HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 ) - Test Repository
HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 )
Disusun guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana pada program SI
DEPARTEMEN A G A M A Rl SEKO LAH T IN G G I A G A M A IS LA M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A Jl. Station 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website :
Dra. Djami’atul Islamiyah M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA
Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi
Saudara AHMAD FAUZAN Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalam u'alaikum . Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : AHMAD FAUZAN NIM : 114 06 044 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME
MASA DEPAN DENGAN RASIL BELAJAR SISWA (Study Kasus Pada Siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008)
PENGESAHAN SKRIPSI
J ud u l : HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA ( studi kasus pada MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008 ) N am a : AHMAD FAUZAN NIM :11406044 Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( PAI) Salatiga, 3 September 2008
Dewan Penguji Ketua Sekretaris DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN)
SALATIGA Jin. Tentara Pelajar 02. salatiga 50721 http : //
DEKLARASI
Bismillahirahmanirahim.Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran crang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqashah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi
ABSTRAK
AhmadFauzan. (11406044), Hubungan antara sikap optimisme masa depart dengan hasil belajar siswa studi kasus pada MTs
Darussalam Sumowono Tahun 2008
Kata kunci : optimis, hasil belajar Optiraisme dan harapan memberikan daya tahan yang baik terhadap kineija yang lebih tinggi di tempat keija terutama terhadap tugas-tugas yang menantang dan kesehatan fsik yang lebih baik. Sikap optimis juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan membangun sikap positif pada diri kita akan menciptakan hasil yang maksimal.
Prestasi atau hasil belajar ditentukan oleh beberapa faktor misalnya faktor psikologis, keluarga dan lingkungan atau masyarakat. Setiap orang mempunyai tingkatan pengaruh yang tidak sama. Tergantung seberapa kuat faktor-faktor tadi mempengaruhi setiap individu.
Selain faktor tersebut diatas untuk menunjang proses belajar mengajar dibutuhkan beberapa sarana dan prasarana yang mendukungnya sehingga nantinya mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Tetapi tidak semua hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh sarana yang mendukungnya. Hal ini hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhinya saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengenai sikap optimisme masa depan terdapat 73,9 % yang termasuk kriteria tinggi yaitu sebanyak 34 siswa ,ada 10,8 % yang termasuk kriteria cukup yaitu sebanyak 5 siswa,Ada 15,3 % yang termasuk kriteria rendah yaitu sebanyak 7 siswa. Tentang hasil belajar siswa terdapat 13,1 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori baik yaitu sejumlah 6 siswa, Ada 47,8 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori cukup yaitu sejumlah 22 siswa, Ada 39,1 % siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori kurang yaitu sejumlah 18 siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan positif antara sikap
Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan tarbiyah STAIN Salatiga Program studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah
" HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN
HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada MTs Darussalam Sumowono
Tahun 2008 ) Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dalam mengeijakan
4. Drs. H. Saadi,M,ag. Selaku ketua jurusan tarbiyah dan juga sebagai dosen yang telah memberikan materi kuliah kepada penulis.
5. Dra. Djamiatul Islamiyah M Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dari awal ditulisnya skripsi ini hingga selesai.
6. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai materi kuliah selama penulis melaksanakan kegiatan perkuliahan.
7. Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dorongan serta do'a
8. Teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik berupa materiil ataupun spirituil.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik didunia maupun diakhirat.
Salatiga, juli 2008 Penulis
Daftar isi
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
pada intinya adalah sama bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.1
Seseorang belajar tidak hanya melalui lembaga formal saja, akan tetapi bisa dimana saja mereka berada. Dalam lingkungan rumah atau keluarga, masyarakat, sekolah dan sebagainya selama itu bertujuan untuk mengubah baik
2 Artinya : " ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
2 deraj at. dan Allah M aha mengetahui apayang kamu kerjakan."
Proses belajar dilingkungan lembaga pendidikan dilakukan oleh individu karena biasanya mereka mempunyai tujuan tertentu. Selain mendapatkan perubahan tingkah laku pada dirinya, akan tetapi diharapkan melalui lembaga tersebut nantinya dia akan mendapatkan kemudahan dalam mencapai keinginannya dimasa yang akan datang. Setelah keluar dari bangku sekolah dia berharap akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapannya. Bagi mereka yang mempunyai harapan bcsar akan masa depannya tcntunya dia akan mempersiapkan sejak dini dari sekarang.
Scperti halnya yang diamati oleh penulis yaitu pada lembaga pendidikan MTs Darussalam Sumowono yang telah meluluskan banyak anak didiknya.
Namun dari segi kualitas ataupun prestasi anak didiknya belum bisa bersaing
3 Faktor intern yang mempengaruhi belajar yaitu ; faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhinya adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.3
Salah satu yang tergolong dalam faktor psikologis yaitu mengenai konsep diri dan aspirasi. Konsep diri adalah persepsi keseluruhan mengenai diri seseorang mengenai dirinya sendiri. Bums (1977) mengatakan "he self concept refers to the conection of attitudes and beliefs we hold abaout ourselves".4 Konsep tersebut memberikan penilaian terhadap dirinya sendiri, dan bisa timbul karena interaksi dengan orang lain dilingkungannya. Anak yang memiliki persepsi yang positif terhadap dirinya maka dia akan cenderung mempunyai motivasi yang kuat terhadap apa yang akan dilakukannya, karena adanya optimisme yang kuat akan masa depannya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul " HUBUNGAN ANTARA SIKAP OPTIMISME MASA DEPAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA ( Studi kasus pada MTs Darussalam
4
3. Sikap optimisme masa depan bisa menjadi motivasi dalam kegiatan belajar, sehingga penulis tertarik untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut.
Persaingan di sektor lapangan kerja yang semakin ketat, menuntut setiap individu untuk memiliki bekal pengetahuan yang cukup. Setiap saat orang akan selalu dihadapkan pada sesuatu yang baru. Untuk itu setiap orang dituntut selalu belajar mencari ketrampilan dan pengetahuan.
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
Berdasarkan pemahaman diatas yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5 C. Tujuan Penelitian Sesuatu yang dilaksanakan dengan sadar pasti mempunyai tujuan.
Berdasarkan pokok masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui variasi sikap optimisme masa depan di kalangan siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kalangan MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
3. Untuk mengetahui hubungan antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa MTs Darussalam Sumowono Tahun 2008.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai melalui data yang terkumpul.
Dalam penelitian ini penulis mempunyai hipotesa sebagai berikut "
6 F. Definisi Istilah Pada bagian ini penulis menjelaskan beberapa istilah dalam judul penelitian ini guna menghindari salah tafsir ataupun pemahaman sekaligus pembatasan masalah.
Istilah yang penulis jelaskan menyangkut dua variabel bebas dan variabel tergantung. Sebagai variabel bebasnya adalah optimisme terhadap masa depan dan varibel tergantungnya adalah hasil belajar.
Variabel pertama yang ingin penulis tegaskan pengertianya adalah optimisme terhadap masa depan. Optimisme berasal dari kata " Optimum" yang berarti paling baik, maksudnya ada sudut yang menggembirakan. Walaupun kejadian atau keadaan tersebut sebenarnya menyedihkan baginya,5 sedangkan masa depan di sini penulis artikan penghidupan atau lapangan kerja seseorang.
Dengan demikan penulis mengartikan optimisme masa depan adalah seseorang yang selalu memandang kejadian atau keadaan dari sudut yang
8 G. Metode Penelitian.
1. Pendekatan dan rancangan penelitian Metode yang secara umum penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data survei otoritatif yang berhubungan dengan faktor- faktor yang berbeda. Pendekatan ini dapat juga melibatkan kejadian-kejadian , dan batas-batas persoalan dalam situasi penelitian.
2. Populasi dan sampel a. Populasi.
Yang dimaksud populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri manusia, hewan, benda, tumbuhan maupun segala sesuatu peristiwa sebagai sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian. Yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII dan IX MTs Darussalam Sumowono
b. Sampel Sampel adalah sebagian individu atau wakil populasi yang diteliti.
9
3. Pengumpulan Data
a. Metode Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.7 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap optimisme masa depan.
b. Metode Dokementasi Dokementasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian melalaui benda-benda tertulis mengenai buku, dokumen, catatan harian dan sebagainya.8 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tertulis seperti jumlah dan keadaan siswa, guru dan karyawan serta Nilai Raport.
4. Analisis Data
a. Analisa pendahuluan Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai sikap optimisme masa depan siswa.
Rumus yang digunakan adalah :
10
b. Analisa Lanjutan Analisa ini bertujuan untuk mengetahui data tentang pengaruh antara sikap optimisme masa depan dengan hasil belajar siswa. Digunakan analisa dengan sistem product moment. Rumusnya sebagai berikut:
NIXY - (£X) GY)
Keterangan : r xy - koefisien korelasi antara x dan y xy = Product dari x dan y x = variabel I y = variabel II N = Jumlah siswa yang diteliti
BAB llyang terdiri dari landasan teori optimisme masa depan, faktor- faktor yang mempengaruhi sikap optimisme. Masalah belajar mencakup tentang pengertian belajar, faktor yang mendorong aktifitas belajar dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
BAB III yang terdiri dari Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian yang meliputi Sejarah berdirinya, Letak Geografis, Kegiatan siswa, Keadaan guru, Keadaan siswa, Sarana dan prasarana,serta Penyajian Data Variabel.
BAB IV yang terdiri dari data tentang sikap optimisme masa depan, data tentang hasil belajar siswa, serta pengujian hipotesis dengan rumus korelasi product moment.
BAB V yang terdiri dari kesimpulan dan saran adapun bagian yang terakhir berisi daftar pustaka, lampiran - lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
]. Pengertian Optimisme masa depan Emosi positif mengenai masa depan mencakup keyakinan (faith), kepercayaan (trust), kepastian (confidence), harapan dan optimisme. Optimisme dan harapan memberikan daya tahan yang baik terhadap kinerja yang lebih tinggi di tempat kerja terutama terhadap tugas-tugas yang menantang dan kesehatan fsik yang lebih baik.
Para ahli bahasa mendefinisikan optimis dengan beragam pengertian, yang sebenarnya mempunyai kejelasan yang hampir sama. Diantara definisi optimis adalah sebagai berikut:
a. Optimis berasal dari k ata" Optimum" yang berarti paling baik, maksudnya ada sudut yang menggembirakan. Walaupun kejadian atau keadaan tersebut sebenarnya menyedihkan baginya.10
13
d. Menurut Hellen Keller, bahwa Optimisme adalah "keyakinan yang mengantarkan kita menuju kesuksesan."12 Sedangkan masa depan di sini penulis artikan penghidupan atau lapangan kerja seseorang. Dengan demikian penulis mengartikan optimisme masa depan adalah seseorang yang selalu memandang kejadian atau keadaan dari sudut yang menggembirakan terhadap kehidupannya di masa yang akan datang yakni setelah keluar dari lembaga pendidikan.
Agar dapat mengetahui lebih banyak tentang sikap optimis maka terlebih dahulu kita ketahui lawan dari optimis yaitu pesimistis. Perbedaan terbesar antara kaum optimistis dengan kaum pesimistis adalah cara menjelaskan penyebab peristiwa, entah baik atau buruk. Kaum optimis percaya bahwa peristiwa positif yang membahagiakan bersifat permanen ( akan terus terjadi sepanjang waktu ) dan pervasif ( akan terus teijadi dalam situasi yang berbeda).
Kaum optimis juga merasa bertanggung jawab untuk mengusahakan hal- hal yang terjadi. Jika sesuatu yang buruk terjadi mereka memandang kejadian itu hanya sementara, dan spesifik untuk situasi yang bersangkutan. Mereka juga
14 yang salah, ia cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas segala kejadian buruk, atau menyalahkan orang lain.
Gambaran tentang perbedaan sikap optimisme dan pesimisme dapat dilhat dalam tabel berikut ini 13 PESIMISTIS OPTIMISTIS
- "Habislah saya"
- " Saya lelah sekali&q>"Diet tidak pernah berhasil"
- "Diet tidak berhasil kalau anda makan diluar&q>" Kamu selalu mengomel" • " kamu mengomel kalau aku tidak membersihkan kamar"
- " Bos brengsek&q
- " Si bos sedang tidak enak hati"
- " Kamu tidak pemah bicara • " Kamu tidak bicara kepadaku kepadaku" akhir-akhir ini"
Jika anda memikirkan hal-hal buruk dengan kata "selalu" dan "tidak
15 kepribadian yang menarik. Sesungguhnya optimisme bisa menjadi semacam imunisasi psikologis untuk menangkal segudang masalah dalam hidup14
Seligmen menuliskan juga bahwa dalam lebih dari 1000 penelitian yang melibatkan lebih dari setengah juta anak-anak dan orang dewasa disimpulkan bahwa : a. Orang yang optimis jarang menderita depresi.
b. Orang yang optimis lebih sukses prestasi sekolahnya maupun di pekerjaanya.
c. Orang yang optimis mempunyai tubuh lebih sehat daripada orang yang pesimistis.
Barangkali yang paling penting, bahkan walaupun seorang anak tidak dilahirkan dengan bakat bersikap optimis, optimisme ini merupakan keterampilan EQ yang dapat dipelajari.
Kita bisa mempelajari kebiasaan optimisme ini dengan berfikir seperti kaum optimis. Berdasarkan wawancara yang pemah dilakukan terhadap beribu- ribu orang yang paling bahagia dan paling berhasil dalam berbagai bidang, kaum
16 baik, mencari bagian yang membahagiakan dari setiap kesusahan. Dan mereka selalu dapat tnenemukan yang mereka cari.
2. Kedua kaum optimis melihat pelajaran yang berharga dari setiap masalah dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka percaya bahwa setiap kegagalan sementara atau halangan dan rintangan yang mereka hadapi adalah sesuatu yang memang disediakan bagi mereka untuk mengajari mereka sesuatu. Mereka selalu bertanya," hikmah apa yang seharusnya saya petik dari situasi seperti ini ?" dan mereka selalu dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan mereka itu.13
Setiap orang sukses pasti pemah mengalami berkali-kali kegagalan sementara, halangan, dan bahkan kejatuhan telak dalam seluruh perjuangan hidup mereka. Namun justru kemampuan untuk bereaksi secara positif dan konstruktif terhadap kegagalan-kegagalan seperti ini dan untuk kembali berdiri tegak diatas kedua kaki sendirilah yang pada akhimya yang dapat menjamin datangnya kesuksesan. Kemampuan untuk dapat berdiri tegak dan bukannya jatuh terpuruk yang juga akan menentukan keberhasilan kita. inginkan dimasa yang akan datang?". Apabila kita tidak pcrnah mcmikirkan jawaban tersebut maka kita akan memaksakan diri untuk memikirkannya ketika kita sudah terdesak dan pada saat kita tidak punya pilihan lainnya. Untuk itu mulailah saat ini dengan memaksimalkan kemampuan-kemampuan, pengetahuan maupun keahlian yang kita miliki saat ini. Carilah pengetahuan atau keahlian baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Semakin banyak yang bisa kita kerjakan maka akan semakin mudah mendapatkan pekerjaan di masa yang akan datang.
Kesuksesan masa depan terjadi bukan karena kebetulan tetapi merupakan sesuatu yang direncanakan dari sekarang. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang perencana strategi Michael Kami, "mereka yang tidak pernah memikirkan masa depan pasti tidak akan pernah mendapatkannya."16 7 Semakin baik kita dalam mengantisipasi kejadian - kejadian dimasa yang akan datang berdasarkan fakla- fakta yang kita hadapi maka semakin baik pula kehidupan kiia naniinya. Kita akan mampu menekan sedikit mungkin kegagalan-kegagalan dan memaksimalkan peluang peluang itu.
18 Jadi kita mesti menghadirkan motivasi berprestasi dalam diri kita. Baik itu prestasi dalam pekerjaan kita, sekolah, pendidikan dan lain sebagainya selama itu bermanfaat untuk kita. Motivasi tersebut harus disertai pemahaman dan aksi selanjutnya. Dengan begitu insya Allah perbuatan kita cenderung untuk membuahkan prestasi.
Beberapa tahapan untuk membuahkan prestasi diantaranya adalah :
a. Pertama, kenali diri maksudnya adalah kenali bahwa kita punya sumber daya potensi yang sedang tumbuh. Maka dengan potensi itu jangan siakan diri kita hanya untuk menjadi manusia yang biasa-biasa saja, apalagi terjerembab kedalam dunia maksiat yang gelap, sebaliknya kita harus bangkit memotivasi diri agar bisa menggapai pribadi terbaik, pribadi yang penuh prestasi.
b. Kedua, terima diri maksudnya kita harus percaya diri bahwa kita didambakan islam untuk menjadi pribadi-pribadi terbaik. Diciptakan sebagai makhluk dengan predikat "yang sebaik - baik penciptaan" seperti
19 1) Hancurkan sindrom diri.
2) Mengidentifikasi sukses sejati 3) Meneladani kisah-kisah sukses
4) Improvisasi tiada henti 5) Meraih kesuksesan sejati18
2. Faktor faktor yang mempengaruhi sikap optimisme Sikap optimisme memiliki pengertian yang hampir sama dengan motivasi.
Keduanya sudah menjadi tema dari berbagai kajian empirik. Optimisme dan motivasi memberikan daya tahan yang baik untuk menghadapi depresi serta untuk meningkatkan prestasi.
Dalam sebuah buku berjudul Dictionary of psychology karangan J.P Cahplin dituliskan bahwa " motiv is the conscious reason wich the individual given for his behaviour."19 Sedangkan Optimisme merupakan sikap atau
20 Faktor-Faktor tersebut misalnya :
1. Tingkat kecerdasan ( IQ ) Para ilmuwan masih berdebat tentang apa yang sebenamya membentuk IQ seseorang, tetapi sebagain besar profesional sepakat bahwa itu dapat diukur dengan menggunakan uji kecerdasan standar. Seperti halnya mengukur kemampuan verbal ataupun non verbal, termasuk ingatan, perbendaharaan kata, wawasan, pemecahan masalah, abstraksi logika, persepsi, pengolahan informasi, dan keterampilan motorik visual. Faktor intelegensia umum yang diturunkan dari skaia-skala ini yang disebut dengan IQ.20 Kecerdasan memang sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak kita.
Misalnya kemampuan untuk berfikir kreatif seperti merancang, memecahkan masalah, untuk melakukan perubahan dan perbaikan, ataupun untuk memperoleh gagasan-gagasan baru.
Akan tetapi kita sering kali mengabaikan kemampuan berfikir kreatif
21 Jika gagasan itu belakangan tidak terasa logis, kita tidak akan menganggapnya bernilai. Jadi kita hanya mengakui gagasan kreatif yang kemudian terbukti logis. Sisanya dianggap sebagai gagasan gila.
Apabila kita kaitkan dengan sikap optimisme maka alasan diatas membuktikan bahwa orang tersebut tidak memiliki sikap optimis. Karena mereka berfikir hal-hal yang buruk mengenai diri mereka sendiri. Mereka beranggapan bahwa bakat tidak bisa diniiliki semua orang, dan inilah salah satu contoh sikap yang pesimisme.
Padahal kalau mereka mau berusaha lebih keras kreatifitas yang dimilikinya itu bisa dikembangkan lebih baik lagi dengan menggunakan tekhnik berfikir khusus. Karena kreatifitas bukanlah soal bakat dan juga kreatifitas bukanlah secara alamiah ada di otak. Tugas otak hanyalah menyerap pengalaman dan mengatumya dalam pola-pola lalu menggunakan pola-pola tersebut. Jadi membebaskan orang untuk menjadi diri mereka
22 dinamis menunjukkan adanya perubahan dalam kepribadian, tnenekankan bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang. Kualitas kualitas kepribadian seseorang itu misalnya :
a. Empati
b. Mengungkapkan dan memahami perasaan
c. Mengendalikan amarah
d. Kemandirian
e. Kemampuan menyesuaikan diri
f. Disukai
g. Kemampuan memecahkan masalah pribadi
h. Ketekunan i. Kesetiakawanan j. Keramahan k. Sikap hormat
Walaupun demikian kita tidak dapat begitu saja mengukur bakat atau sifat-
23 Perbedaan yang paling penting antara IQ dan EQ adalah EQ tidak dipengaruhi faktor keturunan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua dan para pendidik untuk melanjutkan apa yang sudah disediakan oleh alam agar anak mempunyai peluang lebih besar untuk meraih keberhasilan.
Menurut pakar ilmu politik di Duke University, James David Barber, terdapat perpaduan antara kepribadian dan intelektualitas yang sempuma.
Banyak orang berpendapat bahwa kepribadian Franklin D Roosevelt yang dinamis dan optimismenya yang luar biasa yang merupakan faktor yang paling penting dalam memimpin Amerika mengatasi masa-masa kritis zaman Depresi dan Perang Dunia II.22 Sehingga bangsa Amerika dapat keluar dari keterpurukan dan kembali dapat membangun negerinya menuju kemajuan.
Apa yang dilakukan Franklin tersebut merupakan salah satu contoh upaya untuk meraih keberhasilan. Dengan membangun sikap optimisme yang baik pada diri kita akhimya akan mendapatkan keberhasilan yang sangat luar biasa. Kitapun bisa meniru keberhasilan yang pemah dialami oleh tokoh-tokoh dunia
24 belajar yang dialami oleh siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Beberapa ahli mendefinisikan belajar sebagai berikut;
1. Menurut Drs Slameto Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2j
2. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadharminta dituliskan, bahwa belajar adalah berusaha berlatih supaya mendapatkan sesuatu kepandaian.
3. Skinner, seperti yang dikutip Baarlow (1998) dalam bukunya Educational
Psychology :The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar
adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.2
3
24
4. Hinzman dalam bukunya The psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a change due to experience which can effect the
25 merupakan sesuatu yang didapatkan setelah melalui proses beiajar. Dalam bahasa yang lain hasil beiajar sering disebut juga sebagai prestasi beiajar.
Pengungkapan hasil beiajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses beiajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu khususnya ranah murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil beiajar yang tidak dapat diraba. Oleh karena itu yang bisa dilakukan guru hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting.
Untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses beiajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses pengajaran maka dilakukanlah evaluasi. Dengan evaluasi akan diketahui sejauh mana tingkat kecerdasan siswa. Evaluasi bisa juga berarti tes, ujian dan ulangan harian.
Ada beberapa altematif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses beiajar mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
1. norma skala angka dari 0 sampai 10
26 Simbol huruf-huruf ini dapat dipandang sebagai terjemahan dari simbol angka- angka sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini26 Tabel Perbandingan nilai angka dan huruf
Simbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat Angka Huruf 8 - 10 = 80 - 100 =3,1 - 4
A Sangat baik 7 - 7,9= 70 - 79 =2,1 - 3 B Baik 6 - 6,9= 60 - 69 = 1,1 - 2 C Cukup
5 - 5,9 = 50 - 59 = 1 D Kurang 0 - 4,9 = 0 - 49 = 0 E Gagal 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam27
1. Faktor internal ( faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani
Untuk lebih memperjelas dapat dilihat pada tabel berikut ini28 Ragam faktor dan elemennya
27 Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dari faktor-faktor diatas bisa muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali.
Internal siswa Ekstemal siswa Pendekatan belajar siswa
1. Aspek fisiologis
1. Lingkungan siswa
1. Pendekatan tinggi
- Jasmani • Keluarga • Speculative • Mata dan telinga • Guru dan staf
- Achieving
2. Aspek psikologis
- Masyarakat
2. Pendekatan sedang
- Intelegensi • Teman • Analitical • Sikap
2. Lingkungan nonsosial
- Deep • Minat • Rumah
3. Pendekatan rendah
- Bakat • Sekolah • Reproductive
28 yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya seseorang yang mempunyai motivasi prestasi yang tinggi cenderung memiliki prestasi kerja yang tinggi pula. Sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya juga rendah.29 Teori diatas berlaku juga terhadap sikap optimisme dengan hasil belajar.
Semakin kuat sikap optimisme seseorang maka semakin baik prestasi yang diraih. Sebaliknya semakin lemah optimisme seseorang maka semakin rendah pula prestasinya.
BAB III
HASIL PENELITIAN A. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian1. Sejarah berdirinya Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono berdiri pada tahun 1995.
Mula-mul? berliri alas prakarsa dari tokoh-tokoh agama di sekitar Sumowono. Mereka adalah K.H Bahrudin, Sukarman A Ma ( aim ), Aljupri S IP Bambang Spd, dan Drs H Choiral Muchtar ( aim ).
Pendirian Madrasah Tsana',viyah ini dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat melalui tokoh-tokoh agama setempat untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan yang berciri khas keislaman. Dengan harapan akan terbentuk suatu masyarakat yang mampu mempertaliankan nilai-nilai keagamaan di tengah-tengah lingkungan masyarakat Sumowono yang memiliki beragam keyakinan.
Madrasah Tsanawiyah Sumowono juga merupakan studi tingkat lanjutan dari Madrasah Ibtidaiyah yang telah lebih dahulu didirikan. Kedua lembaga pendidikan ini merupakan sekolah dengan status swasta dibawah naungan
30 karena terletak di tepi jalan raya Sumowono ke Boja, lebih tepatnya di jalan Diponegoro no 35 sumowono. Selain lokasinya rnudah dijangkau keuntungan lainnya adalah karena keberadaan bangunan Madrasah Tsanawiyah Darussalam ini yang berhadapan langsung dengan masjid Agung Darussalam Sumowono. Sehingga sangat inempennudc.h untuk melakukan kegiatan ibadah ataupun aktifitas keagamaan lainnya.
3. sarana dan prasarana Untuk menunjang proses belajar mengajar dibutulikan beberapa sarana dan
'prasarana yang mendukungnya. Seperti halnya di MTs Darussalam Sumowono yang dari tahun ke tahun teras mengalami perbaikan. Khususnya pada ruangan kelas yang pada awal berdirinya rnasih menggimakan ruangan bekas bangiman MI tetapi sekarang sudah memiliki bangunan tersendiri dengan lantai yang sudah menggunakan keramik.
Untuk ruangan kantor pada awalnya juga menggunakan ruangan yang sarna dengan MI. Satu ruangan dipakai untuk dua kantor yaitu kantor MI dan kantor MTs, sehingga terkadang ada beberapa data-data yang tercampur menjadi
31 Tabel 1 sarana dan prasarana No.
Ruangan Jumlah
1. Kantor 1 ruang
2. Kelas VII 1 ruang
3. Kelas VIII 1 ruang 4.
Kelas IX 1 ruang
5. Kepala sekolah 1 ruang
6. Tata usaha 1 ruang
7. Komputer 1 ruang
8. Perpustakaan 1 ruang
9. Keterampilan 1 ruang
10. UKS 1 ruang
11. WC 3 ruang Untuk memperlancar proses belajar di MTs Darussalam Sumowono juga
32
guru
2
M atem atik a, 1,3 T IK
Swasta
6 S. S iti R ahayu, A .M d
guru
P en ja sk es
Swasta
5 M iftah
guru
4 Dra. Ida M ualina S w a s t a B i n d 1 ,3 ,K T K
3 Drs. N urtad lo S w a s t a K n
4. Keadaan Guru Selama beberapa tahun keadaan pengajar di MTs Darussalam Siunowono terus mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena ada beoerapa guru yang telah habis niasa tugasnya atau pensiun. Ada juga beberapa yang pindah karena faktor ekonomi dan juga keluarganya.
Wakamad/ guru
B .In g g ris, M atem atik a 2 S en i B u d a y a
Mafhtkhah, S.Pd.I Negeri
2 Iswatun
Kamad
B.A rab,TTK 1,3
Swasta
No Nama Status Meugajar mapel Ket
m tabel berikut ini Tabel 2 keadaan guru
3
Untuk lebih jelas mengenai keadaan guru akan disajikan dal
guru
33 Dari tabel yang tersaji dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan staf maupun pengajar MTs Darussalam Sumowono berjumlali 13 orang. Tsrdiri dari 11 orang tenaga pengajar dan 2 orang staf TU. Dari keseluruhan tenaga tersebut hanya satu orang yang bergelar sebagai pegavai negeri sipil.
5. Keadaan siswa Sejak tahun pertama berdirinya MTs Darussalam Sumowono hingga sekarang jumlah siswanya terns mengalami perkembangan yang fluktuatif.
Kebanyakan dari mereka berasal dari wilayah sekitar kecamatan sumowono. Namun ada beberapa yang berasal dari luar kecamatan sumowono balikan dari luar wilayali kabupaten semarang seperti dari kabupaten Kendal. Mereka itu biasanya tidak lianya bersekolah saja tetapi juga sambil menuntut ilmu agama di Pondok Pesantren yang memang lokasinya bersebelahan dengan gedung Madrasan.
Untuk tahun pelajaran 2007/2008 siswa MTs Darussalam Sumowono berjumlali 78 anak dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3 jumlah siswa MTs Daaissalam Sumowono
34
6. Kegiatan siswa
a. Kegiatan Intrakurikuler Kegiatan belajar di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Sumowono
^berlangsung seperti halnya lembaga pendidikan pads umumnya. Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama enam hari yaitu hari Senin sampai dengan Sabtu.
Setiap hari senin diadakan Upacara Bendera selama satu jam pelajaran. Biasanya yang menjadi petugas upacara dan juga pembinanya bergantian dengan siswa ataupun guru dari MI.
Untuk kegiatan belajar mengajar sendiri dimulai pada jam 07.00 wib dan berakhir pada jam 13.00 wib. Kemudian setiap pagi hari sebelum dimulai pelajaran anak-anak dibiasakan membaca Asmaul Husna secara bersama-sama selama kurang lebih 5 sampai dengan 10 menit. Kebiasaan ini memang sengaja dilakukan untuk menanamkan hafalan pada anak didik mengingat betapa besamya manfaat dari bacaan Asmaul Husna tersebut.
Pada iiari-hari efektif biasannya siswa mendapatkan pelajaran selama 8 jam pelajaran yang setiap jamrya terdiri dari 40 menit. Kemudian istirahat selama
35 •
b. Kegiatan Ekstrakurikuler Untuk meningkatkan ketrampilan siswa diluar kegiatan sekolah maka di
MTs Darussalam Sumowono diadakan kegiatan Ekstrakurikuler. Kegiatan itu misalnya adalali Pramuka yang merupakan kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa.
Kegiatan pramuka biasanya diadakan setiap hari jmnat dari pukul 14.00 WIB sampai deng.m pukul 16.00 W1B. Sebagai pembinanya adalah Bapak Ngatno yang bertempat tinggal di Candi, kecamatan Bandungan. Beliau membina kegiatan Pramuka di MTs Darussalam Sumowono selama kurang lebih 3 tahun.
Selain latihan setiap minggunya kegiatan lainnya adalah perkemahan Sabtu Minggu yang diadakan pada tiap pertengahan semester dan setiap akhir semester atau selepas anak-anak melaksanakan ulangan umum semester. Biasanya kegiatan ini mengs mbil tempat di luar kecamatan Sumowono. Baik itu bertempat di bumi perkemahan ataupun ditanah lapang.
7. Struktur Organisasi Sekolah Untuk memperlancar kegiatan sekolah diperlukan adanya susunan
36 SUSUNAN PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM
37 Sedangkan untuk struktur organisasi MTS Darussalam Sumowono dapat dilihat pada bagan struktur organisasi sebagai berikut.
Struktur organisasi MTs Darussalam Sumowono
38 B. Penyajian Data Variabel
VIII 6. 0215 Kori’ah P
VIII 16. 0227 Safitri P
Noffita Lailatul K P
VIII 15. 0225
VIII 14. 0224 Nur Rohmah P
Nurul Miftahus. S P
VIII 13. 0122
VIII 12. 0221 Nurul Laeli P
VIII 11. 0220 Nasrul Khabib L
VIII 10. 0219 Nafi’atun P
VIII 9. 0218 M. Choimr Rizikin L
Maiyatun P
VIII 8. 0217
VIII 7. 0216 Laili Rahmawati P
Khasolatul Maksudah P
a. Data tentang respondent Untuk nemperoleh data dalam penelitian ini penulis mengambil sampel total dari sejumlah siswa kelas VIII dan IX MTs Darussalam Sumowono.
VIII 5. 0214
VIII 4. 0213 Dwi Wahyuningsih P
VIII 3. 0212 Dani Prasetyo L
VIII 2. 0211 Choerul Maksudah P
1. 0210 Achmad Syaefudin L
5
4
3
2
1
NO
Tabel 4 DATA RESPONDENT
Sehingga diperoleh data respondent sebagaimana dalam tabel berikut ini.
VIII
39 NO
IX 39. 0197 Slamet Giyati P
b. Data Tentang sikap optimisme masa depan Untnk memperoleh data tentang sikap optimisme masa depan penulis menyebarkan angket kepada responden sejumlah 46 siswa. Angket tersebut berisi
IX
Norcholis majid L
IX 46. 0243
IX 45. 0242 Fauyan L
IX 44. 0239 Alimad Sirojul Munir L
IX 43. 0237 Lilik Inayati P
Titik Isniatus Solikhah P
IX 42. 0201
IX 41. 0200 Siti Aisali P
IX 40. 0199 Siti Mukaromah P
P
INDUK NAMA JENIS KELAS l
IX 38. 0196 Siti Imronah
IX 37. 0195 Rahmad Sholikhun L
Rochmanul Hakim L
IX 36. 0194
IX 35. 0191 Mansur Hidayat L
L
IX 34. 0190 M. Miftahul Ulum
0189 Innalillahi Muslim in P
5 33.
4
3
2
20 pertanyaan pilihan ganda yang berhubungan dengan sikap optimisme siswa terhadap masa depan. Masing-masing pertanyaan berisi tiga pilihan jawaban.
Tabel 5. DAFTAR JAWABAN TENTANG SIKAP OPTIMISME
14 0224 T\ E>
A A A 0 2 0211 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
03 0212 C B B B B B C B C A A A B C A A B A A A 0 4 0213 A A A A A B A A c A A C A A A A A A C A
05 0214 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A 0 6 0215 A A B C B B C A B A C A B B C B B A B A 0 7 0216 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A 0 8 0217 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A 0 9 0218 A A A A B A A A A A A A A A A A B A A A
10 0219 A A B A A A A A C A A A A A A A A A A A
11 0220 A A A A B A A A C A A B A A A A C A A A
12 0221 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
13 0122 B B B A B B B A C A A A A A C A B A B C
A C A B B B A C A A A B A A B C A
20
3 A
15 0225 A A A A A A B A A A A A A A C A A A A A
16 0227 A A A A A A A A C A A B A A A A C A A A
17 0228 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
18 0229 A A A A A A A A B A A A A A A A B A A A
19 0230 B A A A A B A A
C A
A A A A C A A A A A2 0 0231 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
21 0232 A A B A B A A A C A A A A A A A C A A A 2 2 0233 A A B A A A A A B A A A A A A A A A A A 2 3 0234 A B C A B B c
A C A A
B B C A B B A B A01 0219 A A A A A A A A c A A A A A A A n
19
NO
7
INDUK
l
2
3
4
5
6
8
18
9
10 l i
12
13
14
15
16
17
2 4 0235 A B C A A A B B C A A B B A A A A A A A 2 5 0236 A A C A B A C A C A A A B A A A C A A A 2 6 0237 B B A B A B C A C A A C B A A A B A A A 2 7 A B A A A B A B A A B A A A A B A A A
- A A A A A A A A A A A 32.
B B B B
A B B B A A A A A A 44.
C
A A A B A A A
A B A 42. 0201 A A A A A A B A A A A B A A A A A A A A 43. 0237 A
C
41. 0200 A A B A A A A A B A A B B A A A
40. 0199 A A A A A A B A A A A B B A A A A A A A
C
C
A
A B B B B
C
A A
C
B A
C
0197 B B
A A B A B A 39.
C
0239 A A A
B A A A
A A A 38. 0196 A
A
A
A A A
A
A A A A A L A ^ A
A A
A
A
A B 46. 0243
C
C C
C
B A
C
A A B
C