PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pulokulon Grobogan Tahun 2011/2012.
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA
SISWA KELAS IV SDN 2 PULOKULON GROBOGAN TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: SITI LESTARI
A.510080090
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
(3)
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA
SISWA KELAS IV SDN 2 PULOKULON GROBOGAN TAHUN 2011/2012
Siti Lestari, A 510080090, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 81 halaman. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar Matematika melalui metode pembelajaran berbasis Joyful Learning. Jenis penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD N 2 Pulokulon, Grobogan yang berjumlah 31 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan bilangan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan indikator pencapaian motivasi. Indikator pencapaian motivasi pada siklus akhir yaitu siklus II yaitu: 1) Siswa yang mempunyai keinginan untuk berhasil 87,09 %, 2) Siswa yang mempunyai dorongan dalam belajar 45,16%, 3) Siswa yang mempunyai harapan dan cita-cita masa depan 100 %, 4) siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran 100% 5) Siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar 90,32%, 6) Siswa yang senang belajar Matematika 83,87%, 7) Siswa yang memperhatikan penjelasan guru 96,77%, 8) Siswa yang mengerjakan soal dengan baik 100%, 9) Siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika 96,77%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis Joyful Learning dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar.
(4)
A. PENDAHULUAN
Motivasi merupakan peranan penting dalam proses belajar mengajar baik guru maupun siswa. Dalam pembelajaran matematika, motivasi belajar siswa masih tergolong masih rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang, kegiatan belajar kurang menarik karena siswa cenderung pasif dan jarang mengajukan pertanyaan. Permasalahan lain yang sering muncul adalah penggunaan metode pembelajaran oleh guru kurang tepat. Guru kurang bervariasi dalam mengajarkan pelajaran matematika di sekolah.
Pada umumnya metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode pembelajaran konvensional, seperti halnya yang dilakukan oleh guru SDN 2 Pulokulon. Dalam metode pembelajaran konvensional guru hanya ceramah. Dengan kondisi yang seperti ini maka banyak waktu yang terbuang sia-sia, sedangkan materi yang ingin disampaikan guru tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis joyful learning. Metode pembelajaran berbasis joyful learning merupakan metode yang sangat baik di gunakan untuk melibatkan siswa dalam mempelajari materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitan tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pulokulon, Grobogan Tahun 2011/2012”
B. Motivasi Belajar 1. Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata ”motif” yang dapat diartikan sebagai kegiatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di interprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa
(5)
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
2. Belajar
Menurut Mc. Donald (Oemar Hamalik, 2011) “Belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Menurut Slameto (2003: 2) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
3. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran. Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa.
Indikator dari motivasi menurut Hamzah B. Uno (2006: 31) yaitu sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
(6)
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik”.
C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaiamana tindakan yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Tempat Dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Pulokulon. b. Waktu penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan dari tahap persiapan sampai tahap penyelesaian dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Mei 2012. 3. Subjek Peneltian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Pulokulon yang terdiri 31 siswa.
4. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah 1) dialog awal, 2) perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi dan monitoring, 5) refleksi, 6) evaluasi, dan 7) penyimpulan.
5. Jenis Data Dan Sumber Data a. Jenis data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif .
b. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan teman sejawat/ kolabolator.
(7)
6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.
7. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berupa observasi dan tes.
8. Validitas Instrumen Dan Validitas Data a. Validitas instrumen
Validitas instrumen merupakan ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan suatu instrumen. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes. Oleh karena itu, uji validitas yang akan digunakan adalah uji validitas isi.
b. Validitas data
Dalam penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.
9. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan analisis interaktiif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
10.Indikator Keberhasilan
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah 1) peningkatan motivasi belajar mencapai ketuntasan minimal 75% dan 2) kemampuan siswa memahami konsep matematika dalam kegiatan sehari-hari telah mencapai ketuntasan minimal 75%.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Tempat Penelitian
Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SDN 2 Pulokulon. Lokasi SDN 2 Pulokulon terletak di dusun Butuh, Pulokulon, kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
(8)
2. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu untuk memperoleh fakta di lapangan sekaligus menentukan fokus penelitian atau indikator pencapaian dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui sejauhmana motivasi siswa dalam pelajaran Matematika. Sebanyak 15 siswa atau 48,38% siswa yang mempunyai keinginan untuk berhasil, 8 siswa atau 25,80% siswa yang memiliki dorongan dalam belajar, 25 siswa atau 80,64% siswa yang memiliki harapan dan cita-cita masa depan, 15 siswa atau 48,38% siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran, 15 siswa atau 48,38% siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar, 17 siswa atau 54,83% siswa yang senang belajar Matematika. Secara keseluruhan sebanyak 25 siswa atau 80,64% siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan soal dengan baik, akan tetapi hasil belajar siswa masih rendah karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan guru, selain itu antusias siswa terhadap pelajaran Matematika juga masih rendah, yaitu hanya 8 siswa atau 25,80% siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika.
Setelah diadakan tes evaluasi hasil belajar yang diperoleh siswa belum maksimal untuk mencapai KKM. Berdasarkan tabel nilai siswa pada pra siklus maka dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 7 siswa atau 22,58% dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 24 siswa atau 77,42%.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
a. Siklus I
1) Perencanaan tindakan
Peneliti mengawali penelitian dengan melaksanakan perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan menyusun RPP, persiapan media pembelajaran, dan penyusunan instrumen penelitian.
(9)
2) Pelaksanaan tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan berpenyebut sama yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Februari 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Februari 2012 di ruang kelas IV SDN 2 Pulokulon.
3) Observasi atau pengamatan
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tindakan siklus I ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning belum maksimal.
4) Refleksi
Pembelajaran Matematika dengan metode pembelajaran berbasis
joyful learning pada siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Hal itu disebabkan karena beberapa hal:
a) Guru belum dapat menguasai pembelajaran dengan baik karena b) Masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian harus dilanjutkan ke siklus II dengan lebih meningkatkan kegiatan dan proses pembelajaran secara maksimal.
b. Siklus II
1) Perencanaan tindakan
Dalam pelaksanaan siklus ke-II peneliti mengawali penelitian dengan melaksanakan perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan menyusun RPP, persiapan media pembelajaran, dan penyusunan instrumen penelitian.
(10)
2) Pelaksanaan tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II proses pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan dengan metode pembelajaran berbasis joyful learning dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jum’at, 02 Maret 2012 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, 03 Maret 2012 di ruang kelas IV SDN 2 Pulokulon.
3) Observasi
Berdasarkan hasil observasi pada tindakan kelas siklus II ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran Matematika dengan metode pembelajaran berbasis joyful learning
mengalami kenaikan. Seluruh siswa telah aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran berlangsung secara optimal. Kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan menarik. Materi dapat dipahami siswa dan siswa menjadi antusias dan termotivasi belajar Matematika.
4) Refleksi
Setelah melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan pembelajaran pada siklus I, baik dari aspek siswa maupun guru pada siklus ke II telah mendapatkan hasil yang signifikan. Hasil belajar siswa telah menunjukkan hasil yang memuaskan yaitu 87,5 % siswa mendapatkan nilai ≥75. Selain itu, antusias dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika juga meningkat. Sehingga tindakan kelas siklus II berhenti, karena pada siklus II proses penelitian telah mencapai indikator yang telah diharapkan.
4. Hasil Penelitian a. Hasil Observasi
1) Siklus I
Pada siklus I peneliti mengambil sampel sejumlah 31 siswa yang hadir pada pertemuan kedua. Hasil observasi siswa diperoleh beberapa keterangan atau gambaran dari sejumlah 31 siswa, siswa
(11)
yang mempunyai keinginan berhasil sebanyak 21 siswa atau 67,74%, siswa yang mempunyai dorongan dalam belajar sebanyak 11 siswa atau 35,48%, siswa yang mempunyai harapan dan cita-cita masa depan sebanyak 29 siswa atau 93,54%, siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran sebanyak 23 siswa atau 74,19%, siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar sebanyak 25 siswa atau 80,64%, siswa yang senang belajar Matematika sebanyak 23 siswa atau 74,19%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 27 siswa atau 87,09%, siswa yang mengerjakan soal dengan baik sebanyak 28 siswa atau 90,32%, dan siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika sebanyak 12 siswa atau 38,70%.
2) Siklus II
Pada siklus II peneliti mengambil sampel sejumlah 31 siswa yang hadir pada pertemuan kedua. Hasil observasi siswa diperoleh beberapa keterangan atau gambaran dari sejumlah 31 siswa, siswa yang mempunyai keinginan berhasil sebanyak 27 siswa atau 87,09 %, siswa yang mempunyai dorongan dalam belajar sebanyak 14 siswa atau 45,16 %, siswa yang mempunyai harapan dan cita-cita masa depan sebanyak 31 siswa atau 100%, siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran sebanyak 31 siswa atau 100%, siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar sebanyak 28 siswa atau 90,32%, siswa yang senang belajar Matematika sebanyak 26 siswa atau 83,87%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 30 siswa atau 96,77%, siswa yang mengerjakan soal dengan baik sebanyak 31 siswa atau 100%, dan siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika sebanyak 30 siswa atau 96,77%.
(12)
Grafik 2.1
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
b. Hasil belajar siswa
1) Hasil belajar siswa siklus I
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus I maka dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 21 siswa atau 67,74% naik 45,16% dari nilai pra siklus dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 10 siswa atau 32,25%. Dan hasil belajar dari tiap pertemuan mengalami peningkatan. Dari pertemuan I menunjukkan nilai rata-rata 73,87 kemudian setelah dilaksanakan pertemuan yang kedua juga terjadi peningkatan menjadi 81,93. Sehingga rata-rata hasil belajar pada siklus I ini adalah 75. Dan disimpulkan bahwa pada siklus I ini terjadi peningkatan hasil belajar Matematika meskipun belum maksimal. 2) Hasil belajar siswa siklus II
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus II maka dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 27 siswa atau 87,09% naik 19.35% dari nilai siklus I dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 4 siswa atau 12,90%. Dan hasil 0
20 40 60 80 100 120
Pra siklus Siklus I Siklus II
siswa yang berkeinginan untuk berhasil
siswa yang memiliki dorongan dalam belajar
siswa yang memiliki harapan dan cita-cita masa depan
siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran
siswa yang nyaman dengan lingkungan belajar
siswa yang senang belajar matematika
(13)
belajar dari tiap pertemuan mengalami peningkatan. Dari pertemuan pertama menunjukkan nilai rata-rata 83,70 kemudian setelah dilaksanakan pertemuan yang kedua terjadi peningkatan menjadi 84,19. Namun rata-rata hasil belajar pada siklus II ini adalah 85,08, sehingga rata-rata pada siklus II terjadi peningkatan dibandingkan rata-rata pada siklus I. Dan disimpulkan bahwa pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar Matematika.
Grafik 2.2
Rekapitulasi Tingkat Nilai Hasil Belajar Siswa 5. Pembahasan Hasil Penelitian
Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning dengan menggunakan media benda nyata. Hal ini senada dengan pendapat Heruman yang menyatakan bahwa dalam matematika, setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. (Heruman, 2007 : 2).
Selain didukung dari pendapat para ahli di atas, juga dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Sri Wahyuni (2011) berjudul ”Peningkatan motivasi belajar matematika melalui metode pembelajaran berbasis Joyful Learning” menyimpulkan bahwa dengan mengggunakan
metode Joyful Learning dalam belajar mengajar matematika maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Dari penelitian ini sangat relevan
0 100
Pra
Siklus Siklus I Siklus II 22.58
67.74 87.09
Tingkat Prosentase Hasil
Belajar
Tingkat Prosentase Hasil Belajar
(14)
dengan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang, yaitu ditinjau dari subyek penelitian (Siswa kelas IV SD) dan metode pembelajaran yang digunakan (metode pembelajaran berbasis joyful learning ).
Dari teori dan penelitian di atas dapat menjadi acuan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN 2 pulokulon.
E. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus yang berkelanjutan secara singkat dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar Matematika melalui penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning
F. Implikasi
Penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 2 Pulokulon pada mata pelajaran Matematika.
G. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah hendaknya menganjurkan perbaikan dan peningkatan pembelajaran melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya perlu mengadakan perubahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyana. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dimyanti & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Karso. 2005. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Kustini. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Number Sense. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)
Margaret. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Miles, M. B. 1992. Analisis Data Kualitatif. Bandung: UIP
Moleong, Lexy, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursiyatiningsih. 2010. Penerapan Strategi Aktif Tipe Time Quiz Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kreativitas Belajar. Skripsi. Surakarta UMS ( Tidak Dipublikasikan)
Nugraha, yoga ivan. 2011. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode pr actice-rehearseal pairs dengan media chart. Skripsi. Surakarta UMS (tidak dipublikasikan)
Purwiyastuti. 2009. Penerapan Variasi Model Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Ha sil Belajar Matematika. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)
(16)
Rofi perdana putri. 2010. Penerapan Strategi STAD Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Surakarta UMS ( Tidak Dipublikasikan)
Rubiyanto R. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.
Sadirman. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaipul. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA Samino, Marsudi, S. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: UMS.
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sukardi, 2006. Penelitian Kualitatif – Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.
Tita R & udin S. 1996. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Wahyuni, Sri. 2011. Peningkatan motivasi belajar matematika melalui metode pembelajaran berbasis joyful learning. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)
(1)
67,74%, siswa yang mempunyai dorongan dalam belajar sebanyak 11 siswa atau 35,48%, siswa yang mempunyai harapan dan cita-cita masa depan sebanyak 29 siswa atau 93,54%, siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran sebanyak 23 siswa atau 74,19%, siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar sebanyak 25 siswa atau 80,64%, siswa yang senang belajar Matematika sebanyak 23 siswa atau 74,19%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 27 siswa atau 87,09%, siswa yang mengerjakan soal dengan baik sebanyak 28 siswa atau 90,32%, dan siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika sebanyak 12 siswa atau 38,70%.
2) Siklus II
Pada siklus II peneliti mengambil sampel sejumlah 31 siswa yang hadir pada pertemuan kedua. Hasil observasi siswa diperoleh beberapa keterangan atau gambaran dari sejumlah 31 siswa, siswa yang mempunyai keinginan berhasil sebanyak 27 siswa atau 87,09 %, siswa yang mempunyai dorongan dalam belajar sebanyak 14 siswa atau 45,16 %, siswa yang mempunyai harapan dan cita-cita masa depan sebanyak 31 siswa atau 100%, siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran sebanyak 31 siswa atau 100%, siswa yang merasa nyaman dengan lingkungan belajar sebanyak 28 siswa atau 90,32%, siswa yang senang belajar Matematika sebanyak 26 siswa atau 83,87%, siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebanyak 30 siswa atau 96,77%, siswa yang mengerjakan soal dengan baik sebanyak 31 siswa atau 100%, dan siswa yang antusias dengan pelajaran Matematika sebanyak 30 siswa atau 96,77%.
(2)
Grafik 2.1
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
b. Hasil belajar siswa
1) Hasil belajar siswa siklus I
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus I maka dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 21 siswa atau 67,74% naik 45,16% dari nilai pra siklus dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 10 siswa atau 32,25%. Dan hasil belajar dari tiap pertemuan mengalami peningkatan. Dari pertemuan I menunjukkan nilai rata-rata 73,87 kemudian setelah dilaksanakan pertemuan yang kedua juga terjadi peningkatan menjadi 81,93. Sehingga rata-rata hasil belajar pada siklus I ini adalah 75. Dan disimpulkan bahwa pada siklus I ini terjadi peningkatan hasil belajar Matematika meskipun belum maksimal. 2) Hasil belajar siswa siklus II
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus II maka dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 27 siswa atau 87,09% naik 19.35% dari nilai siklus I dan siswa yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 4 siswa atau 12,90%. Dan hasil
0 20 40 60 80 100 120
Pra siklus Siklus I Siklus II
siswa yang berkeinginan untuk berhasil
siswa yang memiliki dorongan dalam belajar siswa yang memiliki harapan dan cita-cita masa depan siswa yang tertarik dengan kegiatan pembelajaran siswa yang nyaman dengan lingkungan belajar
siswa yang senang belajar matematika
(3)
pertemuan pertama menunjukkan nilai rata-rata 83,70 kemudian setelah dilaksanakan pertemuan yang kedua terjadi peningkatan menjadi 84,19. Namun rata-rata hasil belajar pada siklus II ini adalah 85,08, sehingga rata-rata pada siklus II terjadi peningkatan dibandingkan rata-rata pada siklus I. Dan disimpulkan bahwa pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar Matematika.
Grafik 2.2
Rekapitulasi Tingkat Nilai Hasil Belajar Siswa 5. Pembahasan Hasil Penelitian
Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning dengan menggunakan media benda nyata. Hal ini senada dengan pendapat Heruman yang menyatakan bahwa dalam matematika, setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. (Heruman, 2007 : 2).
Selain didukung dari pendapat para ahli di atas, juga dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Sri Wahyuni (2011) berjudul
”Peningkatan motivasi belajar matematika melalui metode pembelajaran
berbasis Joyful Learning” menyimpulkan bahwa dengan mengggunakan
metode Joyful Learning dalam belajar mengajar matematika maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Dari penelitian ini sangat relevan
0 100
Pra
Siklus Siklus I Siklus II 22.58
67.74 87.09
Tingkat Prosentase Hasil
Belajar
Tingkat Prosentase Hasil Belajar
(4)
dengan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang, yaitu ditinjau dari subyek penelitian (Siswa kelas IV SD) dan metode pembelajaran yang digunakan (metode pembelajaran berbasis joyful learning ).
Dari teori dan penelitian di atas dapat menjadi acuan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas IV SDN 2 pulokulon.
E. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus yang berkelanjutan secara singkat dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar Matematika melalui penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning
F. Implikasi
Penerapan metode pembelajaran berbasis joyful learning terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV SD N 2 Pulokulon pada mata pelajaran Matematika.
G. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah hendaknya menganjurkan perbaikan dan peningkatan pembelajaran melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis joyful learning.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya perlu mengadakan perubahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi.
(5)
Abdurrahman, Mulyana. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dimyanti & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Karso. 2005. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Kustini. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Number Sense. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)
Margaret. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Miles, M. B. 1992. Analisis Data Kualitatif. Bandung: UIP
Moleong, Lexy, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursiyatiningsih. 2010. Penerapan Strategi Aktif Tipe Time Quiz Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kreativitas Belajar. Skripsi. Surakarta UMS ( Tidak Dipublikasikan)
Nugraha, yoga ivan. 2011. Upaya peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode pr actice-rehearseal pairs dengan media chart. Skripsi. Surakarta UMS (tidak dipublikasikan)
Purwiyastuti. 2009. Penerapan Variasi Model Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Ha sil Belajar Matematika. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)
(6)
Rofi perdana putri. 2010. Penerapan Strategi STAD Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Skripsi. Surakarta UMS ( Tidak Dipublikasikan)
Rubiyanto R. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP UMS.
Sadirman. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sagala, Syaipul. 2006. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA Samino, Marsudi, S. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: UMS.
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sukardi, 2006. Penelitian Kualitatif – Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.
Tita R & udin S. 1996. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Wahyuni, Sri. 2011. Peningkatan motivasi belajar matematika melalui metode pembelajaran berbasis joyful learning. Skripsi. Surakarta UMS (Tidak Dipublikasikan)