PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI ZAKAT DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTs ASWAJA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI ZAKAT DENGAN

METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII

MTs ASWAJA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  

PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

UMI MASLICHAH

NIM 114-14-010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI ZAKAT DENGAN

METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII

MTs ASWAJA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  

PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

UMI MASLICHAH

NIM 114-14-010

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

  Tidak ada orang yang mencari ilmu di sertai dengan kemalasan, dan kekayaan menjadikan orang beruntung. Namun keberuntungan itu akan melekat dalam diri orang yang senantiasa mencari ilmu di sertai semangat yang tinggi dan perintah serta bersanding selalu dengan para ulama (Imam syafi’i).

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku Ibu Siti Nafiah dan Bapak Abdul Mukid yang tidak pernah berhenti memberikan doa tulusnya.

  2. Suamiku Ikhsannudin yang selalu memberikan semangat.

  3. Kakakku Zainal Muttaqien dan adikku Muhammad Adib tersayang selalu memberikan motivasi.

  4. Teman-teman seperjuangan PAI Ekstensi angkatan 2014PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

  

ميح رل ا نمح رل ا لله ا مسب

  Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada seluruh makhluk,Dzat tempat bergantung dan memohon segala hal dalam kehidupan.Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW,beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.

  Setelah menempuh perjuangan panjang,akhirnya skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Zakat Dengan Metode Everyone Is A

  

Teacher Here Pada Siswa Kelas VIII Mts Aswaja Tengaran Kabupaten

  Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat terselesaikan dengan baik.Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan,dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait.Namun,kebahagiaan tentu tidak dapat disembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Oleh karena itu,tiada kata ataupun apa saja yang kami berikan kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini kecuali ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulusnya atas semua bantuan,bimbingan dan partisipasinya,khususnya kepada:

  1. Bapak Dr.H. Rahmad Hariyadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah memberikan saran yang membangun keepada penulis.

  4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga,dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikann bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

  5. Ibu Kepala Sekolah MTs Aswaja Tengaran,beserta segenap guru yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya. Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin.

  Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis, tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan.

  Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap pembaca pada umumnya,serta bermanfaat bagi nusa,bangsa dan negara.

  Salatiga,18 November 2017 Penulis,

  Umi Maslichah

  

ABSTRAK

  Maslichah, Umi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Zakat Dengan

  Metode Everyone Is A Teacher Here pada Siswa Kelas VIII MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Everyone Is A Teacher Here, Zakat

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode

  

Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi zakat

  melalui metode Everyone Is A Teacher Here pada siswa kelas VIII MTs Aswaja Tengaran,Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran fiqih dan siswa kelas VIII MTs Aswaja Tengaran yang terdiri dari 18 siswa yaitu 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing- masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode

  

Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

  dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan metode Everyone Is A

  

Teacher Here hanya 22,3% (4 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan

  Minimal (KKM), sedangkan 77,7% (14 siswa) belum memenuhi KKM meningkat pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria ketuntasan klasikal 44,5% (8 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 58,4 sedangkan pada siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 88,8% (16 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-ratanya 72,3.Dengan demikian, hasil belajar yang di peroleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 44,3%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam memajukan bangsa

  dan negara, sehingga pemerintah memberi perhatian yang besar terhadap bidang pendidikan. Di indonesia masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dan penangana khusus dari pemerintah. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mengadakan inovasi-inovasi baru agar pendidikan di indonesia bisa berkembang dan mampu menghadapi persaingan global di dunia. Hal ini terbukti dengan kerasnya usaha pemerintah dalam memajukan pendidikan di indonesia, karena lewat pendidikan seseorang dapat membentuk kepribadian yang lebih baik dan meraih masa depan yang diinginkan.

  Upaya kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat di pengaruhi oleh kemajuan dalam dunia pendidikan.Secara formal, dunia pendidikan meliputi pendidikan di tingkat perguruan tinggi ,SMA, SMP, dan SD. Untuk menciptakan suatu masyarakat yang maju maka harus dilakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan tersebut. Mutu pendidikan dikatakan baik jika proses belajar mengajar di semua jenjang tersebut benar-benar efektif dan efisien sehingga siswa dapat mencapai kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan yang diharapkan. Agama Islam juga sangat memperhatikan pendidikan. Bahkan agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan, sehingga mereka pantas mencapai taraf ketinggian dan keutuhan hidup. Pendidikan dipengaruhi beberapa hal terutama ketersedfiaan fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan thaharah, shalat, puasa, zakat, qurban dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. (Munawir 1997:106). Fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syariat yang bersifat amaliyah yang digali dan ditemukan dalam dalil-dalil yang tafsili atau terperinci, dari Al Quran dan Hadis. Hal-hal yang terutama dibahas didalamnya yaitu tentang ibadah dan mu’amalah (Muhammad Ali Nur, 2004:64-65). Adanya kemampuan seorang guru dalam pengunaan strategi pembelajaran yang aktif dalam sebuah kegiatan belajar mengajar akan membuat sebuah pembelajaran cenderung membosankan dan minat belajar siswa berkurang, yang nanti pada akhirnya akan berpengaruh kepada hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal dan mengecewakan. Khususnya pada materi zakat, siswa cenderung bosan dan kurang semangat, karena guru menerangkan tanpa menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan minat untuk siswa belajar.

  Pembelajaran fiqih yang bermakna tentu saja didorong oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu metode pembelajaran. Metode pembelajaran tentunya berperan penting dalam rangkaian sistem pembelajaran. Maka dari itu diperlukan kecerdasan dan kemahiran guru dalam memilih metode pembelajaran. Pemilihan metode yang tepat dapat berdampak pada ketercapaiannya tujuan pembelajaran baik secara khusus perbidang maupun tujuan pendidikan secara nasional. Metode everyone is a

  

teacher here dapat menjadi sebuah metode alternatif dalam semua mata

  pelajaran fiqih dan memberikan suatu nuansa baru dalam pembelajaran yang cenderung konvesional. Everyone is a teacher here merupakan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya, pencapaian tujuan yaitu meliputi aspek kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan mengenal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan (Mulyasa, 2004:100).

  Strategi everyone is a teacher here dapat menghidupkan suasana pembelajaran dan menumbuhkan semangat dan kepekaan siswa terhadap sesama, khususnya pada pelajaran fiqih mengingat bahwa inti dari pembelajaran fiqih adalah materi zakat dan sesama. Penggunaan metode

  

everyone is a teacher here tidak saja memberdayakan siswa sebagai subyek

  sekalipun obyek pembelajaran tetapi juga dapat memicu kreativitas guru sebagai fasilitator dan tutor dalam pembelajaran. Guru tidak hanya mengandalkan buku teks sebagai sumber belajar tetapi kemampuan untuk merancang percakapan dialog, dan suasana yang tepat agar everyone is a

  

teacher here dapat berlangsung sempurna. Tugas guru tidaklah mudah, maka dari itu dalam kenyataan di lapangan kita seringkali menemukan bahwa banyak guru menjadi tidak kreatif dan hanya mengajar dengan seadanya.

  Metode pembelajaran everyone is a teacher here adalah metode pembelajaran yang di gunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk semuanya berperan menjadi narasumber terhadap temannya di kelas pada saat belajar. Everyone is a teacher here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa,dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya, pencapaian yaitu meliputi aspek kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan mengenal masalah, kemampuan menuliskan pendapat- pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan (Mulyasa, 2004:100).

  Setelah dilakukan survei di MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang, melalui wawancara dengan guru kelas VIII ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran fiqih, diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang di ajarkan oleh guru sehingga masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM yaitu sebesar 70. Hal tersebut ditandai dengan nilai siswa dari 18 siswa pada mata pelajaran fiqih hanya 4 (22,3%) siswa yang memenuhi standar KKM, sedangkan yang 14 (77,7%) siswa mendapat nilai di bawah KKM. Berdasarkan wawancara dan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas VIII MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai dibawah standar KKM seperti siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, bermain sendiri. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diatas peneliti memberikan tawaran solusi yakni dengan metode everyone is a teacher here.

  Untuk memahami persoalan diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “PENINGKATKAN

  HASIL BELAJAR FIQIH MATERI ZAKAT DENGAN METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VIII MTS ASWAJA TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2017/2018 ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,

  maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan metode Everyone is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi zakat pada siswa kelas VIII MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar fiqih materi zakat pada siswa kelas VIII MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2017/2018.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian, oleh karena itu masih harus di uji kebenarannya (Muhammad Ali, 1987 :

  52 ). Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode Everyone is

  

a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi zakat pada

  siswa kelas VIII MTS Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode Everyone is a teacher here dikatakan berhasil apabila indikator yang di harapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumus peneliti adalah sebagai berikut: a.

  Adanya peningkatan hasil belajar fiqih dalam materi zakat pada siswa kelas VIII melalui metode Everyone is a teacher here secara berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua.

  b.

  Hasil belajar fiqih materi zakat mencapai ≥ 70 sesuai KKM yang di tentukan oleh sekolah.

  c.

  Siklus akan berhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah ditentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85 %.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih melalui metode Everyone is a teacher here dalam pembelajaran yang akan disampaikan secara mendalam.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dan dapat memberi manfaat secara praksis maupun teoritis, sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis a.

  Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan.

  b.

  Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang di peroleh dari penelitian lapangan.

2. Manfaat Praksis a.

  Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi yang di ajarkan.

  b.

  Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran fiqih melalui penerapan metode

  everyone is a teacher here guna meningkatkan hasil belajar siswa.

  c.

  Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran fiqih.

F. Penegasan Istilah

  Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka penulis memberikan penegasan istilah yang ada. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:

  1. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah Hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang di berikan guru ( Mujiono, 1999:56).

  2. Fiqih

  Fiqih adalah Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya( Depag RI,2005:5) 3.

   Metode Everyone Is A Teacher Here Everyone is a teacher here yaitu strategi yang dapat digunakan

  untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya, pencapaian tujuan yaitu meliputi aspek kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan mengenal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan ( Mulyasa, 2004:100).

4. Materi Zakat

  Materi Zakat adalah Sejumlah harta tertentu yang di wajibkan oleh Allah SWT, untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu ( Yunus, 2008:53)

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian yang di lakukan menggunakan Penelitian Tindakan

  Kelas (PTK). Untuk lebih jelasnya seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) menjelaskan pengertian penelitian tindakan kelas secara lebih sistematis.

  a.

  Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

  b.

  Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

  c.

  Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

  Dari ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan, dan kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18).

2. Subyek Penelitian a.

  Subjek Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru fiqih dan siswa kelas VIII MTS Aswaja Tengaran Kabupaten

  Semarang tahun 2017 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki, dan 10 siswa perempuan.

  b.

  Lokasi Penelitian di laksanakan di MTs Aswaja Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2017.

c. Waktu

  Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan pad bulan Juli- September 2017 pada semester 1 tahun 2017.

  3.Langkah-Langkah Penelitian Menurut Suyadi (2010: 50), tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan

  Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK (Suyadi 2010:

a. Tahap perencanaan

  Perencanaan tindakan kelas berkaitan dengan hal-hal yang harus di siapkan untuk melaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan masalah penelitian yang di tetapkan (Samsu Sumadayo, 2013:44). Hal

  • –hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: 1)

  Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here materi zakat.

  2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here materi zakat.

  3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode

  Everyone Is A Teacher Here .

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here.

  5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here .

  6) Menyiapkan intstrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan menggunakan tes evaluasi.

b. Tahap tindakan

  Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah di rencanakan.Penerapan pembelajaran sesuai skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan.Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan selama berlangsung,tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksankan pembelajaran dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here.Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan,yaitu: pendahuluan,inti dan penutup.

  c. Tahap pengamatan

  Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali data yang dilakukan dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi guru. Selain itu dilakukan tes evaluasi untuk menggali data siswa.

  d. Tahap refleksi

  Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian (Samsu Sumadayo, 2013:44).

  Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

  a. Observasi

  Observasi ini di lakukan terhadap guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here b.

   Tes

  Tes di lakukan terhadap siswa untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran fiqih dan untuk mendapatkan data kuantitatif dari siswa dalam materi zakat.Peneliti membuat lembar tes tertulis yang berupa tes objektif dan tes subjektif.

  c. Dokumentasi

  Intrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang di gunakan dalam penelitian tindakan kelas(PTK) ini adalah : a.

  Lembar observasi Lembar Observasi adalah alat yang di gunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman observasi.Pedoman observasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati guru dalam menerapkan metode Everyone

  

Is A Teacher Here .Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

  mencakup beberapa aspek yang diamati adalah (1) Kemampuan guru membuka pelajaran, (2) Sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) Penguasaan bahan pembelajaran atau materi pelajaran, (4) Kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran, (5) Pemanfaatan media pembelajaran dan sumber belajar, (6) Evaluasi pembelajaran, (7) Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) Tindak lanjut atau follow up (Rusman, 2011: 99-100). Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk mengamati guru saat melaksanakan kegiatan peembelajaran dengan metode metakognitif :

Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No Aspek yang diamati Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

  1. Memeriksa kesiapan siswa

  2. Memberi motivasi awal

  3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

  4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di berikan

  Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

  5. Kejelasan artikulasi

  6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

  7. Mobilitasi posisi mengajar

  

Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

  8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah yang direncanakan di RPP yakni dengan menerapkan metode Everyone Is A Teacher Here

  9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)

  10. Kejelasan dalam memberikan contoh

  Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

  11. Penyanjian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

  12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat penerapan metode Everyone Is A Teacher Here

  13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here

  14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Everyone Is A Teacher Here

  15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

  Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

  16. Menggunakan media secara efektif dan efisien

  17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

  Evaluasi Pembelajaran

  18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

  19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

  

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

  20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

  21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

  22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

  Tindak Lanjut (Follow Up)

  23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok

  24. Menginformasikan materi atau bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya b.

  Tes Tes digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata pelajaran fiqih materi zakat.Adapun tes yang di gunakan dalam penelitian ini tes objektif dan tes subjektif.

  5. Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 70. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <

  70. Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241). Analisis dalam kegiatan belajar mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan untuk ranah kognitif analisa data menggunakan hasil belajar yang di peroleh dari hasil tes siswa. Analisa data dapat di lakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut: a.

  Untuk menghitung nilai rata-rata kelas di gunakan rumus: M = Keterangan:

  M = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa

  N = Jumlah siswa b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,di gunakan rumus sebagai berikut:

  P = Keterangan: P = Nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah,2006: 225-226) H.

   Sistematika Penulisan Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul,

  persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

  Bab II kajian pustaka yang berisi landasan teori tentang hasil belajar,fiqih,metode Everyone Is A Teacher Here dan penelitian yang relevan. Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan sebagainya.

  Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk

  mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan (Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2007: 12). Pendapat tersebut senada dengan James O. Whittaker (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 12) yang merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

  Belajar dikatakan sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djmarah, 2011: 13). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan sseorang melalui pelatihan dan pengalaman sehingga dapat mengubah pengetahuan, tingkah laku dan sikap.

  Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2) perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif menetap, (3) perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau kematangan (Rosma Hartiny Sam`s, 2010: 32).

2. Ciri-ciri Belajar

  Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 15).

  a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar

  Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan daam dirinya.

  b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional

  Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

  c. Perubahan dalam Belajar Brsifat Positif dan Aktif

  Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

  Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan karna usaha individu sendiri.

  d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

  Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

  e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

  Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

  f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

  Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

  3. Prinsip-Prinsip Belajar

  Soekamto dan Winataputra (dalam Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2007: 16) mengemukakan dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar yakni: a.

  Apapun yang dipelajari siswa , dialah yang harus belajar bukan orang lain.Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.

  b.

  Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

  c.

  Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

  d.

  Penguasaan yang sempurna dari seetiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

  e.

  Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya

  4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi tiga yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.

  a.

  Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); 2) aspek psikologis ( yang bersifat rohaniah).

  1) Aspek Fisiologis

  Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

  Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indra pendengar dan indra penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.

  2) Aspek Psikologis

  Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa.

  Diantara faktor-faktor tersebut adalah:

  a) Inteligensi Siswa/Tingkat Kecerdasan

  Inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya. Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. b) Sikap Siswa

  Sikap adalah gejala internal ang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

  Sikap yang positif, terutama kepada anda dan mata pelajaran yang anda sajikan merupakn pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap anda dan mata pelajaran anda, apalagi diiringi kebencian kepada anda atau mata pelajaran anda dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

  c) Bakat Siswa

  Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan inteligensi.

  d) Minat Siswa

  Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.

  Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswwa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

  e) Motivasi Siswa

  Pengertian dasar motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

  Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

  Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang dating dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orangtua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang menolong siswa untuk belajar.

  Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.

  b.

  Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial. 1)

  Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang poitif bagi kegiatan belajar siswa.

  Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga atau letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.

  2) Lingkungan non social

  Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.

  3) Faktor Pendekatan Belajar

  Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Di samping faktor- faktor internal dan eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut (Muhibbin Syah, 2010: 145-156).

5. Pengertian Hasil Belajar

  Setelah melalui proses pembelajaran, maka seseorang akan menerima hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih oleh siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar (Hartiny Rosma, 2010: 37).

  Sedangkan menurut Snelbelker (dalam Rusmono, 2012: 8) hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan itu mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa juga bisa diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

  Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban siswa ≥ 75 %, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥ 85 % siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996: 48 dalam Trianto, 2009:

  241). Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya mencapai 70.

6. Jenis Hasil Belajar

  Jenis hasil belajar memiliki sasaran yang berupa ranah-ranah yang terkandung dalam dalam tujuan pendidikan. Ranah-ranah tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 202-208).

  a.

  Ranah kognitif (cognitive domain) Yang termasuk ranah kognitif yaitu:

  1) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan, dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.

  2) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.

  3) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret atau situasi baru.

  Dalam peneran siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih generalisasi atau abstraksi tertentu secara tepat untuk dieterapkan dalam situasi yang baru dan menerapkan secara benar.

  4) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.

  5) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PAI MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 105

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI TAHARAH DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 126

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 148

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 6 143

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI IBADAH SHALAT FARDU DAN SUJUD SAHWI DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER I MTs ASWAJA TENGARAN TAHUN AJARAN 20182019 SKRIPSI

0 1 134