PENGARUH RASIO LIKUIDITAS PROFITABILITAS. pdf

SKRIPSI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

Disusun oleh :

NAMA

: IBRAHIM IVAN

NO. MAHASISWA

N.P.M

PROGRAM STUDI

: STRATA - I

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI JAKARTA 2012

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y. A. I FAKULTAS EKONOMI JAKARTA TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA

: IBRAHIM IVAN

NO. MAHASISWA

PROGRAM STUDI

: STRATA - 1

JUDUL SKRIPSI

: PENGARUH

RASIO LIKUIDITAS,

PERTUMBUHAN, DAN PENILAIAN PASAR TERHADAP HARGA SAHAM

PERUSAHAAN PROPERTI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005- 2010.

PADA

Telah disetujui dan diterima baik oleh pembimbing skripsi guna melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y. A. I.

Jakarta,

Februari 2012

Disetujui oleh : Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Yuli Zein, MM)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi UPI Y. A. I

(Dr. Hj. Maiwarni Anwar, SE, MM)

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y. A. I FAKULTAS EKONOMI JAKARTA TANDA LULUS UJIAN KOMPREHENSIF

NAMA

: IBRAHIM IVAN

NO. MAHASISWA

PROGRAM STUDI

: STRATA - 1

JUDUL SKRIPSI

: PENGARUH

RASIO LIKUIDITAS,

PROFITABILITAS,

SOLVABILITAS, AKTIVITAS, PERTUMBUHAN, DAN PENILAIAN

PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2010.

Telah diuji dan dinyatakan lulus oleh Tim Penguji Komprehensif guna melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y. A. I.

Jakarta, 13 April 2012

Tim Penguji :

1. …………………………………........ (Dr. Hj. Maiwarni Anwar, SE, MM)

(Ketua Penguji)

2. ………………………...................... (Dr. Ir. Yuli Zein, MM)

(Pembimbing Materi)

3. …………………………………........ (Asri Warnanti, SE, MM)

(AnggotaPenguji)

SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA TULIS SENDIRI

Yang Bertanda Tangan di Bawah ini : Nama : Ibrahim Ivan NIM : 0814290094 Prodi : Manajemen Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya tulis sendiri. Apabila

saya mengutip – akan saya masukkan kedalam referensi buku atau daftar pustaka. Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dengan penuh rasa

tanggung jawab. Bilamana di kemudian hari saya terbukti melakukan plagiat (penjiplakan), maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia untuk dikenai sanksi pembatalan skripsi dan pencabutan gelar akademik saya, serta siap dituntut dihadapan lembaga peradilan maupun instansi yang berwenang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Jakarta, Februari 2012

(Ibrahim Ivan) NIM : 0814290094

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Persada Indonesia

Y.A.I Jakarta dengan judul “ Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas, Pertumbuhan dan Penilaian Pasar terhadap Harga Saham pada Perusahaan Properti yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat masukan baik saran maupun bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada:

1. Bapak H. Julius Sjukur selaku Ketua Yayasan Administrasi Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. H. Yudi Yulius, MBA selaku Rektor Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

3. Ibu Dr. Hj . Maiwarni Anwar, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

4. Bapak Syahruddin, SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

5. Bapak Dr . Ir. Yuli Zein, MM. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan yang berguna serta mengarahkan penulis hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Para dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

7. Bapak indra Soekajat Hadikoesoemo selaku manajer Pusat Referensi Pasar Modal serta Seluruh karyawan Pusat Referensi Pasar Modal yang telah membantu memberikan data-data dan informasi untuk penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua, Papa, mama, Kakak ,Om, Tante, Kakek, Nenek dan Sepupuku-sepupuku, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya selama ini serta bantuan dan dorongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Om Bagus, Tante Ratna, Mas Dion, Mas Oben, Mas Randi, Mas Kemal, Mas Agung terima kasih atas do’a dan dorongan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat dikampus angkatan 2008 khususnya (Winda, Chalie, Suci, Anggie, Bejo, Ute, Nabillah, Chika, Andre, Echa, Rangga, Age) terima kasih sudah menjadi sahabat yang terbaik dikampus.

11. Teman-teman ku Agus, Andi, Elie, Wahyu, Ira, Kiki, Dimas, Evi, Agung, Marco yang sudah membantu memberikan informasi yang berguna untuk skripsi ini.

12. Teman – teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2008 yang sedang sibuk menyusun skripsi ataupun belum yang selalu memberikan warna dan kebahagiaan saat dikampus yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

13. Sahabat-sahabat ku Ekky, Ario, Alifah, Kobe, Rani, oppie dan Aulia terima kasih untuk do’a dan dorongan semangat kepada penulis.

14. Kepada seseorang yang pernah bersama-sama dengan penulis selama 5 tahun, Adhita D. H. Terima kasih untuk do’a dan dorongan semangatnya

selama ini.

15. Yang spesial, Listyani. Terima kasih untuk do’a dan dorongan semangat kamu.

16. Yang terakhir, untuk Almarhumah Mama ku tercinta. Ini semua untuk pengorbanan mama.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya memberikan balasan pahala yang setimpal kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkannya..

Jakarta,

Februari 2012

Penulis

ABSTRAKSI

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif pada perusahaan properti yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul “Pengaruh Rasio

Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas, Pertumbuhan, Dan Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005- 2010”. Penulis merumuskan suatu permasalahan yaitu Apakah terdapat pengaruh dan signifikan antara current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share, dan price earning ratio terhadap harga saham. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan tingkat signifikan dari current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share, dan price earning ratio terhadap harga saham.

Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis yaitu diduga terdapat pengaruh current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share, dan price earning ratio terhadap harga saham baik secara individual (parsial) ataupun secara bersama-sama (simultan). Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah regresi linier berganda dengan perolehan persamaan sebagai berikut :

Y=

Untuk menguji koefisien determinasi penulis menggunakan nilai adjusted R square (R 2 ) sebesar 0.262. Hal ini berarti 26.20% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh variasi independen yaitu current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share, dan price earning ratio. Sedangkan sisanya 73.80% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

15.31+81.69X 1 +1.32X 2 -0.88X 3 +1,774.04X 4 +1.11X 5 +0.41X 6 .

Kata kunci: Harga Saham, Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas, Pertumbuhan dan Penilaian Pasar

ABSTRACT

This reseacrh is a causal comparative research on property companies that Go Public in Indonesian Stock Exchange (ISX) with the title “The Influence of Liquidity

Ratios, Profitability, Solvency, Activity, Growth and Market Valuation of Stock Prices in Property Companies that Go Public in Indonesian Stock Exchange (ISX) for The Period of 2005- 2010”. Author formulate a problem which is to influence and significant between current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share and price earning ratio of stock prices. The purpose of this research is to determine the influence and significant levels of current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share and price earning ratio of stock prices.

In this research the author makes a hypothesis that is thought to influence current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share and price earning ratio of stock prices, either individually (partial) or jointly (simultaneous). The method used in this analysis is a multiple linear regressions with the acqusition of the following equation :

Y= 15.31+81.69X 1 +1.32X 2 -0.88X 3 +1,774.04X 4 +1.11X 5 +0.41X 6 . to test the coefficiency of determination, the author used the value of adjusted R-square (R 2 ) value of 0.262. This means that 26.20% variation of stock prices can be explained by independent variation of current ratio, net profit margin, total debt to total assets ratio, total assets turnover, earning per share and price earning ratio. Mean while, the remaining of 73.80% is influenced by other factors not included in this research.

Keyword :

Stock Prices, Liquidity ratios, Profitability, Solvency, Activity, Growth and Market Valuation.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................100 B. Saran...................................................................................................104

LAMPIRAN .....................................................................................................106

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, bisnis dalam bidang properti di Indonesia tumbuh sangat pesat. Dapat dilihat dari banyaknya proyek pembangunan perumahan, apartemen, mal, sampai gedung-gedung perkantoran. Dapat dikatakan bisnis properti ini sangat menarik minat para investor untuk melakukan investasi.

Sebelum melakukan keputusan investasi, investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang maksimal dari nilai investasi, dan tingkat resiko yang akan dihadapi. Karena aktivitas investasi di pasar modal merupakan aktivitas yang dihadapkan dengan berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sangat sulit untuk diprediksi, maka untuk mengurangi kemungkinan ketidakpastian yang akan terjadi, investor membutuhkan berbagai macam informasi sebagai pedoman dalam menentukan keputusan sebelum melakukan investasi.

Di dalam menganalisa prospek perkembangan dan profitabilitas perusahaan ada baiknya investor memahami dan mengerti informasi mengenai rasio keuangan.

Untuk menguji kemampuan memprediksi perubahan laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang ada dalam laporan keuangan perusahaan untuk Untuk menguji kemampuan memprediksi perubahan laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang dihitung dari informasi yang ada dalam laporan keuangan perusahaan untuk

Dengan demikian menganalisis rasio-rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan akan dapat dipakai oleh investor maupun analis keuangan dalam memprediksi keuntungan investasi serta rasio keuangan suatu perusahaan. Apakah analisis rasio-rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham dan pengembalian investasi dalam jangka waktu yang panjang.

Kurangnya informasi tentang rasio keuangan akan dapat memberikan keputusan yang tidak tepat bagi investor. Hal ini dikarenakan investor yang pada umumnya menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi belum dapat memahami pengaruh atas informasi rasio-rasio keuangan dengan keuntungan yang diharapkan yang diinterprestasikan dalam harga saham. Bagi investor dalam melakukan analisis perusahaan, informasi tentang laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan menggambarkan perkembangan kondisi perusahaan dan apa saja yang telah dicapai perusahaan dan bagaimana tingkat pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Relevansi informasi laporan keuangan untuk pasar saham dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti perkembangan dan kemajuan dalam sistem pasar modal dan perekonomian suatu bangsa, kemajuan ilmu ekonomi dan keuangan, kemajuan teknologi informasi dan kualitas dari informasi laporan keuangan itu sendiri.

Dalam menanamkan modalnya, investor terlebih dahulu melhat keadaan perusahaan tersebut dengan menggunakan Financial Ratio Analysis Method. Financial Ratio Analysis Method, yaitu metode perhitungan interprestasi rasio-rasio keuangan.

Financial Ratio Analysis Method yang biasa digunakan terbagi atas rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian pasar. Financial Ratio Analysis Method digunakan karena dianggap bisa menggambarkan kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan.

Dalam penelitian ini Financial Ratio Analysis Method yang digunakan terdiri dari Rasio Likuiditas menggunakan Current Ratio, Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas menggunakan Net Profit Margin (NPM), Rasio Solvabilitas atau Leverage menggunakan Total Debt to Total Assets Ratio (DAR), Rasio Aktivitas menggunakan Total Assets Turn Over (TATO), Rasio Pertumbuhan menggunakan Earning per Share (EPS) dan Rasio Penilaian Pasar menggunakan Price Earning Ratio (PER).

Pesatnya perkembangan yang terjadi mendorong dilakukannya studi- studi yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena-fenomena ekonomi tertentu, dengan harapan akan ditemukan berbagai kegunaan objektif rasio keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi melakukan penelitian untuk menguji secara empiris pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka penulis mengambil judul penelitian ini adalah : PENGARUH RASIO

LIKUIDITAS,

SOLVABILITAS, AKTIVITAS, PERTUMBUHAN DAN PENILAIAN PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2010.

PROFITABILITAS,

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasikan hal-hal yang mempengaruhi harga saham, yaitu seberapa besar harga saham yang dihasilkan perusahaan apabila dilihat dari besar kecilnya rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian pasar antara lain:

1) Pengaruh Current Ratio terhadap harga saham.

2) Pengaruh Quick Ratio terhadap harga saham.

3) Pengaruh Cash Ratio terhadap harga saham.

4) Pengaruh Net Profit Margin terhadap harga saham.

5) Pengaruh Gross Profit Margin terhadap harga saham.

6) Pengaruh Return on Assets terhadap harga saham.

7) Pengaruh Return on Equity terhadap harga saham.

8) Pengaruh Total Debt to Total Assets Ratio terhadap harga saham.

9) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham.

10) Pengaruh Times Interest Earned Ratio terhadap harga saham.

11) Pengaruh Receivable Turnover terhadap harga saham.

12) Pengaruh Inventory Turnover terhadap harga saham.

13) Pengaruh Total Assets Turnover terhadap harga saham.

14) Pengaruh Fixed Assets Turnover terhadap harga saham.

15) Pengaruh Earning per Share terhadap harga saham.

16) Pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham.

17) Pengaruh Market to Book Value Ratio terhadap harga saham.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terbatas pada hal-hal:

1. Penelitian akan dilakukan pada 6 tahun yaitu tahun 2005 sampai tahun 2010.

2. Perusahaan yang akan dianalisis terbatas pada perusahaan- perusahaan properti yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia.

3. Harga saham yang digunakan adalah Closing Price harga saham tahunan masing-masing perusahaan.

4. Rasio-rasio keuangan yang digunakan adalah:

a. Rasio Likuiditas; Current Ratio.

b. Rasio Profitabilitas; Net Profit Margin.

c. Rasio Solvabilitas; Total Debt to Total Assets Ratio.

d. Rasio Aktivitas; Total Assets Turnover.

e. Rasio Pertumbuhan; Earning per Share.

f. Rasio Penilaian Pasar; Price Earning Ratio.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh rasio likuiditas dengan menggunakan Current Ratio terhadap harga saham?

2. Apakah ada pengaruh rasio profitabilitas dengan menggunakan Net Profit Margin terhadap harga saham?

3. Apakah ada pengaruh rasio solvabilitas dengan menggunakan Total Debt to Total Assets Ratio terhadap harga saham?

4. Apakah ada pengaruh rasio aktivitas dengan menggunakan Total Assets Turnover terhadap harga saham?

5. Apakah ada pengaruh rasio pertumbuhan dengan menggunakan Earnings per Share terhadap harga saham?

6. Apakah ada pengaruh rasio penilaian pasar dengan menggunakan Price Earning Ratio terhadap harga saham?

7. Apakah ada pengaruh rasio-rasio keuangan (likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas, pertumbuhan dan penilaian pasar) terhadap harga saham secara bersama-sama?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mencari bukti empiris pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

2. Mencari bukti empiris pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

3. Mencari bukti empiris pengaruh rasio solvabilitas terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

4. Mencari bukti empiris pengaruh rasio aktivitas terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

5. Mencari bukti empiris pengaruh rasio pertumbuhan terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

6. Mencari bukti empiris pengaruh rasio penilaian pasar terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia.

7. Mencari bukti empiris pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas, pertumbuhan dan penilaian pasar terhadap harga saham perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia secara bersama-sama.

F. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis (keilmuan):

a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori tentang rasio- rasio keuangan perusahaan di masa mendatang.

b. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori tentang harga saham suatu perusahaan di masa mendatang.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan gambaran tentang pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham suatu perusahaan.

2. Aspek Praktis (guna laksana):

a. Bagi penulis, yaitu sebagai gambaran mengenai kemampuan rasio keuangan dalam mempengaruhi harga saham pada perusahaan properti.

b. Bagi investor, dengan adanya informasi mengenai laporan keuangan dengan jelas dapat membantu melakukan prediksi mengenai perubahan harga saham perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat menghasilkan laba.

c. Bagi perusahaan Go Public, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan masukan bagi perusahaan tersebut dalam membuat kebijakan, sehingga dapat menarik banyak investor.

d. Bagi mahasiswa Y.A.I, penelitian ini dapat sebagai bahan informasi atau pembelajaran tentang rasio keuangan, harga saham, dan investasi.

e. Bagi peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian berikutnya mengenai rasio keuangan terhadap harga saham atau tentang return saham.

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Teori

1. Manajemen keuangan

a. Pengertian manajemen keuangan

Menurut Sutrisno (2009), manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien (hlm 3).

b. Fungsi manajemen keuangan

Menurut Sutrisno (2009), ada beberapa fungsi manajemen keuangan, antara lain: Keputusan investasi Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

Keputusan pendanaan Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini, manajer Keputusan pendanaan Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini, manajer

Keputusan deviden Keputusan deviden merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan besar persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash deviden. Stabilitas deviden yang dibagikan, deviden saham (stock deviden), pemecahan saham (stock split), serta penarikan kembali saham yang beredar (treasury stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham (hlm 5).

2. Laporan keuangan

a. Pengertian laporan keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (hlm 1-2)

Menurut Sutrisno (2009), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yakni neraca Menurut Sutrisno (2009), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yakni neraca

Menurut Sawir (2005), ada dua metode analisa laporan keuangan berupa: Analisis horizontal (perbandingan laporan keuangan)

Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan.

Analisis vertikal (per komponen) Analisis vertikal (common size statement) adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca, dalam suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi (hlm 45).

b. Tujuan laporan keuangan

Menurut Sjahrial (2009), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi (hlm 27).

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (hlm 1.2).

c. Keterbatasan laporan keuangan

Menurut Kasmir (2011), keterbatasan-keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang diambil dari data masa lalu.

Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran

dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh harta dan pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.

Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya (hlm 16-17).

d. Jenis laporan keuangan

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), laporan keuangan yang lengkap terdiri atas: Neraca (balance sheet) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan perkembangan aset (aktiva), kewajiban, dan modal (ekuitas) perusahaan.

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan pendapatan perusahaan serta biaya yang dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam posisi laba atau rugi.

Laporan perubahan ekuitas (statements of changes in shareholders’ equity)

merupakan laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas/kepemilikan perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.

Laporan arus kas (cash flow statement) Laporan arus kas (cash flow statement)

Catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement) memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos- pos laporan keuangan, dan informasi penting lainnya.

3. Pasar modal

a. Pengertian pasar modal

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya (hlm 1).

Pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas.

Menurut Sunariyah (2006), pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.

b. Karakteristik investor terhadap risiko

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), karakter investor terbagi atas tiga, yaitu: (1) pengambil risiko (risk taker), (2) penghindar risiko (risk avoider), (3) netral. Biasanya, para pengambil risiko bersikap agresif dan spekulatif,

sebaliknya para penghindar risiko cenderung menghindari berita atau kabar yang tidak jelas sumbernya (rumor) dan selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana dengan baik atas keputusan investasinya. Sedangkan mereka yang masuk dalam kategori netral umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan (hlm 112-113).

Menurut Darsono (2009), kaum investor memiliki tiga karakteristik terhadap risiko, yaitu: (a) Investor yang berani menanggung risiko, (b) Investor yang enggan menanggung risiko, (c) Investor yang netral terhadap risiko

Pada umumnya investor enggan menanggung risiko atau memilih risiko yang paling kecil. Bagi investor yang enggan menanggung risiko, berlaku hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun atas uang atau kekayaan. Bagi investor yang berani menanggung risiko, berlaku hukum nilai marjinal yang Pada umumnya investor enggan menanggung risiko atau memilih risiko yang paling kecil. Bagi investor yang enggan menanggung risiko, berlaku hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun atas uang atau kekayaan. Bagi investor yang berani menanggung risiko, berlaku hukum nilai marjinal yang

c. Pengertian saham

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atas pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (hlm 6).

d. Jenis-jenis saham

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), jenis-jenis saham ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:

Saham biasa (common stock) yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian deviden dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut likuidasi.

Saham preferen (preferred stock) yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa Saham preferen (preferred stock) yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa

Dilihat dari cara peralihannya, saham dapat dibedakan atas:

Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.

Saham atas nama (registered stock) merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas:

Saham unggulan (blue-chip stock) yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam membayar deviden.

Saham pendapatan (income stock) yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

Saham pertumbuhan (growth stock-well known) Saham pertumbuhan (growth stock-well known)

Saham spekulatif (speculative stock) yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.

Saham siklikal (cyclical stock) yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

4. Analisis rasio keuangan

a. Pengertian rasio keuangan

Rasio keuangan menurut James C. Van Horne merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2011:104)

b. Keterbatasan rasio keuangan

Menurut Sawir (2005), keterbatasan analisis rasio keuangan antara lain:

Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.

Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan (hlm 44).

c. Rasio Likuiditas

Menurut Weygant, Kieso, dan Kimmel (2008), rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah untuk mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo dan memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga (hlm 396).

Menurut Sutrisno (2009), rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi (hlm 215).

Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi Fred Weston menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi

Pengukuran rasio likuiditas dapat dilakukan dengan menilai: Rasio lancar (current ratio) Menurut Sawir (2005), current ratio merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek. Karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang (hlm 8). Rasio ini membandingkan antara nilai aktiva lancar dengan hutang lancar jangka pendek. Menurut Sutrisno (2009), current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus dibayar (hlm 216). Rumus: Current assets

Current liabilities

Rasio cepat (quick/acid test ratio) Menurut Sutrisno (2009), quick ratio merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar (hlm 216). Rumus: Current assets - Inventory

Current liabilities

Rasio kas (cash ratio) Menurut Sutrisno (2009), cash ratio merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang segera bisa menjadi uang kas dengan hutang lancar (hlm 216). Menurut Sawir (2005), cash ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas (hlm 10). Rumus: Cash + Marketable securities

Current liabilities

d. Rasio Profitabilitas

Menurut Weygant, Kieso, dan Kimmel (2008), rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah mengukur pendapatan atau keberhasilan operasi dari sebuah perusahaan untuk periode waktu tertentu (hlm 400-401).

Menurut Kasmir (2011), rasio profitabiltas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu (hlm 114).

Pengukuran rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menilai: Margin laba bersih (net profit margin) Menurut Sawir (2005), net profit margin adalah rasio untuk mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan (hlm 18). Menurut Kasmir (2011), net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan (hlm 200). Rumus: Net income

Sales

Margin laba kotor (gross profit margin) Menurut Sawir (2005), gross profit margin adalah rasio untuk mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (hlm 18). Menurut Kasmir (2011), gross profit margin menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan (hlm 199). Rumus: Sales-Cost of good sold

produksinya,

Sales

Pengembalian aktiva (return on assets) Menurut Darsono (2005), Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan (hlm 57). Menurut Kasmir (2011), return on assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (hlm 202). Rumus: Net income

Total assets

Pengembalian modal (return on equity) Menurut Sawir (2005), return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan oleh pemilik modal atau pemegang saham perusahaan (hlm 20). Menurut Sutrisno (2009), return on equity yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (hlm 223). Rumus: Net income

Equity Equity

Menurut Kasmir (2011), rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya (hlm 151).

Menurut Weygant, Kieso, dan Kimmel (2008), rasio solvabilitas (solvency ratio) adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan selama periode waktu yang panjang (hlm 406).

Pengukuran rasio solvabilitas dapat dilakukan dengan menilai: Rasio total hutang dengan total aset (total debt to total assets ratio/debt ratio) Menurut Kasmir (2011), total debt to totasl assets ratio (debt ratio) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva (hlm 156). Menurut Sawir (2005), total debt to total assets ratio adalah rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki (hlm 13). Rumus: Total Debt

Total Assets

Rasio total hutang dengan total modal sendiri (debt to equity ratio) Menurut Sawir (2005), debt to equity ratio adalah rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas Rasio total hutang dengan total modal sendiri (debt to equity ratio) Menurut Sawir (2005), debt to equity ratio adalah rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas

Total equity

Times interest earned ratio Menurut J. Fred Weston, time interest earned ratio merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Rasio ini diartikan oleh James C. Van Horne juga sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga, sama seperti coverage ratio (Kasmir, 2011:160). Menurut Sutrisno (2009), rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya, atau mengukur berapa kali besarnya laba bisa menutup beban bunganya (hlm 218). Rumus: EBIT

Beban bunga

f. Rasio Aktivitas

Menurut Kasmir (2011), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan Menurut Kasmir (2011), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan

Menurut Sutrisno (2009), rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya (hlm 219).

Menurut Sawir (2005), rasio aktivitas sebagai alat ukur untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada dalam pengendaliannya (hlm 14).

Pengukuran rasio aktivitas dapat dilakukan dengan menilai: Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) Menurut Kasmir (2011), receivable turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode (hlm 176). Menurut Sutrisno (2009), receivable turnover merupakan ukuran efektivitas pengelolaan piutang (hlm 220). Rumus: Sales

Average Receivable

Tingkat perputaran persediaan (inventory turnover) Menurut Kasmir (2011), inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode (hlm 180).

Rumus: Cost of goods sold

Average inventory

Perputaran total aktiva (total assets turnover) Menurut Sutrisno (2009), total assets turnover merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan (hlm 221). Menurut Kasmir (2011), total assets turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (hlm 185). Rumus: Sales

Total assets

Perputaran total aktiva tetap (fixed asset turnover) Menurut Sawir (2005), fixed assets turnover adalah rasio yang mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan (hlm 17). Menurut Kasmir (2011), fixed assets turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode (hlm 184). Rumus: Sales

Net fixed assets Net fixed assets

Menurut Kasmir (2011), rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya (hlm 114-115).

Pengukuran rasio pertumbuhan dapat dilakukan dengan menilai: Laba per saham (earning per share) Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), EPS adalah rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima pemegang saham (hlm 195-196). Menurut Siamat (2005), EPS adalah rasio yang menunjukkan laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap unit saham selama suatu periode tertentu (hlm 519). Rumus: Net earning/Earning after tax (EAT)

Number of share outstanding

h. Rasio Penilaian Pasar

Menurut Sawir (2005), rasio penilaian pasar adalah ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan, karena Menurut Sawir (2005), rasio penilaian pasar adalah ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan, karena

Menurut Kasmir (2011), rasio penilaian pasar yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi (hlm 115).

Pengukuran rasio penilaian pasar dapat dilakukan dengan menilai:

Rasio harga terhadap laba (price earning ratio) Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), price earning ratio adalah rasio yang menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (hlm 198). Menurut Sutrisno (2009), rasio ini mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh para pemegang saham (hlm 224). Rumus: Price

Earnings per share

Rasio harga pasar terhadap nilai buku (market to book value ratio) Menurut Sawir (2005), market to book value ratio adalah rasio yang menggambarkan penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi dari perusahaan yang sedang berjalan (hlm 21-22).

Menurut Sutrisno (2009), rasio ini untuk mengetahui seberapa besar harga saham yang ada di pasar dibandingkan dengan nilai buku sahamnya (hlm 224). Rumus: Market value

Book value

5. Harga saham

a. Pengertian harga saham

Harga saham memberikan ukuran yang obyektif tentang nilai investasi pada sebuah perusahaan. Jadi harga saham yang lebih tinggi mencerminkan penilaian investor yang positif tentang masa yang akan datang. Perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih tinggi akan lebih mudah mengumpulkan modal tambahan. Di lain pihak, perusahaan-perusahaan dengan harapan arus kas yang lebih rendah akan menghadapi syarat-syarat yang kurang menguntungkan bila mereka mencoba untuk mengumpulkan modal tambahan.

b. Jenis-jenis harga saham

1) Harga nominal Harga nominal adalah nilai yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Disebut juga nilai per value.

2) Harga perdana Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari 2) Harga perdana Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Besarnya harga perdana ini tergantung dari

3) Harga pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjaminan emisi. Harga pasar perdana dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a) Harga pembukaan Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka, bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham dan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga pembukaan tadi menjadi harga pasar pada saat terjadi transaksi.

b) Harga penutupan Harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat akhir dari bursa, bisa saja terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada kesepakatan antara pembeli dan penjual. Jika hal ini terjadi, maka harga penutupan ini telah menjadi harga pasar.

c) Harga tertinggi Harga tertinggi adalah harga yang paling tinggi pada satu hari bursa. Istilah harga tinggi dapat juga digunakan untuk menentukan harga tinggi yang terjadi pada waktu tertentu dalam kurun waktu sebulan atau setahun, tergantung keperluan.

d) Harga terendah Secara pengertian, harga terendah merupakan kebalikan harga tertinggi. Namun penggunaannya sama dengan harga tertinggi, bisa untuk mendeteksi transaksi harian, bulanan atau tahunan.

c. Faktor-faktor penggerak harga saham

Menurut Arifin (2007), faktor-faktor yang menjadi pemicu berfluktuasinya harga saham adalah: Kondisi fundamental emiten Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Untuk mengetahui apakah kondisi emiten dalam posisi baik atau buruk, kita bisa melakukan pendekatan analisis rasio.

Hukum permintaan dan penawaran Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan yang kedua setelah faktor fundamental karena begitu Hukum permintaan dan penawaran Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan yang kedua setelah faktor fundamental karena begitu

Tingkat suku bunga (SBI) Faktor suku bunga ini penting untuk diperhitungkan karena rata-rata semua orang, termasuk invetor saham, selalu mengharapkan hasil investasi yang lebih besar. Perubahan tingkat suku bunga akan mempengaruhi kondisi fundamental

karena hampir semua perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa menikmati pinjaman bank.

perusahaan,

Valuta asing Dalam perekonomian global dewasa ini, hampir tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa menghindari perekonomiannya dari pengaruh pergerakan valuta asing khususnya terhadap pengaruh US Dollar. Ketika dolar naik para investor akan berbondong-bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam bentuk dolar, otomatis harga saham akan menjadi turun.

Dana asing di bursa Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing maka ada kecenderungan transaksi saham sedikit banyak tergantung pada investor asing tersebut.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Sebenarnya indeks harga saham gabungan lebih mencerminkan kondisi keseluruhan transaksi bursa saham yang terjadi jika dibandingkan menjadi ukuran kenaikan maupun penurunan harga saham.

News dan Rumors Yang dimaksud news dan rumors di sini adalah semua berita yang beredar di tengah masyarakat (hlm 115).

d. Penilaian harga saham

Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham, salah satunya adalah pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional terdiri dari analisis fundamental dan analisis teknikal, yaitu:

1) Analisis fundamental Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham. Beberapa data atau indikator yang umum digunakan adalah: pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang (hlm 189).

2) Analisis teknikal