PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADA

PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
TERHADAP KOMUNIKASI MASSA
THE EFFECT OF EFFECTIVE COMMUNICATION
ON THE MASS COMMUNICATION
Oleh
Dhea Nuraini Syalma (165211005)
Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Email : dheanuraini07@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi yang efektif terhadap
komunikasi massa. Jika kita mengetahui bagaimana membuat komunikasi massa menjadi efektif,
maka akan memudahkan komunikan untuk memahami informasi yang disampaikan oleh
komunikator. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
literatur review. Komunikasi yang efektif memiliki peranan penting terhadap komunikasi massa
sehingga kemampuan berkomunikasi dengan efektif harus dikembangkan dari waktu ke waktu
karena memberikan manfaat baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Penelitian
ini sebaiknya dilengkapi dengan pengalaman - pengalaman dari berbagai tokoh yang berhasil
mengimplementasikan komunikasi massa yang efektif dalam kehidupan sehari-hari.
Abstract

The purpose of this research is to know the effect from effective communication to mass
communication. If we know how to make mass communication to be effective, it will facilitate the
communicant to understand the information conveyed by the communicator. The approach that
being taken in this research is literature review or literature study approach. Effective
communication plays an important role in mass communication so the ability to communicate
effectively should be developed from time to time because it provides both short-term and longterm benefits. This research should be complemented by studying from various figures who have
successfully implemented effective mass communication in daily lives.

Pendahuluan
Komunikasi saat ini telah menjadi
suatu hal yang vital dan memiliki tingkat
urgensi tinggi bagi berbagai pihak, baik bagi
pengusaha, karyawan perkantoran bahkan
pegawai negeri sipil. Urgensi komunikasi

bersifat menyeluruh, maksudnya semua
kebutuhan individu selalu membutuhkan
interaksi. Pentingnya komunikasi juga
dirasakan oleh pihak Perguruan Tinggi, hal
tersebut dapat dilihat dari semakin maraknya

Perguruan Tinggi yang membuka program
studi komunikasi, semakin banyaknya

penelitian
yang
mengangkat
tema
komunikasi, dan makin banyaknya seminarseminar tentang komunikasi. (Priyatna &
Ardianto, 2009)
Apalagi saat ini masyarakat Indonesia
telah memasuki pasar MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) atau yang juga dikenal
dengan AEC (Asean Economic Community).
Sehingga orang-orang dari Negara anggota
ASEAN bebas memasarkan barang, jasa
atau tenaga kerja, bahkan bebas melakukan
investasi di Indonesia. Tanpa didukung
dengan kemampuan berkomunikasi yang
baik, tenaga kerja dari Indonesia dapat
dianggap tidak memiliki kompetensi yang

mumpuni sehingga akan sulit bersaing
dengan Negara ASEAN lainnya dalam dunia
kerja. Oleh karena itu sangat penting untuk
mempelajari bagaimana komunikasi yang
efektif.
Komunikasi juga sangat berperan
penting dalam dunia bisnis, dapat dilihat
dari semakin berkembangnya bisnis media
massa dan elektronik yang dapat menunjang
komunikasi, seperti media cetak misalnya
koran, majalah, dan tabloid; dan media
elektronik misalnya handphone, televisi,
radio, laptop dan media elektronik lainnya.
Saat ini kebutuhan akan informasi semakin
tinggi sehingga komunikasi yang efektif
akan
semakin
dibutuhkan
karena
komunikasi yang efektif akan lebih

memudahkan dalam mengelolaan informasi.
Semakin efektif suatu media digunakan
untuk menunjang komunikasi, maka media
tersebut akan semakin cemerlang prospek
kedepannya. Oleh karena itu, saat ini banyak
perusahaan elektronik bersaing dengan ketat
untuk mengembangkan kualitas produk
mereka mulai dengan menciptakan model
baru hingga menyesuaikan diri dengan
teknologi baru agar tidak ketinggalan trend
terbaru saat ini. (Nida, 2013)
Komunikasi telah menjadi suatu
kebutuhan yang tak pernah memuaskan bagi
masyarakat bahkan akan terus-menerus

berkembang dari waktu ke waktu. Tanpa
adanya komunikasi seseorang akan merasa
sendiri dan kesepian, karena pada
hakikatnya manusia adalah mahkluk social
yang perlu melakukan sosialisasi. Seseorang

yang memiliki kesulitan atau merasa kurang
dalam berkomunikasi akan merasa dirinya
jauh dari orang-orang disekitarnya.
Dalam bisnis elektronik, komunikasi
dapat membuat perusahaan meraup banyak
keuntungan karena adanya kemajuan
peradaban teknologi, bahkan manusia
tampaknya sulit untuk lepas dari media
elektronik misalnya handphone, telephone,
televisi ataupun laptop.
Mengapa komunikasi yang efektif
penting dan menjadi sebuah kebutuhan?
Komunikasi yang efektif akan sangat
memberikan dampak pada saat memperoleh
dan mengelola informasi yang didapatkan.
Sebaliknya, jika komunikasi yang dilakukan
tidak efektif maka hal itu akan mengganggu
jalannya pengolahan informasi. Sehingga
pesan yang disampaikan melalui komunikasi
yang tidak efektif, informasinya tidak akan

tersampaikan dengan baik dan berpotensi
menyebabkan miskomunikasi. Thomas dan
Schmidt melakukan penelitian pada tahun
1976 dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa komunikasi yang buruk
dan tidak efektif akan berpotensi
menimbulkan konflik antarpribadi.
Di dalam bisnis, komunikasi yang
efektif juga bertujuan untuk meningkatkan
citra atau nama baik perusahaan. Dalam
dunia bisnis, citra perusahaan atau nama
baik perusahaan memiliki peranan yang
sangat penting karena citra yang baik akan
mempengaruhi persepsi konsumen tentang
suatu produk dan perusahaan yang
memproduksi produk tersebut. Komunikasi
yang efektif juga dapat menciptakan
hubungan yang positif antara pengusaha,
perusahaan dengan konsumen, serta
memberikan kemudahan kepada konsumen

agar dapat memberikan saran ataupun

kritikan untuk produk barang atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut dengan
tujuan agar saran tersebut dapat lebih
memberikan kepuasan kepada konsumen
kedepannya dan membangun perusahaan.
Citra juga sering dikenal dengan reputasi,
reputasi berasal dari pengembangan brand
image. Reputasi dipercaya merupakan suatu
senjata
sakti
untuk
memenangkan
persaingan dalam dunia bisnis. Menurut
Anthony Biaco (2000), perusahaan yang
lestari dan besar adalah perusahaan yang
memiliki kemampuan beradaptasi yang
tinggi dan mampu menjadi reputasi
perusahaan yang baik. (Hardjana, 2008)

Pembahasan
Pengertian Komunikasi
Menurut Mulyana (2008), komunikasi
merupakan interaksi antara dua orang atau
lebih yang mengharapkan adanya feedback
dari interaksi tersebut. Interaksi sendiri
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah suatu hal yang saling
melakukan aksi atau sebuah aksi-reaksi atau
sebab-akibat. Menurut Chester I. Barnard
dalam Nawawi (2009), komunikasi adalah
suatu inti dari suatu organisasi karena
seluruh kegiatan organisasi seperti struktur
organisasi, perluasan organisasi dan lingkup
organisasi ditentukan dengan teknik
komunikasi dalam organisasi tersebut.
Menurut Houland & Kelley (1953),
komunikasi adalah suatu proses dimana
pemberi informasi atau komunikator
menyalurkan stimulus (informasi) yang

biasanya disampaikan dalam bentuk katakata baik langsung maupun tidak langsung
kepada komunikan (penerima informasi)
dengan tujuan mempengaruhi dan mengubah
perilaku orang lain. Sedangkan menurut
Lasswell (1960), komunikasi adalah suatu
proses yang mampu menjelaskan tentang
siapa sedang menyatakan apa dan
menggunakan saluran apa kepada siapa
pernyataan itu dan apa akibat atau hasil yang

diperoleh sebagai efek langsung dala proses
tersebut. Menurut Gie (2000), pada dasarnya
komunikasi kantor memiliki kesamaan
dengan komunikasi administrasi karena
kedua jenis komunikasi ini sama-sama
komunikasi sosial atau komunikasi yang
dilakukan antara dua orang atau lebih yang
memiliki
tujuan
untuk

memberikan
informasi, membujuk, atau mempengaruhi
tindakan orang lain. Menurut Argiris (1994)
komunikasi adalah suatu proses dimana
individu atau kelompok mengirimkan
informasi kepada individu atau kelompok
lainnya dengan tujuan mendapatkan umpan
balik dari si penerima informasi. (Nurrohim
& Anatan, 2009)
Dapat disimpulkan dari pengertian
komunikasi dari berbagai tokoh, komunikasi
adalah interaksi antara dua orang atau lebih
yang saling menyampaikan informasi atau
seseorang yang memberikan informasi
kepada orang yang menjadi penerima
informasi
dengan
tujuan
mampu
menyampaikan informasi secara utuh baik

secara langsung maupun tidak langsung
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
dengan lancar. Komunikasi adalah suatu
substansi yang digunakan baik oleh atasan
maupun bawahan. Saat ini komunikasi
sangat
dibutuhkan
terutama
untuk
meningkat kinerja pegawai suatu organisasi.
(Arifin, 2005)
Pengertian Efektif
Efisiensi atau efektif adalah suatu
aktivitas yang dilakukan untuk mengurangi
segala hal yang sia-sia atau biasa disebut
pemborosan, karena segala hal yang sia-sia
itu merugikan. Semua yang dilakukan oleh
perusahaan akan dilakukan dengan efisien
agar keuntungan yang diperoleh perusahaan
dapat dimaksimalkan sehingga tidak
merugikan perusahaan. Efisiensi dapat
diterapkan dalam berbagai hal, seperti
efisien dalam gerakan, usaha, waktu, tenaga,
dan komunikasi. Efisien yang baik adalah
melakukan
pekerjaan
dengan
usaha

seminimal mungkin tanpa mengurangi hasil
yang harus diperoleh dengan cara yang jujur
dan tidak merugikan orang lain. Cara
bekerja yang efisien ini dapat diterapkan
oleh semua pihak dalam perusahaan, baik
oleh pimpinan perusahaan hingga bagian
tata usaha.
Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif adalah
interaksi antara dua orang atau lebih yang
saling memberikan timbal balik dengan
tujuan memperoleh informasi praktis sesuai
yang dibutuhkan. Ciri-ciri suatu komunikasi
sudah efektif diantaranya informasi yang
disediakan praktis, maksudnya informasi
yang diberikan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan seperti informasi yang
diberikan dapat memberikan solusi dari
suatu permasalahan atau mendiskusikan
tentang perencanaan; ciri-ciri lain suatu
komunikasi telah efektif yaitu komunikasi
yang dilakukan dapat memberikan fakta
sesuai data yang ada dibandingkan hanya
memberikan kesan baik, maksudnya
informasi yang disampaikan melalui
komunikasi haruslah konkret, akurat, jelas,
meyakinkan, etis, dan dapat dipertanggung
jawabkan; ciri selanjutnya dari komunikasi
yang efektif yaitu komunikasi tersebut dapat
mempersingkat informasi, maksudnya tanpa
komunikasi yang panjang lebar, informasi
yang hendak disampaikan dapat tersampaikan dengan baik secara utuh. (Sukoco, 2007)
Komunikasi efektif akan memudahkan
orang lain untuk menerima informasi yang
disampaikan. Dalam komunikasi lisan,
penyampaikan informasi dilakukan secara
langsung sehingga apa yang dikatakan dan
bagaimana cara mengatakannya menjadi
poin penting dalam penyampaian informasi.
Komunikasi lisan dapat dikatakan efektif
apabila apa yang dikatakan mudah, cepat
dan tepat diterima dan dipahami oleh
pendengar (penerima informasi) serta informasi yang disampaikan dapat tersampaikan
tanpa adanya salah paham. Dengan

memperbaiki komunikasi menjadi efektif
maka akan meningkatkan kinerja kerja
pegawai perkantoran kearah yang lebih
positif dan signifikan.
Dalam dunia
perkantoran, komunikasi menjadi suatu
kebutuhan. Karena apabila dalam kantor
menggunakan komunikasi yang tidak efektif
akan memberikan dampak yang serius
kepada perusahaan.(Suranto, 2005)
Komunikasi yang efektif memerlukan
perencanaan dan strategi. Perencanaan pada
hakikatnya ialah usaha yang dilakukan
dalam keadaan sadar dan dikerjakan dengan
matang untuk memilih alternatif terbaik dari
berbagai aspek guna mencari tujuan
organisasi. Perencanaan ini berfungsi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang ada,
perencanaan dapat membantu memberi
pedoman pada tujuan yang hendak dicapai,
perencanaan berfungsi untuk mencari
alternatif terbaik meskipun dalam keadaan
stabil sekalipun, perencanaan juga berfungsi
untuk meminimalisir terjadinya kegagalan,
pemborosan sumber daya, dan memperkirakan kendala yang mungkin dihadapi selama
mencapai tujuan organisasi. Selain memiliki
fungsi yang bermanfaat perencanaan juga
memiliki beberapa kelemahan diantaranya
perencanaan masih berupa hipotesa yang
belum dapat dibuktikan kebenarannya
sehingga akan membuat pimpinan sukar
dalam
mengambil
keputusan,
suatu
perencanaan memerlukan biaya, waktu, dan
tenaga untuk mempersiapkannya, dan sering
kali sesuatu yang telah direncanakan tidak
sesuai dengan implementasi di lapangan.
Syarat untuk membuat perencanaan
yang baik ada lima syarat, yaitu:
1. Faktual dan Realistis, artinya perencanaan yang dibuat disesuaikan dengan fakta
dan data yang ada.
2. Logis dan Rasional, artinya perencanaan
yang dibuat harus rasional.
3. Fleksibel.
4. Komitmen, artinya perencanaan yang
dibuat haruslah berkomitmen terutama

dari Pimpinan yang membuat perencanaan tersebut.
5. Komprehensif atau menyeluruh.
Perencanaan komunikasi adalah suatu
proses untuk mengalokasikan sumber daya
komunikasi untuk menunjang dalam
pencapaian tujuan organisasi. Maksud dari
sumber daya komunikasi diantaranya
mencakup media massa, komunikasi
antarpribadi, dan setiap aktivitas yang
dirancang untuk mempengaruhi perilaku
tertentu. (John Middleton, 1978)
Perencanaan komunikasi adalah usaha
yang sistematis, secara terus-menerus dan
secara berulang-ulang dalam mengorganisir
aktivitas dalam pengelolaan sumber daya
komuniksi yang efisien. (AMIC, 1982)
Perencanaan komunikasi adalah suatu
dokumen tertulis yang menjabarkan tentang
apa dan bagaimana komunikasi harus
dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
(Cangara, 2013)
Komunikasi dapat terjadi apabila suatu
sumber informasi dapat membangkitkan
respons komunikan (penerima informasi)
melalui penyampaian pesan dalam bentuk
simbol atau lambang komunikasi tertentu.
Simbol atau lambang komunikasi adalah
sesuatu yang dapat mewakili pesan yang
hendak disampaikan berdasarkan kesepakatan bersama. Misalnya kata “mbek” dapat
melambangkan hewan berkaki empat dan
berbulu putih yang biasa dikenal dengan
nama “kambing”.
Berbagai bentuk komunikasi lisan
diantaranya dengan berbicara langsung
dalam pertemuan, berbicara dalam telepon,
dan teleconference. Berbagai usaha dapat
dilakukan untuk berkomunikasi dengan
efektif diantaranya berusaha membuat apa
yang dibicarakan menarik minat pendengar
hal itu bisa dilakukan dengan mengungkapkan pendapat yang tak lazim atau sesuatu
yang menarik minat orang lain karena
sedang menjadi trend saat ini.

Sikap berkomunikasi juga penting
dalam melakukan komunikasi efektif. Sikap
komunikasi yang baik dapat dilakukan
dengan banyak cara. Sikap seseorang dalam
melakukan komunikasi dapat mencerminkan
bagaimana profesionalitas orang tersebut.
Salah satu sikap yang perlu diterapkan
dalam berkomunikasi adalah sikap saling
simpati yaitu bagaimana cara menghargai
lawan bicara, dan membuka diri serta tidak
berprasangka buruk terhadap orang lain.
Sikap lainnya juga dilakukan dengan
menjadi pendengar aktif dan tidak
memotong pembicaraan orang lain.
Informasi
yang
diperoleh
dari
komunikasi dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
atau penetapan kebijakan. Jadi apabila
informasi yang diterima tidak akurat karena
komunikasi yang kurang efektif, hal itu
dapat sangat merugikan perusahaan.
Informasi yang berkualitas dan bermanfaat
bagi perusahaan memiliki beberapa ciri
diantaranya bermakna (bermanfaat serta
relevan dalam mendukung pengambilan
keputusan), dapat dipercaya (informasi
harus berasal dari sumber yang terpercaya),
tepat waktu (informasi yang telambat,
meskipun berkualitas bisa menjadi tidak
berguna), dan mudah dipahami (informasi
itu harus komunikatif agar mudah
dipahami). (Wibowo, 2013)
Komunikasi adalah sesuatu yang tidak
dapat diraba namun setiap perubahannya
dapat dirasakan oleh semua orang. Dalam
komunikasi juga dikenal dengan adanya
proses model komunikasi yang terdiri dari
sumber, pengirim pesan, pesan yang hendak
disampaikan, media komunikasi, penerima
pesan, dan hasil atau output. Model
komunikasi sangat diperlukan untuk
mengembangkan suatu budaya organisasi.
Komunikasi memiliki berbagai fungsi,
diantaranya komunikasi berfungsi untuk
memperoleh dan mengolah data, fakta, dan
pesan yang telah didapatkan menjadi

informasi; komunikasi juga berfungsi
sebagai wadah untuk bersosialisasi sehingga
memudahkan orang untuk saling berinteraksi; komunikasi memiliki fungsi lain yaitu
memberikan motivasi dan memberikan
sugesti baik sugesti yang positif maupun
negatif kepada orang lain; komunikasi
merupakan salah satu media yang dapat
menunjang pendidikan, karena pendidikan
yang baik adalah pendidikan yang diimbangi
dengan komunikasi yang baik antara pihak
pengajar dan pihak yang diajar; komunikasi
juga berfungsi untuk memajukan kebudayaan karena media komunikasi dalam bentuk
media massa dapat menjadi media untuk
lebih memperkenalkan kebudayaan kepada
khalayak luas; komunikasi dapat menjadi
hiburan apabila komunikasi dilakukan
dengan
menyenangkan;
komunikasi
menciptakan integrasi artinya komunikasi
mampu menjembatani perbedaan yang
dimiliki oleh setiap individu sehingga
perbedaan tersebut tidak mengakibatkan
perpecahan;
serta
komunikasi
juga
mendorong terciptanya inovasi dimana
pembaharuan menjadi sebuah kebutuhan
karena tuntutan yang semakin tinggi karena
kemajuan teknologi. (Priansa & Damayanti,
2015)
Budaya organisasi dapat menjadi
sumber inspirasi bagi para pegawainya
dalam bekerja. Mengapa? Karena nilai-nilai
yang terkandung dalam budaya organisasi
akan diterjemahkan secara kreatif kedalam
sikap ataupun tindakan pegawainya saat
bekerja dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Sehingga seluruh sikap dan
tindakan pegawai dapat dijadikan sebagai
cerminan perusahaan. (Nawawi, 2015)
Manajemen
Komunikasi
bersifat
terapan, karena komunikasi benar - benar
diterapkan sebagai aktivitas nyata guna
mendukung
operasional
perusahaan.
Manajemen komunikasi yang baik adalah
komunikasi yang diterapkan dalam kehidup-

an sehari-hari sesuai kaidah atau ketentuan
komunikasi yang baik.
Komunikasi haruslah dapat menjaga
dialog, maksudnya komunikasi harus dapat
mengontrol dan memelihara dialog agar
dialog yang dilakukan tidak menyebabkan
komunikasi terputus dan menimbulkan
masalah baru. Kemampuan pengendalian
diri, meredam emosi, dan mengungkapkan
pikiran-pikiran merupakan aspek yang dapat
membantu membuat komunikasi menjadi
lebih lancar dan nyaman dalam berdialog.
Komunikasi
yang
baik
adalah
komunikasi yang memberikan pesan yang
baik. Pesan yang dikomunikasikan haruslah
berkualitas, berbobot, dan layak disebut
sebagai informasi penting, bukan informasi
tidak penting atau bahkan buruk seperti
membicarakan orang lain, menggosip,
menghasut orang lain, dan memfitnah serta
memprovokasi orang lain. Bila komunikasi
dilakukan untuk menyampaikan informasi
yang buruk, maka komunikasi tersebut telah
kehilangan maknanya sebagai alat interaksi
antar manusia yang konstruktif, dan malah
menjadi interaksi yang memunculkan
sesuatu hal yang destruktif.
Komunikasi harus memiliki dinamika,
maksudnya komunikasi antara dua pihak
atau lebih harus dapat berlangsung dengan
cepat sehingga waktu untuk mengambil
keputusan menjadi lebih cepat pula.
Dinamika akan mendorong pengirim pesan
untuk menyampaikan pesan yang jelas,
detail
dan
cepat
dikomunikasikan.
Kebiasaan yang dinamis dan praktis
haruslah menjadi tradisi yang dibiasakan di
dalam bisnis agar komunikasi yang
dilakukan menjadi efektif.
Komunikasi harus memiliki sarana dan
wadah. Dalam perusahaan besar papan
pengumuman, mading, dan papan surat
kabar merupakan salah satu sarana, wadah
atau media yang efektif untuk berkomunikasi. Karena media tersebut dapat menyampaikan informasi - informasi tertulis yang ber-

sifat regulatif. Penyediaan informasi menggunakan sarana tersebut tidak membutuhkan
biaya yang mahal namun memiliki manfaat
luas untuk menyebar luaskan informasi.
Komunikasi memiliki beberapa aspek
model diantaranya:
1. Komunikasi Linier, yaitu komunikasi
yang hanya berlangsung satu arah dari
manajemen ke bawahan dan bersifat
regulatif. Model komunikasi ini tidak
memerlukan umpan balik dari pihak
penerima pesan.
2. Komunikasi
interaksional,
yaitu
komukasi yang interaktif (saling memberikan timbal balik) antara kedua belah
pihak.
3. Komunikasi
transaksional,
yaitu
komunikasi yang hanya dapat dipahami
apabila konteks dan pelaku komunikasi
bersifat komunikatif, saling memberi
dan menerima. Pada model komunikasi
ini reward dan cost perlu menjadi
pertimbangan.
(Bartono & Ruffino,
2007)
Komunikasi yang Tidak Efektif
Komuniaksi yang lemah dapat memberikan berbagai dampak negatif terhadap
pelaksanaan kegiatan atau aktivitas perusahaan secara luas. Salah satu dampak yang
ditimbulkan dari komunikasi yang tidak
efektif adalah hilangnya peluang bisnis yang
harusnya didapat dan dimanfaatkan.
Misalnya seorang manajer memberikan
gagasannya kepada klien namun manajer
tersebut tidak memiliki bakat menjual
gagasan dan tidak melakukan follow up
terhadap gagasan yang disampaikan pada
klien, sehingga gagasan tersebut hanya
sebatas gagasan tanpa adanya pengaplikasian. Karena hal itulah perusahaan tersebut
kehilangan peluang unutk mendapatkan
proyek bisnis tersebut.
Mis-informasi merupakan salah satu
akar dari timbulkan berbagai permasalahan.
Biasanya mis-informasi ini terjadi akibat
adanya mis dalam komunikasi. Mis-

informasi dapat mengakibatkan terjadinya
kesalahan persepsi dan pemahaman orang
yang mendapat informasi. Mis-informasi ini
dapat
berakibat fatal hingga bisa
menyebabkan hilangnya kepercayaan dari
konsumen yang sudah menjadi modal utama
suatu bisnis.
Komunikasi yang tidak efektif juga
dapat mengakibatkan gagalnya rapat. Saking
banyaknya komunikasi yang buruk dapat
menyebabkan banyak peserta rapat yang
tidak bisa menghadiri rapat tersebut atau
peserta rapat tidak dapat mempersiapkan
agenda rapat karena penyampaian informasi
yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan
rapat ditunda bahkan dibatalkan. Hal
tersebut akan menghambat jalannya
perusahaan, karena permasalahan yang
seharusnya segera dicari jalan keluarnya
menjadi lambat ditangani karena rapat yang
ditunda tersebut. Jika rapat sering gagal itu
akan membuktikan bahwa perusahaan tidak
professional sehingga menyebabkan investor
tidak percaya lagi kepada perusahaan
tersebut. Hal ini tentu merusak citra yang
telah dibangun perusahaan.
Konflik
komunikasi
merupakan
sesuatu yang negatif karena menghabiskan
energi dengan sia-sia. Energi yang digunakan untuk menyelesaikan konflik komunikasi bisa digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan, bukan untuk menyelesaikan
konflik komunikasi yang tidak produktif dan
merupakan tindakan yang konstruktif.
Konflik komunikasi menyebabkan rendahnya arus informasi sehingga informasi yang
disampaikan menjadi tidak efektif. (Mursito,
2007)
Komunikasi yang tidak efektif juga
sering kali mengakibatkan kesalahpahaman
bahasa, kesalahpahaman bahasa dapat
terjadi apabila kata yang disampaikan
ditafsirkan berbeda oleh orang lain.
Perkembangan bahasa Indonesia juga
mempengaruhi komunikasi yang dilakukan.
Perkembangan bahasa Indonesia dipeng-

aruhi oleh berbagai hal selain dipengaruhi
oleh para ahli atau kritikus bahasa juga
dipengaruhi oleh penggunanya dalam
berbagai sektor. Kesalahpahaman ini dapat
terjadi apabila kita tidak mencari kata-kata
yang sesuai dengan konteks obrolan dan
nada bicara yang kita gunakan tidak
memperhatikan situasi sekitar. Komunikasi
yang salah dapat menyebabkan kita di cap
bebal oleh orang lain sehingga berpotensi
menimbulkan rasa malu. (Mulyana, 2008)
Unsur - Unsur dalam Komunikasi
Unsur komunikasi dipengaruhi oleh media
yang digunakan. Namun ada beberapa unsur
pokok atau unsur utama komunikasi, yaitu:
1. Pengirim pesan atau Komunikator
Pengirim pesan dapat dikatakan
sebagai orang yang memulai komunikasi
atau orang yang memberikan informasi.
Seorang komunikator ketika memulai
komunikasi tentunya memiliki motif
tertentu yang biasa dikenal sebagai motif
komunikasi. Komunikator menurut
pengamat dan ilmuan komunikasi biasa
disebut sebagai encoder , yang biasa
dikenal sebai alat penyandi pesan.
Komunikator dapat terdiri dari 1 orang
atau lebih bahkan banyak orang.
2. Penerima pesan atau komunikan
Seorang komunikan juga dikenal
sebagai decoder. Komunikan adalah
orang yang menjadi tujuan pesan.
Komunikan dapat terdiri dari satu otang,
banyak orang bahkan massa sekalipun.
Dalam dunia bisnis komunikan juga bisa
disebut sebagai “target pasar” atau
“targer konsumen”.
3. Pesan
Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, pesan inilah yang menjadi motif
dari komunikator untuk memulai
komunikasi. Pesan dapat berupa tulisan,
audio, video, gambar dan lambang
komunikasi lainnya.

4. Saluran
Komunikasi
dan
Media
Komunikasi
Saluran komunikasi dibutuhkan agar
pesan yang hendak disampaikan oleh
komunikator dapat diterima oleh
komunikan. Komunikasi dapat terjadi
baik dengan adanya media maupun tidak
adanya media. Komunikasi tanpa media
berlangsung tatap muka atau face to
face. Komunikasi juga dapat dilakukan
dengan bantuan media komunikasi.
Media komunikasi ini berfungsi sebagai
perantara sehingga pesan yang hendak
disampaikan lebih jelas. Bahasa tubuh
atau bahasa isyarat merupakan salah satu
saluran bahasa, namun di beberapa
Negara di dunia memiliki bahasa isyarat
yang berbeda-beda, sehingga jika kita
hanya menggunakan bahasa isyarat yang
salah dapat menyebabkan komunikasi
yang tidak efektif. (Soyomukti, 2012)
5. Efek Komunikasi
Efek komunikasi adalah pengaruh
yang diakibatkan dari pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan. Efek komunikasi dapat
memberikan pengaruh kognitif (pesan
yang disampaikan memberikan informasi kepada orang lain), pengaruh
afektif (pesan yang disampaikan mempengaruhi sikap dan perasaan orang
lain), dan pengaruh kognitif (pesan yang
disampaikan mempengaruhi perilaku
dan tindakan orang lain). Disadari atau
tidak salah satu tujuan dari komunikasi
adalah memberikan pengaruh kepada
komunikan agar melalukan suatu
tindakan tertentu. (Hermawan, 2012)
Dalam komunikasi massa efek
komunikasi dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu:
- Efek Primer
Efek primer dalam komunikasi
massa meliputi terpaan, perhatian,
dan pemahaman. Efek primer terjadi
apabila seseorang yang melakukan

-

proses komunikasi dengan objek
yang dilihatnya. Misalnya seseorang
menelpon temannya, ketika yang
ditelepon menjawab salam dari si
penelepon maka itu merupakan efek
primer.
Efek sekunder
Efek sekunder berupa perubahan
tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan
perilaku (menerima dan memilih).
Misalnya ketika seseorang mengundang temannya untuk datang ke
pesta dan temannya menolak karena
sedang sibuk. Hal tersebut dapat
dimasukkan ke dalam komunikasi
sekunder karena ada perubahan
perilaku (memilih untuk menolak
undangan Anda). (Nurudin, 2014)

Gangguan Komunikasi
Komunikasi sering kali mendapat
hambatan atau gangguan. Gangguan dan
rintangan dalam komunikasi dibagi dalam
beberapa jenis, diantaranya:
1. Gangguan teknis merupakan gangguan
yang menyerang salah satu unsur
komunikasi yaitu saluran dan media
komunikasi, gangguan ini menyebabkan
pesan tak dapat tersampaikan kepada
komunikan. Misalnya seseorang ingin
memberitahukan kepada orang tuanya
bahwa akan ada wisuda pada tanggal 14
Oktober, namun karena orang tua nya
tidak memilin ponsel, pesan tersebut tak
mampu disampaikan.
2. Gangguan semantik adalah gangguan
yang menyebabkan perbedaan persepsi
antara komunikator dengan komunikan,
misalnya karena adanya perbedaan
bahasa sehingga komunikasi yang
dilakukan komunikator terhambat.
3. Gangguan Psikologi ialah gangguan
yang timbul akibat munculnya perasaan
dari individu, misalnya perasaan curiga
seseorang sehingga mengakibatkan

4.

5.

6.

7.

8.

pengiriman dan penerimaan informasi
menjadi terhambat.
Rintangan fisik ialah rintangan yang
diakibatkan oleh hambatan karena
kondisi geografis, misalnya orang yang
berada di daerah pelosok dan terpencil
akan sulit untuk mendapatkan informasi.
Rintangan status ialah rintangan yang
diakibatkan dari perbedaan status antara
pemberi informasi dengan penerima
informasi, misalnya perbedaan status
antara atasan dan bawahan karena
perbedaan status inilah seseorang selalu
memikirkan tentang etika yang sudah
membudaya sehingga bawahan akan
sulit untuk berkomunikasi dengan
nyaman pada atasan.
Rintangan kerangka berpikir ialah
rintangan yang menjadi akibat dari
adanya perbedaan persepsi antara
komunikator
dengan
komunikan.
Biasanya disebabkan karena latar
belakang pendidikan dan pengalaman
antara komunikator dan komunikan yang
berbeda.
Rintangan budaya ialah rintangan yang
menjadi akibat dari adanya perbedaan
norma, nilai, adat dan kebiasaan yang
dianut oleh komunikator dengan yang
dianut oleh komunikan. Di negar-negara
berkembang orang cenderung mendapat
informasi dari orang yang memiliki latar
belakang sama misalnya kesamaan
bahasa, agama, dan kebiasaan-kebiasaan
lainnya.
Rintangan birokrasi ialah rintangan yang
mengakibatkan komunikasi terhambat
yang disebabkan oleh struktur organisasi
suatu perusahaan. Sering kali perusahaan
besar terjadi kendala dikarenakan
penyampaian informasi
dari
top
manager tidak sampai kepada karyawan
di tingkat bawah (low manager ). Hal ini
bisa diakibatkan karena jenjang birokrasi
dalam penyampaian informasi terlalu
panjang.

Komunikasi Sebagai Informasi
Kata informasi berasal dari bahasa
Inggris (information) dan bahasa Latin
(informationem) yang berarti menerangkan
suatu disiplin, memberikan suatu konsep,
gagasan dan pengetahuan, dan juga
memberikan instruksi tertentu. Menurut
Krippner (1988) informasi adalah suatu
pengorganisasian dan interpretasi terhadap
suatu data yang dimasukkan ke dalam
format tertentu sehingga dapat digunakan
orang lain. Menurutnya data dan informasi
sukar untuk dibedakan sehingga data
menjadi suatu unsur penting yang
mengandung
seklumit
informasi
di
dalamnya. Saking pentingnya komunikasi
memiliki banyak peranan, maka Wilbur
Schramm menyebutkan 3 peranan utama
dari informasi yaitu peran informasi sebagai
penjaga keamanan masyarakat maksudnya
pengelolaan informasi yang tepat dan benar
dapat menjada keamanan masyarakat dalam
media massa peranan ini memiliki nilai
penting; peranan lain dari komunikasi
adalah salah satu indikator dalam penetapan
suatu kebijakan peranan ini biasanya berlaku
dalam suatu instansi atau organisasi baik
negeri, swasta, maupun pemerintah; peranan
informasi menurut Wilbur yang terakhir
adalah informasi dapat menjadi institusi
sosial dan kultural masyarakat maksudnya
informasi dapat menjadi guru untuk
mengajarkan kebijakan kepada masyarakat.
Seperti yang dikatakan Kathleen
Guinee bahwa informasi yang didukung
dengan perkembangan TI merupakan salah
satu media yang membantu perkembangan
komunikasi guna mendukung kebutuhan
informasi yang semakin meningkat dan
berkembang dari waktu ke waktu.
Sekarang perkembangan TI telah
menjadi kebutuhan karena peranannya yang
semakin bermanfaat apalagi dengan dukungan dari perkembangan teknologi multimedia.
Perkembangan TI memberikan berbagai
keuntungan diantaranya
meningkatkan

efisiensi, mengurangi pengeluaran operasional, meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan kualitas dan konsistensi produk
yang dipasarkan, dan mengontrol produksi
yang dilakukan.
Komunikasi Sebagai Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa
Inggris (techne) yang berarti studi yang
mempelajari tentang ilmu praktis atau seni.
Teknologi terdiri dari 3 jenis yaitu teknologi
operasional yaitu teknologi yang berkaitan
dengan mengoperasikan suatu peralatan fisik
seperti mesin atau alat-alat tertentu untuk
memproduksi suatu barang atau jasa;
Teknologi material adalah teknologi seperti
mesin-mesin
yang diciptakan untuk
memproduksi suatu produk; Teknologi
pengetahuan
adalah
teknologi
yang
berkaitan tentang metode pengajaran dan
teknik melakukan suatu aktivitas demi
mendapatkan hasil secara efektif dan efisien.
Dengan adanya teknologi maka komunikasi
dapat dilakukan dengan lebih efektif, karena
teknologi merupakan salah satu media yang
digunakan untuk membuat komunikasi
menjadi lebih efisien. Dampak dari
teknologi yang dikembangkan biasanya
mempengaruhi efek komunikasi, oleh
karena itu para perancang komunikasi lebih
mengutamakan perhitungan terhadap efek
komunikasi yang tidak diduga sebelumnya.
(Liliweri, 2011)
Teknologi digital memiliki potensi untuk
membuat isi media komunikasi menjadi
lebih berkualitas baik dari segi fisik, isi,
maupun kuantitasnya. Namun disisi lain,
jika teknologi digital tidak dikelola dengan
benar maka akan mudah disalahgunakan
karena informasi digital sangat mudah untuk
dimanipulasi, diedit, dan direkayasa
sehingga memungkinkan untu melakukan
kebohongan publik atau penipuan atau
pemalsuan informasi. Teknologi digital
semakin hari semakin ekonomis sehingga
memungkinkan bagi setiap orang memiliki
akses yang lebih mudah terhadap informasi

yang diberikan, namun disisi lain teknologi
digital juga menyebabkan ketergantungan
sehingga menyebabkan orang yang sudah
kecanduan dengan teknologi digital sulit
untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan
lingkungan sekitar. (Hastjarjo, 2007)
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi
yang menggunakan perantara media massa
seperti televisi, surat kabar, majalah, dan
radio dengan tujuan untuk menyampaikan
informasi kepada komunikan (masyarakat)
guna mencapai tujuan organisasi.
Didalam komunikasi massa terdapat
beberapa unsur penting, diantaranya:
a. Komunikator (Pengirim informasi)
b. Media Massa (Perantara)
c. Pesan Massa (Informasi)
d. Gatekeeper (Penyeleksi Informasi)
e. Khalayak (Publik / Masyarakat)
f. Umpan Balik (feedback)
(Tamburaka, 2013)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa berbeda
dengan komunikasi antarpersonal dan
komunikasi kelompok meskipun memiliki
beberapa kesamaaan. Perbedaan yang
mencolok terdapat pada unsur dan
komponen dalam komunikasi massa dan
bagaimana proses berlangsungnya komunikasi massa tersebut. Berikut karakteristik
yang membedakan komunikasi massa
dengan komunikasi antarpersonal dan
komunikasi kelompok, diantaranya:
1. Komunitor Terlembagakan
Komunikasi
massa
memerlukan
media untuk berkomunikasi baik media
massa maupun media elektronik.
Sedangkan menurut pendapat Wright,
komunikasi massa melibatkan suatu
lembaga dan komunikator komunikasi
massa berasal dari suatu organisasi yang
kompleks. Misalnya, pesan yang
disampaikan melalui surat kabar
komunikatornya berasal dari organisasi

yang mem-produksi surat kabar yang
diterbitkan tersebut.
2. Pesan Bersifat Umum
Pesan komunikasi massa tidak
mendetail hanya kepada salah satu
individu atau kelompok tertentu, tetapi
kepada seluruh orang yang terjangkau
oleh media massa atau elektronik yang
digunakan oleh komunikator. Karena hal
itulah pesan komunikasi massa bersifat
umum. Pesan komunikasi massa dapat
berupa fakta atau peristiwa yang diolah
dan dikemas dalam bentuk yang lebih
menarik biasanya ditambah dengan
opini-opini dari komunikator sehingga
informasi yang diterima menjadi lebih
menarik.
3. Komunikasinya Anonim dan Heterogen
Pada komunikasi massa, komunikator
tidak harus mengenal komunikannya
(anonim) karena komunikasi massa
menggunakan media massa atau elektronik untuk berkomunikasi tanpa harus
bertatap muka dengan komunikan, selain
bersifat anonim komunikasi yang
dilakukan juga heterogen karena
komunikan berasal dari latar belakang
yang berbeda-beda mulai dari jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan,
tempat tinggal, agama, kebudayaan, dan
tingkat ekonomi yang berbeda pula.
4. Media Massa Serempak
Dalam komunikasi massa, penerima
pesan (komunikan) sangat banyak
bahkan tidak terbatas. Oleh karena itu
banyak media yang menyebarkan berita
dengan serentak, sehingga komunikan
menerima pesan yang sama dalam waktu
yang sama dari media yang berbedabeda. Misalnya, berita yang dimuat
dalam surat kabar satu dengan yang lain
memiliki kesamaan informasi meskipun
orang yang menerima informasi adalah
orang yang sama. Bayangkan jika suatu
berita harus disampaikan dengan
komunikasi antarpersonal misalnya

prakiraan hujan, untuk mencapai jumlah
komunikan
dalam
jumlah
besar
membutuhkan waktu yang lama dan
komunikan tidak dapat menerima
informasi dalam waktu yang bersamaan.
Komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang tepat waktu, jika
informasi yang disampaikan terlambat
maka informasi itu tidak akan dapat
dimaksimalkan oleh individu atau
organisasi yang menerima informasi.
5. Komunikasi Massa Lebih Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Prinsip komunikasi salah satunya
adalah mempunyai dimensi isi dan
dimensi hubungan (Mulyana, 2009).
Maksud dari dimensi isi adalah apa yang
dikatakan sedangkan dimensi hubungan
maksudnya bagaimana cara menyampaikannya. Komunikasi massa berbeda
dengan komunikasi antarpersonal yang
lebih mengutamakan dimensi hubungan,
menurut
komunikasi
antarpersonal
semakin dekat hubungan komunikator
dengan komunikan maka komunikasi
yang dilakukan semakin efektif berbeda
dengan komunikasi massa, menurut
komunikasi massa komunikator tidak
harus selalu komunikannya yang terpenting adalah bagaimana menyusun
agar informasi yang disampaikan
sistematis dan mudah ditangkap pesannya oleh komunikan.
6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Karakteristik
komunikasi
massa
berikut ini juga merupakan kelemahan
dari komunikasi massa. Kenapa? Karena
antara komunikator dengan komunikan
tidak ada kontak langsung, jadi meskipun komunikator aktif menyampaikan
pesan dan komunikan aktif menerima
pesan namun mereka tidak dapat
melakukan dialog sebagaimana halnya
komunikasi
antarpersonal.
Karena
komunikasi massa bersifat satu arah,

menyebabkan komunikasi massa tidak
dapat mengendalikan arus informasi.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas
Ini merupakan karakteristik komunikasi massa yang juga merupakan
kelemahan-nya, karena pada komunikasi
massa stimulasi alat indra tergantung apa
media yang digunakan berbeda dengan
stimulus alat indra pada komunikasi
antarpersonal yang dapat menggunakan
seluruh alat indranya dengan maksimal
karena bersifat tatap muka.
8. Delayed Feedback and Indirect
Umpan
balik
yang
diterima
komunikator dari komunikan dalam
komunikasi massa dapat berupa e-mail
atau telepon, namun umpan balik ini bisa
dibilang bersifat tertunda (delayed)
karena untuk menerima feedback
komunikator mem-butuhkan waktu yang
lebih lama daripada komunikasi yang
dilakukan dengan tatap muda. Dan
proses penyampaian umpan balik
melalui e-mail dan telepon merupakan
penyampai-an feedback yang bersifat
tidak langsung (indirect) karena memerlukan media untuk menyampaikan
umpan baliknya.
Fungsi
Komunikasi
Massa
Bagi
Masyarakat
Menurut Dominick (2001) komunikasi
massa memiliki beberapa fungsi yang
memberikan dampak masyarakat, yaitu:
a. Pengawasan (Surveillance)
Fungsi Pengawasan ini dibagi menjadi 2
bentuk yaitu pengawasan peringatan dan
pengawasan instrumental. Contoh fungsi
pengawasan peringatan adalah ketika
media menginformasikan tentang ancaman dari gunung merapi sehingga masyarakat (komunikan) menjadi lebih berhatihati dan bisa mulai mengungsi. Sedangkan fungsi pengawasan instrumental yaitu
penyebaran informasi yang membantu
khalayak dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya berita tentang produk-produk

baru, ide-ide tentang bisnis, dan harga
saham di bursa efek.
b. Penafsiran (Interpretation)
Media massa tidak hanya menyampaikan
fakta dan data tetapi juga menyampaikan
penafsiran pada kejadian - kejadian penting. Penafsiran itu dapat berupa komentar dan opini yang ditujukan pada komunikan.
c. Penyebaran Nilai-Nilai (Transmission of
Values)
Fungsi ini tidak terlihat dari luar.
Penyebaran nilai-nilai mengacu pada
cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai suatu informasi. misalnya
dalam sebuah penelitian menunjukkan
bahwa banyak remaja yang mengikuti
pergaulan bebas dan perilaku yang melanggar norma karena menonton film atau
acara televisi yang juga melanggar norma
yang berlaku dalam masyarakat.
d. Hiburan (Entertainment)
Media komunikasi massa banyak yang
lebih mengutamakan hiburan terutama
media televisi. Hampir tiga perempat
bentuk siaran televisi memuat acara
hiburan. Melalui berbagai macam acara
program inilah, khalayak menerima
hiburan sesuai keinginannya. (Ardianto,
Komala, & Karlinah, 2009)
Penutup
Kesimpulan
Komunikasi massa adalah komunikasi
yang menggunakan perantara media massa
seperti televisi, surat kabar, majalah, dan
radio untuk berkomunikasi dengan tujuan
menyampaikan informasi kepada penerima
informasi atau komunikan (masyarakat)
guna mencapai tujuan organisasi.
Komunikasi massa sangat berbeda jika
dibandingkan dengan komunikasi antarpesonal dan komunikasi kelompok, bisa
dibilang komunikasi massa memiliki
kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan
komunikasi lainnya karena antara komuni-

kator dan komunikan tidak terjadi tatap
muka sehingga komunikator sulit untuk
mengetahui apakah komunikan paham akan
pesan yang disampaikan atau tidak. Oleh
karena itu kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi dengan baik akan sangat
membantu dan mempengaruhi komunikasi
massa. Semakin efektif suatu komunikasi
massa dilakukan maka informasi atau pesan
yang ingin disampaikan oleh komunikator
akan lebih mudah ditangkap oleh
komunikan.
Jika komunikasi massa dilakukan
dengan tidak efektif, maka dapat memberikan berbagai dampak negatif untuk organisasi dan berpotensi menimbulkan konflik
dan perselisihan kedepannya baik konflik
internal antara sesama komunikator di
organisasi
tersebut,
konflik
antara
komunikator dengan komunikan, maupun
konflik antarsesama komunikan. Konflik
dalam komunikasi merupakan sesuatu yang
tidak efisien karena menghamburkan energi
untuk sesuatu yang tidak bermanfaat dan
sia-sia.
Unsur utama dalam komunikasi
diantaranya komunikator (pemberi informasi), komunikan (penerima informasi), pesan,
saluran komunikasi dan media komunikasi
serta efek komunikasi. Unsur diatas adalah
unsur-unsur yang harus diperhatikan saat
sedang berkomunikasi baik komunikasi
massa, komunikasi antarpersonal atau
komunikasi kelompok. Namun unsur-unsur
komunikasi diatas masih bisa bertambah
tergantung dengan media komu-nikasi apa
yang
digunakan.
Saat
melakukan
komunikasi sering kali mendapat gangguan
atau rintangan baik yang secara teknis,
semantik, atau karena faktor psikologi.
Gangguan atau rintangan yang diterima juga
bisa disebabkan karena faktor status,
kerangka berpikir, kebudayaan, dan
birokrasi. Fungsi komunikasi massa bagi
masyarakat diantaranya sebagai pengawasan, penafsiran, penyebaran nilai dan hiburan.

Referensi
Ardianto, E., Komala, L., & Karlinah, S.
(2009). Komunikasi Massa.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.

Nawawi, I. (2015). Budaya Organisasi
Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Nida, F. L. (2013). Komunikasi bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal
Komunikasi Penyiaran Islam, 15-27.

Arifin. (2005). Pengaruh Faktor-faktor
Kepuasan Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai. Jurnal Studi
Manajemen & Organisasi, 23-56.

Nurrohim, H., & Anatan, L. (2009).
Efektivitas Komunikasi dalam
Organisasi. Jurnal Manajemen, 7-9.

Bartono, & Ruffino. (2007). Hotel
Communication Management.
Yogyakarta: CV Andi Offset.

Nurudin. (2014). Pengantar Komunikasi
Massa. Depok: PT Raja Grafindo
Persada.

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan
Strategi Komunikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Priansa, D. J., & Damayanti, F. (2015).
Administrasi dan Operasional
Perusahaan. Bandung: CV Alfabeta.

Hardjana, A. A. (2008). Komunikasi dalam
Manajemen Reputasi Korporasi.
Jurnal Ilmu Komunikasi, 12-24.

Priyatna, S., & Ardianto, E. (2009).
Komunikasi Bisnis : Tujuh Pilar
Strategi Komunikasi Bisnis.
Bandung: Widya Padjadjaran.

Hastjarjo, S. (2007). Teknologi Digital dan
Dunia Penyiaran. Jurnal Komunikasi
Massa , 35-41.
Hermawan, A. (2012). Komunikasi
Pemasaran. Jakarta Timur: PT
Gelora Aksara Pratama.
Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada
Serba Makna. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Mulyana, D. (2008). Komunikasi Efektif :
Suatu Pendekatan Lintas Budaya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursito. (2007). Konstruksi Realitas dalam
(Bahasa) Media. Jurnal Komunikasi
Massa , 25-34.

Soyomukti, N. (2012). Pengantar Ilmu
Komunikasi. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media.
Sukoco, B. M. (2007). Manajemen
Perkantoran Administrasi Modern.
Jakarta: Erlangga.
Suranto. (2005). Komunikasi Efektif untuk
Mendukung Kinerja Perkantoran.
Jurnal Ilmu Komunikasi, 26-35.
Tamburaka, A. (2013). Agenda Setting
Media Massa. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Wibowo, W. (2013). Menulis Artikel Ilmiah
yang Komunikatif. Jurnal
Komunikatif, 56-132.

Hasil Pengecekan Plagiarisme Menggunakan Aplikasi Turnitin