PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA Peningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assesment Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Ngembak Kec. Purwodadi K

(1)

PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 NGEMBAK KEC. PURWODADI KAB.GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh: WAHYU MARTIANI

A 510090045

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

ABSTRAK

PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA

SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 NGEMBAK KEC. PURWODADI KAB.GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Wahyu Martiani, A510090045, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, 178 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak Purwodadi Grobogan semester gasal tahun ajaran 2012/ 2013. Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas ( PTK). Subjek penelitian adalah siswa SD N 3 Ngembak yang berjumlah 21 siswa. Subjek pelaksana tindakan adalah peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode pengumpulan data melalui metode observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode alur yaitu terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan adanya sebuah penigkatan keaktifan siswa dalam belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.

Hal ini dapat dilihat dari : 1) Kektifan siswa dalam mengajukan pertanyaan sebelum tindakan 9,52%, siklus I 38,09%, siklus II 80,95%, 2) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan sebelum tindakan 28,57 %, siklus I 71,42%, siklus II 95,23%, 3) Keaktifan siswa mengemukakan alasan sebelum tindakan 9,52 %, siklus I 57,14%, siklus II 85,71 %. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa.


(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam memajukan suatu kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Matematika adalah salah satu bidang studi yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Akan tetapi matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit untuk dipahami.

Hal ini terjadi pada pembelajaran matematika pada kelas IV SD N Ngembak 3 Purwodadi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi hal ini terjadi karena masalah sebagai berikut: 1) Siswa jarang bertanya atau tidak mau bertanya mengenai materi yang belum bisa atau tidak dimengerti. 2) Siswa kurang tertarik untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. 3) Siswa takut untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya atau jawabannya kepada teman-teman.

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika di SD N 3 Ngembak, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assesment Pada Siswa Kelas IV SD N 3 Ngembak Kec. Purwodadi Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012/ 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:


(5)

1. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi dan penugasan dalam pembelajaran matematika.

2. Siswa merasa jenuh dalam menerima pembelajaran matematika karena metode yang digunakan masih konvensional, sehingga mempersulit siswa untuk memahami materi matematika.

3. Siswa kelas IV kurang aktif dalam pembelajaran matematika. C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar penelitian ini lebih mendalam, maka peneliti membatasi masalah agar lebih terfokus dalam melakukan penelitian:

1. Meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.

3. Penelitian ini dilakukan pada kelas IV SD N 3 Ngembak. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah strategi Instant

Assesment dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 3 Ngembak?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika dengan menggunakan strategi


(6)

Instant Assesment pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Ngembak Tahun ajaran 2012/ 2013.

F. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis

Dapat memperoleh pengalaman secara langsung dalam menerapkan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment yang diperoleh dibangku perkuliahan yang bermanfaat dalam pembelajaran matematika.

b. Bagi guru

Memberi tambahan pengetahuan tentang peningkatan keaktifan serta dapat meningkatkan keprofesionalan guru.

c. Bagi siswa

Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika sehingga dapat meningkatkan potensi siswa dengan menerapkan strategi Instant Assesment.

d. Bagi sekolah

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan mutu atau kualitas pembelajaran, guru, serta sekolah sehingga memperoleh gambaran pembelajaran Instant Assesment yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

G. Metode Penelitian 1. Tempat penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada SD Negeri 3 Ngembak Kec. Purwodadi Kab. Grobogan.


(7)

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil bulan November 2012.

H. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kusumah& Dedi (2011:9) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan demikian peneliti dalam pelaksanaan tindakan terlibat, dari mulai perencanaan sampai dengan hasil penelitian.

I. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah guru dan siswa. Dalam penelitian ini peneliti sebagai subjek yang melakukan penelitian dan guru sebagai observer serta siswa sebagai subjek yang di teliti untuk melakukan suatu tindakan. Siswa SD N 3 Ngembak kelas IV berjumlah 21 siswa, sebagai subjek yang menerima tindakan.

J. Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam bahasa Inggris PTK sering disebut Classroom Action Research (CAR). Guru kelas dan kepala sekolah dan peneliti dilibatkan sejak dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, evaluasi.


(8)

K. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Peneliti memperoleh data-data berupa keterangan dan informasi serta fakta-fakta dari responden secara tertulis, kemudian dikumpulkan, diidentifikasikan dan dikategorikan. Selanjutnya dicari hubungannya dengan data yang ada dan disusun secara sistematis.

L. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah

1. Observasi

2. Catatan Lapangan 3. Dokumentasi M. Instumen Penelitian

Berdasarkan pelaksanaan dan tujuan dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi partisipasi peneliti dimana peneliti ikut serta dalam melakukan kegiatan. Instrumen dikembangkan oleh peneliti bersama dengan guru. Metode ini digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa secara langsung saat kegiatan pembelajaran didalam kelas yang dilakukan peneliti bersama guru.

N. Validitas Data

Kusumah & Dedi (2011:83) mengemukakan triangulasi adalah membandingkan persepsi sumber data/ informan yang satu dengan yang lain didalam/ mengenal situasi yang sama, misalnya: persepsi situasi mengajar ditinjau dari: 1) Guru, 2) Siswa, 3) Pengamat. Penelitian ini


(9)

menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu dengan memanfaatkan pengamat lainnya (guru dan kepala sekolah) untuk pengecekan kembali derajat suatu kepercayaan data.

O. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode alur. Dimana terdapat langkah-langkah yang harus dilalui yaitu pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Antara lain:

1. Reduksi Data 2. Penyajian data 3. Verifikasi Data P. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian digunakan sebagai suatu tolak ukur dari keberhasilan dalam tindakan yang direncanakan dalam penelitian. Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah tercapainya keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan alasan dengan presentase 75% dari jumlah siswa yaitu 21 siswa.

Q. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 3 Ngembak Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sekolah SD N 3 Ngembak ini berada di daerah yang strategis karena dekat dengan penduduk dan tidak jauh dari kota sehingga mempermudah untuk melaksanakan tugas kedinasan.


(10)

R. Deskripsi Kondisi Awal

Dari hasil wawancara atau dialog awal yang dilakukan peneliti dengan guru kelas dan kepala sekolah bahwa pelajaran matematika yang dilakukan di SD N 3 Ngembak pembelajaran yang digunakan masih konvensional. Dari hasil kegiatan pra siklus menunjukkan bahwa keaktifan siswa saat pembelajaran masih rendah.

S. Pelaksanaan Tindakan Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Kelas Siklus I

Dalam pelaksanaan siklus I tahap-tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti didalam proses pembelajaran, persiapan media pembelajaran untuk meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran, persiapan instrument yang dibutuhkan didalam penelitian, dengan guru kelas IV sebagai observer.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali putaran siklus I pertemuan I pada hari Rabu, 14 November 2012, jam 07.00-8.10WIB. Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 19 November 2012, jam 07.35-08.45.


(11)

c. Hasil tindakan kelas pada siklus I pertemuan I 1. Tindak mengajar

Peneliti bertindak sebagai guru melakukan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2. Tindak Belajar

Siswa mengikuti proses pembelajaran kurang tertib. Ini terlihat siswa kurang begitu tenang saat guru menjelaskan. Hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali mengenal strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.

d. Hasil Tindakan Kelas Pada Pertemuan II 1. Tindak Mengajar

Peneliti bertindak sebagai guru melakukan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2. Tindak belajar

Pada pertemuan II ini sudah menunjukkan adanya peningkatan dibanding siklus I pertemuan I. Tetapi belum sesuai dengan pencapaian yang diharapkan.

e. Refleksi

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih terdapat kekurangan antara lain: Guru belum sepenuhnya bisa menguasai


(12)

kelas, guru belum bisa membangkitkan semangat siswa untuk menjawab ataupun bertanya tentang materi.

Sedangkan kekurangan siswa saat pembelajaran pada siklus I antara lain: sebagian siswa masih ada yang ramai sendiri., masih ada siswa yang belum berperan aktif dalam proses pembelajaran., sudah ada beberapa siswa yang berani bertanya, menjawab pertanyaan guru walaupun belum tahu mengapa memilih jawabannya, masih banyak anak-anak yang masih malu-malu dalam bertanya.

f. Evaluasi

Berdasarkan pembelajaran keseluruhan pada siklus I, dapat dilihat bahwa dari 21 siswa yang hadir dalam pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan di kelas IV SD N 3 Ngembak, terinci sebagai berikut: siswa yang aktif bertanya 8 siswa (38,09%), siswa yang aktif menjawab 15 siswa (71,42%), siswa yang aktif mengemukakan alasan 12 siswa (57,14%).

2. Siklus II

a. Perencanaan tindakan pada siklus II

Pada siklus II lebih menfokuskan keaktifan siswa, masih perlu perbaikan dalam pelaksanaannya.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan sama seperti dalam siklus I yaitu pada hari Senin, 26 November 2012 dan hari, Rabu, 28 November 2012.


(13)

c. Hasil tindakan kelas pada siklus II pertemuan I 1. Tindak mengajar

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. 2. Tindak Belajar

Pada siklus II pertemuan I ini keaktifan siswa sudah cukup meningkat. Siswa sudah bersemangat dalam menerima pelajaran, siswa selalu antusias untuk selalu ingin menjawab soal dari guru. d. Hasil tindakan siklus II pertemuan II

1. Tindak mengajar

Tindak mengajar sama seperti dalam siklus II pertemuan I akan tetapi lebih terdapat perbaikan.

2. Tindak belajar

Pada siklus II pertemuan II ini siswa sudah bisa terkontrol dalam arti guru bisa mengkondisikan suasana kelas untuk tetap kondusif.

e. Refleksi

Diperoleh beberapa hal yang dapat peneliti catat sebagai masukan untuk tindakan selanjutnya, antara lain, bagi guru: guru melakukan apersepsi dengan baik, guru sudah menguasai kelas,dengan optimal, guru sudah memahami pertanyaan yang diberikan siswa.

Bagi siswa: Siswa sudah tidak ramai sendiri, siswa sudah konsentrasi dan mendengarkan ketika guru mengajar, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran.


(14)

f. Evaluasi

Berdasarkan pembelajaran keseluruhan yang dilaksanakan pada siklus II yang diikuti oleh 21 siswa di kelas IV menampakkan keaktifan siswa sebagai berikut: siswa yang aktif bertanya 17 siswa (80,95%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan 20 siswa (95,23%), siswa yang aktif mengemukakan alasan18 siswa (85,71%).

Data Peningkatan Keaktifan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

No Keaktifan siswa Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II 1 Keaktifan siswa dalam bertanya 2 siswa

(9,52%)

8 siswa (38,09%)

17 siswa (80,95%) 2 Keaktifan siswa menjawab pertanyaan 6 siswa

(28, 57%)

15 siswa (71,42%)

20 siswa (95,23%) 3 Keaktifan siswa mengemukakan

alasan 2 siswa (9,52%) 12 siswa (57,14%) 18 siswa (85,71%)

Berdasarkan tabel diatas, maka data hasil peningkatan keaktifan siswa disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Grafik peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran Instant Assesment

28,57% 71,42% 95,23% 9,52% 38,09% 80,95% 9,52% 57,14% 85,71% 0 5 10 15 20 25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

menjawab pertanyaan mengajukan pertanyaan menyampaikan alasan


(15)

Sehingga Hipotesis yang peneliti ajukan yaitu jika strategi pembelajaran aktif Instant Assesment diterapkan dalam pembelajaran matematika, maka dapat meningkatkan keaktifan siswa, dapat diterima kebenarannya.

T. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif guru peneliti bersama guru kelas IV bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika kelas IV SDN 3 Ngembak. Berdasarkan hasil pembelajaran secara keseluruhan terdapat peningkatan keaktifan pada SD N 3 Ngembak. Menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus, siklus I, siklus II. Pada siklus I dengan diterapkan strategi Instant Assesment memberikan hasil yang baik akan tetapi belum memenuhi indikator pencapaian. Pada siklus II masih menerapkan strategi Instant Assesment sudah mencapai indikator pencapaian yaitu dari 21 terdapat 75% siswa yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan alasan. Dalam menerapkan strategi Instant Assesment siswa dilatih untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan alasan pemilihan jawaban,

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Instant Assesment dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak, hal ini terbukti keaktifan


(16)

siswa dari siklus I sampai siklus II meningkat yaitu meliputi keaktifan siswa dalam : Mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan alasan B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diambil implikasi sebagai berikut: Jika dilakukan penerapan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment , maka indikator keaktifan siswa dalam bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, menjawab pertanyaan, serta mengemukakan alas an pemilihan jawaban meningkat. C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak tahun ajaran 2012/ 2013”,

maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah dapat memberi masukan serta mensosialisasikan kepada guru mengenai strategi pembelajaran aktif Instant Assesment

dalam upaya peningkatan keaktifan siswa.

b. Kepala sekolah seharusnya memberi masukan kepada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang dapat menjadikan semangat siswa dalam pembelajaran.

c. Kepala sekolah dapat mengusahakan sarana prasarana atau media pembelajaran yang berguna untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.


(17)

2. Kepada Guru

a. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

b. Guru dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.

c. Guru sebaiknya menggunakan media untuk menarik perhatian siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika Kelas IV. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007.Strategi Belajar Mengajar

Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. . 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.


(18)

Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Indeks.

Maryadi, Nining dkk.2010.Pedoman Penulisan Sripsi FKIP.Surakarta:BP-FKIP UMS.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS. . 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS. Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan

dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: FKIP UMS.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika belajar dan Mengajar. Bandung:Alfabeta. Samino dan Saring Marsudi, 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz

Media.

Sardiman. 2001. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silbermen, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.

Syarifah, Siti. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) pada siswa kelas X MAN 1 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. UMS (tidak diterbitkan)

Sriharjono, Nur Aini. 2011. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Lightening The Learning Climate pada siswa kelas VII Semester II SMP N 3 BULU Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UMS (tidak dipublikasikan)


(19)

Sriyono, dkk. 1992.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: Surya Offset.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah . 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, Sri. 2011. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat.SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Yuni. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Realistic Berbasis Media Berkonteks Legal sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar

Matematika”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Yuningsih, Novie Tri. 2012.“Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assesment

dengan Media Choose Number untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

http//Juprimalino.blogspot.com/2012/03/catatan-deskriptifdanreflektif.html?m =.diakses pada tanggal 24 Oktober 2012.pukul 21.00.


(1)

f. Evaluasi

Berdasarkan pembelajaran keseluruhan yang dilaksanakan pada siklus II yang diikuti oleh 21 siswa di kelas IV menampakkan keaktifan siswa sebagai berikut: siswa yang aktif bertanya 17 siswa (80,95%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan 20 siswa (95,23%), siswa yang aktif mengemukakan alasan18 siswa (85,71%).

Data Peningkatan Keaktifan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

No Keaktifan siswa Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II 1 Keaktifan siswa dalam bertanya 2 siswa

(9,52%)

8 siswa (38,09%)

17 siswa (80,95%) 2 Keaktifan siswa menjawab pertanyaan 6 siswa

(28, 57%)

15 siswa (71,42%)

20 siswa (95,23%) 3 Keaktifan siswa mengemukakan

alasan 2 siswa (9,52%) 12 siswa (57,14%) 18 siswa (85,71%)

Berdasarkan tabel diatas, maka data hasil peningkatan keaktifan siswa disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Grafik peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran Instant Assesment

28,57% 71,42% 95,23% 9,52% 38,09% 80,95% 9,52% 57,14% 85,71% 0 5 10 15 20 25

Pra Siklus Siklus I Siklus II

menjawab pertanyaan mengajukan pertanyaan menyampaikan alasan


(2)

Sehingga Hipotesis yang peneliti ajukan yaitu jika strategi pembelajaran aktif Instant Assesment diterapkan dalam pembelajaran matematika, maka dapat meningkatkan keaktifan siswa, dapat diterima kebenarannya.

T. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif guru peneliti bersama guru kelas IV bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika kelas IV SDN 3 Ngembak. Berdasarkan hasil pembelajaran secara keseluruhan terdapat peningkatan keaktifan pada SD N 3 Ngembak. Menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus, siklus I, siklus II. Pada siklus I dengan diterapkan strategi Instant Assesment memberikan hasil yang baik akan tetapi belum memenuhi indikator pencapaian. Pada siklus II masih menerapkan strategi Instant Assesment sudah mencapai indikator pencapaian yaitu dari 21 terdapat 75% siswa yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan alasan. Dalam menerapkan strategi Instant Assesment siswa dilatih untuk aktif dalam pembelajaran, yaitu aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengemukakan alasan pemilihan jawaban,

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Instant Assesment dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak, hal ini terbukti keaktifan


(3)

siswa dari siklus I sampai siklus II meningkat yaitu meliputi keaktifan siswa dalam : Mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberikan alasan

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diambil implikasi sebagai berikut: Jika dilakukan penerapan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment , maka indikator keaktifan siswa dalam bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, menjawab pertanyaan, serta mengemukakan alas an pemilihan jawaban meningkat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan keaktifan belajar matematika melalui strategi pembelajaran aktif Instant Assesment pada siswa kelas IV SD N 3 Ngembak tahun ajaran 2012/ 2013”, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah dapat memberi masukan serta mensosialisasikan kepada guru mengenai strategi pembelajaran aktif Instant Assesment dalam upaya peningkatan keaktifan siswa.

b. Kepala sekolah seharusnya memberi masukan kepada guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang dapat menjadikan semangat siswa dalam pembelajaran.

c. Kepala sekolah dapat mengusahakan sarana prasarana atau media pembelajaran yang berguna untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.


(4)

2. Kepada Guru

a. Guru diharapkan dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

b. Guru dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Instant Assesment.

c. Guru sebaiknya menggunakan media untuk menarik perhatian siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan, Mustaqim. 2008. Ayo Belajar Matematika Kelas IV. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007.Strategi Belajar Mengajar

Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. . 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.


(5)

Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Indeks.

Maryadi, Nining dkk.2010.Pedoman Penulisan Sripsi FKIP.Surakarta:BP-FKIP UMS.

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS. . 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS. Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas keSDan

dan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: FKIP UMS.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika belajar dan Mengajar. Bandung:Alfabeta. Samino dan Saring Marsudi, 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz

Media.

Sardiman. 2001. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silbermen, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.

Syarifah, Siti. 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) pada siswa kelas X MAN 1 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. UMS (tidak diterbitkan)

Sriharjono, Nur Aini. 2011. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Lightening The Learning Climate pada siswa kelas VII Semester II SMP N 3 BULU Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. UMS (tidak dipublikasikan)


(6)

Sriyono, dkk. 1992.Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: Surya Offset.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah . 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, Sri. 2011. Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat.SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Yuni. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Realistic Berbasis Media Berkonteks Legal sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar

Matematika”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Yuningsih, Novie Tri. 2012.“Penerapan Strategi Pembelajaran Instant Assesment dengan Media Choose Number untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012”. SKRIPSI. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

http//Juprimalino.blogspot.com/2012/03/catatan-deskriptifdanreflektif.html?m =.diakses pada tanggal 24 Oktober 2012.pukul 21.00.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE Peningkatan Motivasi Dan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A Question (PTK Kelas VIIB Semester Genap SM

0 2 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI AKTIF Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Aktif Card Sort (PTK Pembelajaran Matematika Bag

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Aktif Card Sort (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Sisw

0 1 15

PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERPADU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA.

0 1 8

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (PTK Pembelajaran Matematika Kelas XI IPS

0 0 18

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV Peningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Pembelajaran Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Ketitang Juwiring Klaten Tahun 2011/ 2012.

0 1 17

PENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INSTANT ASSESMENT PADA Peningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assesment Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Ngembak Kec. Purwodadi K

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assesment Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Ngembak Kec. Purwodadi Kab.Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF Optimalisasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Instant Assessment Untuk Meningkatakan Keaktifan Belajar Matematika ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII. E Semester Genap SMP N I Nguntoronadi Tah

0 1 16