Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembelajaran IPS di setiap jenjang pendidikan, khususnya SD, seharusnya
memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman
tentang konsep.konsep dalam IPS. Akan tetapi, pembelajaran IPS di SD yang
berlangsung saat ini, belum maksimal dalam memberikan peluang kepada siswa
untuk melakukan hal tersebut. Pembelajaran IPS masih terfokus pada teori
sehingga siswa menjadi kurang kreatif, terlalu formal, dan masih terpaku pada
konsep. konsep saja.
Hal ini didukung dengan pendapat Mukayanah (2009), bahwa Selama ini
fokus guru. guru IPS hanya sebatas pada pengenalan konsep masyarakat dan
sosial yang merupakan tujuan pertama dari pembelajaran IPS di SD. Tujuan yang
lain, pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan
komitmen dan kesadaran nilai.nilai sosial, serta pengembangan kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas lalu saja. Artinya,
belum ada keseimbangan antara pengembangan sisi kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Guru mengasah kemampuan
berpikir siswa sebatas berpikir konsep IPS.
Melihat pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPS

di SD belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena
aspek. aspek lain yang menjadi tujuannya belum dilaksanakan secara maksimal,
sehingga esensi dari pembelajaran IPS SD itu sendiri kurang memiliki kompetensi
yang cukup, guna menciptakan generasi muda yang memiliki konsep kehidupan
sosial yang berkualitas.
Hal itu tentunya juga merupakan gambaran nyata belum tercapainya fungsi
dan tujuan pendidikan nasional, yang tercantum dalam Undang.Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang

1

2

potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab. Sehingga dipilih
menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari disetiap jenjang
pendidikan, baik yang berada di tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Pembelajaran IPS tidak hanya usaha memberikan pengetahuan kepada
siswa tentang konsep dalam bentuk hafalan.hafalan saja, melainkan usaha agar
para siswa mampu belajar dari apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal untuk
mengembangkan sikap, nilai dan keterampilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan hal tersebut, maka mata pelajaran IPS memiliki konstribusi yang
besar dalam proses pengembangan sikap, nilai dan keterampilannya setiap anak.
Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat
dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.
Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan
untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik (Azis, 2009).
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS di tingkat Sekolah
Dasar berasal dari beberapa elemen pendidikan itu sendiri, yakni pihak guru,
siswa dan sarana dan prasarana yang tersedia guna menunjang proses belajar
mengajar di kelas, hal ini kemudian dapat diidentifikasi oleh Nurhayati (2010),
sebagai berikut:
1) Siswa kesulitan menemukan buku sumber
2) Waktu yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan yang ada di
LKS sangat singkat
3) Materi yang diajarkan terlalu luas
4) Media masih terbatas jumlahnya

5) Guru tidak memberikan tindak lanjut
6) Jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak (kelas gemuk).
Setelah melihat identifikasi permasalahan yang ada, kemudian dapat
dianalisis bahwa permasalahan yang ada terdiri dari yang pertama permasalahan
yang bersumber dari siswa, kedua dari guru, dan dari sarana dan prasarana
(Nurhayati, 2010). antara lain:
1. Materi yang diajarkan guru terlalu luas cakupannya, hal ini mengakibatkan
ketidakseimbangan dalam pembagian waktu, sehingga waktu untuk

3

kegiatan inti dalam pembelajaran porsinya terlalu besar, hal ini
mengakibatkan guru tidak memberikan tindak lanjut bagi siswa, padahal
tindak lanjut merupakan hal terakhir yang didengar oleh siswa dalam suatu
pembelajaran, dan tindak lanjut ini juka mengena akan teringat oleh siswa.
2. Guru jarang menggunakan media, hal ini terbukti ketika guru
menggunakan media sangat menarik perhatian siswa bahkan mampu
mengalihkan fokus siswa dari materi yang diajarkan.
3. Pengkondisian kelas kurang, hal ini terbukti dengan adanya kelas gemuk
guru kebingungan dalam mengatasinya. Hal ini akan berpengaruh dengan

pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.
4. Ada suatu kecenderungan pemahaman yang salah bahwa pelajaran IPS
adalah pelajaran yang cenderung pada hafalan. Pemahaman seperti ini
berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada verbalisme.
Guru dalam menerapkan metode pembelajaran lebih menekankan pada
metode yang lebih menekankan pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas
siswa. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang variatif. Misalnya
guru lebih banyak menggunakan metode ceramah bahkan menyuruh siswa
untuk mencatat.
Dari permasalahan yang telah dijabarkan di atas, pastinya sangat
merugikan bagi para siswa, karena tidak dapat maksimal dalam proses menyerap
informasi ketika mengikuti proses pembelajaran. Beberapa masalah yang sering
dialami oleh para siswa ketika menggunakan cara belajar yang salah, yaitu siswa
merasa tidak bisa berkonsentrasi ketika mengikuti proses pembelajaran, tidak
dapat memahami materi yang telah dipelajari, mudah lupa dengan apa yang sudah
diingat sebelumnya, pada saat belajar siswa sering merasa penuh sehingga tidak
dapat belajar lebih banyak lagi (Windura, 2010).
Berdasarkan penjabaran kajian diatas, maka dapat dikatakan bahwa dalam
pembelajaran IPS, minat belajar siswa dalam mempelajari materi dalam mata
pelajaran IPS cenderung masih rendah. Hal itu dapat dilihat dalam proses belajar

mengajar di kelas, sebagai contoh misalnya pada saat siswa menjelaskan hasil
pekerjaannya kepada teman, bekerjasama dengan siswa lain, serta kemandirian

4

siswa pada saat mengerjakan soal.soal yang diberikan oleh guru, Keaktifan siswa
dalam mengajukan ide, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan,
menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman, memberikan
tanggapan atau komentar terhadap siswa lain juga masih rendah. Hal ini tentunya
dapat memberikan efek negatif untuk pembelajaran IPS SD pada masa yang akan
datang, karena konsep.konsep mengenai kehidupan bermasyarakat yang berisi
tentang nilai.nilai sosial, sikap, dan keterampilan dalam bermasyarakat akan
mudah sekali hilang dalam ingatan para siswa, karena tidak cukup kuat tertanam
dalam memori para siswa, yang merupakan salah satu dampak yang di timbulkan
karena kesalahan ketika memberikan pembelajaran IPS, terutama pada jenjang
Sekolah Dasar.
Setiap pembelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan
suatu strategi yang tepat supaya hasil yang dicapai dapat maksimal dan
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran terkait
dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat

belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk
mempelajari apa yang sudah tercantum dalam kurikulum sebagai kebutuhannya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Mulyasa (2003), mengenai tugas
seorang guru yaitu mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku pada siswa. Sedangkan langkah.langkah yang perlu
diapresiasi bagi perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran di sekolah, yaitu:
pertama, Apersepsi, yaitu menghubungkan materi pembelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan kompetensi yang telah dikuasai mereka dan
penyampaian materi dan latihan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang guru dalam memilih dan
mengaplikasikan berbagai macam cara dalam mengajar di kelas, agar siswa
mampu menunjukkan kegairahan belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
Sedangkan dari hasil, terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif
pada siswa setelah mengikuti proses belajar.
Djamarah (2002), tujuan dari penyampaian variasi metode mengajar dan
aplikasinya dalam pengajaran adalah:

5

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi

proses belajar mengajar
b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
e. Mendorong anak didik untuk belajar.
Guru harus dapat memilih metode.metode yang sesuai dengan pokok
bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara.cara yang menarik sehingga
siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pembelajaran IPS
dalam proses penanaman konsep kepada siswa, yaitu menggunakan metode Mind
Mapping.
Metode Mind Mapping merupakan cara belajar yang menstimulus anak
untuk menggunakan otaknya secara efektif dan efisien pada saat melakukan
proses belajar. Penggunaan Mind Mapping akan menyebabkan proses belajar yang
menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam
prestasi akademiknya (Windura, 2010).
Konsep.konsep yang dijadikan fokus pembelajaran IPS, dapat lebih
mudah diingat oleh para siswa dengan jangka waktu yang panjang. Hal itu
dikarenakan pada saat menggnakan metode Mind Mapping, kita dianjurkan untuk
menggunakan warna, gambar, kata, garis lengkung dan simbol sehingga

memudahkan otak untuk menyimpan ke dalam memori jangka panjang dan
membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan.
Dari latar belakang di atas maka peneliti perlu mengadakan penelitian
untuk melakukan upaya perbaikan proses pembelajaran mata pelajaran IPS
dengan menggunakan Mind Mapping dengan judul penelitian “Pengaruh
Penerapan Metode Pembelajaran “Mind Mapping” terhadap Minat Belajar dan
Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Banyubiru 01
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012”.
1.2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas,
penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode pembelajaran Mind
Mapping terhadap minat belajar dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS

6

kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Minat
belajar yang ingin ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu ketertarikan siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping. Sedangkan untuk hasil belajar yang ingin diteliti dalam penelitian ini
dilihat dari aspek kognitif para siswa. Dengan pokok bahasan tentang

perkembangan teknologi.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap
minat belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun
Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap
hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun
Pelajaran 2011/2012?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki tujuan sehingga dapat mengukur
keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti. Penelitian yang akan dilakukan
bertujuan:
1. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran “Mind Mapping”
berpengaruh terhadap minat belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran “Mind Mapping”
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01
Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.5. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:

7

1.5.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping
terhadap minat belajar dan hasil belajar.
1.5.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi
perseorangan atau institusi, seperti:
1) Siswa
Memberi alternatif lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara
membuat ringkasan yang menarik sehingga anak terdorong untuk belajar
khususnya pada pembelajaran IPS.
2) Guru
Guru memiliki pandangan luas dalam mengajar terutama dalam
mengembangkan kreativitas, sehingga tercipta pembelajaran yang menarik bagi

siswa, terutama dengan menggunakan metode Mind Mapping.
3) Sekolah
Memberikan input kepada sekolah untuk mendukung proses pembelajaran
untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar guru melalui proses
pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 87

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Outdoor Activities pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. T1 292008271 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Outdoor Activities pada Mata Pelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. T1 292008271 BAB IV

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tlogopucang. T1 292008154 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Metode Pembelajaran Kontekstual Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran IPA T1 292008269 BAB IV

0 0 15

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Talking Stick Berbantuan Media Konkrit terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 14