Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul T2 942012019 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam bab IV ini akan dikemukakan tentang analisis data dan temuan hasil penelitian. Seperti yang telah dikemukakan di bab III data yang terkumpul dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan program yang ada di SD Negeri Kauman Kidul. Teknik yang kedua dengan menggunakan wawancara yang dilakukan guna mendapatkan informasi, tanggapan, dan saran dari subyek penelitian yaitu kepala sekolah, orang tua siswa dan komite sekolah. Dokumentasi dilakukan dalam mendapatkan foto dari penelitian yang telah dilakukan.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil SD Negeri Kauman Kidul

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman Kidul Salatiga yang berlokasi di Jl.Durian No.02, luas tanah di SD Negeri Kauman Kidul adalah 2280 m2 sekolah ini terletak di daerah


(2)

perbatasan Kota Salatiga dengan Kabupaten Semarang yaitu SD Negeri Kauman Lor.

Desa Kauman Kidul merupakan wilayah Kecamatan Sidorejo yang berdekatan dengan prasasti plumpungan yang merupakan cikal bakal kota Salatiga. Desa Kauman Kidul merupakan wilayah yang sejuk dekat dengan sungai dan lahan persawahan, sehingga sebagian besar masyarakat Kauman Kidul adalah petani dan buruh. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah dan orang tua peserta didik. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Juni sampai 11 Juli 2014. SD Negeri Kauman Kidul memiliki visi sebagai berikut teguh dalam imtaq, unggul dalam iptek dan terpuji dalam perilaku. Sedangkan misi SD Negeri Kauman Kidul adalah 1)menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama; 2) memberdayakan sekolah dalam mewujudkan pelayanan pembelajaran dan bimbingan;3)Sebagai wahana pendidikan dalam mencapai kecakapan hidup di bidang seni, olahraga, dan iptek; 4) menjalin hubungan yang harmonis antar unsur pendidikan;5) membantu peserta didik mengembangkan diri sesuai dengan potensinya;6) menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tujuan


(3)

daripada SD Negeri Kauman Kidul adalah meningkatkan kualitas pendidikan SD Negeri Kauman Kidul menuju sekolah berstandar nasional.

Sedangkan sasaran SD Negeri Kauman Kidul adalah terwujudnya sekolah yang berkualitas berstandar nasional, dengan indikator sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Definisi dari SNP (Standar Nasional Pendidikan ) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Permendiknas No.19 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 1) Terdapat 8 standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar isi diatur dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006. Secara garis besar standar isi mencakup tiga hal yaitu struktur kurikulum, beban belajar dan kalender pendidikan. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum SD Negeri Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga


(4)

pada tahun pelajaran 2013/2014 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur kurikulum SD Negeri Kauman Kidul dipaparkan pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Struktur Kurikulum SD Negeri Kauman Kidul Tahun Pelajaran 2013/2014

Struktur Kurikulum

SD/MI Kelas dan AlokasiWaktu A. Mata Pelajaran I II III IV,V,VI

1. Pendidikan Agama

TE

M

A

TI

K

3

2. PKn 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. IPA 4

6. IPS 3

7. SBK 4

8. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

4

B. Muatan Lokal 2

C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 32

Sumber : Data Primer Kurikulum SD Negeri Kauman Kidul.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan


(5)

tingkat perkembangan siswa. Beban belajar SD Negeri Kauman Kidul tertera dalam tabel 4.1. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran siswa selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur (Depdiknas, 2006). Minggu efektif di SD Negeri Kauman Kidul dalam satu tahun pelajaran adalah 34-38 minggu, hal ini sesuai dengan kalender pendidikan yang telah ada

Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan. Standar proses yang dilakukan di SD Negeri Kauman Kidul dari segi perencanaan proses pembelajaran dengan membuat silabus yang dikembangkan berdasarkan standar isi dan standar kompetensi lulusan. Semua guru di SD Negeri Kauman Kidul memiliki silabus, program tahunan, program semester dan RPP yang dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan kebutuhan pembelajaran. Dalam implementasi proses belajar.


(6)

Proses belajar yang dilakukan di SD Negeri Kauman Kidul guru memanfaatkan sumber belajar dari buku teks, buku panduan guru,buku pengayaan, buku referensi dan sumber lainnya, serta memanfaatkan perpustakaan dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Sebagian besar guru di SD Negeri Kauman Kidul mengimplementasikan rencana belajar dengan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan LCD.

Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006. Peserta didik di SD Negeri Kauman Kidul rata-rata sudah mencapai SKL yang telah ditentukan dan selalu meningkat setiap tahunnya. Sekolah juga mengembangkan kepribadian peserta didik, ketrampilan dan akhlak-akhlak mulia pada peserta


(7)

didik dengan dukungan sarana dan prasarana yang ada.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan peraturan yang ditentukan yaitu pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi , sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidik dalam hal ini adalah guru. Dan tenaga kependidikan adalah kepala sekolah, pengawas, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan lain-lain.

Pendidik dalam hal ini adalah guru. Dan tenaga kependidikan adalah kepala sekolah, pengawas, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan lain-lain. Pendidik dalam hal ini adalah guru. Dan tenaga kependidikan adalah kepala sekolah, pengawas, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan dan lain-lain

Semua tenaga pendidik dan kependidikan harus memenuhi kualifikasi yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu minimal DIV atau S1 dan memiliki sertifikat pendidik. SD Negeri Kauman Kidul untuk pendidik dan tenaga kependidikan sebagian besar memenuhi standar yang ditentukan, hanya terdapat satu guru yang belum memenuhi


(8)

kualifikasi akan tetapi masih dalam proses melanjutkan studinya.

Standar sarana dan prasarana pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Sarana dan prasarana di SD Negeri Kauman Kidul memiliki beberapa kendala seperti gedung-gedung yang seharusnya mulai diperbaiki, dan gapura SD yang terlalu sempit, sehingga menyulitkan bagi para pengguna mobil untuk bisa masuk ke dalam SD.

Standar pengelolaan pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. SD Negeri Kauman Kidul melibatkan anggota masyarakat dan bekerja sama dengan Komite sekolah untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, penyediaan informasi tentang


(9)

sekolah masih kurang, sehingga warga masyarakat tidak dapat mengakses data sekolah dengan rinci.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. SD Negeri Kauman Kidul bekerjasama dengan pemangku kepentingan yaitu stakeholder dalam menyusun RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah). Sekolah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Guru di SD Negeri Kauman Kidul menggunakan berbagai teknik penilaian dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru mengolah penilaian peserta didik guna mengetahui kemajuan peserta didik, dan menentukan kriteria ketuntasan minimal, nilai akhir pada rapat dewan guru, dan dilaporkan pada orang tua setiap akhir semester. 4.1.2. Konteks

Evaluasi Konteks adalah upaya dalam hal ini meliputi lingkungan sekolah, program sekolah dan kebutuhan sekolah.


(10)

Berdasarkan hasil observasi, lingkungan di SD Negeri Kauman Kidul letaknya berada dekat dengan pemukiman warga dan lahan pertanian, membuat suasana di SD Negeri Kauman Kidul nyaman dan aman. Hal ini juga didukung dengan pernyataan orang tua peserta didik tentang keadaan di lingkungan sekolah SD Negeri Kauman Kidul yaitu letak SD ini jauh dari keramaian kota justru dapat meningkatkan konsentrasi pada peserta didik.

Setting fisik di SD Negeri Kauman Kidul kurang strategis karena daerahnya yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Hal ini sejalan dengan pendapat kepala sekolah dan juga komite bahwa transportasi kurang strategis karena tidak terjangkau dengan angkutan umum sehingga menyulitkan para peserta didik yang rumahnya jauh dengan sekolah.

4.1.2.2 Program sekolah

Mutu sebuah sekolah juga erat kaitannya dengan program kerja sekolah yang juga akan menjadi perhatian dari masyarakat, serta bisa menjadi sarana promosi kepada warga masyarakat. Pada dasarnya program-program yang telah direncanakan sekolah mengajak partisipasi masyarakat, sebagai contoh dalam


(11)

program peningkatan hasil belajar pada peserta didik, sekolah selalu mengadakan pertemuan dengan orang tua / wali peserta didik agar dapat mengawasi belajar para peserta didik di rumah. Pelaksanaanidul adha bersama warga sekitar,

Jadi tidak hanya di sekolah saja peserta didik belajar akan tetapi di rumah mereka juga belajar. Hal ini sejalan dengan wawancara yang dilakukan oleh orang tua peserta didik, bahwa kegiatan sekolah selalu diberitahukan kepada orang tua melalui surat pemberitahuan dan pertemuan yang diadakan di sekolah.

Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh komite sekolah tentang bagaimana komite sekolah mengikuti perencanaan program pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul bahwa pertemuan antara sekolah dan komite sudah sesuai dengan kebutuhan, apalagi jika sekolah mengadakan program yang membutuhkan kerjasama di bidang pendanaan, saya selaku komite selalu menjadi penengah antara sekolah dan masyarakat yang putra-putrinya bersekolah di sekolah tersebut. Contohnya : pembuatan gapura sekolah, pengadaan ekstrakurikuler komputer.


(12)

program sekolah tidak selamanya berjalan dengan lancar, yang menjadi hambatan program-program sekolah adalah keterlibatan komite sekolah dan orang tua peserta didik yang hanya sebatas pendanaan saja. Program-program sekolah yang telah direncanakan selalu mengalami pro dan kontra, hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah yaitu kerjasama dan partisipasi orang tua peserta didik memang cukup perhatian, akan tetapi tidak sepenuhnya

Orang tua peserta didik melalukan pertisipasi hanya pada pendanaan saja, itu pun tidak sepenuhnya orang tua mau, karena kita sadari bahwa tingkat ekonomi masyarakat Kauman Kidul sebagian besar menengah ke bawah, selain itu informasi yang terkadang salah kaprah.Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada orang tua peserta didik, komite sekolah dan kepala sekolah bahwa program-program sekolah dinilai cukup dalam melakukan kerjasama dan partisipasi, walaupun ada beberapa hambatan yaitu keterbatasan tingkat ekonomi warga dan pengetahuan warga tentang pendidikan yang terbatas. Selain itu program sekolah yang berjalan selama inikurang adanya kerjasama yang aktif antara komite sekolah, orang tua peserta didik dan


(13)

sekolah.Partisipasi yang kurang aktif tersebut dikarenakan karena ketidak tahuan tugas pokok komite dan bagaimana cara melakukan hubungan kerjasama dengan sekolah, serta sikap acuh tak acuh terhadap pendidikan anak.

4.1.2.3 Kebutuhan sekolah

Kebutuhan sekolah merupakan salah satu hal yang utama dalam peningkatan kualitas suatu sekolah. Berdasarkan hasil observasi kebutuhan sekolah di SD Negeri Kauman Kidul sebagian besar memang sudah tercukupi, akan tetapi perlu peningkatan dan juga perbaikan-perbaikan ulang agar lebih layak pakai.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah SD Negeri Kauman Kidul, menyatakan bahwa jika kebutuhan sekolah kepala sekolah yang pernah menjabat di SD Negeri Kauman Kidul selalu memerhatikan kebutuhan sekolah dan juga kebutuhan para peserta didik, bahkan untuk kebutuhan peserta didik sampai sekecil apapun akan saya usahakan agar peserta didik tersebut nyaman dalam belajar, pemenuhan


(14)

cukup hanya saja perlu pembangun di bidang tertentu seperti Lab IPA, rumah penjaga, dan mushola. Pandangan masyarakat tentang inormasi pendidikan yang kurang sehingga membuat pro kontra dalam upaya pemenuhan kebutuhan sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ketua komite dan juga orang tua peserta didik bahwa masih banyak orang tua peserta didik yang mengeluh dengan pemenuhan kebutuhan peserta didik di sekolah. Kebanyakan orang tua dan masyarakat sekitar mengetahui jika sekolah saat ini gratis tanpa ada biaya, akan tetapi kebutuhan peserta didik seperti buku pendamping, seragam sekolah kebutuhan saat belajar kurang menjadi perhatian orang tua peserta didik.

4.1.2.4 Latar Belakang Masyarakat Kauman Kidul

Desa Kauman Kidul merupakan wilayah pedesaan yang memiliki banyak lahan pertanian dan perkebunan. Tanah desa Kauman Kidul yang


(15)

subur sehingga sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh. Hampir seluruh peserta didik SD Negeri Kauman Kidul adalah warga desa setempat dengan tingkat penghasilan orang tua peserta didik sesuai dengan pekerjaannya dipaparkan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Data penghasilan orang tua peserta didik

Penghasilan L P Total

Tidak di isi 0 0 0

Kurang dari Rp. 500,000 60 54 114

Rp. 500,000 - Rp. 999,999 4 7 11

Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 2 2 4

Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 2 1 3

Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 0 0 0

Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0

Total 68 64 132

Data primer dari Dapodikdas 2013/2014

Berdasarkan data pada tabel 4.1 bahwa penghasilan orang tua peserta didik yang kurang dari Rp.500.000,00 per bulan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat ekonomi sebagian warga rendah.


(16)

Hasil penelitian pada aspek input di SD Negeri Kauman Kidul Kota Salatiga terdapat tiga komponen diantaranya : anggaran atau dana, sarana dan prasarana di SD Negeri Kauman Kidul. 4.1.3.1 Anggaran atau dana

Anggaran dan dana sekolah bisa didapat dari dana BOS, dan juga partisipasi dari orang tua peserta didik. Program BOS adalah penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi sekolah sebagai pelaksana program wajib belajar 9 tahun.

Program BOS bertujuan untuk membebaskan pungutan bagi seluruh siswa setingkat SD dan SMP. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua peserta didik di SD Negeri Kauman Kidul partisipasi masyarakat masih sangat kurang dalam kemajuan SD Negeri Kauman Kidul terutama masalah dana, mereka masih belum sadar akan pentingnya dana penunjang pendidikan dalam kemajuan belajar mengajar.

Orang tua peserta didik masih belum paham penggunaan dana BOS untuk apa saja dalam hal pendidikan di sekolah.


(17)

Sarana merupakan syarat agar suatu usaha dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi kondisi sarana dan prasarana di SD Negeri Kauman Kidul cukup memadai, ada beberapa ruangan yang perlu ditambah seperti ruang laboratorium Sains, Mushola, dan gedung pertemuan karena persaingan dunia pendidikan semakin lama semakin tinggi dan sarana prasarana merupakan hal yang dapat SD Negeri Kauman Kidul agar mampu bersaing dengan sekolah yang lebih maju.

Partisipasi masyarakat dalam peningkatan sarana dan prasarana hanya terbatas pada pendanaan saja. Berdasarkan hasil wawancara dengan komite sekolah sarana dan prasaran yang dibutuhkan masyarakat pun juga tidak ada, seperti ruang khusus bagi komite sekolah dan gedung pertemuan.

4.1.4Proses

4.1.4.1 Implementasi Partisipasi Masyarakat dalam Program Sekolah

Implementasi program sekolah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program-program yang telah di rencanakan oleh sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, program-program yang direncanakan meliputi perbaikan sarana


(18)

dan prasana, program ekstrakurikuler, program pengembangan diri, program perbaikan sarana dan prasarana akan dilakukan SD Negeri Kauman Kidul dengan menggali dana bersama orang tua peserta didik dan komite sekolah serta bantuan masyarakat di SD Negeri Kauman Kidul. Peran serta orang tua dan komite, sebagian besar memberikan partisipasinya dalam hal dana, untuk partisipasi di bidang penyediaan sarana prasarana, pemberian masukan dan saran masihlah sangat minim. Pada dasarnya hubungan antara orang tua siswa, komite sekolah dan masyarakat sangat baik, akan tetapi dalam pengembangan masih rendah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah program-program yang telah direncanakan oleh sekolah berjalan baik dan sesuai rencana. Hanya ada beberapa program dari sekolah yang kurang dukungan dari orang tua peserta didik karena tingkat kemampuan orang tua peserta didik yang tidak mencukupi.

Kegiatan pembelajaran di SD Negeri Kauman Kidul sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah, tingkat kedisiplinan yang tinggi menjadi sorotan khusus bagi orang tua peserta didik, berdasarkan hasil wawancara dengan orang


(19)

tua peserta didik, tingkat kedisiplinan di SD Negeri Kauman Kidul sangatlah bagus, seperti halnya jika terdapat peserta didik yang tidak mengerjakan PR, terlambat masuk sekolah selalu diberikan teguran danpunishment agar kembali disiplin.

Program pembelajaran seperti penambahan jam pelajaran sepulang sekolah juga selalu diberitahukan kepada orang tua peserta didik, penambahan pelajaran ini membawa dampak positif bagi para peserta didik, hasil belajar selalu diberi tahukan kepada orang tua peserta didik.

4.1.5.

Produk

Partisipasi masyarakat mengenai hasil belajar peserta ddik sangat didukung, dengan adanya pengawasan belajar di rumah, dan mengusahakan anaknya untuk diberikan tambahan pelajaran sangatlah membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pihak sekolah dalam pengembangan bakat dan minat anak juga disediakan oleh sekolah sehingga menghasilkan produk yang bermutu, seperti kegiatan lomba rebana yang telah menang juara ke II tingkat Kota Salatiga. Pada aspek hasil


(20)

belajar peserta didik dan tingkat kenaikan kelas serta kelulusan, telah memenuhi kriteria yang diharapkan. Tingkat kelulusan di SD Negeri Kauman Kidul selalu 100 %. Hasil program yang telah direncanakan dan dilaksanakan secara keseluruhan baik. Hasil try out peserta didik yang selalu baik dan unggul dibandingkan dengan Sekolah Dasar yang diunggulkan di Salatiga.

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Konteks

Konteks adalah situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan.

Pada aspek konteks peneliti akan memaparkan mengenai visi dan misi SD Negeri Kauman Kidul, lingkungan sekolah, program sekolah, kebutuhan sekolah dan latar belakang masyarakat.

4.2.1.1 Visi dan Misi SD Negeri Kauman Kidul

Visi adalah representasi apa yang diyakini sebagai bentuk organisasi masa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik

dan stakeholder lainnya. Seperti yang telah


(21)

Negeri Kauman Kidul adalah Teguh dalam imtaq, unggul dalam iptek dan terpuji dalam perilaku. Visi tersebut agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam, sebaiknya disertai dengan indikator sebgai penjelasan tentang apa yang dimaksudkan oleh visi tersebut, serta penentuan visi tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang (Akdon, 2006: 97). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:

1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.

2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.

3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang digeluti organisasi (Akdon, 2006:98).

Partisipasi warga Kauman Kidul selama ini belum pada tahap perencanaan yaitu pembuatan visi dan misi. Hal tersebut disebabkan karena


(22)

informasi tentang pendidikan dari masyarakat SD Negeri Kauman Kidul kurang.

4.2.1.2 Lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan mutu pendidikan menurut Rashed Sadig Direktur Program Divisi Pendidikan UNICEF adalah lingkungan sekolah yang sehat, aman dari apa dan siapa saja yang dapat mengganggu fisik atau mental peserta didik, dapat melindungi warga sekolahnya dan mampu menyediakan fasilitas beserta sumber daya pendukung keberhasilan lainnya. Berdasarkan fakta yang ada lingkungan SD Negeri Kauman Kidul sudah aman dari gangguan, sehat, dan dapat melindungi warga sekolahnya, yang menjadi kelemahan dari lingkungan sekolah ini adalah fasilitas transportasi yang tidak terjangkau, sehingga peserta didik yang akan menuju sekolah mengalami kesulitan.

4.2.1.3 Program Sekolah

Program sekolah sudah direncanakan dan selalu diberitahukan kepada orang tua peserta didik dan komite sekolah melalui pengumuman melalui peserta didik, pemberitahuan melalui surat dan pertemuan khusus di sekolah.


(23)

Pada dasarnya program sekolah selalu mengajak partisipasi aktif dari orang tua peserta didik dan komite dalam proses pendidikan, yaitu pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan dan akuntabilitas. Akan tetapi pada kenyataanya partisipasi dari orang tua dan komite hanya bersifat pendanaan saja, sebagian besar orang tua berpendapat bahwa panggilan ke sekolah untuk rapat pasti akan dimintai dana, sehingga ketika ada pertemuan khusus banyak orang tua peserta didik yang tidak hadir. Ketidak hadiran tersebut terkadang membuat kesalahpahaman antara program sekolah dan persepsi masyarakat. 4.2.1.4 Kebutuhan Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di SD Negeri Kauman Kidul kebutuhan sekolah secara keseluruhan sudah terpenuhi, hal ini karena peran serta warga sekolah dan dana dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dalam memberikan sumbangan untuk peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul.

Kepala sekolah juga memberikan sumbangan secara pribadi untuk para peserta didik yang tidak mampu. Kebutuhan sekolah tidak hanya pada keadaan fisik sebuah sekolah,


(24)

kebutuhan sekolah juga meliputi kebutuhan untuk peserta didik itu sendiri, pembelian buku pendamping, Lembar Kerja Siswa, seragam, kebutuhan ketrampilan dan lain-lain, karena kebutuhan yang meningkat inilah membuat orang tua peserta didik mengeluh akan tingginya tuntutan pendidikan. Kurangnya informasi tentang pendidikan dan penggunaan dana BOS yang membuat orang tua peserta didik mengalami kesalahpahaman antara instansi sekolah dan warga sekolah.

4.2.1.5 Latar Belakang Orang tua Peserta didik Partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar situasi dan kondisi di SD Negeri Kauman Kidul dapat memenuhi sandar minimal dan peningkatan mutu pendidikan. Partisipasi masyarakat di SD Negeri Kauman Kidul masih rendah, hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai program pendidikan, kurangnya waktu dari orang tua dan komite selaku partisipan, masih rendahnya pendidikan orang tua itu sendiri

Sesuai dengan data yang diperoleh tingkat pendidikan orang tua peserta didik mayoritas tamatan SMA/sederajat, dan tingkat penghasilan orang tua yang rendah mengakibatkan orang tua


(25)

disibukkan dengan bekerja untuk menambah biaya hidup dan sangat sedikit waktu untuk pendidikan. Kelangsungan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya ditentukan oleh pengelola lembaga tersebut tetapi juga ditentukan oleh lingkungan luar lembaga tersebut, yaitu partisipasi masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada sebuah sekolah

4.2.2 Aspek Input

4.2.2.1 Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Sarana merupakan syarat agar suatu usaha dapat mencapai hasil yang ditetapkan, Sarana untuk keperluan manajemen mencakup 6 M, yaitu man, money, materials, machine, method dan

market. Man atau manusia merupakan faktor

yang paling menentukan karena manusia yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini manusia adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan orang tua peserta didik, dan komite sekolah .Peran serta antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik di SD Negeri Kauman Kidul dalam pengembangan sarana dan prasarana terhambat oleh tingkat ekonomi dari orang tua yang rendah dan komite sekolah yang


(26)

belum mengetahui perannya di sekolah. peran daripada komite sekolah itu sendiri adalah sebagai badan pertimbangan, sebagai badan pendukung, sebagai pengontrol, dan mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Money atau uang adalah alat pengukur nilai.

Dalam manajemen, uang digunakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta hasil yang dicapai dari suatu organisasi. Anggaran dana pada SD Negeri Kauman Kidul kurang mencukupi karena jumlah peserta didik yang tidak banyak membuat bantuan operasional dari pemerintah pun juga sedikit. Persaingan di dunia pendidikan yang kian tinggi membuat SD Negeri Kauman Kidul kewalahan dalam meningkatkan sistem keuangan.

Material atau bahan-bahan terdiri dari

bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dibutuhkan tenaga ahli di bidang tertentu untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Bahan-bahan dalam sekolah yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik


(27)

Machine atau mesin diperlukan sekolah untuk mempermudah jalannya sebuah program dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Di SD Negeri Kauman Kidul sudah terdapat sarana jaringan internet yang dapat digunakan untuk mengolah kinerja dan input data peserta didik secara online. Selain itu terdapat program ekstrakurikuler TIK untuk para peserta didik, bagi masyarakat hal ini merupakan program yang sangat bagus guna meningkatkan kemampuan di bidang teknologi, akan tetapi orang tua peserta didik tidak bisa memberikan bantuan dana yang cukup untuk kegiatan ekstrakurikuler ini.

Method atau metode adalah cara kerja

yang digunakan untuk memperlancar pekerjaan agar sesuai dengan fungsinya. Metode yang seharusnya dilakukan sekolah adalah dengan meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik serta komite. Komunikasi yang lancar akan meningkatkan kinerja dan program yang direncanakan akan berjalan dengan baik.

Market atau pasar adalah tempat suatu

institusi menyebarluaskan produknya dalam bentuk barang atau jasa. Sekolah merupakan


(28)

tempat layanan di bidang jasa. SD Negeri Kauman Kidul selalu mengadakan promosi di berbagai daerah untuk meningkatkan jumlah peserta didik. Karena sekolah yang berada di pinggiran dan letaknya jauh dari perkotaan akan sulit mendapatkan peserta didik dan kebanyakan masyarakat tidak mengetahui letak SD Negeri Kauman Kidul.

4.2.3 Proses

Dalam implementasinya program pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul sebagian besar terlaksana sesuai rencana. Partisipasi masyarakat dalam program pengawasan belajar di rumah juga terlaksana, hal ini dibuktikan dengan melalui hasil wawancara dengan orang tua peserta didik, program ekstrakurikuler yang sempat terhambat karena adanya kegiatan lain para peserta didik di dalam masyarakat, hal ini menunjukkan ketimpangan waktu antara program sekolah dan program anak itu sendiri di lingkungan masyarakat. Program adiwiyata yang juga sempat menuai protes dari masyarakat sekitar sekolah. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat yang kurang positif kepada sekolah. Beberapa alasan tersebut yang menyebabkan peningkatan mutu SD Negeri Kauman Kidul terhambat.


(29)

4.2.4 Produk

Mutu pendidikan sebuah sekolah juga dilihat dari hasil yang diperoleh. Program sekolah yang ada kaitannya dengan partisipasi masyarakat terutama mengenai peningkatan hasil belajar menunjukkan hasil yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi peserta didik di bidang kesenian dan olah raga yang meningkat dan berprestasi misalnya saja ekstrakulikuler rebana SD Negeri kauman Kidul mendapatkan juara dua tingkat kota, kemudian hasil tryout yang mampu mengalahkan sekolah yang lebih di unggulkan.


(1)

kebutuhan sekolah juga meliputi kebutuhan untuk peserta didik itu sendiri, pembelian buku pendamping, Lembar Kerja Siswa, seragam, kebutuhan ketrampilan dan lain-lain, karena kebutuhan yang meningkat inilah membuat orang tua peserta didik mengeluh akan tingginya tuntutan pendidikan. Kurangnya informasi tentang pendidikan dan penggunaan dana BOS yang membuat orang tua peserta didik mengalami kesalahpahaman antara instansi sekolah dan warga sekolah.

4.2.1.5 Latar Belakang Orang tua Peserta didik Partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar situasi dan kondisi di SD Negeri Kauman Kidul dapat memenuhi sandar minimal dan peningkatan mutu pendidikan. Partisipasi masyarakat di SD Negeri Kauman Kidul masih rendah, hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai program pendidikan, kurangnya waktu dari orang tua dan komite selaku partisipan, masih rendahnya pendidikan orang tua itu sendiri

Sesuai dengan data yang diperoleh tingkat pendidikan orang tua peserta didik mayoritas tamatan SMA/sederajat, dan tingkat penghasilan orang tua yang rendah mengakibatkan orang tua


(2)

disibukkan dengan bekerja untuk menambah biaya hidup dan sangat sedikit waktu untuk pendidikan. Kelangsungan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya ditentukan oleh pengelola lembaga tersebut tetapi juga ditentukan oleh lingkungan luar lembaga tersebut, yaitu partisipasi masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada sebuah sekolah

4.2.2 Aspek Input

4.2.2.1 Sarana dan Prasarana

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Sarana merupakan syarat agar suatu usaha dapat mencapai hasil yang ditetapkan, Sarana untuk keperluan manajemen mencakup 6 M, yaitu man, money, materials, machine, method dan

market. Man atau manusia merupakan faktor yang paling menentukan karena manusia yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini manusia adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan orang tua peserta didik, dan komite sekolah .Peran serta antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik di SD Negeri Kauman Kidul dalam pengembangan sarana dan prasarana terhambat oleh tingkat ekonomi dari


(3)

belum mengetahui perannya di sekolah. peran daripada komite sekolah itu sendiri adalah sebagai badan pertimbangan, sebagai badan pendukung, sebagai pengontrol, dan mediator antara pemerintah dan masyarakat.

Money atau uang adalah alat pengukur nilai. Dalam manajemen, uang digunakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta hasil yang dicapai dari suatu organisasi. Anggaran dana pada SD Negeri Kauman Kidul kurang mencukupi karena jumlah peserta didik yang tidak banyak membuat bantuan operasional dari pemerintah pun juga sedikit. Persaingan di dunia pendidikan yang kian tinggi membuat SD Negeri Kauman Kidul kewalahan dalam meningkatkan sistem keuangan.

Material atau bahan-bahan terdiri dari bahan setengah jadi dan bahan jadi. Dibutuhkan tenaga ahli di bidang tertentu untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Bahan-bahan dalam sekolah yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik


(4)

Machine atau mesin diperlukan sekolah untuk mempermudah jalannya sebuah program dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Di SD Negeri Kauman Kidul sudah terdapat sarana jaringan internet yang dapat digunakan untuk mengolah kinerja dan input data peserta didik secara online. Selain itu terdapat program ekstrakurikuler TIK untuk para peserta didik, bagi masyarakat hal ini merupakan program yang sangat bagus guna meningkatkan kemampuan di bidang teknologi, akan tetapi orang tua peserta didik tidak bisa memberikan bantuan dana yang cukup untuk kegiatan ekstrakurikuler ini.

Method atau metode adalah cara kerja yang digunakan untuk memperlancar pekerjaan agar sesuai dengan fungsinya. Metode yang seharusnya dilakukan sekolah adalah dengan meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik serta komite. Komunikasi yang lancar akan meningkatkan kinerja dan program yang direncanakan akan berjalan dengan baik.

Market atau pasar adalah tempat suatu institusi menyebarluaskan produknya dalam


(5)

tempat layanan di bidang jasa. SD Negeri Kauman Kidul selalu mengadakan promosi di berbagai daerah untuk meningkatkan jumlah peserta didik. Karena sekolah yang berada di pinggiran dan letaknya jauh dari perkotaan akan sulit mendapatkan peserta didik dan kebanyakan masyarakat tidak mengetahui letak SD Negeri Kauman Kidul.

4.2.3 Proses

Dalam implementasinya program pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul sebagian besar terlaksana sesuai rencana. Partisipasi masyarakat dalam program pengawasan belajar di rumah juga terlaksana, hal ini dibuktikan dengan melalui hasil wawancara dengan orang tua peserta didik, program ekstrakurikuler yang sempat terhambat karena adanya kegiatan lain para peserta didik di dalam masyarakat, hal ini menunjukkan ketimpangan waktu antara program sekolah dan program anak itu sendiri di lingkungan masyarakat. Program adiwiyata yang juga sempat menuai protes dari masyarakat sekitar sekolah. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat yang kurang positif kepada sekolah. Beberapa alasan tersebut yang menyebabkan peningkatan mutu SD Negeri Kauman Kidul terhambat.


(6)

4.2.4 Produk

Mutu pendidikan sebuah sekolah juga dilihat dari hasil yang diperoleh. Program sekolah yang ada kaitannya dengan partisipasi masyarakat terutama mengenai peningkatan hasil belajar menunjukkan hasil yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi peserta didik di bidang kesenian dan olah raga yang meningkat dan berprestasi misalnya saja ekstrakulikuler rebana SD Negeri kauman Kidul mendapatkan juara dua tingkat kota, kemudian hasil tryout yang mampu mengalahkan sekolah yang lebih di unggulkan.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Purwosari 1 Kecamatan Sayung Demak T2 942014061 BAB IV

0 1 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul T2 942012019 Bab I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul T2 942012019 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul T2 942012019 BAB V

0 1 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Masyarakat dalam Program Peningkatan Mutu Pendidikan di SD Negeri Kauman Kidul

0 0 18

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB IV

0 1 70

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB IV

0 0 34

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 3 Demak T2 BAB IV

0 0 52

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Regrouping Sekolah Dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri Kuncir ecamatan Wonosalam Kabupaten Demak T2 BAB IV

0 0 21