PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL MATERI PECAHAN SEDERHANA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IIIA3 SEMESTER II TAHUN AJARAN 20082009 SD TARAKANITA I BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGENAL MATERI PECAHAN SEDERHANA

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IIIA3

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009

SD TARAKANITA I BUMIJO YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

  

Ch.Sri Retno Sundari

071134058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karyaku ini untuk :

  1. Tuhan Yang Maha Esa

  2. Suamiku tercinta Yohanes Budi Santosa

  3. Anak-anakku Susan dan Chrisan tersayang Terimakasih atas semangat, dorongan, dan doa-doanya dalam menyelesaikan karyaku ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

” Berani hidup, berani untuk berjuang demi keberhasilan ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGENAL MATERI PECAHAN SEDERHANA

MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IIIA3

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009

SD TARAKANITA I BUMIJO YOGYAKARTA

  Ch. Sri Retno Sundari Universitas Sanata Dharma

  2010 Matematika merupakan mata pelajaran yang cenderung menakutkan bagi siswa. Terlebih lagi, jika materi matematika sulit dipahami oleh siswa atau merupakan materi baru yang belum pernah diterima pada kelas di bawahnya.

  Dari penelusuran beberapa kelas di SD Tarakanita I dan II, peneliti menemukan kurangnya pemahaman siswa akan nilai pecahan sederhana. Kurangnya pemahaman tersebut dikarenakan kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru, sehingga masih banyak siswa yang mengalami ketidaktuntasan.

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami pecahan sederhana, sehingga siswa dapat mencapai nilai ketuntasan dan dapat meningkatkan nilai rata- rata kelas.

  Penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan metode demonstrasi, baik demonstrasi terbimbing maupun demonstrasi mandiri. Dengan metode demonstrasi tersebut, siswa mempunyai pengalaman langsung dalam pembelajaran. Pengalaman tersebut berupa memotong, mengarsir, dan menggambar sendiri nilai suatu pecahan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan siswa memahami nilai pecahan sederhana. Hal ini ditunjukkan pada siklus I semua siswa mengalami ketuntasan dan rata- rata kelas mencapai 85,1. Demikian juga pada siklus II semua siswa mengalami ketuntasan dan rata- rata kelas mencapai 93,7.

  Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika terutama materi mengenal pecahan sederhana. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan skor nilai siswa yang mencapai ketuntasan dan peningkatan nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada saat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

  Kata kunci : kemampuan, pecahan, dan metode demonstrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE INCREASING OF THE ABILITY IN UNDERSTANDING

SIMPLE FRACTION MATERIAL USING DEMONTRATION

METHOD OF CLASS III A3 OF TARAKANITA I BUMIJO

ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA AT SEMESTER II

SCHOOL YEAR 2008/2009

  Ch. Sri Retno Sundari Sanata Dharma University

  2010 Mathematics will be a terriflying lesson for students, moreover if they feel difficult to understand the material and never studied it yet at the lower grade. Based on the researcher’s observation at some classes of Tarakanita

  Bumijo I and II Elementary School, The recearcher found that the students´ understanding on the value of simple fraction is still less. It is caused the limited method used by the teacher, so there are many students can not reach the standard score.

  The aim of the research is to increase the students´ understanding of simple fraction, so they can reach the standard score and increase the class average score.

  This research uses demonstration method, guided demonstration and also pure demonstration. By this method the students get direct learning experience. The experience is about cutting, hatching and drawing by the students themselves based on the value of the fraction.

  The result of the research shows that by using this method the students´ understanding of simple fraction can increase. It can be seen from the fisrt and second cycles, in which all the students can reach the standard and the class average score can reach 85,1 for the first cycle and 93,7 for the second cycle.

  Based on the result of the data analysis and discussion, we can concluded that using demonstration method can increase the students ability in learning mathematics especially in simple fraction . It is known from the increasing of the student´ score overstepping the completeness level and the class average score reached in the learning process by using this method. The key words are ability, fraction, and demonstration method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan segala karunia dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas berkat bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Drs. T Sarkim, M,Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M,Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar, tekun, setia membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini.

  4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membantu dan membimbing penulisan selama proses penyusunan skripsi ini.

  5. Ibu Kepala Sekolah SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  6. Bapak dan Ibu Guru SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang memberikan dorongan dan membantu pada saat proses penelitian berlangsung.

  7. Para Suster, Bapak, dan Ibu pengurus Yayasan Tarakanita Yogyakarta yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  8. Suami dan anak-anak yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9. Teman-teman S1 PGSD sore yang telah memberikan motivasi, dorongan dan inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi (Penelitian Tindakan Kelas) ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sumbang saran dari pembaca, penulis diharapkan. Akhirnya, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 12 Juni 2010 Penulis

  Ch. Sri Retno Sundari

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vii ABSTRAK .............................................................................................. viii

  ABSTRACT

  ............................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI........................................................................................... xii DAFTAR TABEL................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................

  4 C. Batasan Masalah.....................................................................

  4 D. Batasan Pengertian................................................................. 4 E. Tujuan Penelitian ....................................................................

  6 F. Manfaat Penelitian ..................................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................ 7 A. Hakikat Matematika ...............................................................

  7 B. Pengajaran Matematika ..........................................................

  9 C. Belajar dan Mengajar .............................................................

  10 D. Metode Demonstrasi ..............................................................

  14

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Pecahan Sederhana .................................................................

  17 F. Kemampuan Mengenal Pecahan.............................................

  18 G. Kerangka Berpikir.................................................................. 19

  H. Hipotesis Tindakan................................................................ 20

  BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 22 A. Setting................................................................................... 22 B. Rencana Tindakan................................................................ 22

  1. Siklus I.......................................................................... 22

  a. Rencana Tindakan...................................................... 22

  b. Pelaksanaan Tindakan................................................ 24

  c. Observasi.................................................................... 24

  d. Refleksi...................................................................... 24

  1. Siklus II......................................................................... 25

  a. Rencana Tindakan...................................................... 25

  b. Pelaksanaan Tidakan.................................................. 26

  c. Observasi.................................................................... 26

  d. Refleksi...................................................................... 26

  C. Data, Pengumpulan data, dan Instrumen............................... 27

  D. Penyusunan Instrumen........................................................... 27

  E. Analisis Data.......................................................................... 29

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 31 A. Pelaksanaan Penelitian.......................................................... 31 B. Deskripsi Data ...................................................................... 33 C. Analisis Data......................................................................... 39 D. Refleksi ................................................................................. 40 E. Pembahasan Hasil Penelitian................................................. 41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 44 A. Kesimpulan............................................................................ 44 B. Saran...................................................................................... 44 DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 46

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Hasil Ulangan Harian (Siklus I).............................................. 34 Tabel 2. Destribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus I.............................. 35 Tabel 3. Hasil Ulangan Harian (Siklus II)............................................ 37 Tabel 4. Destribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus II............................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Grafik Distribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus I.................. 36 Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus II................. 39

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Jaringan Tema.................................................................... 47 Lampiran 2 Silabus................................................................................ 48 Lampiran 3 RPP..................................................................................... 53 Lampiran 4 LKS..................................................................................... 65 Lampiran 5 Kisi-kisi ............................................................................. 69 Lampiran 6 Postes (Ulangan)................................................................. 82 Lampiran 7 Kunci jawaban.................................................................... 88 Lampiran 8 Foto – foto......................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, guru merupakan sosok terdepan yang

  tidak dapat diabaikan peran serta dan kehadirannya. Dalam menjalankan tugasnya yang mulia, guru mempunyai tugas untuk mencerdaskan manusia- manusia muda demi masa depan bangsa. Dunia pendidikan merupakan dasar atau pondasi segala sesuatu yang ada di dunia ini. Tanpa pendidikan, semua bidang maupun faktor kehidupan tidak akan berjalan dengan baik sesuai tuntutan jaman.

  Dalam pembelajaran di kelas, kehadiran guru memang bukan yang utama yang dapat membuat siswa menjadi cerdas dan pandai. Dua faktor yang muncul pada diri siswa juga mempunyai pengaruh besar dalam pembelajaran di kelas, yaitu faktor dari dalam diri dan dari luar diri siswa. Faktor dalam diri siswa dapat berupa semangat, motivasi,minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Sedangkan faktor dari luar diri antara lain fasilitas belajar, lingkungan belajar, dukungan orang tua, metode pembelajaran dan media pembelajaran.

  Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting yang diberikan kepada anak. Kegiatan yang dilakukan anak setiap hari, tidak terlepas dari matematika. Pada waktu belajar anak dapat memperhitungkan waktu belajarnya sehingga tidak banyak bermain. Pada waktu makan anak dapat membagi makanan dengan adil sesuai jumlah anggota keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pada waktu ikut ibu berbelanja anak belajar menyusun barang belanjaan dengan baik sehingga tidak rusak. Semua contoh kegiatan tersebut tidak dapat terlepas dari dunia Matematika.

  Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

  Diberikannya mata pelajaran matematika sejak dini (Sekolah Dasar) bertujuan untuk membekali peserta didik sejak awal memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan zaman yang serba modern.

  Di sekolah, dalam kenyataannya siswa cenderung takut dengan pelajaran Matematika. Matematika menjadi membosankan dan bahkan menjadi momok bagi siswa. Terlebih lagi, jika materi matematika sulit dipahami oleh siswa atau materi baru yang belum pernah diterima oleh siswa pada kelas di bawahnya. Salah satu materi baru pada pelajaran Matematika di kelas III SD yaitu pecahan sederhana. Pecahan sederhana sebenarnya bukan materi yang sulit bagi siswa, namun karena belum pernah diterima oleh siswa di kelas sebelumnya maka siswa belum bisa memahami nilai pecahan sederhana dengan baik atau siswa merasa masih abstrak dengan materi tersebut. Dari penelusuran beberapa kelas di SD Tarakanita Bumijo I dan II, peneliti menemukan kurangnya pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa akan nilai pecahan sederhana. Kurangnya pemahaman siswa akan nilai pecahan sederhana tersebut dikarenakan kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru. Dari data nilai ulangan harian kelas sebelumnya selama dua tahun terakhir, peneliti menemukan masih banyaknya siswa yang belum mencapai Nilai Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Pada tahun pelajaran 2006/2007 rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 63,4 hal ini berarti belum dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan pada tahun pelajaran 2007/2008 rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 67,2 ini berarti sudah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Namun karena secara perseorangan masih banyak siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan, maka peneliti tertarik ingin mengetahui apakah dengan cara tertentu jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan dan rata-rata kelasnya dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi. Dengan metode demonstrasi ini, diharapkan siswa kelas IIIA3 pada semester II tahun pembelajaran 2008/2009 merasa senang dan tertarik sehingga dapat mengenal pecahan sederhana dengan lebih baik lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I tahun pembelajaran 2008/ 2009 untuk memahami pecahan sederhana sehingga semua siswa dapat mencapai ketuntasan?

  2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I tahun pembelajaran 2008/ 2009 dibanding tahun sebelumnya ?

  C. Batasan Masalah Pada penelitian di kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I ini, proses belajar mengajar berorientasi pada pembelajaran Tematik di mana tema yang diambil adalah Kesehatan, namun penelitian secara khusus berpusat atau dibatasi pada pelajaran Matematika materi pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi.

  D. Batasan Pengertian Agar tidak menimbulkan salah persepsi mengenai beberapa kata kunci yang ada dalam penelitian ini, maka akan diberikan beberapa batasan pengertian untuk beberapa kata kunci tersebut antara lain :

  1. Hakikat Matematika : Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting yang diberikan kepada anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Matematika dianggap sangat penting karena setiap hari semua kegiatan yang dilakukan anak tidak terlepas dari matematika.

  2. Pengajaran Matematika adalah proses membantu siswa mempelajari Matematika dengan menggunakan perencanaan dan mewujudkannya dalam kondisi yang tepat sehingga tercapai hasil yang memuaskan.

  3. Belajar dan mengajar Pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini di dalamnya terdapat proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau guru

  4. Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan alat kerja berdasarkan prinsip tertentu dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

  5. Pecahan Sederhana Pecahan terjadi karena satu benda dibagi menjadi beberapa bagian sama besar. Bagian-bagian itu mempunyai nilai pecahan. Jadi dapat dikatakan bahwa pecahan adalah beberapa bagian dari keseluruhan.

  6. Kemampuan Mengenal Pecahan adalah kemampuan memahami suatu bagian dari benda yang dibelah sama besar. Kemampuan ini ditunjukkan oleh siswa dengan cara memotong, mengarsir dan menggambar sendiri sesuai nilai pecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi, dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I pada semester II tahun pembelajaran 2008/2009 memahami pecahan sederhana sehingga semua siswa dapat mencapai ketuntasan.

  2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I tahun pembelajaran 2008/ 2009.

  F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah dalam penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran Matematika untuk mengenal pecahan.

  2. Bagi guru Memberi masukan bagi guru dalam penggunaan metode demonstrasi, sebagai salah satu metode pengajaran dalam mengenal pecahan.

  3. Bagi siswa Mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan mengenal pecahan sederhana sehingga dapat mencapai ketuntasan.

  4. Bagi peneliti Sebagai pengalaman yang baru menggunakan metode atau alat dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Matematika Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting yang

  diberikan kepada anak. Matematika sangat penting karena setiap hari semua kegiatan yang dilakukan anak tidak terlepas dari matematika.

  Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik dari SD untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistimatis, kritis, kreatif, dan kemampuan kerjasama. Dengan memiliki kompetensi tersebut di atas, siswa diharapkan dapat bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

  Pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem ), sehingga secara bertahap siswa dibimbing untuk menguasai konsep matematika (Puskur Depdiknas 2006:416 ).

  Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk:

  5. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep untuk memecahakan masalah.

  6. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  8. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas masalah atau keadaan.

  9. Memiliki sikap menghargai kegiatan matematika dalam kehidupan yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Matematika memiliki cakupan yang lebih luas daripada Aritmatika. Aritmatika merupakan bagian dari Matematika. Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, Matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih yang mempunyai kesulitan belajar.

  Hakekat Matematika menurut Hudoyo, (1980:45) dalam Vitalis Listyaningrum, 2008:10-11) :

  1. Matematika disebut Ilmu Deduktif , sebab dalam matematika tidak menerima generalisasi yang berdasar pada observasi, eksperimen dan coba-coba. Kebenaran generalisasi dalam matematika harus dapat dibuktikan secara deduktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Matematika adalah bahasa, sebab matematika merupakan bahasa simbul yang berlaku secara universal dan sangat padat makna maupun pengertian.

  3. Matematika adalah seni karena dalam matematika terlihat adanya unsur keteraturan dan ketetapan sehingga matematika indah dipandang dan diresapi seperti seni.

  4. Matematika disebut ilmu tentang pola dan hubungan sebab dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, keteraturan dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep tertentu sehingga dapat dibuat generalisasi untuk dibuktikan kebenarannya secara deduktif.

B. Pengajaran Matematika

  Pembelajaran Matematika adalah proses membantu siswa mempelajari Matematika dengan menggunakan perencanaan dan mewujudkannya dalam kondisi yang tepat sehingga tercapai hasil yang memuaskan. Hasil tersebut merupakan tujuan yang telah dirumuskan, yang merupakan hubungan atau interaksi antara guru dengan siswa dalam pengajaran Matematika. Dalam pengajaran Matematika, guru harus dapat mewujudkanya dalam suasana belajar yang kondusif, dengan metode pelajaran yang dikemas secara menarik dan didukung pemanfaatan media pembelajaran yang tepat. Dengan berbagai metode dan pemanfaatan media dalam pembelajaran Matematika, diharapkan belajar siswa akan lebih bermakna karena siswa secara aktif membangun sendiri pengetahuannya. Setelah siswa aktif membangun sendiri pengetahuannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam diri siswa terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati, setelah proses pengajaran matematika selesai dilaksanakan. Siswa yang belum tahu, akhirnya menjadi tahu, yang belum terampil menjadi lebih terampil sehingga ilmu dan kerampilan siswa pada pengajaran matematika benar-benar telah berhasil. Masalah matematika dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu:

  1. Soal mencari (Problem to find), yaitu siswa mencari, menentukan atau mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak diketahuinya dan memberi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal tersebut. Objek yang ditanyakan atau dicari, syarat yang memenuhi soal, atau data merupakan bagian terpenting atau pokok dari sebuah soal mencari, dan harus dikenali dengan baik pada saat awal memecahkan masalah.

  2. Soal membuktikan (Problem to prove), yaitu prosedur untuk menentukan apakah suatu pernyataan benar atau tidak benar. Soal membuktikan terdiri atas bagian hipotesis dan kesimpulan. Untuk membuktikan suatu pernyataan tidak benar, cukup diberikan contoh penyangkalnya sehingga pernyataan tersebut menjadi tidak benar.

C. Belajar dan Mengajar

  Pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini di dalamnya terdapat proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau guru. Bagi guru, proses belajar sangat perlu untuk dipahami supaya guru mampu membimbing dan mengarahkan siswa sehingga pembelajaran menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bermakna dan terarah sesuai tuntutan jaman.

1. Pengertian belajar

  Menurut Oemar Hamalik,( 2008: 31) pengertian belajar adalah:

  a. memperoleh pengetahuan dengan latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan terus- menerus.

  b. memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi juga memahami dan mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan tetapi pengubahan perilaku.

  c. proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan proses yang dialami oleh siswa, bukan hanya tujuan. Melalui langkah-langkah pembelajaran, siswa melalui tahap kegiatan mengalami yang akhirnya siswa memiliki keterampilan yang diberikan oleh guru sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan tahap mengalami tersebut, berarti ada proses interaksi antara siswa dengan siswa maupun guru, dan interaksi siswa dengan lingkungannya.

  2. Ciri- ciri belajar

  Menurut Oemar Hamalik,( 2008:31) ciri- ciri belajar antara lain:

  a. Proses belajar ialah sebuah pengalaman, berbuat, mereaksi dan dapat melampaui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Berproses melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada tujuan tertentu.

  c. Pengalaman belajar secara maksimal bermakna bagi kehidupan siswa.

  d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa sendiri yang dapat mendorong motivasi siswa secara terus menerus.

  e. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman- pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan siswa.

  f. Proses belajar yang terbaik apabila siswa mengetahui status dan kemajuannya.

  g. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan guru yang merangsang dan membimbing tanpa paksaan dan tekanan.

  h. Hasil-hasil belajar dapat diterima oleh siswa apabila memberikan kepuasan sebagai pemenuhan kebutuhan, berguna dan bermakna baginya. i. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. j. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pengertian pengajaran Menurut Oemar Hamalik,( 2008: 44-49) pengajaran adalah:

  a. Pengajaran atau mengajar merupakan kegiatan yang berlangsung untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa supaya siswa dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Pengetahuan yang disampaikan oleh guru, dilaksanakan dengan metode yang dipilih dan dianggap tepat.

  b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan di sekolah. Lembaga pendidikan sekolah memiliki kewajiban untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan budaya yang ada dan dihidupi oleh masyarakat, sehingga siswa diharapkan setelah proses belajar mengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadahi, serta kepribadian sesuai dengan harapan masyarakat.

  c. Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Dalam hal ini sekolah menyiapkan program belajar, bahan pembelajaran, metode dan media. Untuk itu, sekolah harus menyiapkan kesediaan guru, suasana kelas, kelompok siswa dan lingkungan belajar yang bermakna bagi perkembangan siswa.

  d. Mengajar adalah memberi bimbingan belajar kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Mengajar adalah suatu proses untuk membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan pemasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa pengertian mengajar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pendidikan mutu seorang guru sangatlah penting demi kemajuan bangsa ini.

D. Metode Demonstrasi .

  Keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar, tidak terlepas dari metode pelajaran yang bervariasi. Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan metode demonstrasi. Dengan metode demonstrasi, siswa diberi banyak kesempatan untuk belajar secara aktif menggunakan alat peraga sederhana. Dengan alat peraga sederhana tersebut, siswa dapat memperoleh pengalaman berupa pengetahuan dan ketrampilan secara langsung sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.

  Kata “demonstrasi” berarti unjuk rasa, unjuk pikiran, unjuk ketrampilan dalam bentuk fisik. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari kita pernah melihat demonstrasi terjun payung, demo memasak, demo alat kecantikan dan masih banyak lagi. Demonstrasi dapat diartikan pula peragaan atau meragakan. Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ketrampilan menggunakan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kerja berdasarkan prinsip tertentu dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.( Wens Tanlain, 2006:49).

  Melalui metode demonstrasi, guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh siswa, sampai pada cara agar siswa dapat memecahkan masalah. (E.Mulyasa, 2008: 107- 108). Agar pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung secara efektif, langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

  a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

  b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.

  c. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh siswa maupun oleh guru.

  d. Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh siswa, atau oleh guru kemudian diikuti oleh siswa.

  e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh siswa, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  f. Upayakanlah agar semua terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

  g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar siswa. Dasar pemilihan metode demonstrasi adalah:

  a) Tujuan mengajar adalah menjadikan siswa terampil mengoperasikan suatu alat kerja sederhana berdasarkan prinsip tertentu.

  b) Bahan ajar mencakup informasi, konsep, prinsip, dan ketrampilan menerapkan prinsip pada alat kerja tertentu.

  c) Melalui proses latihan pengamatan siswa memahami bagaimana sesuatu terjadi atau berlangsung.

  d) Melalui latihan siswa menjadi terampil menggunakan alat kerja.

  e) Jumlah siswa antara 3-10 orang. Bila kelas besar, maka harus dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.

  f) Guru mewujudkan ”makna” belajar mengajar dan meningkatkan peran aktif siswa dalam seluruh proses pembelajaran.

  Metode Demonstrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu;

  1. Demonstrasi terbimbing

  2. Demonstrasi mandiri Cara melaksanakan metode demonstrasi:

  1. Demonstrasi terbimbing dilakukan oleh guru. Melalui alat atau benda guru mendemonstrasikan apa yang yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  permasalahan dalam pembelajaran, sedangkan siswa dengan seksama mengamati demonstrasi tersebut.

  2. Demonstrasi mandiri dilakukan oleh siswa sendiri, sedangkan guru hanya sebagai pengamat yang mengarahkan jalannya demonstrasi oleh siswa. Dengan metode demonstrasi ini siswa mengalami dan melihat sendiri permasalahan yang dihadapi sehingga dapat memecahkan permasalahan tersebut.

E. Pecahan Sederhana

  Pecahan terjadi karena satu benda dibagi menjadi beberapa bagian sama besar. Bagian-bagian itu mempunyai nilai pecahan. Jadi dapat dikatakan bahwa pecahan adalah beberapa bagian dari keseluruhan. (Khafid Suyati

  2007). Benda yang dipecah menjadi beberapa bagian tersebut , dalam

  keseharian dapat disengaja maupun tanpa sengaja terbagi. Namun jika pembagian suatu benda tersebut dikarenakan pecah atau bahkan remuk, tidak dapat dikatakan benda tersebut dapat terbagi sama besar bagiannya. Contoh:

  1. Semangka dibelah menjadi dua bagian sama besar, artinya satu belahan disebut 1\2 bagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.

  1

  4

  1 Luas bagian yang diarsir di atas adalah bagian dari luas

  4

  3

  keseluruhan, sedangkan daerah yang tidak diarsir bagian. Pada

  4

  1

  bagian tersebut, bilangan 1 disebut pembilang dan 3 disebut

  4

  penyebut. Contoh dalam kehidupan sehari-hari: Ibu mempunyai satu buah roti bulu. Roti bolu tersebut dibagi menjadi 8 bagian sama besar untuk teman-temanku. Setiap temanku akan mendapatkan 1/8 bagian dari keseluruhan.

  1 

8 F. Kemampuan Mengenal Pecahan

  Kemampuan mengenal pecahan adalah kemampuan memahami suatu bagian dari benda yang dibelah sama besar. Kemampuan ini ditunjukkan oleh siswa dengan cara memotong, mengarsir dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menggambar sendiri sesuai nilai pecahan. Pada awal pembelajaran, siswa masih sebatas memotong dari gambar yang disiapkan peneliti yang sudah terbagi secara jelas bagian beserta arsirannya. Tahap kedua, siswa mengarsir sendiri pada gambar yang telah disiapkan sesuai nilai pecahannya. Tahap terakhir, siswa menggambar sendiri suatu benda atau bangun datar kemudian mengarsirnya sendiri sesuai nilai pecahan. Setelah mengalami ketiga tahap tersebut, siswa akan terlihat kemampuannya memahami pecahan sederhana. Kemampuan siswa mengenal pecahan dinyatakan dengan skor tes. Jika siswa sudah dapat memotong, mengarsir dan menggambar sendiri sesuai nilai pecahan, berarti siswa sudah benar- benar mengenal pecahan. Setelah mengenal pecahan sederhana, siswa akan mudah untuk membandingkan pecahan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pecahan.

G. Kerangka Berpikir

  Peranan dan kompetensi guru sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru dalam hal ini diharapkan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran, sehingga siswa semakin tinggi kemampuan belajarnya.

  Dalam pembelajaran terutama dalam menyampaikan materi pelajaran, guru harus memperhatikan minat belajar siswa. Usaha- usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melalui interaksi yang kondusif antara guru dan siswa dalam meningkatkan kemampuan belajarnya.

  Peserta didik yang memiliki minat yang tinggi dalam pembelajaran merupakan kekuatan untuk memusatkan segala perhatian pada obyek maupun aktifitas belajarnya. Jika obyek maupun aktifitas anak menyenangkan, maka penyampaian materi yang diberikan oleh guru menjadi lebih bermakna.

  Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran adalah penggunaan metode demonstrasi.

  Penggunaan metode demonstrasi akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar matematika khususnya materi pecahan sederhana.

  Dengan metode demonstrasi, siswa dapat secara aktif melaksanakan pembelajaran tersebut sehingga mempunyai pengalaman langsung yang dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih berarti dan bermakna.

  Peneliti mengadakan penelitian tentang peningkatan kemampuan mengenal pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi baik demonstrasi terbimbing maupun mandiri dalam pembelajaran matematika.

H. Hipotesis Tindakan

  Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti menetapkan hipotesis tindakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Dengan metode demonstrasi, siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I dapat ditingkatkan kemampuannya untuk memahami pecahan sederhana sehingga dapat mencapai ketuntasan.

  b. Dengan metode demonstrasi, siswa kelas IIIA3 SD Tarakanita Bumijo I dapat ditingkatkan rata- rata kelasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab III METODE PENELITIAN A. Setting

  1.Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Tarakanita Bumijo I pada semester II tahun pembelajaran 2008/2009.

  2. Lama Penelitian Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama dua minggu dengan dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan setiap pertemuan selama dua jam pelajaran.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Tarakanita Bumijo I yang beralamat di Jalan Sindunegaran Bumijo Yogyakarta.

  B. Rencana Tindakan.

  Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama dua minggu dengan dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan setiap pertemuan selama dua jam pelajaran.

  1. Siklus I

  a. Rencana Tindakan 1) Siklus I pertemuan pertama Siklus I pertemuan pertama akan dilaksanakan dengan metode demonstrasi terbimbing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kegiatan pembelajaran:  Guru mempersiapkan buah apel, potongan kertas berbentuk lingkaran dan bunga.

   Guru meminta dua siswa untuk maju di depan kelas.  Satu siswa menunjukkan buah apel yang dibelah dua bagian dan empat bagian sama besar dengan bantuan guru.

   Guru menunjukkan kertas berbentuk lingkaran dan bunga untuk dipotong menjadi tiga bagian, empat bagian, enam bagian dan delapan bagian.

   Guru menunjukkan bahwa apel dan potongan kertas melambangkan nilai pecahan.

   Siswa dapat menceritakan isi teks pendek.  Siswa menyebutkan jenis jenis gerak benda. 2) Siklus I pertemuan kedua

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI NO 104208 CINTA RAKYAT TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR RANCANGAN KERAMIK MOTIF SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS X-4 SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

0 0 20

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MATERI PECAHAN UNTUK KELAS 5 SD SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017

0 1 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE P2R DI KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 11 SURABAYA TAHUN AJARAN 20162017 Tesis

0 0 12

PENGEMBANGAN SILABUS, MATERI, DAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN PUISI UNTUK SISWA KELAS V SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 159

TINGKAT KEBIASAAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN PARA SISWA KELAS I DAN KELAS II SMP TARAKANITA MAGELANG TAHUN AJARAN 20072008 SKRIPSI

0 0 87

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

0 1 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PILIHAN KATA DAN KALIMAT YANG TEPAT DI KELAS III A2 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20082009 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI

0 0 90

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20092010

0 0 155

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

0 0 165