Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam Tahun 2015

19

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat

peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan
mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan dan
keinginan pasien dengan tetap mengacu pada kode etik profesi. Dalam perkembangan
teknologi yang pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka rumah sakit dituntut
untuk terus melakukan peningkatan kualitas pelayanannya (Depkes RI, 2007).
Pada sistim pelayanan kesehatan di rumahsakit, di samping dokter, perawat
dan bidan jugamemiliki posisi yang sangat penting. Perawat merupakan ujung
tombak

baik


tidaknya

pelayanankesehatan

yang

diberikan

kepada

pasien

karenaselama 24 jam perawat selalu berinteraksi denganpasien. Pelayanan yang baik
tidak terlepas dariadanya komitmen dari perawat untuk memberikanpelayanan yang
baik kepada pasien (Kuntjoro, 2005).
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalami gangguan fisik, psikis dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan
kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki dan melakukan


1

2

20

rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam,
2008).
Profesi keperawatan sebagai salah satu bagian integral dari sistim kesehatan
dapat menjadi kunci utama disamping dokter dalam keberhasilan pelayanan
kesehatan/ rumah sakit. Dikatakan utama karena peran dan tanggung jawab secara
langsung berdampak pada hasil akhir pelayanan klien. Dengan semakin majunya
rumah sakit yang telah berkembang menjadi industri jasa yang kompleks, membuat
tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit juga
semakin tinggi, sehingga seluruh karyawan harus dapat bekerja secara profesional
untuk memberikan asuhan kesehatan kepada pasien/ klien (Sumijatun, 2010).
Pada umumnya perawat masih banyak melakukan pekerjaan yang sebetulnya
bukan menjadi tanggung jawabnya. Hal ini berdampak pada mutu pelayanan yang
belum optimal. Sebagian besar institusi pelayanan di Indonesia juga belum

mengembangkan jenjang karir perawat, sehingga pola penghargaan dan kesejahteraan
tenaga keperawatan akan berpengaruh pada kinerja (Sumijatun, 2010).Kinerja dapat
dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupakan suatu proses
tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja dan hasil
pekerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja (Wibowo, 2008).
Salah satu metode dalam menilai kinerja perawat yaitu dengan melihat standar
asuhan keperawatan (Nursalam, 2007). Standar asuhan keperawatan adalah acuan
untuk praktik keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat dan

21
3

dikembangkan untuk membantu perawat melakukan validasi mutu dan mengembakan
keperawatan.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja adalah kepuasan. Perawat
yang puas dengan pekerjaannya akan selalu hadir bekerja dan tidak akan terlambat
datang ketempat kerja, tidak akan pindah kerja, mempunyai komitmen terhadap
tujuan organisasi (rumah sakit) dan akan memiliki kesehatan fisik dan mental yang
baik (Aditama, 2007).
Menurut Robbins dan Judge (2011) dalam Wibowo (2014) memberikan

defenisi kepuasan kerja sebagai perasaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil
evaluasi dari karakteristiknya. Pekerjaan memerlukan interaksi dengan rekan sekerja
dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasional, memenuhi standar
kinerja, hidup dengan kondisi kerja kurang ideal dan semacamnya. Persoalannya
adalah bagaimana menentukan ukuran kepuasan kerja. Terhadap pekerjaan dan
imbalan yang sama, kepuasan orang dapat berbeda, orang yang satu dapat merasa
puas, sedangkan orang lainnya belum mendapatkan kepuasan. Survei yang dilakukan
ditempat kerja mengindikasikan bahwa pekerja yang puas cenderung semakin jarang.
Penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2003) yang berjudul “Faktor
intrinsik kerja dan hubungannya dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di unit
rawat inap Rumah Sakit H.Marzoeki Mahdi Bogor tahun 2003. Dengan jumlah
sampel 151 perawat diperoleh hasil bahwa sebagian besar (80,8%) perawat pelaksana
di Rumah Sakit H.Marzoeki Mahdi Bogor mengatakan tidak puas bekerja dan hanya
19,2% puas bekerja.

22
4

Rumah Sakit Sari Mutira Lubuk Pakam merupakan rumah sakit denganjumlah
105 tempat tidur. Jumlah perawat dan bidan dirawat inap yang tersedia67orang

dengan berbagai tingkat pendidikan,umur, jenis kelamin, lama bekerja dan status
kesehatan. Perawat sebanyak 52 orang dan bidan sebanyak 15 orang.Berdasarkan
studi pendahuluan didapat datakinerjayang memuaskan pada perawat di ruang rawat
inap Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam masih sangat rendah. Hal ini
dikarenakan tidak sesuai upah yang diterima dengan pekerjaan yang di kerjakan,
beban tanggung jawab yang tidak sesuai dengan jabatan yang diberikan, pelimpahan
tugas dari perawat senior yang ada kepada perawat junior yang menyebabkan
hubungan antar perawat kurang baik. Selain itu, diperoleh juga informasi keluhan dari
beberapa pasien dan keluarga pasien tentang pelayanan perawat yang kurang optimal.
Tabel 1.1. Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara
Lubuk Pakam 2014
Kinerja
Sangat tidak memuaskan
Kurang memuaskan
Cukup memuaskan
Memuaskan
Sangat memuaskan
Total

Jumlah

2
13
18
14
5
52

Presentase
3,84
25
34,62
26,92
9,62
100

Kinerja perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam
rata-rata berkinerja memuaskan dan sangat memuaskan adalah 36,54 % , dan yang
bekerja dibawah nilai memuskan adalah 63,46%.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik melakukan
penelitian pada Rumah Sakit Sari Mutira Lubuk Pakam dengan judul “Pengaruh


5
23

Kepuasan Kerjaterhadap Kinerja Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Sari Mutiara Lubuk Pakam Tahun 2015”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu apakah kepuasan kerja berpengaruhterhadap kinerja perawat di unit
Rawat Inap di Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam Tahun 2015?

1.3. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam tahun 2015.

1.4. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja perawat di unit rawat inap Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam tahun
2015.


1.5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk pihak manajemen dalam
pengelolaan sumber-sumber yang menjadi kepuasan kerja perawat yang akan
memengaruhi kepuasan pada pasien dan keluarga yang berdampak besar pada
mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.

6
24

2. Bagi program Studi Pascasarjana
Hasil penelitian ini untuk menambah kepustakaan tentang penerapan manajemen
sumber daya manusia rumah sakit.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.