PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH

MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE

PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  EKO MAR’ATUS SOLIHAH

  NIM: 11113152

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH

MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE

PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  

EKO MAR’ATUS SOLIHAH

  NIM: 11113152

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI THOHAROH

MELALUI METODE EVERY ONE IS A TEACHER HERE

PADA SISWA KELAS VII MTs SUDIRMAN GETASAN

TAHUN AJARAN 2017/2018

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  Oleh:

  

EKO MAR’ATUS SOLIHAH

  NIM: 11113152

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

MOTTO

  Guru adalah kunci menuju masa depan sedangkan pendidikan adalah pintu menuju masa depan. Guru hanya membuka pintu kesuksesan. Engkaulah yang harus masuk sendiri. (Eka Cahyaning)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Ibuku (Nuryanti) dan Bapakku (Zumri) sebagai wujud baktiku

  Padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.

  Adikku (Desti Azira Bintang) yang selalu memberi semangat Teman sejatiku (Agus Adi Setiawan) yang selalu mendukung, Meluangkan waktu dan memberi semangat Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku

  

Sahabatku (Qomarudin, Mila Madatul Chusna, Yusuf Yoga Prayoga, Muhammad

Agung, Jauhari As’ad) yang selalu mendukung dan memberi semangat Teman Guru dan Staf (Bu Eka, Bu Ulfa, Bu Isti, Bu Fitri, Bu Sofi, Pak Qomar,

Pak Jamari, Pak Muchlas) di RA GUPPI dan MIT AN-NUR SOWIJIYO kuncen.

  Siswa-siswi di RA GUPPI dan MIT AN-NUR SOWIJIYO kuncen yang selalu memberi semangat dan mendoakanku Teman-teman PAI angkatan 2013

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Thharoh Melalui Metode

Every One Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas VII MTs Sudirman Kopeng

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.

  Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga 4. Bapak Mufiq,S.Ag.,M.Phil Selaku Pembimbing Akademik dan selaku pembimbing skripsi yang telah mengarahkan, membimbing, memberi petunujuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral dan spiritual

  7. Bapak Saderi,S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Sudirman Kopeng beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan penelitian di MTs Sudirman Kopeng.

  8. Siswa-siswi kelas VII D di MTs Sudirman Kopeng yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  9. Teman-teman PAI angkatan 2013 yang selalu bersama dalam suka dan duka.

  10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat ba;asan dan ridh dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya. Salatiga, 07 September 2017

  Penulis Eko Mar‟Atus Sholihah

  ABSTRAK

  Sholihah, Eko Mar‟Atus. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih

  Materi Thoharoh Melalui Metode Every One Is A Teacher Here pada Siswa Kelas VII MTs Sudirman Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam

  dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Mufiq, S.Ag., M.Phil. Kata Kunci: Hasil Belajar, Every One Is A Teacher Here.

  Dalam pembelajaran fiqih di MTs Sudirman Getasan guru hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode dominan dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun diskusi baik guru dengan siswa maupun antar siswa. Dengan demikian, peneliti menerapkan metode every one is a teacher here untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi thoharoh.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini siswa kelas VII D MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil belajar Fiqih pada materi thoharoh melalui metode every one is a teacher here. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dukumentasi dan observasi terhadap guru dan siswa.Hasil tes dianalisis statistik deskriptif.

  Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode every one is a

  teacher here dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi

  thoharoh pada siswa kelas VII D MTs Sudirman Getasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar yang meningkat yaitu nilai pra siklus siswa yang mencapai KKM 9 siswa atau 30% dan yang belum mencapai KKM 21 siswa atau 70%. Selanjutnya pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa atau 83% dan yang belum mencapai KKM 5 siswa atau 17% dengan rata-rata kelas 80,5, siklus II yang mencapai KKM sebanyak 30 siswa atau 100% dan rata-rata kelasnya 88.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL JUDUL ............................................................................................... i LEMBAR LOGO ................................................................................................ ii JUDUL ................................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK .......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

  C.

  Tujuan Penelitian .............................................................................. 6 D.

  Hipotesis Tindakan............................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 F. Definisi Oprasional ........................................................................... 8 G.

  Metode Penelitian.............................................................................. 9 H. Sistematika Penulisan........................................................................ 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar ....................................................................... 16 2. Ciri-ciri Belajar ........................................................................... 17 3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................ 18 B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 19 2. Macam-macam Hasil Belajar ...................................................... 21 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................... 22 C. Ilmu Fiqih 1. Pengertian Ilmu Fiqih .................................................................. 27 2. Objek Ilmu Fiqih ......................................................................... 28 3. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqih .................................................. 29 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII ................. 30 5. Kurikulum fiqih ........................................................................... 31 D. Materi Thoharoh 1. Pengertian Thoharoh ................................................................... 31

  2. Macam-macam Thoharoh ........................................................... 31 3.

  Macam-macam Alat Thoharoh ................................................... 32 4. Macam-macam Air...................................................................... 33 5. Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya ......................... 33 6. Hadats dan Cara Mensucikannya ................................................ 36 7. Wudhu, Tayammum dan Mandi Wajib ....................................... 36 E. Metode Every One Is A Teacher Here 1.

  Pengertian Metode ....................................................................... 41 2. Pengertian Metode Every One Is A Teacher Here ...................... 44

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Sudirman Kopeng Getasan 1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 47 2. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Sudirman Kopeng Getasan ..... 47 3. Visi Misi dan Tujuan MTs Sudirman Kopeng Getasan .............. 48 4. Keadaan Guru dan Siswa MTs Sudirman Kopeng Getasan........ 50 5. Subjek Penelitian ......................................................................... 55 B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus 1. Siklus I ........................................................................................ 57 2. Siklus II ....................................................................................... 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal .............................................................................. 66

  2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................... 68 3.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................. 76 4. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 82

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 86 B. Saran .................................................................................................. 86 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 88 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision ........................................... 24Tabel 3.1 Data Nama Guru MTs Sudirman Kopeng Getasan

  Tahun Ajaran 2017/2018..................................................................................... 51

Tabel 3.2 Daftar Siswa MTs Sudirman Kopeng Getasan

  Tahun Ajaran 2017/2018..................................................................................... 53

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana MTs Sudirman Kopeng Getasan ...................... 53Tabel 3.4 Struktur Organisasi Mts Sudirman Kopeng Getasan .......................... 54Tabel 3.5 Data Siswa Kelas VII D MTs Sudirman Kopeng Getasan ................. 55Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan ....................................... 66Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ........................................................ 71Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ...................................... 73Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I ................................ 75Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...................................................... 78Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ............................................. 80Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus II ............................... 82Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................... 83Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................... 83Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelas .................................................... 84

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 10Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar

  Mata Pelajaran Fiqih ........................................................................................... 85

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 8 Bukti Auntetik Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 15 Daftar SKK Lampiran 16 Daftar Riwayat H

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

  suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI No.20 Th.2003). Dalam hal ini Henderson mendefinisikan pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakan alat bagi manusia untuk pengembangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya (Sadulloh, 2014:5)

  Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan masa depan bangsa. Tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru, yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik- baiknya supaya berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik agar mereka merasa senang dalam belajar Hilgard mendefinisikan belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Menurut Gagne belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu (Abror, 1993:66-67). Proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian pemahaman sangatlah penting karena secara psikologis anak merasa senang apabila mereka diperhatikan. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa mata pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang belajar.

  Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung tidak jarang biasanya berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagian siswa ramai sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asyik bermain atau bersendaugurau dengan teman sebelahnya. Banyak peserta didik yang menganggap Pendidikan Agama Islam tidak begitu penting karena bukan termasuk pelajaran yang menentukan kelulusan saat ujian. Sehingga mereka mengabaikan pelajaran tersebut. Hal ini bila dibiarkan berlarut-larut akan sangat membahayakan generasi penerus bangsa.

  Harapan yang ada pada guru adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didiknya dapat diterima dan dipahami secara tuntas. Untuk memenuhi harapan tersebut bukanlah suatu yang mudah, karena kita sadar bahwa setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dari perbedaan yang dimiliki siswa, pendidik hendaknya mampu memberikan pelayanan yang sama dan menjadi tanggung jawab guru dikelas sehingga mereka merasa dihormati dan mendapatkan perlakuan yang sama. Dengan adanya masalah ini guru yang berkedudukan sebagai fasilitator dan motivator bagi para siswanya harus dapat memilih metode pembelajaran yang baru supaya suasana di dalam proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan materi yang disampaikan tercapai sesuai yang diinginkan.

  Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Model pembelajaran tersebut memusatkan seluruh kegiatan belajar pada guru, dan guru dianggap sebagai subjek tunggal dalam proses pembelajaran sedangkan siswa hanya menjadi objek penerima segala hal yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak pernah melakukan aktifitas atau kegiatan yang terkait dengan materi pembelajaran seperti diskusi, presentasi, tanya jawab, praktik lapangan dan lain-lain.

  Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswanya. Disamping peran serta guru dalam membimbing proses belajar mengajar, metode pembelajaran juga harus diperhatikan guna meningkatkan mutu pendidikan.

  Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mampu memilih dan menerapkan metode pengajaran yang relevan dengan situasi dan suasana pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai.

  Ilmu fiqih merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki posisi yang amat penting di jajaran ilmu Islam. Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum Islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun menuntut semua siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar siswa didik dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.

  Dalam pembelajaran Fiqih di MTs Sudirman Kopeng kecamatan Getasan Kabupaten Semarang masih bersifat teoritis dimana guru hanya menggunakan metode ceramah sebagai metode dominan dan jarang sekali terjadi interaksi tanya jawab maupun diskusi baik guru dengan siswa maupun antar siswa yang dapat memicu tingkat pemahaman mereka. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang memperhatikan dan tidak tertarik terhadap pembelajaran Fiqih, terutama pada materi Thoharah. Untuk memecahkan persoalan tersebut, penulis akan mengembangkan metode pembelajaran every one is a teacher (setiap orang adalah guru disini) sehingga pembelajaran dapat membuat siswa aktif psikisnya dan saling berinteraksi antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan sumber belajar sehingga siswa lebih percaya diri.

  Metode pembelajaran ini penulis rancang dengan memberikan kartu indeks pada siswa untuk membuat pertanyaan sambil berdiskusi, mencari, menemukan dan memutuskan jawaban secara individu kemudian didiskusikan bersama dalam kelas, sedangkan salah satu siswa menjadi pemandu layaknya seorang guru. Guru sebagai fasilitator yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar.

  Metode pembelajaran ini juga memberikan kebebasan menggunakan gagasan, pendapat yang tepat. Metode ini juga berfungsi mengubah pola pembelajaran yang rangkaian belajar mengajar berpusat pada guru tanpa memberikan kesempatan pada siswa sehingga kadang-kadang siswa terbelenggu oleh aturan atau penggunaan strategi yang monoton dan membosankan sehingga anak didik menjadi penakut. Dari pembelajaran melalui metode every one is a teacher ini dimungkinkan mampu membuat peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenagkan, siswa dapat mengeluarkan pendapat, melatih untuk menjadi siswa yang pemberani.

  Dengan dasar latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dilakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata

  Pelajaran Fiqih Materi Toharoh Melalui Metode Every One Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas V11 MTs SudirmanGetasan Semarang Tahun Ajaran2017/2018

  ” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi Toharoh pada siswa kelas V11 di MTs Sudirman Getasan tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode every one is a teacher here dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi Toharoh pada siswa kelas V11 di MTs Sudirman Getasan tahun ajaran 2017/2018 D.

   Hipotesis Tindakan

  Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Arikunto, 1993:62).Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan Metode every one is a teacher heredapat meningkatkan hasil belajar fiqih materi t oharoh pada siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan ” E.

   Manfaaat Penelitian

  Hasil penelitian ini, diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis Penelitian ini untuk mengetahui langkah-langkah strategi pembelajaran fiqih melalui metode every one is a teacher here.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi peneliti, penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang strategi pembelajaran yang bervariasi.

  b.

  Bagi siswa, mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar secara aktif, menyenangkan dan partisifatif dalam pembelajaran.

  c.

  Bagi guru, mampu meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya menciptakan perbaikan pembelajaran dengan memilih metode yang tepat sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

  d.

  Bagi sekolahan, sebagai masukan dan informasi guna meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pelajaran fiqih materi thoharah.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas, maka dijelaskan di bawah ini: 1.

  Hasil Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap

  (Baharuddin,2008:11).

  Jadi hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5) 2. Fiqih atau fiqh

  Salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan pribadi, masyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Mempelajari ilmu fiqh wajib hukumnya, karena di dalamnya menyangkut hukum Islam berkenaan dengan ibadah dan muamalah yang cakupan kajiannya sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia; perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya.

3. Metode every one is a teacher here

  Suatu strategi yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertindak sebagai “pengajar” terhadap peserta didik lain.

  diakses pada tanggal 06

  juni 2017 jam 12:30) G.

   Metode Penelitian

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan.

  1. Rancangan penelitian Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas meliputi: langkah-langkah yaitu: a.

  Perencanaan b. Rancangan tindakan c. Tahapan pelaksanaan d. Tahapan pemantauan e. Refleksi 2. Subyek Penelitian

  Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan tahun pelajaran 2017/2018.

  3. Siklus Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I, dan siklus II. Maksud dari dua tahap ini untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, kemudian dilakukan penyempurnaan dalam siklus berikutnya.

  Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini sebagaimana digambarkan seperti model penelitian tindakan yang ditawarkan oleh(Arikunto, 2008:16) sebagai berikut:

  Model Penelitian Tindakan

  

Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi

  Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  

Pengamatan

Hasil Penelitian

  Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas 4. Tempat dan Waktu a.

  Tempat penelitian adalah di kelas V11 MTs Sudirman Getasan. b.

  Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 5. Rumusan Tindakan a.

  Perencanaan Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti: 1)

  Mempersiapkan materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  2) Menyiapkan media pembelajaran

  3) Menyiapkan lembar observasi

  4) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa b.

  Pelaksanaan Tindakan 1)

  Mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat kemampuan daya serap siswa 2) proses pembelajaran dengan

  Mengadakan menerapkan metode every one is a teacher here untuk mengkongkritkan teori yang diajarkan

  3) Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang diperlukan.

  c.

  Pengamatan/Observasi Guru menggambarkan objek yang akan diamati dengan cara:

  1) Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah diterapkan.

  2) Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang dihasilkan.

  Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan.

  d.

  Refleksi Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian dapat merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan sebagai bahan untuk merancang tindakan selanjutnya.

  6. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi Pembelajaran, Soal Tes, Lembar Observasi kegiatan belajar mengajar, dan tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  7. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a.

  Observasi Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Metode ini juga digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan sekolah MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan.

  b.

  Dokumentasi Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan keadaan siswa.

  c.

  Tes Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar setelah dilakukan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan tes soal formatif dengan skor pengukuran dari rantang nilai 0- 100.

8. Analisis Data

  Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubung-hubungkan, memisah-misahkan, dan mengelompokkan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benart. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisi kualitatif dan kuantitatif.

  Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah, 2000:226). Adapun rumus penelitian sebagai berikut:

  P= F X 100% N Keterangan: P= presentasi F= Jumlah siswa yang tuntas belajar N= Jumlah semua siswa H.

   Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I, pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan

  Bab II, kajian pustaka yang berisi ruang lingkup belajar, hasil belajar, metode every one is a teacher here, pembelajaran fiqih, materi Thoharah (bersuci).

  Bab III, pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV, hasil penelitian dn pembahasan, berisi deskripsi per siklus, pembahasan. Bab V, penutup yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Belajar 1. Pengertian belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

  memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Baharuddin, 2008:13).

  Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan (Purwanto, 1988: 106). beberapa pendapat yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut: (Djamarah, 2011:13) a.

  Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

  b.

  Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

  c.

  Drs.Slameto menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

2. Ciri-ciri Belajar

  Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008:15) a.

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

  behavior ). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

  dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

  b.

  Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent.

  Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

  d.

  Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan suatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3. Prinsip-prinsip Belajar

  Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut : (Dimyati, 2012:42) a.

  Perhatian dan Motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

  b.

  Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan.

  c.

  Keterlibatan langsung/berpengalaman Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalamn langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

  d.

  Pengulangan Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan. e.

  Tantangan Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru.

  f.

  Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik lagi bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.

  g.

  Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik untuk memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

B. Hasil Belajar 1. Pengertian hasil belajar

  hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (K ridalaksana, 1990:14,343) “hasil” adalah suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) akibat usaha. “belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman diakses pada tanggal 19 juni 2017 jam 21:00).

  Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomototik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013: 5).

  Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar. Karena belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilku yang relatif menetap.

  Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkancara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

2. Macam-macam Hasil Belajar

  Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013:6) a.

  Pemahaman konsep Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

  Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran.

  Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. b.

  Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu sisswa.

  c.

  Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).

  a.

  Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

  Faktor-faktor internal ini meliputi:

  1) Faktor psikologis

  Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.

  2) Faktor psikologis

  Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya:

  (a) Kecerdasan intelegensi siswa

  Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut: (Baharuddin, 2008:21)

Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision

  Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi

  140-169 Amat superior 120-139 Superior 110-119 Rata-rata tinggi

  90-109 Rata-rata 80-89 Rata-rata rendah 70-79 Batas lemah mental 20-69 Lemah mental

  Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu: (1)

  Kelompok kecerdasan amat superior (every

  superior ) merentang antara IQ 140-IQ 169.

  (2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120- IQ 139.

  (3) Kelompok rata-rata tinggi (high avarage) antara

  IQ 110-IQ 119 (4)

  Kelompok rata-rata (avarage) merentang antar

  IQ 90-IQ 109

  (5) Kelompok rata-rata rendah (low avarage) merentang antara IQ 80-IQ 90

  (6) Kelompok batas lemah mental (bordeline

  defactive ) berada pada IQ 70-IQ 79

  (7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally

  defective ) berada pada IQ 20-IQ 69, yang

  termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.

  (b) Motivasi

Dokumen yang terkait

ERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN EVERY ONE IS TEACHER HERE dan PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL

0 3 19

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DI KELAS V MIS T.I AL-MUSTHAFAWIYAH TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI

1 5 125

PENGARUH MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN AKHLAK TERHADAP PRILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 75

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMIMELALUI KOLABORASI METODE EVERYONE IS TEACHER HERE DAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA TRUKO KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152

0 0 112

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI QURBAN DAN AQIQAH DENGAN METODE THINK WRITE AND TALK PADA SISWA KELAS IX MTs AL-FALAH JETIS KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B MTs SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 117

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDHU DAN SUJUD SAHWI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I MTs MA’ARIF 2 KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 131

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NGOMBAK, KECAMATAN KEDUNGJATI, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh G

2 2 147

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TARIKH MATERI SILSILAH DAN KELAHIRAN NABI MUHAMMAD DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 140