HUBUNGAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

(1)

commit to user

HUBUNGAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh :

FITRIA RIZKY KURNIAWATI NIM. R 111 00 07

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ABSTRAK

Fitria Rizky Kurniawati. R 111 0007.Hubungan Penggunaan Internet Sebagai

Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan . Program Studi D IV Kebidanan FK UNS. 2011

Adanya internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan peserta didik untuk belajar secara mandiri, dimana media pembelajaran mampu menarik motivasi siswa untuk mau belajar dan membuat antusias dengan materi yang diberikan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasionalanalitik

dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan Muhammadiyah Lamongan sejumlah 150 mahasiswa dan jumlah sampel pada penelitian ini

sebanyak 108 responden dengan system Random Sampling. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Juni 2011 dengan memberikan kuesioner pada reponden untuk mengetahui tentang penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa. Untuk menganalisis hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar peneliti

menggunakan uji chi square.

Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai χ2hitung 35, 352 dengan

signifikansi (p) sebesar 0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan (df)

sebesar 2 pada taraf signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis distribusi chi

square (χ2tabel) sebesar 5,991. Sehingga χ2hitung > χ2tabel (35,352 > 5,991) atau p <

0,05 maka diputuskan H0 ditolak atau Ha diterima.

 Simpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan penggunaan

interrnet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar, apabila penggunaan internet dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pembelajaran tidak hanya untuk sekedar memanfaatkan jejaring sosial saja media internet dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.


(3)

commit to user

MOTTO

Sukses Tidak Datang Dengan Sendirinya Melainkan Harus Dicari

“Mudah Bosan Adalah Sumber Kegagalan”


(4)

commit to user

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah Ini Kupersembahkan Untuk:

1. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah membesarkan dan membimbingku. Terima

kasih atas semua pengorbanan yang telah kalian berikan. Tidak akan ada kesuksessan tanpa doa dan restu kalian.

2. Adik dan semua keluarga yang telah memberikan waktu dan dukungannya.

3. Temen-temen D IV Kebidanan Transfer angkatan 2010, khususnya

anak-anak mamiLovers terima kasih atas semangat dan senyuman yang selalu kalian berikan semoga kesuksesan selalu menyertai kita, “ be sure that we will always smile to face this world”


(5)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajarn Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan” dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. DR. Rafik Karsidi, M. S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Zainal AA, dr, SpPD – KR - FINASIM, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SPOG (K), selaku Ketua Program Studi DIV

Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sri Mulyani, S. Kep., Ns., M. Kes, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(6)

commit to user

5. Erindra Budi C, S.Kep. Ns, M.Kes selaku Ketua TIM Karya Tulis Ilmiah

Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Jarot Subandono, dr., M. Kes selaku pembimbing utama yang telah

memberikan banyak masukan dan bimbingan demi terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Mujahidatul Musfiroh S. Kep Ns, selaku pembimbing pendamping yang

telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Budi Utomo. Drs, Amd. Kep, M. Kes selaku Ketua STIKES

Muhammadiyah Lamongan yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian pada mahasiswa D III Kebidanan.

9. Kedua Orang Tua dan sahabat yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun spiritual.

10.Semua pihak yang telah membantu dengan setulus hati, sehingga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari di dalam menyusun Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya.

Surakarta, Juli 2011


(7)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ... Konsep Dasar Media Pembelajaran a. ... Peng ertian Media Pembelajaran. ... 5

b. ... Manf aat Media Pembelajaran ... 6

c. ... Inter net Sebagai Media Pembelajaran ... 7 B. ... Kons

ep Dasar Internet


(8)

commit to user

a. ... Peng

ertian Internet ... 8

b. ... Manf aat Internet Dalam Bidang Pendidikan ... 9

c. ... Manf aat E-Learning Dalam Pembelajaran ... 10

C. ... Kons ep Dasar Motivasi Belajar a. ... Peng ertian Motivasi Belajar ... 10

b. ... Peng ertian Belajar ... 11

c. ... Fakto r-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 12

d. ... Indik ator Motivasi Belajar... ... 13

D. ... Kons ep Dasar Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar ... 14

E. ... Kera ngka Konsep ... 15

F. ... Hipot esis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 17

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

C. Populasi Penelitan ... 18

D. Sampel dan Teknik Sampling ... 18

E. Estimasi Besar Sampel ... 19


(9)

commit to user

G. Variabel dan Definisi Operasional ... 20

H. Cara Kerja ... 21

I. Pengolahan data dan Analisis Data ... 24

J. Etika Penelitian... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN A. ... Gam baran Umum ... 29

B. ... Hasil Analisis Univariat ... 29

C. ... Hasil Analisis Bivariat ... 31

BAB V PEMBAHASAN ... 34

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 41

B. Saran... 42


(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penggunaan Internet Sebagai Media


(11)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Penggunaan Internet Sebagai Media

Pembelajaran ... 22

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 23

Tabel 3.3 Skoring Angket Motivasi Belajar ... 24

Tabel 3.4 Kategori Motivasi Belajar ... 24

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran ... 30

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar ... 30

Tabel 4.3 Distribusi Silang Responden Berdasarkan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar ... 31

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Chi Square dan Koefisien Contingency... 32


(12)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Pernyataan ... 45

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian ... 46

Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian ... 47

Lampiran 4 : Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 48

Lampiran 5 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 49

Lampiran 6 : Kuesioner Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran ... 50

Lampiran 7 : Kuesioner Motivasi Belajar ... 55

Lampiran 8 : Hasil Tabulasi Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran ... 58

Lampiran 9 : Hasil Tabulasi Motivasi Belajar ... 61

Lampiran 10 : Penskoran Angket dan Pengkategorian ... 65

Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67

Lampiran 12 : Hasil Uji Analisis Chi Square ... 77

Lampiran 13 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah ... 79


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan (Soekarwati, 2003)

Salah satu pemafataan internet dalam dunia penddikan adalah adanya media teknologi informasi, tentang e-learning (Soekartawi, 2003 ).

Internet untuk pembelajaran juga dapat difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi belajar (Suprobo, 2010). Hasil survey yang dilakukan Net Index Study 2010 oleh Yahoo –

TNS, Indonesia merupakan negara terbesar dan tercepat dalam

pertumbuhan penggunaan internet. Dari hasil survey Yahoo- TNS Net Index Highlights pada tahun 2010, penggunaan internet di Jawa Tengah mengalami peningkatan sebesar 11% lebih tinggi bila dibandingkan dengan Jakarta dan Bandung (Fitria, 2011).


(14)

Sehingga dengan adanya media pembelajaran, penyampaian materi akan menjadi lebih menarik (Munadi, 2010). Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai (Winkel,2009).

Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10 mahasiwa DIII Kebidanan semester IV Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan menggunakan kuesioner, dari 10 mahasiwa (70%) menggunakan sumber dari internet dan (30%) menjawab menggunakan sumber buku untuk mengerjakan tugas. Mahasiswa lebih senang menggunakan internet dibanding sumber dari buku, hal ini disebabkan karena mencari materi diinternet lebih mudah, murah, praktis dan cepat dibanding bila mencari sumber dari buku. Di kampus STIKES Muhammadiyah Lamongan sejak tahun 2009 sudah dilengkapi dengan fasilitas hot spot area, dengan adanya fasilitas tersebut diharapakan

mampu meningkatkan motivasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Azwar dan Otok (2009), mahasiswa Institut Teknologi Surabaya dengan judul Analisa pengaruh penggunaan internet sebagai media belajar, motivasi belajar dan kreatifitas terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan structural


(15)

penelitian sebelumnya peneliti menganalisis sejauh mana internet mempengaruhi hasil belajar siswa SMA. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar. Motivasi merupakan faktor inner atau batin yang

berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar (Ahmadi, 2004).

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIV Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan”.

B.Rumusan Masalah

“Adakah hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan Tahun 2011?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan


(16)

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi penggunaan internet sebagai media pembelajaran mahasiswa D III Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan.

b. Mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa D III Kebidanan

semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan.

c. Menganalisis hubungan penggunaan internet sebagai media

pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa D III Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan kepada institusi pendidikan untuk lebih memanfaatkan dan mengembangkan suatu media pembelajaran untuk maningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memperkuat teori bahwa ada hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2010).

Media Pembelajaran dalam arti luas adalah setiap orang,

bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk menerima pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dengan demikian guru atau dosen, buku ajar, lingkungan adalah media . Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, microfilm dan sebagainya. Semua itu adalah media pembelajaran karena memuat informasi yang dapat dikomunikasikan keapada siswa (Anitah, 2007)


(18)

2. Manfaat Media Pengajaran

Sudjana (2007) menyebutkan manfaat media pembelajaran sebagai berikut: a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh anak didik dan memungkinkan anak didik menguasai tujuan pengajaran lebih baik. c) Metode pengajar akan lebih bervariasi sehingga anak didik tidak bosan. d) Anak didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Zulkifli (2010) berpendapat bahwa internet dalam dunia pendidikan memiliki manfaat antara lain:

a. Internet sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat.

Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari seorang kepada banyak orang (one-to-many communication) dapat

dilakukan secara simultan/bersamaan.

b. Internet sebagai alat mengakses informasi. Melalui internet,

informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah, artikel-artikel tentang ikmu pengetahuan dan teknologidapat kita akses tanpa harus berlangganan.

c.Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,


(19)

institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran.

Melihat pentingnya TIK dalam dunia pendidikan membuat

dikeluarkannya berbagai keputusan yang mendorong penggunaan TIK di sekolah. Salah satunya adalah Permendiknas No. 38 tahun 2008 tentang pengelolaan TIK di lingkungan Depdiknas (Zulkifli, 2010).

3. Internet Sebagai Media Pembelajaran.

Sanaky (2009) berpendapat bahwa aplikasi internet sebagai

media dalam proses pendidikan dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain sebagai berikut:

a) E-Learning: E Learning atau pembelajaran online adalah

pembelajaran yang mana pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon,audio, videotape, transmisi satelit atau

komputer.

b) E-Library: Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800

milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.

c) Virtual University : Merupakan aplikasi dari proses pendidikan

jarak jauh, di mana virtual university merupakan salah satu

kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.


(20)

d) EdukasiNet : Merupakan situs pembelajaran berbasis internet

artikel artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi.

A. Internet

1. Pengertian Internet

Internet merupakan kepanjangan dari Interconnected network. Internet

merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan juga teks

Dunia dewasa ini menjadi semakin terhubung (interconnected) satu

dengan lainnya. Dengan kata lain kita dapat menggunakan telepon genggam untuk menghubungi teman yang berada dibelahan dunia lain. Kita dapat menonton siaran langsung pertandingan bola piala dunia yang berlangsung di benua lain. Atau bahkan kita dapat berinvestasi dalam ekonomi dunia karena pasar modal di Tokyo, London dan New York terhubung secara elektronis selama 24 jam sehari. Keterhubungan inilah yang disebut Interconnected Network atau lebih populer dengan sebutan internet.


(21)

2. Manfaat internet dalam bidang pendidikan

Zulkifli (2009), berpendapat adapun manfaat internet dalam

bidang pendidikan antara lain :

a) Internet sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat. Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari seorang kepada banyak orang (one-to-many communication) dapat dilakukan

secara simultan/bersamaan.

b) Internet sebagai alat mengakses informasi. Melalui internet, informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah, artikel-artikel tentang ikmu pengetahuan dan teknologidapat kita akses tanpa harus berlangganan.

c) Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Adapun pengertian E-Learning di

dalam LearnFrame.Com dalam Glossary of e Learning Terms

(Glossary, 2011), e Learning adalah sistem pendidikan yang

menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.


(22)

3. Manfaat e-learning dalam pembelajaran e-learning

Sanaky (2009), berpendapat bahwa penggunaan internet

e-learning memilki beberapa manfaat, antara lain :

a) Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran pembelajar dan pengajar.

b) Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada pertemuan (tatap muka).

c) Tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e-learning yang mudah diakses.

d) Pengayaan materi pembelajaran sesuai dengan kemajuan teknologi.

e) Menciptakan competitive positioning dan meningkatkan brand

image.

f) Meningkatkan kualitas pembelajarn dan kepuasan pembelajar serta kualitas pelayanan.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi belajar

Motivasi dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari


(23)

kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai (Winkel,2009).

Motivasi secara umum juga dapat diartikan sebagai upaya

untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu

( Sardiman, 2010). Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehinnga semakin besar motivasinya semakin besar kesuksesan belajarnya (Ahmadi, 2004).

2. Pengertian Belajar

Belajar dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan/pemahaman, keterampilan dan nilai–sikap. Perubahan

itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 2009) Belajar secara luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi sesungguhnya. Arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2010).

Menurut Munadi (2010), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi proses belajar yaitu:

a. Faktor internal, antara lain: 1). Faktor fisiologis seperti


(24)

tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. 2). Faktor psikologis, setiap manusia memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan antara lain meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motifasi, kognitif dan daya nalar. b. Faktor eksternal, antara lain: 1). Faktor lingkungan yang mempengaruhi proses belajar berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan social. 2). Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Suryabrata (2004) mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

a) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu yang dibagi menjadi dua antara lain: (1) faktor sosial meliputi faktor manusia lain baik hadir secara langsung atau tidak langsung, (2) faktor non sosial yang meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, sarana prasarana dan lain-lain.


(25)

b) Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri individu yang dibagi menjadi dua: (1) faktor fisiologis meliputi keadaan jasmani dan keadaan fungsi fungsi fisiologis, (2) faktor psikologis yang meliputi minat, kecerdasan, dan persepsi.

Menurut Munadi (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu:

a) Faktor internal, antara lain: 1). Faktor fisiologis. 2). Faktor psikologis.

b) Faktor eksternal, antara lain: 1). Faktor lingkungan yang mempengaruhi proses belajar berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan social. 2). Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.

4. Indikator motivasi belajar

Indikator motivasi belajar menurut Uno (2009) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, serta adanya lingkungan belajar yang kondusif sehinnga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik.


(26)

C. Hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar

Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju dan negara berkembang, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini diharapakan terselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain (Sanaky, 2009).

Internet sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Boettcher 1999).

Guru dapat memotivasi siswanya dengan membangkitkan minat belajarnya dengan cara memberikan dan menimbulkan harapan. Salah satunya dengan expectancy yaitu suatu keyakinan

yang secara seketika timbul untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa


(27)

bahkan yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi pelajaran yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna. Selanjutnya dengan penjelasan di atas penggunaan internet sebagai media pembelajaran diharapakan mampu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran (Munadi, 2010).

D. Kerangka Konsep

: Variabel diteliti : Variabel tidak diteliti

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa. Media Pembelajaran :

- Audio - Visual

Motivasi Belajar

‐ Audio Visual : Multimedia berbasis computer (internet)

Prestasi Belajar Faktor instrumental :

-Kurikulum -Sarana Prasarana -Pengajar

Faktor internal : -Jasmani -Rohani

Faktor eksternal :

- Sarana Prasarana -Lingkungan Belajar

- Informasi jauh lebih lengkap -Praktis -Murah - Dapat diakses dimana saja dan setiap saat.


(28)

E. Hipotesis

Hipotesis : Berdasarkan kerangka konsep di atas dapat dirumuskan hipotesa alternatif (Ha) sebagai berikut : “Ada hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan


(29)

BAB III Metodologi Penelitian

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu stategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penunutun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003).

Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi keorelasi (correlaton study) atau analitik yang

merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yaitu mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya melalui pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas dengan

variabel tergantung (efek) yang dilihat dan di ukur hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrohman, 2003).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan, bulan Mei/Juni Tahun 2011.


(30)

C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi DIII Kebidanan Sekolah Tinngi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan.

2. Populasi Aktual

Populasi aktual dalam penelitian ini adalah mahasiswa

program studi DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Lamongan sebanyak 150 Mahasiswa.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002)

Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2009).


(31)

Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah

Lamongan.  Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Simple

Random Sampling yaitu mengambil sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan dianggap homogen (Taufiqurrohman, 2003).

E. Estimasi Besar Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2009). Berdasarkan jumlah sampel di atas maka besar sampel ditentukan berdasarkan rumus:

N.z2p.q

Keterangan :

n = Perkiraan jumlah sampel N = Perkiraan besar populasi

z = Nilai standar normal untuk α 0,05 (1,96)

p = Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50% q = 1-p

d = tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05) (Nursalam, 2003)

Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 responden dari 150 mahasiswa.

n =


(32)

F. Kriteria Retriksi

Adapun kriteria retrinsik pada penelitian ini adalah:

1. Kriteria inklusi

a. Masih terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadyah Lamongan semester IV jurusan DIII Kebidanan

b.Bersedia menjadi subyek penelitian 2. Kriteria eksklusi

a. Mahasiswa yang tidak menggunakan internet sebaga media dalam menunjang proses pembelajaran.

b. Menolak sebagai subyek penelitian.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003). Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2009).

1. Variabel bebas : Penggunaan multimedia berbasis computer

(internet) sebagai media pembelajaran

Definisi : Penggunaan internet dalam kegiatan belajar yang dilakukan oleh mahasiswa.

Indikator : Pemanfaatan internet oleh mahasiswa dalam proses belajar (.Kegiatan belajar, Kegiatan pengerjaan tugas).


(33)

Skala : Nominal

2. Variabel terikat : motivasi belajar

Definisi : Adanya dorongan dan kebutuhan daya penggerak dari dalam mahasiswa dalam belajar.

Indikator : Adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Alat ukur : Kuesioner Skala : Ordinal

H. Cara Kerja 1. Jenis Data

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan untuk mencari korelasioanal. Jenis data yang diperoleh adalah data primer. Pengambilan data dilakukan hanya sekali oleh peneliti.

2. Alat pengumpul data

Alat pengumpul data untuk mendapatkan data yang diperlukan menggunakan kuesioner/ angket.


(34)

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penggunaan internet sebagai media pembelajaran

Variabel penelitian Indikator Jumlah Item

Internet sebagai media pembelajaran

Jumlah

a. Menggukan internet dalam kegiatan belajar.

b. Menggunakan internet dalam kegiatan pengerjaan tugas 

15 15

30 

Perhitungan skor penggunaan internet sebagai media dalam pembelajaran mengadopsi dari Nursalam (2008) dengan skor maksimal 30 dan skor minimal 0. Dengan kategori menggunakan internet > 15 dan tidak menggunakan internet < 15.

Untuk angket motivasi peneliti mengambil dari Uno (2009) yaitu angket motivasi kerja karyawan yang sudah dirubah oleh peneliti. Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar mahasiswa sebagai berikut :


(35)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket motivasi belajar

Variabel

Penelitian Indikator

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jumlah Item Motivasi Belajar Jumlah

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan

dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya Kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 2,25,27,30 3,26,28,29 5,17 15,22 9,23 6,25 15 1,11 12,13 4,14 16,24 8,10,18,20 7,18 15 6 6 4 4 6 4 30    


(36)

Tabel 3.3 Skoring angket dengan Skala Likert 

Alternatif Jawaban Nilai Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Sangat Setuju

Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Perhitungan skor untuk motivasi belajar dengan jumlah soal 30 dengan nilai tertinggi 5, sehinggga diperoleh nilai tertinggi 30×5 =150 dan skor terendah adalah 30×1=30. Rentang skor 150-30= 120. Dengan kategori motivasi tinggi, sedang, rendah ( Sugiono, 2008).

Tabel 3.4 Kategori motivasi belajar

Interval Persentase Kategori

66,7 - 100 33,4 - 66,6

≤ 33,3

Tinggi Sedang Rendah

3. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data akan penulis mulai segera setelah proses perijinan selesai. Langkah pertama dari penelitian ini adalah peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Kemudian setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan kuesioner dinyatakan valid dan reliabel,


(37)

selanjutnya peneliti menyebar kuesioner pada responden yaitu mahasiswa D III Kebidanan semester IV STIKES Muhammadiyah Lamongan.

a. Uji Validitas

Validitas instrument adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan dalam pengumpulan data. Instrument dapat megukur apa yang seharusnya diukur.

Hidayat (2009) menyatakan bahwa uji validitas dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik korelasi Pearson product moment

dengan bantuan SPSS for windows. Suatu kuesioner dikatakan valid

apabila hasil perolehan hraga r dikontribusikan dengan harga product

moment dinyatakan valid setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada

taraf signifikan 5%, jika harga rxy lebih besar dari r tabel maka dikatakan butir soal valid (Sugiyono, 2006).

Dalam uji validitas peneliti menyebarkan kuesioner kepada sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Setelah data terkumpul dan data ditabulasi, kemudian dilakukan uji validitas

dengan menggunakan korelasi Pearson product moment dengan

bantuan SPSS. Dari hasil uji validitas 30 soal pada kuesioner

motivasi belajar, 30 soal dinyatakan valid dengan nilai rxy > r tabel (0,361). Dan dari 30 soal pada kuesioner penggunaan internet 30 soal dinyatakan valid dengan hasil rxy > r tabel (0,361).


(38)

b. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian dahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Di dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas

alat ukur menggunakan rumus Alfa Cronbach. Selanjutnya hasil

penghitungan dianalisis dengan menggunakan SPSS. Bila hasil r

hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen dikatakan reliabel.

Dari 30 soal pada kuesioner motivasi setelah penggunaan internet yang sudah dinyatakan valid kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil r hitung 0,836. Dan dari 30 soal pada kuesioner motivasi yang dinyatakan valid kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil r hitung 0,840. Dengan demikian kuesioner tersebut reliable karena r hitung ≥ 0,444.

c. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui popuklasi data berdistribusi data normal atau tidakl. Dalam penelitian ini

menggunakan uji One Sample Kolmogorov smirnov dengan

menggunakan taraf signifikansi (Assymp. Sig > 0,05) lebih besar dari 0,05 atau 5% (Triton, 2006). Proses uji normalitas data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 18 for


(39)

windows. Dari hasil uji didapatkan nilai p value untuk data

penggunaan internet sebesar 0,334 > α dan p value untuk data motivasi sebesar 0, 268 > α, maka dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal.

I. Analisis Data

1. Analisa Data a. Editing

Editing data meliputi kegiatan meneliti kembali kelengkapan

lembar observasi yang telah diisi. b. Coding

Coding atau memberikan kode pada atribut dari variabel untuk

memudahkan dalam analisa data c. Scoring

Memberikan skor atau nilai pada tiap jawaban responden. d. Tabulating

Langkah ini dilakukan dengan memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai kriteria.

e. Pengolahan Data

Analisa data menurut Hidayat (2007) dengan (SPSS) :

1. Analisa univariat, dilakukan pada tiap variabel penelitian melalui distribusi frekuensi dan prosentase. Hasilnya di tampilkan dalam bentuk tabel dan narasi.


(40)

penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar. Skala kedua variabel adalah skala nominal kategorikal dan interval kategorikal untuk mengetahui hubungna kedua variabel menggunakan uji statistik Chi

Square dengan bantuan SPSS. Adapun tahapan-tahapan

dalam melakukan analisis chi square sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis, b. Menentukan nilai kritis, c. Menentukan nilai chi square hitung, d. Pengambilan

keputusan tentang menerima atau menolak H0 dan Ha

ditolak, e. Kesimpulan didasarkan pada keputusan

menerima atau menolak H0 dan Ha. Adapun ketentuan

yaitu bila chi kuadrat hitung lebih besar dari chi kuadrat tabel dinyatakan tidak ada hubungan, dan bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari chi kuadrat tabel, maka dinyatakan ada hubungan dengan taraf kepercayaan (α) 95 % dan taraf kesalahan (p) 5 % (Sugiono, 2006)

J. Etika Penelitian

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi rresponden) Informed

consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika


(41)

subyek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan (informed consent)

2. Anomity (tanpa nama)Anomity adalah kerahasiaan identitas atau

biodata dari responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.Confidentiality (rahasia)

3. Confidentiality adalah kerahasiaan informal kelompok data tertentu

sebagai riset. Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya.


(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan, merupakan salah satu kampus yang sedang berkembang saat ini. Di kampus ini terdapat dua program studi yaitu S1 Keperawatan dan DIII Kebidanan, untuk menunjang proses pembelajaran kampus menyediakan fasilitas perpustakaan dan hot spot area sebagai salah satu sarana untuk membantu kelancaran proses pembelajaran. Adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah mahasiswa untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan motivasi belajar.

B. Hasil Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan responden berdasarkan variabel yang diteliti yaitu penggunaan internet sebagai media pembelajaran dan motivasi belajar. Hasil perhitungan univariat meliputi tabel distribusi frekuensi.


(43)

1. Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran

Kategori Frekuensi Persentase Menggunakan

Tidak menggunakan

102 6

94,4 5,6

Total 108 100,0 (Sumber: Data Primer Juni 2011)

Tabel 4.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Responden dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu sebanyak 102 mahasiswa (94,4%). Hanya ada 6 mahasiswa (5,6%) yang dikategorikan tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran.


(44)

2. Motivasi Belajar

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Motivasi Belajar

Kategori Frekuensi Persentase Tinggi

Sedang Rendah

21 85 2

19,4 78,7 1,9

Total 108 100,0 (Sumber : Data Primer 2011)

Tabel 4.2 menunjukkan distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi belajar. Sebagian besar responden sebanyak 85 mahasiswa (78,7%) memiliki motivasi belajar yang dikategorikan sedang. Terdapat 21 mahasiswa (19,4%) yang memiliki motivasi belajar yang dikategorikan tinggi. Hanya ada 2 mahasiswa (1,9%) yang memiliki motivasi belajar yang dikategorikan rendah.

C. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar. Gambaran bentuk hubungan secara deskriptif diketahui berdasarkan distribusi silang kedua variabel. Signifikansi dan keeratan hubungan diketahui berdasarkan hasil perhitungan chi square.


(45)

Tabel 4.3

Distribusi Silang Responden berdasarkan Penggunaan Internet sebagai Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar

Motivasi Belajar

Total Tinggi Sedang Rendah

Penggunaan Internet Menggunakan 21 (19,4%) 81 (75,0%) 0 (0,0%) 102 (94,4%) Tidak menggunakan 0 (0,0%) 4 (3,7%) 2 (1,9%) 6 (5,6%) Total 21 (19,4%) 85 (78,7%) 2 (1,9%) 108 (100,0%)

Tabel 4.3 memperlihatkan distribusi silang responden berdasarkan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dan motivasi belajar. Responden yang dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebagian besar memiliki motivasi belajar yang tergolong sedang (75,0%). Selebihnya adalah responden yang memiliki motivasi belajar tergolong tinggi (19,4%). Responden yang dikategorikan tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebagian besar memiliki motivasi belajar yang tergolong sedang (3,7%). Selebihnya adalah responden yang memiliki motivasi belajar tergolong rendah (1,9%). Distribusi tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran


(46)

cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Dari hasil uji normalitas didapatkan distribusi data normal dengan nilai p value > α, dengan hasil p value untuk data penggunaan internet sebagai media pembelajaran sebesar 0,334 dan 0, 268 untuk data motivasi belajar. Untuk selanjutnya kemudian data dianlisis dengan menggunakan chi square.

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Chi Square

Chi-Square Tests

35,352a 2 ,000

14,085 2 ,001

8,968 1 ,003

108 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,11.

a.

Pada tabel 4.4 disajikan hasil-hasil perhitungan statistik. Nilai uji statistik chi square (χ2hitung) yang diperoleh adalah sebesar 35,352 dengan

signifikansi (p) sebesar 0,000. Pengujian dilakukan dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2 pada taraf signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai kritis distribusi chi square (χ2tabel) sebesar 5,991. Apabila dibandingkan terlihat

bahwa χ2hitung > χ2tabel (35,352 > 5,991) atau p < 0,05 maka diputuskan H0

ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar.


(47)

BAB V PEMBAHASAN

A. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran

Pada penelitian ini responden yang memenuhi kriteria untuk sampel penelitian dengan jumlah 108 mahasiswa. Di kampus STIKES

Muhammadiyah sudah dilengkapi dengan fasilitas hot spot area yang

diharapakan mampu untuk menunjang proses pembelajaran. Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, semua institusi pendidikan dituntut untuk mampu menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang demi tercapainya tujuan pendidikan institusi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan fasilitas internet di kampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir semua responden menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu sebanyak 102 mahasiswa (94,4%), dan sebagian kecil dari responden yang tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebanyak 6 mahasiswa (5,6%).

Meskipun teknologi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain ada juga kekurangan internet antara lain, dari sisi kegairahan kadang-kadang peserta didik lebih bergairah dengan internetnya karena banyak situs jejaring sosial yang terdapat dalam internet misalkan facebook. Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui


(48)

bagaimana hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran terhadap motivasi balajar. Saat ini penggunaan internet sudah cukup umum dalam dunia pendidikan, tetapi kita tidak bisa menilai penggunaan internet dalam dunia pendidikan dapat digunakan dengan baik, karena bisa kita lihat selama ini banyak mahasiswa yang datang ke perpustakaan hanya ingin menikmati fasilitas internet untuk membuka jejaring sosial bukan untuk mencari bahan perkuliahan.

Hasil penelitian masih terdapat 6 (5,6%) responden yang tidak menggunakan internet dalam proses dan kegiatan belajar, dari data tersebut dapat dilihat hanya sebagian kecil responden yang tidak menggunakan internet karena menganggap internet merupakan media pembelajaran yang tidak efektif karena informasi maupun data yang diperoleh dari internet tidak valid seperti buku pada umumnya atau mungkin mereka hanya memanfaatkan fasilitas internet untuk membuka jejaring sosial. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh suatu institusi pendidikan yang mempunyai hot spot area adalah dapat membatasi penggunaan akses internet selain untuk proses pembelajaran.

Penggunaan internet dalam proses pembelajaran dapat membantu mempermudah proses belajar peserta didik. Internet mempunyai efek yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran di kelas dan di luar kelas yakni memungkinkan terjadinya kemandirian, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektifitas dan produktifitas pembelajaran (Munadi, 2010). Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner didapatkan skor jawaban tertinggi


(49)

terdapat pada penggunaan internet digunakan untuk mengerjakan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta didik menganggap bahwa internet merupakan sarana yang sangat menunjang dalam penyelesaian tugas, dimana tugas dapat dikerjakan lebih cepat, mudah dan praktis bila dibandingkan dengan penggunaan buku, yang menuntut peserta didik untuk mencari literatur yang sesuai dengan tugasnya, serta memerlukan waktu yang cukup lama. Senjaya (2009) menjelaskan seorang pendidik harus mampu memberikan inspiratif bagi peserta didiknya melalui pemanfaatan media pembelajaran dengan baik sehingga mampu memberikan motivasi bagi siswa agar tertarik dalam kegiatan belajar.

Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan Islamiyati (2007) menyebutkan bahwa ada pengaruh antara media pembelajaran dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa kelas II keahlian bangunan SMK Negeri 2 surakarta. Dari penelitian sebelumnya, didapatkan hasil bahwa pemilihan media yang tepat dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa apabila internet dapat digunakan dengan baik sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, karena mempermudah proses belajar peserta didik.

B. Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi belajar sedang sebanyak 85 mahasiswa (78,7%), sebagian kecil responden memiliki motivasi belajar tinggi


(50)

sebanyak 21 mahasiswa (19,4%). Terdapat dua mahasiswa (1,9%) yang memiliki motivasi belajar rendah. Dalam proses pembelajaran media difokuskan pada dua hal yaitu berdasarkan medianya dan berdasarkan pada penggunaannya. Dengan adanya media pembelajaran guru mampu membantu memotivasi siswanya untuk mendorong menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi guru mampu membangkitkan minat dan motivasi belajarnya dengan arousal adalah suatu usaha guru untuk membangkitkan

instrinsic motive siswanya (Munadi,2010).

Dalam penelitian ini sebagian besar responden (78,7%) yang menggunakan internet mempunyai motivasi sedang dan sebagian kecil (19,4) memiliki motivasi tinggi . Hal ini dikarenakan tidak sepenuhnya menggunakan fasilitas internet untuk proses pembelajaran. Mungkin sebagian responden memang menggunakan internet tetapi tidak sepenuhnya sebagai penunjang proses pembelajaran, mungkin untuk keperluan lain seperti membuka jejaring sosial. Dua responden yang tidak menggunakan internet memiliki motivasi rendah. Bila penggunaan internet dimanfaatkan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran akan mampu untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Suatu media mampu menjadi komunikator sehingga mampu memberi kemudahan untuk menimbulkan harapan dari dalam diri seseorang melalui arousal dan expectancy . Arousal


(51)

keyakinan yang secara seketika timbul untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan (Hebb, 2009).

Pada perolehan skor kuesioner motivasi belajar yang telah disebar kepada responden didapatkan skor terendah pada indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil. Uno (2009) berpendapat bahwa adanya hasrat dan keinginan berhasil merupakan factor instrinsik dalam motivasi. Seseorang yang telah termotivasi belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya apabila seseorang kurang dan tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama untuk belajar. Mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Demikian itu berarti bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan dalam bealajar.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vika Apriyanti (2009) tentang pengaruh penggunaan internet sebagai sumber belajar dengan hasil belajar pada mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Dari hasil penelitian sebelumnya penggunaan internet sebagai sumber belajar mampu mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan internet dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar.


(52)

C. Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua responden dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran (94,4%) dan sebagian besar memiliki motivasi belajar yang sedang (78,7%). Terdapat dua responden yang tidak menggunakan internet sebagai media pemberlajaran memiliki motivasi rendah. Pemilihan media pembelajaran yang tepat mampu membantu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dengan adanya media yang menarik akan membantu dan mempermudah proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan dorongan dari dalam diri peserta didik untuk belajar. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa karena internet merupakan media yang cukup mudah dan tidak asing lagi dikalangan pesrta didik.

Peserta didik dengan internet dapat mengakses semua materi yang

dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Peserta didik juga tidak harus datang ke perpustakaan atau ke toko buku karena membuka internet dapat dilakukan dimana saja, apalagi saat ini sudah banyak institusi pendidikan yang dilengkapi denga fasilitas hot spot area untuk menunjang proses

pembelajaran. Sanaky (2010) berpendapat bahwa penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju dan negara berkembang, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini diharapakan terselenggarakannya proses belajar mengajar yang


(53)

lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.

Sebagian besar responden memilih menggunakan internet sebagai

media pembelajaran karena internet memberikan kemudahan dan akses yang cukup luas. Dengan mendapatkan berbagai kemudahan responden merasa lebih mudah dan cepat untuk menyelesaikan tugas dan lebih mudah dalam mencari materi perkuliahan, sehingga internet mampu menjadi komunikator antara pendidik dan peserta didik untuk membatu meningkatkan motivasi peserta didik. Boettcher (1999) menjelaskan bahwa internet sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ikit (2009) tentang efektifitas penggunaan internet terhadap hasil belajar mahasiswa D III Kebidanan Universitas Sebelas Maret, bahwa penggunaan internet mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari hasil penelitian dapat kita lihat bahwa bila internet dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(54)

Dalam perhitungan analisis bivariat χ2hitung > χ2tabel (35,352 >

5,991) atau p < 0,05. Derajat keeratan hubungan kedua variabel termasuk

sedang (contingency = 0,497). Maka Ha diterima dan Ho ditolak yang

artinya terdapat hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan distribusi silang diketahui bahwa mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Sehingga dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kehadiran suatu media pembelajaran mampu memotivasi dari dalam diri mahasiswa. Maka dari pembahasan ini telah diketahui kedua variabel terebut di atas saling mempengaruhi satu dan yang lain.


(55)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :

1. Sebagian besar karakteristik responden (94,4%) menggunakan

internet sebagai media dalam mengerjakan tugas dan dalam mencari sumber-sumber materi untuk belajar.

2. Sebagian besar karakteristik responden (75,0%) yang

menggunakan media internet dalam belajar memilki motivasi yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak menggunakan internet. 3. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar masiswa DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yaitu dengan menggunakan internet sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

B. SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan.

Dengan adanya penelitian ini, institusi pendidikan mampu membatasi akses penggunaan internet diluar proses pembelajaran.


(56)

2. Bagi Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Diharapkan mahasiswa mampu memnfaatkan sebaik mungkin fasilitas, misalnya internet yang sudah disediakan oleh institusi pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapakan mampu mengkaji variabel lain yang mungkin belum diteliti yaitu variabel yang mempengaruhi motivasi belajar. Antara lain pengaruh dukungan orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik.


(1)

keyakinan yang secara seketika timbul untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan (Hebb, 2009).

Pada perolehan skor kuesioner motivasi belajar yang telah disebar kepada responden didapatkan skor terendah pada indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil. Uno (2009) berpendapat bahwa adanya hasrat dan keinginan berhasil merupakan factor instrinsik dalam motivasi. Seseorang yang telah termotivasi belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya apabila seseorang kurang dan tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama untuk belajar. Mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Demikian itu berarti bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan dalam bealajar.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vika Apriyanti (2009) tentang pengaruh penggunaan internet sebagai sumber belajar dengan hasil belajar pada mahasiswa D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan. Dari hasil penelitian sebelumnya penggunaan internet sebagai sumber belajar mampu mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan internet dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar.


(2)

C. Hubungan Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua responden dikategorikan menggunakan internet sebagai media pembelajaran (94,4%) dan sebagian besar memiliki motivasi belajar yang sedang (78,7%). Terdapat dua responden yang tidak menggunakan internet sebagai media pemberlajaran memiliki motivasi rendah. Pemilihan media pembelajaran yang tepat mampu membantu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dengan adanya media yang menarik akan membantu dan mempermudah proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan dorongan dari dalam diri peserta didik untuk belajar. Penggunaan internet sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa karena internet merupakan media yang cukup mudah dan tidak asing lagi dikalangan pesrta didik.

Peserta didik dengan internet dapat mengakses semua materi yang

dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Peserta didik juga tidak harus datang ke perpustakaan atau ke toko buku karena membuka internet dapat dilakukan dimana saja, apalagi saat ini sudah banyak institusi pendidikan yang dilengkapi denga fasilitas hot spot area untuk menunjang proses pembelajaran. Sanaky (2010) berpendapat bahwa penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju dan negara berkembang, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan


(3)

lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.

Sebagian besar responden memilih menggunakan internet sebagai

media pembelajaran karena internet memberikan kemudahan dan akses yang cukup luas. Dengan mendapatkan berbagai kemudahan responden merasa lebih mudah dan cepat untuk menyelesaikan tugas dan lebih mudah dalam mencari materi perkuliahan, sehingga internet mampu menjadi komunikator antara pendidik dan peserta didik untuk membatu meningkatkan motivasi peserta didik. Boettcher (1999) menjelaskan bahwa internet sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ikit (2009) tentang efektifitas penggunaan internet terhadap hasil belajar mahasiswa D III Kebidanan Universitas Sebelas Maret, bahwa penggunaan internet mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dari hasil penelitian dapat kita lihat bahwa bila internet dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.


(4)

Dalam perhitungan analisis bivariat χ2hitung > χ2tabel (35,352 > 5,991) atau p < 0,05. Derajat keeratan hubungan kedua variabel termasuk sedang (contingency = 0,497). Maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar mahasiswa. Berdasarkan distribusi silang diketahui bahwa mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran. Sehingga dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kehadiran suatu media pembelajaran mampu memotivasi dari dalam diri mahasiswa. Maka dari pembahasan ini telah diketahui kedua variabel terebut di atas saling mempengaruhi satu dan yang lain.


(5)

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :

1. Sebagian besar karakteristik responden (94,4%) menggunakan

internet sebagai media dalam mengerjakan tugas dan dalam mencari sumber-sumber materi untuk belajar.

2. Sebagian besar karakteristik responden (75,0%) yang

menggunakan media internet dalam belajar memilki motivasi yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak menggunakan internet. 3. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan internet sebagai media pembelajaran dengan motivasi belajar masiswa DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yaitu dengan menggunakan internet sebagai media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.

B. SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan.

Dengan adanya penelitian ini, institusi pendidikan mampu membatasi akses penggunaan internet diluar proses pembelajaran.


(6)

2. Bagi Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan.

Diharapkan mahasiswa mampu memnfaatkan sebaik mungkin fasilitas, misalnya internet yang sudah disediakan oleh institusi pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapakan mampu mengkaji variabel lain yang mungkin belum diteliti yaitu variabel yang mempengaruhi motivasi belajar. Antara lain pengaruh dukungan orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik.


Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 50 55

HUBUNGAN INTENSITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SI KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

0 5 121

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

0 6 70

PENGARUH STRESOR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

0 3 88

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENCAPAIAN TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA PRODI D3 KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN 2009 2010

0 4 81

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANATOMI DI PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

0 4 71

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ANATOMI DI PRODI DIII KEBIDANAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN.

0 0 71

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 0 11

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1A MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Kehamila

0 0 14

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Peran Pembimbing Akademik dengan Motivasi Belajar Mahasiswa D III Kebidanan Semester IV STIKES ‘Aisyiy

0 0 11