Analisis Nuansa Makna Sumimasen Dengan Gomen Nasai Dalam Kalimat Bahasa Jepang Chapter III IV

BAB III
ANALISIS NUANSA MAKNA SUMIMASEN DAN GOMEN NASAI
DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG

Sebelumnya pada Bab II penulis telah memaparkan mengenai sumimasen
dan gomen nasai. Maka pada Bab III ini penulis mencoba menganalisis makna
sumimasen dan gomen nasai yang diambil dari kutipan kalimat-kalimat berbahasa
Jepang yang terdapat pada kutipan yang ada pada latar belakang penulisan dan juga
mengutip kalimat atau percakapan pada buku Minna no Nihongo Shokyuu I, buku
Minna no Nihongo II, dan buku Nameraka Nihongo sesuai dengan pendapat dari
beberapa ahli linguistik yang telah dipaparkan sebelumnya.
3.1

Sumimasen

Kutipan 1:
管理人:

ス会社






連絡




電話

連絡
管理人:ええ




いい

(Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation
Press, 2008: 3)


27
Universitas Sumatera Utara

Kanrinin

: Gasu gaisha ni renrakushitara, sugu kite kuremasu yo.

Miraa

: ...... Komatta naa. Denwa ga nai ndesu.
Sumimasen ga, renrakushite itadakemasenka.

Kanrinin

: ee, ii desu yo.

Penjaga

: Jika (anda) menelepon kepada perusahaan gas, (mereka akan)

langsung datang.

Miller

: ... Susah yaa. (Saya) Tidak ada telepon.
Maaf, bolehkah (anda) menelpon (mereka) untuk (saya)?

Penjaga

: ya, baiklah.

Analisis:
Dialog pada kutipan tersebut merupakan kutipan yang berasal dari sebuah
dialog berjudul



いい

(Doko ni Gomi wo


Dashitara ii desu ka) yang berarti Di Mana Sebaiknya Meletakkan Sampah? Pada
dialog di atas, penggunaan kata sumimasen menunjukkan ungkapan maaf karena
dia menginginkan lawan bicara nya untuk melakukan sesuatu kepada nya. Kata
sumimasen diungkapkan oleh seorang tokoh yang bernama Miller. Tokoh tersebut
memiliki situasi merasa susah karena ingin menghubungi perusahaan gas namun
tidak memiliki telepon sehingga dia ingin meminta pertolongan kepada tokoh
penjaga untuk menelepon pihak perusahaan gas untuk Miller.

28
Universitas Sumatera Utara

Kutipan 2:
小川幸子:

願い



:何

小川幸子:息子

英語

教え

夏休

スト
会話

:教え
小川幸子:












ステイ






時間






:う


出張









多い

教え

小川幸子:




日本語



残念

試験






(Minna no Nihongo Shokyuu II, International Mutual Activity Foundation
Press, 2008: 19)

29
Universitas Sumatera Utara

Ogawa Sachiko : Miraa san, chotto onegai ga aru ndesu ga.
Miraa


: nan desu ka.

Ogawa Scahiko : Musuko ni eigo wo oshiete itadakemasenka.
Natsu yasumi ni oosutoraria e hoomusutei ni iku ndesu ga.
Kaiwa ga dekinai ndesu yo.
Miraa

: Oshiete agetai ndesu kedo, chotto jikan ga....

Ogawa Sachiko : ocha de mo nominagara oshaberi shite itadakemasenka.
Miraa

: uuun, shucchou mo ooi shi, mou sugu nihongo no shiken
mo aru shi....
Sore ni ima made oshieta koto ga arimasen kara....

Ogawa Sachiko : Dame desu ka. Ja, zannen desu ga...
Miraa

: Doumo sumimasen.


Ogawa Sachiko : Tuan Miller, (saya) ada sedikit permohonan.
Miller

: Ada (permohonan) apa?

Ogawa Sachiko : Mau kah (anda) mengajarkan bahasa Inggris kepada anak
saya?
Pada liburan musim panas, (dia) berencana pergi ke
Australia untuk homestay tapi dia tidak bisa berdialog
(menggunakan bahasa Inggris).

30
Universitas Sumatera Utara

Miller

: (saya) ingin mengajari (nya) tetapi waktu (saya)...

Ogawa Sachiko : mau kah (anda) dengan sambil minum teh pun bercakapan

(dengan nya)?
Miller

: Hem, (saya) ada banyak tugas ke luar kota, sebentar lagi
ujian bahasa Jepang pun ada...
Selain itu karena (saya) sampai saat ini belum pernah
mengajar...

Ogawa Sachiko : Tidak bisa ya. Kalau begitu sayang sekali...
Miller

: maaf yang sebesar-besarnya.

Analisis:


Dialog yang memiliki judul





(ocha de mo

nominagara...) yang berarti Dengan sambil minum teh pun... tersebut memiliki
penggunaan kata sumimasen di dalamnya. Kata sumimasen yang digunakan pada
dialog tersebut memiliki makna maaf yang menunjukkan ada rasa yang tidak
menyenangkan hati lawan bicara nya.
Permintaan maaf tersebut didasari oleh situasi berikut. Tokoh yang
bernama Ogawa Sachiko meminta permohonan kepada tokoh yang bernama Miller
untuk memberikan pegajaran bahasa Inggris kepada anaknya yang akan melakukan
perjalanan ke Australia. Namun, tokoh Miller mengatakan kepada tokoh Ogawa
Sachiko bahwa dia tidak bisa mengajari anak dari tokoh Ogawa Sachiko karena

31
Universitas Sumatera Utara

alasan waktu. Tokoh Ogawa Sachiko kembali menawarkan kepada tokoh Miller
tentang pengajaran itu dengan tawaran minum teh. Dengan tawaran tersebut, Miller
menjelaskan mengenai kesibukannya dan akhirnya tokoh Ogawa Sachiko
memahami nya. Karena situasi tersebut, tokoh Miller mungucapkan rasa maaf nya
karena telah menolak permohonan dari tokoh Ogawa Sachiko.
Kutipan 3:
不動産屋 :




ワン










家賃


83,

和室


不動産屋 :押



布団





(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity
Foundation Press, 2012: 187)

Fudousanya : de wa, kochira ga ikaga desu ka.
Eki kara, 10 pun de, yachin wa 83.000 en desu.
Wan

: dainingu kicchin to washitsu desu ne.
Sumimasen. Koko wa nan desu ka.

Fudousanya : oshi ire desu. Futon wo ireru tokoro desu yo.
Agen rumah : Kalau begitu, bagaimana dengan yang ini?

32
Universitas Sumatera Utara

Dari stasiun kereta, 10 menit, harga sewa nya 83.000 yen.
Wang

: Dapur dan ruangan bergaya jepang ya.
Maaf. tempat ini apa?

Agen rumah : Lemari dinding. Tempat untuk memasukkan futon.
Analisis :
Dialog tersebut menceritakan tentang seorang tokoh bernama Wang yang
ingin mencari tempat tinggal dan bertanya kepada tokoh agen rumah. Ketika tokoh
agen rumah memberikan rekomendasi kepada tokoh Wang, Wang mengerti secara
umum tentang tempat yang ditawarkan. Namun, Wang melihat sesuatu ruangan
pada tempat yang direkomendasikan tokoh agen rumah dan meminta tolong
penjelasan dengan menggunakan kata sumimasen yang dilanjutkan dengan
pertanyaannya. Setelah itu, tokoh agen rumah memberikan penjelasan tentang
ruangan yang dimaksud.
Kutipan 4:
ア:
銀行員:

使い方


教え





ア:そう
銀行員:





(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity
Foundation Press, 2012: 135)

33
Universitas Sumatera Utara

Maria

: Sumimasen ga, chotto tsukaikata wo oshiete kudasai.

Ginkouin : ohikidashi desu ka.
Maria

: sou desu.

Ginkouin : Ja, mazu koko wo oshite kudasai.

Maria

: Maaf, mohon beri tahu cara menggunakan (ini) sebentar.

Pegawai Bank : Penarik uang?
Maria

: Betul.

Pegawai Bank : Baiklah, pertama tekan di sini.

Analisis:
Dialog tersebut memiliki situasi berupa adanya seorang tokoh bernama
Maria yang tidak tahu cara menggunakan suatu benda. Tokoh Maria ingin
memohon kepada tokoh pegawai bank untuk memberitahu cara menggunakan
benda tersebut. Tokoh Maria menggunakan kata sumimasen untuk menunjukkan
keinginan meminta tolong nya kepada tokoh pegawai bank. Kemudian, tokoh
pegawai bank tersebut memberitahu cara menggunakan benda yang ditanyakan,
sesuai dengan permintaan tokoh Maria.

34
Universitas Sumatera Utara

Kutipan 5:
:昼
ワン

ワン



:え



:私

弁当










願い
日曜日

(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity
Foundation Press, 2012: 205)

Karina : Hiru gohan wa dou shimashou ka.
Wang

: Ee to...

Karina : Watashi ga obentou wo motte ikimashou ka.
Wang

: Sumimasen. Onegai shimasu.

Karina : Ja, nichiyoubi ni.

Karina : Bagaimana dengan makan siang (kita)?
Wang

: Hmm....

Karina : Bagaimana jika saya yang membawa perbekalan (kita)?
Wang

: Maaf. Tolong ya.

35
Universitas Sumatera Utara

Karina : (Baiklah) kalau begitu, hari Minggu ya.

Analisis:
Dialog tersebut memiliki situasi berupa adanya seorang tokoh bernama
Wang melakukan perpindahan tempat tinggal. Tokoh tersebut meminta tolong
kepada beberapa tokoh lain seperti tokoh bernama Karina. Tokoh Karina
menanyakan mengenai makan siang mereka dan tokoh Wang kebingungan
sehingga tokoh Karina menawarkan bantuan untuk membawakan bekal. Tokoh
Wang merasa memberatkan lawan bicara nya dan mengatakan kata sumimasen
yang memiliki makna untuk mengucapkan terima kasih.
Kutipan 6:
A : コンサ



ット







B:い

A:来週

土曜日

B:

来週

A:そう

残念

土曜日



(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han, International Mutual Activity
Foundation Press, 2012: 79)

36
Universitas Sumatera Utara

A : Konsaato no chiketto wo moraimashita.
Issho ni ikimasenka.
B : Itsu desu ka.
A : Raishuu no doyoubi desu.
B : Sumimasen. Raishuu no doyoubi wa youji ga arimasu kara.
A : Sou desu ka. Zannen desu ne.

A: (Saya) sudah mendapatkan tiket konser.
Bagaimana kalau (kita) pergi bersama?
B: Kapan?
A: Hari Sabtu minggu depan.
B: Maaf. Hari Sabtu minggu depan (saya) ada urusan.
A: Begitu ya? Sayang sekali ya.
Analisis:
Dialog tersebut memiliki situasi berupa tentang seorang tokoh A
mendapatkan tiket konser. Tokoh A mengundang tokoh B untuk pergi bersama ke
konser tersebut. Tokoh B menanyakan kepada tokoh A hari konser tersebut.
Mengetahui bahwa hari yang disebutkan adalah hari Sabtu minggu depan, tokoh B
menolak tokoh A dengan kata sumimasen yang bermakna maaf karena telah
menolak undangan dari tokoh A.

37
Universitas Sumatera Utara

3.2

Gomen Nasai

Kutipan 1:
男 A: あ
女 B:

痛い




……







(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:130)

Otoko A : aak, itai. Ashi ga...
Onna B : Gomen nasai. Fundeshimaimashite...

Pria A

: aduh, sakit. Kaki (saya)...

Wanita B : Maaf. Tidak sengaja terpijak...

Analisis:
Dialog tersebut memiliki situasi berupa ada seorang tokoh Pria A
merasakan sakit di kakinya. Tokoh Wanita B kemudian meminta maaf dengan kata
gomen nasai. Ungkapan maaf menggunakan kata gomen nasai muncul karena
tokoh Wanita B tidak dengan sengaja menginjak kaki tokoh Pria A dan
memunculkan rasa menyesal dan rasa bersalah kepada tokoh Pria A.

38
Universitas Sumatera Utara

Kutipan 2:
男 A:





駐車場

時間

いい



買い物

女 B: あ

開い


そう


男 A: ス







有料駐車場



い時間



駐車場


開店時間



何時

時開店
駅前

開い




分以





(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:125)

Otoko A : Koko wa suupaa no chuushajou desu yo. Dakara, suupaa ga aiteru
jikan nara tomete mo ii kedo, aitenai jikan ni tomecha ikenai ndesu
yo. Kaimono suru hito no tame no chuushajou nan dakara.
Onna B : aak, sou nan desu ka. Shiranakatta. Gomen nasai. Tokoro de,
suupaa no kaiten jikan wa nan ji kashira.
Otoko A : suupaa wa 10 ji kaiten desu yo. Mada 30 pun ijou arimasu yo.
Yuuryou chuushajou nara, eki mae ni arimasu kedo...

39
Universitas Sumatera Utara

Pria A

: Di sini parkir untuk supermarket. Oleh karena itu jika supermarket
nya buka dan (anda) parkir di sini tidak apa-apa, tapi tidak boleh
parkir di waktu tidak buka. Karena (tempat ini) diperuntukkan
bagi orang yang berbelanja.

Wanita B : Ahh.. Begitu ya? (Saya) tidak tahu. Maaf. Omong-omong, kirakira jam buka supermarket nya kapan ya?
Pria A

: Jam buka supermarketnya pukul 10. Masih ada 30 menit lebih.
Kalau parkiran berbayar ada di depan stasiun kereta sih...

Analisis:
Situasi pada dialog tersebut berupa adanya tokoh Pria A yang menegur
tokoh Wanita B karena tokoh Wanita B melakukan kesalahan memarkirkan
kendaraan di tempat parkir sebuah supermarket yang masih belum jam buka. Tokoh
Wanita B meminta maaf dengan menggunakan kata gomen nasai karena
kesalahannya tentang ketidaktahuannya mengenai jam buka supermarket.
Kutipan 3:




Omatase shite shimatte gomen nasai.
Maaf karena sudah membuat (anda) menunggu.
(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:81)

40
Universitas Sumatera Utara

Analisis:
Kalimat tersebut diungkapkan untuk meminta maaf dengan menggunakan
kata gomen nasai. Ungkapan maaf dikarenakan keterlambatan si pembicara dan
menyebabkan rasa bersalah kepada lawan bicaranya.

Kutipan 4:
女 A:



男 B: え?会え



女 A: わ




ういう

う会え





結婚

(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko, 2005:29)

Onna A : Gomen nasai. Watashi, anata to wa mou aenai no
Otoko B : E? Aenai tte dou iu koto?
Onna A : Watashi, kekkon suru koto ni natta no

Wanita A : Maaf. Saya, tidak bisa berjumpa lagi dengan mu
Pria B

: Hah? Maksudnya dengan tidak bisa berjumpa lagi?

Wanita A : Saya, memutuskan untuk menikah

41
Universitas Sumatera Utara

Analisis:
Dialog tersebut memiliki situasi berupa ada nya permintaan maaf tokoh
Wanita A dengan menggunakan kata gomen nasai. Tokoh Wanita A meminta maaf
dengan rasa menyesal kepada tokoh Pria B karena tokoh Wanita A tidak bisa lagi
berjumpa dengannya. Tokoh Wanita A membuat rasa tidak nyaman kepada tokoh
Pria B dan meminta maaf.
Kutipan 5:
(Seorang guru memasuki ruangan kelas dan menuliskan sesuatu di papan
tulis di sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah)

冬休

始業式



い!!

(Yasunobu Yamauchi, 2010: volume 2, chapter 32)

“ Mada fuyu yasumi
Shigyoushiki wa ashita
Gomen nasai!!”

42
Universitas Sumatera Utara

‘Masih libur musim dingin
Upacara awal semester besok
Maaf!!’
Analisis:
Kalimat di atas merupakan sebuah tulisan yang berada di papan tulis
sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah. Tulisan tersebut merupakan pernyataan
dari seorang guru yang tidak memberitahukan kepada tiga siswanya yang datang ke
sekolah. Guru tersebut memberikan pengumuman di kelasnya dan meminta maaf
dengan penyesalan kepada siswa nya dengan menggunakan kata gomen nasai
karena tidak memberitahukan pengumuman tersebut sebelumnya sehingga tiga
siswa tersebut menjadi datang ke sekolah.
Kutipan 6:
アン

:



寮母

: アン

約束








遅刻



(www.nhk.or.jp/lesson/english/learn/list/22.html)
Anna

: Okaasan, gomen nasai. Osoku narimashita.

Ryoubo

: Anna san, jippun mo chikoku desu.
Yakusoku wo yabutte ha ikemasen.

43
Universitas Sumatera Utara

Anna

: Ibu, maaf. (Saya) terlambat.

Ibu Asrama : Anna, kamu terlambat 10 menit. Kamu tidak boleh ingkar janji.
Analisis:
Kutipan dialog tersebut memiliki situasi berupa seorang tokoh bernama
Anna terlambat. Tokoh Anna mengingkari janjinya kepada tokoh ibu asrama
sehingga dia mengucapkan kata gomen nasai untuk meminta maaf dengan rasa
penyesalan.

3.3

Tabel Analisis Nuansa Makna Sumimasen dan Gomen Nasai

Tabel 1. Pemakaian Kata Sumimasen
No.
1

Sumimasen Gomen Nasai

Kutipan





電話

連絡

(Minna

no

Nihongo





O

Shokyuu

X

II,

International Mutual Activity Foundation
Press, 2008: 3)

44
Universitas Sumatera Utara



2



no

(Minna

Nihongo

Shokyuu

II,

O

O

O

X

O

X

O

X

International Mutual Activity Foundation
Press, 2008: 19)
3

ワン









和室


(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han,
International Mutual Activity Foundation
Press, 2012: 187)
ア:

4

使い方

教え


(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han,
International Mutual Activity Foundation
Press, 2012: 187)
5

ワン


願い

(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han,
International Mutual Activity Foundation
Press, 2012: 187)

45
Universitas Sumatera Utara

6

B:

来週

土曜日



O

O

(Minna no Nihongo Shokyuu I - Dai 2 Han,
International Mutual Activity Foundation
Press, 2012: 79)

Berdasarkan dengan tabel (1) tersebut, diketahui bahwa tidak semua kata
sumimasen bisa digantikan penggunaannya dengan kata gomen nasai. Penggunaan
kata sumimasen yang tidak bisa digantikan dengan kata gomen nasai pada beberapa
kutipan tersebut disebabkan oleh perbedaan nuansa makna kedua kata tersebut
walaupun memiliki arti yang sama.
Kutipan (1) menunjukkan penggunaan kata sumimasen tidak dapat diganti
dengan kata gomen nasai. Situasi nuansa makna penggunaan kata sumimasen pada
kutipan (1) merupakan situasi berupa adanya upaya tokoh yang berbicara untuk
meminta tolong kepada lawan bicara. Upaya meminta pertolongan tersebut bisa
dilihat dengan jelas dari situasi pada saat tokoh tersebut melanjutkan kalimatnya
dengan “bolehkah (anda) menelepon (mereka) untuk (saya)?”. Kasus pada kutipan
(1) berbeda dengan yang ditunjukkan pada kutipan (2).
Situasi nuansa makna penggunaan kata sumimasen pada kutipan (2)
merupakan situasi berupa adanya upaya tokoh yang berbicara untuk meminta maaf
kepada lawan bicara. Dari kutipan (2) secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa

46
Universitas Sumatera Utara

tokoh mengucapkan kata sumimasen karena telah menolak lawan bicara. Situasi
penolakan tersebut dapat dilihat dari adanya beberapa tawaran yang diberikan oleh
lawan bicara kepada pembicara tetapi pembicara tetap menolak dan menimbulkan
rasa mengecewakan lawan bicara. Maka dari itu nuansa makna pada kata
sumimasen tersebut bisa digantikan dengan kata gomen nasai karena kata gomen
nasai memiliki nuansa makna untuk mengungkapkan penolakan kepada lawan
bicara.
Pada kutipan (3), nuansa makna kata sumimasen memiliki nuansa makna
yang mirip dengan kutipan (1), yaitu adanya upaya pembicara untuk meminta
pertolongan kepada lawan bicara. Makna kata sumimasen pada kutipan (3) yang
menunjukkan upaya meminta pertolongan dapat dilihat dari kalimat lanjutan yang
diucapkan pembicara, yaitu “tempat ini apa?”. Pertolongan yang diminta berupa
pertolongan atas jawaban karena ketidaktahuan pembicara. Oleh karena itu, kata
sumimasen pada kutipan (3) tidak bisa digantikan dengan kata gomen nasai.
Penggunaan yang sama ditunjukkan juga pada kutipan (4).
Makna kata sumimasen pada kutipan (4) menunjukkan upaya meminta
pertolongan. Pertolongan yang diminta si pembicara adalah pertolongan dari lawan
bicara untuk memberitahu cara menggunakan sesuatu benda. Maka, sama seperti
kutipan (1) dan kutipan (3), nuansa makna kata sumimasen tidak dapat digantikan
dengan kata gomen nasai.
Kalimat yang diucapkan pembicara pada kutipan (5) juga menggunakan
kata sumimasen yang tidak dapat digantikan dengan kata gomen nasai. Namun,
kasus ini berbeda dengan kasus yang ada pada kutipan (1), kutipan (3) dan kutipan

47
Universitas Sumatera Utara

(4) karena pada kutipan (5), makna kata sumimasen memiliki nuansa makna yang
memberikan ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih dengan menggunakan kata
sumimasen dapat dilihat secara keseluruhan pada kutipan (5) yang memperlihatkan
situasi berupa adanya tokoh yang memberikan tawaran untuk membawakan bekal.
Lawan bicara nya kemudian mengucapkan kata sumimasen untuk mengucapkan
terima kasih karena telah bersedia membantu.
Kalimat kutipan (6) menunjukkan nuansa makna kata sumimasen yang
mirip dengan kata sumimasen yang terdapat pada kalimat kutipan (2), yaitu
mengungkapkan permintaan maaf karena memberikan penolakan pada lawan
bicara. Kasus pada kalimat kutipan (6) menunjukkan percakapan tentang adanya
tokoh yang menawarkan untuk menonton konser bersama karena dia mendapatkan
tiket untuk konser tersebut. Setelah mengetahui hari konser tersebut, lawan
bicaranya tidak bisa menerima tawaran tersebut dan mengungkapkan kata
sumimasen karena telah menolak tawaran tersebut. Nuansa makna kata sumimasen
yang diungkapkan tersebut memiliki padanan makna kata yang sama dengan gomen
nasai sehingga kata gomen nasai bisa menggantikan kata sumimasen pada kalimat
tersebut.

48
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Pemakaian Kata Gomen Nasai
Gomen
No

Sumimasen

Kutipan

Nasai
1

女 B:








X

O

O

O

X

O

X

O

(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko,
2005:130)
2

女 B:




そう









開店時

何時

(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko,
2005:125)


3



(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko,
2005:81)
4

女 A:







う会



(Nameraka Nihongo Kaiwa, Tomisaka Youko,
2005:81)

49
Universitas Sumatera Utara

冬休

5

始業式



い!!

X

O

X

O

(Yasunobu Yamauchi, 2010: volume 2, chapter
32)
6

アン


:




(www.nhk.or.jp/lesson/english/learn/list/22.html)

Berdasarkan pada informasi yang terdapat pada tabel (2), dapat kita lihat
bahwa penggunaan kata sumimasen hanya ada satu kutipan yang dapat
menggantikan kata gomen nasai, yaitu pada kalimat kutipan (2). Kasus yang
terdapat pada kalimat kutipan (2), kata sumimasen bisa menggantikan kata gomen
nasai karena nuansa makna kata gomen nasai pada kutipan tersebut tidak
mengandung unsur penyesalan. Sementara pada kalimat kutipan lainnya, kata
sumimasen tidak dapat menggantikan kata gomen nasai karena walaupun kedua
kata tersebut memiliki arti yang sama, nuansa makna kata gomen nasai memiliki
makna maaf yang didasari rasa penyesalan.

50
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian pada bab-bab yang sebelumnya, ada beberapa
kesimpulan yang dapat diambil seperti berikut:

1.

Permintaan maaf merupakan salah satu tindak tutur yang digunakan

manusia ketika berinteraksi dengan lawan tutur. Peristiwa meminta maaf muncul
disebabkan oleh penutur melakukan tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan
bagi lawan tutur. Ungkapan untuk mengekspresikan permintaan maaf ada beberapa
dalam bahasa seperti sumimasen dan gomen nasai.

2.

Kata sumimasen dan gomen nasai merupakan kata yang bersinonim.

Kedua kata tersebut dikatakan bersinonim karena memiliki arti kata yang sama
yaitu maaf. Walaupun memiliki arti kata yang sama, kata sumimasen dan gomen
nasai tidak dapat selalu saling menggantikan. Hal tersebut dikarenakan kata
sumimasen dan gomen nasai memiliki perbedaan nuansa makna yang disesuaikan
dengan situasi atau konteks kalimat.

3.

Kata sumimasen dapat digunakan pada situasi pengungkapan rasa maaf

yang dikarenakan adanya kesalahan, rasa terima kasih dan meminta tolong.

51
Universitas Sumatera Utara

4.

Kata gomen nasai dapat digunakan untuk pengungkapan rasa maaf yang

dilakukan kepada seseorang ketika melakukan kesalahan yang ditekankan pada rasa
penyesalan, adanya penolakan dan permintaan izin.

5.

Pada kalimat yang telah dianalisis, kata sumimasen tidak bisa

menggantikan semua kata gomen nasai. Begitu juga dengan kata gomen nasai tidak
bisa menggantikan semua kata sumimasen.

4.2

Saran
Dengan penulisan skripsi ini, diharapkan para pembelajar bahasa Jepang

dapat lebih memahami mengenai makna kata sumimasen dan kata gomen nasai.
Penggunaan kedua kata tersebut berbeda sehingga diperlukan perhatian khusus dari
pembelajar bahasa Jepang agar tidak terjadi kesalahan ketika menggunakan katakata ini.

52
Universitas Sumatera Utara