UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT: NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh

ASEP NOERDIANSYAH NIM. 0903578

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

Oleh

Asep Noerdiansyah

Sebuah Skripsi yang Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Asep Noerdiansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hambanya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjunan alam, Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa Tentang Koperasi Melalui Model Cooperative Learning NHT (Numbered-Head-Together)di SD (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis) telah selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dan disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Skripsi ini dapat terwujud tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih bagi semua yang telah membantu berupa materil dan spiritual, semoga mendapat pahala dari Allah SWT yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, Amin.

Ciamis, Juni 2013

Penulis


(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.H.Cece Rakhmat, M.Pd Selaku Direktur UPI Tasikmalaya.

2. Bapak Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., Selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

3. Bapak Drs. Rustono W.S, M.Pd Selaku Ketua Prodi SI PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.

4. Bapak Syarip Hidayat, S.Pd., MA., M.Pd., selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, dorongan dan motivasinya kepada penulis untuk dapat menyelelesaikan skripsi ini

5. Bapak H. Drs. Nana Ganda, SH, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan dan penuh kesabaran membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini, sehingga penulis bisa menyelesaikannya skripsi ini.

6. Bapak Asep Nurjaman, selaku Kepala SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yang telah memberikan izin dalam usaha pengumpulan data dan sekaligus pengolahannya.


(5)

10. Teman-temanku seperjuangan yang telah bersama menempuh pendidikan di UPI Kampus Tasikmalaya yang selalu memberikan semangat, baik dalam suka dan duka.


(6)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT

(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi belajar siswa, dan kurang bervariasi guru dalam menggunakan model dalam pembelajaran. Penelitian ini difokuskan terhadap

penelaahan tentang kemampuan guru dalam menyusun perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dan pemahaman belajar siswa dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT. Maka rumusan masalah pada penelitian ini : 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT ? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT ? 3) Bagaimana pemahaman belajar siswa tentang koperasi koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT. Penelitian dilaksanakan dengan setting lokasi di SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, subjek penelitian adalah guru kelas dan siswa Kelas IV yang berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh peneliti, dengan cara melakukan penelitian tindakan yang langsung dilaksanakan di kelas. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Berdasarkan analisis dan refleksi yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan tipe cooprative learning tipe NHT. Bila dibandingkan antara kemampuan awal dengan setelah melakukan tindakan menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai pemahaman siswa di siklus I memperoleh nilai rata-rata 67, dan di siklus II


(7)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT UNDERSTANDING OF COOPERATION THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NHT

(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) IN SD ABSTRACT

The research was motivated by the low achievement of students in the learning process of social studies conducted in the fourth grade Elementary School District 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis . This is due to the lack of student motivation, teacher and less variable in the model of learning. This study focused on a study of the ability of the teacher in preparing lesson plans, teaching practices, student activities and student understanding using the model of cooperative learning NHT type. The formulation of the problem in this study: 1) How can social studies lesson plans to improve students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 2) How does the implementation of social studies learning to enhance students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 3) How do students' understanding of cooperatives cooperatives through cooperative learning models NHT type. Research carried out by setting the location in Elementary School District 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis , is the subject of research and the classroom teacher Class IV students representing 10 people consisting of 5 men and 5 women. The method used in the study was Classroom Action Research (CAR) using a model of Kemmis and Mc.Taggart conducted in two cycles and each one consists of the planning, implementation, observation and reflection. Classroom Action Research Methods, which is a form of reflective research conducted by the researchers, by means of direct actions carried out research in the classroom. The goal is to improve the quality of learning, especially in learning social studies in elementary school. Based on the analysis and reflection carried out in two cycles by using a type of learning cooprative NHT type. When compared between the initial capability after taking action to show an increase. It can be seen from the students' understanding in the first cycle to obtain an average value of 67, and in the second cycle to obtain an average of 86. Thus the application of the type of cooperative learning in the learning NHT type of Social Sciences can enhance students' understanding. Keywords: Cooperative Learning Model Type NHT, Cooperative


(8)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 8

2. Model Cooverative Learning Tipe NHT ... 11 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Cooverative Learning


(9)

D. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Model Penelitian ... 28

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 29

C. Variabel Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Kriteria Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Rekomendasi ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data personil Guru SD Negeri 2 Raksabaya Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 37 4.2 Kemampuan Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dalam

Pembelajaran IPS ... 38 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP

Siklus 1 ... 45 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran Siklus 1 ... 46 4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus 1 ... 47 4.6 Hasil Belajar Siswa dalam Siklus 1 ... 48 4.7 Refleksi tindakan Siklus 1 ... 49 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP

Siklus II ... 54 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran Siklus II ... 55 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 56 4.11 Hasil Belajar Siswa dalam Siklus II ... 57


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 64 4.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 64 4.3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus 1 dan Siklus II ... 65


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 73

2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 78

3 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 79

4 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 80

5 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 81

6 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 82

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 83

8 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 88

9 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89

10 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 90

11 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 91

12 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 93

13 Lembar Hasil LKS Siswa Siklus I dan Siklus II ... 94

14 Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 95

15 Dokumentasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ... 96

16 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Siklus I ... 98

17 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 106

18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 111

19 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan dan Akrtivitas Siswa Siklus II ... 115


(14)

Pembelajaran Siklus II ... 123

21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 128

22 SK Penetapan Judul dan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 132

23 Surat Permohon Izin Penelitian ... 133

24 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbangpol dan Linmas ... 134

25 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 135


(15)

(16)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu diperlukan suatu upaya melalui pendidikan. Sasaran pendidikan secara nasional ditetapkan dalam UU RI No.20 tahun 2003 dalam pasal 3. (2003:56)

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggunmg jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional maka Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan bertugas melaksanakan pendidikan agar dapat menghasilkan siswa yang mampu membangun bangsa di kemudian hari. Pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar mengacu pada kurikulum yang berlaku di SD untuk tahun ajaran 2012/2013 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa di SD, yaitu mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Sasaran pembelajaran IPS menurut KTSP (Depdiknas, 2006 : 376 ) adalah :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dalam kehidupan


(17)

yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan, kemampuan untuk memecahkan masalah kehidupan, memiliki nilai sosial dan kemanusiaan serta mampu berkomunikasi untuk dapat berkompetisi dalam masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan global (internasional). Sehingga siswa yang mampu memecahkan masalah kehidupan dan berkompetisi di tingkat lokal sampai internasional. Oleh karena itu memerlukan upaya dari guru selaku pendidik agar peserta didiknya berkemampuan sesuai dengan tuntutan kurikulum agar dapat hidup layak dan berkompetisi di masyarakat di lingkungannya.

Namun hasil pengamatan di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, dalam pembelajaran IPS terdapat beberapa masalah yang dialami siswa, di mana siswa mengalami kesulitan seperti kurangnya komunikasi dan kurangnya kerjasama di antara teman sekelas dalam membahas suatu materi, apabila guru menugaskan siswa melakukan diskusi atau kerja kelompok. Sahingga proses pembelajaran yang dicapai kurang maksimal. Salah satu faktor penyebab tidak optimalnya pembelajaran tersebut, siswa cenderung menunjukkan prilaku-prilaku yang

tidak mendukung pada keberhasilan pembelajaran. Kurangnya

tanggungjawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru menunjukkan pola pembelajaran yang selama ini diterapkan tidak sesuai dengan karakteristik siswa pada usia sekolah dasar. Padahal diketahui bahwa pada masa ini anak berada pada taraf pengembangan mental kearah dewasa dengan melakukan kerjasama dengan teman-temannya. Oleh karena itu, sepantasnyalah guru dapat memahami pola pendekatan atau pendekatan apa yang benar-benar cocok sesuai dengan kondisi siswa yang sedang berinteraksi dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan kenyataan kondisi siswa kelas IV di SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis tersebut, maka perlu adanya perbaikan pembelajaran. Salah satu alternatif yang perlu dikaji tindak, yaitu model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together). Model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together)


(18)

45). Dengan demikian setiap siswa dalam kelompok mempunyai nomor sendiri. Adapun maksud ditandainya dengan nomor di kepala, agar guru dapat mengetahui siswa yang tidak aktif. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang tidak aktif menjadi aktif atau terampil berbicara.

Salah satu materi yang harus dikuasai siswa di kelas IV adalah koperasi (Ragam, 2006: 46). Menurut Kurikulum 2006 (KTSP, 2006: 110) standar kompetensi mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknomolgi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi dan kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk membahas materi koperasi maka diperlukan tipe model pembelajaran yang tepat, yaitu “tipe model cooperative learning NHT (Numbered-Head-Together)”(Ragam, 1982: 45), karena memahami materi koperasi perlu dipecahkan bersama dalam suatu kelompok dan disetiap kelompok siswa diberi tanda dengan nomor di kepala. Hal ini membantu menandai siswa yang aktif dan tidak aktif. Siswa yang tidak aktif dibimbing agar dapat bekerjasama. Sehingga mereka dapat memahami materi yang telah disampaikan.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa tentang

Koperasi melalui model pembelajaran Cooperative Learning NHT (Numbered-Head-Together)“ (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis).


(19)

dalam setiap materi pelajaran sehingga siswa dapat berkembang potensi akademik secara optimal sesuai dengan kompetensi yang telah diterapkan. Namun pada kenyataannya guru sering dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut proses pembelajaran yang menjadi factor utama dari rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil identifikasi masalah dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yang menunjukan:

a. Rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata tes.

b. Siswa kurang termotivasi dalam mata pelajaran IPS. c. Siswa kurang senang dengan mata pelajaran IPS.

Dari beberapa masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah yang penting dan harus segera dipecahkan oleh peneliti sekaligus menunjukan pokok permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, masih rendah terhadap materi pokok koperasi pada mata pelajaran IPS, sehingga peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran melalui tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pelajaran dan memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah serta hasil mengamati awal meneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang menjadi prioritas masalah adalah perlunya mengelola pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT untuk mengefektifkan pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dapat memenuhi standar yang ditetapkan KTSP, yaitu mampu mengoptimalkan


(20)

pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum peneliti: Bagaimana pembelajaran IPS tentang koperasi dengan penerapan cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya?

Secara khusus rumusan masalah penelitian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

2. Bagaimana proses pelaksanakan pembelajaran IPS yang efektip untuk meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS

tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memperoleh gambaran


(21)

model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya.

3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS tentang

koperasi melalui pendekatan cooperative learning tipe NHT di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Manfaat Secara Teori

Menurut Nuril (1997: 34) manfaat secara teoritis dari kegiatan penelitian ini adalah “dapat mengembangkan ilmu pendidikan tentang penggunaan model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together), dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, pada pembelajaran IPS mengenai koperasi di Sekolah Dasar.” Tipe pembelajaran dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan pendekatan cooperative learning pada tingkatan kelas dan mata pelajaran yang lainnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman secara langsung kepada guru kelas untuk memecahkan permasalahan pembelajaran secara terencana dan sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPS mengenai koperasi melalui cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di Sekolah Dasar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya .

a. Bagi Guru

Memberikan solusi alternatif pemilihan pendekatan pembelajaran IPS yang dapat mengembangkan kualitas pembelajaran ke arah yang lebih baik.


(22)

Dapat meningkatkan kualitas belajar menjadi lebih aktif sehingga hasil belajar menjadi lebih optimal

c. Manfaat Lembaga PGSD

Mamfaat secara kelembagaan dari penelitian ini adalah

mengembangkan fungsi kelembagaan PGSD sebagai lembaga pendidikan dan sebagai lembaga penelitian pendidikan dan pengajaran, dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Model Cooperative Learning Tipe NHT, Langkah-Langkah Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe NHT, Teori Pemahaman, Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran, Materi Pembelajaran koperasi, Media Pembelajaran, Kerangka Berpikir, Anggapan Dasar, Hipotesis Tindakan


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model penelitian yang dilakukan penulis menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto et.al. (2010:58) mengemukakan bahwa: “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya”. Pada intinya PTK terfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi dikelas. Ditetapkan PTK merupakan upaya kolaborasi antara guru, peneliti, dan siswa guna mengadakan perubahan dan perbaikan pada proses pembelajaran.

PTK mempunyai banyak model sehingga peneliti dapat memiliki salah satu model yang sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam pemilihan model tidak ada pertimbangan baku dan peneliti dapat memilih salah satu model yang sesuai dengan tingkat kemampuan. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa, seorang peneliti dapat menggunakan lebih dari satu model. Peneliti melakukan hal ini dalam rangka membandingkan antara model yang satu dengan model yang lain dan mencari model mana yang paling efisien dengan hasil paling efektif.

Adapun model PTK yang dipilih adalah model Kemmis dan Mc Taggart dengan didasarkan pada pertimbangan bahwa model ini cukup sederhana, sehingga mudah dipahami untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran. Selain itu, model Kemmis dan Mc Taggart merupakan jenis model PTK yang paling banyak dikenal. Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian PTK ini berbentuk siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus tergantung dari tingkat keberhasilan dari target (siswa) yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih dari satu pertemuan.


(24)

terdiri dari 2 siklus., dengan tahapan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :

RencanaUmum Refleksi 1

Pembelajaran 1 dan Observasi 1

Perbaikan Rencana Refleksi 2

Pembelajaran 2 dan Observasi 2

Keputusan

Gambar 1 : Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Model Kemmis & MC. Taggart, 2003: 34)


(25)

b. Siswa

Yang menjadi subjek penelitian kedua, yaitu siswa kelas IV berjumlah 10 orang yang terdiri dari laki-laki berjumlah 5 orang siswa dan perempuan berjumlah 5 orang siswa. Adapun latar belakang kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya secara umum memiliki katagori baik, sedang dan kurang dalam pembelajaran IPS tentang koperasi.

2. Lokasi Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang akan dilakukan dalam pembelajaran IPS di kelas IV adalah SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari 7 ruangan, 1 kantor dan 6 ruangan kelas.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan untuk pemecahan permasalahan yang diteliti, terdiri dari:

1. Variabel Input

Yaitu kemampuan awal guru dan siswa dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT (Numbered-Head-Together), sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Variabel proses

Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT (Numbered-Head-Together), topik Koperasi termasuk didalamnya upaya bimbingan guru dalam mempasilitasi peningkatan waktu belajar efektif, keterampilan sosial, dan penguasaan konsep siswa.

3. Variabel output

Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam meencanakan dan mengelola proses pembelajaran IPS topik “Koperasi” dengan


(26)

belajar efektif, keterampilan sosial, dan hasil belajar penguasaan konsep siswa.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian ditempuh langkah-langkah umum kegiatan penelitian seperti dibawah ini.

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan observasi dan identifikasi masalah seperti berikut ini.

a. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan guru dalam

mengajarkan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

b. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan siswa dalam

memahami IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

c. Melakukan kegiatan orientasi terhadap program dan pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

d. Menentukan fasilitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian


(27)

sesuai jadwal mata pelajaran hari Rabu 2 (dua) jam pelajaran. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April.

b. Penetapan Bentuk Perencanaan Pembelajaran.

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sekanario pembelajaran IPS tentang materi koperasi untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui model cooperative learning tipe NHT di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian.

Instrument penelitian yang disusun yaitu berupa lembar penilaian observasi untuk mengamati perencanaan pembelajaran IPS, lembar penilaian observasi untuk mengamati pelaksanaan kegiatan guru dan siswa pada pembelajaran IPS, membuat lembar penilaian proses pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian akhir pembelajaran dan lembar penilaian rekapitulasi penggabungan dari penilaian proses dan penilaian akhir sebagai hasil dalam pemahaman siswa terhadap materi koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT .

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan. Kegiatan ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran. Penelitian dilakukan pada 17 April 2013 dan 24 April 2013 yang terdiri dari dua siklus yakni pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan penelitian menggunakan model cooperative learning tipe NHT disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa.


(28)

Refleksi dilakukan dengan cara kolaboratif, yaitu mendiskusikan mengenai berbagai masalah yang terjadi pada tindakan pembelajaran tiap siklus. Hal yang direfleksi adalah perencanaan pembelajaran yang dirumuskan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan pemahaman siswa hasil dari belajar siswa. Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menyusun langkah- langkah pengumpulan data. Hal itu sesuai dengan pendapat (Kasbolah, 1998: 91), bahwa observasi adalah upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan terhadap:

1. Teknik observasi

Teknik observasi yang digunakan, yaitu lembaran perencanaan, pelaksanaan pembelajaran.

Teknik observasi adalah suatu alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku guru dan siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, presensi dalam simulasi dasn penggunaan alat peraga, (Sudjana: 1990 : 84).

Hasil observasi merupakan data faktual yang dicatat secara cermat dan sistematis oleh observer yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Teknik Tertulis


(29)

tersebut. Hal ini sesuai dengan nilai KKM IPS Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yaitu 70.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tahap evaluasi/ refleksi dari setiap siklus, hal ini dilakukan untuk memperoleh alternatif pemecahan pada rencana siklus berikutnya. Analisis data dilakukan dengan cara kolaborasi antara penulis dan guru kelas. Refleksi pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan sampai pelaksanan tindakan ketiga. Analisis pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi diungkap pada setiap siklus pembelajaran. Analisis data yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Kategorisasi data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini disusun menjadi tiga kategori data untuk memudahkan analisis yaitu: perencanaan pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, dan tes hasil belajar.

2. Validasi data

Agar data yang diperoleh valid atau sahih dilakukan teknik triangulasi yaitu dengan melakukan beberapa tindakan antara lain:

a Menggunakan cara bervariasi untuk memperoleh data yang sama,

misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis dan lisan. b Menggali data yang sama dari sumber yang berbeda.

c Melakukan pengecekan ulang dari data yang telah terkumpul untuk kelengkapannya.

d Melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang terkumpul.

e Mempertimbangkan pendapat ahli dan teman sejawat, guna pengecekan


(30)

Data yang telah disusun, diinterpretasikan berdasarkan teori atau aturan yang telah disepakati antara peneliti dan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sebagai acuan dalam melakukan tindakan selanjutnya.

G. Kriteria Keberhasilan

Menurut Sugiyono (1991: 125-130) indikator keberhasilan dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning type NHT adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Kinerja Guru dalam perencanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70%

b. Kinerja Guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70% 2. Siswa

a. Kinerja siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70%.

b. Kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran IPS dikatakan berhasil kalau mencapai rata-rata 70%. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai yang dicapai siswa dalam tes tertulis.


(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada BAB IV, diperoleh temuan data bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas IV SDN 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis melalui model Cooperative Learning Tipe NHT, dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS mengenai koperasi. Proses kemampuan siswa tersebut dapat ditingkatkan samapai siklus II, melalui upaya yang didasarkan pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Upaya tindakannya sebagai berikut: 1. Perencanaan yang efektif merupakan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk rencana pembelajaran. Salah satu ciri yang dapat dijadikan pedoman keberhasilan dalam pembelajaran tentang koperasi melalui penerapan model cooperative learning tipe NHT, dalam rencana

pembelajaran adalah rumusan langkah-langkah pembelajaran

mengelompokan siswa, penomoran pada setiap anggota kelompok, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama melalui diskusi kelompok untuk menyatukan pendapat agar siswa dapat menjawab pertanyaan, dengan memanggil salah satu nomor tertentu. Adapun secara rinci langkah-langkah perencanaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan Kabupaten / kota dan provinsi

b. Kompetensi Dasar

2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

c. Indikator

1. Menjelaskan pengertian koperasi.


(32)

d. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui buku pelajaran, siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi dengan tepat.

2. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menyebutkan tujuan dan manfaat koperasi dengan benar

3. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menerapkan kegiatan koperasi di lingkungan sekolah dengan tepat.

e. Materi Ajar (Materi Pokok) Koperasi dan Kesejateraan Rakyat

f. Model pembelajaran Pembelajaran a. Cooperative Learning Tipe NHT

b. Pengamatan

c. Diskusi

d. Tanya Jawab

g. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±5 menit)

a. Memberikan ucapan salam kepada siswa, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin oleh ketua kelas

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Melaksanakan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab tentang koperasi.


(33)

2. Kegiatan Inti (±20 menit)

Eksplorasi

a. Melakukan tanya jawab perihal pengetahuan siswa tentang koperasi b. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi

c. Memberikan penjelasan secara singkat yang berkenaan dengan tugas mengerjakan LKS secara berkelompok dengan menggunakan model cooperative learning Tipe NHT.

Elaborasi

a. Membentuk kelompok-kelompok kecil serta memberikan penomeran

pada setiap siswa

b. Menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi

d. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

e. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat melakukan diskusi

f. Memberikan kesempatan kepada siwa untuk berpikir bersama-sama dan menyatukan pendapatnya

g. Memotivasi siswa agar menjawab pertanyaan guru

Konfirmasi

d. Memanggil salah satu nomor siswa

e. Memberikan pertanyaan pada siswa yang dipanggil nomornya

f. Laporan hasil kerja masing-masing kelompok

g. Tiap kelompok menanggapi pendapat kelompok lain

h. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

i. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dianggap sulit.


(34)

pelajaran.

c. Memberikan tes evaluasi

d. Memberikan pekerjaan rumah

h. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial PT Erlangga Kelas IV Hal. 99

2. Buku Undang-undang Dasar 1945

3. Buku tentang Koperasi pada pasal 3,4 UU No. 5 Tahun 1992

4. Gambar Lambang Koperasi

i. Penilaian Tertulis

Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian Kinerja/Perbuatan

Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan disikusi Portofolio

Pemahaman siswa terhadap pentingnya koperasi

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui model Cooperative Learning Tipe NHT,

guru lebih berperan sebagai fasilitator, proses pembelajaran sebagaian besar tergantung pada aktivitas siswa dalam melakukan eksplorasi materi pelajaran. Adapun secara rinci langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan awal pembelajaran, yaitu


(35)

c. Menjelaskan secara singkat tentang penggunaan LKS. d. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk LKS;

e. Menuliskan nama-nama alat yang dijadikan sebagai alat peraga; f. Menjawab pertanyaan guru tentang konsep pembelajaran;

g. Mengamati kejadian dari hasil belajar; menuliskan hasil belajar dan hasil perkiraannya pada LKS; melakukan tanya jawab dalam kelompok; mengeluarkan pendapat berdasarkan hasil belajar; melaporkan hasil belajar.

h. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS dan menyimpulkan hasil

belajar.

i. Guru membimbing siswa membuat catatan singkat.

3. Kegiatan akhir meliputi.

a. memberikan evaluasi (postes), dengan maksud untuk mengetahui kemampuan siswa setelah pembelajaran.

b. Kemudian guru memberikan tindak lanjut pembelajaran dengan

tugas/pekerjaan rumah.

Melalui penelitian tindakan kelas, aktivitas guru dalam mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran berhasil ditingkatkan, hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil observasi aktivitas guru aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang meningkat.

4. Sebagai implikasi dari peningkatan proses pembelajaran dengan

menggunakan model Cooperative Learning Tipe NHT, selama tindakan penelitian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Raksabaya Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan yang cukup signifikan yang ditunjukkan oleh hasil observasi terhadap hasil evaluasi siswa yang dilakukan setiap akhir tindakan penelitian, yang masing-masing memberikan hasil nilai rata-rata belajar pada siklus I mencapai rata-rata 67 dan pada siklus II mencapai rata-rata 86.\


(36)

menyampaikan beberapa rekomendasi, sebagai berikut: 1. Untuk Guru.

Yang terlibat langsung dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah, untuk lebih bertindak secara proposional dalam melaksanakan tugasnya selaku pengajar dan pendidik, dengan lebih meningkatkan, baik dalam penyusunan perencanaan, pelaksanakan pembelajaran yang tepat dengan materi dan tahap perkembangan kognitif siswa, serta melakukan inovasi dan strategi dalam pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar. Adapun penggunaan model cooperative learning tipe NHT dalam pembelajaran perlu dijadikan alternatif meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Untuk Lembaga Pendidikan.

Kepala Sekolah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap inovasi yang ada di sekolahnya, sedangkan untuk inovasi yang lebih luas menjadi tugas dan tanggung jawab dinas pendidikan, agar lebih memberikan dukungan dan mempermudah dalam mempasilitasi kebutuhan pembelajaran. 3. Untuk Peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini cukup terbatas, hanya meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan model Cooperative Leraning tipe NHT Untuk itu masih terbuka kesempatan bagi para peneliti lain untuk lebih mengembangkan tipe pembelajaran tipe ini dengan pembahasan yang berbeda.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Depdikbud, (1997). Pedoman Peneliti an Karya Ilmiah, Jakarta: Persada Djahiri. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hilda, Karli dan Yuliaritiningsih Margaretha Sri, (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-Model Pembelajaran 2, Bandung: Bina Media Informasi.

Kasbolah. (1998). Model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Nuril Huda, (1997) Model pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Ruskandi. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Rusyana. (2003), Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk Kelas V, Jakarta: Erlangga Sapriya., Sundawa, Dadang, Siti, Masitoh, Iim. (2006). Bahan Belajar Mandiri:

Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI. Sudjana. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Sugiyono. (1991), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Program Pasca Sarjana dan FPIPS UPI dan PT. Remaja Rosdakarya

Sumantri. M dan Permana. J (1996/1999), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.

Sumaatmadja.(1980). Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Syamsudin. (2002).Gaya Mengajar yang MenyenangkanSiswa.Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Tim Dosen PGSD. (2007). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.


(1)

3. Menunjukkan berbagai jenis barang yang diperjualbelikan dalam koperasi

d. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui buku pelajaran, siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi dengan tepat.

2. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menyebutkan tujuan dan manfaat koperasi dengan benar

3. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menerapkan kegiatan koperasi di lingkungan sekolah dengan tepat.

e. Materi Ajar (Materi Pokok)

Koperasi dan Kesejateraan Rakyat f. Model pembelajaran Pembelajaran

a. Cooperative Learning Tipe NHT

b. Pengamatan c. Diskusi d. Tanya Jawab

g. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±5 menit)

a. Memberikan ucapan salam kepada siswa, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin oleh ketua kelas

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Melaksanakan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab tentang koperasi.

1. Apakah di lingkungan tempat tinggalmu terdapat koperasi? 2. Kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam koperasi?

Motivasi

a. Mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk siap mengikuti pelajaran

b. Menyampaikan informasi tentang tujuan, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang akan dilaksanakan.


(2)

c. Membentuk kelompok untuk melakukan diskusi

2. Kegiatan Inti (±20 menit)

Eksplorasi

a. Melakukan tanya jawab perihal pengetahuan siswa tentang koperasi b. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi

c. Memberikan penjelasan secara singkat yang berkenaan dengan tugas mengerjakan LKS secara berkelompok dengan menggunakan model cooperative learning Tipe NHT.

Elaborasi

a. Membentuk kelompok-kelompok kecil serta memberikan penomeran pada setiap siswa

b. Menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi d. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

e. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat melakukan diskusi f. Memberikan kesempatan kepada siwa untuk berpikir bersama-sama dan

menyatukan pendapatnya

g. Memotivasi siswa agar menjawab pertanyaan guru

Konfirmasi

d. Memanggil salah satu nomor siswa

e. Memberikan pertanyaan pada siswa yang dipanggil nomornya f. Laporan hasil kerja masing-masing kelompok

g. Tiap kelompok menanggapi pendapat kelompok lain h. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

i. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dianggap sulit.

3. Kegiatan Akhir (±10 menit)


(3)

tentang kesulitan siswa dalam pembelajaran

b. Guru dan siswa bersama-sama membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.

c. Memberikan tes evaluasi d. Memberikan pekerjaan rumah h. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial PT Erlangga Kelas IV Hal. 99 2. Buku Undang-undang Dasar 1945

3. Buku tentang Koperasi pada pasal 3,4 UU No. 5 Tahun 1992 4. Gambar Lambang Koperasi

i. Penilaian Tertulis

Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian Kinerja/Perbuatan

Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan disikusi Portofolio

Pemahaman siswa terhadap pentingnya koperasi

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui model Cooperative Learning Tipe NHT, guru lebih berperan sebagai fasilitator, proses pembelajaran sebagaian besar tergantung pada aktivitas siswa dalam melakukan eksplorasi materi pelajaran. Adapun secara rinci langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan awal pembelajaran, yaitu

a. Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada pokok materi pembelajaran tentang koperasi. b. Melaksanakan pretes dengan maksud untuk mengetahui kemampuan

siswa terhadap pembelajaran yang akan diberikan dan sebagai alat ukur dalam keberhasilan pembelajaran.

2. Pada pembelajaran inti, yaitu

a. Melakukan pembagian kelompok yang disesuaikan dengan model pembelajaran Cooperative Learning type NHT.


(4)

b. Membagikan LKS sesuai dengan banyaknya kelompok, c. Menjelaskan secara singkat tentang penggunaan LKS. d. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk LKS;

e. Menuliskan nama-nama alat yang dijadikan sebagai alat peraga; f. Menjawab pertanyaan guru tentang konsep pembelajaran;

g. Mengamati kejadian dari hasil belajar; menuliskan hasil belajar dan hasil perkiraannya pada LKS; melakukan tanya jawab dalam kelompok; mengeluarkan pendapat berdasarkan hasil belajar; melaporkan hasil belajar.

h. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS dan menyimpulkan hasil belajar.

i. Guru membimbing siswa membuat catatan singkat. 3. Kegiatan akhir meliputi.

a. memberikan evaluasi (postes), dengan maksud untuk mengetahui kemampuan siswa setelah pembelajaran.

b. Kemudian guru memberikan tindak lanjut pembelajaran dengan tugas/pekerjaan rumah.

Melalui penelitian tindakan kelas, aktivitas guru dalam mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran berhasil ditingkatkan, hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil observasi aktivitas guru aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang meningkat.

4. Sebagai implikasi dari peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe NHT, selama tindakan penelitian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Raksabaya Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan yang cukup signifikan yang ditunjukkan oleh hasil observasi terhadap hasil evaluasi siswa yang dilakukan setiap akhir tindakan penelitian, yang masing-masing memberikan hasil nilai rata-rata belajar pada siklus I mencapai rata-rata 67 dan pada siklus II mencapai rata-rata 86.\


(5)

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat menyampaikan beberapa rekomendasi, sebagai berikut:

1. Untuk Guru.

Yang terlibat langsung dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah, untuk lebih bertindak secara proposional dalam melaksanakan tugasnya selaku pengajar dan pendidik, dengan lebih meningkatkan, baik dalam penyusunan perencanaan, pelaksanakan pembelajaran yang tepat dengan materi dan tahap perkembangan kognitif siswa, serta melakukan inovasi dan strategi dalam pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar. Adapun penggunaan model cooperative learning tipe NHT dalam pembelajaran perlu dijadikan alternatif meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Untuk Lembaga Pendidikan.

Kepala Sekolah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap inovasi yang ada di sekolahnya, sedangkan untuk inovasi yang lebih luas menjadi tugas dan tanggung jawab dinas pendidikan, agar lebih memberikan dukungan dan mempermudah dalam mempasilitasi kebutuhan pembelajaran. 3. Untuk Peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini cukup terbatas, hanya meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan model Cooperative Leraning tipe NHT Untuk itu masih terbuka kesempatan bagi para peneliti lain untuk lebih mengembangkan tipe pembelajaran tipe ini dengan pembahasan yang berbeda.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud, (1997). Pedoman Peneliti an Karya Ilmiah, Jakarta: Persada

Djahiri. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hilda, Karli dan Yuliaritiningsih Margaretha Sri, (2002). Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-Model Pembelajaran 2, Bandung:

Bina Media Informasi.

Kasbolah. (1998). Model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Nuril Huda, (1997) Model pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Ruskandi. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Rusyana. (2003), Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk Kelas V, Jakarta: Erlangga

Sapriya., Sundawa, Dadang, Siti, Masitoh, Iim. (2006). Bahan Belajar Mandiri:

Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI.

Sudjana. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Sugiyono. (1991), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Program Pasca Sarjana dan FPIPS UPI dan PT. Remaja Rosdakarya

Sumantri. M dan Permana. J (1996/1999), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.

Sumaatmadja.(1980). Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Syamsudin. (2002).Gaya Mengajar yang MenyenangkanSiswa.Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Tim Dosen PGSD. (2007). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.