PENGARUH TAYANGAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI TERHADAP PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA : Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 2 Cimahi.
No. Daftar FPIPS : 2137/UN 40.2.2 /PL/2014 PENGARUH TAYANGAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI TERHADAP
PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 2 Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh : Intan Nur Aeni
1005817
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
PENGARUH TAYANGAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI
TERHADAP PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 2 Cimahi)
Oleh Intan Nur Aeni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Intan Nur Aeni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Halaman Pengesahan Skripsi
INTAN NUR AENI 1005817
PENGARUH TAYANGAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI TERHADAP PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMAN 2 Cimahi)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001
Pembimbing II
Syaifullah, S. Pd., M.Si. NIP. 19721112 199903 1 001 Mengetahui dan Menyetujui
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
(4)
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari, Tanggal : Jum’at, 29 Agustus 2014
Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung
Panitia ujian terdiri dari :
1. Ketua :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekertaris :
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji : 3.1
Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H. NIP. 19540404 198101 1 002 3.2
Dr. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si. NIP. 19750414 200501 1 001 3.3
Leni Anggraeni, S.Pd., M.Pd. NIP. 19840222 200912 2 214
(5)
(6)
Intan Nur Aeni, 2014
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian... ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Organisasi Penulisan Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Iklan Politik ... 9
1. Definisi Iklan Politik ... 9
2. Iklan Politik dan Sistem Penyiaran ... 9
3. Jenis-Jenis Iklan Politik ... 14
4. Tujuan Iklan Politik... ... 15
5. Sejarah Lahirnya Iklan Politik Di Televisi ... .. 16
B. Partisipasi ... 21
1. Definisi Partisipasi Politik ... 21
2. Tipologi Partisipasi Politik ... 22
3. Model Partisipasi Politik ... 24
4. Perilaku Pemilih ... 27
5. Faktor Penentu Pilihan Politik ... 32
C. Pemilih Pemula. ... 33
1. Definisi Permilih Pemula ... 33
2. Permilih Pemula ... 33
3. Pendidikan Politik ... 34
D. Iklan Politik Dan Partisipasi Siswa : Penghampiran Teoris ... 37
E. Penelitian Terdahulu ... .... 44
(7)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... ... 50
A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian ... 50
1. Lokasi Penelitian ... 50
2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 51
B. Desain Penelitian ... 51
C. Metode Penelitian ... 52
D. Definisi Operasional ... 54
1. Variabel Bebas (Tayangan Iklan Politik Di Televisi)... 54
2. Variabel Terikat (Partisipasi Siswa)... ... 55
E. Instrumen Penelitian... ... 57
1.Penyusunan Instrumen Penelitian ... ... 59
F. Proses Pengembangan Instrumen... .. 59
1. Validitas Internal ... 61
2. Validitas Eksternal ... 61
3. Reliabilitas ... 61
G. Teknik Pengumpulan Data ... 62
1.Angket ... 64
2.Wawancara ... 64
3.Observasi... ... 65
4.Studi Dokumentasi ... 65
5.Studi Literatur ... . 65
H. Analisis Data ... 66
1. Verifikasi Data... . 66
2. Tabulasi Data ... 67
3. Analisis Data ... 67
4. Uji Normalitas ... . .. 67
5. Uji Korelasi... 68
6. Uji Homogenitas... 68
7. Uji Perbedaan Dua Rata-rata... 69
8. Perhitungan Gain Ternormalisasi... .. 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 72
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian... 72
B. Hasil Pengolahan Data Angket... 74
1. Rata – Rata Hitung Hasil Angket Partisipasi Siswa Sebelum diberikan Perlakuan (treatment)... 75
2. Rata – Rata Hitung Hasil Angket Partisipasi Siswa Setelah diberikan Perlakuan (treatment)... 75
3. Persentase Iklan Yang Sering Dilihat Oleh Responden Kelas Kontrol 76 4. Persentase Iklan Yang Sering Dilihat Oleh Responden Kelas Eksperimen... 78
C. Uji Hipotesis ... . 79
1. Uji Normalitas ... . 80
(8)
Intan Nur Aeni, 2014
Partisipasi Siswa... 87
2. Besarnya Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Pada Kelas Kontrol... 88
3. Besarnya Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Pada Kelas Eksperimen... 92
E.Pembahasan Hasil Penelitian... 95
1.Hubungan Antara Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa... 96
2.Besarnya Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa... 101
3. Besarnya Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Pada Kelas Eksperimen... 105
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 109
A. Simpulan ... 109
1. Simpulan Umum ... 109
2. Simpulan Khusus ... 109
B. Saran ... 110
1. Bagi Siswa... 110
2. Bagi Guru PPKn... 111
3. Bagi Orang Tua Siswa... 111
4. Bagi KPU... 111
5. Bagi Peneliti Selanjutnya... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112 LAMPIRAN
(9)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Intan Nur Aeni . (1005817). PENGARUH TAYANGAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI TERHADAP PARTISIPASI SISWA SEBAGAI PEMILIH PEMULA (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang sebenarnya kurang begitu percaya akan iklan politik tetapi lebih melihat pada track record sosok calon kandidat, namun saat ini sangat sulit karena maraknya kasus korupsi maka disimpulkan bahwa partisipasi siswa baru sampai tahap kesadaran dan pengetahuan tetapi belum pada tahap selanjutnya kesukaan, preferensi, apalagi keyakinan. Bahkan ditemukan bahwa iklan politik sekarang sudah seperti iklan komersial.
Dengan obyek penelitian siswa kelas XI SMA N 2 Cimahi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula dan secara khusus bertujuan untuk mengkaji 1) Hubungan antara tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula. 2) Seberapa besar iklan politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas kontrol. 3) Seberapa besar iklan politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas eksperimen. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode studi eksperimen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa tayangan iklan politik di televisi memiliki hubungan yang erat dengan partisipasi politik pemilih pemula. Hal tersebut disebabkan karena televisi merupakan salah satu media yang strategis untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula.Tayangan iklan politik di televisi dapat memiliki pengaruh negatif maupun positif terhadap partisipasi politik pemilih pemula, tergantung pada kualitas partai atau kandidat yang dipromosikan tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan faktor kesamaan dan ketertarikan siswa sebagai pemilih pemula. Adapun saran dari hasil penelitian tersebut ditujukan kepada siswa yaitu lebih meningkatkan pembelajaran PPkn, mengintensifkan diskusi dan banyak membaca. Kepada guru PPkn lebih memilih menggunakan model dan media pembelajaran yang interaktif. Kepada orang tua siswa memfasilitasi diri terhadap politik di lingkungan keluarga dengan berbagai modus kegiatan. Kepada KPU mengintensifkan sosialisasi pemilu kepada sasaran pemilih pemula di sekolah dan kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini lebih maju dari penelitian ini.
(10)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Intan Nur Aeni. (1005817). INFLUENCE OF POLITICAL ADVERTISING SHOW IN TELEVISION FOR STUDENT PARTICIPATION AS A VOTER BEGINNERS (Experimental Study on Class XI students of SMAN 2 Cimahi) This research is motivated by the students who actually believe less political advertising but rather look at the track record figure of prospective candidates, but it is currently very difficult because of the rampant corruption. It was concluded that the participation of students new to stage awwarnest and klowledge but not yet liking, preference much less conviction. Moreover, it was found that political advertising is now like commercials.
With the research object class XI student of SMAN 2 Cimahi, this study aims to determine and assess the in influence of political advertising show in television for student participation as a voter beginners and specifically aims to examine 1) Relations between political advertising show in television on student participation as voters 2) How big is the impact of political advertising on the student's participation in control class. 3) How big is the impact of political advertising on the student’s participation in experimental class . The approach used is a quantitative approach to the study of experimental methods. The data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, documentation studies, literature studies.
Based on the research results, it can be seen that the political advertising on television has a close relationship with political participation voters. This is because television is one of the strategic media to increase the political participation of voters. Impressions of political advertising on television can have a negative or positive effect on political participation of voters, depending on the quality of the party or candidate that is appropriate or not promoted in accordance with the common factor and the interest of students as voters. The suggestion from the results of these studies aimed to further enhance the students' learning Civics, intensifying discussions and lots of reading. Civics teachers prefer to use models and interactive learning media. Parents to facilitate themselves about politics in a family environment with various modes of activities. Commission to intensify the dissemination election to target voters in the school and to the further research of this study are expected to develop ahead of this research.
(11)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Menurut M. Rosit.” Melirik Potensi Pemilih Pemula pada Pemilu 2014 “
[online] (http://news.liputan6.com/read/558286/melirik-potensi-pemilih-pemula-pada-pemilu-2014) berdasarkan data BPS 2010 : Terdapat 32 jutaan potensi suara pemilih pemula pada pemilu 2014, oleh karena itu tidak mengherankan partai politik berlomba-lomba untuk menarik perhatian pemilih pemula karena suara pemilih pemula sangat signifikan guna memenangkan pemilihan umum mendatang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang politik, jangan sampai pemilih pemula menjatuhkan pilihannya karena faktor popularitas belaka, kesamaan etnis atau faktor emosional akan tetapi diharapkan pemilih pemula menentukan pilihannya berdasarkan rekam jejak, visi dan misi, kredibilitas dan pengalaman birokrasi.
Berdasarkan hasil wawancara kepada siswa dan guru Pkn di SMAN 2 Cimahi. Siswa sebenarnya kurang begitu percaya akan iklan politik tapi mereka lebih melihat track record pada sosok calon kandidat, tetapi untuk saat ini sangat sulit menentukan pilihan untuk pemilu yang akan datang karena maraknya isu korupsi yang menimpa partai politik.
Maka kita bisa ambil kesimpulan dari hasil wawancara tersebut berdasarkan Nursal (2004, hlm.243) partisipasi siswa baru sampai tingkat awareness (kesadaran) dan knowledge (pengetahuan) tetapi belum pada tahap selanjutnya yaitu liking (kesukaan), preference (preferensi) apalagi conviction (keyakinan) untuk menentukan pilihan, hal demikian dikarenakan maraknya isu korupsi sehingga sulit untuk menentukan pilihan.
Berdasarkan hasil wawancara pada prapenelitian pula siswa kurang begitu paham mengenai politik yang sebenarnya, yang mereka tahu politik itu hanya sebuah taktik untuk memperoleh kekuasaan dan mereka juga kurang mengerti hal- hal yang tidak diperbolehkan dalam berpolitik. Begitu pula mengenai pemilu
(12)
mereka hanya mengetahui kewajiban mereka hanya ikut serta dalam pemilu tanpa tahu esensi dari pemilu itu apa, dan seberapa besar pengaruh suara mereka serta peran mereka dalam menentukan kehidupan bangsa ini kedepannya.
Begitu pula menurut guru Pkn SMAN 2 Cimahi setidaknya faktor keluarga cukup memberikan pengaruh dalam membentuk prilaku pemilih dan orieantasi politiknya karena keluarga merupakan tempat pendidikan politik pertama dan tempat belajar berdemokrasi untuk pertamakali. Seorang siswa pasti mempunyai pandangan yang berbeda tentang politik dan pemerintahan sesuai dengan didikan dari keluarganya.
Bebagai warna, kata- kata, dan efek suara yang dikemas dalam adegan yang menarik bahkan dibuat bak cerita pendek, hal itu itulah yang membuat iklan begitu menarik perhatian. Hal itu senada dengan yang dikatakan Pahmi Sy (2010, hlm.3) sebagai politik pencitraan:
Politik pencitraan sangat terkait erat dengan simbol-simbol yang dibangun oleh sang figur dan mesin politik yang menyertainya. Simbol yang dibangun secara terus menerus dan disosialisasikan akan menjadikan simbol tersebut menjadi milik bersama sehingga betul- betul diyakini kebenarannya. Contohnya simbol kedermawanan dan sosok yang merakyat (populis) dicerminkan dengan seorang figur dihadapan khalayak ramai memberikan sumbangan berupa uang atau barang. Begitu juga dengan peran populis yang dimainkan oleh sang figur dengan rajin berkunjung dan tatap muka agar membentuk pendapat umum sebagai sosok yang merakyat.
Berbagai cara dilakukan seorang figur untuk mempopulerkan dirinya dengan sosok yang dapat menarik perhatian khalayak sebagai contohnya Purworini[online] (http://publikasiilmiah.ums.ac.id/Bitstream/handle/1234567890 5/Dian%2)
Prabowo Subianto yang hampir setiap hari menayangkan iklan politiknya di televisi, berdasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia, mampu menaikkan popularitasnya dengan sangat signifikan. Dari hampir tidak ada yang memilih pada bulan September 2007, rating Prabowo naik menjadi 5% pada September 2008, menyodok ke peringkat empat di bawah SBY, Megawati dan Wiranto.
Bahkan Firmanzah ( 2008, hlm.340) mengatakan bahwa:
Jika masing-masing pihak lebih memfokuskan pada pesaingan bukannya menjadikan cara membangun iklim demokrasi yang sehat maka tidak jarang
(13)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal tersebut hanya berorientasi pada pencapaian jangka pendek saja yaitu terpilih memenangkan pemilu dan dengan kondisi demikian akan menjauhkan subtansi komunikasi politik itu sendiri.
Ada kebanggaan tersendiri jika kandidat mampu menampilkan iklannya di televisi. Bagaimana tidak untuk menapilkan iklan di televisi membutuhkan biaya yang mahal. Sebagaimana daftar dana awal kampanye dan dana iklan politik sebagian parpol pada tahun 2009 sebagai berikut :
Sumber: (http://nusantaranews.wordpress.com/2009/03/10/daftardanakampanye-parpol/),(http://politik.kompasiana.com/2013/05/24/korelasi-dana-iklan).
NO Partai Politik Dana Awal
Kampanye
Dana Iklan Politik
1. Hanura 5,0 miliyar 41 miliyar
2. Gerindra 15,6 miliyar 92 miliyar
3. Demokrat 7,0 miliyar 162 miliyar
4. Golkar 165 juta 303 miliyar
5. PDI P 1 miliyar 90 miliyar
6. PKS 26 juta 67 miliyar
Begitu besarnya dana yang dikeluarkan sehingga butuh banyak pertimbangan agar iklan yang ditayangkan efektif dan efisien bahkan sering kali yang digunakan adalah cara instan untuk menarik perhatian audiens, seperti pencitraan dan iklan yang menggunakan pendekatan emosional. Hal tersebut senada dengan Danial (2009, hlm.92) yang memberikan definisi iklan pendekatan emosional yaitu:
Iklan politik yang mendasarkan diri pada pendekatan emosional adalah iklan dengan membangkitkan perasaan atau emosional- emosional tertentu atau emosi- emosi tertentu, seperti kegembiraan, patriotisme, bahkan kemarahan atau kebanggaan.
Berdasarkan pengertian iklan yang mendasarkan pada pendekatan emosional tersebut, dengan membangkitkan perasaan atau emosional-emosional tertu partai politik terkadang melakukan sindiran-sindiran tertentu terhadap parpol lain, sebagai contohnya (iklan politik di televisi pada pemilu Pilpres tahun 2009) iklan pasangan JK dan Wiranto pada pemilu tahun 2009 yang dalam iklannya
(14)
memuat pesan “Pemimpin itu cepat, sigap dan ga jaim” digambarkan dengan
seorang bapak yang mendayung perahu yang nyaris tenggelam dengan sangat santai, sedangkan penumpangnya anak-anak sedang ketakutan meminta tolong takut tenggelam. Padahal sindiran tersebut hal itu belum tentu benar adanya bahkan menurut Pahmi Sy (2010, hlm.7) menjelaskan bahwa:
Jika ketertutupan subtansi tersebut terjadi secara terus menerus akan membawa implikasi yang kurang baik bagi perkembangan politik kedepan, karena popularitas seorang tokoh atau juga institusi politik misalnya tidak berpijak pada kualitas politik yang sesungguhnya, tetapi populer karena dibuat-buat. Akhirnya partisipasi politik masyarakat juga terkondisi oleh citra bukan nurani yang berpijak pada realitas.
Dari hal tersebut penulis menilai bahwa dalam iklan politik penuh dengan kamuflase karena terkesan dibuat – buat apalagi sampai mengeluarkan biaya yang mahal dengan pesan yang jika diselidiki ada maksud tertentu bukan mengambarkan permasalahan yang diangkat lalu ditawarkan solusinya. Bahkan
Pahmi Sy (2010, hlm.7) juga mengatakan bahwa “politik pencitraan sebaiknya
mulai diminimalisir dengan pendidikan politik yang mencerahkan sehingga
partisipasi rakyat berada pada realitas yang sebenarnya”.
Maka perlu adanya kecermatan dalam menilai sebuah iklan parpol apakah hanya mengagungkan citra, atau mengangkat isu-isu penting juga dan cenderung menggunakan nuansa emosional atau berdasarkan rasionalitas. Sifat kritis
itulah yang perlu dimiliki seorang pemilih. Terlebih lagi menurut M. Rosit ”
Melirik Potensi Pemilih Pemula pada Pemilu 2014 [online] (http://news.liputan6.com/read/558286/melirik-potensi-pemilih-pemula-pada-pemilu-2014) :
Menurut George Gerbner, Dekan emiritus di Universitas Pensylvania, bahwa televisi telah menjadi anggota keluarga yang penting, anggota yang bercerita paling banyak dan paling sering. Kalau mereka menghabiskan waktu dalam menonton televisi lebih dari 4 jam perhari, menurut Gerbner, mereka sudah termasuk heavy viewers yaitu penonton kelas berat yang mempunyai persepsi bahwa apa yang terjadi di televisi merupakan realitas di sekitarnya. Maka, partai politik atau kandidat yang sering menampilkan dirinya di televisi, sangat berpotensi akan memperoleh perhatian dari pemilih pemula.
(15)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bahkan pada penelitian yang terdahulu skripsi yang berjudul Pengaruh
Televisi Lokal Dalam Membentuk Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik Daerah oleh Rimbawan (2011, hlm.165) mengemukakan bahwa :
Terdapat korelasi yang positif antara televisi lokal dengan presepsi masyarakat Kota Bandung terhadap isu-isu politik daerah adalah 0,762. Jika di lihat pada pedoman koefisien korelasi menurut Sugiyono (2007), berarti korelasinya tergolong kuat. Ini berarti bahwa televisi lokal menunjukan pengaruh kuat dalam membentuk persepsi masyarakat kota Bandung terhadap isu-isu politik daerah.
Maka dari itu tujuan dari pendidikan politik yang dimasukan dalam kurikulum tersembunyi di mata pelajaran Pkn. Pendidikan politik menurut
Kartono (2009, hlm.64) “ merupakan upaya edukatif yang intensional, disengaja dan sistematis untuk membentuk individu sadar politik, dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis atau moril dalam mencapai tujuan- tujuan politik ”.
Selain dari pada itu pengertian pendidikan politik menurut R. Hayer (Kartono, 2009, hlm.64) “ Pendidikan politik ialah usaha membentuk manusia
menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik ”. Maka kita bisa tarik
garis besarnya bahwa tujuan dari pendidikan politik sebagai upaya sadar yang dilakukan secara sistematis untuk membentuk individu (warganegara) yang cerdas, partisipatif, bertanggung jawab secara etis dalam mencapai tujuan politik.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi, dengan judul
“Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa
(16)
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dikemukakan dengan pembatasan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula.
1. Apakah ada hubungan antara tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa?
2. Seberapa besar pengaruh iklan partai politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas kontrol?
3. Seberapa besar pengaruh iklan partai politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas eksperimen?
C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula. b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut :
1) Untuk memperoleh gambaran tentang ada atau tidaknya hubungan antara tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula.
2) Untuk mengetahui seberapa besar iklan politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas kontrol.
3) Untuk mengetahui seberapa besar iklan politik itu berpengaruh pada partisipasi siswa kelas eksperimen.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai kegunaan atau manfaat, sebagai berikut : 1. Manfaat secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis mengenai kesadaran politik pemilih pemula, diantaranya dengan menyadari
(17)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penentuan tempatnya kewajiban dan hak-hak politik selaku warganegara, sehingga dapat membantu dalam pengembangan pendidikan kewarganegaraan di persekolahan.
2. Manfaat dari segi kebijakan
Dilihat dari segi kebijakan penelitian ini bermanfaat memberikan masukan dalam mengambil kebijakan atau keputusan dalam menentukan strategi
marketing politik. Agar kampanye yang dilakukan berhasil guna, dan etis
secara politis. Apalagi bila dilihat dari jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk beriklan.
3. Manfaat dari segi praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya kepada:
a. Siswa
Meningkatkan pengetahuan politik dan partisipasi politik, sehingga akan tercipta orientasi politiknya dalam berpartisipasi dalam pemilihan umum. b. Guru
Meningkatkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dipersekolahan, terutama mengenai kesadaran kewajiban hak-hak politik warganegara. c. Pemerintah
Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan kampanye bakal calon. 4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahan kajian untuk memperbaiki kualitas periklanan politik di Indonesia, serta memberikan gambaran mengenai kualitas, karakteristik dan political interest dari pemilih pemula sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk peningkatan pendidikan kewarganegaraan dipersekolahan.
E.Organisasi Penulisan Skripsi
Sistematika dari penelitian yang berjudul pengaruh tayangan iklan politik ditelevisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula (studi eksperimen terhadap siswa kelas XI SMAN 2 Cimahi) sebagai berikut:
(18)
1. BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, organisasi penulisan skripsi. 2. BAB II kajian pustaka mengenai iklan politik yang meliputi definisi iklan
politik, iklan politik dan sistem penyiaran, jenis-jenis iklan politik, tujuan iklan politik, sejarah lahirnya iklan politik ditelevisi dan mengenai partisipasi yang meliputi definisi partisipasi politik, tipologi partisipasi politik, model partisipasi politik, perilaku memilih, faktor penentu pilihan politik serta mengenai pemilih pemula yang meliputi definisi pemilih pemula, pemilih pemula, pendidikan politik. Selain dari pada itu dilengkapi oleh penghampiran teoritis antara iklan politik dan partisipasi siswa, penelitian terdahulu serta hipotesis penelitian.
3. BAB III lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi dari pemilihan desain, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, analisis data.
4. BAB IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi seperti temuan-temuan hasil penelitian yang membahas mengenai deksripsi umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian yang terdiri dari pengolahan data hasil angket, deskripsi hasil wawancara, dan hasil penelitian yang terdiri dari hubungan antara iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa, pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa kelas kontrol dan pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa kelas eksperimen.
5. BAB V adalah kesimpulan dan rekomendasi. Hal ini sangat penting dilakukan guna adanya follow up dari penelitian yang sudah dilakukan.
(19)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN A.Lokasi Dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah SMAN 2 Cimahi yang terletak di Jl. KPAD Sriwijaya IX No.45 A. Adapun alasan peneliti dalam memilih lokasi penelitian tersebut adalah :
Karena SMAN 2 Cimahi Badan Penghargaan Badan Akreditas Sekolah Jawa Barat pun menobatkan SMAN 2 Cimahi sebagai sekolah dengan nilai
akreditas “A” / amat baik (Piagam Penghargaan No. 057/BAS/103/2003,
tanggal 11 Nopember 2003) dan mulai tahun (2009) SMAN 2 Cimahi pernah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI). (http://sprengketdc.blogdetik.com/2010/03/22/sejarah-sman-2-cimahi/). Berdasarkan prestasi tersebut maka lokasi penelitian tersebut dirasa tepat untuk dijadikan lokasi penelitian pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula karena dengan prestasi tersebut cukup membuktikan bahwa siswa-siswanya kritis dan staf pengajarnya berkualitas. Dalam prapenelitian ditemukan masalah bahwa siswa sulit menentukan pilihan karena maraknya isu korupsi yang menimpa partai politik dan partisipasi siswa baru sampai tingkat kesadaran dan pengetahuan tetapi belum pada tahap selanjutnya yaitu kesukaan, preperensi apalagi keyakinan.
1. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Populasi pada dasarnya merupakan jumlah keseluruhan dari wilayah analisa yang ciri-cirinya akan diduga dan dipelajari untuk ditarik kesimpulannya, bahkan
menurut Sugiyono (2012, hlm.119) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
(20)
b. Sampel
Sampel pada dasarmya merupakan bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan teknik penentuan sampel acak sederhana dengan cara menuliskannya dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai kita memperoleh jumlah yang dikehendaki berikut kelasnya yaitu kelas kontrol atau eksperimen. Adapun alasan peneliti dalam menentukan penelitian ini menggunakan teknik sampel acak sederhana dikarenakan penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen eksperimen sungguhan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Davis (2013, hlm 507) bahwa:
Dalam konteks penelitian eksperimen sungguhan ini, penempatan acak berarti bahwa setiap partisipan studi mempunyai sebuah peluang yang diakui dan setara untuk ditempatkan pada salah satu kelompok, kelompok kontrol atau kelompok perlakuan. Perlakuan penempatan acak khususnya penting karena pengacakan membantu mengontrol banyak ancaman terhadap validitas internal.
Berdasarkan Ary, Jacobs & Razavieh (Maksum, 2012, hlm.60-63). “Mereka menyatakan bahwa tidak ada aturan yang baku terkait dengan ukuran sampel. Mereka merekomendasikan sedikitnya 30 subjek untuk eksperimen pada setiap
kelompoknya”Selain itu pula Kerlinger (Maksum, 2012, hlm.60-63) menyatakan bahwa:
Semakin banyak jumlah sampel, semakin kecil tingkat kesalahan yang terjadi. Pada akhirnya ia juga merekomendasikan jumlah minimal sampel sebanyak 30 subjek. Jika kurang dari itu, peluang terjadinya kesalahan diangap cukup besar.
Maka berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 60 siswa yang terdiri atas 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol.
(21)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain atau pendekatan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm.11) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai:
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Tujuan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini akan mempermudah memahami dan menemukan gambaran umum dalam menguji hubungan atau pengaruh antar variabel, karena mengumpulkan dan mengolah data dalam bentuk angka, rumus, dan tabel. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti tidak berinteraksi dengan sumberdata. Karena bebas nilai, maka peneliti menjaga jarak dengan sumber data, supaya data yang diperoleh obyektif. Pendekatan kuantitatif ini memungkinkan ditemukannya gambaran umum tayangan iklan politik di televisi, gambaran umum partisipasi siswa serta pengaruh tayangan iklan politik di televisi terhadap partisipasi siswa sebagai pemilih pemula pada kelas XI SMAN 2 Cimahi.
C.Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen komunikasi. Adapun mengenai konsep studi komunikasi politik dan metode peneliannya Norris (Ahmad, 2012 hlm. 96) mengemukakan sebagai berikut :
Studi komunikasi politik ini mengkaji beberapa konsep penting, seperti pengetahuan politik (political knowledge), dinamika sikap politik (political
attitudes) para pemilih dan juga perilaku politik mereka (political behavior).
Studi mengenai dampak pesan media atau pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator politik ini dikaji pada level mikro. Beberapa metode yang dilakukan antara lain dengan survey panel, dan beberapa diantaranya dilakukan dengan metode eksperimental. Analisis difokuskan pada dampak potensial yang ditimbulkan oleh pesan-pesan politik dimedia.
Berdasarkan penjelasan tersebut dan bidang penelitian, serta variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian
(22)
eksperimental sungguhan (true experimental research). Adapun menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008, hlm.37) bahwa : “Eksperimental sungguhan adalah penelitian bermaksud mencari kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan khusus terhadap kelompok percobaan dan membandingkannya dengan kelompok pembanding”. Selain itu Rakhmat (2012, hlm.32) mengungkapkan bahwa:
Metode eksperimen ditujukan untuk meneliti hubungan sebab-akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau lebih) kelompok eksperimental, dan membandingkannya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
Pendapat lain mengenai penelitian eksperimen diungkapkan (Davis, 2013, hlm.488) adalah sebagai berikut :
Studi eksperimen melampaui deskripsi. Tujuan dari eksperimen adalah menentukan kausalitas (efek perubahan satu area pada satu area lain atau lebih). Eksperimen mungkin memvariasikan jumlah iklan yang ditempatkan pada pasar tertentu untuk menentukan bagaimana bobot iklan mempengaruhi pengetahuan tentang iklan dan ingatan kembali pesan pada audiens target. Dalam hal ini sejumlah individu akan diekspos banyak iklan sedangkan individu lainnya akan diekspos sangat sedikit iklan.
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang diperoleh dari suatu penelitian bisa digunakan untuk memecahkan, memahami serta untuk mengantisipasi masalah. Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian yang membutuhkan waktu kurang dari satu tahun. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan eksperimen sungguhan dengan menggunakan desain dua kelompok dengan empat pengukuran: prapengujian-pascapengujian dengan menggunakan kelompok kontrol. Adapun lebih jelasnya dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Prapengujian Perlakuan Pascapengujian
Mengukur persepsi tentang
partisipasi
Menjalankan iklan politik Mengukur persepsi tentang partisipasi
(23)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan desain prapengujian-pascapengujian dengan menggunakan kelompok kontrol berdasarkan (Davis, 2013 hlm. 511) maka dapat mengontrol ancaman pengukuran, ancaman sejarah, ancaman pendewasaan dan ancaman instrumentasi terhadap validitas internal.
Dikarenakan penelitian ini menggunakan metode eksperimen sungguhan dengan teknik penentuan sampel dengan menggunakan sampel acak sederhana yaitu dengan cara menuliskannya dalam secarik kertas, kemudian mengundinya sampai memperoleh jumlah yang dikehendaki berikut kelasnya yaitu kelas kontrol atau eksperimen.
D.Definisi Operasional
Variabel pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi dari penetian tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel tersebut bisa apa saja baik berupa atribut seseorang, atau obyek tertentu bahkan sifat tertentu yang melekat pada suatu obyek tertentu. Selain itu menurut Hatch Dan Farhady (Sugiyono,2012, hlm.63) mengenai variabel adalah :
Atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut- atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut- atribut obyek.
Begitu juga Kelinger (Sugiyono,2012, hlm.63) menyatakan bahwa “
variabel adalah konstruk atau sifat yang dipelajari”. Sedangkan Kidder (Sugiyono,2012, hlm.63), menyatakan bahwa “ variabel adalah suatu kualitas
dimana peneliti peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”. Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama, yakni: 1. Variabel bebas (tayangan iklan politik di televisi) adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat (partisipasi siswa).
(24)
Menurut Undang- Undang Republik Indonesia no 32 tahun 2002 tentang
Penyiaran bab 1 pasal 1 yang dimaksud penyiaran televisi adalah : “ media
komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup,
berupa program yang teratur dan berkesinambungan.”
Berdasarkan pengertian iklan politik (Danial, 2009, hlm.93) iklan politik adalah pesan yang dikendalikan dan dikomunikasikan melalui media kepada khalayak untuk mempromosikan suatu kepentingan politik baik dilakukan oleh partai politik atau lembaga-lembaga masyarakat selain partai politik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud pengaruh tayangan iklan politik ditelevisi dalam penelitian ini adalah suatu bentuk berubahan partisipasi siswa dalam menonton atau melihat iklan politik di televisi. Adapun beberapa indikator yang dapat di ukur dari tayangan iklan politik di televisi adalah sebagai berikut:
a. Jenis Iklan Politik
1) Iklan isu (issue ads) adalah iklan-iklan politik yang kandidatnya berfokus pada isu-isu yang menjadi concern masyarakat secara umum.
2) Iklan Citra (image content) adalah iklan-iklan politik televisi yang lebih menjual karakteristik personal atau kualitas yang ada pada sang kandidat. 3) Iklan dengan pendekatan logika adalah iklan politik televisi yang
mendasarkan diri pada bukti-bukti logis. Seperti informasi dan contoh-contoh faktual.
4) Iklan dengan pendekatan emosional adalah iklan politik televisi yang memakai bahasa dan gambar yang membangkitkan perasaan atau emosi-emosi tertentu.
5) Iklan politik berdasarkan etika adalah iklan politik televisi yang menggunakan kredibilitas kandidat, seperti kualifikasi, integritas atau bisa dipercaya sebagai senjata utama untuk membujuk pemilih.
b. Durasi Iklan politik 1) Perhari.
(25)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Perbulan.
2. Variabel terikat (partisipasi siswa), merupakan variabel yang timbul akibat variabel bebas (tayangan iklan politik di televisi), atau respon dari variabel bebas (tayangan iklan politik di televisi), oleh sebab itu variabel terikat (partisipasi siswa) menjadi tolak ukur keberhasilan variabel bebas (tayangan iklan politik di televisi).
Berdasarkan pendapat (Budiardjo, 2008; Hutington, 1990) partisipasi adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.
Berdasarkan acuan tersebut, maka yang dimaksud dengan partisipasi dalam penelitian ini adalah kegiatan seseorang untuk berprilaku partisipasif melalui sejumlah pernyataan yang berkenaan dengan bentuk-bentuk prilaku mengacu pada pendapat Nursal (2004 hlm. 234) menjelaskan beberapa tahap respon pemilih terhadap stimulasi iklan sebagai berikut :
1) Awareness/ kesadaran yaitu seseorang dapat mengingat atau menyadari
bahwa pihak tertentu merupakan kontestan Pemilu.
2) Knowledge/ pengetahuan yaitu ketika seorang pemilih mengetahui beberapa
unsur penting mengenai produk kontestan tersebut, baik substansi maupun presentasi.
3) Liking / kesukaan yaitu tahap di mana seorang pemilih menyukai kontestan
tertentu karena satu atau lebih makna politis yang terbentuk di pikirannya sesuai dengan aspirasinya.
4) Preference/ preferensi yaitu tahap pemilih memiliki kecenderungan untuk
memilih kontestan tersebut.
5) Conviction / keyakinan yaitu tahap pemilih tersebut sampai pada keyakinan
(26)
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah model hubungan antar variabel yang sederhana.
Gambar 3.1
Model antar variabel yang sederhana (Sugiono, 2012, hlm.68) r
Keterangan :
X = Tayangan Iklan Politik Y = Partisipasi
Optimalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1
Oprasionalisasi Variabel
Sumber : Danial (2009, hlm. 91-92) dan (Nursal (2004 hlm. 234)
Variabel Indikator
Variabel X
Tayangan Iklan Politik - Jenis Iklan Politik
1. Iklan isu (issue ads)
2. Iklan Citra (image content) 3. Iklan dengan pendekatan logika 4. Iklan dengan pendekatan emosional 5. Iklan politik berdasarkan etika - Durasi iklan politik 1. Perhari
2. Perminggu 3. Perbulan Variabel Y
Partisipasi
1.Awareness/ kesadaran
2. Knowledge/ pengetahuan 3.Liking / kesukaan
4. Preference/ preferensi 5.Conviction / keyakinan
E. Instrumen Penelitian
(27)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian ini menggunakan angket non tes yang mengukur skala sikap/pendapat/ pandangan mengenai iklan politik di televisi. Adapun alasan penggunaan angket non tes tersebut adalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan iklan politik di televisi berdasarkan konten dan efek yang disebabkan oleh tayangan iklan politik tersebut, sehingga penggunaan angket non tes yang mengukur sikap/pendapat/ pandangan dirasa tepat untuk penelitian ini dan manfaat untuk mengetahui orientasi politik siswa dalam berpartisipasi dalam pemilihan umum dapat terlihat melalui penelitian ini.
1. Penyusunan instrumen penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa angket non tes yang mengukur tingkat tayangan iklan di televisi dan partisipasi siswa kelas XI sebagai pemilih pemula di SMAN 2 Cimahi. Angket non tes ini dibuat dengan memodifikasi dari karya Davis (2013) yang berjudul “Penelitian
Periklanan Teori dan Praktik”.
a. Instrumen tayangan iklan politik di televisi
Intrumen untuk mengukur tingkat tayangan iklan politik di televisi adalah angket yang terdiri dari 26 pernyataan dan angket yang berisi pertanyaan tentang durasi iklan sebanyak 3 pertanyaan.
b. Intrumen partisipasi siswa
Intrumen untuk mengukur tingkat partisipasi siswa adalah berupa angket yang terdiri dari 26 pertanyaan.
Kedua instrumen tersebut menggunakan skala rating kategori sebagaimana yang dikemukakan oleh (Sukardi, 2009, hlm.152). Instrumen tersebut diberikan kepada sampel penelitian yang telah diberi intruksi sebelumnya. Intrumen tersebut memiliki lima alternatif jawaban. Masing-masing jawaban tersebut memiliki nilai sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan pilihan alternatif jawaban yang bergerak dari satu sampai lima. Sifat item-item dalam angket tersebut adalah favourable, yaitu :
Tabel 3.2
(28)
Alternatif Jawaban Sangat tidak ingat / menarik/ penting/ cendrung. Agak tidak ingat / menarik/ penting/ cendrung. Tidak mana pun Agak ingat / menarik/ penting/ cendrung. Sangat ingat / menarik/ penting/ cendrung.
Positif 1 2 3 4 5
Selain itu penelitian ini menggunakan skala simentis atau semantic
differential technique untuk menggukur sikap, sebagaimana yang dikemukakan
oleh (Sukardi, 2009, hlm.152) dalam hal ini yang diukur adalah tingkat kepercayaan terhadap iklan dengan nilainya masing- masing sebagai berikut :
Dapat dipercaya ____ ____ ____ ____ ____ Tidak dapat dipercaya 5 4 3 2 1
Untuk penilaiannya akan mendapatkan skor 5 jika tanda centang () diletakan di dapat dipercaya dan skor 1 jika tanda centang () diletakan di tidak dapat dipercaya.
2. Pengujian Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang akan diukur dan instrumen tersebut dapat menunjukkan dengan sebenamya gejala yang akan diukur, baik untuk instrumen tayangan iklan politik di televisi maupun untuk instrumen partisipasi siswa. Uji coba instrumen ini dilakukan pada tanggal 27 Mei 2014 kepada 30 siswa kelas XI IPA 7 di SMAN 2 Cimahi kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical
Package for the social sciencies) Versi 20 untuk dilakukan uji validitas
dan reliabilitasnya.
(29)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini menggunakan pengujian validitas dan reabilitas untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang akan diukur dan instrumen tersebut dapat menunjukkan dengan sebenamya gejala yang akan diukur, baik untuk instrumen tayangan iklan politik di televisi maupun untuk instrumen partisipasi siswa.
a) Uji validitas
Menurut Arikunto (2009 hlm.167) menyatakan bahwa.”Validitas adalah
keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu
mengukur apa yang diukur”. Tujuan dilakukannya uji validitas ialah untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Validitas adalah indeks yang menunujukkan ketepatan, kesesuaian atau kecocokan instrumen penelitian. Sebuah item dikatakan valid jika item tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor dari item total.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap Uji validitas isi dan tahap uji validitas konstruk. Uji validitas isi merupakan pengujian validitas instrumen terhadap isi instrumen yang dilakukan melalui analisis rasional atau melalui professional judgement.
Setelah dilakukan uji validitas isi oleh professional judgement, maka tahap selanjutnya dilakukan uji validitas konstruk untuk melihat sejauh mana instrumen tersebut mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak diukur. Uji validitas konstruk ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 20. Adapun rumus peason product- moment
correlation untuk menghitung koefisien korelasi adalah :
Rumus Pearson’s r ini menurut Rakhmat ( 2012, hlm.148) adalah :
}
)
(
}{
)
(
{
)
)(
(
2 2 2 2Y
Y
n
X
X
n
Y
X
XY
n
r
(30)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi yang di cari n = Jumlah responden
XY = Jumlah skor variabel x dan y yang dikalikan
X = Jumlah skor item
Y = Jurnlah skor total (seluruh item)
X² = Jumlah skor variabel x yang di kuadratkan
Y² = Jumlah skor variabel y yang dikuadratkan
Berdasarkan kuesioner yang diuji terhadap 30 responden dengan batas minimal korelasi 0,30 bisa digunakan. Menurut Azwar (Priyatno, 2012,
hlm.184) “semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya
pembedanya dianggap memuaskan. Jadi item yang memiliki nilai koefisien
korelasi dibawah 0,30 dianggap tidak valid”.
1) Validitas Instrumen Tayangan Iklan Politik di Televisi
Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 26 item dalam instrumen tayangan iklan politik di televisi dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 20 di peroleh hasil yang menunjukkan bahwa hanya 15 item saja yang valid.
Item- item yang valid selanjutnya akan digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenamya, sedangkan item-item yang tidak valid akan dihapus dan tidak akan dipergunakan kembali dalam instrumen penelitian yang sebenarnya karena tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
2) Validitas Instrumen Partisipasi Siswa
Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 26 item dalam instrumen partisipasi siswa dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 20 diperoleh basil yang menunjukkan bahwa hanya 24 item saja yang valid. Item-item yang valid selanjutnya akan digunakan dalam instrumen panelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak valid
(31)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan dihapus dan tidak dipergunakan kembali dalam instrumen penelitian yang sebenarnya karena tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
b) Uji Reliabilitas
Menurut (Arikunto, 2009: 171) mengemukakan bahwa relibialitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sarna dengan hasil pengukuran yang relatif konstan. Uji reliabilitas instrurnen dalarn penelitian ini rnenggunakn rumus Alpha Cronbach yang dihitung dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 20 Adapun rumus Alpa Cronbach adalah sebagai berikut.
22 11
1
1
1
bk
k
r
Keterangan :r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b² = jumlah varian butir/item
1² = varian total
Pengujian reliabilitas intrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan, menggunakan alat bantu software SPSS Versi 20. Untuk bisa menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai Alpha 0,6.
Menurut Sekaran (Priyatno, 2012, hlm.187) “reabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik”. Dapat
diketahui nilai Chonbach Alpha untuk valiabel iklan sebesar 0,828 dan variabel partisipasi sebesar 0,900. Karena nilai diatas 0,8 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian baik.
(32)
G.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ditempuh melalui tiga tahap yaitu :
1. Tahap persiapan yaitu dengan menyusun kisi-kisi instrumen. Dalam penyusunan kisi-kisi instrumen mencangkup penjabaran variabel dan penentuan butir pernyataan.
2. Tahap penjajakan yaitu dengan memulai observasi awal mengenai masalah yang dihadapi siswa kelas XI SMAN 2 Cimahi sebagai pemilih pemula melalui wawancara dan observasi langsung ke lapangan.
3. Tahap pengajuan izin penelitian, dengan membuat surat perizinan penelitian kepada instansi terkait sebagai berikut:
a. Langkah pertama penulis mengajukan surat izin penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung. b. Setelah memperoleh surat izin dari Ketua Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung dan di rekomendasikan kepada Pembantu Dekan 1 FPIPS UPI Bandung untuk memperoleh surat izin penelitian.
c. Kemudian direkomendasikan kepada Pembantu Rektor 1 UPI Bandung untuk memperoleh surat izin untuk dilanjutkan kepada Kepala Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Pelindungan Masyarakat Provinsi Jawa Barat.
d. Setelah mendapatkan surat izin rekomendasi dari Kepala Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Pelindungan Masyarakat Provinsi Jawa Barat diteruskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat lalu ke Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Cimahi.
e. Setelah mendapatkan izin dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Cimahi kemudian meminta izin kepada Kepala SMAN 2 Cimahi.
f. Setelah mendapatkan izin dari Kepala SMAN 2 Cimahi kemudian Kepala SMAN 2 Cimahi memberikan kuasa kepada guru mata
(33)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk membantu dalam pelaksanaan penelitian maka peneliti pun melakukan penelitian.
4. Tahap pelaksanaan pengumpulan data, yaitu dengan menyebar alat pengumpul berupa angket.
5. Mengelola dan menganalisis data hasil penelitian. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data melalui teknik-teknik statistika. 6. Membuat rangkuman, pembahasan dan membuat kesimpulan hasil penelitian.
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan baik didapat dari subjek maupun objek penelitian. Terdapat dua hal yang utama yang mempengaruhi kualitas data penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan valitidas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan, diantaranya:
1. Angket
Angket menurut Arikunto (1998, hlm.120). adalah “ sejumlah pertanyaan
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang ia ketahui ”. Tujuan dari angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang banyak dalam waktu relatif singkat, tenaga yang diperlukan sedikit dan responden dapat menjawabdengan bebas tanpa terpengaruh orang lain.
Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup yaitu memberikan kepada responden seperangkat opsi respons terdefinisi, yang mana dapat ia pilih dengan menggunakan angket tertutup ini akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.
2. Wawancara
Wawancara menurut Sugiyono (2012, hlm.188) yaitu :
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
(34)
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur sebagimana menurut Sugiyono ( 2012, hlm.191) yaitu:
Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
Tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti pada saat prapenelitian adapun yang menjadi narasumber wawancara adalah guru PPkn dan siswa kelas XI dan untuk memperoleh keterangan atau penjelasan yang tidak dimuat pada angket setelah penelitian berlangsung.
3. Observasi
Pengertian observasi menurut Arikunto (1998, hlm.234) yaitu “ kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek penelitian dan menggunkan seluruh alat
indera”.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi nonpartisipan terstruktur sebagaimana menurut Sugiyono (2012, hlm.197) observasi
nonpartisipan adalah “ peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas-aktivitas orang-orang yang diamati akan tetapi peneliti hanya sebagai pengamat
independen.”
Tujuan dari observasi tersturuktur dalam penelitian ini adalah untuk mengamati variabel dalam penelitian ini yaitu iklan politik dan partisipasi. Terlebih lagi observasi memudahkan peneliti untuk mengamati iklan politik yang akan dijadikan indikator dalam penelitian dan mengamati proses ketika siswa mengisi angket agar terjaga objektivitasnya.
(35)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti photo-photo dan gambar.
Tujuan dari studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk menginformasikan kepada orang tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan, serta segala perubahan hal yang terjadi.
5. Studi literatur
Studi kepustakaan atau studi literatur adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulan sejumlah buku-buku ataupun artikel-artikel baik dari koran, majalah, maupun dari internet yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Tujuan dari studi literatur dalam penelitian ini adalah sebagai usaha untuk mempelajari temuan ilmiah yang dimuat dalam bentuk tulisan, guna mendukung dan memperkuat argumet dari penelitian baru atau penelitian lanjutan yang sedang kita lakukan.
H. Analisis Data
Pengolahan data dalam suatu penelitian adalah penting sekali dan mutlak diperlukan. Pengolahan data ini harus dilakukan sebelum melakukan analisis data untuk keperluan pendeskripsian variabel dan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengolah data dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Kegiatan dalam analisis data adalah:
1. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan untuk menyeleksi data yang memadai untuk diolah. Tahap seleksi data adalah sebagai berikut:
1) Mengecek apakah inventori sudah terkumpul.
2) Mengecek apakah inventori yang telah terkumpul dijawab oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisian. Untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:
(36)
100
%
X
N
n
Dimana:n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta
3) Mengecek apakah semua inventori tidak ada yang rusak atau bagian yang hilang dan dapat diolah
2. Tabulasi Data
Tabulasi data merupakan langkah yang dilakukan untuk merekap semua yang diperoleh dari responden ke dalam sebuah tabel, kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan kebutuhan analisis selanjutnya. Jumlah angket yang terkumpul harus sesuai dengan jumlah angket yang disebarkan.
3. Analisis Data
Setelah seluruh data di rekap pada tabel, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik persentase untuk memperoleh gambaran umum mengenai masing-masing aspek dan indikator pada setiap variabel.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data pretest dan postets sikap siswa berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang digunakan adalah: : sampel berdistribusi normal. : sampel tidak berdistribusi normal.
(37)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, untuk analisis statistik peneliti menggunakan program SPSS versi 20 for windows. Uji normalitas dengan melihat dari hasil ukuran skewness dan kurtosis. Kriteria yang digunakan yaitu jika rasio skewness antara -2 sampai -2 maka distribusi data normal. Untuk kurtosis kriteria yang digunakan yaitu jika rasio kurtosis antara -2 sampai 2 maka berdistribusi normal. Sehingga jika hasilnya berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, namun jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka tidak dilakukan uji homogenitas melainkan dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik yaitu uji Korelasi Sparman.
5. Uji Korelasi
Uji korelasi adalah rumus statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas X (tayangan iklan politik di televisi) dengan variabel terikat Y (partisipasi siswa), sehingga diketahui seberapa besar hubungan variabel X terhadap variabel Y. Rumus korelasi product moment di pilih karena skala dalam penelitian ini adalah interval. Perhitungan dengan rumus korelasi product
moment yaitu :
}
)
(
}{
)
(
{
)
)(
(
2 2 2 2Y
Y
n
X
X
n
Y
X
XY
n
r
Keterangan:r = Koefisien korelasi yang di cari n = Jumlah responden
XY = Jumlah skor variabel x dan y yang dikalikan
X = Jumlah skor item
Y = Jurnlah skor total (seluruh item)
(38)
Y² = Jumlah skor variabel y yang dikuadratkan
Besarnya hubungan kedua variabel dapat diketahui berdasarkan skala Guilford (Sugiyono, 2012:257).
Tabel 3.3
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Indeks Hubungan Kriteria Korelasi
0 – 0,199 Sangat Rendah
0, 200 - 0, 399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat. Jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.
6. Uji Homogenitas
Uji homogenitas variansi dengan maksud untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang homogen. Adapun hipotesis yang diajukan adalah:
: =
(Populasi data skor pretest atau posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen)
:
(Populasi data skor pretest atau posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak homogen)
Untuk menguji homogenitas digunakan uji Levene dengan taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian adalah tolak jika nilai Sig < . Dengan
(39)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan data skor pretest atau posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varians yang homogen.
7. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Menguji perbedaan dua rata-rata pada data skor pretest dan posttest kedua kelompok siswa yang memperoleh perlakuan berupa tayangan video iklan politik dan siswa yang ditayangkan video iklan politik. Uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan syarat data berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis untuk data skor pretest dan posttest yang diajukan adalah:
: e = k
(Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pretest atau posttest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol).
: e k
(Terdapat perbedaan rata-rata skor pretest atau posttest anta kelas eksperimen dengan kelas kontrol).
Kriteria pengujian adalah tolak jika nilai Sig. < .
Adapun hipotesis untuk data skor posttest yang diajukan adalah:
: e = k
(Tingkat partisipasi siswa yang ditayangkan video iklan politik tidak berbeda dengan siswa yang tidak diberikan perlakuan berupa tayangan video iklan politik).
: e > k
(Tingkat partisipasi siswa yang ditayangkan video iklan politik berbeda dengan siswa yang tidak diberikan perlakuan berupa tayangan video iklan politik).
(40)
Untuk mengetahui besarnya peningkatan partisipasi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan analisis terhadap hasil pretest, posttest dan gain. Selanjutnya, rumus gain ternormalisasi rata-rata (average
normalized gain) oleh Hake (1999) dalam Nurjanah (2013: 88) sebagai berikut:
g =
Hasil perhitungan indeks gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kategori menurut Hake (1999) dalam Nurjanah (2013: 88) yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Gain (g)
Besarnya Gain (g) Interpretasi
g 0,7 Tinggi
0,3 g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Data yang diperoleh dari gain ternormalisasi, dihitung perbedaan rata-ratanya dengan tujuan untuk mengetahui gain kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau berbeda. Untuk mengetahui uji apa yang digunakan dalam menguji rata-ratanya, dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan bantuan program SPSS 20 for windows.
(41)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N.(2012) Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik :
Sejarah, perspektif, dan Pengembangan Riset. Yogyakarta : Pustaka
zaman
Affandi, I.(2011) Pendidikan Politik : Mengefektifkan Organisasi Pemuda,
Melaksanakan Politik Pancasila dan UUD 1945. Cimahi : Universitas
Pendidikan Indonesia
Alie, M. (2013) Pemasaran Politik Di Era Multi Partai. Jakarta: Expose (PT. Mizan Publika)
Arifin,A.(2011) Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi
dan Komunikasi Politik Indonesia.Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto,S. (1998) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta
Budiardjo,M. (2008) Dasar- dasar Ilmu politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Chusmeru. (2001) Komunikasi di Tengah Agenda Reformasi Sosial
Politik.Bandung : P.T. Alumni
Danial, A. (2009) Iklan Politik Tv: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde
baru. Yogyakarta : Lkis
Davis J.J. (2013) Penelitian Periklanan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Firmanzah.(2008) Marketing Politik : antara permasalahan dan realitas. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Hikmat M.M. (2011) Komunikasi politik Teori dan Praktik.Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Huntington S.P dan Nelson. (1990) Partisipasi Politik dinegara berkembang. Jakarta: Rineka Cipta
Kartono.K. (2009) Pendidikan Politik Sebagai Bagian Dari Pendidikan Orang
(42)
Intan Nur Aeni, 2014
Maksum, A. (2012) Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Muhtadi.S.A. (2008)Kampanye Politik. Bandung : Humaniora
Nursal, A. (2004) Political marketing: strategi memenangkan pemilu : sebuah
pendekatan baru kampanye pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Pahmi Sy. (2010) Politik Pencitraan. Jakarta : Gaung Persada Press (GP Press) Priyatno, D. (2012) Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS
20.Yogyakarta : C.V Andi Offset
Rakhmat, J. (2012) Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rush, M. dan Althoff.P. (1995) Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono.(2012) Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods).Bandung : Alfabeta
---. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surbakti, R. (2010) Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT Grasindo
Sukardi. (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Sutiyono, B. (2008) Iklan dan Politik : Menjaring Suara Dalam pemilihan
Umum. Jakarta : Adgoal.com
Venus, A. (2009) Manajemen Kampanye : Panduan Teoritis dan Praktis Dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Zainuddin dan Masyihuri.(2008) Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan
aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama
JURNAL :
Sirajuddin. (2011). Dampak Iklan Politik Melalui Media Massa terhadap Pengambilan Keputusan Wajib Pilih dalam Pemilihan Umum. Jurnal
(43)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Stimuli Ilmu Komunikasi, Universitas Haluoleo Kendari : ISSN. 2088-2742, Edisi II, Juli-Desember 2011
TESIS :
Nurjanah,E. (2013). Pengaruh Media Film Terhadap Motivasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tesis pada PKn UPI Bandung: Tidak diterbitkan
SKRIPSI :
Putri.S.A (2009). Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Membina melek politik Siswa.Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
Irawan.A.(2009). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala
Daerah Kota Tegal. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
Al-Islami. I.Y.(2014). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilukada
Sumedang. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
Anas.K. (2009). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Terhadap Iklan
Partai Politik Di Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta.
Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta : http://digilib.uinsuka.ac.id.
Rimbawan.BA. (2011). Pengaruh Televisi Lokal Dalam Membentuk Persepsi
Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik Daerah. Skripsi
Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan MAKALAH :
Purworini.D.”Serbuan Rayuan Iklan Politik : Antara Harapan Dan
Kenyataan”.Makalah pada Jurusan Ilmu Komunikasi
UniversitasMuhammadiyahSurakarta.[online].Tersedia:(http://publikasiil miah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2105/)[28 Febuari 2013]
(44)
Intan Nur Aeni, 2014
M. Rosit.” Melirik Potensi Pemilih Pemula pada Pemilu 2014 “ [online]
(http://news.liputan6.com/read/558286/melirik-potensi-pemilih-pemula-pada-pemilu-2014)
[online] “Pemilih pemula” tersedia di (http://www.kpujakarta.go.id/vie
w/download_data/download/ )[ 26 febuari 2013]
[online] ”Daftar Dana Awal Kampanye Parpol” tersedia di (http://nusantaranews.wordpress.com/2009/03/10/)[8 januari 2014]
[online] ”Dana Iklan, Perolehan Suara dan Korupsi” tersedia di ( http://politik.kompasiana.com/2013/05/24/korelasi-dana iklan)[ 26 febuari 2013]
[online] “Konsultan Politik di Indonesia Seperti Konsultan Pemasaran” tersedia
di (www. pikiran_rakyat.com/ node/278523) [11 Mei 2014]
[online] “Kisah Para 'Kesatria Jedi' Prabowo” tersedia di
(http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/078525202/Kisah-Para-Ksatria-Jedi-Prabowo-Subianto) [11 Mei 2014]
[online] “LSI Denny JA akui konsultan Golkar di Pemilu 2014” tersedia di
(www. merdeka.com/ lsi_denny_ja_akui_konsultan golkar di memilu _2014) [11 Mei 2014]
[online] “Konsultan politik SMRC nyaleg di Hanura” tersedia di
(www.antaranews.com/berita/368755) [11Mei 2014]
[online] “PPP Rekrut Konsultan Jokowi” tersedia di (binapersatuan.com) [11
Mei 2014]
[online] “Surat Kesepakatan Bersama Bawaslu, KPU, KPI, dan KIP, tentang
Kepatuhan Ketentuan Pelaksanaan Kampanye Melalui Media Penyiaran”
tersedia di (http://www.kpi.go.id/) [11 Mei 2014]
[online] “ KPI : 4 ParpolLanggar Spot Iklan di Televisi” tersedia di
(http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/03/18/132915/2529128/156 2/kpi-4-parpol-langgar-spot-iklan-politik-di-tv?) [11 Mei 2014]
(45)
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[online] “ Sejarah SMAN 2 Cimahi ” tersedia di
(http://sprengketdc.blogdetik.com/2010/03/22/sejarah-sman-2-cimahi) [04 Juni 2014]
[online] “Selamat Datang di SMAN 2 Cimahi” tersedia
(http://smandaci.sch.id/html/profil.php) [04 juni 2014]
[online] “Disahkan KPU, Ini Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014” tersedia
di (http://nasional.kompas.com/read/2014/05/09/23/) [26 Juni 2014]
[online] ” Ini Tiga Partai yang Dipilih Pemilih Muda” tersedia di
(http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/04/04/2050208) [26 Juni 2014]
Dokumen :
Undang-Undang Republik Indonesia no. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Undang- Undang Republik Indonesia no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(1)
71
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui besarnya peningkatan partisipasi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan analisis terhadap hasil pretest, posttest dan gain. Selanjutnya, rumus gain ternormalisasi rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (1999) dalam Nurjanah (2013: 88) sebagai berikut:
g =
Hasil perhitungan indeks gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kategori menurut Hake (1999) dalam Nurjanah (2013: 88) yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Gain (g)
Besarnya Gain (g) Interpretasi
g 0,7 Tinggi
0,3 g < 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Data yang diperoleh dari gain ternormalisasi, dihitung perbedaan rata-ratanya dengan tujuan untuk mengetahui gain kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol apakah sama atau berbeda. Untuk mengetahui uji apa yang digunakan dalam menguji rata-ratanya, dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan bantuan program SPSS 20 for windows.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, N.(2012) Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik : Sejarah, perspektif, dan Pengembangan Riset. Yogyakarta : Pustaka zaman
Affandi, I.(2011) Pendidikan Politik : Mengefektifkan Organisasi Pemuda, Melaksanakan Politik Pancasila dan UUD 1945. Cimahi : Universitas Pendidikan Indonesia
Alie, M. (2013) Pemasaran Politik Di Era Multi Partai. Jakarta: Expose (PT. Mizan Publika)
Arifin,A.(2011) Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia.Yogyakarta: Graha Ilmu
Arikunto,S. (1998) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta
Budiardjo,M. (2008) Dasar- dasar Ilmu politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Chusmeru. (2001) Komunikasi di Tengah Agenda Reformasi Sosial Politik.Bandung : P.T. Alumni
Danial, A. (2009) Iklan Politik Tv: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde baru. Yogyakarta : Lkis
Davis J.J. (2013) Penelitian Periklanan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Firmanzah.(2008) Marketing Politik : antara permasalahan dan realitas. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Hikmat M.M. (2011) Komunikasi politik Teori dan Praktik.Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Huntington S.P dan Nelson. (1990) Partisipasi Politik dinegara berkembang. Jakarta: Rineka Cipta
Kartono.K. (2009) Pendidikan Politik Sebagai Bagian Dari Pendidikan Orang dewasa. Bandung: CV.Mandar Maju
(3)
110
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maksum, A. (2012) Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Muhtadi.S.A. (2008)Kampanye Politik. Bandung : Humaniora
Nursal, A. (2004) Political marketing: strategi memenangkan pemilu : sebuah pendekatan baru kampanye pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Pahmi Sy. (2010) Politik Pencitraan. Jakarta : Gaung Persada Press (GP Press) Priyatno, D. (2012) Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS
20.Yogyakarta : C.V Andi Offset
Rakhmat, J. (2012) Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Rush, M. dan Althoff.P. (1995) Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono.(2012) Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods).Bandung : Alfabeta
---. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surbakti, R. (2010) Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT Grasindo
Sukardi. (2009) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Sutiyono, B. (2008) Iklan dan Politik : Menjaring Suara Dalam pemilihan
Umum. Jakarta : Adgoal.com
Venus, A. (2009) Manajemen Kampanye : Panduan Teoritis dan Praktis Dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Zainuddin dan Masyihuri.(2008) Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama
JURNAL :
Sirajuddin. (2011). Dampak Iklan Politik Melalui Media Massa terhadap Pengambilan Keputusan Wajib Pilih dalam Pemilihan Umum. Jurnal
(4)
Stimuli Ilmu Komunikasi, Universitas Haluoleo Kendari : ISSN. 2088-2742, Edisi II, Juli-Desember 2011
TESIS :
Nurjanah,E. (2013). Pengaruh Media Film Terhadap Motivasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tesis pada PKn UPI Bandung: Tidak diterbitkan
SKRIPSI :
Putri.S.A (2009). Peranan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membina melek politik Siswa.Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
Irawan.A.(2009). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Tegal. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
Al-Islami. I.Y.(2014). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilukada Sumedang. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan Anas.K. (2009). Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Sikap Terhadap Iklan
Partai Politik Di Desa Banguntapan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta : http://digilib.uinsuka.ac.id.
Rimbawan.BA. (2011). Pengaruh Televisi Lokal Dalam Membentuk Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik Daerah. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan
MAKALAH :
Purworini.D.”Serbuan Rayuan Iklan Politik : Antara Harapan Dan Kenyataan”.Makalah pada Jurusan Ilmu Komunikasi UniversitasMuhammadiyahSurakarta.[online].Tersedia:(http://publikasiil miah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/2105/)[28 Febuari 2013]
(5)
112
Intan Nur Aeni, 2014
Pengaruh Tayangan Iklan Politik Di Televisi Terhadap Partisipasi Siswa Sebagai Pemilih Pemula Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
M. Rosit.” Melirik Potensi Pemilih Pemula pada Pemilu 2014 “ [online] (http://news.liputan6.com/read/558286/melirik-potensi-pemilih-pemula-pada-pemilu-2014)
[online] “Pemilih pemula” tersedia di (http://www.kpujakarta.go.id/vie w/download_data/download/ )[ 26 febuari 2013]
[online] ”Daftar Dana Awal Kampanye Parpol” tersedia di (http://nusantaranews.wordpress.com/2009/03/10/)[8 januari 2014]
[online] ”Dana Iklan, Perolehan Suara dan Korupsi” tersedia di (
http://politik.kompasiana.com/2013/05/24/korelasi-dana iklan)[ 26 febuari 2013]
[online] “Konsultan Politik di Indonesia Seperti Konsultan Pemasaran” tersedia
di (www. pikiran_rakyat.com/ node/278523) [11 Mei 2014]
[online] “Kisah Para 'Kesatria Jedi' Prabowo” tersedia di
(http://www.tempo.co/read/news/2013/10/28/078525202/Kisah-Para-Ksatria-Jedi-Prabowo-Subianto) [11 Mei 2014]
[online] “LSI Denny JA akui konsultan Golkar di Pemilu 2014” tersedia di
(www. merdeka.com/ lsi_denny_ja_akui_konsultan golkar di memilu _2014) [11 Mei 2014]
[online] “Konsultan politik SMRC nyaleg di Hanura” tersedia di
(www.antaranews.com/berita/368755) [11Mei 2014]
[online] “PPP Rekrut Konsultan Jokowi” tersedia di (binapersatuan.com) [11
Mei 2014]
[online] “Surat Kesepakatan Bersama Bawaslu, KPU, KPI, dan KIP, tentang
Kepatuhan Ketentuan Pelaksanaan Kampanye Melalui Media Penyiaran”
tersedia di (http://www.kpi.go.id/) [11 Mei 2014]
[online] “ KPI : 4 ParpolLanggar Spot Iklan di Televisi” tersedia di
(http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/03/18/132915/2529128/156 2/kpi-4-parpol-langgar-spot-iklan-politik-di-tv?) [11 Mei 2014]
(6)
[online] “ Sejarah SMAN 2 Cimahi ” tersedia di
(http://sprengketdc.blogdetik.com/2010/03/22/sejarah-sman-2-cimahi) [04 Juni 2014]
[online] “Selamat Datang di SMAN 2 Cimahi” tersedia
(http://smandaci.sch.id/html/profil.php) [04 juni 2014]
[online] “Disahkan KPU, Ini Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014” tersedia
di (http://nasional.kompas.com/read/2014/05/09/23/) [26 Juni 2014]
[online] ” Ini Tiga Partai yang Dipilih Pemilih Muda” tersedia di
(http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/04/04/2050208) [26
Juni 2014] Dokumen :
Undang-Undang Republik Indonesia no. 10 tahun 2008 tentang Pemilu Undang- Undang Republik Indonesia no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia