Panduan penggunaan moodle bagi pengajar.

(1)

ABSTRAK

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet (Prakoso, 2005). Moodle memiliki kelebihan-kelebihan yang signifikan (Melfachrozi, 2006) seperti sederhana, efisien, kompatibel dengan banyak browser, mudah instalasinya, mendukung lebih dari 1000 pelajaran, tersedia lebih dari 45 bahasa yang menjadikan banyak kalangan menggunakan Moodle sebagai software untuk membangun e-Learning.

Dalam makalah ini, penulis membuat panduan penggunaan Moodle bagi pengajar dengan fitur-fitur yang dibangun adalah membuat chat room, membuat course online beserta konfigurasinya, mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara mengupload, membuat forum diskusi, mengelola fasilitas pengiriman tugas serta membuat kuis multiple choice. Fitur-fitur yang dibangun telah diujicobakan pada pelatihan Moodle. Pada pelatihan, dibagikan angket sebagai instrumen pengukur sejauh mana makalah yang penulis susun dapat mempermudah pengajar dalam penggunaan Moodle.

Dari hasil angket, setelah dianalisa dapat disimpulkan bahwa panduan Moodle yang disusun dapat mempermudah pengajar dalam menggunakan Moodle.


(2)

ABSTRACT

Moodle is a software package which is good for making and performing a course/training/education based on the internet (Prakoso, 2005). Moodle has many advantages (Melfachrozi, 2006) such as simple, efficient, compatible with a lot of browsers, easy to install, support more than 1000 lessons, available in more than 45 languages that make many people use Moodle as software to develop e-Learning. In this paper, the writer composed a Moodle guidance for teacher which includes several features such as making chat room, making course online along with its configurations, filling course materials by typing directly into the Moodle and by uploading as well, making discussion forums, managing facility of task submission as well as making multiple choices quizzes. The features have been tried at a Moodle's training. During training, a questionnaire has been distributed to respondents to measure how helpful the guidance is in helping teacher using Moodle.

The questionnaires result shows that the guidance helps teachers using Moodle easily.


(3)

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh : Kurnia Wulandari NIM : 033124039

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008


(4)

MOODLE GUIDANCE FOR TEACHERS

A Final Paper

Presented as Particial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Sarjana Sains

in Computer Science

By : Kurnia Wulandari Student Number : 033124039

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008


(5)

(6)

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.

Karya ini kupersembahkan untuk : Jiwa-jiwa terasingkan yang tinggal di lorong-lorong gelap, Tangan-tangan mungil yang terpaksa harus menengadah di jalanan, Kepingan-kepingan hati yang selalu bangkit walau jatuh dan tersungkur berulang kali,

serta Sayap-sayap patah yang terpaksa menyerah di tangan nasib tapi tidak pernah putus asa.


(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Kurnia Wulandari

Nomor Mahasiswa : 033124039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 05 April 2008 Yang menyatakan


(9)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2008 Penulis


(10)

ABSTRAK

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet (Prakoso, 2005). Moodle memiliki kelebihan-kelebihan yang signifikan (Melfachrozi, 2006) seperti sederhana, efisien, kompatibel dengan banyak browser, mudah instalasinya, mendukung lebih dari 1000 pelajaran, tersedia lebih dari 45 bahasa yang menjadikan banyak kalangan menggunakan Moodle sebagai software untuk membangun e-Learning.

Dalam makalah ini, penulis membuat panduan penggunaan Moodle bagi pengajar dengan fitur-fitur yang dibangun adalah membuat chat room, membuat course online beserta konfigurasinya, mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara mengupload, membuat forum diskusi, mengelola fasilitas pengiriman tugas serta membuat kuis multiple choice. Fitur-fitur yang dibangun telah diujicobakan pada pelatihan Moodle. Pada pelatihan, dibagikan angket sebagai instrumen pengukur sejauh mana makalah yang penulis susun dapat mempermudah pengajar dalam penggunaan Moodle.

Dari hasil angket, setelah dianalisa dapat disimpulkan bahwa panduan Moodle yang disusun dapat mempermudah pengajar dalam menggunakan Moodle.


(11)

ABSTRACT

Moodle is a software package which is good for making and performing a course/training/education based on the internet (Prakoso, 2005). Moodle has many advantages (Melfachrozi, 2006) such as simple, efficient, compatible with a lot of browsers, easy to install, support more than 1000 lessons, available in more than 45 languages that make many people use Moodle as software to develop e-Learning. In this paper, the writer composed a Moodle guidance for teacher which includes several features such as making chat room, making course online along with its configurations, filling course materials by typing directly into the Moodle and by uploading as well, making discussion forums, managing facility of task submission as well as making multiple choices quizzes. The features have been tried at a Moodle's training. During training, a questionnaire has been distributed to respondents to measure how helpful the guidance is in helping teacher using Moodle.

The questionnaires result shows that the guidance helps teachers using Moodle easily.


(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas akhir ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sains Program Studi Ilmu Komputer.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ibu Anastasia Rita Widiarti S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang tidak henti-hentinya memberikan masukan, dorongan, bantuan, semangat serta nasehat-nasehatnya demi terselesainya makalah ini.

2. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A, selaku Dekan FST Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Paulina Heruningsing Prima Rosa S.Si, M.Sc, selaku Kaprodi Ilmu Komputer USD yang telah banyak membantu penulis.

4. Bapak Drs. H.J Haris Sriwindono, M.Kom, selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di FST USD.

5. Bapak Iwan Binanto S.Si, selaku dosen penguji, atas bantuan yang tak terhingga yang telah diberikan kepada penulis serta saran dan masukannya yang sangat berharga.


(13)

6. Bapak Y. Joko Nugroho, S.Si, selaku dosen penguji atas saran dan masukannya. 7. Pak Diar dan Pak Agus (Bapsi), atas bantuannya kepada penulis.

8. Seluruh staf dosen FST umumnya dan Prodi Ilmu Komputer khususnya yang telah mengajarkan banyak hal kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di FST USD.

9. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, P.hD beserta jajarannya di FKIP USD, atas segala bantuan yang diberikan.

10. My parent, especially for my mom, atas segala pengorbanan, doa, dukungan serta restu yang senantiasa menyertaiku.

11. Simbah kakung dan mbah putri (almh) atas segala pengorbanannya, sehingga aku bisa tetap berdiri sampai hari ini.

12. Big family of Eko Yuwono (Om Eko dan Mb’ Yanti, Rey, Fidh, Dzik “My Bunny”, Andra) as my second parent and my family, thank you so much.

13. My brothers and sister (Aditya, Octa, Rama) for the support, spirit and love, thanks guys.

14. Pak Sudi, atas segala doa dan bantuan yang diberikan. 15. Om Aris, atas bantuannya kepada penulis.

16. Somebody who I can’t say his name. But he knows, he always in my heart. 17. Seluruh keluarga besar Wiryoutomo, atas pelajaran hidup yang diberikan.

18. Widya, Mb vika, Matilda, Kadek, Josephin, Citra, Eliz, Vika, Rina, Tere, Frans, Iyuz, Wawan, Aris, Toto and all my guys in Ikom USD ’03. Terima kasih atas persahabatan, kebersamaan, dukungan dan bantuan selama ini. Semoga


(14)

persahabatan ini menjadikan kita lebih bijaksana. Selamat berjuang teman-teman.

19. Teman-teman Ikom angkatan ‘01, ‘02 dan ‘04 yang memberikan banyak masukan, dorongan serta dukungannya.

20. Sholeh atas pinjaman Smashnya, Dedek atas pinjaman Ienovonya, Rinma for the best corrector. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman semua. Amiin. 21. Pak Tukijo dan Mbak Linda di sekretariat FST yang telah banyak membantu

selama penulis memulai hingga menyelesaikan makalah ini.

22. Mas Susilo, staff lab komputer atas bantuannya yang tak terhingga kepada penulis.

23. Hidup, yang telah memberikan banyak pilihan, pelajaran dan kesempatan.

24. Sms-sms yang selalu mengatakan “ayo kamu bisa”, “semangat” dan “jangan menyerah”.

25. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia umumnya dan lingkup kampus Universitas Sanata Dharma khususnya.

Yogyakarta, 30 Januari 2008

Penulis


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Batasan Masalah ... 4

F. Metodologi Penulisan ... 5

G. Sistematika Penulisan ... 5


(16)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Konvensional ... 8

B. E-Learning ... 8

C. Moodle ... 23

BAB III PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR A. Pembuatan Chat ... 48

B. Pembuatan Course Online ... 52

C. Mengisi Materi ... 65

D. Membuat Forum Diskusi ... 76

E. Mengelola Fasilitas Pengiriman Tugas ... 78

F. Pembuatan Multiple Choice ... 85

BAB IV ANALISIS DATA PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR A. Waktu dan Lokasi Pelatihan ... 102

B. Peserta Pelatihan ... 102

C. Teknik Pengumpulan Data ... 102

D. Teknik Analisis Data ... 103

E. Deskripsi Data ... 104

F. Kesimpulan Analisis ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel data kumulatif pengetahuan pengajar ... 105 terhadap e-Learning dan Moodle.

Tabel 4.2 Tabel data kumulatif kegunaan pelatihan dan ... 112 makalah panduan penggunaan Moodle.


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 phpMyAdmin sedang membuat database Moodle ... 39

Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle ... 40

Gambar 2.3 Moodle menampilkan konfigurasi sistem ... 40

Gambar 2.4 Konfirmasi lokasi untuk penginstalan Moodle ... 41

Gambar 2.5 Moodle meminta inputan user ... 41

Gambar 2.6 Moodle mengecek konfigurasi sistem ... 42

Gambar 2.7 Konfigurasi Moodle berhasil ... 42

Gambar 2.8 Copyright Moodle ... 43

Gambar 2.9 Setup database pada Moodle ... 43

Gambar 2.10 Form konfigurasi instalasi ... 44

Gambar 2.11 Form isian parameter situs Moodle ... 44

Gambar 2.12 Form isian profil admin Moodle ... 45

Gambar 2.13 Homepage ketika login sebagai admin ... 45

Gambar 3.1 Homepage moodle ... 47

Gambar 3.2 Moodle menunjukkan anda login sebagai siapa ... 47

Gambar 3.3 Halaman utama situs ... 48

Gambar 3.4 Turn editing on pada Moodle ... 48

Gambar 3.5 Pilihan aktivitas dalam Moodle ... 49

Gambar 3.6 Moodle meminta informasi tentang chat ... 49

Gambar 3.7 Save changes ... 50

Gambar 3.8 Informasi tentang chat ... 50


(19)

Gambar 3.9 Layar chat ... 51

Gambar 3.10 Aplikasi moodle untuk pengajar ... 52

Gambar 3.11 Moodle sedang membuat course baru ... 52

Gambar 3.12 Moodle meminta informasi tentang kuliah ... 53

Gambar 3.13 Moodle meminta informasi tentang akses tamu ... 53

Gambar 3.14 Save Canges ... 54

Gambar 3.15 Tombol Turn editing on ... 65

Gambar 3.16 Moodle menambahkan resource ... 65

Gambar 3.17 Moodle untuk mengubah resource ... 66

Gambar 3.18 Save Changes ... 66

Gambar 3.19 Preview ... 67

Gambar 3.20 Link untuk navigasi ... 67

Gambar 3.21 Materi yang baru saja ditambahkan ... 68

Gambar 3.22 Button Turn editing on ... 68

Gambar 3.23 Moodle sedang memilih resource ... 69

Gambar 3.24 Moodle meminta informasi materi yang akan diupload ... 69

Gambar 3.25 Moodle meminta pilihan ... 70

Gambar 3.26 Moodle menampilkan alamat file yang akan diupload ... 70

Gambar 3.27 Upload file berhasil dalam Moodle ... 71

Gambar 3.28 Moodle menghapus file yang telah diupload ... 71

Gambar 3.29 Save changes ... 72

Gambar 3.30 Preview file ... 72

Gambar 3.31 Button untuk memperbaharui materi ... 73


(20)

Gambar 3.32 Link navigasi ... 73

Gambar 3.33 Materi yang baru saja ditambahkan ... 73

Gambar 3.34 Menu dalam Administration ... 74

Gambar 3.35 Moodle menampilkan pilihan menu ... 74

Gambar 3.36 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 76

Gambar 3.37 Layar informasi forum ... 76

Gambar 3.38 Save changes ... 77

Gambar 3.39 Informasi tentang forum ... 77

Gambar 3.40 Link pada halaman utama ... 77

Gambar 3.41 Turn editing on pada Moodle ... 78

Gambar 3.42 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 78

Gambar 3.43 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 79

Gambar 3.44 Layar informasi tentang tugas ... 79

Gambar 3.45 Tombol Next ... 80

Gambar 3.46 Layar informasi tentang tugas ... 80

Gambar 3.47 Layar informasi tentang tugas ... 81

Gambar 3.48 Jumlah pengirim tugas ... 81

Gambar 3.49 Tugas yang dikirimkan oleh mahasiswa ... 82

Gambar 3.50 Layar untuk menulis komentar tentang tugas ... 83

Gambar 3.51 Menu pada administration ... 83

Gambar 3.52 Tabel nilai ... 84

Gambar 3.53 Turn editing on pada Moodle ... 85

Gambar 3.54 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 85


(21)

Gambar 3.55 Layar informasi tentang kuis ... 86

Gambar 3.56 Layar informasi tentang kuis ... 86

Gambar 3.57 Save changes ... 87

Gambar 3.58 Layar untuk menambah kategori ... 87

Gambar 3.59 Layar untuk menambah kategori ... 87

Gambar 3.60 Layar untuk menambah kuis ... 88

Gambar 3.61 Layar untuk mengedit kuis ... 88

Gambar 3.62 Layar untuk mengedit kuis ... 89

Gambar 3.63 Save changes ... 89

Gambar 3.64 Layar pertanyaan ... 90

Gambar 3.65 Layar informasi kuis ... 90

Gambar 3.66 Link pada halaman utama ... 90

Gambar 3.67 Layar informasi kuis ... 91

Gambar 3.68 Layar preview ... 91

Gambar 3.69 Layar informasi ... 92

Gambar 3.70 Layar informasi ... 92

Gambar 3.71 Layar untuk mengedit ... 93

Gambar 3.72 Pembuatan bank soal ... 94

Gambar 3.73 Turn editing on pada Moodle ... 94

Gambar 3.74 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 95

Gambar 3.75 Layar informasi tentang kuis ... 95

Gambar 3.76 Layar informasi tentang kuis ... 96

Gambar 3.77 Save changes ... 96


(22)

Gambar 3.78 Menu import file pada moodle ... 96 Gambar 3.79 Layar informasi format file ... 97 Gambar 3.80 Informasi alamat file yang diupload ... 97 Gambar 3.81 Informasi import file ... 98 Gambar 3.82 Layar informasi soal kuis ... 98 Gambar 3.83 Layar informasi kuis ar informasi soal kuis ... 99 Gambar 3.84 Ikon menambah soal dalam daftar soal ... 99 Gambar 3.85 Save changes ... 99 Gambar 3.86 Link pada halaman utama ... 100 Gambar 3.87 Layar informasi kuis ... 100 Gambar 3.88 Preview kuis ... 101


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar hadir peserta pelatihan moodle ... 125


(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Inovasi dalam teknologi pembelajaran memang tidak pernah berhenti. Setiap saat pendidik yang tergabung di dalamnya berusaha untuk mengembangkan teknologi yang digunakan selama ini dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya untuk kualitas pendidikan yang lebih baik (Sanjaya, 2006).

E-Learning atau pembelajaran jarak jauh (distance learning) dianggap sebagai solusi bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan secara fisik. Model pembelajaran e-Learning tentu saja tidak bisa secara radikal menggantikan sistem pembelajaran konvensional, yang memang mensyaratkan pertemuan face to face di antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, sistem e-Learning dengan segala kosekuensi kelemahan dan keunggulannya tentu bisa menjadi penyempurna sistem pembelajaran konvensional yang sudah ada. Fasilitas internet akan sangat membantu interaksi pembelajaran di antara dosen dan mahasiswa, meskipun berbeda waktu (different time) dan berbeda tempat (different place) (Kholis, 2005).

Untuk mengembangkan sebuah sistem pembelajaran e-Learning dibutuhkan pengajar yang mahir mengoperasikan aplikasi e-Learning untuk keperluan upload silabus, upload soal, diskusi, mengajar dll. Akan tetapi, selama ini pengajar kita yang terbiasa menggunakan metode konvensional tidak semua mengetahui cara-cara mengoperasikan komputer dalam hal ini untuk menjalankan aplikasi e-Learning,


(25)

sehingga dibutuhkan suatu panduan yang dapat membantu pengajar untuk dapat menjalankan aplikasi e-Learning.

Untuk membangun sistem pendidikan secara elektronis (e-Learning) dapat dilakukan dengan murah dan mudah pada sistem operasi Linux maupun Windows. Untuk membangun e-Learning dapat menggunakan paket Moodle yang bebas (free) dan open source.

Dari permasalahan tersebut, maka dalam tugas akhir ini akan membahas tentang panduan/user manual bagi pengajar untuk e-Learning yang menggunakan paket Moodle, yang diharapkan dapat membantu bagi pengajar khususnya yang sama sekali tidak memiliki basic dalam teknologi informasi agar siap menghadapi era e-Learning yang kehadirannya semakin lama semakin banyak peminatnya.

A. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah memberikan panduan penggunaan Moodle bagi pengajar.


(26)

B. MANFAAT

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pengajar pemula yang tidak memiliki basic dalam teknologi informasi dapat digunakan sebagai panduan yang akan memudahkan dalam penggunaan Moodle.

2. Bagi pengajar yang memiliki basic teknologi informasi selain memudahkan dalam penggunaan Moodle, penulis menambahkan dengan pengetahuan tentang modul yang perlu dicermati pengajar, dimana modul-modul ini sangat membantu pencapaian tujuan e-Learning, yaitu pendidikan berkualitas tanpa mempedulikan jarak dan waktu.

D. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini hanya akan membahas tentang : 1. Apa itu e-Learning?

2. Apa kekurangan dan kelemahan e-Learning? 3. Apa itu Moodle?

4. Mengapa membangun e-Learning menggunakan Moodle? 5. Membuat panduan penggunaan Moodle bagi pengajar.


(27)

C. BATASAN MASALAH

Masalah dalam tugas akhir ini dibatasi dengan beberapa hal, antara lain : 1. Dalam tugas akhir ini hanya membahas panduan penggunaan Moodle bagi

pengajar, dimana asumsi yang digunakan adalah administrator telah melakukan setup Moodle dan memberikan hak kepada pengajar untuk login menggunakan account pengajar.

2. Menggunakan Moodle versi 1.6.2 dibangun menggunakan Apache, MySQL dan PHP.

3. Fitur Moodle yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut : a. Membuat room chat.

b. Membuat course online beserta konfigurasinya.

c. Mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara meng-upload.

d. Membuat forum diskusi.

e. Mengelola fasilitas pengiriman tugas. f. Pembuatan kuis multiple choice.


(28)

D. METODOLOGI PENULISAN

Metodologi yang akan penulis gunakan untuk menyelesaikan makalah tentang Panduan Penggunaan Moodle bagi Pengajar adalah :

1. Studi pustaka

Studi Pustaka yaitu dengan membaca, mencatat, dan mempelajari literatur-literatur atau buku-buku yang mendukung.

2. Kuesioner

Yaitu dengan membagikan angket kepada para pengajar di Universitas Sanata Dharma kemudian penulis menganalisa hasil dari angket tersebut.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari tujuh bab, yaitu latar belakang masalah, tujuan, manfaat, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. Pembahasan dimulai dari menganalisa latar belakang masalah yaitu hal-hal yang melatarbelakangi penulisan makalah, kemudian menentukan tujuan dan manfaat penulisan makalah. Dilanjutkan dengan menentukan rumusan dan batasan masalah. Kemudian menentukan metode yang digunakan untuk penyelesaian makalah dan yang terakhir mernyusun sistematika penulisan makalah, yang dimaksudkan untuk memepermudah pembahasan makalah.


(29)

2. Bab II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas secara teoritis tentang hal-hal yang menjadi landasan penulisan makalah atau kajian secara komprehensif yang meliputi deskripsi, analisis dan sintesis mengenai teori.

Dunia pendidikan di Indonesia sedang berubah. Tuntutan meningkatnya standar produktivitas menyebabkan praktik dan pembelajaran secara konvensional tidak lagi mampu menyediakan pelatihan yang dibutuhkan secara efektif. Hal itu dikarenakan pembelajaran konvensional terbatas pada ruang kelas, waktu yang mengikat, jumlah pengajar yang minim serta keterbatasan dana. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan memerlukan solusi agar proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif tanpa terhalang oleh waktu, fasilitas dan ketersediaan dana.

E-Learning dianggap sebagai solusi bagi dunia pendidikan saat ini. Dengan segala kelebihan yang dimiliki E-Learning memungkinkan pengajar dan peserta didik dapat berinteraksi dan melakukan proses belajar mengajar tanpa terhalang oleh waktu dan keterbatasan ruang kelas yang sering dialami ketika praktik belajar secara konvensional.

Moodle adalah salah satu perangkat lunak yang didesain untuk membantu pengajar dalam membangun pelatihan/kursus/pendidikan online yang berkualitas. Moodle dikembangkan dengan menggunakan lisensi open source sehingga sangat menguntungkan bagi kita yang berada di negara berkembang dengan alasan penghematan biaya. Ada idealisme besar di balik penciptaan perangkat lunak ini, pendidikan untuk semua. Melalui moodle, pendidikan bisa diperoleh tanpa mempedulikan status, usia, tempat ataupun jarak.


(30)

3. Bab III PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

Pada bab ini akan dibahas panduan penggunaan Moodle bagi pengajar yang meliputi : Membuat course online beserta konfigurasinya, mengisi materi baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara meng-upload, membuat forum diskusi, mengelola fasilitas pengiriman tugas, pembuatan kuis multiple choice.

4. Bab IV ANALISIS DATA PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisis dari angket yang dibagikan kepada para pengajar di Universitas Sanata Dharma tentang manfaat makalah ini bagi para pengajar tersebut.

5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas kesimpulan dari makalah.


(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

1. Definisi Pembelajaran Konvensional

Yang dimaksud dengan metode pembelajaran konvensional adalah metode pengajaran yang menempatkan pengajar sebagai inti dalam keberlangsungan proses belajar-mengajar. Dalam metode ini, peran mahasiswa dapat dikatakan pasif. Mahasiswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan mahasiswa yang lainnya. Pengajar memiliki peranan penting dalam menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar karena pengajar harus menjelaskan materi secara panjang lebar untuk menjamin materi tersebut dapat dipahami oleh semua peserta kuliah ( Utami dkk, 2006).

B. E-LEARNING 1. Definisi e-Learning

Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan secara tepat tentang e-Learning. Beberapa pendapat tersebut antara lain :

a. Pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).


(32)

a. E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (Glossary, 2001).

b. E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Waller, 2001).

c. Usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo dan Hartanto, 2002).

d. Semua pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi (Effendy dan Zhuang, 2005).

e. E-Learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online (Prakoso, 2005).

f. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau internet. e-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas (Lukmana, 2006).


(33)

1. Konsep E-Learning

Sistem e-Learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi diharapkan pula dapat menambah metode dan materi pengajaran konvensional seperti diskusi dalam kelas, buku, dan pelatihan komputer non internet.

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah :

a. Soal-soal : dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

b. Komunitas : para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

c. Pengajar online : para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

d. Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak (software) yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

e. Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.


(34)

2. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan e-Learning

Menurut Lukmana (Lukmana, 2006) ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning, yaitu sebagai berikut :

a. Pembelajaran jarak jauh.

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di manapun, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal, jaringan internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

b. Pembelajaran dengan perangkat komputer.

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih


(35)

standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

c. Pembelajaran formal dan informal.

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. e-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

d. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

1) Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan.


(36)

2) Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari.

3) Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari.

4) Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh. e-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.


(37)

3. Kelebihan dan kekurangan E-Learning a. Kelebihan E-Learning

Dibandingkan dengan metode konvensional, e-Learning memiliki beberapa kelebihan. Menurut Lukmana (Lukmana, 2006) kelebihan e-Learning adalah sebagai berikut :

1) Pengalaman pribadi dalam belajar. 2) Fleksibel

e-Learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-Learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke internet ataupun tidak. Bagi yang tidak memiliki koneksi internet, e-Learning didistribusikan melalui movable media seperti CD/DVD. Di samping itu pembelajar saat ini dapat pula memanfaatkan mobile technology seperti notebook, pda, atau telepon selular untuk mengakses e-Learning. Fleksibilitas didukung juga karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan sambungan internet / hot spot gratis menggunakan wi-fi atau wimax.

3) Belajar Mandiri

e-Learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami,


(38)

pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management System).

4) Efisiensi Biaya

Banyak efisiensi biaya bisa didapatkan dengan e-Learning. Bagi penyelenggara, dalam hal ini universitas misalnya, biaya yang bisa dihemat antara lain :

a) Biaya administrasi pengelolaan (biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya dosen pengajar dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan),

b) Penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan ruang kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).

Bagi pembelajar, seperti dijelaskan di depan, efisiensi biaya transportasi dan akomodasi dapat diperoleh.

5) Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing-masing di dalam proses belajar mengajar.

b. Kekurangan E-Learning

1) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.


(39)

2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology).

4) Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang komputer dan internet.

5. Penyelenggara E-Learning yang potensial

Beberapa instansi yang sangat potensial untuk dijadikan mitra kerjasama dalam pengembangan teknologi ini adalah kalangan akademisi (Universitas, LPK, sekolah umum) dan kalangan industri (misalnya perangkat lunak).

a. Kalangan Akademisi

Terutama perguruan tinggi dikenal sebagai gudangnya ilmu pengetahuan karena di dalamnya berkumpul para staf pengajar yang terlatih, materi pelajaran yang telah terstruktur, perpustakaan dengan buku-buku yang cukup memadai, serta diakui kualitasnya secara resmi melalui akreditasi.

b. Kalangan Industri

Memiliki modal yang cukup besar dan tenaga-tenaga ahli yang terlatih, di samping juga beberapa pengakuan akan kualitas perusahaan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menjaga mutu dari pendidikan yang dilakukan.


(40)

6. Manfaat E-Learning

e-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran maupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).

Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru:

a Dari Sudut Peserta Didik

Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik sebagai berikut :


(41)

1) Peserta didik yang belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya.

2) Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer.

3) Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri. 4) Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan

pendidikan.

b Dari Sudut Guru/Dosen

Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002), beberapa manfaat yang diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur dapat:

1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.

2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.


(42)

3) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang.

4) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu.

5) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

Sedangkan manfaat e-Learning menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan Sudirman (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

a) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).

Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa?

Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk


(43)

berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani

mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas (Loftus,2001).

b) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).

Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu

menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur. Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media

penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah


(44)

dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).

c) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).

Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.

d) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil


(45)

penilaian guru/dosen/ instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.

Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh guru/dosen/instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru/dosen/ instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.


(46)

C. MOODLE 1. Sekilas Moodle

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet, yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas (Prakoso, 2005).

Moodle termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted Teaching) yang disebut Learning Management System (LMS). Moodle menggunakan lisensi open source( di bawah lisensi GNU Public License). Artinya, meski memiliki hak cipta, Moodle tetap memberikan hak cipta bagi kita untuk mengkopi, menggunakan, dan memodifikasinya sehingga sangat menguntungkan bagi kita yang berada di negara berkembang untuk alasan penghematan biaya.

Moodle dapat langsung bekerja tanpa modifikasi pada Unix, Linux, Windows, Mac OS, Netware dan sistem lain yang mendukung PHP, termasuk pada sebagian besar provider web hosting. Data diletakkan dalam sebuah database. Database terbaik bagi Moodle adalah MySQL dan PostgreSQL dan tak menutup kemungkinan untuk digunakan pada Oracle, ODBC, dan sebagainya.

Moodle adalah akronim dari Modular Object Oriented Dynamic Learning –Environment yang artinya belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek.


(47)

2. Latar Belakang Moodle

Moodle merupakan kerja sama dan masih akan bekembang, Pembangunan Moodle pertama kali dirintis oleh Martin Dougiamas yang selanjutnya menjadi pemimpin developer Moodle.

Versi 1.0 dirilis pada Agustus 2002. Versi ini diperuntukkan bagi segmen kecil, dengan bersubjek pada penelitian iklim kolaborasi dan refleksi yang tampak pada kelompok kecil.

Semenjak itu, muncul rilis baru dengan penambahan fitur tertentu, skalabilitas yang lebih baik, disertai dengan peningkatan kerja perangkat lunak yang ada. Moodle mulai menyebar dan kualitasnya pun bertumbuh. Masukan pengembangan datang dari masyarakat yang lebih luas dengan situasi pengajaran yang berbeda.

Fitur penting Moodle adalah website Moodle.org. Situs ini berfungsi sebagai pusat informasi, diskusi dan kolaborasi antara sesama pengguna Moodle, diantaranya administrator sistem, para pengajar, peneliti, desainer instruksional¸dan developer perangkat lunak.

Pada tahun 2003, perusahaan Moodle.com diluncurkan untuk melayani dukungan secara komersial bagi mereka yang membutuhkan, seperti pengelola hosting, konsultasi, dan pelayanan lainnya.


(48)

3. Fitur Moodle a. Desain Moodle

Sesuai filosofi yang menjadi landasannya, Moodle didesain untuk mencapai tujuannya. Menurut Prakoso (Prakoso, 2005) desain Moodle adalah sebagai berikut :

1) Mendukung pedagogi konstruksi sosial (kolaborasi aktivitas, kritik efleksi dan sebagainya).

2) Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai tambahan kelas tatap muka.

3) Simpel, ringan, efisien dan antarmuka browser sederhana.

4) Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP. Moodle hanya membutuhkan satu buah database, selain itu dapat disharing.

5) Abstraksi database Moodle mendukung hampir semua merek database. 6) Daftar kursus/pelatihan yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari

setiap pelatihan yang ada. Selain itu Moodle juga memberikan akses bagi tamu (guest).

7) Kategori kursus/pelatihan. Satu situs Moodle mampu mendukung ribuan kursus/pelatihan.

8) Penekanan yang tinggi pada sisi keamanan. Pemeriksaan ulang terhadap formulir, validasi data, enkripsi cookie, dan sebagainya.


(49)

9) Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber/bahan pelatihan), forum, jurnal, dan sebagainya dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG ( What You See Is What You Get ) yang terintegrasi dala Moodle.

b. Manajemen Moodle

Untuk menyesuaikan desain yang ditentukan, diciptakan beberapa manajemen yang mendukung. Berikut adalah tiga tipe manajemen yang sangat signifikan dalam Moodle.

1) Manajemen Situs

a) Situs dikelola oleh admin. Admin telah ditetapkan ketika membuat website/setup.

b) Plug-in tampilan (themes) memungkinkan admin untuk memilih warna situs, jenis huruf (font), susunan, tampilan (layout), dan lain sebagainya untuk kebutuhan tampilan.

c) Plug- in modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi Moodle yang ada.

d) Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP di bawah lisensi GPL sehingga mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

e) Paket bahasa memungkinkan penyesuaian diri ke dalam banyak bahasa. Paket ini dapat diedit menggunakan editor web yang disertakan dalam Moodle. Moodle kini memiliki 45 paket bahasa.


(50)

2) Manajemen Pengguna

Moodle dirancang untuk memenuhi keterlibatan admin hingga seminimum mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan yang ada. Selain itu Moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi, melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan dalam integrasi dengan sistem yang telah ada. Adapun manajemen pengguna dalam Moodle adalah sebagai berikut :

a) Metode Email standar : murid dapat membuat account untuk login. Alamat email yang diisikan ketika registrasi dapat diverifikasi melalui konfirmasi.

b) Metode LDAP : login account dapat diperiksa melalui server LDAP. Admin dapat menentukan bagian yang akan digunakan.

c) IMAP, POP3, NNTP : login account dapat dicek melalui server mail atau berita. Moodle mendukung SSL, sertifikasi, dan TLS.

d) Database eksternal : database yang terdiri dari dua field, dapat digunakan sebagai sumber otentifikasi eksternal.

e) Setiap pengguna hanya membutuhkan satu account dari server. Setiap account dapat memiliki akses yang berbeda.

f) Account admin mengatur pembuatan/pengadaan kursus dan mengelola pengajar melalui pendaftaran pengguna Moodle ke dalam pelatihan yang ada.


(51)

g) Course creator account (account pencipta pelatihan) hanya memperoleh kewenangan mengajar pada pelatihan yang dibuatnya. h) Kewenangan seorang pengajar dapat dihilangkan untuk

memodifikasi sebuah kursus atau pelatihan, misalnya bagi pengajar paruh waktu.

i) Untuk meningkatkan keamanan, pengajar dapat menambahkan “kunci pendaftaran” pada pelatihan yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya orang tak dikenal. Mereka dapat memberikan kunci ini secara langsung maupun melalui email, dan sebagainya.

j) Pengajar dapat menambah peserta didik secara manual.

k) Pengajar dapat mengeluarkan peserta didik dari pelatihan jika diinginkan. Selain itu, secara otomatis peserta didik yang terdaftar akan dikeluarkan jika dalam periode tertentu mereka tidak aktif (setting waktu diatur oleh admin).

l) Peserta didik dapat membuat profil online dengan menyertakan foto dan deskripsi. Alamat email yang terdaftar dapat disembunyikan agar tidak dapat diakses oleh orang lain.

m) Setiap pengguna dapat menentukan waktu sesuai zona waktu kediaman mereka. Setiap tanggal dalam Moodle akan diterjemahkan sesuai zona waktu tersebut.

n) Setiap pengguna dapat memilih bahasa yang digunakan dalam tampilan antarmuka Moodle.


(52)

3) Manajemen Pelatihan/kursus

a) Pengajar berstatus penuh, dapat mengontrol setting sebuah kursus secara penuh, termasuk bagian kursus yang tidak dapat diakses oeh pengajar lain.

b) Pilihan format khusus dapat diatur sesuai dengan periode, topik atau diskusi yang berfokus pada format sosial.

c) Susunan aktivitas pelatihan yang flrksibel seperti : forum, jurnal, kuis, resource, pilihan, survei, penugasan, chat dan workshop.

d) Perubahan terakhir dalam kursus/pelatihan dapat dilihat langsung pada homepage pelatihan. Hal ini akan sangat membantu pemahaman komunitas dalam intitusi pendidikan tersebut.

e) Sebagian besar area entry (Resource, Pengiriman Forum, Jurnal dan sebagainya) dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG f) Semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan dapat

ditampilkan dalam satu halaman serta dapat didownload dalam file spreadsheet.

g) Pencatatan log dalam pelacakan penuh terhadap pengguna. Laporan aktivitas setiap murid tersedia dalam grafik serta detail dari masing-masing modul (akses terakhir, total waktu akses) dengan menyertakan keterlibatan peserta didik secara detail dalam posting, memasukkan jurnal, dan sebagainya ke dalam satu halaman.


(53)

h) Integrasi mail. Jadi, kopian pengiriman forum, umpan balik dari pengajar, dan sebagainya dapat dikirimkan melalui e-mail dalam format HTML.

i) Pengaturan skala. Para pengajar dapat mendefinisikan skala yang akan digunakan dalam penilaian forum, penugasan dan jurnal.

j) Kursus dapat dikemas dalam sebuah file zip menggunakan fungsi backup. File ini dapat dikembalikan ke dalam server Moodle.

c. Modul

Sebagai penunjang kegiatan distance learning, pengguna Moodle perlu mencermati tie-tipe modul yang ada. Modul-modul ini sangat membantu pencapaian tujuan distance learning, yaitu pendidikan berkualitas tanpa mempedulikan jarak dan waktu.

1) Modul Penugasan (Assigment)

a) Modul ini dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengumpulan dan urutan penilaian tugas.

b) Para peserta didik dapat mengupload penugasan yang telah dikerjakan (dalam berbagai format) ke dalam server. Tanggal pengumpulan tugas dapat tercatat secara otomatis.

c) Pengumpulan tugas walaupun terlambat dari tenggat waktu masih dapat dilakukan. Namun, pengajar dapat menjadikan jumlah hari/jam keterlambatan tugas sebagai bahan pertimbangan.


(54)

d) Untuk setiap penugasan yang diberikan, seluruh kelas dapat memberikan penilaian (tanggapan dan komentar) dalam satu halaman dan satu format.

e) Umpan balik dari pengajar ditambahkan ke dalam halaman penugasan setiap peserta didik disertai pemberitahuan melalui e-mail.

f) Pengajar dapat memberikan penugasan baru yang terkait dengan penugasan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan setelah diadakan penilaian terhadap tugas sebelumnya. Tujuannya adalah mengadakan penilaian ulang terkait penugasan sebelumnya.

2) Modul Chat

a) Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (dalam waktu yang bersamaan) berbentuk teks.

b) Modul ini menyertakan foto/gambar dan profil dalam jendela chat. c) Modul chat mendukung URL, smilies, HTML, image, dan

sebagainya.

d) Semua sesi dapat direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu. Fasilitas ini juga diberikan kepada peserta didik.

3) Modul Forum

a) Modul forum menyediakan berbagai macam tipe forum, diantaranya forum khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka, dalam sebuah urutan sesuai kiriman pengguna.


(55)

b) Semua kiriman menyertakan foto pengirim.

c) Diskusi dapat dikelompokkan sesuai tema, flat atau urutan, terlama dan terbaru.

d) Forum individu dapat didaftarkan ke setiap orang. Kopiannya dapat dikirim melalui email. Para pengajar dapat memaksa setiap orang untuk terlibat dalam forum yang ada.

e) Guru dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply), misalnya untuk forum berupa pengumuman.

f) Kumpulan diskusi dapat dipindahkan di antara forum. Fitur ini hanya berlaku bagi pengajar.

g) Lampiran gambar (atthached image) dapat ditampilkan dalam baris. 4) Modul Pilihan (Choice)

a) Seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting (mengambil pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan umpan balik dari para peserta didik

b) Pengajar dapat melihat hasil polling yang ada dalam sebuah tabel yang memperlihatkan pilihan seseorang.

c) Para peserta didik secara opsional dapat diberi izin untuk melihat grafik hasil polling secara up to date.

5) Modul Kuis (Quiz)

a) Pengajar dapat membuat database pertanyaan agar dapat digunakan pada kuis yang berbeda.


(56)

b) Pertanyaan dapat dikelompokkan dalam kategori untuk memudahkan akses. Kategori ini bisa dipublikasikan agar dapat diakses melalui berbagai macam pelatihan dalam situs.

c) Kuis secara otomatis akan dinilai. Selain itu, kuis dapat diatur ulang jika pertanyaan yang ada dimodifikasi.

d) Kuis dapat diatur ulang dalam jangka waktu tertentu. Jika melewati jangka waktu tersebut maka kuis tidak akan tersedia.

e) Dalam opsi pengajar, kuis dapat dicoba beberapa kali. Selain itu kuis dapat menampilkan umpan balik/jawaban yang tepat.

f) Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak. Fitur ini bermanfaat untuk mengurangi kecurangan.

g) Pertanyaan dapat menggunakan kode HTML dan image (gambar). h) Pertanyaan dapat diambil dari file eksternal (teks).

i) Kuis dapat dicoba beberapa kali jika diinginkan.

j) Percobaan dapat dilakukan secara kumulatif (jika diinginkan), dan akan berhenti setelah beberapa opsi.

k) Pertanyaan pilihan ganda dapat mendukung jawaban tunggal dan berganda.

l) Modul kuis juga mendukung bentuk pertanyaan pencocokan. m) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan acak.

n) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan bernomor (dengan cakupan tertentu).


(57)

o) Kuis dapat diatur dalam format berbentuk pertanyaan yang disertai jawaban atau pertanyaan dengan jawaban berbentuk teks.

p) Modul kuis mendukung deskripsi teks yang disertai dengan grafik. 6) Modul Jurnal (Journal)

a) Privasi jurnal dapat diatur agar hanya diakses pengajar dan peserta didik.

b) Setiap masukan jurnal dapat dimulai dengan pertanyaan terbuka. c) Untuk jurnal tertentu, seluruh kelas dapat memberikan penilaian

dalam formulir yang terlampir pada halaman tersebut.

d) Umpan balik pengajar dijadikan satu dengan halaman masukan jurnal, disertai pemberitahuan melalui email.

7) Modul Bahan Penelitian (Resource)

a) Modul resource mendukung berbagai macam format (Word, Power Point, Flash, Video, Audio, dan sebagainya).

b) File dapat diupload dan dikelola di dalam server, atau dibuat secara on the fly menggunakan format web (teks atau HTML).

c) Bahan pelatihan eksternal di web dapat di link dengan disertai data tambahan yang diperlukan.

8) Modul Survei

a) Alat survei (COLLES, ATLS) disertakan dalam Moodle sebagai alat untuk menganalisis kelas online.


(58)

b) Laporan survei online selalu tersedia disertai dengan grafik. Data ini dapat didownload dalam bentuk spreadsheet Excel atau file text CSV.

c) Antarmuka survei menghindari kekuranglengkapan jawaban survei sehingga apabila ada pertanyaan yang belum dijawab, survei tidak dimasukkan.

d) Umpan balik dapat diperoleh dari peserta didik sebagai perbandingan dari rata-rata kelas.

9) Modul Workshop

a) Modul ini memungkinkan adanya penilaian mendalam terhadap dokumen. Pengajar dapat mengelola serta mengelompokkan penilaian yang ada ke dalam tingkatan.

b) Modul ini juga mendukung adanya penilaian dengan rentang yang luas.

c) Pengajar dapat menyediakan dokumen contoh agar peserta didik dapat berlatih memberikan penilaian.


(59)

4. Instalasi Moodle

Moodle dibangun menggunakan Apache, MySQL, dan PHP pada sistem operasi Windows XP .

a Kebutuhan untuk instalasi Moodle. 1) Perangkat lunak web server.

2) Bahasa Scripting PHP (versi 4.3.0 atau setelahnya) dengan setting sebagai berikut :

a) Aktifkan GD library. Hal ini dilakukan agar mendukung fomat JPG dan PNG

b) Aktifkan zib library (jika menggunakan backup/restore pada Windows)

c) Aktifkan dukungan session. d) Aktifkan file uploading e) Safe Mode harus dimatikan.

3) Database server MySQL atau PostgreSQL sangat mendukung dan direkomendasikan bagi Moodle 1.1. Database lainnya baru akan didukung pada rilis selanjutnya.

Berikut adalah ringkasan isi folder Moodle. 1) config.dist.php

Anda akan membuat kopian file ini, lalu menyimpannya sebagai config.php. File ini merupakan file yang harus diedit agar Moodle dapat bekerja.


(60)

2) version.php

File ini mendefinisikan kode versi Moodle. 3) index.php

File ini akan mengantarkan browser pada client menuju halaman depan situs.

4) admin/

Berisi kode untuk administrasi keseluruhan server 5) auth/

Modul plugin untuk otentifikasi pengguna. 6) course/

Kode bagi tampilan dan manajemen kursus/pelatihan. 7) doc/

Dokumentasi help Moodle. 8) files/

Kode bagi tampilan dan manajemen file yang telah diupload 9) lang/

Teks bagi bahasa yang berbeda. Masing-masing direktori berisi konfigurasi bahasa.

10) lib/

Library bagi inti kode Moodle. 11) login/


(61)

Kode untuk menangani login dan pembuatan account pengguna. 12) mod/

Semua modul pelatihan Moodle. 13) pix/

Istilah-istilah umum situs berupa grafik. 14) theme/

Paket theme untuk mengubah tampilan situs anda. 15) user/


(62)

b Pembuatan database

Bagi pengguna database MySQL, dapat menggunakan phpMyAdmin untuk mengelola database. Untuk membuat database menggunakan phpMyAdmin dengan server lokal, isi alamat browser dengan http://localhost/phpmyadmin/. Untuk membuat database melalui phpMyAdmin, isikan form ciptakan database baru pada phpMyAdmin dengan nama database (biasanya Moodle).


(63)

c Langkah instalasi Moodle

a) Pindahkan folder Moodle ke dalam direktori web server. Dalam WAMP 5, letak direktori web server adalah di dalam folder wamp//www.

b) Kemudian jalankan http://localhost//Moodle/instal.php dari browser, dan akan muncul layar seperti berikut

Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle

c) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menampilkan setting-an PHP


(64)

d) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengkonfirmasi lokasi instalasi Moodle

Gambar 2.4 Konfirmasi lokasi untuk penginstalan Moodle

e) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang meminta inputan nama pengguna, diisi dengan root.


(65)

f) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengecek komponen yang dibutuhkan sistem.

Gambar 2.6 Moodle mengecek konfigurasi sistem

g) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menyatakan bahwa konfigurasi berhasil.


(66)

h) Tekan lanjut, akan muncul layar yang berisi hak cipta (copyright), tekan Yes untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 2.8 Copyright Moodle

i) Akan dijumpai sejumlah pernyataan SQL yang diikuti oleh pesan status yang ada (berwarna hijau). Tarik terus ke bawah sampai menemukan button “Continue”.


(67)

k) Akan muncul form tempat anda dapat mendefinisikan parameter situs Moodle dan halaman depan, seperti nama, format, deskripsi, dan sebagainya. Isi selengkapnya kemudian tekan “save changes”.

Gambar 2.10 Form konfigurasi instalasi

l) Layar untuk membuat administrator utama untuk mengakses halaman admin di waktu mendatang.


(68)

m) Akan muncul layar yang digunakan untuk mengisi profil admin. Pastikan bahwa username dan password yang dipilih mudah diingat karena hal ini sangat penting.

Gambar 2.12 Form isian profil admin Moodle

n) Ketika berhasil, akan muncul layar seperti di bawah ini


(69)

5. Mengapa Moodle?

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki suatu software, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi user. Begitu juga dengan Moodle, karena memiliki kelebihan-kelebihan yang signifikan menjadikan banyak kalangan menjadikan Moodle sebagai software untuk membangun e-Learning dalam lembaga/institusi maupun perusahaannya. Adapun kelebihan-kelebihan Moodle (Melfachrozi, 2006) :

a. Moodle dapat mendukung 1000 lebih pelajaran.

b. Mempunyai kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.

c. Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Moodle kini tersedia lebih dari 45 bahasa.

d. Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser. e. Mudah cara instalasinya.

f. Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module dan sebagainya.

g. Tersedianya manajemen pengguna. Manajemen kursus, penambahan jenis kursus, pengurangan atau pengubahan kursus.

h. Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop serta masih banyak yang lainnya.


(70)

BAB III

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

Ketika pertama kali membuka situs E-learning Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma yang dijalankan dengan alamat http://localhost/Moodle/ akan muncul layar seperti di bawah ini. Anda diminta untuk memasukkan password dan username

yang telah diberikan oleh administrator.

Gambar 3.1 Homepage Moodle

Setelah berhasil bagian kanan atas akan diisi oleh nama pengguna.

Gambar 3.2 Moodle menunjukkan anda login sebagai siapa


(71)

A. Pembuatan Chat

Dalam Moodle dengan adanya modul chat memungkinkan interaksi sinkron

(dalam waktu yang bersamaan) berbentuk teks (Prakoso, 2005).

Adapun langkah untuk membuat suatu aplikasi chat adalah sebagai berikut : 1. Klik terlebih dahulu mata kuliah yang ingin ditambahkan chat.

Gambar 3.3 Halaman utama situs

2. Nyalakan “turn editing on” pada Moodle


(72)

3. Tambah aktivitas Chat, klik pada “Add an activity”

Gambar 3.5 Pilihan aktivitas dalam Moodle

4. Kemudian isi informasi mengenai chat tersebut. Informasi ini dapat diedit lagi nantinya.


(73)

5. Kemudian tekan tombol “Save changes”

Gambar 3.7 Save changes

6. Setelah ditekan tombol “save changes” akan muncul informasi tentang chat

tersebut. Untuk bergabung dalam chat room tersebut tekan “Click here to enter enter the chat now”.


(74)

7. Kemudian akan muncul layar yang menginformasikan bahwa kita telah tergabung dalam ruang chat tersebut.


(75)

B. Pembuatan Course Online

1. Untuk membuat kuliah baru, tekan “Course” pada bagian Administration

Gambar 3.10 Aplikasi Moodle untuk pengajar

2. Tekan tombol “Add a new course”


(76)

3. Kemudian isi informasi mengenai kuliah tersebut. Informasi ini dapat diedit lagi nantinya.

Gambar 3.12 Moodle meminta informasi tentang kuliah

Untuk membatasi akses, dosen dapat menambahkan kunci masuk (mirip

password) . Jika kunci masuk ini diisi, maka saat pertama kali mengikuti kuliah, mahasiswa harus memasukan kunci ini (hanya perlu sekali saja). Kunci ini dapat

diberikan dosen kepada mahasiswa secara pribadi melalui email atau

diumumkan di depan kelas. Sedangkan jika akses tamu diijinkan, orang yang

tidak mempunyai account (guest) dapat masuk dan melihat materi kuliah

(Wibisono, 2006).


(77)

4. Kemudian tekan tombol “Save changes”

Gambar 3.14 Save Canges

5. Daftar menu yang tersedia dalam “ Administration”

a Turn editing on ( )


(78)

b Settings ( )

Digunakan untuk mengedit konfigurasi kuliah. Akan muncul layar seperti di bawah ini

Apabila telah selesai melakukan pengeditan terhadap kuliah, maka tekan tombol “Save Changes” di bagian paling bawah.


(79)

c Edit Profile ( )

Untuk mengubah profile pilih ikon edit profile ini. Pastikan nama depan, nama belakang, serta e-mail terisi dengan benar.

Setelah selesai tekan “ Update Profile”


(80)

Maka akan muncul layar seperti di bawah ini

Untuk mengganti password, tekan “ Change password”. Password ini bersifat case sensitif, artinya membedakan huruf besar dan huruf kecil. Akan muncul layar yang meminta masukan konfigurasi password lama dan password baru.


(81)

Setelah selesai tekan “Change Password”. Kemudian akan muncul layar yang menyatakan bahwa password telah diganti, kemudian tekan “Continue”

d Teacher ( )

Jika kita tekan ikon ini, maka akan muncul dua bagian layar sebagai berikut

1) Bagian pertama

Dosen yang mengampu mata kuliah

Mengatur urutan Menghapus dosen

2) Bagian kedua


(82)

Kemudian akan muncul layar seperti berikut, lalu tekan “Save changes”

maka dosen yang mengampu mata kuliah SBDT menjadi dua orang yaitu Rita Widiarti dan Wulan Vikitian.

e Students ( )

Pada ikon ini, anda sebagai pengajar dapat melihat siapa saja mahasiswa yang terdaftar pada mata kuliah yang anda ampu.


(83)

f Groups ( )

Pada bagian ini, anda dapat melihat siapa saja yang tergabung dalam kelompok. Terdapat 2 kelompok yang telah dibuat, yaitu kelompok DESAIN dan

kelompok IMPLEMENTASI. Masing-masing kelompok memiliki member.

1) Add selected to group →

Digunakan untuk menambah user ke dalam kelompok, dengan cara

mengeblok user yang diinginkan kemudian menekan tombol “Add selected


(84)

2) Info about selected people

Digunakan untuk menampilkan informasi tentang user yang dipilih (dengan cara diblok).

Maka akan muncul informasi mengenai Kurnia Wulandari yang ditampilkan dalam layar berikut ini


(85)

3) Edit group setting

Digunakan untuk mengubah pengaturan kelompok. Setelah selesai mengedit lalu tekan “Save changes”

4) Remove selected group

Digunakan untuk menghapus kelompok yang telah ada


(86)

5) Info about selected members

Digunakan untuk menampilkan informasi mengenai member dari suatu

kelompok dengan mengeblok member yang akan ditampilkan informasinya.

kemudian menekan “Info about selected member”, maka akan muncul layar informasi sebagai berikut


(87)

6) Remove selected members

Digunakan untuk menghapus member yang telah dipilih

Kemudian menekan “Remove selected members”, maka akan menjadi


(88)

C. Mengisi Materi

Ada dua cara memasukan materi ke dalam Moodle. Pertama dengan

mengetikkan langsung melalui situs. Kedua dengan mengupload file word,

powerpoint, dan pdf (Wibisono, 2006).

1. Mengetikkan langsung melalui situs

Dosen dapat memasukkan materi dengan cara mengetikkan langsung ke dalam web. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a Pilih “Turn editing on”

Gambar 3.15 Tombol Turn editing on

b Memilih “Compose a web page” dalam list “Add a resource


(89)

c Akan muncul layar seperti berikut

Gambar 3.17 Moodle untuk mengubah resource

d Kemudian tekan “Save changes” pada bagian paling bawah


(90)

e Kemudian akan muncul layar preview, apabila kita ingin mengedit materi yang baru saja dibuat, maka tekan “Update this Resource”, pada bagian kanan atas layar.

Gambar 3.19 Preview

f Untuk kembali ke halaman sebelumnya, gunakan link navigasi pada bagian kiri

atas layar.


(91)

g Pada halaman utama, materi yang baru saja ditambahkan akan muncul dalam bentuk link

Gambar 3.21 Materi yang baru saja ditambahkan

Materi tersebut sekarang telah dapat diakses oleh mahasiswa yang terdaftar

dalam mata kuliah tersebut.

2. Upload file

Dosen dapat menambahkan materi ke mata kuliah yang diampunya dengan cara mengupload file word, powerpoint dan pdf. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a Pilih “Turn editing on”


(92)

b Pilih “ Link to a file or web site“ dalam list “Add Resource”

Gambar 3.23 Moodle sedang memilih resource

c Akan muncul layar seperti di bawah ini. Isikan Nama, Summary kemudian pilih

“Choose or upload a file...”


(93)

d Kemudian akan muncul layar sebagai berikut, tekan pada “Upload a file”

Gambar 3.25 Moodle meminta pilihan

e Kemudian akan muncul layar yang menampilkan alamat file yang akan

diupload, kemudian tekan “Upload this file”


(94)

f Akan muncul layar yang menyatakan bahwa upload file berhasil.

Gambar 3.27 Upload file berhasil dalam Moodle

g Apabila terjadi kesalahan upload file, untuk mengubahnya kita harus

memberikan tanda √ pada kotak di sebelah kiri nama file kemudian memilih

“delete completely”


(95)

h Untuk mengupload file yang benar, lakukan langkah c kemudian tekan “Save changes”

Gambar 3.29 Save changes

i Kemudian akan muncul preview dari file yang baru saja kita upload.


(96)

j Jika ingin memperbaharui materi, tekan “Update this Resource” pada sisi kanan atas

Gambar 3.31 Button untuk memperbaharui materi

k Dengan menggunakan link navigasi, anda dapat kembali ke halaman manapun.

Gambar 3.32 Link navigasi

l Dalam halaman utama, file yang telah ditambahkan akan muncul dalam bentuk

link.


(97)

Materi tersebut sekarang telah dapat diakses oleh mahasiswa yang terdaftar dalam mata kuliah tersebut.

Untuk melakukan pengelolaan file, gunakan menu File pada bagian Administration

Gambar 3.34 Menu dalam Administration

Maka akan muncul layar sebagai berikut


(98)

a Make a folder

Adalah menu yang digunakan untuk membuat suatu folder baru. Apabila kita meng-klik “Make a Folder”, maka akan muncul layar sebagai berikut

Setelah itu akan muncul layar sebagai berikut

b Select all

Adalah menu yang dipilih ketika anda ingin men-select (memberikan tanda √) semua file maupun folder yang terdapat dalam layar ini.

c Deselect all

Adalah proses menghilangkan tanda √ pada semua file dan folder.

d Upload file


(99)

D. Membuat Forum Diskusi

Forum diskusi online dapat digunakan sebagai sarana diskusi

mahasiswa-dosen maupun mahasiswa-mahasiswa. Forum ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan pengumuman (Wibisono, 2006). Adapun langkah yang digunakan untuk membuat forum diskusi adalah sebagai berikut :

1. Pada list “Add an activity “ pilih Forum

Gambar 3.36 Pilihan aktivitas pada Moodle

2. Akan muncul layar informasi tentang forum. Isikan nama forum beserta

penjelasannya.


(100)

3. Kemudian tekan “Save changes”

Gambar 3.38 Save changes

4. Kemudian akan muncul informasi tentang forum yang telah dibuat.

Gambar 3.39 informasi tentang forum

5. Di halaman utama akan muncul link sebagai berikut


(1)

123

3. Angket pengetahuan pengajar tentang e-Learning dan Moodle (tabel 4.1), apabila respondennya adalah pengajar tingkat SMP dan SMA, hasil yang didapat tidak akan maksimal dikarenakan pertanyaaan-pertanyaan yang diajukan terlalu teknis, sehingga apabila menginginkan jangkauan pengajar tingkat SMP dan SMA pertanyaan yang disusun seharusnya bersifat pengetahuan dasar yang lebih umum.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anggoro, Mohammad Toha. 2001. “Tutorial Elektronik melalui Internet dan Fax Internet” dalam Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 2, No. 1, Maret 2001. Tangerang: Universitas Terbuka.

2. Bates, A W. 1995. Technology, Open Learning and Distance Education. London: Routledge.

3. Brown, Mary Daniels. 2000. Education World: Technology in the Classroom: Virtual High Schools, Part 1, The Voices of Experience (sumber dari internet 3 Agustus 2007: http://www.education-world.com/a_tech/tech052.shtml).

4. Dowling, James, et.al. 2002. “The Learning Hype Cycle” in e-LearningGuru.com (sumber dari internet: http://www.w-learningguru.com/articles).

5. Effendy, Empy dan Hartono Zhuang. 2005. e-learning : Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.

6. Feasey, Dave. 2001. E-Learning. Eyepoppingraphics, Inc. (sumber dari internet tanggal 3 Agustus 2007: http://eyepopping.manilasites.com/profiles/).

7. http://download.moodle.org/download.php/windows/MoodleWindowsInstaller-latest-17.zip, diakses 27 Februari 2007.

8. http://elcom.umy.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemi d=43, diakses tanggal 24 Maret 2007.

9. http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-s1-200 fritaromau-70-bab 2.pdf//, diakses tanggal 20 Desember 2006.

10. http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/24/time/1 14648/idnews/428117/idkanal/407, diakses tanggal 5 Maret 2007.

11. Kholis, Nur. 2005. “Model pembelajaran e-Learning” dalam jurnal Suara Merdeka, Kamis, 29 September 2005 (sumber dari internet : www.suaramerdeka.com/harian/0509/29/opi05.htm//, diakses 27 Februari 2007).


(3)

125

12. Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com, Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com, diakses tanggal 24 Maret 2007.

13. LearnFrame.com. 2001. Glossary of elearning Terms. diakses tanggal 3 Agustus 2007.

14. Loftus, Margaret. 2001. But What’s It Like? Special report on E-Learning

(sumber internet : 3 Agustus 2007 : http://www.usnews.com/edu/elearning/articles/020624elearning.htm).

15. Lukmana, Lukas. 2006. Dukungan Industri Software Dalam implementasi E-Learning di Dunia Pendidikan. ( sumber dari internet tanggal : 3 Agustus 2007). 16. Melfachrozi, 2006. Penggunaan Aplikasi E-Learning (Moodle). ( sumber dari

internet tanggal : 24 Maret 2007 :

http://www.ilmukomputer.com/2006/12/15/penggunaan-aplikasi-e-learning-moodle/).

17. Prakoso, Kukuh Setyo. 2005. Membangun e-Learning dengan Moodle. Yogyakarta : Andi.

18. Purbo, Onno Widodo dan Antonius Aditya Hartanto. 2002. Membangun Sistem Elearning. Jakarta : Elexmedia Komputindo ( sumber dari internet : 3 Agustus 2007 : http://kecoak-elektronik.net/web/fezine/01-elearning.txt).

19. Rae, Leslie. 1990. Mengukur Efektivitas Pelatihan. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

20. Sanjaya, Ridwan. “E-Learning Bukan Semata Upload dan Download” dalam jurnal Suara Merdeka, Minggu, 15 Oktober 2006.

21. Siahaan, Sudirman. 2002. “Studi Penjajagan tentang Kemungkinan Pemanfaatan Internet untuk Pembelajaran di SLTA di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun Ke-8, No. 039, November 2002. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan-Departemen Pendidikan Nasional.(sumber dari internet : 3 Agustus 2007 http://www.depdiknas.go.id/jurnal/42/sudirman.htm ).

22. Soekartawi. “E-learning, Kampus Virtual Masa Depan” dalam Harian Pelita, 29 Juli 2002.

23. Supriatun, Dra, G.S Darto, Heru Subagyo. 2005. Laporan Hasil Penelitian : Evaluasi Dampak Diklat Guru Produktif Program Keahlian Seni Tari SMK


(4)

126

Kelompok Seni dan Kriya. Yogyakarta : Pusat Penataran Pengembangan Guru Kesenian.

24. Utami, Annisa, Fajar Kusuma, Herika Hayurani, Rakhmad Azhari, Satrio Baskoro Y. 2004. Pengaruh Metode Collaborative Learning dan Problem Based Learning terhadap Pemahaman Materi Kuliah. Universitas Indonesia.

25. Waller, Vaughan and Wilson, Jim. 2001. A Definition for E-Learning” in Newsletter of Open and Distance Learning Quality Control. (sumber dari internet: http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html, diakses 3 Agustus 2007). 26. Website kudos on “What is e-learning?” (sumber dari internet:

http://www.kudos-idd.com/learning_solutions/definition : diakses 3 Agustus 2007).

27. Wibisono, Yudi. 2006. Petunjuk Singkat Penggunaan Moodle bagi Pengajar. Universitas Pendidikan Indonesia. (sumber dari internet : http://matematika.upi.edu/staff/yudi/petunjuk-moodle-untuk-pengajar-17.doc,

diakses 5 Maret 2007).

28. Wulf, K. 1996. Training via the Internet: Where are We? Training and Development 50 No. 5. (sumber dari internet: http://www.depdiknas.go.id/jurnal/42/sudirman.htm , diakses 3 Agustus 2007 ).


(5)

(6)