N IM 11106141 JU R U SA N T A R B IY A H P R O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I SA L A T IG A 2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI
MELALUI METODE INDEX CARD MA TCH PADA
SISWA KELAS VII MTs NURUL HUDA
BANYUPUTIH KAB. BATANG TAHUN 2010
SKRIPSI
D iajukan untuk M em peroleh G elar
Sarjana P endidikan Islam
N IM 11106141
JU R U SA N T A R B IY A H
P R O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M
SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I
SA L A T IG A
2010
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI
MELALUI METODE INDEX CARD MA TCH PADA
SISWA KELAS VII MTs NURUL HUDA
BANYUPUTIH KAB, BATANG TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
TINTISNAWATI
NIM 11106141
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM A ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
i
P E R SE T U JU A N P E M B IM B IN G
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : TINTISNAWATI NIM : 11106141
Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MELALUI METODE
IN D E X C ARD M A TC H
PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH KAB. BATANG TAHUN 2010. telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 06 Agustus 2010 Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
NIP. 19610623 198803 2 001
KEMENTERIAN AGAMA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721
Website :
P E N G E SA H A N K E L U L U SA N
Skripsi Saudara TINTISNAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11106141 yang
IND EX
berjudul : “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SKI MELALUI METODE
CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH KAB.
BATANG TAHUN 2010“ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Selasa, 31
Agustus dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
21 Ramadhan 1431 H Salatiga,------------------------- 31 Agustus 2010 M.
Panitia Ujian
Sekretaris Sidang Ketua Sidang 20 199903 1 002
embimbing
Dra. Siti Farikhah. M.PdNIP. 19610623 198803 2 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : TINTISNAWATI NIM : 11106141
: Tarbiyah
Jurusan Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skipsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 04 Agustus 2010 Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO“Sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah di balik
segala peristiwa” (penulis)
PERSEMBAHAN skripsi ini penulis persembahkan untuk: > Almarhum bapakku, Bapak Taman dan Ibu Kusniyah.
> Mba Ela, mba Tijah, mba Wati, mas Mamo, mas Agus, dan mas Fajar.
> Ketiga keponakanku yang lucu-lucu: Mila, Dhita, dan si kecil Adhit.
> Sahabat-sahabat karibku Rhina, Rofik, Rika, Titis, Hanik, Esti, mba Natiq dan keluarga besar PAI D serta LPM DinamikA. > Adik-adik penghuni kost Azzahro ( Wida, Ina, Wuri, Jenny, dan Pipeh)
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahi robil’alamin, segala puji hanya bagi Allah Sang Penguasa Alam, sumber dari segala ilmu. Sholawat salam semoga senantiasa tercurah pada nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kita untuk memerangi kebodohan dan menuntun kita dengan risalah yang dibawanya.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar
Index C ard M atch
SKI Melalui Metode pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang Tahun 2010”
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik meskipun telah melalui berbagai macam rintangan seperti hilangnya laptop milik penulis yang berisikan file Bab I sampai Bab IV. Beruntung sekali penulis masih memiliki
hardcopy
Bab I dan Bab II,sehingga penulis hanya mengulang dari Bab III sampai Bab VI. Butuh waktu sebulan lebih bagi penulis untuk bangkit dari musibah hilangnya laptop tersebut. Karena musibah ini sempat membuat penulis patah semangat dan berhenti melanjutkan penulisan skripsi ini. Namun, pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini harus tetap berlanjut tanpa ataupun dengan laptop tersebut.
vi Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan orang lain pembuatan skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bpk. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Kaprogdi PAI.
3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi.
4. Semua bapak dan ibu dosen pengampu dari fakultas Tarbiyah.
5. Ibu Kusniyah yang selalu mendo’akan kesuksesan buat anak-anaknya.
6. Kepala Sekolah, guru, dan siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab.
Batang.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 4 Agustus 2010 NIM. 111106141
V ll
ABSTRAK
TINTISNAWATI. 2010. “Peningkatan Prestasi Belajar SKI Melalui Metode Index Card Match pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Huda Bnyuputih Kb.
Batang Tahun 2010”. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci : Peningkatan prestasi belajar SKI dan metode index card match.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar SKI melalui metode index card match pada siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010. Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) apakah metode index card match dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran SKI?, (2) apakah menerapkan metode
index card match dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran SKI?,
dan (3) apakah menggunakan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul
”Peningkatan Prestasi Belajar SK I Melalui Metode Index Card Match pada Siswa
Kelas VIIMTs Nurul Huda Bnyuputih Kb. Batang Tahun 2010”.Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan tes tertulis. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII B dengan jumlah siswa sebanyak 46 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dengan menerapkan metode index card match dalam pembelajaran SKI dapat meningkatkan perhatian, motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai oleh meningkatnya ketiga aspek tersebut tiap siklusnya. Untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus II telah mencapai lebih dari 75%.
Vlll Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka peneliti merekomendasikan
index
kepada semua guru MTs Nurul Huda Banyuputih agar menjadikan metode
card match sebagai metode alternatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
IX
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB V PENUTUP
LA M PIR A N ........................................................................................................... 110 DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ 138
DAFTAR TABEL
Siklus.......................................................................................................................
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Siswa MenjawabPertanyaan Pra Siklus...........................................................................................
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Siswa MengerjakanTugas Pra Siklus....................................................................................................
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa Pra Siklus...............
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Bertanya Siswa Siklus
83 I ..............................................................................................................................
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Menjawab Siswa Siklus84 I ............................................................................................................................
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Mengeijakan TugasSiklus I....................................................................................................................
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa Siklus 1.................
II ..........................................................................................................................
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Menjawab Siswa Siklus92
Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Terhadap Keaktifan Siswa MengerjakanTugas Siklus II.......................................................................................................
Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa Siklus II................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa dari Pra Siklus-Siklus98 II..........................................................................................................................
Gambar 4.2 Diagram keaktifan Bertanya Siswa dari Pra Siklus-Siklus99 II.........................................................................................................................
Gambar 4.3 Diagram Keaktifan Siswa Menjawab Pertanyaan dari Pra 100 Siklus-Siklus II...............................................................................................Gambar 4.4 Diagram keaktifan Siswa Mengerjakan Tugas dari Pra Siklus- 101 Siklus II..........................................................................................................Gambar 4.5 Diagram Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran dari Pra 102 Siklus I-Siklus II.............................................................................................
XVI
BA BI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan catatan peristiwa yang teijadi di masa lampau.
Dengan belajar sejarah, dalam hal ini sejarah kebudayaan dan peradaban Islam berarti mengenal kembali segala peristiwa yang teijadi dan dialami umat Islam baik berupa perkembangan, kemajuan maupun kemundurannya
(Mansur, 2004:1). Dari berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan Islam tersebut, umat Islam dapat mengambil pelajaran. Sehingga tertanam semangat di dalam hati setiap umat Islam untuk mengukir kesuksesan dan kejayaan kebudayaan serta peradaban baru sebagaimana yang telah dilakukan oleh rasullulah SAW beserta para sahabatnya.
Semangat suci tersebut perlu ditanamkam sejak dini kepada generasi muda muslim. Sebab merekalah yang akan melanjutkan peijuangan dalam menegakkan panji-panji Islam di mata dunia. Oleh karena itu mereka perlu memiliki pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dan kebudayaan Islam.
Pengetahuan dan wawasan tentang Sejarah Kebudayaan Islam dapat mereka peroleh melalui lembaga pendidikan, khususnya madrasah. Di madrasah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dan dipelajari oleh peserta didik. Melalui
2
pelajaran SKI, peserta didik diharapkan dapat mengetahui serta mendalami hal-hal yang berkaitan dengan sejarah perkembangan Islam.
Akan tetapi temuan di lapangan menunjukkan bahwa peserta didik kurang termotivasi untuk mempelajari pelajaran SKI. Berbeda dengan mata pelajaran lainnya, mata pelajaran SKI kurang diminati oleh peserta didik. Banyak peserta didik yang beranggapan bahwa pelajaran tarikh/Sejarah Kebudayaan Islam bukanlah pelajaran yang begitu penting untuk dipelajari.
Selain itu pembelajaran yang selama ini dilakukan sangat membosankan dan kurang menarik bagi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah metode yang digunakan cenderung masih bersifat tradisional, misalnya ceramah. Metode ceramah sering digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi SKI. Meskipun materi SKI adalah sekumpulan fakta-fakta dari peristiwa di masa lalu, penyajiannya tidak harus selalu dengan metode ceramah. Akan tetapi perlu adanya metode yang lebih bervariasi dalam penyampaian materi SKI. Agar lebih menarik dan siswa termotivasi untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar (Sardinian, 2009:49). Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Nasution (1999:43), ia mengatakan bahwa mengajar pada umumnya adalah usaha guru untuk menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur lingkungan sedemikian rupa, sehingga teijadi interaksi antara murid
3
disebut proses belajar, sehingga tercapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, apabila guru bidang studi SKI dalam proses mengajar tersebut tidak dapat menciptakan suatu kondisi yang mendukung proses belajar siswa, maka tujuan pelajaran yang telah ditentukan sulit tercapai.
Permasalahan seperti ini juga dialami oleh siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pembelajaran SKI di kelas tersebut bersifat monoton.
Sehingga banyak dari siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih ini yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut juga mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk aktif di dalam kegiatan pembelajaran serta materi yang telah disampaikan kurang melekat dalam pikiran para siswa.
Kondisi semacam ini mendorong penulis untuk ikut membantu memperbaiki proses pembelajaran dengan cara mengemas mata pelajaran sejarah dan kebudayaan islam yang dipandang sebelah mata oleh sebagian besar peserta didik menjadi pelajaran yang diminati, menyenangkan, menarik, dan tidak membosankan. Untuk itu penulis ingin mencoba mengemas index ca rd m atch. pembelajaran SKI dengan menerapkan metode Melalui penggunaan metode ini materi yang telah disampaikan dapat ditinjau ulang kembali dengan cara aktif dan menyenangkan. Sehingga siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai materi SKI. Metode ini juga dapat lebih
4
siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya (Silberman, 2004:269).
Upaya tersebut dilakukan penulis dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar SKI Melalui Metode
In d ex Card M atch pada Siswa Kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum(Arikunto, dkk., 2008:36).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
index ca rd m atch
1. Apakah metode dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran SKI pada kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010?
index ca rd m atch
2. Apakah menerapkan metode dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran SKI pada siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010?
5
index ca rd m atch
dapat meningkatkan prestasi belajar SKI pada siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih kab. Batang tahun 2010.
index ca rd m atch
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode
VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010.
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran SKI pada siswa kelas
2. Untuk mengetahui apakah penerapkan metode
3. Apakah menggunakan metode
dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran SKI pada kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010.
index ca rd m atch
1. Untuk mengetahui apakah metode
C. Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
dapat meningkatkan prestasi belajar SKI pada siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang tahun 2010?
index ca rd m atch
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dari arti katanya hipotesis berasal dari kata “H ypo” yang artinya
thesa “di bawah” dan “ ” yang artinya “kebenaran” (Arikunto, 1998:68).
Adapun hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang dihadapi (Hadeli, 2006:47).
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
index ca rd m atch
a. Balajar SKI dengan metode dapat meningkatkan perhatian belajar siswa.
index ca rd m atch
b. Belajar SKI dengan metode dapat meningkatkan motivasi siswa.
index ca rd m atch
c. Belajar SKI dengan metode dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
(p o st test
a. Ada perubahan hasil belajar ) secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus selanjutnya.
b. Bila sekurang-kurangnya sebanyak 75% (34) dari 46 siswa telah mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan (6,00).
c. Presentase keaktifan siswa mengalami peningkatan tiap siklusnya.
7
E. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyempurnaan proses pembelajaran menuju terciptanya suasana belajar-mengajar yang lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan. Sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajarpun meningkat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa 1) Meningkatkan minat belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran SKI.
2) index ca rd
Siswa dapat belajar sambil bermain melalui metode match.
3) Siswa dapat memahami dan menyerap materi SKI dengan lebih mudah.
4) Meningkatkan prestasi belajar SKI.
8
b. Bagi guru 1) Membantu guru bidang studi SKI dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
2) Meningkatkan profesioalisme guru bidang studi SKI dalam mengelola proses pembelajaran.
3) Mengembangkan keterampilan guru bidang studi SKI dalam proses pembelajaran demi meningkat prestasi belajar peserta didik.
c. Bagi sekolah 1) Sebagai Iandasan bagi sekolah dalam menentukan kebijakan untuk meningkan mutu pendidikan.
2) Memberi kontribusi bagi sekolah dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
F. Definisi Operasional
Agar tidak teijadi kesalahan dalam penafsiran penggunaan kata pada judul penelitian di atas, maka perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian, sehingga tidak terjadi pembiasan dan permasalahan.
1. Peningkatan
9
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang mendapat awalan pe- dan akhiran-an yang berarti proses, cara, perbuatan, dan meningkatkan (Poerwadarminta, 2006:1281). Adapun arti kata meningkatkan adalah beralih pada keadaan (Poerwadarminta, 2006:910). Maksudnya adalah beralihnya dari suatu
index ca rd m atch
keadaan yang semula belum diterapkan metode ke keadaan sesudah diterapkannya metode index ca rd m atch.
2. Prestasi belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekeijaan/aktivitas tertentu. Adapun arti belajar adalah sebuah tindakan dan perilaku siswa yang kompleks (Dimyati & Mudjiono, 2006:7). Sedangkan menurut Pidarta belajar merupakan sebuah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan biasa melaksanakan pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikan sikapnya kepada orang lain (Warsito, 2000:197).
Dengan kata lain yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar.
3. Sejarah dan kebudayaan Islam Sejarah adalah hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa
10
politik, pemerintah, ekonomi, seni budaya maupun agama (Mansur, 2004:1)
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat (Yatim, 1997:1). Adapun kebudayaan Islam adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh kekuatan akal manusia muslim (Sunanto, 2003:3). Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sejarah kebudayaan Islam adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil karya akal manusia/masyarakat muslim di masa lalu.
4. Index card m atch
Metode Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh para guru dalam
index ca rd m acth.
proses belajar-mengajar, salah satunya adalah metode
active learning,
Dalam teijemahan buku yang dimaksud dengan metode
index ca rd m atch adalah pencocokan kartu indeks (Silberman, 2004:269).
lebih lanjut dikatakan bahwa metode ini merupakan suatu cara aktif dan menyenangkan untuk meninjau ulang materi pelajaran (Silbermen, 2004:269). Sehingga materi pelajaran yang telah disampaikan akan lebih merekat di dalam pikiran siswa. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika
11
masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, dkk., 2007:32).
5. Siswa Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah (Dimyati & Mudjiono, 2006:22). Mereka yang nantinya akan menerima berbagai pengalaman dan pengetahuan yang mereka peroleh melalui proses pembelajaran.
G. Metode Penelitian
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu usaha atau proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengelola data untuk maksud-maksud tertentu seperti untuk memecahkan permasalahan (Hadeli, 2006:2). Dan metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain maksud dari metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh dan mengelola data melalui prosedur yang sistematis dalam rangka untuk memecahkan permasalahan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri d a ri:
1. Rancangan Penelitian
12
Menurut Hadeli (2006:59), rancangan penelitian adalah terjemahan
research design, artinya rencana atau prosedur yang akan dilalui dalam mengumpulkan informasi untuk menjawab permasalahan penelitian.
Dalam penelitan ini penulis akan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas (Arikunto, dkk., 2008:2). Alasan dipilihnya penelitian jenis ini, karena penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas.
Secara terperinci tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan {planning), penerapan tindakan
{action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses serta hasil tindakan
{observation and evaluation ), dan melakukan refleksi {reflection), dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (Arikunto, dkk., 2008 :104).
2. Subjek Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri d a ri:
13
1) Siswa kelas VII MTs Nurul Huda Banyuputih Kab. Batang pada semester II tahun 2010. Penelitian ini dilakukan pada kelas VII B yang terdiri dari 16 laki-laki dan 30 perempuan. Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini hanya pada satu kelas, dikarenakan agar lebih fokus. 2) Peneliti, dalam penelitian ini digunakan sistem kolaborasi antara guru bidang studi SKI dengan peneliti. Sehingga peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua orang peneliti sekaligus.
Dimana peneliti berperan dalam mengaplikasikan metode index ca rd
m atch
dalam pembelajaran SKI. Sedangkan guru bidang studi SKI mengamati dan membantu jalannya proses pembelajaran SKI dengan menerapkan metode
index ca rd m atch.
b. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di MTs Nurul Huda Banyuputih Kab.
Batang. Waktu pelaksanaannya adalah pada semester II tahun 2010 selama kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai bulan Maret sampai bulan Mei 2010.
3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian
Pelaksanaan tindakan kelas dalam penelitian ini dirancang dengan menggunakan siklus. Masing-masing siklus dapat dilakukan dalam 4 tahap berikut ini:
14
a. Siklus Pertama 1) Tahap Perencanaan {planning ) (a) Pembuatan skenario pembelajaran.
(b) Pembuatan media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.
(c) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung.
(d) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik.
a ctin g )
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan ( (a) Kegiatan awal (+ 5 menit) (1) Melakukan doa bersama untuk mengawali pembelajaran.
(2) Guru memperkenalkan diri. (3) Presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik. (4) Appersepsi, misalnya menyebutkan nam a-nam a pendiri dinasti umayyah.
(b) Kegiatan inti (± 50 menit) (1) Guru membagi bahan materi pelajaran SKI tentang
15
(2) Guru menjelaskan pokok bahasan tentang perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah.
(3) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa, berdasarkan nomor urut presensi peserta didik.
(4) Guru memberi
rew ard
bagi siswa yang berani bertanya dengan dibantu oleh guru.
(5) Guru meminta siswa untuk memberi kesimpulan terhadap materi SKI yang baru disampaikan, ditulis di buku tugas dan dikumpulkan. (c) Kegiatan akhir (+ 25 menit)
(1) Pemantapan/penguatan materi dengan membagikan kartu indeks yang berisi pertanyaan kepada sebagian siswa dan kartu indeks yang berisi tentang jawaban kepada sebagian siswa yang lain.
(2) Guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan yang cocok dengan pertanyaan maupun jawaban yang tertera di kartu indeks tersebut. (3) Setelah semua siswa mendapatkan pasangannya dan duduk berdekatan, guru meminta setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara
16
tersebut dijawab oleh pasangannya dan guru memberikan kesimpulan.
p o s t test
(4) Guru mengadakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
(5) Guru memotivasi siswa untuk belajar. (6) Menutup kegiatan pembelajaran dengan mambaca doa kafarotul majlis.
3) Tahap Observasi dan mengevaluasi proses serta hasil tindakan
{observing a n d evaluating)
(a) Mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa. (b) Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran dalam rangka mengukur keberhasilan siswa dengan menggunakan instrumen
p o st test.
{reflecting)
4) Tahap Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto, dkk., 2008:80).
17
Jadi, pada tahapan ini penulis akan mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan, penerapan tindakan, observasi dan evaluasi proses serta hasil tindakan berdasarkan data-data yang telah terkumpul kemudian akan mencari titik kelemahan dan kelebihan sebagai renungan guna menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Siklus Berikutnya
Siklus ini dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus I, dan siklus III dilaksanakan karena siklus II belum mampu mengatasi masalah (Aqib, 2007:33). Siklus II ini dirancang dalam 4 tahap, dengan rincian sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan {planning
) Pada tahap ini dilakukan tes diagnostik yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah yang sesuai hasil analisa data pada siklus I, pembuatan skenario pembelajaran disesuaikan dengan kekurangan dan kelemahan yang teijadi pada siklus I, menyiapkan media pembelajaran, yaitu media kartu kata.
{acting)
2) Tahap Penerapan Tindakan Kegiatan dalam tahap ini dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan, antara lain sebagai berikut ini:
18
(a) Kegiatan awal (+ 15 menit) (1) Melakukan doa bersama untuk mengawali pembelajaran.
(2) Presensi untuk mengetahui kehadiran peserta didik. (3) Appersepsi, untuk menguji kesiapan belajar siswa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan dengan cara membagikan kartu indeks yang berisi pertanyaan kepada sebagian siswa dan kartu indeks yang berisi tentang jawaban kepada sebagian siswa yang lain, kemudian guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan yang cocok dengan pertanyaan maupun jawaban yang tertera di kartu indeks tersebut. Setelah semua siswa mendapatkan pasangannya dan duduk berdekatan, guru meminta setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara keras kepada tem an- teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. (b) Kegiatan inti (± 5 0 menit)
(1) Guru menjelaskan ulang secara singkat materi SKI dengan pokok bahasan perkembangan kebudayan/peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah.
19
(2) Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari kepada siswa.
(3) Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi jawaban dari temannya.
(c) Kegiatan akhir (+ 15 menit) (1) Guru memyampaikan kesimpulan dari pokok bahasan yang telah disampaikan.
(2) Guru mengadakan
p o s t test
untuk mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
(3) Memotivasi siswa untuk giat belajar. (4) Penugasan, siswa diminta untuk membuat kartu kata yang berisi soal dan kartu kata yang berisi jawabannya.
(5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca doa kafarotul majlis.
3) Tahap Observasi dan evaluasi proses serta hasil tindakan
{observing a n d evaluating)
(a) Observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru dan siswa pada siklus II dengan menggunakan lembar observasi.
20 p o st
(b) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran melalui instrumen
test untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa. reflecting
4) Tahap Reflektif ( ) Pada tahap ini seluruh tindakan yang dilakukan di dalam siklus II, dianalisa dibuat penafsiran hasil observasi. Dari hasil analisa data tersebut, guru merefleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang akan dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain sebagai berikut: a. RPP
b. Bahan materi SKI
c. Kartu kata sebagai alat peraga pembantu
d. p re test p o st test
Lembar evaluasi dan
e. Lembar pengamatan perhatian siswa
21
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat dokumenter, yaitu tentang keadaan guru dan siswa, dan sarana prasarana pendidikan yang dimiliki.
b. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan mengamati yang dilakukan oleh evaluator terhadap kegiatan pembelajaran (Dimyati & Mudjiono, 2006:229).
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung proses pembelajaran SKI yang sedang berlangsung.
c. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar yang diberikan sebelum dan sesudah siswa mendapatkan tindakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang telah disampaikan melalui metode
index ca rd m atch.
Tes yang dilakukan adalah tes tertulis dengan menggunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa baik tes awal
(pre test
) maupun tes akhir
(post test).
22
6. Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan pengumpulan data pada dasarnya adalah untuk menguji hipotesis atau sekurang-kurangnya menjawab pertanyaan penelitian (Hadeli, 2006:89). Untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis, data yang terkumpul perlu dianalisis.
Menurut Aqib, dkk. (2009:39-40), untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, analisis yang digunakan adalah analisis deskripsi kualitatif,yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Aqib,dkk., 2009:40-41):
a. Penilaian tugas dan tes Peniliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa,selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut. Sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata didapat dengan menggunakan rumus:
23
I X
X = -------
IN
Keterangan: X : nilai rata-rata
XX : jumlah semua nilai siswa
XN : jumlah siswa
b. Penilaian untuk ketuntasan belajar Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: Xsiswa yang tuntas belajar
P = -------------------------------------x 100%
Xsiswa
%
Kriteria tingkat keberhasilan siswa dalam adalah sebagai berikut: Tingkat keberhasilan Arti
(%) >80% Sangat tinggi
60-79% Tinggi
Sedang 40-59% 20-39% Rendah
<20% Sangat rendah
24
Sedangkan perhatian dan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran SKI dianalisis dengan diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
BAB I berisi tentang : A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II berisikan Kajian Pustaka tentang : A. Kajian Tentang Belajar dan Pembelajaran B. Kajian tentang Sejarah Kebudayaan Islam
Index C ard M atch
C. Metode BAB III Pelaksanaan Penelitian A. Gambaran Umum MTs Nurul Huda Banyuputih B. Subjek Penelitian C. Deskripsi Per Siklus BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V Penutup A. KesimpulanB. Saran Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup
BAB n
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Usman & Setiawati, 1993:4).
Pendapat hampir serupa juga dikemukakan oleh Sardinian (2009:9), menurutnya belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006:17), belajar merupakan hal yang kompleks. Mereka menjelaskan bahwa kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa
27
28
mengalami proses mental mengahadapi bahan ajar berupa keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Adapun dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Dan setelah belajar seseorang akan memiliki kapabilitas, baik berupa pengetahuan, sikap, dan nilai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa dalam proses belajar seorang individu akan mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun dalam sikapnya. Dari aspek pengetahuannya, seorang individu akan mengalami perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu; dari yang tidak mengerti menjadi mengerti; dari yang bodoh menjadi pintar. Dari aspek keterampilan, seorang individu akan mengalami perubahan dari yang tidak bisa menjadi bisa; dari yang tidak termpil menjadi terampil. Sedangkan dari aspek sikap, seoamg individu akan mengalami perubahan dari tidak patuh menjadi patuh pada orang tua dan guru; dari yang kurang ajar menjadi orang yang punya tata krama; dari yang kekanak-kanakan menjadi lebih dewasa dalam bersikap.
2. Beberapa Teori Tentang Belajar
Pada mulanya teori-teori belajar dikembangkan oleh para ahli psikologi dan diujicobakan secara tidak langsung kepada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka
29
beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat diterapkan pada proses belajar-mengajar untuk manusia (Sardinian, 2009:29).