NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL- BAJURI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB

KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL-

BAJURI

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NAFISSATUS SAADAH

  

NIM: 111-14-368

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB

KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL-

BAJURI

SKRIPSI

  

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NAFISSATUS SAADAH

  

NIM: 111-14-368

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018 Dra. Ulfah Susilawati, M.SI. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp. : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudari NafissatusSaadah Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama : Nafissatus Saadah NIM : 111 14 368 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB

KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH IBRAHIM AL- BAJURI

  Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nafissatus Saadah NIM : 111-14-368 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM

KITAB KIFAYATUL AWAM KARYA SYAIKH

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 28 Maret 2018 Yang menyatakan Nafissatus Saadah NIM: 111-14-368

  

MOTTO

ٗثشث بفس بػ لاجمزغِ ٗٔبِضث بفسبػ ْٛى٠ ْأ ًلبؼٌا ٍٝػ

  Bahwa manusia yang berakal atau berilmu harus mengikuti, menyesuaikan dengan masa-masa yang berada padanya, mau ke depan di dalam langkah dan perilakunya tetapi harus bermakrifat yang sebenarnya kepada Ilahinya.

  (FPII, 2006:5)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Solikhin dan Istiqomah yang selalu ada dalam keadaan apapun, membantu dan mencurahkan semua usaha dan kasih sayang serta doa untukku, memberikan segalanya untukku, terimakasih ibu, bapak, tanpa dukungan ibu bapak saya tidak akan pernah sampai detik ini. Sayang dan hormat serta doaku selalu untuk ibu bapak.

  2. Adik-adikku yang saya sayangi, khusna Durroti Yahro, Ahmad Khafid, Latoifatun Nida, Ahmad Alvin Bachtiar dan Sofa Abdul K, semoga kalian selalu bisa menjadi kebanggaan ibu bapak.

  3. Keluarga besarku yang telah memberikan banyak dorongan sehingga saya terus berusaha menjadi lebih baik.

  4. Sahabat-sahabatku yang saya sayangi, terimakasih atas semua dukungan dan motivasi dari sahabat-sahabat.

  5. Keluarga besar dan santri Pondok Pesantren Sunan Giri, Salatiga.

  6. Teman-teman PAI angkatan 2014 yang telah menjadi teman seperjuangan dalam menuntut ilmu selama kurang lebih empat tahun ini.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan karunia-Nya tanpa mengenal waktu dan tempat. Dan sebagai bukti karunia tersebut adalam terselesaikannya skripsi ini, sebagai salah satu syarat kelulusan. Rasa terima kasih kuucapkan pada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah demi tegaknya keadilan dan yang dinanti-nanti syafaatnya di akhirat. Sungguh suatu suri teladan yang banyak dilupakan oleh manusia yang mengaku umatnya sendiri.

  Penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT, atas selesainya penulisan dan penyusunan skripsi yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab

  Kifayatul Awam Karya Syaikh Ibrahim Al-

  Bajuri” sebagai tugas akhir Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga adalah berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, perkenankanlah penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  BapakSuwardi, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam 4.

  Dra. Ulfah Susilawati, M.SI, selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak M. Yusuf Khumaini, S.HI., M.H., selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S.I.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima di sisi Allah SWT. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

  Salatiga, 19 Maret 2018 Nafissatus Saadah NIM. 11114368

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv DEKLARASI ...................................................................................................... v MOTTO ..............................................................................................................vi PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .. xiii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB ............................................................. xiv ABSTRAKS ........................................................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................7 D. Kegunaan Penelitian................................................................................8

  E.

  Penelitian Terdahulu ............................................................................... 9 F. Kerangka Teori........................................................................................ 11 G.

  Metode Penelitian....................................................................................13 H. Sistematika Penelitian .............................................................................16

  BAB II BIOGRAFI SYAIKH IBRAHIM AL-BAJURI A. Biografi Syaikh Ibrahim al-Bajuri ..........................................................20 B. Pendidikan Syaikh Ibrahim al-Bajuri ......................................................22 C. Karya-Karya syaikh Ibrahim al-Bajuri....................................................25 BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SYAIKH IBRAHIM AL-BAJURI DALAM KITAB KIFAYATUL ‘AWAM A. Sistematika Penulisan Kitab Kifayatul ‘Awam .......................................26 B. Isi Pokok Kitab Kifayatul ‘Awam 1. Pengertian Wajib, Mustahil dan Jaiz Dalam Tauhid ........................30 2. Ilahiyat .............................................................................................31 3. Nabawiyyat .......................................................................................57 4. Sam’iyat ............................................................................................60 BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB KIFAYATUL ‘AWAM DAN IMPLIKASINYA DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI A. Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Kifayatul ‘Awam 1. Nilai Ilahiyat ....................................................................................67 2. Nilai Nabawiyyat ..............................................................................73

  3. Nilai Sam’iyat ...................................................................................77 B. Nilai-Nilai Pendidikan TauhidIlahiyat, Nabawiyyat, Sam’iyat dan

  Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari 1.

  Nilai Ilahiyat dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari ........79 2. Nilai Nabawiyyat dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari .84 3. Nilai Sam’iyat dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari ......85

  BAB V PENUTUP A. Simpulan .................................................................................................89 B. Saran ........................................................................................................90 C. Kata Penutup ...........................................................................................91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Surat Penunjukan Pembimbing 2. Lembar Konsultasi Skripsi 3. Daftar Riwayat Hidup 4. Daftar Nilai SKK

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

  „ain „ Koma terbalik di atas

  ص

  şād Ş Es (dengan titik di bawah)

  ض

  ḍaḍ ḍ De (dengan titik di bawah)

  ط

  Ța‟ ṭ Te (dengan titik di bawah)

  ظ

  ż ẓ Zet (dengan titik di bawah)

  ع

  غ

  ش

  gain G Ge

  ف

  Fa‟ F Ef

  ق

  qāf Q Qi

  ك

  kāf K Ka

  ل

  lam L El

  syin Sy Es dan ye

  Berdasarkam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

  Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ا

  ح

  alif Tidak dilambangkan Tidak di lambangkan

  ب

  Ba‟ B Be

  ت

  Ta‟ T Te

  ث

  Sa‟ Ś Es (dengan titik di atas)

  ج

  jim J Je

  Ha‟ ḥ Ha(dengan titik di bawah)

  س

  خ

  Kha‟ Kh Ka dan ha

  د

  dal D De

  ذ

  żal Ż Zet (dengan titik di atas)

  ر

  Ra‟ R Er

  ز

  zal Z Zet

  sin S Es Fathah Ditulis i

  ﹻ

  ةّدع

  Kasrah Ditulis a

   Vokal Pendek

  karāmah al-auliyā’ B.

  Ditulis

  ءايلولأا ةمارك

  “al” serta bacaan kedua itu terpisah,maka di tuli dengan h.

  Di tulis Jizyah (ketentuan ini tidak di berlakukan terhadap kata

  Di tulis Hibah خ٠ ضع

  Bila dimatikan di tulis h خج٘

   Ta’ Marbuttah 1.

  Di tulis „iddah A.

  Konsonan angkap karena syaddah di tulis rangkap

  م

  Ya‟ Y Ye

  ي

  hamzah , Apostrof

  ء

  Ha‟ H Ha

  ﻫ

  wawu W We

  و

  Nun N En

  ن

  mim M Em

  • – kata arab yang sudah teresap kedalam bahas indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya,kecuali di kendaki lafal aslinya). Bila di mikuti dengan kata

  ﹹ

  Ditulis Karīm

  Ditulis Qaulun

  لوق

  Ditulis Au

  Ditulis bainakum fat ḥah+wawu mati

  مكنيب

  Ditulis Ai

  fat ḥah+ya‟ mati

  Ditulis furūḍ

  ضورف

  ḍammah+wawu mati Ditulis Ū

  يمرك

  Dammah Ditulis u C.

  Ditulis Ī

  Ditulis yas` ā Kasrah+ ya‟ mati

  ىعسي

  Ā

  ḥah+ya‟ mati Ditulis

  Ditulis jāhiliyyah fat

  ةيلﻫاج

  Ditulis Ā

  fat ḥah+alif

   Vokal Panjang

D. Vokal Rangkap

  

ABSTRAK

  Saadah, Nafissatus. 2018. Nilai-nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Kifayatul

  

‘Awam Karya Syaikh Ibrahim Al-Bajuri. Skripsi, Salatiga: Jurusan

  Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra, Ulfah Susilowati, M.SI.

  Kata Kunci: Nilai-Nilai, Pendidikan, Tauhid, kitab Kifayatul ‘Awam

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengk=aji tentang sifat-sifat Allah SWT dan Rasul-Nya dalam memahami Islam dan nilai-nilai pendidikan tauhid yang terkandung di dalamnya. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : (1) Apa saja pemikiran Syaikh Ibrahim al-Bajuri tentang nilai pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam?

  (2) Bagaimanakah implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab Kifayatul

  ‘Awam karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri dalam kehidupan sehari-hari?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian menggunakan pendekatan hermeneutic, metode penelitian yang digunakan dengan jenis penelitian kepustakaan (Library research), sumber data primer adalah kitab

  Kifayatul ‘Awam dan sumber sekundernya adalah terjemahan kitab Kifayatul

‘Awam, buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid atau Kalam, buku Risalah

  Tauhid karya Muhammad Abduh, buku Studi Ilmu Tauhid/Kalam karya Mulyono dan Bashori dan buku lain yang bersangkutan dan relevan. Adapun teknis analisis data menggunakan metode content analysis dengan tekhnik deduktif dan induktif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam sangat dibutuhkan dalam memahami Islam karena ilmu tauhid

  merupakan ilmu yang sangat penting didalam Islam. Sebab,ilmu tauhid adalah sebagian dari tanda-tanda agama murni yang diturunkan oleh Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Tanpa mengetahui ilmu tauhid, kita tidak akan menemukan tujuan hidup sebenarnya. Adapun implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid ilahiyat, nabawiyyat dan

  sam’iyat dalam lingkungan masyarakat

  merupakan pintu menuju kesuksesan kehidupan di dunia dan akhirat, dan sebagai acuan dalam menciptakan akhlak yang baik dan pondasi untuk mencapai pengabdian yang mutlak. Di samping itu juga, untuk menciptakan masyarakat beriman yang saling bekerja sama dalam kebaikan dan taqwa dimana anggota masyarakatnya saling melarang dari perbuatan dosa dan permusuhan, semua berusaha untuk sukses menggapai ridha Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tauhid merupakan hal yang paling penting dalam aspek akidah. Pondasi pendidikan dimulai dari penanaman nilai-nilai tauhid kepada anak.

  „‟Syahadat” dalam azan yang diperdengarkan pada anak yang baru lahir sebagai bukti pentingnya menanamkan tauhid semenjak dini. Tauhidpun merupakan seruan pertama dakwah Rasul. Tauhid juga merupakan tonggak penentu keselamatan seorang hamba di hadapan Rabb-nya kelak.

  Tauhid adalah hal pokok yang sudah menjadi keharusan bagi seseorang untuk mempelajarinya. Islam mewajibkan umat manusia dan jin untuk menyembah hanya kepada Allah SWT dan melarang keras menyembah selain-Nyadan menyembah objek lain bersama-Nya.

  Perintah untuk menyatakan tujuan penciptaan manusia dalam Q.S. adz- Dzariyat ayat 56, yang berbunyi:

  

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka

menyembah-Ku (Departemen Agama RI, 2005:524).

  Hakikatnya tauhid itu adalah dengan hanya menghamba kepada Allah SWT, manusia dibebaskan dari perbudakan sesama makhluk dan atau objek- objek duniawi lainnya. Menghamba kepada Allah SWT berarti menghamba pada Sang Maha Esa yang memang berhak disembah karena kesempurnaan- Nya. Sedangkan menghamba sesama makhluk berarti menyembah objek yang sama-sama lemah dan tidak berkuasa. Tauhid, dengan demikianadalah sebuah tuntunan rasional yang tertinggi. Sebaliknya kufr dan syirik adalah perbuatan paling irrasional dan terbodoh melawan akal sebagai anugerah terbesar bagi manusia (H. Agus Ahmad, 2010:41).

  Perintah untuk mentauhidkan Allah SWT dan pernyataan Allah SWT itu Esa dalam Q.S. al-Baqarah ayat 163, yang berbunyi:

   Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang (Departemen Agama RI,

  2005:25).

  Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan mempergunakan dalil naqli maupun dalil

  

aqli . Dengan menggunakan dalil naqli maupun aqli, seseorang akan lebih

  mudah memahami dan menyakini segala bentuk penjelasan yang ada dalam ilmu tauhid. Dapat dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan- pembahsannya yang paling menonjol ialah pembahasan tentang ke-Esaan Allah SWTyang menjadi asasi agama Islam (Ash-Shiddieqy, 1990:1).

  Ilmu tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentan g “wujudAllah SWT”, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya, juga membahas tentang Rasul-rasulAllah SWT, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubugkannya kepada mereka (Muhammad Abduh, 1979:36).

  Maslikhah (2003:90), mendefinisikan ilmu tauhid sebagai ilmu yang membahas tentang Allah SWT, sifat-sifat wajib yang ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali harus ditiadakan daripada-Nya, serta tentang Rasul-RasulAllah SWT untuk menetapkan kerasulan mereka. Dapat dinamakan ilmu tauhid karena pokok pembahasannya yang paling penting adalah menetapkan ke-Esaannya dalam zat-Nya, dalam menerima peribadatan dari makhluk-Nya dan menyakini Dialah tempat kembali satu satunya.

  Sejalan dengan pendapat Maslikhah, menurut Fadlil (1999:1), ilmu tauhid adalah ilmu yang membahastentang ke-Esaan Allah SWT, yang hal itu merupakan asas agama. Ilmu tauhid merupakan pokok ilmu-ilmu agama dan paling utama, karena objek pembahasan ilmu ini adalah zatAllah SWT, dan para utusan-Nya, sedangkan kemulian ilmu ini menurut kemuliaan sesuatu yang menjadi objek pembahasan.

  Pokok-pokok tauhid seperti yang ditegaskan para teolog muslim memang harus mencapai tiga aspek sekaligus yaitu pengakuan dalam hati, penegasan secara verbal, dan perwujudan praktis dalam kehidupan (H. Agus Ahmad, 2010:43).

  Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah

  fardhu ‘ain bagi setiap

  mukallaf, baik laki-laki maupun perempuan, walaupun hanya dengan dalil- dalil secara global (ijmali). Adapun mempelajari dalil-dalil ilmu tauhid secara terperinci adalah fardhu kifayah. Apabila salah seorang umat ada yang melaksanakannya, maka kewajiban kepada orang lain akan gugur (H.M. Fadli Sa‟id, 1999:1).

  Alasan penelitian ini bermula dari melihat akan pentingnya seorang muslim untuk mempelajari dan memahami akidah dan tauhid di zaman yang selalu mengalami perubahan sosial secara dinamis.Agama Islam sebagai suatu konsep kehidupan, mempunyai landasan dan prinsip yang khas dan spesifik dibandingkan agama-agama lain. Dalam agama Islam, prinsip tersebut dikenal dengan istilah “akidah tauhid”.Dewasa ini, seharusnya pendidikan tauhid diterapkan tidak hanya dalam bidang akidah saja tetapi harus disemua bidang kehidupan, dikarenakan perubahan zaman yang semakin dinamis menyebabkan krisis keyakinan terhadap Tuhan semakin besar. Pendidikan Tauhid inilah yang seharusnya mendasari sikap, gerak dan pola pikir setiap muslim.

  Penyimpangan dari akidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak mempunyai akidah dan tauhid yang benar maka akan terjerumus oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran, sampai-sampai apabila mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat tidak bermoral yaitu dengan bunuh diri. Begitu pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas pondasi akidah dan tauhid yang benar akan sangat rawan terbius berbagai macam kotoran pemikiran materialisme (segala-galanya diukur dengan materi). Sehingga apabila mereka diajak menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama merekapun malas karena menurut mereka hal itu tidak bisa menghasilkan keuntungan materi.

  Ketika seorang muslim telah mentauhidkan Allah SWT, dalam artian benar-benar menyakini hanya Allah SWT yang harus disembah, maka ia akan melahirkan keyakinan bahwa semua akan kembali kepada Allah SWT dan segala sesuatu yang ada di alam ini adalah ciptaan Allah SWT. Sehingga semua itu akan berdampak kepada sikap dan tingkah lakunya. Karena bertauhid yang benar akan menuntun manusia untuk berbuat yang benar sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai kebenaran.

  Namun sebaliknya, apabila seseorang tidak menyakini akan eksistensi Tuhan dalam kehidupannya, maka ia akan melakukan penyimpangan- penyimpangan dalam hidupnya. Di zaman yang terus berkembang ini, semakin banyak tantangan yang harus dihadapi. Jika tidak didampingioleh landasan agama yang kuat, terlebih akidah tauhidnya, maka manusia akan semakin mudah terjerumus dalam perilaku negatif. Karena tidak ada kesadaran akan prinsip-prinsip dan norma-norma agama yang harus dijunjung tinggi. Sehingga yang muncul dalam masyarakat yang tidak memperdulikan agama adalah mereka melakukan perilaku menyimpang, seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang, mabuk-mabukan, seks bebas, pemerkosaan, dan lain sebagainya, tanpa menghiraukan dosa ataupun kemurkaan Allah SWT.

  Oleh sebab itu, penulis menganalisis dan mengemukakan berbagai macam penyebabnya ialah kurangnya keimanan dan pengetahuan tentang bagaimana cara bertauhid yang benar pada diri mereka, jika seseorang tersebut bertauhid dengan benar maka keimanan ituakan benar-benar tertancap pada dirinya. Dengan demikian, niscaya ia akan bersungguh- sungguhmenghalalkan apa yang dihalalkanAllah SWT dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya.

  Penulis merujuk pada kitab

  Kifayatul ‘Awam ini, karena di dalam

  kitab tersebut membahas tentang ketauhidan yang menerapkan dasar pokok bagi umat islam yaitu 50 akidah yang berupa 20 sifat wajib bagi Allah SWT, 20 sifat mustahil bagi Allah SWT, 1 sifat jaiz bagi Allah SWT, 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil Rasul, serta 1 sifat jaiz bagi Rasul.

  Selain itu, mengingat bahwa bahasan akidah terkhusus tauhid merupakan sebuah ilmu yang menjadi dasar agama, akhlak dan kehidupan personal-sosial untuk seluruh muslim, yang cukup sulit untuk dipelajari akan tetapi juga harus tetap ditanamkan sejak dini. Oleh karena itu, penulis merujuk pada kitab

  Kifayatul ‘Awam, dikarenakan kitab ini menyebutkan

  dalil akidah-akidah yang 50 itu secara ijmali (global) sebelum menyebutkannya secara tafshili (terperinci) sehingga memudahkan pembaca untuk lebih memahami cara bertauhid dengan benar yaitu meng-Esakan Allah SWT sebagai landasan umat islam dalam menjalankan semua ibadah.

  Pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam yang sampai sekarang masih

  digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama khususnya di pondok pesantren Sunan Giri, Salatiga. Dari uraian di atas, penulis berusaha mengkaji lebih mendalam tentang nilai-nilai pendidikan dalam tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam, yang didalamnya terdapat beberapa uraian tentang

  pendidikan tauhid. Untuk itu, maka penulis mencoba untuk menyusun sebuah skripsi yang berjudul: “Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Kifayatul

  ‘Awam Karya Syaikh Ibrahim Al-Bajuri.Harapan penulis semoga dapat

  memberikan kontribusi dan manfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan tauhid, terutama bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja nilai-nilai pendidikan tauhid yang terkandung dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri? 2.

  Bagaimana implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid ilahiyat, nabawiyyat dan

  sam’iyat dalam kehidupan sehari-hari? C.

   Tujuan Penelitian

  Dengan adanya rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah : 1. Memaparkan nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab Kifayatul ‘Awam karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri.

  2. Mengetahui implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid ilahiyat, nabawiyyat dan

  sam’iyat dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

  1. Secara teoritis a.

  Untuk dapat memberikan manfaat secara teoristis, berupa pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awamkarya Syaikh Ibrahim al-Bajuri serta sebagai

  kontribusi dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang kajian mengenal sifat-sifat Allah SWT dan Rasul-Nya.

  b.

  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai dasar kegiatan penelitian yang akan datang.

  2. Secara Praktis a.

  Bagi Penulis Untuk menambah wawasan serta pemahaman penulis tentang kajian nilai pendidikan tauhid sehingga dapat dijadikan pedoman dan dapat diterapkan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

  b.

  Bagi Pembaca Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang nilai-nilai pendidikan terkhususnya aspek tauhid.

  c.

  Bagi Lembaga Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk dunia pendidikan islam terkhususnya aspek tauhid pada lembaga-lembaga pendidikan.

E. Penelitian Terdahulu

  Guna meghindari terjadinya pengulangan kajian dalam hal-hal yang sama dalam penelitian lain, maka penulis memaparkan beberapa penelitian sebelumnya, sebagai perbandingan terhadap penelitian ini, antara lain sebagai berikut : a.

  Penelitian yang dilakukan oleh Syarifatun Nurul Maghfiroh (2016) “Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Aqidatul Awam”.

  Penelitian tersebut mendapatkan kesimpulan bahwa kitab

  Aqidatul Awam mengandung nilai pendidikan tauhid yaitu pendidikan

  keimanan di mana keimanan sendiri terdiri dari keimanan kepada Allah SWT, kepada Malaikat, kepada kitab-kitab, kepada Rasul, kepada hari Akhir serta keimanan kepada qadha dan qadar. Adapun signifikansi pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari dari sifat-sifat Allah SWT merupakan pintu menuju kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat, dan sebagai acuan dalam menciptakan akhlak yang baik.

  b.

  Penelitian yang dilakukan oleh Alfrida Dyah Septiyani (2017) “Pendidikan Tauhid Telaah Kisah Ibrahim AS Q.S. al-An‟am 7: 74-83”.

  Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa Q.S. al-A n‟am ayat 74-83, mengandung pendidikan tauhid meliputi:

  Pentingnya pendidikan tauhid, agar di dalam jiwa manusia sejak kecil tertanam nilai-nilai tauhid dan menjadi landasan dalam kehidupan sehari-hari.

  Terdapat tiga tujuan pendidikan tauhid yang ditemukan penulis dalam ayat-ayat tersebut yaitu: agar termasuk orang yang yakin, agar mendapatkan keamanan dan petunjuk, serta agar mendapatkan derajat. Persamaan penelitian di atas sebagai berikut: skripsi ini membahas nilai- nilai pendidikan tauhid, metode pengumpulan data: metode dokumentasi yaitu mencari data atau informasi mengenai hal-hal atau variabelyang berupa catatan, transkip, terbitan pemerintah dll, menggunakan jenis penelitian

  

library research . Sedangkan perbedaannya terletak pada: skripsi Syarifatun

  objek yang dibahas adalah nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab aqidatul

  

awam danteknik analisis data menggunakan metode deduktif dan metode

  induktif,sedangkan skripsi Alfrida fokus penelitian pendidikan tauhid pada Q.S.al-

  An‟am ayat 74-83 dan menggunakan metode analisis data: metode tahlili.

  Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang diajukan penulis adalah: skripsi ini membahas nilai-nilai pendidikan tauhid, menggunakan metode pengumpulan data: metode dokumentasi yaitu mencari data atau informasi mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, terbitan pemerintah dll, menggunakan jenis penelitian library research. perbedaannya pada bagian: penelitian yang diajukan akan membahas nilai- nilai pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam karya Syaikh Ibrahim

  al-Bajuri dengan fokus penelitian sebagai berikut: deskripsi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam, tekhnik analisis data

  menggunakan metode konten analisis (analysis content) dengan tekhnik deduktif dan induktif, menggunakan pendekatan hermeneutic, dan implikasinilai-nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

F. Kerangka Teori

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya penulis memperjelas dan membatasi uraian kajian tersebut sesuai yang dikehendaki oleh penulis, sebagai berikut:

1. Pengertian Nilai

  Istilah nilai menurut Milton Rokeach dan James Bank, adalah: suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan di mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan (Chabib Thoha, 1996:60).

  Nilai adalah sesuatu yang bersifat ideal dan tidak dapat disentuh oleh panca indera (Sidi, 1978: 93). Maka nilai yang kita rasakan dalam diri kita masing-masing sebagai pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi penting dalam kehidupan. Dari beberapa pernyataan tersebut, nilai adalah ukuran memilih tindakan atau tujuan tertentu.

  Secara harfiah, nilai berarti sesuatu yang pantas dibela atau diperjuangkan, sesuatu yang berharga dan demi serta terhadap nilai ini seseorang bersedia menderita, berkorban, mempertahankan, bahkan bersedia mati. Nilai memberikan arti dan tujuan kepada kehidupan ini, nilai memberikan motif, nilai menentukan kualitas hidupnya. Nilai memberikan arah seperti rel yang menyebabkan kereta api tetap pada jalurnya (C. Gleeson, 1997:10).

  Nilai adalah sesuatu yang dipandang baik, disukai dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau kelompok orang sehingga prefensinya tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan-perbuatannya. Secara filosofis nilai sangat terkait dengan masalah etika, etika juga seringdisebut dengan filsafat nilai yang mengkaji nilai-nilai moral sebagai tolak ukurtindakan dan perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Sumber-sumber etika bisa merupakan hasil pemikiran, adat-istiadat, tradisi, atau ideologi bahkan dari agama (Maslikhah, 2009:106).

  Berdasarkan pada pendapat diatas, maka penulis dapat menyimpulkan nilai adalah merupakan suatu hal yang bersifat penting dan bermanfaat bagi kehidupan manusia sebagai tindakan yang menjadi norma yang akan membimbing dan membina manusia supaya lebih baik.

2. Pendidikan Tauhid

  Pendidikan dalam bahasa Arab biasa disebut dengan istilah

  tarbiyah yang berasal dari kata kerja rabba (Zakiah Daradjat,

  2011:25).Secara terminologis, pendidikan merupakan proses perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan terhadap semua kemampuan dan potensi manusia. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat (Roqib, 2009:15).

  Menurut Maslikhah (2009:130), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.

  Dapat disimpulkan bahwa hakikatnya pendidikan adalah ikhtiar manusia untuk membantu dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan fitrah (kemampuan dasar) atau potensi manusia agar berkembang sampai titik maksimal sesuai dengan tujuan yang dicita- citakan.

  Asal makna “tauhid”, ialah meyakinkan bahwa Allah SWT adalah “satu”, tidak ada sekutu bagi-Nya. Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang “wujud Allah SWT”, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya, juga membahas tentang Rasul-rasulAllah SWT, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubugkannya kepada mereka (Muhammad Abduh, 1979:36).

  Pendidikan tauhid adalah pengembangan ke arah keyakinan seseorang terhadap Allah SWT. Pendidikan tauhid ini dimulai sejak lahir ke bumi karena keyakinan merupakan hal yang pertama dan utama. Pendidikan tauhid sejak dini terlihat pada bayi yang baru lahir, kemudian dikumandangkan azan oleh orang tuanya. Pendidikan tauhid mempunyai arti suatu proses bimbingan untuk mengembangkan dan memantapkan kemampuan manusia dalam mengenal ke-Esaan Allah SWT. Pendidikan tauhid yang berarti membimbing atau mengembangkan potensi (fitrah) manusia dalam mengenal Allah SWT. Menurut pendapat Chabib Thoha (1996:62), “Supaya siswa dapat memiliki dan meningkatkan terus- menerus nilai iman dan taqwa kepada Allah SWT Yang Maha Esa sehingga pemilikan dan peningkatan nilai tersebut dapat menjiwai tumbuhnya nilai kemanusiaan yang luhur.”

  Jadi, pendidikan tauhid itu merupakan usaha sadar untuk mengubah tingkah laku dan mengembangkan diri berdasarkan ajaran tauhid, sehingga dapat menetapkan keyakinan yang berkaitan dengan ketuhanan, kenabian dan hal yang ghaib yang akan meningkatkan secara terus menerus nilai iman dan taqwa kepada Allah SWT.

  Objek pembahasan tauhid dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu tauhid ilahiyat (bagian ilmu tauhid yang membahahas tentang ketuhanan), tauhid nabawiyyat (bagian ilmu tauhid yang membahas tentang kenabian), dan tauhid

  sam’iyat (sesuatu yang diperoleh lewat

  pendengaran dari sumber al- Qur‟an dan al-Hadist) (Bashori, 2010:17- 18).

3. Kifayatul ‘Awam

  Adalah sebuah karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri yang disajikan untuk memperluas jangkauan keimanan yang sudah ada di dalam dada, dengan harapan agar keimanan tersebut bisa jadi pendorong untuk tumbuhnya jiwa yang peka terhadap amal-amal kebaikan hingga bisa tampil sebagai pelaku yang aktif bukan sebagai penonton yang pasif, sekaligus juga diharapkan agar keimanan itu bisa menjadi pengendali terhadap hal-hal negatif yang terlarang dalam pandangan

  syara’. Di

  dalamnya menjelaskan tentang ilmu tauhid. Ilmu tauhid ini menjelaskan tentang ke-Esaan Allah SWT dan pembuktiannya. Dalam kitab tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah SWT, atau yang disebut akidah lima puluhdari penjelasan secara ijmali sampai dengan ke tafshili.

  Akidah lima puluh itu terdiri dari, 20 sifat yang wajib bagi Allah SWT, 20 sifat mustahil bagi Allah SWT, 1 sifat jaiz bagi Allah SWT, serta 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi Rasul dan 1 sifat jaiz bagi Rasul. Semua merupakan isi dari ajaran yang terangkum dalam kitab

  Kifayatul ‘Awam.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermeneutik. Hermeneutik biasanya dipandang sebagai suatu subdisiplin teologi yang mencakup kajian metodologis tentang otentikasi dan penafsiran teks khususnya dalam memahami makna teks (kitab suci, buku, undang-undang dan lain-lain). Metode ini berfungsi untuk mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti (Khoiriyah, 2013:103-104), dan menjamin tidak terjadi distorsi pesan atau informasi antara teks, penulis dan pembacanya.

  Adapun jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka, dan yang dijadikan objek kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil dari pemikiran.

2. Sumber Data

  Sumber data dalam penulisan karya ilmiah ini terbagi menjadi dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder.

  a.

  Data Primer Dengan mengacu pada metode penelitian, sumber pokok yang menjadi acuan utama sebagai data penelitian karya ilmiah ini adalah kitab

Kifayatul ‘Awam karya Syaikh Ibrahim al-Bajuri.

  b.

  Data Sekunder Yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi sumber dataprimer, adapun data skunder dalam penulisan skipsi ini yaitu:

  1) Terjemah kitab Kifayatul ‘Awam karangan H. Mujiburrahman

  2) Terjemah kitab Tijan al-Darary karangan Achmad Sunarto

  3) Buku Risalah Tauhid karya Muhammad Abduh

  4) Buku Ilmu Tauhid karya H.M. Fadlil

  5) Buku Studi Ilmu Tauhid/Kalam karya Mulyono dan Bashori

  Semua data diatas masih bersifat sementara dan masih terusmemungkinkan untuk ditambah dari sumber-sumber data lain yangmengandung keterkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

  3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber data primer yaitu kitab

  Kifayatul ‘Awam karangan Syaikh Ibrahim al-Bajuri. Dan sumber data

  sekunder diantaranya adalah terjemah kitab

  Kifayatul ‘Awam karangan

  H. Mujiburrahman,terjemah kitab Tijan al-Darary karangan Achmad Sunarto, Risalah Tauhid, serta buku-buku dan kitab relevan yang lainnya.

  4. Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah

  content analysis atau kajian isi yaitu analisis ilmiah tentang isi pesan

  suatu komunikasi atau kajian isi (Lexy J. Moloeng, 2001:163). Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis data sebagai berikut: a.

  Menentukan arti yang langsung primer b.

  Menjelaskan arti-arti yang implisit c. Menentukan tema (Endraswara, 2004:45).

  d.

  Teknik Penelitian Data Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah: a.

  Metode Deduktif Metode deduktif adalah metode berfikir yang berdasarkan pada pengetahuan umum dimana kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus. (Hadi, 1987: 42). Metode ini digunakan penulis untuk mengkaji data tentang sifat-sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah SWT dan Rasul-Nya.

  b.

  Metode Induktif Metode Induktif adalah metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta peristiwa khusus dan konkret, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1987: 42).

  Metode ini penulis gunakan untuk mengkajipendapat Syaikh Ibrahim al-Bajuri tentang nilai-nilai pendidikan tauhid kaitannya dengan implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hari.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata implikasi adalah keterlibatan atau keadaan terlibat (Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, 2008:548).Sedangkan kehidupan sehari hari yang dimaksud adalah mengenai pola pikir, sikap, watak, cara beribadah kepada Allah SWT dan gaya hidup seorang muslim sehari-harinya. Adapun yang dimaksud dengan implikasi nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kehidupan sehari-hariadalah pengaruhterhadap pola pikir, sikap, watak, cara beribadah kepada Allah SWT dan gaya hidup yang dirasakan ketika seseorang itu memahami nilai-nilai tauhid tersebut.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan untuk memberikan kesan runtutnya pembahasan dan memberikan yang penulis jabarkan dalam skripsi ini adalah penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Yang bertujuan agar tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini antara lain:

  BAB I PENDAHULUAN, meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, KegunaanPenelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan sebagai gambaran awal untuk memahami skripsi ini. BAB II BIOGRAFI NASKAH, meliputi biografi pengarang kitab Kifayatul

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KECERDASAN SPIRITUAL DALAM IBADAH PUASA PERSPEKTIF TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA MUHAMMAD KHUDHARI BEK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 5 115

KONSEP IKHLAS DALAM KITAB MINHAJUL ABIDIN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN IBADAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 100

KONSEP BIRRUL WAALIDAIN AL-QUR’AN SURAT AL-AHQAAF AYAT 15-16 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 132

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KITAB TA’LIM AL-MUTA’ALIM KARYA AL-ZARNUJI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 104

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT SYAIKH MUSTHAFA AL-GHALAYAINI DALAM KITAB ‘IDHOTU AN-NASYIIN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 105

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENANGGULANGI GAYA HIDUP HEDONISME (KAJIAN PEMIKIRAN MUNIF CHATIB) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 109