Peraturan Perundangan PP NO 73 TH 1991

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 3 TAHUN 1 9 9 1
TENTANG
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ket ent uan Pasal 10 ayat
(5)
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional, dipandang perlu menet apkan Perat uran Pemerint ah
t ent ang Pendidikan Luar Sekolah;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3390);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan di
luar sekolah baik dilembagakan maupun t idak.
2. Warga belaj ar adalah set iap anggot a masyarakat yang belaj ar di
j alur pendidikan luar sekolah.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2


-

3. Kelompok belaj ar adalah sat uan pendidikan luar sekolah yang
t erdiri
at as sekumpulan
warga masyarakat
yang saling
membelaj arkan pengalaman dan kemampuan dalam rangka
meningkat kan mut u dan t araf kehidupan.
4. Kursus adalah sat uan pendidikan luar sekolah yang t erdiri at as
sekumpulan warga masyarakat yang memberikan penget ahuan,
ket erampilan dan sikap ment al t ert ent u bagi warga belaj ar.
5. Ment eri adalah Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Ment eri lain adalah Ment eri yang bert anggung j awab at as
penyelenggaraan sat uan pendidikan luar sekolah di luar lingkungan
Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Depart emen adalah Pimpinan
Lembaga Pernerint ah Non Depart emen yang bert anggung j awab
at as penyelenggaraan sat uan pendidikan luar sekolah.
BAB II

TUJUAN
Pasal 2
Pendidikan luar sekolah bert uj uan:
1. Melayani warga belaj ar supaya dapat t umbuh dan berkembang
sedini mungkin dan sepanj ang hayat nya guna meningkat kan
mart abat dan mut u kehidupannya;
2. Membina warga belaj ar agar memiliki penget ahuan, ket erampilan
dan sikap ment al yang diperlukan unt uk mengembangkan diri,
bekerj a mencari naf kah at au melanj ut kan ke t ingkat dan/ at au
j enj ang pendidikan yang lebih t inggi; dan
3. Memenuhi kebut uhan belaj ar masyarakat yang t idak dapat dipenuhi
dalam j alur pendidikan sekolah.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3


-

BAB III
JENIS PENDIDIKAN
Pasal 3
(1)

Jenis pendidikan luar sekolah t erdiri at as pendidikan umum,
pendidikan keagamaan, pendidikan j abat an kerj a, pendidikan
kedinasan dan pendidikan kej uruan.

(2)

Pendidikan umum merupakan pendidikan yang mengut amakan
perluasan dan peningkat an ket erampilan dan sikap warga belaj ar
dalam bidang t ert ent u.

(3)

Pendidikan

keagamaan
merupakan
pendidikan
yang
mempersiapkan warga belaj ar unt uk dapat menj alankan peranan
yang menunt ut penguasaan khusus t ent ang aj aran agama yang
bersangkut an.

(4)

Pendidikan j abat an kerj a merupakan pendidikan yang berusaha
meningkat kan penget ahuan, kemampuan dan sikap warga belaj ar
unt uk memenuhi persyarat an pekerj aan t ert ent u pada sat uan
kerj a yang bersangkut an.

(5)

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang berusaha
meningkat kan kemampuan dalam pelaksanaan t ugas kedinasan
unt uk pegawai at au calon pegawai suat u Depart emen at au

Lembaga Pemerint ah Non Depart emen.

(6)

Pendidikan kej uruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan
warga belaj ar unt uk dapat bekerj a dalam bidang t ert ent u.

(7)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
ayat (3) ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) diat ur oleh Ment eri at au
Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non
Depart emen.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

4


-

BAB IV
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 4
Persyarat an unt uk menyelenggarakan pendidikan dit et apkan oleh
Ment eri, at au Ment eri lain at au pimpinan Lembaga Pemerint ah Non
Depart emen set elah berkonsult asi dengan Ment eri.
Pasal 5
(1)

Penyelenggara pendidikan luar sekolah dapat t erdiri at as
Pemerint ah, badan, kelompok at au perorangan yang bert anggung
j awab at as pelaksanaan j enis pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakannya.

(2)

Masyarakat dapat menyelenggarakan semua j enis pendidikan luar

sekolah kecuali pendidikan kedinasan.

(3)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diat ur oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan
Lembaga Pcmerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi
dengan Ment eri.
BAB V
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 6

(1)

Tenaga kependidikan pada pendidikan luar sekolah t erdiri at as
t enaga pendidik, pengelola sat uan pendidikan, penilik, penelit i
dan pengembang dibidang pendidikan, pust akawan, laboran,
t eknisi sumber belaj ar dan penguj i.

(2)


Jenis t enaga pendidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
sesuai dengan f ungsinya dit et apkan oleh Ment eri, at au Ment eri

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

lain at au Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah
berkonsult asi dengan Ment eri.
Pasal 7
(1)

Tenaga pendidik t erdiri at as t enaga yang melaksanakan kegiat an
pendidikan baik dengan maupun t anpa memiliki kualif ikasi

sebagai t enaga pendidik.

(2)

Tenaga pendidik yang memiliki kualif ikasi t ert ent u t erdiri at as
t enaga yang memiliki t anda kemampuan dan kewenangan yang
disahkan oleh Pemerint ah maupun yang t idak disahkan.

(3)

Jenis t enaga pendidik yang memerlukan pengesahan Pemerint ah
dit et apkan oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan
Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi
dengan Ment eri.

Pasal 8
(1)

Tenaga Pendidik t ert ent u yang karena kebut uhan kualif ikasi
t ert ent u, diwaj ibkan mendaf t arkan diri pada inst ansi yang

dit unj uk oleh Ment eri at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diat ur oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi dengan
Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

6

-

BAB VI
WARGA BELAJAR
Pasal 9
(1)

Set iap orang dapat menj adi warga belaj ar baik dengan maupun
t anpa memenuhi persyarat an t ert ent u.

(2)

Persyarat an umum yang harus
belaj ar pada sat uan pendidikan
oleh Ment eri, at au Ment eri
Pemerint ah Non Depart emen
Ment eri.

dipenuhi unt uk menj adi warga
luar sekolah t ert ent u dit et apkan
lain at au Pimpinan Lembaga
set elah berkonsult asi dengan

Pasal 10
(1)

Warga belaj ar mempunyai hak:
1. belaj ar secara mandiri;
2. memperoleh perlindungan t erhadap perlakuan yang t idak
waj ar dari t enaga kependidikan at au lembaga penyelenggara
pendidikan yang bersangkut an;
3. memperoleh penilaian hasil belaj arnya;
4. pindah ke j alur pendidikan sekolah bilamana memenuhi
persyarat an sat uan pendidikan yang hendak dimasuki.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diat ur oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi dengan
Ment eri.
Pasal 11

(1)

Warga belaj ar berkewaj iban unt uk:

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

1. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali
warga belaj ar yang dibebaskan dari kewaj iban t ersebut oleh
penyelenggara sat uan pendidikan yang bersangkut an;
2. memat uhi ket ent uan perat uran yang berlaku;
3. menghormat i t enaga kependidikan;
4. ikut memelihara sarana dan prasarana sert a kebersihan,
ket ert iban dan keamanan pada sat uan pendidikan luar sekolah
yang bersangkut an.
(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diat ur oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi dengan
Ment eri.
BAB VII
KURIKULUM
Pasal 12

(1)

(2)
(3)

Kurikulum merupakan suat u pedoman kegiat an bimbingan
pengaj aran dan/ at au pelat ihan yang dilaksanakan unt uk
mencapai kemampuan t ert ent u.
Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat t ert ulis
dan t idak t ert ulis.
Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
diat ur oleh Ment eri, Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi dengan
Ment eri.
Pasal 13

(1)

Kurikulum yang berlaku secara nasional dit et apkan oleh Ment eri,
at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

(2)

8

-

Depart emen set elah berkonsult asi dengan Ment eri.
Kurikulum yang t idak t ermasuk dalam ayat (1) dit et apkan oleh
penyelenggara sat uan pendidikan yang berdasarkan ket ent uan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional.
BAB VIII
BENTUK SATUAN PENDIDIKAN
Bagian Kesat u
Kursus
Pasal 14

(1)

Kursus diselenggarakan bagi warga belaj ar yang memerlukan
bekal unt uk mengembangkan diri, bekerj a mencari naf kah
dan/ at au melanj ut kan ke t ingkat at au j enj ang pendidikan yang
lebih t inggi.

(2)

Warga belaj ar pada kursus yang menyelenggarakan program
Paket A dan B dimungkinkan unt uk pindah ke j alur pendidikan
sekolah.
Pasal 15

(1)

Kursus dapat diselenggarakan dalam 3 (t iga) t ingkat kemampuan
yait u, t ingkat dasar, t ingkat menengah dan t ingkat at as.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diat ur oleh penyelenggara sat uan pendidikan yang bersangkut an.

(3)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
pada kursus-kursus t ert ent u diat ur oleh Ment eri at au Ment eri lain
at au Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah
berkonsult asi dengan Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 16
(1)

Kursus harus memiliki sej umlah warga belaj ar,
kependidikan, kurikulum dan alat penunj ang belaj ar.

t enaga

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan t at a cara pendirian kursus yang menyelenggarakan
pendidikan umum dan pendidikan kej uruan dit et apkan oleh
Ment eri.

(3)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan t at a cara pendirian kursus yang menyelenggarakan
pendidikan keagamaan dit et apkan oleh Ment eri Agama set elah
berkonsult asi dengan Ment eri.

(4)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan t at a cara pendirian kursus yang menyelenggarakan
pendidikan j abat an kerj a dit et apkan oleh Ment eri Tenaga Kerj a
set elah berkonsult asi dengan Ment eri.

(5)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan t at a cara pendirian kursus yang menyelenggarakan
pendidikan kej uruan dit et apkan ol eh Ment eri, at au Ment eri lain
at au Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah
berkonsult asi dengan Ment eri.

(6)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana
dan t at a cara pendirian kursus
pendidikan kedinasan dit et apkan oleh
at au Pimpinan Lembaga Pemerint a
berkonsult asi dengan Ment eri.

dimaksud dalam ayat (1)
yang menyelenggarakan
Ment eri, at au Ment eri lain
Non Depart emen set elah

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

Bagian Kedua
Kelompok Belaj ar
Pasal 17
Kelompok belaj ar diselenggarakan bagi sekumpulan warga belaj ar
dengan saling membelaj arkan unt uk mengembangkan diri, bekerj a
dan/ at au melanj ut kan ke t ingkat dan/ at au j enj ang pendidikan yang
lebih t inggi.
Pasal 18
(1)

Pendidikan luar sekolah yang set ara dengan pendidikan dasar
diselenggarakan pada kelompok belaj ar Paket A dan kelompok
belaj ar Paket B.

(2)

Kelompok belaj ar Paket A diselenggarakan bagi sekumpulan
warga belaj ar unt uk memperoleh pendidikan set ara dengan
Sekolah Dasar.

(3)

Kelompok belaj ar Paket B diselenggarakan bagi sekumpulan
warga belaj ar unt uk memperoleh pendidikan set ara dengan
Sekolah Lanj ut an Tingkat Pert ama.

(4)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
dan ayat (3) diat ur oleh Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

Bagian Ket iga
Sat uan Pendidikan Lain
Pasal 19
Selain kursus dan kelompok belaj ar, pendidikan luar sekolah dapat
diselenggarakan dalam bent uk Kelompok Bermain, Penit ipan Anak,
dan sat uan pendidikan sej enis yang dit et apkan oleh Ment eri.
BAB IX
PENILAIAN
Pasal 20
(1)

Terhadap hasil belaj ar warga belaj ar dapat diadakan penilaian
yang dapat dinyat akan dengan surat ket erangan lulus, ij asah at au
sert if ikat .

(2)

Terhadap sat uan pendidikan yang memerlukan pengesahan dari
Pemerint ah diadakan penilaian.

(3)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diat ur oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan
Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi
dengan Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

BAB X
PEMBINAAN
Pasal 21
(1)

Pembinaan pendidikan luar sekolah sebagai bagian dari sist em
pendidikan nasional baik yang diselenggarakan oleh Pemerint ah,
badan, kelompok at au perorangan merupakan t anggung j awab
Ment eri.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan oleh Ment eri.
Pasal 22

(1)

Pembinaan
sat uan
pendidikan
luar
sekolah
yang
menyelenggarakan pendidikan umum merupakan t anggung j awab
Ment eri.

(2)

Pembinaan
sat uan
pendidikan
luar
sekolah
yang
menyelenggarakan pendidikan kej uruan merupakan t anggung
j awab Ment eri at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen.

(3)

Pembinaan
sat uan
pendidikan
luar
sekolah
yang
menyelenggarakan pendidikan keagamaan merupakan t anggung
j awab Ment eri Agama.

(4)

Pembinaan
sat uan
pendidikan
luar
sekolah
yang
menyelenggarakan pendidikan j abat an kerj a unt uk memenuhi
persyarat an j abat an kerj a t ert ent u merupakan t anggung j awab
Ment eri Tenaga Kerj a.

(5)

Pembinaan
sat uan
pendidikan
luar
sekolah
yang
menyelenggarakan pendidikan kedinasan merupakan t anggung
j awab Ment eri at au Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

(6)

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat
(3), ayat (4), dan ayat (5) meliput i pemberian bimbingan,
dorongan pengayoman dan/ at au bant uan.

(7)

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)
dilakukan secara t erkoordinasi.
BAB XI
KETENTUAN LAIN
Pasal 23

(1)

Perwakilan
Republik
Indonesia
di
luar
negeri
dapat
menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan luar sekolah
sebagai bagian dari sist em pcndidikan nasional bagi warga
belaj ar warga negara Republik Indonesia di luar negeri.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia set empat .
Pasal 24

(1)

Warga negara asing yang mengikut i pendidikan di sat uan
pendidikan luar sekolah yang merupakan bagian dari sist em
pendidikan nasional baik di dalam maupun di luar negeri waj ib
menaat i ket ent uan-ket ent uan yang berlaku bagi dan dari sat uan
pendidikan luar sekolah yang bersangkut an.

(2)

Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan oleh Ment eri, at au Ment eri lain at au Pimpinan
Lembaga Pemerint ah Non Depart emen set elah berkonsult asi
dengan Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

14

-

Pasal 25
(1)

Perwakilan negara asing di wilayah Republik Indonesia dapat
menyelenggarakan pendidikan luar sekolah dengan ket ent uan
t idak bert ent angan dengan kepent ingan nasional dan waj ib
memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Lembaga int ernasional at au badan/ kelembagaan swast a asing di
wilayah Republik Indonesia dapat menyelenggarakan pendidikan
luar sekolah dengan ket ent uan t idak bert ent angan dengan
kepent ingan
nasional
dan
waj ib
memat uhi
perat uran
perundang-undangan yang berlaku.

(3)

Penyelenggaraan sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dit et apkan oleh Ment eri Luar Negeri set elah
mendapat pert imbangan dari Ment eri at au Ment eri lain at au
Pimpinan Lembaga Pemerint ah Non Depart emen.

(4)

Penyelenggaraan sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) dit et apkan oleh Ment eri set elah mendapat
pert imbangan dari Ment eri lain at au Pimpinan Lembaga
Pemerint ah Non Depart emen.
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26

Semua ket ent uan yang mengat ur pendidikan luar sekolah yang ada
pada saat diundangkannya Perat uran Pemerint ah ini masih t et ap
berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dan belum digant i berdasarkan
Perat uran Pemerint ah ini.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

15

-

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 31 Desember 1991
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 31 Desember 1991
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

16

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 73 TAHUN 1991
TENTANG
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UMUM
Di Negara Republik Indonesia, kegiat an pendidikan, baik unt uk
memenuhi kebut uhan perorangan maupun masyarakat , bangsa dan
negara, dibagi dalam dua golongan sebagai bagian dari sat u sist em
pendidikan nasional, yait u j alur pendidikan sekolah dan pendidikan
luar sekolah.
Pendidikan luar sekolah yang sangat mendasar sif at nya adalah
pendidikan keluarga. Meskipun pendidikan keluarga amat pent ing,
yang bahkan melet akkan dasar-dasar kesiapan hidup sebagai anggot a
masyarakat , pengat urannya merupakan wewenang keluarga yang
bersangkut an.
Keluarga yang memerlukan bant uan dalam penyelenggaraan kegiat an
pendidikan di lingkungannya dapat memperoleh bant uan melalui
keikut sert aan orang t ua dalam kelompok belaj ar at au kursus, at au
kegiat an belaj ar dengan menggunakan bahan belaj ar yang dapat dikaj i
sendiri.
Pendidikan luar sekolah menambah dan melengkapi pendidikan yang
t idak dapat diselenggarakan oleh j alur pendidikan sekolah. Pendidikan
luar sekolah memiliki keleluasaan j auh lebih besar daripada
pendidikan sekolah unt uk secara cepat disesuaikan dengan kebut uhan
masyarakat yang senant iasa berubah, apalagi sebagai perwuj udan
ikht iar pembangunan nasional. Perkembangan ilmu penget ahuan dan
t eknologi yang berlangsung semakin cepat menimbulkan kebut uhan
yang beraneka ragam, semakin luas dan semakin banyak unt uk

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

17

-

memperoleh inf ormasi, penget ahuan, dan ket erampilan.
Kemakmuran yang bert ambah luas memungkinkan lebih banyak
anggot a masyarakat melibat kan diri dalam kegiat an budaya. Banyak
kegiat an pendidikan dalam bidang kebudayaan t idak dapat
diselenggarakan melalui j alur pendidikan sekolah.
Banyak kegiat an pendidikan dalam kehidupan keagamaan j uga t idak
dapat diselenggarakan dalam j alur pendidikan sekolah. Bahkan
berbagai bent uk kegiat an pendidikan Pondok Pesant ren, Maj elis
Taklim, kelompok pengaj ian t elah ada lama sebelum pendidikan
sekolah diadakan, sedangkan berbagai bent uk pendidikan dalam
kehidupan keagamaan yang baru di luar sekolah lahir sebagai akibat
t erj adinya perubahan dalam berbagai bidang kehidupan.
Perkembangan indust ri sert a pert umbuhan perusahaan-perusahaan
kecil menengah maupun besar menunt ut t ersedianya: 1. t enaga ahli
yang mempunyai kemampuan unt uk menerapkan penget ahuan, dan 2.
t enaga kerj a yang t erlat ih unt uk dapat menyelenggarakan kegiat an
t ert ent u. Pendidikan sekolah pada umumnya t idak menghasilkan
lulusan yang siap kerj a, t et api lulusan yang siap lat ih. Oleh sebab it u,
pendidikan luar sekolah j uga merupakan j embat an ant ara pendidikan
sekolah dan dunia kerj a. Berbagai kursus dan bent uk lat ihan kerj a
yang lain memungkinkan lulusan sekolah-sekolah j enis t ert ent u
memperoleh kemampuan kerj a yang diperlukan di dunia kerj a.
Penyelenggaraan kegiat an pendidikan luar sekolah pada umumnya
t idak t erpusat , lebih t erbuka dalam penerimaan pesert a didik dan
t idak t erikat pada at uran-at uran yang ket at . Kegiat an pendidikan di
j alur pendidikan luar sekolah diadakan j uga unt uk memungkinkan
anggot a masyarakat yang t idak mendapat kesempat an bersekolah di
j enj ang pendidikan dasar memperoleh pendidikan dasar melalui
program-program yang khusus diadakan unt uk mereka, sehingga waj ib
belaj ar bagi warga negara sesuai dengan usia yang bersangkut an dapat

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

18

-

t erwuj ud sepenuhnya.
Pendidikan luar sekolah seiring dengan pendidikan sekolah
memungkinkan manusia Indonesia sepanj ang hayat nya mendapat
kesempat an
unt uk
memperoleh
pendidikan
bilamana
ia
memerlukannya.
Kebanyakan kegiat an pendidikan luar sekolah diselenggarakan at as
prakarsa dan upaya masyarakat sesuai dengan kebut uhan dan
kemampuan pihak-pihak yang bersangkut an. Peluang amat luas dalam
j alur pendidikan luar sekolah unt uk mengaj ar, membimbing dan/ at au
melat ih di sat u pihak sert a unt uk belaj ar dan berlat ih di lain pihak
memungkinkan unt uk memperoleh pendidikan yang t idak dapat
diperoleh di j alur pendidikan sekolah. Sist em pendidikan nasional
memungkinkan pesert a didik yang memenuhi persyarat an dengan
mudah dapat berpindah dari j alur pendidikan luar sekolah ke j alur
pendidikan sekolah dan sebaliknya.
Upaya Pemerint ah di j alur pendidikan luar sekolah t erwuj ud sebagai
program-program
pendidikan
masyarakat ,
sepert i
program
pemberant asan but a aksara lat in dan angka, but a bahasa Indonesia
dan but a pendidikan dasar, sert a pemberian bant uan keuangan dan
pembinaan kepada sat uan pendidikan yang memerlukannya bilamana
memenuhi persyarat an yang dit et apkan.
Perat uran Pemerint ah t ent ang Pendidikan Luar Sekolah diadakan
unt uk memberi j aminan hukum bagi penyelenggaraan kegiat an
pendidikan yang bersangkut an at as dasar anggapan bahwa upaya
penyelenggaraan kegiat an pendidikan di luar sekolah harus mendapat
kebebasan seluas mungkin. Akan t et api, Perat uran Pemerint ah ini j uga
berusaha agar dalam dunia pendidikan t erpelihara ket ert iban, maka
Perat uran Pemerint ah ini harus dapat melindungi masyarakat t erhadap
kemungkinan penyelenggaraan kegiat an pendidikan di j alur pendidikan
luar sekolah yang dapat merugikannya.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

19

-

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup j elas

Pasal 2
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
Jenj ang adalah j enj ang sebagaimana dimaksud dalam j alur
pendidikan sekolah.
Angka 3
Unt uk mencapai t uj uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini,
penyelenggaraan pendidikan luar sekolah berpedoman pada
t uj uan pendidikan nasional.

Pasal 3
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)
Cukup j elas
Ayat (7)
Cukup j elas

Pasal 4
Cukup j elas

Pasal 5
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 6
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

20

-

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

21

-

Pasal 7
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 8
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 9
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Sat uan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini adalah
sat uan
pendidikan
yang memerlukan
pengesahan
oleh
Pemerint ah.

Pasal 10
Ayat (1)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

22

-

Angka 1
Set iap orang dapat memperoleh penget ahuan, kemampuan
dan/ at au ket rampilan secara belaj ar sendiri. Hasil belaj arnya
dapat dinilai unt uk memperoleh pengakuan keset araan dengan
pendidikan pada j enj ang pendidikan dasar at au pendidikan
menengah dan kelas t ert ent u di j alur pendidikan sekolah.
Angka 2
Cukup j elas

Angka 3
Cukup j elas
Angka 4
Cukup j elas
Ayat (2)
Pengat uran pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini
meliput i pula pengat uran kewenangan dan krit eria penet apan
keset araan pendidikan luar sekolah dengan pendidikan sekolah.

Pasal 11
Ayat (1)
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
Cukup j elas
Angka 3
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

23

-

Angka 4
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 12
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 13
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam ayat ini meliput i
t enaga pendidik, pengelola sat uan pendidikan luar sekolah,
t enaga ahli di bidang yang bersangkut an, calon pemakai
ket erampilan lulusan, dan Pemerint ah.

Pasal 14
Ayat (1)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

24

-

Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Kursus sebagaimana dimaksud dalam ayat ini adalah kursus yang
memerlukan pengesahan Pemerint ah.

Pasal 16
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

25

-

Cukup j elas

Pasal 17
Cukup j elas

Pasal 18
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas

Pasal 19
Kelompok Bermain dan Penit ipan Anak merupakan sat uan
pendidikan luar sekolah sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran
Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1990 t ent ang Pendidikan Prasekolah.
Sat uan pendidikan yang sej enis sebagaimana dimaksud dalam ayat
ini, misalnya padepokan pencaksilat , sanggar kesenian, pant i/ balai
lat ihan, bengkel/ t eat er dan sebagainya.

Pasal 20
Ayat (1)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

26

-

Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 21
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 22
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Cukup j elas
Ayat (6)
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini dilaksanakan
t anpa menghambat perkembangan, prakarsa, dan kemandirian

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

27

-

sat uan pendidikan luar sekolah.
Ayat (7)
Cukup j elas

Pasal 23
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 24
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 25
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Cukup j elas

Pasal 26
Cukup j elas

Pasal 27
Cukup j elas

28

-