ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, CAR, NPF, DAN GCG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, CAR, NPF, DAN

GCG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

RIMA CAHYA SUWARNO

  

NIM 21314175

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

ANALISIS PENGARUH FDR, BOPO, CAR, NPF, DAN

GCG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK

UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

RIMA CAHYA SUWARNO

  

NIM 21314175

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433 Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id PERSETUJUAN PEMBIMBING

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

   INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433 Website: E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

  

PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

  

MOTTO

  “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, ....” (QS. Ash-Sharh : 5-6)

  

“Man Jadda Wa Jadda”

  (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

  1. Ibu dan Ayah saya yang sangat tersayang, Ibu Siti Supriyanti dan Bapak Suwarno yang telah melahirkan dan memberikan segalanya untuk masa depan putra putrinya.

  2. Untuk Adikku, Salwa Cahya Suwarno, dan Luthfiy Zahra Suwarno yang selalu mendukung penulis dalam menempuh pendidikan.

  3. Untuk Keluarga saya terimakasih atas semua yang telah diberikan dari awal kuliah sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga saya bisa membalas kebaikan-kebaikanya.

  4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Sahabat-sahabat saya Boy Seiga Putra, Yana Ristianingsih, Siti Nur Halimah, Putri Rahayu, Nia Tri Handayani, Ida Tri Winarni, Tri Handayani, Dona Arta, Hana Layinatussyifa, dan Fitria Umami yang selalu menemani suka dan duka.

  6. Untuk teman teman PS-S1 angkatan 2014 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, dan teman teman KKN Posko 62 di Grogol, Genengsari, Kemusu, Boyolali.

  7. Untuk keluarga besar dan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Al lhamdulillah Robbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta junjungan nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah.

  Rasa syukur tidak lupa penulis panjatkan atas selesainya laporan penelitian ilmiah berupa skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh FDR, BOPO, CAR, NPF, dan GCG terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-

  2017”. Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh kalangan masyarakat yang membutuhkan.

  Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan yang penulis lakukan, mulai dari penulisan, referensi, sampai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh piak yang membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini. Ucapkan terimakasih penulis sampaikan kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahannya serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir.

  4. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  5. Ibu Saya Siti Supriyanti dan Bapak Suwarno yang telah memberikan doa, kasih sayang, semangat dan dukungan.

  6. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

  IAIN Salatiga angkatan 2014 terima kasih atas kebersamaan dan kegembiraan selama kuliah.

  7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT, Aamiin.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu kritik dan saran yang membangaun sangat penulis harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya, Aamiin.

  Salatiga, 05 September 2018 Penulis, Rima Cahya Suwarno 213-14-175

  

ABSTRAK

  Suwarno, Rima Cahya. 2018. Analisis Pengaruh FDR, BOPO, CAR,NPF, dan

  GCG terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Progam

  Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Dibimbing oleh Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh FDR, BOPO, CAR,

  NPF, dan GCG terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi seluruh bank umum syariah di Indonesia periode 2013-2017. Total sampel sebanyak 8 bank umum syariah, berdasarkan metode

  Pengumpulan data dilakukan dengan cara metode purposive sampling. kepustakaan dari jurnal, artikel ataupun literatul yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan, dan metode dokumentasi dari annual report dan laporan pelaksanaan GCG bank umum syariah yang bersangkutan serta data dari website OJK. Metode penelitian yang digunakan adalah uji deskriptif statistik, uji deskriptif dengan menganalisis GCG melalui laporan pelaksanaan GCG menggunakan metode

  

content analysis, uji asumsi klasik, uji regresi berganda. Hasil penelitian

  menunjukkan bahwa secara parsial variabel FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, variabel CAR berpengaruh positif tidak signifikan, variabel NPF berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, dan variabel GCG berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2013-2017.

  Kata Kunci : FDR, BOPO, CAR, NPF, GCG dan ROA.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang

  berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Perbankan syariah di Indonesia secara yuridis mulai diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai sarana dalam mempromosikan dan mengembangkan perbankan berdasarkan prinsip syariah. Namun dengan berbagai kekurangan dan kelemahan mengenai pengaturan bank syariah dalam UU tersebut, pada tahun 1998 disahkanlah UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

  Kegiatan operasional bank syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk yang dinobatkan sebagai bank umum syariah pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya sejak BMI terbentuk, industri perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang. Pada tahun 2017 telah tercatat 13 Bank Umum Syariah (BUS), dengan 1.850 kantor, 21 Unit Usaha Syariah dengan 339 kantor, dan 167 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan 444 kantor (Statistik Perbankan Syariah, 2017).Untuk dapat mengetahui perkembangan jumlahbank dan kantor perbankan syariah di Indonesia selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  

Tabel 1. 1 Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2013-2017

  2013 2014 2015 2016 2017 Bank Umum Syariah

  11

  12

  12

  13

  13 Sumber SPS 2017 Berdasarkan tabel 1.1, terlihat bahwa pertumbuhan bank syariah dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini didukung dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah sehingga perkembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Selain itu fenomena tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perbankan syariah agar terus mengembangkan strategi guna menarik minat masyarakat Indonesia dengan memberikan kemudahan dalam layanan di perbankan syariah. Disisi lain, mayoritas agama masyarakat Indonesia adalah Islam sehingga hal itu dapat menjadi peluang perbankan syariah untuk memperluas agar tidak kalah saing dengan bank konvensional.

  market share

  Semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan bank konvensional, bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang baik, agar dapat bersaing dalam pasar perbankan nasional di Indonesia. Profitabilitas atau rentabilitas adalah salah satu fokus utama yang selalu diperhatikan dalam menjalankan suatu usaha, khususnya perbankan. Ini dikarenakan bank dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya ingin memperoleh keuntungan yang maksimal (Sudarwantoro, 2009: 3). Maka dari itu, bank akan selalu mengoptimalkan kinerja keuangan bank tersebut.

  Pengelolaan bank yang semakin baik akan memberikan keuntungan yang dapat meningkatkan profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kinerja bank. Kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas dapat menunjukan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya, jika profitabilitas yang dicapai rendah, maka kurang maksimal kinerja bank tersebut dalam menghasilkan laba.

  Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank (Suryani, 2011). Dengan diketahuinya keinerja bank yang baik maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank akan meningkat, dan sebaliknya, jika kinerja bank menurun maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank juga akan berkurang. Dalam penelitian ini profitabilitas akan diproksikan dengan menggunakan

  

Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja bank, karena ROA

  digunakan oleh manajemen bank untuk mengukur kemampuannya dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik.

  Alasan dipilihnya Return On Asset(ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena ROAdigunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Sebagaimana disebutkan oleh Dendawijaya (2009: 118) menambahkan semakin besar ROA bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset. Di bawah ini adalah tabel mengenai perbandingan ROA bank konvensional dan ROA bank syariah periode 2013 sampai 2017:

  

Tabel 1. 2 Rasio Keuangan ROA Bank Umum Konvensional dan ROA

Bank Umum Syariah (dalam persen)

  Rasio 2013 2014 2015 2016 2017 ROA BUK 3,08 2,85 2,32 2,23 2,45

  ROA BUS 2,00 0,41 0,49 0,63 0,63 Sumber 2018

  Tabel 1. 3 Standar Rasio Bank Indonesia

  No Rasio Ketetapan BI

  1 CAR ≥ 8%

  2 ROA ≥ 0,5%

  3 ROE ≥ 5%

  4 NIM/ NOM ≥ 1,5%

  5 BOPO ≤ 96%

  6 LDR/FDR ≤ 110%

  Sumber Pada tabel 1.2, data tahun 2013 hingga 2017 ROA Bank Umum

  Syariah (BUS) mengalami perubahan yang fluktuatif. ROA Bank Umum Syariah (BUS) cenderung menurun di tahun 2013 sebesar 2,00% sedangkan pada tahun 2014 hanya sebesar 0,41%, dan prosentase ROA juga belum memenuhi standar rasio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, menurut SE No. 6/ 73/ INTERN 24 Desember 2004 yaitu minimal 0,5%.

  Keadaan yang sama juga terjadi di tahun 2015, meskipun naik sebesar 0,08 prosentase ROA pada tahun 2015 juga belum memenuhi standar rasio.

  Dari tabel 1.2 rata-rata ROA Bank Umum Syariah (BUS) juga lebih rendah daripada ROA Bank Umum Konvensional (BUK). Ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Umum Syariah (BUS) dalam menghasilkan laba operasional dari penggunaan asetnya, masih jauh tertinggal dengan Bank Umum Konvensional (BUK).

  Berdasarkan fenomena di atas, tingkat ROA Bank Umum Syariah (BUS) harus diberi perhatian lebih, karena tingkat ROA yang tinggi dapat merefleksikan pertumbuhan perbankan yang baik pula. Sebagaimana disebutkan oleh Wibowo dan Syaichu (2013) menambahkan Semakin tinggi Return On Asset (ROA) suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.

  Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas,2005). Laporan keuangan bank akan dapat bermanfaat bagi para pihak yang memerlukan apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut. Dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya alat tertentu. Alat yang paling umum digunakan adalah rasio keuangan.

  Berdasarkan laporan keuangan, akan muncul suatu rasio yang akan dijadikan sebuah dasar dasar penilaian tingkat kinerja bank.

  Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum, penilaian kesehatan bank dan penilaian kinerja bank biasanya menggunakan metode CAMELS (Capital,

Asset, Management, Earning, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk).

  Namun mulai Januari 2012 seluruh Bank Umum di Indonesia sudah harus menggunakan pedoman penilaian tingkat kesehatan bank yang terbaru berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Tatacara terbaru tersebut, di sebut sebagai Metode RGEC, yaitu singkatan dari Risk Profile, Good

  Corporate Governance, Earning , dan Capital.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank diantaraya ialah faktor permodalan, likuiditas, kualitas aktiva, efisiensi operasional serta tata kelola perusahaan. Terdapat alat ukur yang dapat dijadikan pengukur dari faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas, yaitu Non

  

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya

  Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequency Ratio (CAR), dan Good corporate Governance (GCG). Perkembangan rata-rata rasio keuangan pada perbankan syariah di Indonesia tahun 2013-2017 dapat dilihat dalam tebel 1.4 sebagai berikut :

  

Tabel 1. 4 Perkembangan rasio CAR, ROA, BOPO, FDR dan NPF

Perbankan Syariah Periode 2013- 2017

  No. Indikator 2013 2014 2015 2016 2017 (%) (%) (%) (%) (%)

  1. CAR 14,42 15,74 15,43 16,63 17,91

  2. ROA 2,00 0,41 0,49 0,63 0,63

  3. BOPO 78,21 96,67 97,01 96,22 94,91

  4. FDR 100,31 86,6 88,03 85,99 79,65

  5. NPF 2,62 4,95 4,84 4,68 4,77 Sumber Statistika Perbankan Syariah 2018

  Berdasarkan tabel 1.4 di atas, Financing to Deposit Ratio (FDR) mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 2014 yaitu sebesar 86,6 persen dari tahun sebelumnya tahun 2013 sebesar 100,31 persen, dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 79,65 persen.

  FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian pembiayaan kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan pembiayaan (Dendawijaya, 2005:116). Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan pembiayaan yang telah diberikan kepada para debiturnya.

  Hal ini juga bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2016), Layaman dan Al-Nisa (2016), Muliawati dan Khoirrudin (2015), Armereo (2015), dan Astohar (2016) bahwa FDRberpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukti (2016), dan Yusuf (2017) bahwa FDR berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA). Dengan adanya research gapdari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh FDR terhadap profitabilitas.

  Berdasarkan tabel 1.4 di atas, BOPO mengalami kenaikan yang tajam pada tahun 2014 yaitu sebesar 96,67 persen dari tahun sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 78,21 persen. BOPO merupakan proksi dari tingkat efisiensi. Rasio BOPO bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Jika rasio ini rendah maka kinerja bank yang bersangkutan menunjukan tingkat efisiensi yang tinggi (Riyadi, 2006). Tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank. Sehingga hubungan antara ROA dan BOPO adalah negatif.

  Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan olehNiode (2016), Sejati (2016), Kurniasih (2012), Prasanjaya dan Ramantha (2013), Hakiim dan Rafsanjani (2015) berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Sementara Rendiana (2015), Yusuf (2017), Irmawati dan Lestari (2014) meneliti bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap terhadap return on asset (ROA). Dengan adanya research

  

gap dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan

pengaruh BOPO terhadap profitabilitas.

  Berdasarkan tabel 1.4 di atas, pada tahun 2013 ke 2014 dan juga pada tahun 2016 ke 2017 rata-rata CAR mengalami kenaikan, sedangkan rata-rata ROA mengalami penurunan.Fakta ini bersimpangan dengan teori yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA.

  Capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio yang berkaitan dengan

  faktor permodalan bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menanggung aktiva yang berisiko. Apabila modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menanggung risiko-risikoyang tidak dapat dihindari, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secaraefisien, sehingga kekayaan yang dimiliki bank diharapkan semakin meningkat dan begitu pula sebaliknya (Pramudhito, 2014). Maka dapat disimpulkan hubungan CAR dan ROA adalah positif. Semakin besar rasio CAR maka semakin baik ROA suatu bank.

  Hal ini juga bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan olehHeykal dan Alhamditia (2013) menunjukan Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2012), Sumiati dan Karmila (2016), Zai dan Margaretha (2013) menunjukan CAR berpengaruh positif terhadapROA. Dengan adanya research gapdari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh CAR terhadap profitabilitas.

  Berdasarkan tabel 1.4 di atas, pada tahun 2014 ke 2015 rata-rata NPF Bank Umum Syariah (BUS) mengalami kenaikan. Sebagian besar dana operasional setiap bank umum diputarkan dalam pembiayaan yang diberikan. Hal tersebut menggambarkan bahwa pembiayaan adalah sumber pendapatan terbesar, namun sekaligus sumber risiko operasi bisnis perbankan yang terbesar yang berakibat pada pembiayaan bermasalah bahkan macet, yang akan mengganggu operasional dan likuiditas bank (Muhammad, 2005). Risiko penyaluran pembiayaan dapat diukur dengan rasio NPF. Semakin tinggi rasio ini menunjukan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengelolaan pembiayaannya (Riyadi, 2006). Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian laba bank sehingga dapat disimpulkan hubungan NPF dan ROA adalah negatif.

  Hal ini juga bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan olehRamadhan (2015), Rahmat (2012), Pratiwi (2011), Lemiyana dan Litriani (2016), Bachri, dkk (2013) bahwa NPFberpengaruh negatif terhadap ROA. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulifiah dan Wibowo (2014), Fakhruddin dan Purwanti (2015), Diknawati (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukan NPF berpengaruh positif terhadap ROA. Dengan adanya

  

research gap dari penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian

lanjutan pengaruh NPF terhadap profitabilitas.

  Dalam periode lima tahun, yaitu 2009-2013 pertumbuhan aset bank syariah rata-rata 43 persen dan saat ini pertumbuhan tersebut turun drastis.

  Turunnya pertumbuhan perbankan syariah tidak hanya terjadi dari sisi aset, namun juga pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Hal ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan suku bunga simpanan pada bank konvesional sehingga sebagian nasabah bank syariah melakukan pengalihan dananya ke bank umum konvesional. Pertumbuhan yang melambat ini diperparah oleh meningkatnya rasio Non Performing

  

Financing (NPF), karena NPF yang tinggi selama ini juga karena faktor

  ekonomi makro yang mengalami stagnasi pertumbuhan pada lima persen dan tertekannya sektor riil, tertekannya sektor riil biasanya langsung berdampak ke bank syariah. (Republika, 11 September 2017).

  Meskipun disisi lain, masih ada sejumlah indikator yang menunjukkan perbaikan. Hal ini juga menunjukkan ketidak konsisten pertumbuhan Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR),

  

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) dan

  Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) perbankan syariah sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi indikator tersebut agar dapat diambil langkah yang tepat guna perbaikan kinerja untuk meningkatkan profitabilitas perbankan syariah dan perlu dilakukan penelitian selanjutnya.

  Selain rasio keuangan, terdapat faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah, yaitu tata kelola perusahaan atau Good

  

Corporate Governance. Mengenai pengertian GCG dalam dunia perbankan

  di Indonesia, dalam ketentuan Pasal 1 angka 6 Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan good corporate governance Bagi Bank Umum. Disebutkan bahwa good corporate governanceadalah tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prisip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responbility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

  Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh sebab itu setiap bank perlu melakukan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia, terlebih perusahaan perbankan yang dananya sebagaian besar dari masyarakat, Good Corporate Governance diperlukan untuk menarik kepercayaan masyarakat.

  Konsep corporate governance muncul berdasarkan Agency theory yang inimemandang bahwa dalam suatu perusahaan terdapat dua pihak yang salingberinteraksi yaitu pihak manajemen sebagai agen dan pihak pemilik sebagaiprincipal dimana pihak manajemen (agen) lebih mengetahui keadaan sebenarnyamengenai perusahaan dibanding pihak pemilik (prinsipal). Pihak manajemen harus mengungkapkan informasi perusahaan kepada pihak pemilik (prinsipal)namun terkadang informasi yang disampaikan tidak mencerminkan keadaansebenarnya dari perusahaan sehingga hal ini akan menimbulkan permasalahan konflik kepentingan. Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karenakemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Sehingga dengan adanya good corporate governance permasalahan keagenan antara pemilik dan manajer akan teratasi (Hartdalam Sayidah, 2007).

  Kelahiran Good Corporate Governace (GCG) pada bank syariah berawaldari dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang menekankan perlunyapenerapan GCG pada perbankan, yaitu PBI No. 8/4/PBI/2006 tentangPelaksanaan GCG bagi Bank Umum. PBI ini juga berlaku bagi bank syariah yangartinya perbankan syariah juga diwajibkan menerapkan prinsip GCG dalampengoperasian kegiatannya. Namun sejak tahun 2010, PBI No. 8/4/PBI/2006sudah tidak berlaku lagi bagi bank syariah. Sebagai gantinya, telah dikeluarkanPBI No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah danUnit Usaha Syariah. Penggantian ini disebabkan karena GCG yang akanditerapkan pada perbankan syariah harus sesuai dengan prinsip syariah.

  Wacana good corporate governance telah banyak diteliti di berbagai negara. Namun,penelitian tentang pengungkapan good corporate

  

governance pada perbankan syariah belumbanyak dilakukan. Hal ini

  dikarenakan industri perbankan syariah masih sangat hijau dan belummemiliki permasalahan yang terlalu kompleks. Namun, agar perbankan syariah semakinmemiliki daya tawar di dalam industri keuangan global, penulis merasa perlu adanya upayalebih bagi perbankan syariah untuk meningkatkan kualitas pengungkapan good corporate

  

governance dengan keunikan perbankan syariah yang harus patuh pada

  aturan syariah. Pendapatini mendukung pernyataan Alamanda (2013) bahwa bank syariah harus memenuhiprinsip-prinsip syariah yang selanjutnya diikuti oleh mekanisme good corporate governancepada lembaga tersebut.

  Penelitian ini menggunakan acuansyarat minimum pelaporan tata kelolaperusahaan sesuai PBI Nomor 11/33/PBI/2009 untukBUS.

  Penggunaan peraturan tersebutsebagaibenchmarkdinilai lebih sesuai dengan keadaandi Indonesia dan dianggap mampu mencerminkan tingkat informasi yang diharapkan regulatordibanding menggunakan standar yang lain(Adiono dan Sholihin, 2014). Laporan tahunanyang digunakan adalah laporan tahun 2013 sampai 2017. Adapun metode yang dipakaiadalah metode content analysis.

  Good corporate governance dapat mempengaruhi kinerja

  keuangan.Hal ini dibuktikan secara empiris oleh peneliti-peneliti terdahulu seperti penelitian yang dilakukan Prasojo (2015), Theresia (2013), Andriani dan Agustami (2016) menunjukkan bahwa Good Corporate

  

Governance (GCG) memiliki pengaruh positif terhadap Return On Asset

  (ROA).Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan kemudian Lina (2013) mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA), dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Good Corporate

  

Governance (GCG) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

Return On Asset (ROA).

  Berdasarkan uraian diatas kita dapat melihat bahwa masih terdapat perbedaan dalam hasil penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, sehingga adanya penelitian baru sangat penting dilakukan untuk mengetahui jawaban yang sesuai atas permasalahan. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul

  “Analisis Pengaruh

FDR,BOPO,CAR,NPF, danGCG terhadap Kinerja Keuangan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2013-

  2017”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana pengaruh variabel FDR terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah ?

  2. Bagaimana pengaruh variabel BOPO terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah ?

  3. Bagaimana pengaruh variabel CAR terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah?

  4. Bagaimana pengaruh variabel NPF terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah?

  5. Bagaimana pengaruh variabel GCG terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah ?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk :

  1. Mengetahui pengaruh variabel FDR terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  2. Mengetahui pengaruh variabel BOPO terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  3. Mengertahui pengaruh variabel CAR terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  4. Mengetahui pengaruh variabel NPF terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  5. Mengetahui pengaruh variabel GCG terhadap kinerja keuangan pada bank umum syariah.

  D. Kegunaan Penelitian

  Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Bagi Perbankan Syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi bank syariah dalam usaha meningkatkan profitabilitas.

  2. Bagi nasabah dan investor, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah di Indonesia.

  3. Bagi Akademisi, diharapkan dapat menambah wawasan di bidang perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal berkaitan dengan profitabilitas.

  E. Sistematika Penulisan

  BAB I adalah pendahuluan, dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II adalah landasan teori, dalam bab ini penulis akan membahas tentang telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.

  BAB IIIadalah metode penelitian, dalam bab ini akan membahas tentangjenispenelitian, populasidansampel,teknikdalampengumpulan data,definisikonsepdanoperasional, sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, dan metode analisis data.

  BAB IV adalah analisis data, dalam bab ini penulis akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian dan analis data mendapatkan jawaban atas permasalahan dalam penelitian.

  BAB V adalah penutup, dalam bab ini penulis akan membahas tentang kesimpulan dan saran penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian mengenai kinerja keuangan pada Bank umum Syariah di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Peneliti yang meneliti

  tentang Financing To Deposit Ratio terhadap kinerja keuangan adalah Wahyuni (2016), Layaman dan Al-Nisa (2016), Muliawati dan Khoirrudin (2015), Armereo (2015), dan Astohar (2016) bahwa Financing to Deposit

  Ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Beberapa penelitian

  tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukti (2016), dan Yusuf (2017) dengan hasil penelitian yang menunjukan Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Peneliti yang meneliti tentang Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)terhadap kinerja keuangan adalah Niode (2016), Sejati (2016), Kurniasih (2012), Prasanjaya dan Ramantha (2013), Hakiim dan Rafsanjani (2015) bahwa Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Rendiana (2015), Yusuf (2017), Irmawati dan Lestari (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Peneliti yang meneliti tentang Capital Adequency Ratio (CAR)terhadap kinerja keuangan adalah Hayati (2012), Sumiati dan Karmila (2016), Zai dan Margeretha (2013) bahwa Capital Adequency

  

Ratio (CAR)berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Beberapa

  penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Heykal dan Alhamditia (2013) dengan hasil penelitian yang menunjukan Capital Adequency Ratio (CAR)berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.

  Peneliti yang meneliti tentang pengaruh Non Performing

  

Financing terhadap kinersja keuangan adalah Ramadhan (2015), Rahmat

  (2012), Pratiwi (2011), Lemiyana dan Litriani (2016), Bahri, dkk (2013) bahwa Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulifiah dan Wibowo (2014), Fakhruddin dan Purwanti (2015), Diknawati (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukan Non Performing Financing berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

  Peneliti yang meneliti tentang Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan adalah Prasojo (2015), Theresia (2013), Andriani dan Agustami (2016) bahwa Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Beberapa penelitian tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina (2013) dan Nurbaidah (2017) dengan hasil penelitian yang menunjukan

  

Good Corporate Governance (GCG) tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

  • – Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia FDR berpengaruh negatif terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

  FDR berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

  6. Yusuf, 2017 Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Umum

  FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA

  Pengaruh CAR, NPF,FDR dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2011-2015

  5. Wahyuni, 2016

  FDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas Bank Syari’ah Mandiri Tbk.

  Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio (Fdr) terhadap Profitabilitas Bank syariah

  4. Layaman dan Al-Nisa, 2016

  3. Mukti, 2016 Pengaruh BOPO dan FDR Terhadap Profitabilitas BPR Syariah Dengan Risiko Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2012-2015)

  Tabel 2. 1 Ringkasan penelitian-penelitian sebelumnya

  FDR berpengaruh negatif tidak signfikan terhadap profitabilitas (ROA)

  Faktor-faktor Penentu Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

  2. Muliawati dan Khoiruddin, 2015

  Analisis Faktor

  1. Armereo, 2015

  

Financing to Deposit Ratio (FDR)

  No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

  FDR berpengaruh (signifikan) positif terhadap Syariah di Indonesia

  Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

  BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

  terhadap Return On Assets (ROA) (Study Kasus pada Perbankan Syariah Terdaftar di OJK pada Tahun 2010- 2014)

  Adequency Ratio (CAR)

  Analisis Pengaruh Efisiensi (BOPO) dan Capital

  4. Rendiana, 2015

  BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA)

  Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

  3. Irmawati dan Lestari, 2014

  Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI

  

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

  2. Prasanjaya dan Ramantha, 2013

  BOPO berpengaruh (signifikan) negatif terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

  (FDR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Suku Bunga dan Inflasi terhadap Profitabilitas (Perbandingan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional periode 2007-2011)

  

Performing Financing (NPF),

Financing To Deposit Ratio

  (CAR), Non

  Ratio

  Pengaruh Capital Adequacy

  1. Kurniasih, 2012

  BOPO berpengaruh (signifikan) positif terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

  5. Hakiim dan Rafsanjani, 2015

  Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio (CAR), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia

  BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA

  6. Niode, 2016 Pengaruh CAR, Pembiayaan, NPF, dan BOPO terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2015

  BOPO berpengaruh (signifikan) negatif terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia..

  7. Yusuf , 2017 Dampak Indikator Rasio Keuangan _ terhadap _ Profitabi litas Bank Umum Syariah di Indonesia

  BOPO berpengaruh (signifikan) positif terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

  

Capital Adequacy Ratio (CAR)

  1.. Hayati, 2012 Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NIM, LDR, dan NPL terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010)

  Capital Adequacy Ratio (CAR)

  berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

  2. Heykal dan Alhamditia, 2013

  Analisis Estimasi dan Faktor- Faktor yang Memengaruhi Tingkat Profitabilitas Bank umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri Periode 2008-2011)

  CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

  • – 2015

  (ROA)

  Pengaruh Inflasi, Bi Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR), non Performing Finance (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-

  5. Zulifiah dan Wibono, 2014

  NPF berpengaruh positif dan Signifikan terhadap ROA

  Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah

  4. Diknawati, 2014

  NPF berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA Bank Syariah.

  Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah

  3. Bachri, Suhadak, dan Saiful, 2013

  NPF berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROA.

  Pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri

  2. Rahmad, 2012

  Return On Asset

  NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

  1. Pratiwi, 2011 Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005

  

Non Performing Financing (NPF)

  berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

  Capital Adequacy Ratio (CAR)

  Pengaruh CAR dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Konvensional Periode 2013

  4. Sumiati dan Karmila, 2016

  berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

  Capital Adequacy Ratio (CAR)

  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia

  3. Zai dan Margaretha, 2013

  • –2010)

  NPF berpengaruh positif dan Signifikan terhadap ROA

  2012

  berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

  good corporate governance

  Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada Perusahaan Perbankan yang

  4. Andriani dan Agustami, 2016

  berpengaruh signifikan positif terhadap ROA.

  Good corporate governance

  terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah

  Corporate Governance

  3. Prasojo, 2015 Pengaruh Penerapan Good

  GCG berpengaruh positif yang signifikan terhadap ROA bank.

  Pengaruh NPL, LDR, CAR, NIM, dan GCG terhadap ROA (Studi pada Bank yang terdaftar di BEI periode 2004-2012)

  2. Theresia, 2013

  Good Corporate Governance (GCG)

  6. Fahrudin dan Purwanti, 2015

  1. Lina, 2013 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tingkat Pengembalian dan Risiko Pembiayaan pada Bank Umum Syariah Indonesia

  

Good Corporate Governance (GCG)

  NPF berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

  Pengaruh NPF, FDR, BOPO terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah

  8. Lemiyana dan Litriani, 2016

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH REMUNERASI DEWAN DIREKSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 1 106

ANALISIS PENGARUH DPS (DEWAN PENGAWAS SYARIAH) TERHADAP KINERJA MAQASHID SYARIAH BANK SYARIAH INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 2 103

PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)

0 1 146

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK REKSA DANA TERHADAP KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 1 147

ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI, NPF, DAN FDR TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 0 126

ANALISIS PENGARUH BOPO, CAR, NPF, FDR DAN NOM TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 1 138

PENGARUH CAR, NPF, BOPO, FDR DAN INFLASI TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012- 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 0 127

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH DENGAN BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (PERIODE 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 0 108

PENGARUH DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

0 0 115

ANALISIS PENGARUH INTELECTUAL CAPITAL DAN INOVASI LAYANAN PERBANKAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 2 122