SDN 6 CISONTROL PENDIKAR

(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila; keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilainilai budaya bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa (Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025). Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2015, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.”

Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Undang-Undang Republik


(2)

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional --UUSPN).

Dengan demikian, RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga “merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan.

Berdasarkan alur pikir pembangunan karakter bangsa, pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara koheren dengan beberapa strategi lain. Strategi tersebut mencakup, yaitu sosialisasi/penyadaran, pemberdayaan, pembudayaan dan kerjasama seluruh komponen bangsa. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri (Buku Induk Pembangunan Karakter, 2010). Sehingga satuan pendidikan adalah komponen


(3)

penting dalam pembangunan karakter yang berjalan secara sistemik dan integratif bersama dengan komponen lainnya.

Berdasarkan latar belakang di atas SDN 6 Cisontrol berusaha menginflementasikan pendidikan karakter melalui integrasi dalam mata pelajaran , integrasi mata pelajaran mulok, dan integrasi dalam kegiatan pengembangan diri.

B. Tujuan, Fungsi Pendidikan karakterTujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan antara lain untuk :

1. Mengembangkan potensi kalbu/ nurani,/ afektif pesrta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki njlai- nilai budaya dan karakter bangsa.

2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai- nilai menyeluruh dan tradisi budaya bangsa yang religius.

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik. 4. Mengembangkan kemampuan peserta didik.

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah  Fungsi Pendidikan Karakter

Selain memiliki tujuan, pendidikan karakter berfungsi sebagai berikut : 1. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

berperilaku baik;

2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;

3. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. C. Nilai- nilai Pembentukan Karakter

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, SDN 6 Cisontrol berupaya dalam pengelolaan pembelajaran mengintegrasikan nilai- nilai pendidikan budaya karakter bangsa


(4)

ke dalam setiap mata pelajaran, mata pelajaran molok, dan ke dalam kegiatan pengembangan diri.

Nilai – nilai pendidikan budaya karakter bangsa tersebut diantaranya adalah : Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sisial, Tanggung jawab.

Dengan nilai- nilai pendidikan budaya karakter bangsa tersebut di atas, diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan dalam mengembangkan pendidikan karakter yang pada akhirnya membuat warga SDN 6 Cisontrol, menjadi manusia harapan bangsa yang berbudi luhur, dan berakhlak mulia.

BAB II

PROFIL SEKOLAH A. Identitas Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol yang berada di dusun Mandalagiri, Desa CisontrolKecamatan Rancah.Lokasi SDN 6 Cisontrol berada di lingkungan pemukiman penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani, jauh dari kebisingan kota. Sekolah berdiri tahun 1977, berdiri di lahan 1400 m²,Tanatersebut terdiri dari halaman belakang dan halaman depan, tanah tersebut biasa digunakan untuk beraktivitas seluruh siswa setiap hari, seperti : senam, upacara, olahraga.

Penyelenggaraan pendidikan didanai oleh BOS dan Subsidi dari orang tua siswa. Iklim belajar di sekolah cukup baik, dapat ditunjukkan dengan prestasi yang diraih dalam kegiatan lomba di tngkat gugus ataupaun tingkat kecamatan Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol merupakan sekolah yang terakreditasi, yaitu pada tahun 2008 dengan peringkat terakreditasi B.

Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol sebenarnya sudah mengembangkan dan melaksanakan nilai- nilai pembentukan karakter melalui program opersional. Hal ini merupakan prakondisi karakter di Sekolah Dasar


(5)

Negeri 6 Cisontrol yang selanjutnya akan diperkuat dengan menerapkan 18 nilai karakter bangsa.

B. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Sekolah SDN 6 Cisontrol memiliki tenaga pendidik sebanyak 9 orang. Terdiri dari 3 orang laki- laki dan 6 orang perempuan, dengan kualifikasi pendidikan S1 4 orang dan DII 5 orang. Tenaga pendidik tersebut belum semuanya berstatus Pegawai negeri, 3 orang diantaranya masih berstatus sebagai sukarelawan.atau honorer.Tenaga pendidik yang 9 orang memiliki tugas sebagai berikut ; 1 orang sebagai kepala sekolah, 2 orang sebagai guru bidang, yaitu guru PAI dan guru Penjas, yang 6 orang sebagai guru kelas,dari 9 orang baru 3 orang yang sudah memiliki sertifikasi sebagai guru profesional.

Dengan keberadaan tenaga pendidik seperti di atas diharapkan dapat dijadikan sebagai pendukung untuk melaksanakan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

( Tabel 2.1 ) Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidika di SDN 6 Cisontrol N

o Nama / Tgl.lahir NIP/ NUPTK Pangkat/ Gol/ Ruang Pendidi kan Ter akhir TMT PNS Tugas Menga jar TMT di Sekola h ini Sertifi kasi

1 Murkilah SP.d13-06-1953 195306131974031003 IV b S I 01-03-1974 B.SundIV- VI 08-10-2009 Sudah

2 Carlam,S.Pd04-05-1963 196305041983051006 IV a S I 01-05-1983 V 01-09-1994

Sudah 3 Abdul Fatah 01-03-1955 195503011981091001 IV a D 2 01-09-1981 I-VIP A I 01-04-1985 Sudah 4 Rosih,S.Pd.SD09-05-1966 196605091992122001 III d S 1 01-12-1992 VI

01-07-1995 Belum 5 Titi Murtiah 14-06-1967 196706142005012004 II c D 2 01-01-2005 I 01-12-2008 Belum


(6)

6 Mughni,S.Pd 28-09-1983 198309282011011002 III a S 1 01-01-2011 P J O K I-VI

01-01-2011 Belum 7 Siti Fatimah13-09-1975 - D II - III

O1-11-2004 Belum 8 Titin Sriwantini

18-06-1977

- D II - IV 01-11-2004 Belum 9 Dewi Widiawati

14-03-1985

_ D II _ II 01-01-2005 Bel Belum

C. Peserta Didik

SDN 6 Cisontrol memiliki peserta didik sebanyak 99 orang terdiri dari 75 orang siswa laki- laki dan 61 orang siswa perempuan.Siswa sebanyak itu terbagi ke dalam 6 rombongan belajar, kelas 1 sebanyak 27 orang,kelas II sebanyak 20 orang, kelas III sebanyak 19 orang, kelas IV sebanyak 23 orang, Kelas V sebanyak 28 orang ,dan Kelas VI sebanyak 19 orang.

Seluruh siswa SDN 6 Cisontrol secara keseluruhan dalam prakondisi telah terbiasa melakukan kegiatan- kegiatan yang bernilai karakter bangsa,tetapi belum seluruh nilai- nilai pendidikan karakter bangsa dapat diterapkan secara optimal seperti; disiplin, jujur, religi, bekerjasama, peduli lingkungan, Demokrasi, kerja keras,dilaksanakan hanya pada waktu- waktu tertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini

Tabel 2.2 Keadaan Peserta didik SDN 6 Cisontrol

D.

Sarana Prasarana

No Kelas Rombel L P Jumlah

1 I 1 7 6 13

2 II 1 7 9 16

3 III 1 7 6 13

4 IV 1 7 8 15

5 V 1 12 10 22

6 VI 1 8 12 20


(7)

Sarana prasarana yang terdapat di SDN 6 Cisontrol sudah memadai dan menunjang untuk mengembangkan pendidikan karakter bagi siswa dan guru .Sarana Prasarana tersebut diantaranya;

Ruang kelas ada 6 ruang; ruang guru dan kepala sekolah 1 ruang.Untuk ruang UKS ada , tetapi masih bergabung dengan ruang guru. Ruang Perpustakaan ada, MCK ada 1 ruang terdiri dari WC guru dan siswa.

Media Pembelajaran Cukup memadai. Diantaranya; media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA; Mat, IPS, PKn;SBK,Bahasa. Media tersebut berupa gambar dan media tiga dimensi.Selain tersebut di atas SDN 6 Cisontrol memiliki sejumlah buku perpustakaan 200 judul, itu merupakan salah satu faktor pendukung bagi pengembangan pendidikan karakter.

E. Visi , Misi, dan Tujuan Sekolah a. Visi

Menjadikan lembaga yang berdisiplin tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa,beriman dan bertaqwa serta peka terhadap perubahan yang siap berkarya nyata dalam prestasi,tangguh dalam berprilaku.

b. Misi

Dengan semangat kebersamaan SD Negeri 6 Cisontrol mampu mewujudkan peserta didik yang berbicara ke tingkat yang lebih tinggi dalam prestasi,kualitas,serta bertaqwa dan berkepribadian yang tangguh.

 Melaksanakan nilai yang bernapas religius/ keagamaan.  Meningkatkan keimanan/ ketaqwaan terhadap Allah SWT.  Menerapkan nilai- nilai karakter agar berakhlak mulia.  Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif,bersih, asri,

nyaman, dan menyenangkan.

 Menciptakan suasana pembelajaran yang PAIKEM  Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar


(8)

 Mengembangkan minat, bakat peserta didik agar unggul dalam prestasi

 Mengembangkan kemampuan peserta didik melalui penerapan ilimu pengetahuan dan seni.

c. Tujuan Sekolah

 Memiliki rasa keimanan / ketqwaan terhadap Allah SWT  Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, asri, nyaman dan

damai.

 Memiliki sikap disiplin, kreatif, dan bertanggung jawab.  Memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi untuk

mempersiapkan ke sekolah lanjutan.  Menjalin kerjasama dengan warga sekolah

 Memanfaatkan pasilitas dalam proses pembelajaran

 Menciptakan siwa berprestasi dan unggul dalam seluruh kegiatan  Menghasilkan lulusan dengan prestasi yang memuasak

BAB III

PROSEDUR PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER Langkah- langkah dalam pengembangan kurikulum dan mengintegrasikan pendidikan karakter maka dilakukan dalam bentuk :

A. Sosialisasi

Untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa, instansi terkait melakukan sosialisasi sebanyak empat kali, diantaranya :

1. Sosialisasi tingkat kabupaten dalam acara penataran Karakter Building disampai oleh para pejabat dari Disdik kabupaten Ciamis,dan oleh Bapak Prof.DR.H. Dedi Mulyasana,M.Pd.

2. Sosialisasi tingkat kecamatan, disampaikan oleh para pengawas UPTD Pendidikan kecamatan Rancah.

3. Sosialisasi tingkat gugus, dalam pembinaan terpadu, disampaikan oleh para pengawas UPTD Pendidikan Kecamatan Rancah.

4. Sosialisasi tingkat sekolah, disampaikan oleh pengawas wilayah 4 Rancah.


(9)

Tujuan sosialisasi ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang konsep pendidikan karakter. Materi sosialisasi antara lain tentang kebijakan Kemdiknas ,konsep pendidikan karakter dan budaya serta bagaimana mengimplementasikan pendidikan karakter ke dalam KTSP.

Sosialisasi dilanjutkan di lingkungan SDN 6 Cisontrol sendiri dan komite sekolah serta orang tua. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi di antara pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di lingkungan SDN 6 Cisontrol.

B. Pengembangan Dokumen Kurikulum

Penngembangan kurikulum diawali dengan melakukan analisis konteks dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pada SDN 6 Cisontrol, terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan karakter. Hasil analisis kontek ini akan digunakan untuk menyusun dokumen I dan dokumen II kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter.

Berdasarkan analisis konteks ditetapkan nilai-nilai yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yaitu religius, jujur, bersih dan nyaman, disipilin serta senyum sapa salam, sopan, santun (5S). Nilai religius ditetapkan karena lingkungan sekolah minta agar sekolah menekankan tentang Pendidikan keagamaan dan budi pekerti.. Proses ini merupakan lanjutan dari nilai-nilai yang sudah diterapkan selama ini sebelum pendidikan karakter itu menjadi keharusan

C. Menyusun Rencana Aksi Sekolah ( RAS )

Rencana aksi sekolah disusun melalui penelaahan terhadap Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun secara komprehensif sebelumnya. Pada rencana aksi sekolah unsur unsur yang berkaitan dengan pendidikan karakter bangsa di programkan dan diintegrasikan secara khusus

Tim pengembang kurikulum SDN 6 Cisontrol selanjutnya mengadakan workshop penyempurnaan dokumen I dan dokumen II yang


(10)

mengintegrasikan pendidikan karakter dengan mempertimbangkan hasil analisis konteks dan Rencana Aksi Sekolah (RAS).

Penyempurnaan dilakukan terhadap dokumen I kurikulum (antara lain visi, misi, dan tujuan sekolah) dan dokumen II (silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Penyempurnaan terhadap dokumen I dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam rumusan visi dan misi. Hasil penyempurnaan terhadap dokumen I dan dokumen II

D. Penambahan Alokasi Waktu Pembelajaran

Pendidikan karakter diintegrasikan pada pengembangan diri dengan alokasi waktu 2 jam untuk setiap kelas, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Penambahan alokasi waktu pembelajaran dialokasikan ke dalam kegiatan meliputi :

1. Sebelum pembelajaran di mulai atau setiap hari seluruh siswa diminta membaca doa dan ayat pendek / Zuz Ama,asmaulhusna, dipimpin oleh guru selama 5- 10 menit

2. Di hari- hari tertentu selama 35 menit melakukan kegiatan kreativitas, seperti bermain musik, nyanyi,menari, baca puisi.

3. Dilakukan kegiatan jumsih ( jumat bersih ) selama 15 menit sebelum masuk kelas

4. Pelaksanaan ibadah, shalat dhuha setiap hari Selasa dan hari Kamis, pada waktu istirahat, dan shalat berjamaah dhuhur dua kali dalam seminggu ,yaitu hari Senin dan hari Sabtu bersama-sama, dibimbing oleh guru di siang hari selama antara 30 menit.

5. Kegiatan untuk membersihkan lingkungan sekolah sesudah jam pelajaran berakhir berlangsung selama antara 10 s.d 15 meni

E. Penilaian Keberhasilan dan Tindak Lanjut

Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di SDN 6 Cisontrol dilakukan melalui berbagai program penilaian dengan membandingkan kondisi awal dan pencapaian dalam waktu tertentu.


(11)

Penilai keberhasilan tersebut dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan indikator dari nilai- nilai karakter yang telah ditetapkan 2. Menyusun berbagai instrumen penilaian

3. Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indikator

4. Melakukan tindak lanjut, sebagai bahan penyempurnaan waktu yang akan datang.

BAB IV

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER Penyelenggaraan pendidikan karakter di SDN 6 Cisontrol dilakukan secara terpadu melalui 3 jalur, yaitu; Integrasi Melalui Mata Pelajaran; Integrasi melalui Muatan Lokal; dan Pengembangan Diri.

A. Integrasi dalam Mata Pelajaran

Mengintegrasikan ke setiap mata pelajaran bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai pendidikan karakter di setiap mata pelajaran sehingga menyadari akan pentingnya nilai-nilai tersebut dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari, melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.Nilai- nilai sudah mulai terintegrasi pada semua mata pelajaran terutama dalam mengembangkan nilai peduli lingkungan, religi, sehat,disiplin.

Pada setiap mata pelajaran di SD sebenarnya telah memuat materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Secara subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaitu pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan


(12)

nilai-nilai,dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada mata-mata pelajaran di SD mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakater di setiap mata pelajaran dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Untuk di kelas I,II,dan di kelas III melalui pembelajaran tematik,nilai- nilai karakter diintegrasikan ke dalam setiap tema,dan untuk kelas IV sampai dengan kelas VI nilai- nilai pendidikan karakter diintegrasikan melalui 9 mata pelajaran.

Selanjutnya dalam silabus pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dipokuskan pada indikator,yaitu indikator yang telah ada ditambah dengan indikator nilai pembentukkan karakter.

Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pengembangan nilai–nilai karakter dapat dikembangkan dalam indikator, sedangkan dalam pelakasanaan proses pembelajaran diimplementasikan melalui strategi pembelajaran yang dapat membangun nilai- nilai karakter pada diri siswa.

Kegiatan pembelajaran dalam kerangka pengembangan karakter peserta didik dapat menggunakan pendekatan,model, dan teknik pembelajaran. Seperti pendekatan kontekstual sebagai konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dan peserta didik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, sehingga peserta didik mampu untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari. Dengan begitu, melalui pembelajaran kontekstual peserta didik lebih memiliki hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif (olah pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta psikomotor (olah raga). Pembelajaran kontekstual mencakup beberapa strategi, yaitu: (a)


(13)

pembelajaran berbasis masalah, (b) pembelajaran kooperatif. Strategi tersebut dapat memberikan efek yang jelas terhadap pengembangan karakter peserta didik, seperti: karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung jawab, disiplin, demokratis, percaya diri, rasa ingin tahu, dll. ( 18 karakter ) B. Integrasi dalam Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama. Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan. Muatan Lokal yang diselenggarakan di SDN 6 Cisontrol adalah diantaranya , dalam mata pelajaran Bahasa Sunda,Bahasa Inggris, Karawitan, dan PLH. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam tabel 4.

Tabel 4,1 Pedidikan Karakter dalam Mulok

Mulok Kegiatan Pendikar yang dikembangkan Basa

Sunda

1.Tatakrama  Disiplin, cintakasih, bersahabat, toleransi, cinta damai.


(14)

2. Berpidato

3.Menulis/ Mengarang

 Percaya diri, disiplin, tanggung jawab, berani,kreatif

 Percaya diri, disiplin, tanggung jawab, berani,kreatif

Karawi tan

Berlatih memainkan waditra,dan bernyanyi secara berkelompok

 Kerjasama, disiplin, tanggung jawab, berani, percaya diri, kreatif, bersahabat, toleransi, menghargai orang lain, rasa ingin tahu, peduli sosial.

PLH  Menanam pohon pelindung  Merawat

lingkungan ( Kerja Bakti)  Gerakan

menanam bunga dalam pot bunga /kelas

 Peduli lingkungan, tanggung jawab, kerja keras.

 Disiplin, peduli lingkungan, peduli sosial, mandiri, kreatif

 Kreatif, tanggung jawab, peduli lingkungan, mandiri, disiplin, kerja keras


(15)

Bahasa Inggris

Seluruh Mata pelajaran Muatan Lokal ini bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang budaya sunda dan tatanan kehidupan, menumbuhkan kreatifitas serta nilai- nilai pendidkan karakter yang terkandung di dalamnya.

C. Integrasi dalam Kegiatan Pengembangan Diri. 1. Pembudayaan dan Pembiasaan

a. Kegiatan Rutin Tabel 4.2

Nilai- nilai Budaya dan Karakter

Bangsa yang Dikembangkan

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

Religius  Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan dipimpin oleh guru yang ada di kelas tersebut

 Setiap hari mengisi kotak infak yang besarnya tidak ditentukan


(16)

kepada guru.

 Setiap dua kali sehari melakukan shalat berjamaah zuhur, dipimpin oleh guru

 Memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan ibadah

 Anak dibiasakan mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan

 Mengucapkan salam jika bertemu guru dengan rasa sopan santun

 Siswa dibiasakan mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong pada setiap kegiatan, setiap orang  Mengucapkan salam dan mengetuk pintu jika masuk

ruangan

 Meminta izin jika menggunakan barang orang lain  Meminta izin jika akan meninggalkan ruangan

Kedisiplinan  Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik  Setiap hari jumat minggu pertama dan minggu ke tiga

pukul 07.00 – 07.30 seluruh warga sekolah melakukan senam pagi.

 Jam 06.45 semua guru sudah berada di lingkungan sekolah. Bagi guru yang tidak tepat waktu diberikan teguran, dan pulang tepat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

 Bila berhalangan hadir , harus ada pemberitahuan ke sekolah.

 Kerapihan dan kebersiahan pakaian, dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh guru yang pertama masuk/ jam pertama.Kepada siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapihkannya,dan diberi tahu cara berpaian rapi.

 Kerapihan rambut, dicek oleh seluruh guru, panjang ukuran rambut tidak boleh melebihi krah baju, dan telinga.Apabila ada siswa yang masih berambut


(17)

panjang.diminta untuk memotong rambutnya dan diberi tenggang waktu.jika masih membandel maka diberi sangsi akan dipotong oleh guru/ petugas.

 Guru selalu berpakaian rapi  Guru selalu peduli sampah

 Meminjam buku perpustakaan tepat waktu untuk mengembalikan.

Peduli Lingkungan Lingkungan sekolah bersih

 Membiasakan anak untuk membuang sampah pada tempatnya

 Setiap jam terakhir atau waktu pembelajaran habis siswa melakukan kebersihan dan memungut sampah di sekitar kelasnya, didampingi guru yang mengajar jam terakhir. Siswa membuang sampah kelas ke tempat pembuangan sampah.

 Setiap hari jumat minggu ke dua dan ke empat pukul 06.45 – 07.00 seluruh warga sekolah melakukan jumat bersih.  Petugas kebersihan sekolah memungut sampah yang ada di

tempat sampah, di kantor, dan di luar jangkauan siswa setelah istirahat kedua dan langsung di buang ke tempat pembuangan sampah SDN 6 Cisontrol.

 Guru melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan lingkungan.

 Mengambil sampah yang berserakan Kelas Bersih

 Piket kelas secara berkelompok membersihkan kelasnya, strategi setelah pulang sekolah sesuai daftar piket

 Siswa secara individu menata bangku dan kursi setiap hari supaya terlihat rapi


(18)

pulang sekolah

 Melakukan pengamatan kebersihan lingkungan oleh penanggungjawab lingkungan ( Kriterianya ditetapkan sekolah ). Dilakukan setiap minggu dan diumumkan pada saat upacara hari Senin. Kelas bersih akan diberikan penghargaan berupa poin, siapa yang terbanyak akan diberi hadiah di acara kenaikkan kelas.

 Tidak mencoreng moreng dinding, bangku, kursi pasilitas sekolah. Bagi yang melakukan akan diberi sangsi membersihkan atau mengecet ulang

Peduli Sosial

 Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dll. ( bersifat temporer )  Mengunjungi teman yang sakit.

 Setiap hari menyisihkan uang jajan untuk belajar infak, yang ditampung dalam suatu kotak amal di tiap kelas. Kejujuran

 Transparansi laporan keuangan sekolah  Menyediakan kotak saran dan pengaduan  Larangan mencoret saat ujian

Cinta Tanah Air

 Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar

 Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upcara bendera dan peringatan hari besar nasional

 Memajang photo Presiden / Wakil Presiden serta lambang negara

 Memajang photo para pahlawan nasional  Menggunakan produk dalam negeri b. Kegiatan Spontan

Religius

 Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah

 Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam  Meminta maaf bila melakukan kesalahan  Bersyukur bila mendapat kesenangan


(19)

Kedisiplinan

 Memperingatkan siswa yang datang terlambat, bila masih terlambat maka diwajibkan menyapu halaman sekolah yang masih kotor ( sesuai tatatertib sekolah )

 Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu, diberikan teguran dan sangsi ( sesuai dengan peraturan disiplin pegawai negeri sipil )

 Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapihkannya, dan diberi tahu cara berpakaian rapi

 Apabila menemukan siswa yang berambut tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan , maka diminta untuk mencukur rambut, dan diberi tenggang waktu 3 hari, sekiranya masih membandel maka akan dipotong oleh guru/ petugas yang ditunjuk oleh sekolah

 Melerai pertengkaran

Peduli Lingkungan

 Menyuruh siswa memungut sampah yang dibuang sembarangan

 Memberikan sangsi kepada siswa yang punya kebiasaan membuang sampah sembarangan

Peduli Sosial

 Mengunjungi teman yang sakit

 Melayat apabila ada orang/ wali murid yang meninggal dunia

 Mengumpulkan sumbangan untuk bencana alam  Membentuk ketua pengumpulan sumbangan di setiap

kelas

Kejujuran

 Memperingatkan siswa yang menyontek saat ujian  Memperingatkan siswa yang menyontoh PR temannya.  Mengingatkan siswa mengakui kesalahan atas

perbuatannya c. Kegiatan Keteladanan


(20)

 Guru berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pelajaran

 Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan shalat zuhur berjamaah, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

 Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu dan dalam bahasa indonesia yang dapat dipahami siswa

Kedisiplinan

 Pukul 06.45 semua guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa belajar

 Mengambil sampah yang berserakan  Berbicara yang sopan

 Mengucapkan terima kasih  Meminta maaf

 Menghargai pendapat orang lain

Peduli Lingkungan

 Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya

 Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah bersama peserta didik

 Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan

Peduli Sosial

 Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada musibah intern dan bencana alam untuk kegiatan sosial

Kejujuran


(21)

 Pendidik menepati janji pada peserta didik

Cinta Tanah Air  Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar bersama peserta didik

2. Ekstrakurikuler

Kegiatan pengembangan diri di SDN 6 Cisontrol meliputi kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan mainat, bakat, sserta karakteristik siswa, yang meliputi kegiatan ; ( 1) Pramuka,terdiri dari pramuka siaga dan pramuka penggalang; (2) Olah raga,diikuti oleh siswa kelas IV, V, dan VI ; (3) Kesenian, diikuti oleh siswa kelas III- kelas VI

Di dalam kegiatan ekstrakurikuler ini berupaya mengintegrasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang diupayakan dari tiap jenis kegiatan dapat dilihat dalam tabel 4.2

Tabel 4.3 Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikule

r Jenis Kegiatan Nilai Pendikar

Kepramukaan  PBB  Semapore,

morse,tali temali  P3K

 Berkemah

 Disiplin,,bekerjasama, Kepemimpinan  Kreatif, percaya diri,

teliti,tanggung jawab  Toleran, peduli,tanggung

jawab,rela berkorban,menyayangi,

 Berani, kerjasama,

teguh,berorganisasi, jujur, peduli,kreatip,tanggung jawab Kesenian  Seni Musik  Kreatif, rasa ingin tahu,


(22)

 Seni Tari

 Seni Rupa

 Seni teather/ Drama

bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,

 Kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,

 Kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,peduli lingkungan.  Kreatif, rasa ingin tahu,

bersahabat,cinta kebangsaan, tekun, disiplin, tangung

jawab,peduli sosial, cinta damai, toleransi,

Olah Raga  Bermain bola voly

 Badminton

 Tenis meja

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

2. Bimbingan dan penyuluhan

Untuk mengembangan pendidikan karakter diperlukan sustu bembingan yang optimal dari semua pihak.Sekolah merasa bertanggungjawab,maka sekolah membiasakan dan berupaya melaksanakan bimbingan dan penyuluhan terhadap seluruh siswa yang mendapat masalah.


(23)

Bimbingan dan Penyuluhan yang diprrioritaskan di SDN 6 Cisontrol adalah bimbingan belajar, bimbingan karier, dan bimbingan sosial. ( tabel 4.3 )

Tabel 4.4 Bimbingan dan Penyuluhan Jenis

Bimbingan Nilai Pendikar Kegiatan

Bimbingan Belajar

 Percaya diri, kerja keras, tanggung jawab, berani, kreatif, semangat.  Percaya diri, disiplin,

tanggung jawab, berani, kreatif, ulet, gigih.

 Memberikan remidial terhadap siswa yang kurang berhasil

 Memberikan pengayaan terhadap siswa berhasil Bimbingan

Karier

 Semangat, rasa ingin tahu, kreatif, percaya dri, demokratis, disiplin.  Berani, kreatif, tanggung

jawab, percaya diri

 Mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan sekolah lanjutan  Membantu siswa masuk

sekolah lanjutan Bimbingan

Sosial

 Percaya diri, mandiri, bersahabat,cinta damai, toleransi, peduli sosial  Demokratis, peduli sosial,

disiplin, cinta damai, bersahabat,jujur

 Memberikan bimbingan/ motivasi terhadap siswa minder

 Mengarahkan/menasehat i siswa yang nakal

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENASI A. Simpulan

Fungsi Pendidikan karakter selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa


(24)

Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.

Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab dan sebagainya, perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Panduan operasional yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.

Pembentukan budaya sekolah dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di SDN 6 Cisontrol adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus.

Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.

Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula


(25)

melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.

B. Rekomendasi

Perencanaan pengembangan Pendidikan Karakter ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan

SDN 6 Cisontrol yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati,pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan,yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol.

Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar yang bisa diterima di lingkungan masyarakat


(1)

 Guru berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pelajaran

 Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan shalat zuhur berjamaah, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

 Guru menjadi model yang baik dalam berdoa. Ketika berdoa, maka guru memberi contoh dengan berdoa dengan khusu dan dalam bahasa indonesia yang dapat dipahami siswa

Kedisiplinan

 Pukul 06.45 semua guru harus sudah berada di sekolah menyambut siswa belajar

 Mengambil sampah yang berserakan  Berbicara yang sopan

 Mengucapkan terima kasih  Meminta maaf

 Menghargai pendapat orang lain

Peduli Lingkungan

 Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya

 Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah bersama peserta didik

 Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan

Peduli Sosial

 Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada musibah intern dan bencana alam untuk kegiatan sosial

Kejujuran


(2)

 Pendidik menepati janji pada peserta didik

Cinta Tanah Air  Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar bersama peserta didik

2. Ekstrakurikuler

Kegiatan pengembangan diri di SDN 6 Cisontrol meliputi kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan mainat, bakat, sserta karakteristik siswa, yang meliputi kegiatan ; ( 1) Pramuka,terdiri dari pramuka siaga dan pramuka penggalang; (2) Olah raga,diikuti oleh siswa kelas IV, V, dan VI ; (3) Kesenian, diikuti oleh siswa kelas III- kelas VI

Di dalam kegiatan ekstrakurikuler ini berupaya mengintegrasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang diupayakan dari tiap jenis kegiatan dapat dilihat dalam tabel 4.2

Tabel 4.3 Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikule

r Jenis Kegiatan Nilai Pendikar

Kepramukaan  PBB  Semapore,

morse,tali temali  P3K

 Berkemah

 Disiplin,,bekerjasama, Kepemimpinan  Kreatif, percaya diri,

teliti,tanggung jawab  Toleran, peduli,tanggung

jawab,rela berkorban,menyayangi,  Berani, kerjasama,

teguh,berorganisasi, jujur, peduli,kreatip,tanggung jawab Kesenian  Seni Musik  Kreatif, rasa ingin tahu,


(3)

 Seni Tari

 Seni Rupa

 Seni teather/ Drama

bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,

 Kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,

 Kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat,cinta kebangsaan, bersahabat, tekun, disiplin, tangung jawab,peduli lingkungan.  Kreatif, rasa ingin tahu,

bersahabat,cinta kebangsaan, tekun, disiplin, tangung

jawab,peduli sosial, cinta damai, toleransi,

Olah Raga  Bermain bola voly

 Badminton

 Tenis meja

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

 Kerjasama, bersahabat, peduli sosial, disiplin, tanggung jawab,kerja keras

2. Bimbingan dan penyuluhan

Untuk mengembangan pendidikan karakter diperlukan sustu bembingan yang optimal dari semua pihak.Sekolah merasa bertanggungjawab,maka sekolah membiasakan dan berupaya melaksanakan bimbingan dan penyuluhan terhadap seluruh siswa yang mendapat masalah.


(4)

Bimbingan dan Penyuluhan yang diprrioritaskan di SDN 6 Cisontrol adalah bimbingan belajar, bimbingan karier, dan bimbingan sosial. ( tabel 4.3 )

Tabel 4.4 Bimbingan dan Penyuluhan Jenis

Bimbingan Nilai Pendikar Kegiatan

Bimbingan Belajar

 Percaya diri, kerja keras, tanggung jawab, berani, kreatif, semangat.  Percaya diri, disiplin,

tanggung jawab, berani, kreatif, ulet, gigih.

 Memberikan remidial terhadap siswa yang kurang berhasil

 Memberikan pengayaan terhadap siswa berhasil Bimbingan

Karier

 Semangat, rasa ingin tahu, kreatif, percaya dri, demokratis, disiplin.  Berani, kreatif, tanggung

jawab, percaya diri

 Mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan sekolah lanjutan  Membantu siswa masuk

sekolah lanjutan Bimbingan

Sosial

 Percaya diri, mandiri, bersahabat,cinta damai, toleransi, peduli sosial  Demokratis, peduli sosial,

disiplin, cinta damai, bersahabat,jujur

 Memberikan bimbingan/ motivasi terhadap siswa minder

 Mengarahkan/menasehat i siswa yang nakal

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENASI A. Simpulan

Fungsi Pendidikan karakter selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa


(5)

Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah.

Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab dan sebagainya, perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Panduan operasional yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah.

Pembentukan budaya sekolah dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di SDN 6 Cisontrol adalah melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP), seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus.

Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.

Pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula


(6)

melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.

B. Rekomendasi

Perencanaan pengembangan Pendidikan Karakter ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan

SDN 6 Cisontrol yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati,pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan,yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di Sekolah Dasar Negeri 6 Cisontrol.

Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar yang bisa diterima di lingkungan masyarakat