Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas
C. Konsep Dasar Asuahan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Nutrsi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan dari lingkungan hidupnnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya (tarwoto & Wartonah, 2003).
Malnutrisi merupakan masalahyang beruhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006).
Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Berat badan. Seorang anak yang mengalami kurang nutrisi akan terlihat jelas pada berat badannya. Salah satu untuk mengetahui pertumbuhan balita terutama pada ukuran berat badan dapat menggunakan ukuran atau standar yang
telah ditetapkan oleh WHO, sebagai berikut:
Usia bayi (tahun) Tinggi badan (cm) Berat badan (kg)
Baru lahir 50 3
(2)
2 85 12
3 95 14
4 102 16
5 110 18
6 116 20
1. Pengkajian
Status gizi seseorang dapat dikaji dengan menggunakan pedomanA-B-C-D. A : pengukuran antropometrik (antropometric measurements) B : data biomedis (biomedical data)
C : tanda-tanda klinis status nutrisi ( clinical signs) D : diet (dietary)
Komponen-komponen pengkajian status nutrisi meliputi
a. Pengukuran antropometrik
Metode pengukuran ini meliputi pengkajian ukuran dan proporsi ukuran dan proporsi tubuh manusia. Pengukuran atripometri terdiri atas :
1) Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan pada possisi berbaring.
2) Berat badan
Alat ukur yang lazim yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan manual, meskipun ada pula alat ukur yang
(3)
menggunakan system digitalik elektric. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengukur berat badan adalah :
a. Alat serta alat skala ukur yaqng digunakan harus sama setiap kali menimbang.
b. Klien ditimbang tanpa alas kaki
c. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang
d. Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.
Dalam menilai berat badan pasien, perlu mempertimbangkan berat badan bentuk rangka ,proporsi lemak, otot, dan tulang, serta bentuk dada pasien. Disamping itu, kita juga perlu menhkaji kondisi patologis yang berpengaruh terhadap berat badan, seperti edema, gagal jantung atau kardiomegali.
3) Tebal lipatan kulit
Pengukuran tebal lipatan kulit bertujuan untuk menentukan presentase lemak pada tubuh. Pengukuran ini mencerminkan massa otot jumlah lemak dijaringan subkutan, dan status kalori. Selain itu, pengukuran ini juga digunakan untuk menhkaji kemungkinan malnutrisi. Area yang sering digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep, skapula, dan suprailiaka. Hal-hal yang perlu diperhatiakan saat pengukuran antara lain :
a. Anjurkan klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada
(4)
b. Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien
c. Dalam pengukuran TSF, utamakan tangan klien yang tidak dominan
d. Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akropmion dan olekranon.
e. Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk rileks. f. Alat yang digunakan adalah kaliper.
4) Lingkar tubuh
Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah kepala, dada, dan otot pada bagian tengah lengan atas. Lingkar kepala dan dada digunakan dalam pengkajian pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Sedangkan lingkar lengan atas (LLA) digunakan untuk menilai status nutrisi. Satuan ukuran untuk LLA adalah sentimeter. Pengukuran dilakukan pada titik tengah lengan yang tidak dominan. Berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal pada ukuran berikut:
6- 8 bulan 14.75 cm 9-11 bulan 15.10 cm 1 tahun 16.00 cm 2 tahun 16.25 cm 3 tahun 16.50 cm 4 tahun 16.75 cm 5 tahun 17.00 cm
(5)
Lingkar pergelangan tangan merupakan area pengkajian yang digunakan untuk menilai bentuk atau kerangka tubuh manusia. Untuk
mengukurnya, meteran diletakkan disekeliling nagian distal
pergelanganm tangan dekat prosesus stiloideus. Bila hasil pengukuran lebih dari 10,4 cm, kerangka atau bentuk tubuh dianggap besar. Jika hasilnaya 9,6-10,4 kerangka atau bentuk tubuh dianggap sedang, dan jika kurang dari 9,6 dianggap kecil (Potter & Perri, 1992).
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang berhubungan dengan masalah nuitrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki. Selanjutnay dilakukan pengamatan terhadap tanda-tanda atau gejala klinis defisiensi nutrisi.
c. Riwayat diet
Pengkajian asupan makanan dan pola makan meliputi pengkajian dan informasi mengenai makanan yang biasa dikonsumsi, persiapan makanan, dan kebiasaan makan. Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan aspek psikologi.
2. Analisa data
Tabel analisa data tanda dan gejala klinis defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekurangan
(6)
Kulit Adanya radang pada kulit atau dermatitis.
Pada bayi terjadi dermatosis Adanya petechial hemoragik
Niasin, riboflavin
Asam asetat Pirodoksin
Mata Fotofobia atau penglihatan
ganda Rabun senja
Riboflavin
Vitamin A
Mulut Stomatitis
Glositis
Riboflavin niasin asam folat, cyanocobalamin, dan zat besi
Gigi Karies gigi Fluoride
Sistem neuromuskular Kejang Lemah otot Vitamin D Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem
gastrointestinal
Anoreksia atau nafsu makan menurun
Mual dan muntah
Tiamin
Garam dapur Sistem
endokrin
Gondok Iodium
Sistem kardiovaskuler Adanya perdarahan Penyakit jantung Anemia Vitamin K Tiamin
Pirodoksin dan zat besi
Sistem saraf Kelainan mental
Kelainan saraf perifer
cyanocobalamin
3. Rumusan masalah Penetapan diagnosis
Menurut North America Diagnosis Association (NANDA), diagnosis keperawatan terkait masalah nutrisi dibagi menjadi :
(7)
Defenisi : Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh metabolik.
Faktor yang berhubungan
Ketidakmampuan untuk menelan atau mencerna makanan atau menyerap makanan karena faktoe biologis, psikologis, atau ekonomi, termasuk contoh non-NANDA berikut ini :
Ketergantungan zat kimia Penyakit kronis
Kesuliatan mengunyah atau menelan Faktor ekonomi
Intoleransi makanan
Kebutuhan metabolik tinggi
Refleks mengisap pada bayi tidak adekuat Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi Akses terhadap makanan terbatas
Hilang nafsu makan Mual dan muntah
Pengabaian oleh oran tua Gangguan psikologis
2) Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh Defenisi : asupan nutisi yang melebihi kebutuhan metabolik. Faktor yang berhubungan
Asupan yang berhubungan terhadap kebutuhan metabolik. Faktor lain yang berhubungan (non-NANDA International)
(8)
Ketergantungan pada bahan kimia
Penurunan kebutuhan metabolik (misalnya, sekunder akibat tirah baring) Norma adat dan budaya
Peningkatan selera makan
Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi Obat-obatan yang merangsang selera makan
Penggunaan makanan sebagai penghargaan diri atau tindakan kenyamanan Penggunaan makanan padat sebagai sumber makanan utama sebelum usia lima bulan
Pemiliham makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggantian pemanis untuk adiksi
3) Resiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Defenisi : Beresiko untuk mengalami asupan nutrisi yang melebihi kebuthan metabolik.
Faktor yang berhubungan Ketergantungan zat kimia Penurunan kebutuhan metabolik Norma adat dan budaya
Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi 4. Perencanaan
Diagnosa 1
(9)
Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indikator : tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, sangat adekuat.
Menjelaskan komponen zat bergizi adekuat Mengungkap tekad untuk memenuhi diet Menoleransi diet yang dianjurkan
Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal Melaporkan tingkat energi yang kuat
Intervensi
Manajemen gangguan makanan : mencegah dan menangani pembatasan diet yang sangat ketat dan aktivitas berlebihan atau memasukkan makanan dan minuman dalam jumlah banyak kemudian berusaha mengeluarkan semuanya. Manejemen elektrolit : meningkatkan keseimbangan elektrolit dan pencegahan dan komplikasi akibat dari kadar elektrolit serum yang tidak normal atau diluar harapan.
Menejemen nutrisi : membantu atau menyediakan asupan makanan cairan diet seimbang.
Terapi nutrisi : pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolik pasien yang malnutrisi atau beresiko tinggi terhadap malnutrisi. Pemantauan nutrisi : mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
Bantuan menaikkan berat badan ; memfasilitasi pencapain kenaikan berat badan.
(10)
Diagnosa 2
Tujuan/ kriteria hasil
Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indikator : tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, sangat adekuat.
Menyadari masalah berat badan
Mengungkapkan secara verbal keinginan untuk menurunkan berat badan Berpartisipasi dalam program penurunan berat badan yang terstruktur Berpartisipasi dalam program latihan yang tertur
Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu
Mengalami asupan kalori, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat besi, dan kalsium yang adekuat, tetapi tidak berlebihan.
Intervensi
Modivikasi perilaku : memfasilitasi perubahan perilaku
Menejemen gangguan makan : mencegah dan menangani pembatasan diet yang sangat ketat dan aktivitas berlebihan atau memasukkan makanan dan minuman dalam jumlah banyak kemudian berusaha mengeluarkan semuanya.
Menejemen nutrisi : membantu atau menyediakan asupan makanan cairan diet seimbang.
Konseling nutrisi : memberi bantuan dalam proses interaktif yang berfokus pada kebutuhan untuk modifikasi diet
Pemantauan nutrisi : mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
(11)
Bantuan menurunkan berat badan : memfasilitasi penurunan berat badan dan lemak tubuh
Diagnosa 3
Tujuan/ kriteria hasil
Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indikator : tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, sangat adekuat
Mengetahui adanya faktor resiko
Turut serta dalam program latihan fisik yang teratur Mempertahankan berat badan ideal
Mengkonsumsi diet yang seimbang Intervensi
Menejemen nutrisi : membantu atau menyediakan asupan makanan cairan diet seimbang.
Pemantauan nutrisi : mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi.
Menejemen berat badan : memfasilitasi pemeliharaan berat badan yang optimal dan lemak tubuh yang ada.
(12)
D. Asuhan Keperawata Kasus 1. Pengkajian
1) Identitas pasien
Nama : An. S
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 4 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : belum sekolah
2) Keluhan utama
Dalam pengkajian yang dilakukan ibu dari An.S mengatakan bahwa An.S lebih suka jajan diluar daripada makan dirumah.
3) Riwayat kesehatan sekarang
An.A mengatakan bahwa cepat merasa lelah dan lemas. Dari pengkajian terhadap An.S ditemukan bahwa An.S tampak kurus, rambut tipis berwarna rambut kemerah-merahan seperti rambut jagung, konjungtiva anemis. Berat lahir An.S : 2400 gr, lingkar lengan atas (LLA) : 12 cm berat badan sekarang : 10 kg, tinggi badan 98 cm dan usia 4 tahun.
4) Riwayat kesehatan masa lalu a) Penyakit yang pernah dialami
Ibu dari An.S mengatakan bahwa An.S pernah mengalami demam dan batuk.
(13)
b) Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Ibu dari An.S mengatakan bahwa saat An.S mengalami demam ataupun batuk tidak dibawa kepelayanan kesehatan hanya diberi obat yang dibeli dari warung.
c) Alergi
Ibu dari An.S mengatakan bahwa An.S tidak mempunyai alergi terhadap makanan.
d) Imunisasi
Ibu dari An.S mengatakan bahwa imunisasi An.S lengkap. 5) Riwayat kesehatan keluarga
a) Orang tua
Orang tua An.S tidak ada mengalami gangguan kesehatan yang serius.
b) Saudara kandung
Saudara kandung dari An.S tidak ada mengalami gangguan kesehatan yang serius.
c) Penyakit keturunan yang ada
Keluarga dari An.S tidak ada mengalami penyakit keturunan. 6) Pemeriksaa fisik
a) Keadaan umum
Secara umum An.S tampak sadar, dapat diajak berkomunikasi dengan baik.
b) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,70C
(14)
Nadi : 75 x / menit
Pernafasan : 17 x / menit
Tinggi badan : 98 cm
Berat badan : 10 kg
c) Pemeriksaan head to toe Kepala
Bentuk kepala An.S simetris, tidak ada benjolan pada ubun-ubun. Rambut
Penyebaran rambut dari An.S merata, tipis, pecah-pecah dan tampak kering. Warna rambut tampak berwarna kemerah-merahan seperti rambut jagung.
Wajah
Warna kulit dari An.S sawo matang, srtuktur wajah berbentuk kotak dan simetris.
Mata
Mata dari An.S lengkap dan simetris, tidak ada kelainan pada palpebra, konjungtiva tampak anemis, pupil tampak putih kekuningan, kornea bulat merata dan iris simetris, visus mata baik, mata mampu menahan tekanan ringan.
Hidung
Posisi tulang hidung tepat ditengah septum nasi simetris, lubang hidung ada dua tampak kotor, tidak ada pernafasan cuping hidung.
(15)
Telinga
Bentuk telinga simetris, ukuran telinag normal, lubang telinga tampak kotor, pendengaran tajam.
Mulut dan faring
Bibir tampak kering, gusi tampak kemerahan dan gigi tampak kotor, lidah tampak berwarna kemerahan, orofaring berfungsi dengan baik. Leher
Posisi trakea tepat ditengah, tidak ada pembengkakan pada tiroid, sura normal, tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis, denyut nadi karotis teraba.
Pemeriksaan integumen
Integumen tanpak tidak bersih, tubuh teraba hangat, warna kulit sawo matang, turgor kembali dibawah dua detik, kulit tampak kering, dan tidak ada kelainan pada kulit.
7) Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola makan dan minum
Ibu dari An.S mengatakan bahwa anaknya diberi makan tiga kali sehari, selera makan kurang, lebih suka jajan diluar, An.S tidak ada mengalami alergi, tidak ada keluhan mual muntah, waktu pemberian makan tidak ditentukan. Jumlah dan jenis makanan hanya terdiri dari sedikit nasi dan sedikit lauk, AN.S minum hanya jika merasa haus saja, tidak ada kesulitan makan dan minum.
(16)
b. Perawatan diri
Tubuh tampak tidak bersih, gigi tampak kotor, kuku kaki dan kuku tangan tidak bersih.
c. Pola kegiatan / aktivitas
Uraian aktivitas klien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total .
An.S beraktivitas seperti bermain dengan anak seumurannya. Untuk mandi, makan, eliminasi dan ganti pakaian dapat dilakukan dengan mandiri.
Uraian aktivitas ibadah klien.
Ibu dari An. S mengatakan An. S tidak ada melakukan ibadah 8) Pola eliminasi
a. BAB
An.S BAB satu kali sehari, karakter feses tidak pernah diperhatikan, ibu dari An.Smengatakan tidak ada riwayat perdarahan, pernah mengalami diare, dan tidak pernah menggunakan laksatif.
b. BAK
Pola BAK tidak menentu, karakter uri tidak diketahui, tidak pernah mengalami nyerim / rasa terbakar / kesulitan BAK, tidak pernah menggunakan diuretik.
(17)
2. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah keperawatan
1. DS :
Ibu klien mengatakan An.S lebih suka jajan daripada makan
dirumah
Ibu klien mengatakan
hanay menyajikan
makanan seadanya DO :
BB : 10 kg ; TB : 98cm usia 4 tahun LLA : 12 cm
Akses terhadap makanan terbatas
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan asupan makanan sesuai
kebutuhan tubuh
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
2. DS : ibu dari An.S
beranggapan bahwa
berat badan klien
sudah sesuai dengan usianya
DO :
Klien tampak kurus, rambut tipis berwarna kemerah-merahan seperti rambut jagung, BB : 10 kg ; TB : 98 cm usia 4 tahun LLA : 12cm
Defisiensi pengetahuan orang tua
Pengabaian oleh orang tua
Resiko gangguan pertumbuhan
Resiko gangguan perkembangan
(18)
3. DS :
Ibu dari An.S
mengatakan bahwa
kulit klien kering
DO :
kulit tampak kering, kotor dan bersisik
Faktor kemiskinan
Akses terhadap makanan terbatas
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan integritas kulit
Gangguan integritas kulit
(19)
3. Rumusan Masalah Masalah keperawatan
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
2) Resiko gangguan pertumbuhan.
3) Gangguan integritas kulit
Diagnosa keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan memenuhi asupan makanan sesuai kebutuhan tubuh ditandai dengan An.S tampak kurus, rambut tipis berwarna rambut kemerah-merahan seperti rambut jagung, konjungtiva anemis, lingkar lengan atas (LLA) : 12 cm berat badan sekarang : 10 kg, tinggi badan 98 cm dengan usia 4 tahun.
2) Resiko gangguan perkembangan behubungan dengan masukan nutrisi yang
tidak adekuat ditandai dengan rambut tipis berwarna kemerah-merahan, konjungtiva anemis, berat badan lahir : 2400 gr, lingkar lengan atas : 12 cm, berat badan sekarang : 10 kg, tinggi badan : 98 cm dengan usia 4 tahun. 3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kekurangan nutrisi dan
(20)
4. Perencanaan Keperawatan dan Rasional Hari /
tanggal No. Dx
Perencanaan keperawatan
1.
Tujuan:
Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi. Kriteria hasil :
Klien mendapat asupan nutrisi sesuai dengan kebutuhan Klien mendapat asupan nutrisi yang adekuat
Berat badan klien meningkat, rambut tidak tipis dan tidak berwarna kemerah-merahan, dan konjungtiva tidak anemis
Rencana tindakan Rasional
1. Gali pengetahuan orangtua
tantang asupan niutrisi pada anak
2. Kaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi klien
1.Dengan menggalii
pengetahuan orangtua tentang asupan nutrisi pada anak makadapat diketahui sejauh mana pengetahuan orang tua untuk memenuhi nutrisi anaknya
2. Dengan mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikon- sumsi klien dapat di ketahui berapa banyak
(21)
3. Jelaskan kepada keluarga klien tentang cara mengatasi kurang nutrisi pada anak
4. Anjurkan orang tua anak untuk memberikan makanan yang cukup dan bergizi
5. Jelaskan kepada keluarga
tentang cara pengolahan
makanan yang baik dan benar.
jumlah makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi klien 3. Dengan menjelaskan
kepada keluarga klien cara mengatasi kurang nutrisi diharapkan klien nutrisisnya dapat
terpenuhi.
4. Makanan cukup dan bergizi dapat
mengatasi masalah kurang nutrisi
5. Pengolahan makanan
yang tepat dapat
meningkatkan dan
mempertahankan zat
(22)
Hari/ Tanggal
No. Perencanaan keperawatan
2.
Tujuan :
Perkembangan klien tidak terganggu Kriteria hasil :
1. Klien mencapai kategori perkembangan
normal.
Rencana tindakan Rasional
1. Ukur berat badan dan tinggi badan klien
2. Anjuran kepada orangtua anak
tentang nutrisi dan praktik
pemberian makan sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak
dan usia anak
1. Dengan mengukur
tinggi dan berat
badan klien dapat diketahui
apakah tinggi dan berat badan klien sesuai dengan usia klien
2. Dengan nutrisi dan praktik pemberian
makanan yang
sesuai maka
pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional
(23)
Hari/ Tanggal
N0 Dx
Perencanaan keperawatan
3.
Tujuan :
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit Kriteria hasil :
1. Tekstur kulit klien normal
2. Kulit klien tidak lagi kering dan bersisik
Rencana tindakan Rasional
1. Anjurkan oarang tua klien
memberikan makanan secara
adekuat untuk meningkatkan
integritas kulit
2. Anjurkan orang tua memandikan anak setidaknya dua kali sehari pagi dan dan sore
1.Makanan yang adekuat
dapat meningkatkan
integritas kulit
2.Kulit yang bersih
dapat mencegah
kerusakan ntegritas
(24)
5. Implementasi dan Evaluasi Hari/
Tanggal No
Dx Implentasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Selasa / 19 Mei 2015
1. 1.Menggali pengetahuan orangtua
tantang asupan niutrisi pada anak 2.Mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi klien
3.Menjelaskan kepada keluarga klien tentang cara mengatasi kurang nutrisi pada anak
4.Menganjurkan orang tua anak untuk memberikan makanan yang cukup dan bergizi
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara pengolahan makanan yang baik dan benar.
S: Ibu An.S
mengatakan akan
mengusahakan memberikan
makanan yang
cukup dan bergizi kepada klien
IbuAn.S
mengatakan dapat
memahami cara
kurang nutrisi pada anak.
Ibu An.S
mengatakan
paham cara
pengolahan
makanan yang baik dan benar.
O : Ibu An.S dapat menyebutkan
(25)
mengatasi nutrisi kurang pada anak,
bagaimana cara
pengolahan
makanan yang baik dan benar
A : Masalah teratasi sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
Hari/ Tanggal
No.
Dx Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Rabu/ 20 Mei 2015
2. 1. Mengukur berat badan dan tinggi
badan klien
2. Mengannjurkan kepada orangtua
klien tentang nutrisi dan praktik pemberian makan sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak
dan usia anak agar mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional
S:Ibu klien mengatakan
mengerti dengan
anjuran praktik
pemberian makanan
sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak Ibu klien mengatakan
akan mencoba mempraktekkan hal yang telah dianjurkan
(26)
O: Klien tampak kurus, BB : 10 kg ; TB : 98 cm usia 4 tahun A : Masalah teratasi
sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
Hari/ Tanggal
No.
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jumat/ 22 Mei
2015 3.
1. Menganjurkan oarang tua klien memberikan makanan secara adekuat untuk meningkatkan integritas kulit
2. Mengnjurkan orang tua memandikan
anak setidaknya dua kali sehari pagi dan sore
S : Ibu klien mengatakan
mengerti dengan hal yang dianjurkan
O: Kulit tampak
kering, kotor dan bersisik
A : Masalah teratasi sebagian
(1)
3. Jelaskan kepada keluarga klien tentang cara mengatasi kurang nutrisi pada anak
4. Anjurkan orang tua anak untuk memberikan makanan yang cukup dan bergizi
5. Jelaskan kepada keluarga
tentang cara pengolahan
makanan yang baik dan benar.
jumlah makanan dan jenis makanan yang dikonsumsi klien 3. Dengan menjelaskan
kepada keluarga klien cara mengatasi kurang nutrisi diharapkan klien nutrisisnya dapat
terpenuhi.
4. Makanan cukup dan bergizi dapat
mengatasi masalah kurang nutrisi
5. Pengolahan makanan
yang tepat dapat
meningkatkan dan
mempertahankan zat
(2)
Tanggal
2.
Tujuan :
Perkembangan klien tidak terganggu Kriteria hasil :
1. Klien mencapai kategori perkembangan normal.
Rencana tindakan Rasional
1. Ukur berat badan dan tinggi badan klien
2. Anjuran kepada orangtua anak
tentang nutrisi dan praktik
pemberian makan sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak
dan usia anak
1. Dengan mengukur tinggi dan berat badan klien dapat diketahui
apakah tinggi dan berat badan klien sesuai dengan usia klien
2. Dengan nutrisi dan praktik pemberian
makanan yang
sesuai maka
pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional
(3)
Hari/ Tanggal
N0 Dx
Perencanaan keperawatan
3.
Tujuan :
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit Kriteria hasil :
1. Tekstur kulit klien normal
2. Kulit klien tidak lagi kering dan bersisik
Rencana tindakan Rasional
1. Anjurkan oarang tua klien
memberikan makanan secara
adekuat untuk meningkatkan
integritas kulit
2. Anjurkan orang tua memandikan anak setidaknya dua kali sehari pagi dan dan sore
1.Makanan yang adekuat dapat meningkatkan integritas kulit
2.Kulit yang bersih
dapat mencegah
kerusakan ntegritas kulit
(4)
Hari/ Tanggal
No
Dx Implentasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Selasa / 19 Mei 2015
1. 1.Menggali pengetahuan orangtua tantang asupan niutrisi pada anak 2.Mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi klien
3.Menjelaskan kepada keluarga klien tentang cara mengatasi kurang nutrisi pada anak
4.Menganjurkan orang tua anak untuk memberikan makanan yang cukup dan bergizi
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara pengolahan makanan yang baik dan benar.
S: Ibu An.S
mengatakan akan
mengusahakan memberikan
makanan yang
cukup dan bergizi kepada klien
IbuAn.S
mengatakan dapat
memahami cara
kurang nutrisi pada anak.
Ibu An.S
mengatakan
paham cara
pengolahan
makanan yang baik dan benar.
O : Ibu An.S dapat menyebutkan
(5)
mengatasi nutrisi kurang pada anak,
bagaimana cara
pengolahan
makanan yang baik dan benar
A : Masalah teratasi sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
Hari/ Tanggal
No.
Dx Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)
Rabu/ 20 Mei 2015
2. 1. Mengukur berat badan dan tinggi badan klien
2. Mengannjurkan kepada orangtua klien tentang nutrisi dan praktik pemberian makan sesuai dengan pertumbuhan perkembangan anak
dan usia anak agar mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional
S:Ibu klien mengatakan
mengerti dengan
anjuran praktik
pemberian makanan
sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak Ibu klien mengatakan
akan mencoba mempraktekkan hal yang telah dianjurkan
(6)
BB : 10 kg ; TB : 98 cm usia 4 tahun A : Masalah teratasi
sebagian
P:Intervensi dilanjutkan
Hari/ Tanggal
No.
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Jumat/ 22 Mei
2015 3.
1. Menganjurkan oarang tua klien memberikan makanan secara adekuat untuk meningkatkan integritas kulit 2. Mengnjurkan orang tua memandikan
anak setidaknya dua kali sehari pagi dan sore
S : Ibu klien mengatakan
mengerti dengan hal yang dianjurkan
O: Kulit tampak
kering, kotor dan bersisik
A : Masalah teratasi sebagian