Terjemahan Laowömaru Manömanö Nono Niha Dalam Laowömaru Legenda Masyarakat Nias

Lampiran 1: Data dan teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam
menerjemahkan Laowömaru Manömanö Nono Niha dalam Laowömaru
Legenda Masyarakat Nias

Data

Bahasa Nias (BSu)

Bahasa Indonesia (BSa)

001/
Laowömaru Manömanö Nono Niha
LMNN/LLMN
(nama orang) (cerita) (anak) (orang)

Laowömaru Legenda masyarakat
Nias

Teknik

Data di atas merupakan judul legenda Laowömaru diterjemahkan dengan

menggunakan teknik kreasi diskursif, penerjemah menerjemahkan keluar dari
kreasi diskursif konteks. Frasa nono niha diterjemahkan dengan masyarakat Nias.
(Teknik
tunggal)
002/LMNNh.1/LLMN-h.1

Oroisa nono

Pesan sang bayi

siso

(Pesan) (janin) (yang ada)
ba

dalu

(dalam) (kandungan)
Teknik
generalisasi


Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penerjemahan generalisasi
dari yang spesifik ke yang lebih umum. Penerjemah menerjemahkan frasa nono
si so ba dalu menjadi sang bayi.

(Teknik
tunggal)
003/LMNNh.1/LLMN-h.1

Meluo no,

Pada zaman dahulu, di Pulau Nias.
Ada seorang ibu yang sedang
mengandung.

ara

(Pada zaman dahulu) (lama)
fatua löso


Niha

Hagöri

ba

(sebelum datang) (Orang Jepang) (dan)
niha Hulando
(orang Belanda)
ba

danöda.

So samösa

(di) (pulau kita) (Ada seorang)
ninada

sanabina.


(ibu) (yang sedang mengandung)
Teknik

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan tiga teknik
penerjemahan yaitu harfiah + reduksi + amplifikasi. Penerjemah harfiah ditunjukkan

harfiah +

oleh penyesuaian susunan kata demi kata dari TSa Meluo no diterjemahkan ke TSu
menjadi Pada zaman dahulu. Teknik reduksi ditunjukkan pada penghilangan frasa
reduksi +
Niha Hagöri ba niha Hulando, penerjemah tidak menerjemahkannya ke TSa, hal
amplifikasi
ini menimbulkan hilangnya pesan dari TSu ke TSa. Kemudian, penerapan teknik
amplifikasi ditunjukkan pada kata sanabina diparafrasekan menjadi yang sedang
(Teknik triplet)
mengandung.
004/LMNNh.1/LLMN-h.1

Mohede


nono

(Berbicara) (janin)
si so

bakha ba

dalunia

(yang ada) (dalam)

imane,

(rahimnya) (katanya)

“He ina, fatua lö tumbu ndra’o,
(Ibu) (sebelum) (lahir) (saya)
fa’anö


Bayi itu mengutarakan banyak hal
dan memohon kepada ibunya untuk
menyediakan buatnya sembilan
karung pinang, sembilan karung
sirih, sembilan karung tembakau,
sembilan karung gambir, dan
sembilan karung kapur sirih.
Selanjutnya, bayi itu memohon lagi
disediakan sebuah pedang besar,
kuat dan panjang.

khögu

(sediakan)(untukku)
siwa

lou

wino,


(sembilan) (karung) (pinang)
siwa

lou

dawuo

(sembilan) (karung) (sirih)
siwa

lou

mbago,

(sembilan) (karung) (tembakau)
siwa

lou

gambe


ba.

(sembilan) (karung) (gambir) (dan)
siwa

lou

mbetua

(sembilan) (karung) (kapur sirih).
Baero da’ö, öfaböböziö khögu
(selain) (itu) (sediakan) (untukku)
sara

wöda sebua, sabe’e ba

sanau

(satu) (pedang)(besar)(keras) (dan) (panjang)

Tekni
harfiah +

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan empat teknik
penerjemahan yaitu harfiah + transposisi + generalisasi + modulasi. Penerjemah
menggunakan teknik transposisi yang ditunjukkan pada kata kerja Mohede di TSu
berada pada awal kalimat mendahului subjek dan menjadi predikat mengutarakan

transposisi +
generalisasi +
modulasi
(Teknik
kwartet)

005/LMNNh.2/LLMN-h.2

pada TSa. Hal terjadi, karena lazimnya struktur bahasa Nias Predikat + Subjek,
sedangkan pada bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek +
Predikat. Selanjutnya, menggunakan teknik generalisasi menerjemahkan frasa
nono si so bakha ba dalunia menjadi bayi. Teknik harfiah terlihat pada frasa siwa

lou wino menjadi sembilan karung pinang, siwa lou dawuo menjadi sembilan karung
sirih, siwa lou mbago menjadi sembilan karung tembakau, siwa lou mbetua menjadi
sembilan karung kapur sirih, baero da’ö diterjemahkan menjadi selanjutnya.
Kemudian, teknik modulasi ditunjukkan pada TSu yaitu merupakan kalimat aktif
“He ina, fatua lö tumbu ndra’o öfaböböziö khögu sara wöda sebua, sabe’e ba sanau
menjadi kalimat pasif pada TSa bayi itu memohon lagi disediakan sebuah pedang
besar, kuat dan panjang.
Oi so wa’atokea ninada andrö
(Sangat heran)
Me

(ibu)

i’oroisi

(itu)

ngawalö nafo

(ketika) (dia memesan) (jenis) (sirih)

ba

föda

Sang ibu heran dan tidak mengerti
mengapa
bayi
di
dalam
kandungannya memohon disediakan
barang yang aneh ini. Lalu ia
memberanikan diri untuk bertanya
kepada sang bayi.

sebua

(dan) (pedang) (besar)
ono

siso

ba

(oleh janin) (yang ada) (dalam)
dabinania.
(kandungannya)
Teknik
transposisi +
amplifikasi +
generalisasi+
modulasi
(Teknik
kwartet)

006/LMNNh.2/LLMN-h.2

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan empat teknik
penerjemahan yaitu transposisi + amplifikasi + generalisasi + modulasi. Penerjemah
menggunakan teknik transposisi yang ditunjukkan pada kata ninada sebagai predikat
dari TSu menjadi subjek sang ibu pada TSa. Hal ini terjadi karena lazimnya struktur
bahasa Nias diawalai dengan Predikat + Subjek, sedangkan pada bahasa Indonesia
lazimnya kalimat diawali dengan Subjek + Predikat. Kemudian, penerjemah
menggunakan teknik amplifikasi me’i’oroisi menjadi bayi di dalam kandungannya
memohon disediakan. Selanjutnya, menggunakan teknik modulasi yaitu ngawalö
nafo ba föda sebua diterjemahkan menjadi barang yang aneh ini. Teknik
generalisasi ditunjukkan pada frasa ono siso ba dabinania diterjemahkan menjadi
sang bayi.
“He ina......, ngawalö nafo andrö
(Ibu..........) (jenis) (sirih) (itu)
u’oguna’ö

ba

wamakhai

(saya gunakan) (untuk) (menjalin)

“Ibu......., barang-barang ini akan saya
pakai untuk menjalin persahabatan
dengan seekor ular”.

fahuwusa

khö

gulö”.

(persahabatan) (kepada) (ular)
Teknik
harfiah +
adaptasi

Data di atas diterjemahkan oleh penerjemah dengan menggunakan teknik harfiah +
adaptasi. Teknik harfiah, frasa wamakhai fahuwusa diterjemahkan dengan menjalin
persahabatan. Sedangkan, teknik adaptasi ditunjukkan pada frasa ngawalö nafo
andrö diterjemahkan menjadi barang-barang ini.

(Teknik kuplet)
007/LMNNh.2/LLMN-h.2
Teknik
harfiah

Ulö

Haria wö

Dengan ular Haria bu.

na.

(Ular) (Haria) (lah) (bu)
Data di atas diterjemahkan oleh penerjemah dengan menggunakan teknik harfiah Ulö
Haria diterjemahkan dengan Ular Haria.

(Teknik
tunggal)
008/LMNNh.2/LLMN-h.2

Wengu-wengu dödö ninania andrö
(perasaan) (hati) (ibunya) (itu)
isösö dödö nononia.

Börö da’ö,

(dirasakan) (anaknya) (Karena) (itu)
imane

khö

nina nia,

Sang bayi merasakan apa yang
sedang menyelimuti ibunya. Lantas ia
berkata,: “jangan ibu takut. Ular itu
dan saya akan menjadi sahabat yang
baik.
Menjalin
persahabatan
dengan ular Haria merupakan salah
satu kewajiban saya setelah saya
lahir.”

(dikatakan) (pada) (ibunya)
“He na....,

böi

ata’u.

(ibu........,) (jangan) (takut)
Lö wö

i’a

ndra’o ulö da’ö.

(Tidak) (dimakan) (saya) (ular) (itu)
Dania,

nano

tumbu ndra’o

(Nanti) (kalau sudah) (lahir) (saya)
mo’ömödo

ba

wamakhai

(berkewajiban saya) (untuk) (menjalin)
fahuwusa

khö

Haria

andrö.”

(persahabatan) (kepada) (nama ular) (itu)
Teknik

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan dua teknik penerjemahan yaitu

harfiah +
modulasi
(Teknik
kuplet)
009/LMNNh.2/LLMN-h.2

Teknik
harfiah+
transposisi
(Teknik
kuplet)
010/LMNNh.3/LLMN-h.3

teknik harfiah + modulasi. Teknik modulasi yaitu kalimat aktif dari TSu Wenguwengu dödö nina nia andrö isösö dödö nononia menjadi kalimat aktif pada TSa Sang
bayi merasakan apa yang sedang menyelimuti ibunya. Kemudian, teknik harfiah
wamakhai fahuwusa diterjemahkan dengan menjalin persahabatan.

Boleh ibu mengetahui tujuannya
Tola banogu u’ila
geluaha
(Bisa) (nak) (ibu tahu) (tujuannya)
untuk bersahabat dengan ular Haria
itu?
Wahuwusami
Haria?
(bersahabat dengan) (nama ular)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik
harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Tola banogu u’ila geluaha
wahuwusami diterjemahkan menjadi Boleh ibu mengetahui tujuannya untuk
bersahabat Teknik transposisi, terjadi pergesaran dari kata menjadi frasa, kata Haria
diterjemahkan menjadi ular Haria. Walaupun terjadi pergeseran dari kata menjadi
frasa, tetapi tidak terjadi perubahan makna karena Haria di TSu merupakan nama
ular di TSa yaitu ular Haria
Ular itu terlalu banyak kesalahannya.
No
oya sibai
ifasua gabula
Tak terhitung lagi manusia yang
(Sudah) (banyak sekali) (disakiti)
sudah menjadi korbannya. Kapal
dan perahu para nelayan ditelan
dödö niha
Haria andrö.
seenaknya. Orang takut melaut akibat
ulahnya. Keganasan Haria sudah
(hati) (orang) (nama ular) (itu)
berlangsung beratus tahun bahkan
Ribu
ni’a nia
niha.
ribuan tahun,” katanya kepada
ibunya.
(Ribuan) (dia makan) (orang)
Köfa,

ba

tundraha oi

itölö.

(Kapal) (dan) (perahu) (selalu) (ditelan)
Moto’uto’u sa’e dödö niha sifagai.
(Ketakutan) (hati) (para nelayan)
Te sa’ae

irugi

ngaotu fakhe

(Mungkin) (sampai) (ratusan) (tahun)
wa’afaito

Haria andrö. Börö da’ö,

(keganasan) (nama ular) (itu) (Karena itu)
si lö tola lö’ö

ubunu

(tidak mungkin tidak) (kubunuh)
Haria andrö.”
(nama ular) (itu)

Teknik

Data di atas diterjemahkan dengan teknik amplifikasi + modulasi + penghilangan.
Amplifikasi ditunjukkan pada TSu Ribu ni’a nia niha diterjemahkan ke TSa menjadi
amplifikasi + Tak terhitung lagi manusia yang sudah menjadi korbannya. Teknik modulasi
modulasi +
adalah Te sa’ae irugi ngaotu fakhe wa’afaito Haria andrö diterjemahkan menjadi
penghilangan Haria sudah berlangsung beratus tahun bahkan ribuan tahun,” katanya kepada
ibunya. Sedangkan teknik penghilangan ditunjukkan pada TSu Börö da’ö, si lö tola
(Teknik triplet)
lö’ö ubunu Haria andrö.” Teks tersebut tidak diterjemahkan ke TSa. Penghilangan
itu menyebabkan pesan tidak tersampaikan ke TSa.
011/LMNNh.3/LLMN-h.3

“Aefa da’ö.........” tebato
(Lalu)
wehede

manö

(tiba-tiba berhenti)
ninania,

tekifu

mbawania

“Lalu............,” tiba-tiba ibunya tidak
mampu melanjutkan perkataannya.
Rasanya kerongkongannya tersumbat
dan kering.

(perkataan) (ibunya) (tertutup) (mulutnya)
ba

irasoi

hulö zifalemba

(dan) (dirasakan) (seperti) (lengket)
lelania ba

gararonia.

(lidahnya) (di) (langit-langit mulutnya)
Teknik
harfiah+
adaptasi
(Teknik
kuplet)
012/LMNNh.4/LLMN-h.4

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi. Teknik
harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, “Aefa da’ö.........” tebato
manö
wehede
ninania, diterjemahkan menjadi “Lalu............,” tiba-tiba ibunya tidak
mampu melanjutkan perkataannya.. Sedangkan teknik adaptasi pada kalimat di atas,
teks tekifu mbawania hulö zifalemba lelania ba gararonia diadaptasikan dengan
Rasanya kerongkongannya tersumbat dan kering.
“Alai le na,” iwaö khönia ono andrö.
(Ialah) (bu) (jawab) (anaknya) (itu)
“Ha wö ya’o

zitola

“Ia bu,” jawab Laowömaru singkat.
“Sungguh...., sayalah satu-satunya
orang yang mampu membunuh ular
besar itu.”

(Hanya saya satu-satunya) (yang dapat)
mangai

noso

gulö satua da’ö”.

(mengambil) (nyawa) (ular) (tua) (itu)
Teknik harfiah
+ adaptasi
(Teknik
kuplet)

013/LMNNh.4/LLMN-h.4

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi. Teknik
harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, “Alai le na,” iwaö khönia ono
andrö. “Ha wö ya’o zitola diterjemahkan menjadi “Ia bu,” jawab Laowömaru
singkat. “Sungguh...., sayalah satu-satunya orang yang mampu, dan gulö satua
da’ö”, diterjemahkan menjadi ular besar itu.” Sedangkan teknik adaptasi, mangai
noso diterjemahkan dengan membunuh.
Hewöisa

wa öbunu

nawöu onogu?

Sang ibu bertambah bingung dan
berkata, “Oh anakku, bukankah ular

(Bagaimana) (kau bunuh) (sahabatmu) (nak)
Teknik
penambahan
(Teknik
tungal)
014/LMNNh.4/LLMN-h.4

itu sahabatmu?

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penambahan, hal ini terlihat
pada teks sasaran, penerjemah menambahkan Sang ibu bertambah bingung dan
berkata “Oh anakku, bukankah ular itu sahabatmu? dengan tujuan agar pembaca
lebih memahami maksud penulis.
Tengasa

ulö andrö

no

(Bukankah) (ular) (itu) (sudah menjadi)

Mengapa engkau tega membunuh
sahabatmu?

sifahuwu khöu?
(Sahabatmu)
Teknik
modulasi
(Teknik
tunggal)

015/LMNNh.4/LLMN-h.4

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi, yaitu penerjemah
mengubah sudut pandang, Tenga sa ulö andrö no sifahuwu khöu? diterjemahkan
menjadi Mengapa engkau tega membunuh sahabatmu?

“Kata sang bayi. “Membunuh ular
setua dan sebesar itu tidak gampang.
Kalau saya berkelahi satu lawan satu,
maka ular itu akan menelan saya
dengan gampang”.

Imane ononia.
(Kata) (anaknya)
“Tenga

halöwö

saoha

(Bukan) (pekerjaan) (gampang)
wangetu’ö

noso gulö safaito da’ö.

(memutuskan) (nyawa) (ular) (ganas) (itu)
Na

fatahö ndra’aga.

(kalau) (berhadapan) (kami)
Aoha

sibai khönia wanölö

ya’o.”

(gampang) (sekali) (dia) (menelan) (saya)
Teknik
adaptasi+
modulasi
(Teknik
kuplet)
016/LMNNh.4/LLMN-h.4

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik adaptasi + modulasi. Teknik
adaptasi, yaitu wangetu’ö noso diadaptasikan dengan membunuh. Sedangkan
teknik modulasi, yaitu mengubah sudut pandang kalimat Imane ononia
diterjemahkan manjadi Kata sang bayi.

“Lau ba onogu,
(Baiklah) (sayang)

“Baiklah
Baru ia
menguras
berada di

sayang,” jawab ibunya.
sadar bahwa tidak baik
pikiran bayi yang sedang
dalam kandungan. Hal ini

”damangandrödo göi

enaö

(biar kudoakan) (juga) (supaya)
te’ozu gohitö

akan berpengaruh jelek sepanjang
kehidupannya kelak.

dödöda,”

(tercapai) (tujuan) (hati kita)
imanö inania.
(kata) (ibunya)
Ihaogö

sibai

wangumaö

enaö

(dipelan) (sekali) (mengatakan) (supaya)
ahono wangerangera nono andrö
(tenang)
bakha

(perasaan) (janin) (itu)
ba

dabinania.

(di) (dalam) (kandungannya)
Börö lawaö

satua

föna,

(Karena) (kata) (orang tua) (dulu)


sökhi na alangu dödö

(tidak) (baik) (menguras) (hati)
nono

siso

ba

dabina.

(janin) (yang ada) (dalam) (kandungan)
Dania,

nano

ebua ia.

(kelak) (kalau sudah) (besar) (dia)
asese

ihawui

ia

fa’abu dödö.

(sering) (diselimuti) (dia) (kesusahan) (hati)
Teknik
harfiah+
modulasi +

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi +
penghilangan. Teknik harfiah merupakan teknik yang paling umum diterapkan yaitu
Lau ba onogu diterjemahkan menjadi Baiklah sayang. Dalam banyak hal teknik
harfiah ini disertai dengan teknik penghilangan sebagai upaya untuk menghasilkan
penghilangan kalimat terjemahan yang efektif atau mungkin karena dipandang kalimat itu tidak
terlalu penting. Pada data di atas penerjemah melakukan penghilangan
(Teknik triplet)
damangandrödo göi enaö te’ozu gohitö dödöda, Ihaogö sibai wangumaö enaö
ahono wangerangera nono andrö bakha ba dabinania, juga menghilangkan Börö
lawaö satua föna dengan tujuan untuk mengimplisitkan informasi dari TSu.
Namun, penghilangan yang berlebihan dapat menimbulkan distorsi makna. Teknik
modulasi terlihat pada kalimat Dania, nano ebua ia, asese ihawui ia fa’abu dödö

diterjemahkan menjadi Hal ini akan berpengaruh jelek sepanjang kehidupannya
kelak.
017/LMNNh.5/LLMN-h.4

Waöwaö wangerangera nina nia
(Maksud) (pikiran) (ibunya)
isösö zui

dödö

nono si so

(terasa) (juga) (di hati) (janin) (yang ada)
ba

dalu

Pikiran sang ibu dirasakan oleh si
bayi. Lalu ia berkata, “ ibu, saya
dapat merasakan apa yang sedang
dipikirkan ibu. Ibu tidak rela saya
bersahabat dengan ular itu dan
menolak semua permohonan saya.”

andrö.

(dalam) (kandungan) (itu)
Börö da’ö

imane

khö

ninania,”

(Karena itu) (katanya) (pada) (ibunya)
urasoi wö

na fefu galangua

(saya dapat merasakan)(bu) (semua) (beban)
dödöu. Börö manö ndra’o da’a

fefu.

(hatimu) (Karena) (saya)

(ini) (semua)

Lö omasi ndra’ugö na

fahuwudo

(Tidak rela) (ibu) (kalau) (bersahabat saya)
khö

Haria andrö.

(kepada) (nama ular) (itu)
U’ila sa

walö

öfa’anö

(Kutahu bahwa) (tak) (ibu relakan)
fefu

ni’andrögu

khöu.

(semua) (permohonan saya) (pada ibu)
Alangu zui

ma’ifu dödögu

(Kacau) (juga)(sedikit) (hatiku)
börö da’ö.”
(karena) (itu)
Teknik
generalisasi+
modulasi +

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan teknik genaralisasi +
modulasi + penghilangan. Teknik generalisasi terlihat pada frasa nono si so ba dalu
diterjemahkan dengan si bayi. Teknik modulasi U’ila sa walö öfa’anö fefu
ni’andrögu khöu. Alangu zui ma’ifu dödögu börö da’ö diterjemahkan menjadi Ibu
tidak rela saya bersahabat dengan ular itu dan menolak semua permohonan

Penghilangan
(Teknik triplet)
018/LMNNh.5/LLMN-h.4

saya.” Kemudian, dengan melakukan teknik penghilangan Börö manö ndra’o da’a
fefu enaö dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari TSu.
“Oh.....sayang,” jawab ibunya penuh
iba. “Jangan sedih. Ibu pasti
menyediakan segala permohonanmu
itu.”

“Alai onogu,”
(Oh sayang)
imanö

inania.

(jawab) (ibunya penuh iba)
“Böi busi sibai dödöu.
(Jangan terlalu sedih)
Ufa’anö
(bu pasti menyediakan)
fefu

niandröu

andrö

(segala) (permohonanmu) (itu)
Teknik harfiah
(Teknik tunggal)
019/LMNNh.6/LLMN-h.4

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan
penerjemahan kata demi kata.
Baero da’ö,

so zabölö zinofunofu dödö

(Selanjutnya) (ada) (pertanyaan)
ninania.

(hati)

Hana manö ua wa oi i’ila

(ibunya) (Kenapa) (selalu) (dia ketahui)
ono andrö fefu

Selanjutnya, sang ibu tidak hentihentinya
merenungkan
tentang
bayinya yang bicara di dalam
rahimnya dan tentang barang-barang
yang dimintanya itu, ia juga heran
bagaimana sang bayi mengetahui apa
yang sedang dipikirkan ibunya.

ni’angeraigönia

(anak) (itu) (semua) (yang dipikirkannya)
sanandrösa ba khönia.
(tentang)
Teknik
harfiah+
amplifikasi
(Teknik
kuplet)
020/LMNNh.6/LLMN-h.5

(dirinya)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + amplifikasi.
Teknik harfiah dilakukan oleh penerjemah dengan menerjemahkan kata demi kata.
Teknik amplifikasi, dengan menambahkan bayinya yang bicara di dalam rahimnya
dengan tujuan untuk memperjelas bahwa bayi yang bicara itu adalah bayi yang belum
lahir masih berada dalam rahim ibunya.
Hadia

so niwa’öu khögu?

(Apakah)(ibu menanyakan sesuatu pada saya)

Apakah ibu menanyakan sesuatu pada
saya?

Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
021/LMNNh.6/LLMN-h.6

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan
penerjemahan kata demi kata. Hadia so niwa’öu khögu?diterjemahkan menjadi
Apakah ibu menanyakan sesuatu pada saya? Hal ini dilakukan oleh penerjemah
karena adanya kesamaan bahasa Nias dan Bahasa Indonesia.
Bagaimana kamu tahu apa yang ada
dalam hatiku?

Hadia ua mbörö wa ö’ila
(Bagaimana) (kamu tahu)
manö ziso

ba

dödögu?

(apa yang ada) (dalam) (hatiku)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
022/LMNNh.6/LLMN-h.6

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan
penerjemahan kata demi kata.



öila

sawa

tou

(Tidak) (tahu) (bahwa) (dibawah)
dödöu

so

Penyebabnya yaitu saya
berada di bawah jantung itu.

sendiri

ndra’o.

(jantungmu) (berada) (saya)
Da’ö

mbörö

wa

fefu

(Itu) (sebabnya) (bahwa) (semua)
waö-waö wangera-ngerau
(isi)

(pikiranmu)

oi isösö

dödögu.

(dirasakan) (hatiku)
Teknik
modulasi
(Teknik
tunggal)
023/LMNNh.6/LLMN-h.6

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi yaitu kalimat
negatif dari TSu, Lö öila sawa tou dödöu so ndra’o. Da’ö mbörö wa fefu waöwaö wangera-ngerau oi isösö dödögu diterjemahkan menjadi kalimat positif pada
TSa, yaitu Penyebabnya yaitu saya sendiri berada di bawah jantung itu.
Noa nogu. Noa sa’ae

Oh sayangku. Ibu mengerti sekarang

(Oh sayangku) (sudah)
u’ila

da’ö nogu.

(ibu mengerti) (sekarang) (nak)
Teknik harfiah
(Teknik tunggal)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan
penerjemahan kata demi kata.

024/LMNNh.6/LLMN-h.6

Huhugö le !!!
(Ungkapan kebahagiaan)
Sökhi

sibai

ninagu!!!
-

(Baik) (sekali) (ibuku)
Irongo

fefu

zomasi masi nononia.

(Didengar) (semua) (keinginan) (anaknya)
Teknik
penghilangan
(Teknik
tunggal)
025/LMNNh.6/LLMN h.6

Data di atas menggunakan teknik penghilangan, yaitu melakukan penghilangan
secara keseluruhan, tetapi penghilangan itu menyebabkan pesan tidak tersampaikan
ke TSa. Kata Huhugö le !!! Sökhi sibai ninagu!!! Irongo
fefu zomasi masi
nononia, tidak diterjemahkan oleh penerjemah ke dalam BSa.
Sindruhu

wa

ina

solomasi

ia.

(Sungguh) (bahwa) (ibu) (penyayang) (dia)
Ina

sonoro

ia.
-

(Ibu) (yang melahirkan) (dia)
Ina

sisökhi

amuata.

(Ibu) (yang baik) (kelakuan)
Teknik
penghilangan
(Teknik
tunggal)
026/LMNNh.6/LLMN h.6

Data di atas menggunakan teknik penghilangan, ungkapan di atas bermaksud sebagai
ungkapan pujian bayi itu kepada ibunya yang selalu mendengarkan permohonannya.
Sebenarnya ungkapan itu masih bisa diterjemahkan namun, penerjemah telah
melakukan penghilangan atau tidak diterjemahkan ke TSa, akibatnya makna kalimat
itu tidak tersampaikan ke TSa.
Maiki’iki

ira.

(Tertawa-tawa) (mereka)
Omuso

sibai

dödöra.

(Bahagia) (sekali) (hati mereka)
Lafagemagema manö wehedera
(Saling bergantian) (bicara mereka)
Irugi

atage

ira.

(Sampai) (lelah) (mereka)
Teknik
penghilangan
(Teknik

Data di atas menggunakan teknik penghilangan, yaitu menghilangkan Maiki’iki
ira. Omuso sibai dödöra. Lafagemagema manö wehedera rugi atage ira. Sebenarnya
teks itu masih bisa diterjemahkan namun, penerjemah telah melakukan penghilangan

tunggal)
027/LMNNh.6/LLMN-h.6

sehingga terdapat pesan yang tidak tersampaikan pada TSa.
Ha’uga

wawa

aefa

da’ö,

(Beberapa) (bulan) (setelah) (itu)
tumbu nono andrö.
(lahir) (anak) (itu)
Labe

töi nia

Setelah beberapa bulan, sang ibu
melahirkan seorang anak laki-laki.
Mereka
menamakannya
Laowömaru. Laowömaru tumbuh
besar, sehat dan kuat. Setiap orang di
negeri itu menyayanginya.

Laowömaru.

(Diberi) (namanya) (nama orang)
Itugu

ebua

ia

ba

idugu

(Semakin) (besar) (dia) (dan) (semakin)
sökhi gamuata nia,
(baik) (kelakuannya)


famaedo

wa’asökhi

(tidak ada) (perbadingan) (ketampanan)
ba

fa’abölö nia.

(dan) (kekuatannya)
Fefu

niha oi sangomasi’ö Laowömaru.

(Semua) (orang) (menyayangi) (nama orang)
Teknik
harfiah+
partikularisai+
modulasi +
penghilangan
(Teknik
kwartet)
028/LMNNh.7/LLMN-h.6
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)

Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + partikularisasi + modulasi +
penghilangan. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata Ha’uga wawa
aefa da’ö diterjemahkan menjadi Setelah beberapa bulan. Teknik partikularisasi
terlihat pada kata nono diterjemahkan menjadi seorang anak laki-laki. Teknik
modulasi, yaitu perubahan sudut pandang, kalimat pasif dari TSu Labe töi nia
Laowömaru menjadi kalimat aktif pada TSa Mereka menamakannya Laowömaru.
Kemudian, penerjemah melakukan teknik penghilangan yaitu menghilangkan sökhi
gamuata nia dan tidak ada yang melebihi ketampanan.
Haria,

ulö satua ba safaito.

Haria, si ular tua dan ganas

(nama ular) (ular) (tua) (dan) (ganas)
Data di atas menggunakan teknik harfiah, yaitu penerjemah menerjemahkan kata
demi kata.

029/LMNNh.7/LLMN-h.7

Haria merupakan ular tua dan besar
penghuni lautan sekeliling pulau
(nama ular) (ular) (tua) (dan) (ganas) (sekali) Nias.
Haria,

ulö satua ba safaito sibai.

Ya’ia razo gulö fondrege wa’esolo
(Dia) (raja) (ular) (paling) (gemuk)
si’oroi mbawa gatumbukha.
(dari)
Teknik harfiah
+ adaptasi
(Teknik
kuplet)
030/LMNNh.7/LLMNh.6

(arah utara)

Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + adaptasi, yaitu penerjemah
menerjemahkan kata demi kata dan teknik adaptasi yaitu Ya’ia razo gulö fondrege
wa’esolo si’oroi mbawa gatumbukha diterjemahkan menjadi penghuni lautan
sekeliling pulau Nias.


famaedo

wa’anau,

(Tak ada) (perbandingan) (panjang)
fa’esolo

ba

fa’abölönia.

(kegemukan) (dan) (kekuatannya)
Fa’ebuania ezai

hili

Lölömatua.

(Besarnya)(seperti) (gunung) (nama gunung)
Tandrunia

zai

hili-hili danö.

(Tanduknya) (seperti) (bukit)
Sörinia

mane

hili

(Punggungnya) (seperti) (gunung)
Maziaya.
(nama gunung)
Kana-kana nidanö budu-budu
(Percikan) (air) (pada ujung)
za’ania manö tola

ahöndrö

(kukunya) (saja) (bisa) (tenggelam)
ngafulu

göfa sebua,

(puluhan) (kapal) (besar)

-

mendrua manö sa’ae nowo ba tundraha
(apalagi)
niha

(sampan)(dan) (perahu)

mbanua.

Ambö na’i

da’ö

(orang) (kampung) (kurang terasa) (itu)
daoledaole ngeluania.
(kunyahan) (giginya)
Sindruhu wamoalitö mbawania.
(Sungguh) (berapi) (mulutnya)
Mohokha

mbuda wamaigi ya’ia.

(Merinding) (kita) (melihatnya)
Teknik
Penghilangan

Data di atas menggunakan perpaduan teknik penghilangan secara keseluruhan
sehingga pesan tidak tersampaikan pada TSa.

(Teknik
tunggal)

031/LMNNh.7/LLMN-h.6

Keganasannya menjadi buah bibir
orang dari generasi ke generasi. Tak
terhitung jumlah kapal dan perahu
yang ditelannya. Apalagi jumlah
manusia
yang
telah
menjadi
korbannya. Tak seorangpun yang
berani
menantangnya.
Apalagi
membunuhnya, mendekatinya saja
orang sudah ketakutan.

-

Teknik
penambahan

Data di atas menggunakan teknik penambahan, namun melakukan penambahan yang
terlalu berlebihan akan mengakibatkan ketidak akuratan terjemahan.

(Teknik
tunggal)
032/LMNNh.8/LLMN-h.6

Asese

irongo

Laowömaru duria

(Sering) (didengar) (nama orang) (tenang)
wa’abölö

ba

fa’afaito

Haria.

(kekuatan) (dan) (keganasan) (nama ular)

Laowömaru sering mendengar
tentang Haria. Dia hanya diam saja
bila orang membicarakan ular tua itu.
Namun, penderitaan orang akibat ulah
Haria menjadi gigitan hati bagi
Laowömaru.

Ibe sibai mbörö dalingania
(Dia hanya diam mendengarnya)
na

ladunödunö

(kalau) (orang membicarakan)
hadia

nilau

Haria

andrö.

(apa) (yang dilakukan) (nama ular) itu
Irugi Laowömaru
(hingga) (nama orang)
fa’asöndru dödö na

lafatunö

(merasa sedih) (kalau) (membicarakan)
wa’amarasera

ibe

Haria.

(penderitaanmereka)(akibat ulah)(nama ular)
Teknik
harfiah +
transposisi+
adaptasi

Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + transposisi + adaptasi. Teknik
harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata. Teknik transposisi
dilakukan karena lazimnya bahasa Nias diawali dengan predikat + subjek,
sedangkan bahasa Indonesia pola kalimatnya Subjek + Predikat, Asese irongo
Laowömaru diterjemahkan menjadi Asese irongo Laowömaru, kemudian
penerjemah menggunakan teknik adaptasi yaitu fa’asöndru dödö diterjemahkan
menjadi gigitan hati.

(Teknik triplet)
033/LMNNh.8/LLMN-h.6

“Alai

wangandrö

nono wa’örisagu

(Betapa) (malangnya) (anak) (bangsawan)
andre! Hawa’aratö aefa
(ini)

ira

ba

(kapan lagi) (lepas) (mereka) dari

wamakao

Haria”,
-

(siksaan) (nama ular)
hedehede

Laowömaru bakha ba

(kata-kata) (nama orang) (di dalam)
dödönia.
(hatinya)
Teknik
penghilangan

Data di atas menggunakan teknik penghilangan secara keseluruhan sehingga terdapat
pesan tidak tersampaikan pada TSa.

(Teknik
tunggal)
034/LMNNh.8/LLMN-h.6

Meno

ebua

Laowömaru,

(Setelah) (cukup dewasa) (nama orang)
möi

ia

Setelah Laowömaru cukup dewasa, ia
pergi ke laut untuk melihat Haria.

ba nasi bawamaigi Haria.

(pergi) (dia) (ke) (laut) (melihat) (nama ular)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
035/LMNNh.8/LLMN-h.8

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu dengan
menerjemahkan kata demi kata.

Laowömaru berdiri di pantai, ia
melihat Haria yang sedang berenang.

Mosindro Laowömaru
(Berdiri) (nama orang)
ba dete gara sebua

siso

ba nasi,

(di) (atas) (batu) (besar) (yang ada)(di) (laut)
ifaigi

Haria

moroi

ba zaröu

(dilihat) (nama ular) (dari) (tempat jauh)
sahou-hou wolangi.
(Sedang) (berenang)
Teknik

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi +
generalisasi. Teknik harfiah, menerjemahkan kata demi kata sahou-hou wolangi
harfiah +
diterjemahkan dengan sedang berenang. Teknik transposisi terlihat pada kata kerja
Mosindro berada di awal kalimat di TSu dan diikuti oleh Subjek Laowömaru.
transposisi +
Karena pola kalimat pada TSu (Nias) adalah Predikat + Subjek, dan diterjemahkan
ke
TSa (Indonesia) menjadi Laowömaru berdiri. Terjadi pergeseran dari subjek
generalisasi
menjadi predikat karena bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek +
(Teknik triplet) Predikat. Kemudian, teknik generalisasi ba dete gara sebua siso ba nasi
diterjemahkan menjadi di pantai, jadi diterjemahkan dari yang spesifik menjadi
umum.
036/LMNNh.8/LLMN-h.8

Ifahatö-hatö ia

ma’ifu

ba nasi

(Didekatkan) (dia) (sedikit) (ke) (laut)
Laowömaru.

I’osisiö

sibai

(nama orang) (Diperhatikan) (sekali)
Wamaigi khalakhala mboto

Haria.

(melihat) (seluruh) (tubuh) (nama ular)

Laowömaru mendekatkan diri ke
laut dan berdiri di atas puncak gua
si ular. “Dimana bagian tubuhnya
yang
dapat
dipotong
sekali
hentakan?” tanya Laowömaru, sambil
memperhatikan seluruh tubuh Haria
yang sedang mendekatinya.

omasi

i’ila

hezo

gamaudu

(ingin) (dia tahu) (dimana)
Mbotonia

sise-ise

(letak)
sitola

aetu

(tubuhnya) (yang kecil) (yang bisa) (putus)
namutaba

hasakali

falisi.

(kalau dipotong) (hanya sekali) (hentakan)
Teknik
harfiah
transposisi +
amplifikasi +
modulasi
(Teknik
kwartet)
037/LMNNh.8/LLMN-h.8

Teknik
harfiah
adaptasi +
reduksi
(Teknik
triplet)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi +
amplifikasi + modulasi. Teknik transposisi ditunjukkan pada kata kerja Ifahatö-hatö
ia Karena pola kalimat pada TSu adalah Predikat + Subjek, dan diterjemahkan ke
TSa menjadi Laowömaru mendekat. Jadi, terjadi pergeseran dari subjek menjadi
predikat karena bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek +
Predikat. Kemudian, teknik amplifikasi yaitu penerjemah menambahkan dan
berdiri di atas puncak gua si ular. Sedangkan teknik modulasi adalah perubahan
sudut pandang dari kalimat tidak langsung dalam bentuk kalimat positif di TSu omasi
i’ila hezo gamaudu mbotonia sise-ise sitola aetu namutaba hasakali falisi menjadi
kalimat langung dan menjadi kalimat tanya pada TSa, “Dimana bagian tubuhnya
yang dapat dipotong sekali hentakan?”
Me arörö
Laowömaru
(Ketika sedang) (nama orang)
Wamaigi
mboto Haria,
(memperhatikan) (tubuh) (nama ular)
no idoro wolangi
(tiba-tiba) (meluncur)
khö
Laowömaru,
(ke arah) (nama orang)

Ketika Laowömaru sedang
memikirkan tentang tubuh si ular itu,
tiba-tiba Haria meluncur ke arahnya
secepat suara sambil
menghamburkan api dari mulutnya.

hulö wa’alio nangi
wa’alionia
(secepat) (angin) (kecepatannya)
ituragö
galitö sebua moroi ba
(dia menyemburkan) ( api) (besar) (dari)
mbawa nia. Omasi menaö itunu
(mulutnya) (ingin) (dia membakar)
önia
Laowömaru.
(makanannya) (nama orang)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi + reduksi.
Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, Me arörö
Laowömaru
wamaigi mboto, Haria, no idoro wolangi khö Laowömaru diterjemahkan menjadi
Ketika Laowömaru sedang memikirkan tentang tubuh si ular itu, tiba-tiba Haria
meluncur ke arahnya Teknik adaptasi terlihat pada frasa hulö wa’alio nangi
diterjemahkan menjadi secepat suara. Teknik reduksi ditunjukkan dengan
penghilangan frasa wa’alionia dan Omasi menaö itunu önia Laowömaru. Akibat
penghilangan ini menimbulkan hilangnya makna.

038/LMNNh.8/LLMN-h.8

“He talifusö!” Mokira Laowömaru.
(Teman)

(teriak) (nama orang)

“Böi

fakao

“Teman!”
teriak
Laowömaru.
“Jangan menyakiti saya”.
Siapa kamu? Tanya Haria

ndra’o”.

Laowömaru.

(Jangan) (menyakiti) (saya)
Haniha ndra’ugö?
(Siapa) (kamu)
Isofu khönia Haria.

Laowömaru.

(Tanya) (nama ular) (nama orang)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
039/LMNNh.8/LLMN-h.8

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan
menerjemahkan kata demi kata.

Hana

wamöi’ö

ba da’a?

(Kenapa) (datang kamu) (di) (sini)
Hadia

nihalöu?

Apa maksudmu datang di sini?
Tanya Haria sambil menghentikan
menghamburkan api dari mulutnya.

(Apa) (yang kamu ambil)
Isasakö

wanofu

khönia

.

(Didesak)(menanyakan)(padanya)
Haria
(nama ular)
Teknik
amplifikasi+
modulasi+
penghilangan

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan teknik amplifikasi +
modulasi + penghilangan, yaitu merubah sudut pandang Hana wamöi’ö ba da’a?
diterjemahkan menjadi Apa maksudmu datang di sini? dan kalimat Isasakö wanofu
khönia Haria diterjemahkan menjadi tanya haria. Teknik amplifikasi dengan
menambahkan sambil menghentikan menghamburkan api dari mulutnya. Kemudian,
teknik penghilangan Hadia nihalöu? Karena pertanyaan itu sama dengan pertanyaan
sebelumnya sehingga penerjemah menghilangkan pada teks sasaran.

(Teknik
triplet)
040/LMNNh.8/LLMN-h.8

Haria...,

omasido

fahuwu

(nama ular) (ingin saya) (berteman)
khöu.
(denganmu)

Itema linia Laowömaru.
(jawab) (nama orang)

Haria....., saya ingin berteman
denganmu”, jawab Laowömaru.

Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
041/LMNNh.8/LLMN-h.8

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan
menerjemahkan kata demi kata.

Fahuwu

Berteman denganku?” tanya Haria tak
percaya.

khögu?

(Berteman) (denganku)
Oi tekea

Haria me irongo da’ö.

(Tak percaya) (nama ular) (mendengar) (itu)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
042/LMNNh.9/LLMN-h.8

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan
menerjemahkan kata demi kata.

Ya’ia omasido fahuwu khöu,
(Ia) (berteman) (denganmu)
iforege

wangumaö Laowömaru.

(Didesak) (mengatakan) (nama orang)
“No

oya

Ia......, berteman denganmu Haria,
jawab Laowömaru meyakinkan.
Sudah banyak kapal, perahu, ikan dan
manusia
yang
telah
menjadi
korbanmu. Jadi tak ada temanmu
lagi. Setiap orang membecimu di
pulau ini.

sibai sa’ae göfa, owo,

(sudah) (banyak) (sekali) (kapal) (perahu)
i’a

ba

niha

sino itölö.

(ikan) (dan) (manusia) (yang sudah ditelan)
Lö hadöi sa’ae

awöu

ba zisagörö

(Tidak ada) (lagi) (temanmu) (di) (seluruh)
tanö niha

andre.

(pulau Nias) (ini)
Oi fatuwu

ira

khöu.

(benci) (mereka) (padamu)
Teknik
harfiah +
modulasi
(Teknik
kuplet)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik
harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Ya’ia omasido fahuwu
khöu, iforege
wangumaö Laowömaru. “No oya sibai sa’ae göfa, owo, i’a ba
niha . diterjemahkan menjadi Ia......, berteman denganmu Haria, jawab Laowömaru
meyakinkan. Sudah banyak kapal, perahu, ikan dan manusia. Kemudian, Lö hadöi
sa’ae
awöu
ba zisagörö tanö niha
andre. Oi fatuwu
ira
khöu
diterjemahkan menjadi Jadi tak ada temanmu lagi. Setiap orang membecimu di pulau
ini. Sedangkan teknik modulasi tampak pada perubahan sudut pandang yaitu sino
itölö ditunjukkan kepada orang ketiga tunggal dan diterjemahkan menjadi menjadi

korbanmu ditunjukkan kepada orang kedua tunggal.
043/LMNNh.9/LLMN-h.9

Börö da’ö,

möido khöu ba da’a,

(Karena itu) (datang saya) (ke) (sini)
wamakhai

fahuwusa

Sebab itu, saya datang di sini untuk
menjalin persahabatan denganmu.

ba

(untuk menjalin) (persahabatan) (dan)
fatalifusöta.
(persaudaraan)
Teknik
harfiah +
modulasi

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik
harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Börö da’ö,
möido khöu
ba da’a diterjemahkan menjadi Sebab itu, saya datang di sini. Sedangkan teknik
modulasi yaitu wamakhai
fahuwusa
ba fatalifusöta.diterjemahkan menjadi
untuk menjalin persahabatan denganmu.

(Teknik
kuplet)
044/LMNNh.9/LLMN-h.9

Omasi

ndra’ugö na

tafakhai

(Setujukah) (kamu) (kalau) (kita menjalin)
wahuwusa

ba

Setujukah kamu akan persahabatan
ini?

fatalifusöta,

(persahabatan)(dan)(persaudaraan)
Haria?”
(nama ular)
Teknik reduksi Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi yaitu melakukan
penghilangan secara parsial, dengan mengilangkan frasa na tafakhai dan ba
(Teknik
fatalifusöta, Haria, walaupun dilakukan reduksi namun, tidak menimbulkan
tunggal)
hilangnya pesan ke TSa.
045/LMNNh.9/LLMN

Ihonogö

ia

Haria.

(Ditenangkan) (dia) (nama ular)
Ibato

wowuraisi

galitö
-

(Dihentikan) (menyemburkan) (api)
khö

Laowömaru.

(kepada) (nama orang)
Teknik
penghilangan

Data di atas menggunakan teknik penghilangan sehingga makna kalimat itu tidak
tersampaikan ke TSa.

(Teknik tunggal)
046/LMNNh.9/LLMN-h.9

Ibasi-basi tödö nia

wa

sindruhu

(Dipertimbangkan) (bahwa) (benar)
nidunö-dunö

Laowömaru andre.

(yang dibicarakan) (nama orang) (ini)
Lö sa’ae

awögu

Haria mempertimbangkan usulan
Laowömaru. “Betul juga,” bisik Haria
dalam hati. “Aku sudah tidak ada
teman lagi. Semua orang di pulau
ini
sungguh
membenciku,”
tambahnya dalam hati.

ba danö niha

(Tidak ada lagi) (temanku) (di) (pulau Nias)
andre.Oi fatuwu ira
(ini)

khögu,

(Benci) (mereka) (padaku)

imanö

tödönia

(Tambahnya) (dalam hatinya)
ulö satua andrö.
(ular) (tua) (itu)
Teknik
harfiah +
modulasi
(Teknik
kuplet)
047/LMNNh.9/LLMN-h.9

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik
harfiah, menerjemahkan kata demi kata dan teknik modulasi ditunjukkan pada
kalimat pasif pada TSu Ibasi-basi tödö nia diterjemahkan menjadi kalimat aktif pada
TSa Haria mempertimbangkan, dan kalimat negatif di TSu Lö sa’ae awögu ba danö
niha andre menjadi kalimat aktif pada TSa Semua orang di pulau ini sungguh
membenciku.
“Saohagölö

“Baiklah........., aku ingin berteman
denganmu. Sekarang kita sudah
berteman,” tegas Haria.

Laowömaru,

(Terima kasih) (nama orang)
“imanö Haria.

“Omasido

fahuwu

(Kata) (nama ular) (ingin saya) (berteman)
khöu.

No sa’ae

sifahuwu

(denganmu) (sudah menjadi) (berteman)
ba sifatalifusö

ita i’oroi ma’ökhö.

(dan) (bersaudara) (kita) (mulai) (hari ini)
Teknik reduksi Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi yaitu melakukan
penghilangan secara parsial ungkapan Saohagölö Laowömaru dan sifatalifusö ita
(Teknik
i’oroi ma’ökhö. Kemudian dipadatkan menjadi Baiklah........., aku ingin berteman
tunggal)
denganmu. Sekarang kita sudah berteman,” tegas Haria.

048/LMNNh.10/LLMNh.10

“Saohagölö

“Terima kasih Haria,” Kata
Laowömaru senang.

Haria.

(Terima kasih) (nama ular)
Omuso

sibai dödögu

wanema liu,”

(Senang) (sekali) (hatiku) (mendengarmu)
Imanö

göi

khönia

Laowömaru.

(Jawabnya) (juga) (padanya) (nama orang)
Teknik
harfiah+
reduksi
(Teknik
kuplet)
049/LMNNh.10/LLMNh.10

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi. Teknik
harfiah Saohagölö Haria diterjemahkan menjadi Terima kasih Haria. Teknik
reduksi, yaitu melakukan penghilangan ungkapan Omuso sibai dödögu wanema liu,
walaupun dilakukan penghilangan namun, tidak terjadi penghilangan makna ke TSa,
tetapi penghilangan itu bertujuan untuk memadatkan kalimat sehingga menjadi lebih
efektif.
Aefa da’ö,

itou’ö tou

föna

(Setelah) (itu) (diserahkan) (di depan)
Haria

siwa

lou

wino,

(nama ular) (sembilan) (karung) (pinang)
siwa

Lalu sebagai tanda persahabatan
Laowöru mempersembahkan kepada
Haria Sembilan karung pinang,
Sembilan karung sirih, Sembilan
karung tembakau, Sembilan karung
gambir dan sembilan karung kapur
sirih

lou dawuo,

(sembilan) (karung) (sirih)
siwa

lou

mbago,

(sembilan) (karung) (tembakau)
siwa

lou

gambe

ba

(sembilan) (karung) (gambir) (dan)
siwa

lou

mbetua.

(sembilan) (karung) (kapur)
Teknik
harfiah +
amplifikasi
(Teknik
kuplet)
050/LMNNh.10/LLMN-

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + amplifikasi.
Teknik amplifikasi yaitu melakukan penambahan Lalu sebagai tanda persahabatan
untuk memperjelas kepada pembaca maksud yang disampaikan oleh penulis.
Kemudian teknik harfiah ditunjukan pada terjemahan frasa siwa lou wino menjadi
sembilan karung pinang, siwa lou dawuo menjadi sembilan karung sirih, siwa lou
mbago menjadi sembilan karung tembakau, siwa lou mbetua menjadi sembilan
karung kapur sirih.
I’otarai

da’ö, asese

Laowömaru

(Sejak) (saat itu) (sering) (nama orang)

Sejak saa itu, Laowömaru sering ke
laut untuk melihat Haria. Kadang-

h.10

möi

kadang keduanya bertukar pikiran.

ba nasi ba wamaigi

(pergi) (ke) (laut) (untuk melihat)
Haria.

Asese

(nama ular)(sering)
fahuhuo

ira.

(bertukar pikir) (keduanya)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
051/LMNNh.11/LLMNh.11
Teknik
harfiah+

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan
penerjemahan kata demi kata.

Böröta

ndrulu

ba guli nasi.

Asal usul gelombang samudera.

(Asal usul) (gelombang) (di) (laut)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + kreasi diskursif.
Teknik harfiah adalah kata demi kata dan teknik kreasi diskursif yaitu
menerjemahkan keluar dari konteks. Frasa guli nasi diterjemahkan dengan samudra.

kreasi diskursif
(Teknik
kuplet)
052/LMNNh.11/LLMNh.11

Teknik
penambahan
(Teknik
tunggal)

053/LMNNh.11/LLMNh.11

Beberapa
tahun
kemudian,
Laowömaru turun ke laut. Kali ini
berbeda dari yang biasa. Laowömaru
berbeda dari yang biasa. Laowömaru
mengenakan pakaian perang dan
pedang besar di pinggangnya.

-

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penambahan dengan tujuan
untuk memperjelas informasi kepada pembaca, namun penambahan yang berlebihan
dapat mempengaruhi kualitas terjemahan menjadi tidak baik.

Me irugi

nasi,

ifaöga

hörönia

(Setibanya) (di laut) (diangkat) (matanya)
Laowömaru. Oroma
(nama orang) (nampak)
khönia

Haria,

Setiba di laut, ia melihat Haria sedang
berenang dengan santainya.

(olehnya) (nama ular)
no’ihouhou wolangi

ba guli nasi.

(sedang) (berenang) (di)
Teknik
harfiah+
reduksi
(Teknik
kuplet)
054/LMNNh.11/LLMNh.11

(laut)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi. Teknik
harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, Me irugi nasi diterjemahkan
menjadi Setiba di laut. Teknik reduksi yaitu menghilangkan secara parsial dengan
tujuan untuk memadatkan suatu informasi dari TSu ke TSa ifaöga hörönia
Laowömaru. Oroma khönia Haria, no’ihouhou wolangi ba guli nasi dipadatkan
menjadi ia melihat Haria sedang berenang dengan santainya.
Ifahatö ia

Laowömaru
mendekatinya
dan
berkata padanya, Haria, kita sudah
cukup lama bersahabat.

Laowömaru,

(Didekatkan) dia (nama orang)
imane

khönia,

“He Haria,

(berkata) (padanya) (Hi, nama ular)
no

ara sibai

fahuwu

ita.

(sudah) (cukup lama) (bersahabat) (kita)
Teknik
harfiah +
transposisi
(Teknik
kuplet)
055/LMNNh.11/LLMNh.11

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik
harfiah adalah menerjemahkan kata demi kata imane khönia diterjemahkan menjadi
berkata padanya dan transposisi yaitu perubahan gramatikal. Pola kalimat bahasa
Nias, lazimnya predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa
Indonesia, lazimnya Subjek mendahuli predikat (S + P), Ifahatö ia Laowömaru
diterjemahkan menjadi Laowömaru mendekatinya dan no ara sibai fahuwu ita
diterjemahkan menjadi kita sudah cukup lama bersahabat.
Iada’a, hadia
(Sekarang) (apa)

Sekang apa yang engkau perlihatkan
kepada
saya
sebagai
bukti
persahabatan kita?

ni’oroma’öu
(yang engkau perlihatkan)
khögu

sitobali tanda

(kepada saya) (sebagai bukti)
wahuwusada?
(persahabatan kita)
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, penerjemah
menerjemahkan kata demi kata.

056/LMNNh.12/LLMNh.11

Samudra ini adalah milikku dan tak
satupun yang mampu merebutnya
dari tanganku, baik ular atau binatang
apapun yang mampu merebutnya dari
tanganku, baik ular atau binatang
apapun apalagi manusia sendiri,”
tegas Haria penuh percaya diri.

-

Teknik
penambahan
(Teknik
tunggal)
057/LMNNh.12/LLMNh.11

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan penambahan dengan tujuan untuk
memperjelas informasi kepada pembaca, tatapi penambahan yang berlebihan, dapat
menimbulkan distorsi makna akibatnya terjemahan tidak akurat.

Lau talifusö, ”itema linia
(baik sahabat)

Haria.

(jawab) (nama ular)

Fakhölö’ö atö ndra’ugö ba
(pandanglah)
gulinasi

sebolo

“Baiklah sahabat. Saya akan
memperlihatkan kepadamu daerah
kekuasaanku.

faigi

(dan) (lihat)
andrö.

(lautan) (yang luas) (disana)
da’ö fefu

oi okhötagu”.

(itu) (semua) (daerah kekusaanku)
Teknik

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi +
modulasi. Teknik harfiah Lau talifusö diterjemahkan menjadi Baiklah sahabat.
harfiah +
Teknik reduksi, penerjemah melakukan penghilangan secara parsial Lau
talifusö,”itema linia Haria informasi itu dipadatkan menjadi “Baiklah sahabat. Jadi
reduksi +
dengan melakukan reduksi maka informasi itu lebih singkat tanpa menghilangkan
modulasi
makna. Sedangkan, teknik modulasi yaitu perubahan sudut padang dari TSu ke TSa.
(Teknik triplet) Fakhölö’ö atö ndra’ugö ba faigi gulinasi sebolo andrö. Da’ö fefu oi okhötagu”
diterjemahkan menjadi Saya akan memperlihatkan kepadamu daerah kekuasaanku.
058/LMNNh.12/LLMNh.11

Saohagölö

Terima kasih teman, tapi......., tibatiba Laowömaru berhenti berbicara.

talifusö.

(Terima kasih) (teman)
Hiza sa......,

ibatogö

wehedenia

(tapi tiba-tiba) (dihentikan) (bicaranya)
Laowömaru.
(nama orang)
Teknik harfiah
+ transposisi

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik
harfiah dilakukan dengan menerjemahkan ungkapan Saohagölö talifusö menjadi
Terima kasih teman. Teknik transposisi, yaitu pola kalimat bahasa Nias, lazimnya

(Teknik
kuplet)
059/LMNNh.12/LLMNh.11

predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya
Subjek mendahuli predikat (S + P), ibatogö wehedenia Laowömaru diterjemahkan
menjadi Laowömaru berhenti berbicara.
Ifaigi ia

Haria

(Dilihat) (dia) (nama ular)
Tokea

ia

Ia agak gugup meneruskan katakatanya.

ma’ifu me adö’u-dö’u

(Terkejut) (dia) (sedikit) (meneruskan)
wehede

Laowömaru.

(perkataan) (nama orang)
Teknik reduksi
+ modulasi
(Teknik
kuplet)
060/LMNNh.12/LLMNh.11

Terjemahan di atas menggunakan teknik reduksi + modulasi. Teknik reduksi
dilakukan dengan menghilangkan Ifaigi ia Haria. Kemudian, teknik modulasi yaitu
mengubah sudut pandang Tokea ia ma’ifu me adö’u-dö’u wehede Laowömaru
diterjemahkan menjadi Ia agak gugup meneruskan kata-katanya.
börö da’ö, imane,
(karena) (itu) (katanya)
“Hana

Tapi apa? Tanya Haria sambil
memandang Laowömaru gelisah.

Laowömaru?

(Kenapa) (nama orang)
Hadia

zalua?

(apa) (yang terjadi)
Teknik reduksi
+ modulasi
(Teknik
kuplet)
061/LMNNh.12/LLMNh.11

Terjemahan di atas menggunakan teknik reduksi + modulasi. Reduksi ditunjukkan
pada menghilangkan börö da’ö, imane. Sedangkan teknik modulasi, yaitu merubah
sudut pandang “Hana Laowömaru? Hadia zalua? diterjemahkan menjadi Tapi apa?
Tanya Haria sambil memandang Laowömaru gelisah.
So

menaö

niwa’ögu,

(Ada) (yang mau) (saya utarakan)
ba aiwö ndra’o,
(tapi enggan saya)
ifahasu ia

Laowömaru,

(ditarikanya nafasnya (nama orang)
hulö

nasata’u sibai ia khönia.

(berpura-pura)(takut) (sekali) (dia) (padanya)

Saya enggan mengutarakannya, kata
Laowömaru, pura-pura takut pada
Haria.

Teknik
reduksi
(Teknik
tunggal)
062/LMNNh.12/LLMNh.11

Teknik
reduksi
(Teknik
tunggal)
063/LMNNh.12/LLMNh.11
Teknik harfiah
(Teknik
tunggal)
064/LMNNh.12/LLMNh.11

Data di atas diterjemahkan dengan teknik reduksi. Teknik reduksi yaitu melakukan
penghilangan secara parsial dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari bahasa
sumber sehingga lebih singkat dan jelas kepada pembaca maksud yang disampaikan
oleh penulis, yaitu menghilangkan ifahasu ia Laowömaru.

Jangan takut teman. Kan engkau
Tebai aiwö ba zimane!
(Tidak bisa) (malu) (seperti ini)
dan aku sudah lama berteman,” kata
Haria memberanikan Laowömaru.
Waö manö,

sata’u
ita
(Bilang saja)( tak ada) (yang taku) (kita)
ba gulidanö andre. Imanö
khönia
(di) (dunia) (ini) (katanya) (padanya)
Laowömaru.
(nama orang)
Data di atas diterjemahkan dengan teknik reduksi yaitu menghilangkan secara parsial
yaitu menghilangkan Waö manö, lö sata’u ita ba gulidanö andre dengan tujuan
untuk memadatkan informasi dari bahasa sumber sehingga lebih singkat dan jelas
kepada pembaca maksud yang disampaikan oleh penulis.

Saoha gölö

Terima kasih Haria

Haria.

(Terima kasih) (nama ular)
Data di atas diterjemahkan
menerjemahkan kata demi kata.

dengan

Omuso dödögu wamondrongo
(senang) (hatiku) (mendengar)

menggunakan

teknik

harfiah,

yaitu

Saya senang mendengarnya, sahut
Laowömaru.

da’ö, itema linia Laowömaru.
(itu)
Teknik
transposisi
(Teknik
tunggal)
065/LMNNh.12/LLMNh.11

(sahut)

(nama orang)

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik transposisi yaitu perubahan
gramatikal. Pola kalimat bahasa Nias, lazimnya predikat mendahului subjek (P + S),
sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya Subjek mendahului predikat (S + P).
Omuso dödögu diterjemahkan menjadi Saya senang mendengarnya.
“Esolo

sibai

mbagimö,

Haria

(Gemuk) (sekali) (lehermu) (nama ular)


famaedonia

ba gulidanö”

(Tak ada) (bandingannya) (di) (dunia)

“Lehermu besar sekali Haria.
Tak ada bandingannya di dunia ini”

Teknik
harfiah +
transposisi
(Teknik
kuplet)
066/LMNNh.12/LLMNh.12

Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik
harfiah adalah dengan menerjemahkan kata demi kata, Lö famaedonia ba gulidanö”
diterjemahkan menjadi Tak ada bandingannya di dunia ini. Sedangkan, teknik
transposisi, perubahan kategori gramatikal. Terjadi pergeseran unit yaitu pada Tsu:
KS + O, sedangkan pada TSa adalah: O + KS. “Esolo
sibai
mbagimö
diterjemahkan menjadi Lehermu besar sekali.
Tentu, leherku yang paling besar dan
kuat.

Haaaa....haaaaa.......,
(situasi terkejut)
atulö sibai da’ö
(benar) (sekali) (itu)

Teknik
reduksi+
modulasi
(T