Peraturan Perundangan PP NO 71 TH 1991

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 1 TAHUN 1 9 9 1
TENTANG
LATIHAN KERJA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ket ent uan Undang-undang Nomor 14
Tahun 1969 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Mengenai Tenaga
Kerj a dipandang perlu menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent ang
Lat ihan Kerj a;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 t ent ang Ket ent uan ket ent uan
Pokok Mengenai Tenaga Kerj a (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2912);
MEMUTUSKAN :


Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG LATIHAN
KERJA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Lat ihan Kerj a adalah keseluruhan kegiat an unt uk memberikan,
memperoleh, meningkat kan sert a mengembangkan ket erampilan,
produkt ivit as, disiplin, sikap kerj a dan et os kerj a pada t ingkat
ket erampilan t ert ent u berdasarkan persyarat an j abat an t ert ent u
yang pelaksanaannya lebih mengut amakan prakt ek daripada t eori.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2


-

2. Program lat ihan kerj a adalah pernyat aan t ert ulis yang memuat
t ent ang t uj uan dan cara-cara unt uk mencapai t uj uan secara
sist emat is yang disusun menurut bidang kej uruan, j enj ang dan at au
t ingkat , st andar lat ihan, met ode, pesert a, inst rukt ur, sarana,
pembiayaan, sert if ikasi dan lisensi kerj a.
3. Met ode lat ihan kerj a adalah cara penyaj ian penget ahuan,
ket erampilan dan sikap kerj a kepada pesert a oleh inst rukt ur dengan
menggunakan sarana yang t ersedia.
4. Sert if ikasi lat ihan kerj a adalah suat u proses pemberian sert if ikat
bagi seseorang yang t elah lulus uj ian akhir lat ihan kerj a.
5. Sert if ikasi ket erampilan adalah suat u proses pemberian sert if ikat
melalui suat u penguj ian yang didasarkan pada st andar kualif ikasi
ket erampilan dan at au j abat an pekerj aan yang berlaku.
6. Lisensi adalah surat ket erangan yang diberikan kepada seseorang
yang t elah memiliki sert if ikat ket erampilan kerj a t ert ent u yang
dinyat akan
berhak
unt uk

melakukan
kegiat an
pekerj aan
dibidangnya, yang mengandung resiko bahaya baik bagi t enaga
kerj a yang bersangkut an maupun lingkungan.
7. Akredit asi adalah penet apan st at us melalui penilaian t erhadap
lembaga penyelenggara lat ihan kerj a yang dilakukan melalui
penilaian berdasarkan st andar yang t elah dit et apkan bagi set iap
kej uruan dan j enj ang at au t ingkat lat ihan kerj a.
8. Et os kerj a adalah j iwa dan semangat kerj a yang didasari oleh cara
pandang yang menilai pekerj aan sebagai pengabdian t erhadap diri
sendiri, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
9. Tenaga kerj a adalah t iap orang yang mampu melakukan pekerj aan
baik di dalam maupun di luar hubungan kerj a guna menghasilkan
j asa at au barang dengan menggunakan ket erampilan t ert ent u unt uk
memenuhi kebut uhan masyarakat .
10. Kualif ikasi ket erampilan adalah uraian ket erampilan yang baku
berdasarkan analisis suat u j abat an yang harus dikuasai oleh

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

seseorang t enaga kerj a unt uk mampu melaksanakan t ugasnya
secara ef isien dan ef ekt if .
11. Inst rukt ur lat ihan kerj a adalah seseorang yang memiliki kualif ikasi
ket erampilan dan keahlian t ert ent u unt uk memberikan lat ihan kerj a
bidang dan at au kej uruan t ert ent u.
12. Lembaga lat ihan kerj a adalah suat u badan, organisasi, inst ansi at au
lembaga yang menyelenggarakan lat ihan kerj a bagi angkat an kerj a
dan memenuhi persyarat an yang dit et apkan.
13. Ment eri adalah Ment eri
ket enagakerj aan.

yang bert anggung j awab


di

bidang

BAB II
DASAR DAN TUJUAN LATIHAN KERJA
Pasal 2
Lat ihan kerj a disusun dan dilaksanakan secara bert ahap, berj enj ang,
berkesinambungan dan sist emat is sepanj ang karier t enaga kerj a sesuai
dengan perkembangan pasar kerj a, persyarat an j abat an dan t eknologi.

Pasal 3
Lat ihan kerj a bert uj uan unt uk memberikan, memperoleh dan
meningkat kan sert a mengembangkan penget ahuan, ket erampilan,
disiplin, sikap kerj a dan et os kerj a berdasarkan persyarat an j abat an
t ert ent u yang pelaksanaannya lebih mengut amakan prakt ek dari pada
t eori.

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-

4

-

BAB III
STANDAR LATIHAN KERJA DAN KUALIFIKASI KETERAMPILAN KERJA
Pasal 4
(1)

St andar lat ihan kerj a merupakan bagian dari program lat ihan
kerj a disusun mengacu pada st andar kualif ikasi ket erampilan.

(2)

Lat ihan kerj a digolongkan dalam 3 (t iga) bidang, yait u bidang
t ehnik, bidang managerial dan bidang kewirausahaan.


(3)

Set iap bidang lat ihan kerj a dibagi dalam kej uruan dan sub
kej uruan lat ihan.

(4)

Set iap kej uruan at au sub kej uruan lat ihan dapat dibagi dalam
j enj ang dan t ingkat lat ihan kerj a sesuai dengan klasif ikasi
j abat an.

(5)

Kej uruan, j enj ang, t ingkat lat ihan kerj a dan klasif ikasi j abat an
sebagaimana dimaksud ayat (3) dan (4) diat ur lebih lanj ut oleh
Ment eri.
Pasal 5

(1)


Kualif ikasi ket erampilan kerj a dapat dit et apkan unt uk set iap
j enj ang dan t ingkat ket erampilan kerj a guna membina mut u
ket erampilan kerj a sesuai dengan kebut uhan j abat an kerj a.

(2)

Kualif ikasi ket erampilan kerj a merupakan t olok ukur kemampuan
kerj a bagi pengembangan dan peningkat an penget ahuan,
ket erampilan, disiplin dan et os kerj a t enaga kerj a sesuai dengan
j enj ang dan t ingkat persyarat an j abat an kerj a.

(3)

Kualif ikasi ket erampilan kerj a dapat digolongkan dalam t iga
t ingkat yait u kelas III, kelas II dan kelas I dengan t et ap
memperhat ikan perkembangan t eknologi.

(4)


Kualif ikasi ket erampilan kerj a sebagaimana dimaksud dalam ayat

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

(3) diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri.
Pasal 6
(1)

Met ode lat ihan kerj a lebih mengut amakan prakt ek dari pada
t eori.

(2)


Penyelenggaraan lat ihan kerj a dapat dilakukan unt uk perorangan
at au kelompok, dengan pelaksanaan di lembaga lat ihan kerj a,
lat ihan keliling, t empat kerj a, permagangan dan di t empat lain
yang memenuhi persyarat an akredit asi.
Pasal 7

(1)

Pesert a lat ihan kerj a adalah masyarakat , pencari kerj a, calon
pekerj a, pekerj a, maupun pekerj a yang lepas dari pekerj aannya.

(2)

Pesert a lat ihan kerj a waj ib memenuhi persyarat an.

(3)

Persyarat an pesert a dan met ode lat ihan bagi pesert a penyandang
cacad diat ur dan dilaksanakan t ersendiri sesuai dengan t ingkat
kondisi ment al dan at au f isik yang bersangkut an dat am upaya

pemberian kesempat an kerj a dan penempat an pada j abat an
kerj a yang sesuai.

(4)

Persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3)
diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri,
Pasal 8

(1)

Inst rukt ur lat ihan kerj a harus memenuhi kualif ikasi sesuai dengan
kej uruan dan t ingkat lat ihan kerj a.

(2)

Kualif ikasi Inst rukt ur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

(3)

6

-

Tiap Inst rukt ur lat ihan kerj a dapat mendirikan dan at au menj adi
anggot a perserikat an inst rukt ur lat ihan kerj a.
Pasal 9

(1)

Penyelenggaraan
lat ihan
kerj a
dilaksanakan
dengan
memperhat ikan syarat dan sarana lat ihan kerj a sesuai dengan
j enj ang dan t ingkat lat ihan kerj a.

(2)

Syarat dan sarana lat ihan kerj a sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diat ur oleh Ment eri.
Pasal 10

Dana penyelenggaraan lat ihan kerj a dapat bersumber dari Pemerint ah
dan at au Swast a, pesert a lat ihan, at au sumber dana lainnya.
Pasal 11
(1)

Sert if ikasi Lat ihan Kerj a diberikan dalam bent uk Sert if ikat
Lat ihan Kerj a dan Sert if ikat Ket erampilan.

(2)

Sert if ikat Lat ihan Kerj a diberikan kepada pesert a melalui
penilaian selama proses lat ihan kerj a sesuai dengan j enj ang dan
t ingkat lat ihan kerj a.

(3)

Sert if ikat Ket erampilan diberikan kepada pesert a melalui uj i
ket erampilan sesuai dengan klasif ikasi at au t ingkat j abat an.

(4)

Uj i ket erampilan dapat diikut i oleh para lulusan sekolah,
t amat an lat ihan kerj a, maupun t enaga kerj a yang berpengalaman
di bidang yang bersangkut an sesuai dengan persyarat an yang
dit et apkan oleh Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

Pasal 12
(1)

Penyusunan kualif ikasi ket erampilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 sert a mat eri uj i ket erampilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4), didasarkan pada St andar
Kualif ikasi Ket erampilan.

(2)

St andar Kualif ikasi Ket erampilan disusun unt uk set iap j enj ang
dan t ingkat ket erampilan sesuai dengan klasif ikasi j abat an.

(3)

St andar Kualif ikasi Ket erampilan dit et apkan oleh Ment eri.
Pasal 13

(1)

Lisensi diberikan kepada t enaga kerj a yang memiliki sert if ikat
ket erampilan unt uk j enj ang dan t ingkat ket erampilan t ert ent u
yang menyangkut j asa pelayanan, kesehat an dan keselamat an
t enaga kerj a, masyarakat dan lingkungan.

(2)

Jenis ket erampilan dan j abat an yang memerlukan lisensi diat ur
lebih lanj ut oleh Ment eri.

(3)

Pemberian lisensi kerj a diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri, set elah
mendengar pert imbangan dari Ment eri lain at au Pimpinan
Lembaga Pemerint ah Non Depart emen yang bersangkut an.
BAB IV
KELEMBAGAAN
Pasal 14

Lembaga lat ihan kerj a baik Pemerint ah maupun swast a meliput i
lembaga penyelenggara, lembaga pembina, lembaga penasehat dan
lembaga uj i ket erampilan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

-

Pasal 15
(1)

Lembaga penyelenggara t erdiri dari lembaga lat ihan kerj a
Pemerint ah dan lembaga lat ihan kerj a swast a.

(2)

Lembaga lat ihan kerj a swast a dapat berbent uk lembaga lat ihan
kerj a mandiri at au lembaga lat ihan kerj a di perusahaan.

(3)

Lembaga penyelenggara berf ungsi menyelenggarakan lat ihan
kerj a sesuai dengan program lat ihan kerj a yang dit et apkan.

(4)

Tiap lembaga lat ihan kerj a dapat mendirikan dan at au menj adi
anggot a perserikat an lembaga lat ihan kerj a.
Pasal 16

(1)

Lembaga pembina lat ihan kerj a adalah Depart emen
bert anggung j awab di bidang ket enagakerj aan.

yang

(2)

Lembaga pembina lat ihan kerj a berf ungsi membina program dan
kelembagaan lat ihan kerj a.
Pasal 17

(1)

Lembaga penasihat lat ihan kerj a dapat dibent uk oleh Ment eri,
yang
keanggot aannya
t erdiri
dari
unsur
Pemerint ah,
penyelenggara lat ihan kerj a, pengguna hasil lat ihan kerj a, ahli
lat ihan kerj a dan perhimpunan prof esi kerj a yang t erkait .

(2)

Lembaga
penasehat
berf ungsi
memberikan
saran
pert imbangan baik dimint a maupun t idak kepada Ment eri.

dan

Pasal 18
(1)

Lembaga uj i ket erampilan dapat dibent uk oleh Ment eri yang
keanggot aannya t erdiri dari para ahli ket erampilan yang
bersangkut an baik dari unsur Pemerint ah maupun Swast a sesuai

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

dengan kebut uhan.
(2)

Lembaga
uj i
ket erampilan
melaksanakan uj i ket erampilan.

berf ungsi

menyiapkan

dan

BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 19
(1)

Masyarakat
mempunyai kesempat an seluas-luasnya unt uk
berperan sert a dalam set iap penyelenggaraan lat ihan kerj a, yang
dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.

(2)

Peran sert a masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan dalam bent uk sumbangan pemikiran, penyediaan
sarana, Inst rukt ur, biaya dan inf ormasi lat ihan kerj a.
BAB VI
PEMBINAAN
Pasal 20

Ruang lingkup pembinaan lat ihan kerj a meliput i pembinaan program
lat ihan kerj a dan pembinaan lembaga penyelenggara lat ihan kerj a.
Pasal 21
(1)

Pembinaan program lat ihan kerj a dit uj ukan kepada t erpenuhinya
suat u program lat ihan kerj a yang t elah dit et apkan.

(2)

Pembinaan program lat ihan
pengat uran,
pengawasan
pengembangan.

kerj a
dan

meliput i perencanaan,
pengendalian,
sert a

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

(3)

Perencanaan lat ihan kerj a dilakukan berdasarkan kebut uhan
pasar kerj a, perkembangan ilmu dan t eknologi, sert a
memperhat ikan t unt ut an ket erpaduan dalam pelaksanaannya.

(4)

Pengat uran lat ihan kerj a dibuat unt uk mendukung kelancaran,
kej elasan, keserasian, kemudahan, dan keselamat an bagi set iap
pelaksanaan lat ihan kerj a.

(5)

Pengawasan dan pengendalian lat ihan kerj a dit uj ukan bagi
kesesuaian ant ara perencanaan penyelenggaraan dan mut u
lulusan lat ihan kerj a sesuai dengan kebut uhan pasar kerj a.

(6)

Pengembangan lat ihan kerj a dilakukan melalui penyempurnaan
program, penyelenggaraan dan pengendalian yang dit uj ukan
unt uk t erpenuhinya sasaran sesuai dengan kebut uhan pasar
kerj a, perkembangan ilmu dan t eknologi sert a ket erpaduan
dalam pelaksanaan.
Pasal 22

(1)

Pembinaan lembaga penyelenggara
perizinan, akredit asi dan pengawasan.

lat ihan

kerj a

meliput i

(2)

Perizinan lembaga penyelenggara lat ihan kerj a mencakup
pengat uran
pemberian
izin
pendirian
lembaga
dan
penyelenggaraan sert a pemant auan perkembangan pelaksanaan
lat ihan kerj a.

(3)

Akredit asi lembaga penyelenggara lat ihan kerj a mencakup
penilaian lembaga penyelenggara lat ihan kerj a berdasarkan
st andar program yang dit et apkan unt uk penent uan st at us
lembaga yang bersangkut an.

(4)

Pengawasan penyelenggaraan lat ihan kerj a dilakukan t erhadap
pelaksanaan program lat ihan kerj a yang dilakukan oleh lembaga
penyelenggara baik secara langsung maupun t idak langsung.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

Pasal 23
(1)

Set iap lembaga penyclenggara lat ihan kerj a waj ib:
a. memat uhi dan memenuhi ket ent uan perizinan dari akredit asi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
b. menyelenggarakan lat ihan kerj a sesuai
lat ihan kerj a yang t elah dit et apkan;

dengan

c. melaksanakan evaluasi dan penilaian
kemampuan pesert a lat ihan secara periodik;

at as

program
kemaj uan

d. melaporkan pelaksanaan seluruh kegiat an sebagaimana huruf
a, huruf b, dan huruf c kepada Ment eri.
(2)

Ket ent uan lebih lanj ut mengenai perij inan, akredit asi dan
penet apan program lat ihan kerj a lembaga penyelenggara lat ihan
kerj a, diat ur oleh Ment eri.
BAB VII
INFORMASI LATIHAN KERJA
Pasal 24

Unt uk menyediakan inf ormal lat ihan kerj a secara lengkap, cepat ,
t epat
dan t erus menerus dalam
rangka pembinaan dan
penyelenggaraan lat ihan kerj a dit et apkan sist em inf ormal lat ihan
kerj a.
Pasal 25
Inf ormasi lat ihan kerj a meliput i inf ormal t ent ang pembinaan lat ihan
kerj a, kelembagaan lat ihan kerj a, program lat ihan kerj a dan hasil
lat ihan kerj a.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

Pasal 26
Inf ormasi lat ihan kerj a bersumber dari Pemerint ah dan masyarakat
yang berkait an dengan lat ihan kerj a.
Pasal 27
Tat acara pengumpulan, pengolahan dan penyaj ian inf ormal lat ihan
kerj a diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri.
BAB VIII
SANKSI
Pasal 28
(1)

Barangsiapa melanggar ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 ayat (1) huruf a dipidana berdasarkan ket ent uan Pasal
17
Undang-undang
Nomor
14
Tahun
1969
t ent ang
Ket ent uan-ket ent uan Pokok Mengenai Tenaga Kerj a.

(2)

Ment eri berwenang mengambil t indakan
pelanggaran Perat uran Pemerint ah ini.

administ rat if

at as

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Semua ket ent uan yang mengat ur lat ihan kerj a yang ada masih t et ap
berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dan at au belum digant i
berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar
set iap
orang
dapat
menget ahuinya,
memerint ahkan
pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 28 Desember 1991
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 28 Desember 1991
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

14

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 71 TAHUN 1991
TENTANG
LATIHAN KERJA
I. UMUM

Pengat uran mengenai Lat ihan Kerj a dalam Perat uran Pemerint ah ini
didasarkan pada beberapa pert imbangan sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia adalah salah sat u modal dasar pembangunan
nasional. Jumlah sumber daya manusia Indonesia yang besar,
merupakan kekuat an yang ef ekt if unt uk mempercepat proses
pembangunan menuj u ke arah t ercapainya t uj uan nasional. Namun,
hal it u harus dilakukan melalui pengembangan sumber daya
manusia secara berdaya guna dan t epat guna. Dalam hubungan ini,
pengembangan sumber daya manusia dimaksud sebagai proses
t ransf ormasi pot ensi sumber daya manusia menj adi kekuat an
ef ekt if yang berkualit as t inggi. Diant aranya melalui pendidikan
sekolah, lat ihan kerj a, pengembangan di t empat kerj a sert a
perbaikan gizi dan kesehat an. Keempat j alur pengembangan sumber
daya manusia t ersebut saling t erkait dan saling menunj ang sat u
sama lain sebagai sat u sist em unt uk meningkat kan harkat ,
mart abat , mut u dan kemampuan sumber daya manusia.
2. Dalam kait annya dengan ket enagakerj aan, pengembangan sumber
daya manusia erat hubungannya dengan upaya mewuj udkan amanat
Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945 yang menggariskan
bahwa "Tiap warga negara berhak at as pekerj aan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan". Unt uk hidup layak harus didukung
dengan penghasilan yang memadai, harus bekerj a secara produkt if
dengan mut u dan kemampuan kerj a secara produkt if , dengan mut u

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

15

-

dan kemampuan kerj a yang t inggi. Oleh karenanya, Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1969, menegaskan perlunya pembinaan keahlian
dan kej uruan t enaga kerj a, yait u melalui lat ihan kerj a.
3. Lat ihan kerj a adalah suplemen dan sekaligus komplemen pendidikan
sekolah. sebagai suplemen, lat ihan kerj a memberikan penget ahuan,
keahlian, dan ket erampilan yang t idak diberikan oleh pendidikan
sekolah.
Sebagai
komplemen,
lat ihan
kerj a
memberikan
ket erampilan sebagai t ambahan dan kelengkapan pendidikan
sekolah unt uk memenuhi persyarat an kerj a. Dalam kait annya
dengan pengisian j abat an, pendidikan sekolah pada dasarnya belum
merupakan t erminal akhir, akan t et api baru merupakan t erminal
ant ara yang perlu dilengkapi oleh lat ihan kerj a. Lat ihan kerj a
adalah keseluruhan kegiat an unt uk memberikan, memperoleh,
meningkat kan dan mengembangkan penget ahuan, ket erampilan,
disiplin, sikap kerj a dan et os kerj a dalam rangka pemenuhan
persyarat an j abat an t ert ent u. Pelaksanaan lat ihan kerj a lebih
mengut amakan prakt ek daripada t eori. Dibandingkan dengan
pendidikan, lat ihan kerj a lebih bersif at luwes dan dinamis dalam
mengant isipasi perubahan persyarat an j abat an.
4. Teknologi akan t erus berkembang dengan cepat . St rukt ur dan
kondisi perekonomian Indonesia akan t erus berubah, baik karena
kemaj uan yang t elah dicapai maupun karena perubahan t eknologi
dan perekonomian dunia yang t erus berkembang. Sebab it u
persyarat an j abat an dan kebut uhan t enaga kerj a t erampil dan ahli
j uga akan t erus berkembang. dengan demikian maka lat ihan kerj a
akan senant iasa merupakan kebut uhan dalam pembangunan
nasional dan kehidupan bangsa Indonesia. Semakin cepat dan luas
laj u pembangunan nasional semakin banyak j umlah, j enis dan
t ingkat
lat ihan kerj a yang diperlukan. Unt uk memenuhi
perkembangan kebut uhan lat ihan kerj a yang semakin meningkat ,
diperlukan penghimpunan, pengembangan dan pendayagunaan
sumber daya lat ihan kerj a yang ada.
5. Lat ihan kerj a, yang lebih mengut amakan prakt ek daripada t eori

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

16

-

akan memerlukan sumber daya yang relat if besar. Oleh karenanya,
sumber daya lat ihan kerj a yang ada baik di sekt or Pemerint ah
maupun swast a, perlu dikelola secara ef ekt if dan ef isien. Unt uk it u
perlu pengat uran. Beberapa Undang-undang secara parsial t elah
mengat ur
pengelolaan
lat ihan
kerj a
t ersebut ,
misalnya
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 t ent ang Pernyat aan Berlakunya
Undang-undang Pengawasan Perburuhan Nomor 23 Tahun 1948 dari
Republik Indonesia Unt uk Seluruh Indonesia, Undang-undang Nomor
3 Tahun 1958 t ent ang Penempat an Tenaga Kerj a Asing,
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 t ent ang Penanaman Modal
Asing, dan Undang- undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang
Penanaman Modal Dalam Negeri. Namun demikian Undang-undang
yang mengat ur pengelolaan lat ihan kerj a secara menyeluruh hanya
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 t ent ang ket ent uan-ket ent uan
Pokok Mengenai Tenaga Kerj a, khususnya Bab III Pembinaan
Keahlian dan Kej uruan.
6. Dengan demikian Perat uran Pemerint ah t ent ang Lat ihan Kerj a ini,
dimaksudkan unt uk mengat ur pengelolaan lat ihan kerj a secara
menyeluruh, sebagai penj abaran dari Undang-undang Nomor 14
Tahun 1969, dengan t et ap memperhat ikan Undang-undang lain yang
berkait an dengan lat ihan kerj a, misalnya Undang-undang Nomor 2
Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional.
II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Lat ihan kerj a dilaksanakan berdasarkan, klasif ikasi at au t ingkat
j abat an pekerj aan, sesuai dengan sif at , f ungsi dan isinya dapat
disusun dalam kelompok dan t ingkat j abat an pekerj aan. Set iap

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

17

-

kelompok dan t ingkat j abat an menunt ut persyarat an at au
kualif ikasi t ert ent u dari orang yang akan melaksanakannya.
Sesuai dengan persyarat an t ersebut lat ihan kerj a dapat disusun
unt uk set iap t ingkat j abat an at au unt uk set iap bagian dari
t ingkat j abat an. Demikian j uga unt uk set iap kenaikan t ingkat
j abat an yang lebih t inggi dalam rangka pengembangan karier
pegawai, dapat disusun program-program lat ihan kerj a unt uk
memberikan t ambahan bekal penget ahuan, ket erampilan dan
sikap yang diperlukan dalam rangka melaksanakan t ugas
pekerj aan. Unt uk it u lat ihan kerj a disusun dan dilaksanakan
secara bert ahap, berj enj ang, berkesinambungan dan secara
sist emat is berdasarkan pola lat ihan kerj a yang j elas arah
sasarannya sepanj ang karier t enaga kerj a.
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Ayat (1)
a. Yang dimaksud dengan st andar kualif ikasi ket erampilan
adalah sekumpulan t ugas-t ugas suat u j abat an pekerj aan
yang baku disusun at au dit et apkan berdasarkan analisis
suat u t ingkat j abat an t ert ent u, melalui proses pengkaj ian
sebagai berikut :
1) Set iap j abat an pekerj aan dij abarkan dalam t ugas-t ugas
dan set iap t ugas diuraikan dalam sub-sub t ugas.
2) Set iap t ugas at au sub t ugas harus menghasilkan suat u
luaran at au produk baik dalam bent uk barang visual at au
j asa (abst rak) secara baku yang dapat diukur.
3) Unt uk menghasilkan barang at au j asa secara baku, maka
dalam set iap pelaksanaan t ugas/ sub t ugas harus
menggunakan sarana, peralat an, bahan kerj a dan kondisi
kerj a yang st andar/ baku.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

18

-

4) Disamping sarana, peralat an, bahan dan kondisi
sebagaimana but ir 3) unt uk pelaksanaan t ugas/ sub
agar t ercapai hasil at au luaran secara st andar,
t enaga kerj a/ pelaksana t ugas harus menguasai
penget ahuan, t eknologi, keselamat an kerj a dan
kerj a yang diperlukan.

kerj a
t ugas
maka
ilmu
et os

Uraian but ir 1) sampai dengan 4) di at as adalah unsur-unsur
kualif ikasi ket erampilan t enaga kerj a yang harus dibakukan
dalam f ormat SKK, yang berlaku secara nasional at au
diberlakukan unt uk st andar wilayah t ert ent u, misalnya St andar
Kualif ikasi Ket erampilan (SKK) bagi t ukang t enun Samarinda,
t ukang bat ik gaya Yogyakart a dan sebagainya.
b. St andar Lat ihan Kerj a (SLK) merupakan acuan pokok dalam
set iap penyelenggaraan lat ihan kerj a yang berisi Kej uruan,
Sub Kej uruan, Tingkat Lat ihan, Nama Lat ihan Jabat an,
Nomor Kode Jabat an yang t ercant um pada buku Klasif ikasi
Jabat an Indonesia (KJI), Uraian Jabat an, Lama Lat ihan
Kerj a Kurikulum, Silabus, Lat ihan di t empat kerj a
(on-t he-j ob), Test Akhir dan Sert if ikasi. SLK disusun
mengacu kepada SKK yang dit et apkan unt uk masing-masing
t ingkat j abat an pekerj aan.
Ayat (2)
Secara umum program lat ihan kerj a dapat digolongkan dalam
t iga bidang yait u:
a. Lat ihan kerj a bidang t eknik, merupakan program lat ihan
kerj a yang lebih banyak memberikan at au meningkat kan
kemampuan f isik;
b. Lat ihan kerj a bidang manaj erial, lebih banyak memberikan
at au meningkat kan kemampuan olah pikir; dan
c. Lat ihan kerj a bidang kewirausahaan, meningkat kan
kemampuan berwirausaha t erut ama di sekt or inf ormal.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

19

-

Ayat (3)
Kej uruan pokok lat ihan kerj a meliput i ant ara lain Manaj erial,
Supervisory,
Ot omot if ,
Elekt ronik,
List rik,
Konst ruksi,
Pert anian, Tat a Niaga dan sebagainya.
Sub Kej uruan merupakan bagian dari kej uruan pokok, misalnya
Kej uruan Ot omot if dengan Sub Kej uruan :
-

Mobil Mot or Bensin

-

Mobil Mot or Diesel

-

Sepeda Mot or

-

Alat -alat Kendaraan Berat

-

dan sebagianya.

Ayat (4)
Cont oh t ingkat lat ihan kerj a unt uk Kej uruan Ot omot if , Sub
Kej uruan Mobil Mot or Bensin :
-

Mobil Mot or Bensin Tingkat Dasar

-

Mobil Mot or Bensin Tingkat Menengah

-

Mobil Mot or Bensin Tingkat At as.

Sedang Kej uruan/ Sub Kej uruan yang t idak dapat dibagi dalam
t ingkat lat ihan kerj a, t erut ama j abat an-j abat an pekerj aan di
sekt or inf ormal, misalnya t ukang t enun ikat , t ukang reparasi
radiat or mobil, pengraj in anyaman rot an, dan sebagainya.
Ayat (5)
Cukup j elas
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

20

-

Ayat (2)
Unt uk menet apkan bahwa kualif ikasi ket erampilan kerj a
seseorang t elah memenuhi persyarat an j abat an kerj a t ert ent u,
maka perlu adanya suat u sarana sebagai t olok ukur yang baku.
Kualif ikasi ket erampilan kerj a dapat dit et apkan secara baku
dalam t iga t ingkat ket erampilan, yait u ket erampilan kelas III,
II, dan I at au Muda, Madya dan Ut ama.
Berdasarkan kualif ikasi-ket erampilan yang dit et apkan secara
baku unt uk set iap j enj ang at au t ingkat j abat an t ersebut , maka
st andar kualif ikasi ket erampilan ini dapat dij adikan sebagai
t olok ukur dalam rangka pembinaan mut u ket erampilan sesuai
kebut uhan j abat an, baik melalui proses lat ihan kerj a yang
dilaksanakan secara sist emat is dan berlanj ut maupun proses
uj i ket erampilan dan sert if ikasi.
Ayat (3)
Sebagaimana penj elasan ayat (2) pada dasarnya set iap t ingkat
kualif ikasi ket erampilan yait u kelas III (Muda), kelas II (Madya)
dan kelas I (Ut ama) selalu mengacu kepada kemampuan kerj a
t enaga kerj a unt uk memenuhi persyarat an j abat an yang
diperlukan.
Kemampuan yang dipersyarat kan unt uk melaksanakan set iap
t ugas j abat an meliput i penguasaan penget ahuan, ket erampilan
dan et os kerj anya. Baik penget ahuan, ket erampilan maupun
et os kerj a unt uk pelaksanaan t ugas j abat an sangat t erkait
dengan perkembangan ilmu dan t eknologi. Unt uk it u perlu
adanya upaya pembinaan kualif ikasi ket erampilan t enaga kerj a
secara sist emat is dan berkesinambungan, baik melalui proses
lat ihan kerj a maupun uj i ket erampilan dan sert if ikasi yang
senant iasa selalu mengacu pert umbuhan ilmu penget ahuan
dan t eknologi, manaj emen, indust ri dan inf ormal.
Ayat (4)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

21

-

Cukup j elas
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup j elas

Ayat (2)
Lat ihan kerj a secara perorangan diberikan kepada seseorang
dengan lebih banyak memberikan keleluasaan dan kesempat an
kepada pesert a unt uk melakukan lat ihan-lat ihan sesuai dengan
kreat ivit as, akt ivit as, dan kemampuannya sendiri dengan
bimbingan/ pengawasan inst rukt ur. Oleh karena it u lat ihan
kerj a secara perorangan t idak t erikat dengan bat as wakt u
t ert ent u, semakin kreat if dan akt if seseorang maka dia akan
semakin cepat menyelesaikan lat ihan kerj a.
Lat ihan kerj a secara kelompok diberikan kepada sekelompok
pesert a unt uk menyelesaikan suat u program lat ihan kerj a
t ert ent u dan dalam wakt u yang t elah dit et apkan sehingga
seluruh pesert a harus mengikut i lat ihan kerj a pada wakt u yang
sama dan menyelesaikan lat ihan kerj a secara bersama pula.
Lat ihan kerj a keliling adalah suat u penyelenggaraan lat ihan
kerj a dimana inst rukt ur dan f asilit as lat ihan kerj a misalnya
peralat an, bahan dan mat eri lat ihan kerj a dengan
menggunakan sarana t ransport asi yang bersif at mudah
bergerak unt uk mendat angi pesert a/ kelompok pesert a at au
lat ihan kerj a di luar lembaga lat ihan kerj a. Lat ihan kerj a di
lembaga lat ihan kerj a adalah penyelenggaraan lat ihan yang
dilakukan di t empat lat ihan kerj a t ert ent u baik yang dikelola
oleh Pemerint ah maupun yang dikelola oleh swast a at au
perusahaan.
Lat ihan kerj a di t empat

lat ihan kerj a dilakukan dengan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

22

-

mengut amakan prakt ek di t empat kerj a, di perusahaan at au di
lapangan dalam rangka peningkat an penget ahuan, pemahaman
dan penghayat an pesert a, sert a membiasakan pesert a lat ihan
kerj a dalam kondisi kerj a yang senyat anya. Pelaksanaan
lat ihan kerj a di t empat kerj a diberikan, diawasi dan dinilai
oleh karyawan at au pengawas/ supervisor yang dit unj uk oleh
organisasi kerj a dimana pesert a melaksanakan prakt ek kerj a.
Permagangan dimaksudkan unt uk meningkat kan kemampuan
dan ket erampilan kerj a dengan cara mengamat i mereka yang
mampu melakukan kerj a sert a melaksanakan sendiri pekerj aan
dimaksud di bawah pengawasan dan pet unj uk t enaga
supervisi.
Pasal 7
Ayat (1)
Yang dimaksud masyarakat dalam Perat uran Pemerint ah ini
adalah angkat an kerj a baik pencari kerj a, calon pekerj a
maupun pekerj a.
Pencari kerj a adalah t enaga kerj a yang menganggur dan akt if
mencari pekerj aan, at au t enaga kerj a yang ingin alih prof esi.
Calon pekerj a adalah mereka yang masih dalam proses
pengangkat an menj adi pekerj a, melalui suat u proses
pembinaan dan at au penilaian kemampuan, penget ahuan sert a
et os kerj anya. Melalui proses pcmbinaan dan at au penilaian
t ersebut , calon pekerj a dapat diangkat at au t idak dapat
diangkat menj adi pekerj a. Pengangkat an calon pekerj a
menj adi pekerj a dilakukan secara t ert ulis.
Pekerj a adalah t enaga kerj a yang bekerj a baik dalam
hubungan kerj a dengan menerima upah at au pekerj a mandiri.
Pekerj a yang lepas dari pekerj aannya adalah t enaga kerj a
yang berhent i bekerj a karena pemut usan hubungan kerj a oleh
pengusaha at au at as permint aan sendiri at au karena pensiun.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

23

-

Ayat (2)
Persyarat an yang harus dipenuhi oleh set iap pesert a unt uk
mengikut i lat ihan kerj a ant ara lain dilakukan dengan seleksi,
baik seleksi administ rat if dan at au
seleksi
kemampuan/ ket erampilan yang dilakukan oleh penyelenggara
lat ihan kerj a.
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas

Pasal 8
Ayat (1)
Tiap Inst rukt ur harus memiliki kualif ikasi penget ahuan,
ket erampilan, sikap dan met odologi yang diperlukan unt uk
melat ih pesert a lat ihan kerj a. Cont oh : Unt uk melat ih Sub
Kej uruan Mobil Mot or Bensin Tingkat Dasar, Inst rukt ur
bersangkut an minimal lulusan STM j urusan mesin, t elah
mengikut i lat ihan kerj a unt uk Inst rukt ur bidang Ot omot if dan
menduduki j abat an serendah-rendahnya Asist en Inst rukt ur
berdasarkan Surat Pengangkat an at au Surat Keput usan dari
Pej abat yang berwenang.
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Tiap Inst rukt ur lat ihan kerj a berhak mendirikan dan menj adi
anggot a
perserikat an
inst rukt ur
lat ihan
kerj a
yang
pembent ukannya dilakukan secara demokrat is berdasarkan
perat uran
perundang-undangan
mengenai
pembent ukan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

24

-

organisasi kemasyarakat an yang berlaku.
Pasal 9
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 10
Lat ihan kerj a bermanf aat bukan saj a bagi pengusaha, akan t et api
j uga bagi pesert a, masyarakat , dan Pemerint ah. Sebab it u
pembiayaan lat ihan harus pula menj adi t anggung j awab bersama.
Sumber ut ama dana lat ihan kerj a dari Pemerint ah pada dasarnya
adalah Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara, Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Daerah, Perusahaan Negara dan at au
Perusahaan Pemerint ah Daerah. Sumber dana lat ihan kerj a dari
perusahaan dapat dikerahkan dalam bent uk pembiayaan lat ihan
kerj a yang diselenggarakan sendiri dan at au kont ribusi dana
lat ihan kerj a.
Dana lat ihan kerj a dapat j uga dikerahkan dari sumbangan dan
at au hibah perorangan, organisasi masyarakat , dan perusahaan
dari dalam maupun luar negeri.
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup j elas

Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

25

-

Ayat (4)
Pesert a Uj i Ket erampilan t erbuka unt uk set iap orang yang
t elah memenuhi persyarat an pendidikan sekolah, lulusan
lat ihan kerj a dan at au yang berpengalaman kerj a yang
dit et apkan oleh Panit ia Uj i Ket erampilan sesuai pelimpahan
wewenang dari Ment eri.
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 13
Ayat (1)
Unt uk pelaksanaan t ugas-t ugas pekerj aan t ert ent u t erut ama
yang memiliki resiko bahaya cukup t inggi, disamping
persyarat an memiliki ket erampilan dasar yang dit et apkan
dengan Sert if ikat Ket erampilan at au ij azah pendidikan
sekolah, maka t enaga kerj a yang bersangkut an harus memiliki
lisensi kerj a yang merupakan suat u j aminan bahwa pemegang
lisensi t ersebut t elah memiliki kualif ikasi ket erampilan yang
dipersyarat kan dan mampu melaksanakan t ugas pelayanan,
kesehat an dan keselamat an kerj a dengan baik, guna
menghindarkan t erj adinya resiko kecelakaan kerj a baik bagi
diri yang bersangkut an maupun masyasarakat lingkungannya.
Ayat (2)
Jenis ket erampilan dan j abat an yang memerlukan lisensi kerj a
ant ara lain pengemudi, inst alat or list rik, t ukang las t ekanan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

26

-

t inggi, pekerj a medis/
para medis dan sebagainya.
Jabat an-j abat an kerj a yang memerlukan lisensi akan diat ur
lebih lanj ut oleh Ment eri Tenaga Kerj a set elah mendapat
saran dan pert imbangan dari Depart emen at au inst ansi t eknis
t erkait .
Ayat (3)
Cukup j elas
Pasal 14
Cukup j ela
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Tiap lembaga lat ihan kerj a dapat mendirikan dan menj adi
anggot a organisasi perserikat an lembaga lat ihan kerj a sej enis
yang
pembent ukannya
dilakukan
secara
demokrat is
berdasarkan perat uran perundangan mengenai pembent ukan
organisasi kemasyarakat an yang berlaku.
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

27

-

Pasal 17
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 18
Ayat (1)
Lembaga Uj i Ket erampilan beranggot akan para ahli di bidang
lat ihan kerj a yang dapat t erdiri dari unsur pembina,
penyelenggara, inst rukt ur, t enaga prof esi, t enaga supervisor,
pengguna sert a pihak lain yang ahli dalam mengevaluasi
ket erampilan dan keahlian seseorang.
Lembaga Uj i Ket erampilan dibent uk berdasarkan kebut uhan
at au permint aan masyarakat yang bersif at sement ara (adhoc).
Unt uk memenuhi kebut uhan yang bersif at j angka panj ang at au
t erus-menerus, t erut ama unt uk t enaga kerj a t rampil
berst andar int ernasional at au kebut uhan t enaga kerj a sekt or
t ert ent u at aupun t enaga kerj a khusus, dapat dibent uk
Lembaga Uj i Ket erampilan yang bersif at t et ap.
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 20

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Cukup j elas
Pasal 21
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)
Cukup j elas
Pasal 22
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Pasal 23

28

-

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

29

-

Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Pada dasarnya akredit asi dit et apkan unt uk penyelenggaraan
suat u program lat ihan kerj a t ert ent u, dengan berpedoman
kepada St andar Lat ihan Kerj a (SLK) t erkakait sebagai t olok
ukur penilaiannya. Unsur-unsur yang dinilai meliput i ant ara
lain :
a. Kelengkapan dokumen perizinan lat ihan kerj a;
b. Sarana dan f asilit as lat ihan kerj a;
c. Program lat ihan kerj a
perangkat lunaknya;

besert a

d. Personil dan Inst rukt urnya;
e. Fasilit as pendukung lainnya.

Pasal 24
Cukup j elas
Pasal 25
Cukup j elas
Pasal 26
Cukup j elas
Pasal 27
Cukup j elas
Pasal 28
Cukup j elas
Pasal 29

perangkat

keras

dan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Cukup j elas
Pasal 30
Cukup j elas

30

-