 0,5 baik Dipakai 42 0,557 Cukup 0,89 Sangat 0,4 baik Dipakai
(30)
32
Mudah
43 0,402 Cukup 0,69 Sedang 0,3 cukup Dibuang 44 0,259 Rendah 0,47 Sedang 0,4 baik Dibuang 45 0,487 Cukup 0,53 Sedang 0,5 baik Dipakai
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh merupakan data berupa tes penguasaan konsep yang terdiri dari hasil pretest dan hasil postest dan juga angket respon siswa. Selanjutnya data-data tersebut diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Menghitung Gain
Pengujian data dengan menggunakan indeks gain <N> dilakukan untuk melihat peningkatan penguasaan konsep siswa. Adapun perhitungan Ngain menurut Hake (1999) adalah sebagai berikut :
N
gain =
Selanjutanya hasil perhitungan diinterpretasi dengan menggunakan kriteria pencapaian indeks gain sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kategori Ngain (Indeks Gain)
Nilai Kriteia
Ngain ≥ 0,70 Tinggi
0,70 > Ngain ≥ 0,30 Sedang
Ngain < 0,30 Rendah
(Hake,1999 :1) b) Melakukan Uji Homogenitas (Uji Prasyarat)
Uji homogenitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Uji homogenitas dilakukan pada hasil pretest dan postest untuk mengetahui apakah kedua kelas ekspeimen memiliki varians yang sama atau tidak. Adapun dalam penelitian ini, uji homogenitas dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Adapun pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut :
(31)
33
Ho : Variansi pada kedua kelompok eksperimen sama (homogen)
H1 : Variansi pada kedua kelompok eksperimen tidak sama (tidak homogen) Uji statistik yang dilakukan adalah uji levene statistic dengan taraf signifikasi
sebesar (α) 0,05. Kriteria pengujianya adalah jika nilai signifikasi ≥ 0,05 Ho
dierima dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 H1 diterima.
c) Melakukan Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebagai uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut :
Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal
Uji statistik yang dilakukan adalah uji shapiro-wilk dengan taraf signifikasi
sebesar (α) 0,05. Kriteria pengujianya adalah jika nilai signifikasi ≥ 0,05 Ho dierima dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 H1 diterima.
d) Melakukan Uji Hipotesis (Uji Perbedaan dua rata-rata)
Uji hipotesis dilakukan terhadap hasil pretest dan postest untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mengenai penguasaan konsep pencemaran lingkungan diantara kedua kelas. Setelah menghitung uji prasyarat normalitas dan homogenitas, diadapatkan data yang berdistribusi normal dan variansi homogen maka dilakukan uji statistik parametris. Uji hipotesis diuji dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Pasangan hipotesis nol dan pasangan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada keduakelas eksperimen
H1 : Terdapat perbedaan rata-rata nilai yang signifikan pada kedua kelas eksperimen
(32)
34
e). Pengolahan Data Angket Respon Siswa
Angket respon siswa ini terdiri dari 14 pertanyaan pada masing-masing kelas eksperimen, digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi pembelajaran yang digunakan. Adapun rumus yang digunakan untuk pegolahan data melalui angket, yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
P = Presentase setiap jawaban (dalam %)
n = Nilai yang diperoleh atau jumlah siswa pada item tersebut N = Jumlah keseluruhan siswa
(Ali, 1085 : 84) Selanjutanya hasil perhitungan diinterpretasi dengan menggunakan kategori presentase berdasarkan kriteria Koentjaraningrat (dalam Rif’ayunnisah 2012) seperti pada Tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10 Kriteria Presentase Angket Presentase Jawaban / P (%) Kriteria
P = 0 Tak seorang pun
0 < P < 25 Sebagian kecil
25 ≤ P < 50 Hampir setengahnya
P = 50 Setengahnya
50 < P < 75 Sebagian besar
75 ≤ p < 99 Hampir seluruhnya
P = 100 Seluruhnya
(Koentjaraningrat dalam Rif’ayunnisah 2012)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam peneletian ini terdiri atas beberapa tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan data hasil penelitian.
(33)
35
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian terdiri atas :
a) Melakukan studi pendahuluan dan pustaka. b) Mengidentifikasi masalah.
c) Penyusunan proposal yang kemudian dipresentasikan pada saat seminar proposal
d) Menyusun instrumen penelitian
e) Melakukan proses judgement oleh dosen ahli f) Melakukan uji coba instrument penelitian g) Analisis hasul uji coba instrumen penelitian
h) Perbaikan instrumen penelitian sesuai dengan hasil analisis uji coba instrumen
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan pelaksanaan pembelajaran Biologi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have pada dua kelas eksperimen yang berbeda.
3. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian
Tahap pengolahan data hasil penelitian meliputi kegiatan-kegiatan dalam mengolah data yang diperoleh setelah dilakukan penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan Question Students Have. Data-data yang diperoleh merupakan data hasil pretest dan postest, serta data angket respon siswa. Tahap pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban dari seluruh rumusan masalah serta memperoleh kesimpulan akhir yang didapat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
(34)
36
I. Tahap Penerepan Strategi Pembelajaran
Penelitian ini melibatkan dua kelompok kelas, yaitu kelompok kelas eksperimen 1 dimana siswa diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran aktif learning start with a questiom dan question students have. Strategi pembelajaran tersebut mengalami sedikit modifikasi karena menyesuaikan keadaan dan situasi sekolah. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan Zaini (2008) jika memerlukan modifikasi dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif learning jangan segan untuk melakukanya Tahap-tahap proses pembelajaran kedua eksperimen adalah sebagai berikut :
Tabel 3.11 Tahapan Penerapan Strategi Pembelajaran No Kelas Eksperimen 1
(LSWAQ)
Kelas Eksperimen 2 (QSH)
1 a. Dilakukan pre-test sebelum proses pembelajaran.
a. Dilakukan pre-test sebelum proses pembelajaran
2 a. Guru memberi Artikel materi pencemaran udara dan pencemaran tanah (pada pertemuan pertama) dan artikel pencemaran air (pada pertemuan kedua) b. Siswa diminta untuk
membaca artikel tersebut kemudian diminta untuk membuat minimal dua pertanyaan mengenai hal yang tidak siswa pahami dari artikel tersebut
c. Pertemuan selanjutnya guru menjelaskan materi yang di kemas dari pertanyaan-pertanyaan siswa tadi d. Setelah guru menjelaskan,
siswa melakukan diskusi kelompok dengan
mengerjakan lembar diskusi pencemaran tanah dan pencemaran udara pada pertemuan pertama. Dan praktikum pencemaran air
a. Guru memberikan materi pelajaran kepada siswa b. Setelah guru menjelaskan
penjelasan terkait materi pencemaran udara dan
pencemaran tanah (pertemuan pertama) dan praktikum
pencemaran air pada pertemuan (kedua), siswa diminta untuk menuliskan minimal dua pertanyaan terkait materi yang belum mereka pahami pada kertas kosong yang di berikan guru (pada kegiatan ini, walaupun pertanyaan yang diminta untuk individu tetapi siswa berada di dalam kelompok)
c. Setelah masing-masing siswa menuliskan pertanyaan, siswa diminta untuk memutarkan kertas berisi pertanyaanya di dalam kelompoknya searah jarum jam,
(35)
37
pada pertemuan kedua e. Di lakukan postest dan
pemberian angket respon siswa
pertanyaan yang di ajukan oleh teman-teman sekelompoknya kemudian memberikan tanda centang pada pertanyaan yang menurut siswa, dia juga tidak memahaminya.
e. Peranyaan di putar, dibaca, dan diberi centang secara terus-menerus hingga pertanyaan kembali lagi kepada siswa yang menuliskan pertanyaan
f. Pilih 3 pertanyaan yang mendapatkan centang
terbanyak, kemudian guru akan menjawab pertanyaan siswa tersebut
g. Untuk pertanyaan yang
mendapatkan centangan sedikit, tetap dituliskan kemudian guru menukarkan pertanyaan
tersebut kepada kelompok lain dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi dan menjawabnya
h. Apabila masih terdapat waktu pertanyaan tersebut di bahas secara bersama-sama
f. Di lakukan postest dan
(36)
38
J. Alur Penelitian
K.
L.
M.
N.
Studi literatur
Menentukan masalah
Menentukan judul penelitian
Penyususnan instrumen Penyusunan RPP
Revisi proposal Seminar proposal
Penyusunan proposal penelitian
Judgement instrumen
Uji coba instrumen
Analisis data instrumen
Pengajuan surat perizinan penelitian ke sekolah
Pengolahan dan analisis data Pengumpulan data Pelaksanaan penelitian
Pembahasan dan Penarikan kesimpulan
(37)
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dengan question students have terhadap penguasaan konsep siswa SMA kelas X pada materi pencemaran lingkungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penguasaan konsep siswa kedua kelas sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have tergolong kedalam kategori rendah
2. Penguasaan konsep siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question tergolong kedalam kategori baik ( ̄ =79,25). Begitupun penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have tergolong kedalam kategori baik ( ̄ =73,03)
3. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dengan strategi pembelajaran aktif question students have
4. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question ( ̄ N-gain =0,58) dengan strategi pembelajaran aktif question students have ( ̄N-gain =0,50)
5. Respon siswa terhadap penerapan kedua strategi pembelajaran tersebut secara umum bersifat positif. Hal ini dapat terlihat dari angket respon siswa kedua kelas yang tergolong kedalam kriteria “hampir seluruhnya” siswa memilih pernyataan yang positif mengenai kedua strategi pembelajaran tersebut
(38)
62
B. Saran
Di dalam pelaksanaan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu berikut beberapa saran yang dapat dijadikan masukan kepada penelitian selanjutnya.
1. Dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have di sarankan agar memperhitungkan dan mengelola waktu pembelajaran dengan baik. Agar penerapan kedua strategi tersebut di dalam pembelajaran bisa bejalan dengan maksimal
2. Di sarankan untuk penerapan strategi learning start with a question, perlu untuk lebih memperhatikan handout atau artikel yang akan di jadikan bahan bacaan siswa untuk menggajukan pertanyaan. Pilihlah bacaan-bacaan yang berupa permasalahan-permasalahaan yang menyebabkan siswa dapat bertanya secara kritis
3. Terdapat banyak kekurangan pada soal penguasaan konsep penelitian ini. Di harapkan kedepanya soal penguasaan konsep bisa lebih baik lagi daripda penelitian ini
4. Di sarankan untuk mengkombinasikan strategi pembelajaran tersebut dengan menggunakan, model atau media pembelajaran agar mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal
(39)
63
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: angkasa.
Arifin, M. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: IMSTEP JICA
Amri. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa antara Menerapkan Strategi Question Student Have dan Strategi Think Pair Share pada Kelas X di SMA negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jurnal Pendidikan
Ekonomi [Online], Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:
http://ejournal.unp.ac.id /students [Juli, 2013]
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta : PT Asdi Mahasatya.
Aryulina, et al.(2007). Biologi 1. Jakarta: Esis.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta: DEPDIKNAS.
Bonwell, C.C. & Eison, J.A. (1995). Active learning: Creating excitement in the classroom. [Online] Tersedia: http://www.ydae.purdue.edu/lct/hbcu
/documents/Active_Learning_Creating_Excitement_in_the_Classroom.pdf . [Juli, 2013]
Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga.
Darliana, I. (2004, Agustus). Pencemaran Air dan Beberapa Usaha Pencegahan dan Penanggulangannya. Wawasan Tridharma Vol XVII, 14-18. Tersedia: e-journal.kopertis4.or.id/upload.php. [Desember, 2012]
Gerung, J .(2012). Conceptual Learning and Learning Style. Dalam Jurnal
Uniera.[Online].Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:
(40)
64
Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept.of Physics Indiana University. [online]. Tersedia.http://www.physics.indiana.edu.[Juli, 2013].
Hartini, N. (2011.) Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Starts with a Question ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Universitas 11 Maret. Tidak diterbitkan.
Helani dkk. (2010). Penerapan srategi Question Students Have (QSH) dalam Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN Wilayah Barat ke-23, hal 7, 10-11 Mei 2010.
Kheli, Nur. (2012). Penerapan Strategi LSQ (learning start with a question) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran Fiqih Materi Riba di MTS NU Demak. Skripsi IAIN Semarang. Tidak diterbitkan.
Napitupulu (2011). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Question Students Have pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kriteis Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Nugraha. (2009). Stop Pemanasan Global. Bekasi.: PT.Cahaya Pustaka Raga. Nurrifda. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Question Student
Have untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi Di Kelas X Man Kuok. Skripsi Universitas Negeri Riau. Tidak diterbitkan.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online].. http:// kamusbahasaindonesia. org/[Juli, 2013].
Rahayu, et al. (2010). Achievement of Biology Using Question Student Have Active Learning Observed from Learning Activity of Student’s on XI IPA Grade of SMA Negeri 1 Sukoharjo. Dalam Jurnal Mahasiswa Pendidikan Biologi [Online]. Vol 1 (1), 13 halaman. Tersedia: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/index. [Desember, 2012]
(41)
65
Republik Indonesia. 1982. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1982 tentang Perizinan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI tahun 1982, Nomor 12. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150
tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rusdiana (2006). Penerapan Belajar Aktif dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan [Online]. Vol 4 (5), 15 halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/45067892.pd . [Februari, 2013]
Rustaman et al.(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA.
Rif’ayunnisah. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)
terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Perkembangan Manusia. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saraswati, S.L. (2008) Upaya Guru Meningkatkan Keberanian Siswa SMP dalam Mengajukan Pertanyaan dan Mengemukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri. Dalam Jurnal Pendidikan IPA. [Online]. Vol VI (7), 10 halaman. Tersedia:
isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/67082837.pdf [Desember, 2012]
Sastrawijaya (2009). Pencemaran Lingkungan.Jakarta: Rineka Cipta.
Silberman, M.L.(2011) Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(42)
66
Suranto.(2010). Strategi Kooperatif Gabungan Jigsaw IV-Reciprocal Teaching dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA di Jember. Dalam Internation Scientific Journal Database.[Online]. Vol 1 (1), 9 halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search. [Desember, 2012]
Susatyo, et al.(2009). Penggunaan Model Learning Start with a Question dan Self Regulated Learning pada Pembelajaran Kimia. Dalam Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia.[Online]. Vol 3 (1), 7 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1273
[Desember, 2012]
Susianto.(2012). Implementasi Hukum di Lingkungan Indonesia. [Online] Tersedia:http://denmassetyaki.blogspot.com/2012/02/implementasi-hukum-lingkungan-di.html. [September 2013].
Vianata, H. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa. Dalam Indonesia Journal of History Education [Online], Vol 1 (1), 5 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe [Desember, 2012]
Widodo, A.(2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Dalam Buletin Puspendik .[Online], Vol 3 (2), 14 halaman. Tersedia: file.upi.edu/.../2006-
taksonomi_Bloom_dan_alat_evaluasi.pdf.[Desember, 2012].
Widodo, A.(2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Dalam Jurnal Pendidikan danPembelajaran. .[Online], Vol4(2), 139-148.Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLO GI/196705271992031-ARI_WIDODO/2006-profil_pertanyaan_guru_ dan__siswa_dalam_pelajaran_sains.pdf. .[Juli, 2013].
Wulan, A.R. (2005). Himpunan Materi Perkuliahan Pengetahuan Lingkungan Hidup. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Zaini dkk (2008).Strategi Pembelajaran aktif. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dengan question students have terhadap penguasaan konsep siswa SMA kelas X pada materi pencemaran lingkungan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penguasaan konsep siswa kedua kelas sebelum menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a question dan question students have tergolong kedalam kategori rendah
2. Penguasaan konsep siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif
learning start with a question tergolong kedalam kategori baik ( ̄ =79,25). Begitupun penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif question students have tergolong kedalam kategori baik ( ̄ =73,03)
3. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a
question dengan strategi pembelajaran aktif question students have
4. Terdapat perbedaan yang signifikan (α = 0,05) terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif
learning start with a question ( ̄ N-gain =0,58) dengan strategi pembelajaran aktif question students have ( ̄N-gain =0,50)
5. Respon siswa terhadap penerapan kedua strategi pembelajaran tersebut secara umum bersifat positif. Hal ini dapat terlihat dari angket respon siswa kedua kelas yang tergolong kedalam kriteria “hampir seluruhnya” siswa memilih pernyataan yang positif mengenai kedua strategi pembelajaran tersebut
(2)
B. Saran
Di dalam pelaksanaan penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu berikut beberapa saran yang dapat dijadikan masukan kepada penelitian selanjutnya.
1. Dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif learning start with a
question dan question students have di sarankan agar memperhitungkan dan
mengelola waktu pembelajaran dengan baik. Agar penerapan kedua strategi tersebut di dalam pembelajaran bisa bejalan dengan maksimal
2. Di sarankan untuk penerapan strategi learning start with a question, perlu untuk lebih memperhatikan handout atau artikel yang akan di jadikan bahan bacaan siswa untuk menggajukan pertanyaan. Pilihlah bacaan-bacaan yang berupa permasalahan-permasalahaan yang menyebabkan siswa dapat bertanya secara kritis
3. Terdapat banyak kekurangan pada soal penguasaan konsep penelitian ini. Di harapkan kedepanya soal penguasaan konsep bisa lebih baik lagi daripda penelitian ini
4. Di sarankan untuk mengkombinasikan strategi pembelajaran tersebut dengan menggunakan, model atau media pembelajaran agar mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: angkasa.
Arifin, M. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: IMSTEP JICA
Amri. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa antara Menerapkan Strategi Question Student Have dan Strategi Think Pair Share pada Kelas X di SMA negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Solok. Jurnal Pendidikan
Ekonomi [Online], Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:
http://ejournal.unp.ac.id /students [Juli, 2013]
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta : PT Asdi Mahasatya.
Aryulina, et al.(2007). Biologi 1. Jakarta: Esis.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar dan Menengah.
Jakarta: DEPDIKNAS.
Bonwell, C.C. & Eison, J.A. (1995). Active learning: Creating excitement in the classroom. [Online] Tersedia: http://www.ydae.purdue.edu/lct/hbcu
/documents/Active_Learning_Creating_Excitement_in_the_Classroom.pdf . [Juli, 2013]
Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga.
Darliana, I. (2004, Agustus). Pencemaran Air dan Beberapa Usaha Pencegahan dan Penanggulangannya. Wawasan Tridharma Vol XVII, 14-18. Tersedia: e-journal.kopertis4.or.id/upload.php. [Desember, 2012]
Gerung, J .(2012). Conceptual Learning and Learning Style. Dalam Jurnal
Uniera.[Online].Vol 1 (1), 16 halaman. Tersedia:
(4)
Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept.of Physics Indiana University. [online]. Tersedia.http://www.physics.indiana.edu.[Juli, 2013].
Hartini, N. (2011.) Hasil Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran
Learning Starts with a Question ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa
Kelas VII SMP Negeri 12 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Universitas 11 Maret. Tidak diterbitkan.
Helani dkk. (2010). Penerapan srategi Question Students Have (QSH) dalam Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN Wilayah Barat ke-23, hal 7, 10-11 Mei 2010.
Kheli, Nur. (2012). Penerapan Strategi LSQ (learning start with a question)
dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran Fiqih Materi Riba di MTS NU Demak. Skripsi IAIN
Semarang. Tidak diterbitkan.
Napitupulu (2011). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Question Students
Have pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kriteis Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Nugraha. (2009). Stop Pemanasan Global. Bekasi.: PT.Cahaya Pustaka Raga. Nurrifda. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Question Student
Have untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Reaksi Reduksi Oksidasi Di Kelas X Man Kuok. Skripsi Universitas Negeri Riau. Tidak diterbitkan.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia [Online].. http:// kamusbahasaindonesia. org/[Juli, 2013].
Rahayu, et al. (2010). Achievement of Biology Using Question Student Have Active Learning Observed from Learning Activity of Student’s on XI IPA Grade of SMA Negeri 1 Sukoharjo. Dalam Jurnal Mahasiswa
Pendidikan Biologi [Online]. Vol 1 (1), 13 halaman. Tersedia:
(5)
Republik Indonesia. 1982. Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1982 tentang Perizinan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI tahun 1982, Nomor 12. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 150
tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa. Sekretariat Negara. Jakarta.
Rusdiana (2006). Penerapan Belajar Aktif dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal
Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan [Online]. Vol 4 (5), 15
halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/45067892.pd . [Februari, 2013]
Rustaman et al.(2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA.
Rif’ayunnisah. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Konsep Perkembangan Manusia. Skripsi UPI Bandung. Tidak
diterbitkan.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Saraswati, S.L. (2008) Upaya Guru Meningkatkan Keberanian Siswa SMP dalam Mengajukan Pertanyaan dan Mengemukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri. Dalam Jurnal Pendidikan IPA. [Online]. Vol VI (7), 10 halaman. Tersedia:
isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/67082837.pdf [Desember, 2012]
Sastrawijaya (2009). Pencemaran Lingkungan.Jakarta: Rineka Cipta.
Silberman, M.L.(2011) Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(6)
Suranto.(2010). Strategi Kooperatif Gabungan Jigsaw IV-Reciprocal Teaching dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA di Jember. Dalam Internation Scientific Journal Database.[Online]. Vol 1 (1), 9 halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search. [Desember, 2012]
Susatyo, et al.(2009). Penggunaan Model Learning Start with a Question dan Self Regulated Learning pada Pembelajaran Kimia. Dalam Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia.[Online]. Vol 3 (1), 7 halaman. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1273 [Desember, 2012]
Susianto.(2012). Implementasi Hukum di Lingkungan Indonesia. [Online] Tersedia:http://denmassetyaki.blogspot.com/2012/02/implementasi-hukum-lingkungan-di.html. [September 2013].
Vianata, H. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have terhadap Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa. Dalam Indonesia Journal of
History Education [Online], Vol 1 (1), 5 halaman. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe [Desember, 2012]
Widodo, A.(2006). Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Dalam Buletin Puspendik .[Online], Vol 3 (2), 14 halaman. Tersedia: file.upi.edu/.../2006-
taksonomi_Bloom_dan_alat_evaluasi.pdf.[Desember, 2012].
Widodo, A.(2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Dalam Jurnal Pendidikan danPembelajaran. .[Online], Vol4(2), 139-148.Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLO GI/196705271992031-ARI_WIDODO/2006-profil_pertanyaan_guru_ dan__siswa_dalam_pelajaran_sains.pdf. .[Juli, 2013].
Wulan, A.R. (2005). Himpunan Materi Perkuliahan Pengetahuan Lingkungan
Hidup. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Zaini dkk (2008).Strategi Pembelajaran aktif. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.