proposal Skripsi Muhammad Saiful Anwar

1

PROPOSAL SKRIPSI
Pembuatan Kamus Elektronik Indonesia - Arab

Oleh :
Muhammad Saiful Anwar (11140240000064)

PROGRAM STUDI TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M

2

OUTLINE SKRIPSI
PEMBUATAN KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB

ABSTRAK
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E.

Tinjauan Pustaka

F.

Metodologi Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II KERANGKA TEORI
A. leksem dan kata.
B. leksikologi dan leksikografi
C. kamus.


3

D. elektronik.

BAB III SEKILAS TENTANG KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB
A. Latar Belakang Penulisan Kamus
B. Jumlah kata
C. Proses Penulisan Kamus
D. Kelebihan, Kekurangan serta Perbedaan Kamus Elektronik IndonesiaArab Dengan Kamus Lain

BAB IV TAMPILAN AN ISI KAMUS ELEKTRONIK INDONESIA – ARAB
A. Analisis Tampilan
B. Analisis Isi

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA


4

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi elektronika terutama elektronika digital telah
memacu komponen-komponen digital yang semakin canggih dengan harga yang
semakin murah pula. Perkembangan ini telah mendorong penggunaan teknikteknik digital pada sebagian besar sistem yang sebelumnya bersifat analog.1
Salah satu hal yang terjadi disebabkan oleh kemajuan dunia tehnologi
elektronika adalah diciptakannya barang-barang atau perangkat–perangkat baru
baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).
Adanya istilah dan prangkat baru ini memaksa masyarakat untuk menambah
perbendaharaan kosa katanya, apalagi ditambah dengan adanya tuntutan sistem
pasar besas.
Media kamus adalah salah satu solusi. Kamus adalah acuan penting untuk
menafsirkan bahasa–bahasa. Disisi lain kamus adalah objek yang dibutuhkan
seseorang untuk mencari kosa kata di berbagai lokalitas berbeda. Secara etimologi
kamus berasal dari bahasa Arab yaitu qamus dengan bentuk jamaknya yaitu
qawamis.2
Masalahnya, padanan untuk istilah elektronik sangat sulit ditemukan
dalam kamus–kamus umum yang sudah ada. Hal ini menghambat proses

komunikasi masyarakat di pasar dunia. Padahal bahasa adalah satu sistem dan alat
komunikasi.3 Dan hanya bahasa yang memungkinkan masyarakat untuk
1

Pernatin Tarigan. Dasar Teknik Digital. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. v
Abdul Chaer. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 179
3
Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Kompetensi Bahasa.(Bandung: Angkasa, 2009), h. 3
2

5

mempelajari kebiasaan, adat-istiadat, kebudayaan serta latar belakang masyarakat
asing sehingga memudahkannya di dalam dunia kerja dan lain - lain.4
Hal ini akan menjadi masalah serius jika kemajuan elektronik tidak
dibarengi dengan kemumpunian bahasa oleh masyarakat dan ketersediaan kamus
sebagai alat bantu bahasa secara luas. Oleh karenanya, sangat penting untuk
membuat sebuah kamus yang khusus memuat istilah elektronik. Maka, dalam hal
ini peneliti membuat kamus elektronik Indonesia–Arab lalu menganalisisnya,
untuk membantu dan memudahkan masyarakat di dunia yang serba elektronik.


B. Batasan dan Rumusan Masalah
Yang peneliti maksudkan tentang kamus elektronik adalah kamus yang di
dalamnya berisi kosakata elektronik, bukan kamus berbasis elektronik.
Agar permasalahan dan pembahasan tidak terlalu meluas dan lebih fokus,
maka penulis membatasi pembahasan sekripsi ini hanya pada proses pembuatan
kamus elektronik Indonesia - Arab. Maka Untuk memenuhi batasan masalah di
atas, maka Peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik Arab - Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
4

Gorys Keraf. Komposisi. (Jakarta: Nusa Indah, 1994), h. 1

6

Adapun tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik Arab Indonesia.


D. Manfaat Penelitian
Ditinjau dari aspek teoritis, penelitian ini mempunyai manfaat
diantaranya:
1.

Peneliti mengetahui bagaimana proses pembuatan kamus Elektronik
Indonesia–Arab.

2.

Peneliti mengetahui apa saja masalah atau kesulitan yang dihadapi dalam
proses pembuatan kamus Elektronk Indonesia Arab.

3.

Bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat umum yang berkepentingan
menerjemahkan istilah elektronik dari Indonesia ke Arab.
Sedangkan, secara praktis penelitian ini memepunyai manfaat diantaranya:


1. Meramaikan literasi di Indonesia dalam bidang perkamusan.
2. Menambah khazanah perkamusan di Indonesia.

E. Tinjauan Pustaka

7

Sebelum melakukan penelitian ini, Peneliti melakukan tinjauan pustaka.
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pembuatan kamus yang peneliti
temukan adalah sebagai berikut:
Pertama, Kamus Mutarjim oleh Ali (2014) Kamus Mutarjim Berbasis
Android (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Kamus mutarjin ini adalah kamus
yang berisikan kosakata umum. Basisnya adalah aplikasi yang diinstall di
smarphone. Kedua, Muhammad Aldi Darmawan (2017) Kamus Cilik Tiga
Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris, Arab (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Kamus ini berisikan kosakata umum yang lebih menekankan pada kosa kata yang
lekat dengan kehidupan sehari hari. Kosa katanya tidak terlalu sulit karna
memang sesuai dengan target kamus ini yaitu anak-anak. Kamus ini juga memuat
gambar sebagai penjelasan secara visual tentang kosakata. Ketiga, Asep Irna
Yuliana (2014) Pengembangan Kamus Istilah Psikologi Berbasis Mobile (UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta). Sebuah kamus tentang istilah psikologi. Penelitian
ini meneliti sebuah kamus dengan basic mobile atau aplikasi dan memuat
kosakata istilah psikologi. Keempat, Muhammad Fadlullah (2012) Rancang
Bangun Aplikasi Kamus Jerman-Indonesia Berbasis Android. Tujuan penelitian
ini adalah untuk merancang dan membangun suatu aplikasi kamus digital berbasis
android yang dapat digunakan untuk mempermudah mencari kosakata hasil
terjemahan baik dalam bahasa Jerman ataupun dalam bahasa Indonesia agar dapat
digunakan secara umum sehingga mampu memberikan kemudahan bagi
pemakainya.

8

Belum ditemukan penelitian tentang sebuah kamus yang bertemakan
elektronik. Oleh karena itu penelitian kamus elektronik Indonesia Arab ini
sangatlah penting.

F. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini, peneliti memakai satu teori umum yang berkaitan
dengan penelitian pembuatan kamus elektronik Indonesia – Arab, yaitu teori
perkamusan. Didalam teori ini ada beberapa pembahasan diantaranya:

a. Leksem dan Kata
Leksem adalah bentuk dasar dari suatu kata.5 leksem adalah satuan dari
leksikon yang kemudian berperan sebagai input dalam proses morfologis yang
membuatnya menjadi bahan baku dalam proses morfologis. Sebagai bahan baku,
laksem perlu diolah sehingga menjadi kata atau morfem dasar dalam sub sistem
gramatikal. Dan laksem tidak tergolong proleksem atau partikel. 6
Sedangkan kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa
yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata
terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata dapat
membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
b. Leksikon

5

Paul Baker, dkk. A Glossary of Corpus Linguistic. (Edinburgh: Edinburgh University Press,
2006), h. 150
6
Moch. Syarif Hidayatullah dan Abdullah. Pengantar Linguistik Bahasa Arab (Klasik
Modern). (Jakarta: UIN Jakarta, 2010), h. 93


9

Leksikon adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi
tentang makna dan pemaknaan kata dalam suatu bahasa. 7 Disamping itu,
leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembaca, penulis, atau
suatu bahasa, kosakata, perbendaharaan kata. Demikian pula leksikon adalah
daftar kata yang disusun dengan penjelasan yang singkat dan praktis.

c. Leksikologi dan Leksikografi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Leksikologi adalah cabang
linguistik yang menyelidiki kosakata dan maknanya. Sedangkan leksikografi
adalah cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan kamus. Leksikologi
adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut laksem. Leksikologi
mempelajari seluk–beluk kata, yaitu perbendaharaan kata dalam suatu bahasa
serta juga mempelajari penggunaan kata dan artinya sebagaimana yang lazim
digunakan oleh masyarakat.8 Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi,
baik yang terbentuk secara arbitrer maupun terbentuk sebagai hasil dari proses
morfologi. Dalam hal semantik, leksiologi membicarakan makna leksikal dengan
berbagai aspek dan permasalahannya.9 Dalam bahasa Inggris leksikologi disebut
lexicology yang artinya adalah ilmu yang membahas mengenai bentuk, sejarah

dan arti kata-kata. Sedangkan dalam bahasa Arab, leksikologi disebut dengan
Ilm Al-Ma’ajim, yang artinya yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
7

Harimurti Kridalaksa. Kamus Linguistik. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2001), h. 114
M. Ramlan. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. (Yogyakarta: Karyono 1983), h. 17
9
Abdul Chaer. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses). (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), h. 6
8

10

kamus.10 Dalam kajian leksikologi, butir-butir leksikal dibahas asal-usulnya,
bentuk dan pembentukannya, maknanya, penggunaannya, aspek bunyi dan
ejaanya, serta berbagai aspek lainnya. Pakar yang melakukan kajian leksikologi
ini disebut leksikolog. Lalu, jika kemudian hasil kajian leksikologi ini ditulis dan
disusun secara alfabetis, maka bidang kegiatannya sudah termasuk dalam
kegiatan leksikografi. Hasil penulisan atau kerja leksikografi akan berwujud
sebuah kamus. Pakar dalam penyusunan kamus ini lazim disebut leksikograf.
Dalam hal ini perlu dicatat bahwa batas tugas antara seorang lesikolog dan
leksikograf mungkin tidak ada, sebab seorang leksikolog tidak akan
menghentikan kegiatannya hanya sampai penelitian mengenai leksikon. Dia
tentu akan melanjutkan kegiatannya sampai pada penyusunan sebuah kamus.
Kemungkinan ada seorang leksikograf yang dalam kegiatannya menyusun
sebuah kamus memanfaatkan hasil kajian leksikologi yang telah dilakukan orang
lain, untuk ini pun sebelutnya si leksikograf harus memiliki pengetahuan
mengenai leksikologi bahasa yang akan disusun kamusnya itu secara memadai.11
Lebih mudahnya leksikologi adalah bidang ilmu yang mempelajari
kosakata yang menjadi landasan tertulis bagi leksikografi, ilmu tentang cara
menyusun kamus.12 leksikologi merupakan kajian bidang teoritis yang

10
11

12

H.R. Taufiqurrochman. Leksikologi Bahasa Arab (UIN Malang Press, 2008), h. 1
Abdul Chaer. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 3
Doroszewaki, Witold. Element of Lexicology and Semiotics. (Paris: The Hague 1973), h.33

11

mempelajari leksikon sedangkan leksikografi adalah bidang linguistik terapan
yang mencakup metode dan tehnik penyusunan kamus.13

d. Kamus
Pengertian Kamus
Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti kamus adalah buku acuan
yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut
keterangan tentang makna dan pemakaiannya. Keraf mendefinisikan kamus
sebagai sebuah buku referensi, memuat daftar kata–kata yang terdapat dalam
sebuah bahasa, disusun secara alfabetis dan disertai cara menggunakan kata
itu. Sedangkan dalam American Every Dictionary disebutkan bahwa kamus
adalah sebuah buku berisi kata – kata dari sebuah bahasa, biasanya disusun
secara alfabetis dan disertai keterangan akan artinya, ejaannya, dan
sebagainya.14
Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai
pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh
penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat
juga ilustrasi di dalam kamus Terdapat banyak kamus yang populer di
Indonesia, seperti kamus bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Mandarin,
bahasa Jepang dan lain sebagainya.15
13

Harimurti Kridalaksa. Kamus Linguistik. (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2001), h. 127
Abdul Chaer. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 179
15
Muhammad Fadlullah. Rancang Bangun Aplikasi Kamus Jerman – Indonesia Berbasis
Android. (Semarang: Skripsi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Stikubank, 2012), h. 9
14

12

Jenis – Jenis Kamus
Belakangan ini terdapat banyak sekali jenis kamus yang berbeda–beda.
Banyaknya jenis kamus ini diciptakan untuk mempermudah pengguna, atau
juga dibuat dengan data entry yang tematik. Diantaranya:
a. Kamus Bahasa (Lughawi)
Yaitu kamus yang secara khusus membahas lafal atau kata-kata dari
sebuah bahasa yang dilengkapi dengan pemakaian kata tersebut.
b. Kamus Terjemah
Disebut juga dengan kamus (campuran) atau kamus bilingual yang
memadukan dua bahasa untuk menentukan titik temu makna dari kosakata.
c. Kamus Tematik (Maudhu’i)
Disebut juga kamus maknawi, karena kata-kata yang terhimpun di
dalam kamus disusun secara tematik berdasarkan topik-topik tertentu yang
memiliki makna sebidang.
d. Kamus Derivatif (Isytiqaqi)
Yaitu sebuah kamus yang membahas asal-usul sebuah kata, sehingga
kamus derivatif/etimologis berfungsi untuk menginformasikan asal-usul lafal/
kosakata.
e. Kamus Evolutif (Tathawwuri)
Adalah kamus yang lebih memprioritaskan sejarah perkembangan
makna dari sebuah kata, bukan lafalnya.

13

f. Kamus Spesialis (Takhashshushi)
Yaitu kamus yang hanya menghimpun kata-kata yang ada dalam satu
bidang/disiplin ilmu tertentu.
g. Kamus Informatif (dairah,ma’lamah)
Yaitu kamus yang mencakup segala hal termasuk sejarah pengguna
bahasa, tokoh-tokohnya dan sebagainya.
h. Kamus Visual
Yaitu kamus yang dalam menjelaskan makna kata lebih menonjolkan
gambar-gambar dari kata yang dimaksud daripada sebuah istilah yang
definitif.
i. Kamus Bergambar
Gambar merupakan goresan/torehan/simbol untuk sekedar memberi
penjelasan ataupun imformasi kepada pihak lain16

e. Elektronik
Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika serta
hal atau benda yang menggunakan alat tersebut.17
Salah satu produk elektronik dan konsep elektronika adalah dunia
computer. Sejarah tentang computer hampir dimulai ketika Charles Babbage
orang inggris yang mencoba membangun Analytical Engine atau mesin yang
16

Muhammad Aldi Darmawan. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris,
Arab. (Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 12 - 13
17
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/elektronik. Diakses pada tanggal 8 November 2017
pukul 06:41 WIB.

14

dapat diprogram pada pertengahan abad ke Sembilan belas, namun percobaannya
gagal. Komputer merupakan konvergensi dari tiga mekanisme dan Babbage
mencoba menciptakan sesuatu yang dapat melakukan ketiganya. Salah satu dari
ketiga mekanismenya adalah alat bantu menghitung. Namun mekanisme inipun
terbengkalai hingga abad ke Sembilan belas ketika kalkulator sudah mulai
dipasarkan pada tahun 1900 di eropa.18
Selain komputer ada banyak hal yang diciptakan oleh prinsip elektronika,
seperti televisi, radio, lampu dan lain-lain.

G. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode yang memusatkan perhatian pada prinsipprinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala
sosial.19 Metode ini mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan
maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha
menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh.
Dengan demikian, peneliti tidak menganalisis angka-angka.20 Metodologi
penelitian ini akan membahas beberapa hal sebagai berikut.
1. Metode dan Fokus Penelitian
18

Sara Price, Carey Jewitt and Barry Brown. The SAGE Handbook of Digital Technology
Research. (London: SAGE Publications Ltd, 2013), h. 10
19
Jumroni, Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006), h. 28
20
Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada), 2015. h. 13.

15

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Fokus
penelitian ini berpusat pada Kamus Elektronik Indonesia – Arab dengan
mendeskripsikan pemaknaan kosakata yang dilakukan secara analisis secara rinci.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
mana data dapat diperoleh.21 Ada dua jenis sumber data yaitu data primer dan
data skunder.22 Data primer penelitian ini adalah Kamus Elektronik Indonesia
Arab. Sedangkan data skundernya adalah literature-literatur pendukung
penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data
Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh
perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.23 Untuk mendapatkan data yang
dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Observasi

21

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 129
22
Muhammad Aldi Darmawan. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar Indonesia, Inggris,
Arab. (Jakarta: Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 4
23
Eva Ellya Sibagariang dkk. Buku Saku Metode Penelitian. (Jakarta: Trans Info Media,
2010), h. 93

16

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data
kosakata Kamus Elektronik Indonesia-Arab. Beberapa bentuk metode yang
dilakukan adalah metode baca, simak, catat dan wawancara.
2. Studi Literatur Sejenis
Metode diakukan dengan mempelajari literature-literatur yang sudah ada.
Hal ini dilakukan untuk membantu penelitian sebagai bahan acuan dan rujukan.
4. Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis dengan menggunakan
teori leksikografi. Teori ini peneliti gunakan karena dianggap sesuai dengan
korpus serta mampu mendeskripsikan data sehingga dapat menghasilkan hasil
penelitian yang baik.

H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab
yaitu:
Bab I memuat pendahuluan yang di dalamnya membahas latar belakang,
batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II adalah kajian teori yang terdiri dari sub-bab: Pertama, teori yang
membahas mengenai leksem dan kata. Kedua, membahas tentang leksikologi dan

17

leksikografi. Ketiga, membahas tentang kamus. Keempat tentang macam-macam
kamus. Dan kelima tentang pengertian elektronik.
Bab III adalah gambaran umum tentang Kamus Elektronik IndonesiaArab yang terdiri dari sub-bab: Pertama, latar belakang penulisan kamus. Kedua,
jumlah kata dan pemilihan warna. Ketiga, proses penulisan kamus.
Keempat,kelebihan, kekurangan serta perbedaan Kamus Elektronik IndonesiaArab dengan kamus lain.
Bab IV adalah analisis tampilan dan isi Kamus Elektronik IndonesiaArab yang terdiri dari sub-bab: analisis tampilan dan analisis isi pada masingmasing lema.
Bab V adalah kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT. Raja Grafindo
Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baker, Paul. dkk. 2006. A Glossary of Corpus Linguistic. Edinburgh:
Edinburgh University Press.

18

Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul.2008. Morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses).
Jakarta: Rineka Cipta.
Darmawan, Muhammad Aldi. 2017. Kamus Cilik Tiga Bahasa Bergambar
Indonesia, Inggris, Arab. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.
Doroszewaki, Witold. 1973. Element of Lexicology and Semiotics. Paris: The
Hague.
Fadlullah, Muhammad. 2012. Rancang Bangun Aplikasi Kamus Jerman –
Indonesia Berbasis Android. Semarang: Skripsi Universitas Stikubank.
Hidayatullah, Moch. Syarif dan Abdullah. 2010. Pengantar Linguistik Bahasa
Arab (Klasik Modern). Jakarta: UIN Jakarta.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/elektronik. Diakses pada tanggal 8
November 2017 pukul 06:41 WIB.
Jumroni, Suhaimi. 2006. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta:
UIN Jakarta Press.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Kridalaksa, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia, 2001.
Price, Sara and Jewitt, Carey and Brown, Barry. 2013. The SAGE Handbook
of Digital Technology Research. London: SAGE Publications Ltd.
Ramlan, M. 1983. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta:
Karyono.

19

Sibagariang, Eva Ellya dkk. 2010. Buku Saku Metode Penelitian. Jakarta:
Trans Info Media.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Pernatin. 2012. Dasar Teknik Digital. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taufiqurrochman, H.R. 2008. Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN Malang
Press.