DIFUSI BIMBINGAN DAN KONSULTASI BELAJAR NURUL FIKRI DI JAKARTA
DIFUSI BIMBINGAN DAN KONSULTASI BELAJAR
(BKB) NURUL FIKRI DI JAKARTA
Disusun Oleh:
ALIM KIDAR HANIF 1506735452 DEVI RACHMAWATI 1506670484 M. RIFAI KURNIAWAN 1506670566 SYIFA HANIFA 1506729563
DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
(2)
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Difusi merupakan suatu proses penyebaran, pemencaran, penjalaran, pemekaran suatu unsur-unsur baik kebudayaan, penyakit sampai dengan berita dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari masyarakat satu ke masyarakat lainnya dalam ruang dan dimensi waktu tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, difusi dinyatakan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain. selain itu, menurut Rogers (1983) difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi juga dapat dikatakan sebagai sutau tipe komunikasi khususnya dimana pesannya adalah sebuah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu sutu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Menurut Cliff
et al. (1981) Difusi memiliki empat pembagian yang merepresentasikan karakteristik sebenarnya. 1. Difusi Ekspansi: Suatu proses dimana informasi, material, dan sebagainya menjalar melalui suatu populsi dari suatu daerah ke daerah lain. contohnya adalah fenomena kebakaran hutan atau fenomena difusi sebuah inovasi.
2. Difusi Hierarki: proses penjalaran atau penyebarab fenomena yang dimulai dari tingkat bawah. Contohnya adalah penyebaran ideologis dari pusat kota ke desa.
3. Difusi Kontak: difusi yang memerlukan kontak secara langsung antara individu dengan pengaruhnya. Contohnya adalah infeksi penyakit.
4. Difusi Relokasi: klasifikasi sebaran dimana fenomena sebuah sebaran itu berpindah keluar area, tetapi meninggalkan origin atau asal daerah tersebut. Contoh dari difusi ini adalah migrasi.
Pada penelitian ini kami memutuskan untuk mengamati gejala difusi dari salah satu tempat bimbingan belajar di Jakarta yaitu Bimbangan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri. Hal ini dikarenakan Nurul Fikri merupakan salah satu tempat bimbingan belajar yang telah lama
(3)
berdiri di Jakarta dan memiliki beberapa cabang yang telah banyak berdiri di Jakarta. Jenis difusi yang terjadi pada BKB Nurul Fikri adalah difusi ekspansi.
1.2 Ruang Lingkup Wilayah
Dalam ruang lingkup wilayah, penelitian ini dibatasi hanya untuk difusi Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri di wilayah DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah administratif dan 1 wilayah Kabupaten Administratif, yaitu Wilayah Administrasi Jakarta Pusat, Wilayah Administrasi Jakarta Utara, Wilayah Administrasi Jakarta Barat, Wilayah Administrasi Jakarta Selatan, Wilayah Administrasi Jakarta Timur dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Berikut ini Persebaran BKB Nurul Fikri di Jakarta:
1. NF Rawamangun Jl. Perserikatan No. 7-8 (Depan Terminal) Telp. 021-47864783 2. NF Kampung Melayu Jl. Basuki Rahmat No. 18 Telp. 021-85900413
3. NF Buaran Jl. Buaran Raya III No. 2, Klender Telp. 021-8610209
4. NF Delima Jl. Delima Raya Blok 7 Malaka Sari Telp. 021-8611233, 021-86606538 5. NF Kali Malang Jl. Inspeksi Saluran No. 31B/7 Telp. 021-8500066
6. NF Lampiri Jl. Inspeksi KaliMalang Blok G No.8 Telp. 021-8648931/021-8648941 7. NF Kemayoran Jl. H.Ung Raya No.66E/4 Telp.021-4257955
8. NF Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Tengah I No. A7, Telp. 021-4206836 9. NF Kenari Jl. Kenari II No.45 B Telp.021-31903280
10. NF Rawa Badak Jl. Melur No. 6A, Koja (belakang Polres Tj. Priok) Telp. 021-43901362 11. NF Kramat Jaya Ruko Kramat Jaya Permai A No. 9 Telp. 021-44832548
12. NF Sunter Jl. Danau Sunter Utara, Metro Sunter Blok B/16 13. NF Salemba Jl. Salemba I No.20 Telp 3106534
14. NF Cipinang Jl. Cipinang Jaya No. 33 Kel. Cipinang Muara Telp. 8501125
15. NF Margasatwa Jl. Taman Margasatwa No. 6, RT.9/RW.5, Jati Padang, Ps. Minggu
(4)
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat persebaran Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri di wilayah Jakarta berdasarkan tahun berdirinya tempat tersebut. Selain itu, hal yang akan diperdalam oleh penulis adalah ada atau tidaknya keterkaitan antara jumlah siswa SMA kelas 12 pada tempat tersebut dengan Tahun berdirinya tempat-tempat tersebut.
(5)
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu, dimulai tanggal 3 Mei 2017 sampai dengan tanggal 17 Mei 2017.
2.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei. Metode ini dipakai guna mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Penelitian ini hanya mempelajari sebagian populasi oleh karena itu dibutuhkan sampel survei. Sampel survei didapatkan dengan cara menghubungi pihak terkait yang mengetahui seluruh populasi.
2.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta. Sedangkan sampel yang kami gunakan adalah murid kelas XII SMA yang terdaftar di Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta.
2.4 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan teknik difusi yang menggambarkan lokasi-lokasi cabang Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta. Dengan menunjukkan tahun berdiri dari cabang Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta dan jumlah murid kelas XII SMA yang terdaftar.
(6)
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Difusi ekspansi adalah proses penyebaran informasi, materi atau lain sebagainya dari satu daerah ke daerah lain melalui suatu populasi. Pada proses ini informasi dan material akan disebarkan tetap ada dan kadang lebih intensif di tempat asalnya. Ini berarti akan terjadi penambahan anggota baru pada populasi antara dua periode waktu dan nantinya akan merubah struktur keruangan populasi secara menyeluruh. Contoh dari teori ini adalah anjuran untuk menggunakan internet yang dimulai oleh mereka yang tinggal dekat kota kemudian diikuti warga lain yang jauh dari kota sampai desa. Difusi ekspansi dibedakan menjadi dua yaitu difusi menjalar (contagious diffusion) dan difusi kaskade (cascade diffusion).
Selain itu, difusi ekspansi merupakan suatu proses dimana informasi, material dsb. Menjalan melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah lainnya. Dalam prosesnya informasi atau material yang didifusikan tetep ada dan kadang menjadi lebih intnsif di tempat asalnya. Artinya terjadi penambahan jumlah anggota baru pada populasi antara periode dua waktu, serta mengubah pola keruangan populasi secara keseluruhan dimana daerah asal mengalami perluasan.
(7)
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil Pengumpulan Data 1. Tempat Les Nurul Fikri
Margasatwa : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 250 siswa/siswi
Penggilingan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Penggilingan sebanyak 250 siswa/siswi
Condet : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Condet sebanyak 200 siswa/siswi
Petukangan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Petukangan sebanyak 200 siswa/siswi
Kenari : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kenari sebanyak 200 siswa/siswi
Sunter Jaya: jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Sunter Jaya sebanyak 1800 siswa/siswi
Tebet : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Tebet sebanyak 180 siswa/siswi
Kramat Asem : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kramat Asem sebanyak 130 siswa/siswi
Mampang : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Mampang sebanyak 120 siswa/siswi
Kemayoran : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kemayoran sebanyak 120 siswa/siswi
Meruya Selatan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Meruya Selatan sebanyak 120 siswa/siswi
Delima: jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Del ima sebanyak 120 siswa/siswi
Kramat Jaya : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
(8)
Cibubur : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
Kalisari : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
Duri Kosambi : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 100 siswa/siswi
2. Peta Difusi Nurul Fikri
Analisis Peta:
Bimbingan Belajar Nurul Fikri pertama kali muncul di bagian selatan Jakarta, yaitu di Kota Madya Jakarta Selatan. Peta ini menggunakan 4 klasifikasi simbol berdasarkan jumlah muridnya, klasifikasi pertama yang paling sedikit adalah jumlah murid kurang dari 100 orang, klasifikasi kedua adalah jumlah murid diantara 100 sampai 150 orang, klasifikasi selanjutnya
(9)
adalah jumlah murid dari 150 sampai 200 orang, dan klasifikasi paling banyak adalah jumlah murid yang lebih dari 200 orang.
Persebarannya dimulai kearah yaitu di Kota Madya Jakarta Timur, kemudian berlanjut lagi ke arah tengah berdekatan dengan titik awal namun masih memasuki Kota Madya Jakarta Timur, difusi terakir berada di daerah barat yaitu di Kota Madya Jakarta Barat. Cabang Nurul Fikri yang mempunyai jumlah murid banyak, rata-rata pada umumnya relatif lebih jauh dari cabang lain, hal ini dapat dikarenakan segmentasi pasar dari setiap cabang dimana cabang yang berdekatan harus saling berbagi murid dengan cabang lain.
BAB V
KESIMPULAN
Difusi yang terjadi di bimbingan belajar Nurul Fikri tersebar merata di seluruh Kota Madya di Provinsi Jakarta. Setiap cabang Nurul Fikri mempunyai jumlah murid kelas 12 yang
(10)
berbeda-beda, terdapat pola bahwa cabang yang mempunyai jarak lebih jauh dari cabang lain mempunyai kecenderungan memiliki jumlah siswa yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Muhammad. 2012. Difusi Spasial Kaos Kedaerahan Galgi Di Tegal dan Sekitarnya (Skripsi). Depok: Universitas Indonesia.
(1)
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu, dimulai tanggal 3 Mei 2017 sampai dengan tanggal 17 Mei 2017.
2.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei. Metode ini dipakai guna mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi). Penelitian ini hanya mempelajari sebagian populasi oleh karena itu dibutuhkan sampel survei. Sampel survei didapatkan dengan cara menghubungi pihak terkait yang mengetahui seluruh populasi.
2.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta. Sedangkan sampel yang kami gunakan adalah murid kelas XII SMA yang terdaftar di Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta.
2.4 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan teknik difusi yang menggambarkan lokasi-lokasi cabang Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta. Dengan menunjukkan tahun berdiri dari cabang Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri yang ada di Jakarta dan jumlah murid kelas XII SMA yang terdaftar.
(2)
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
Difusi ekspansi adalah proses penyebaran informasi, materi atau lain sebagainya dari satu daerah ke daerah lain melalui suatu populasi. Pada proses ini informasi dan material akan disebarkan tetap ada dan kadang lebih intensif di tempat asalnya. Ini berarti akan terjadi penambahan anggota baru pada populasi antara dua periode waktu dan nantinya akan merubah struktur keruangan populasi secara menyeluruh. Contoh dari teori ini adalah anjuran untuk menggunakan internet yang dimulai oleh mereka yang tinggal dekat kota kemudian diikuti warga lain yang jauh dari kota sampai desa. Difusi ekspansi dibedakan menjadi dua yaitu difusi menjalar (contagious diffusion) dan difusi kaskade (cascade diffusion).
Selain itu, difusi ekspansi merupakan suatu proses dimana informasi, material dsb. Menjalan melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah lainnya. Dalam prosesnya informasi atau material yang didifusikan tetep ada dan kadang menjadi lebih intnsif di tempat asalnya. Artinya terjadi penambahan jumlah anggota baru pada populasi antara periode dua waktu, serta mengubah pola keruangan populasi secara keseluruhan dimana daerah asal mengalami perluasan.
(3)
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil Pengumpulan Data 1. Tempat Les Nurul Fikri
Margasatwa : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 250 siswa/siswi
Penggilingan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Penggilingan sebanyak 250 siswa/siswi
Condet : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Condet sebanyak 200 siswa/siswi
Petukangan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Petukangan sebanyak 200 siswa/siswi
Kenari : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kenari sebanyak 200 siswa/siswi
Sunter Jaya: jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Sunter Jaya sebanyak 1800 siswa/siswi
Tebet : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Tebet sebanyak 180 siswa/siswi
Kramat Asem : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kramat Asem sebanyak 130 siswa/siswi
Mampang : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Mampang sebanyak 120 siswa/siswi
Kemayoran : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Kemayoran sebanyak 120 siswa/siswi
Meruya Selatan : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Meruya Selatan sebanyak 120 siswa/siswi
Delima: jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Del ima sebanyak 120 siswa/siswi
Kramat Jaya : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
(4)
Cibubur : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
Kalisari : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 120 siswa/siswi
Duri Kosambi : jumlah murid kelas 12 yang mengikuti Les di Nurul Fikri Margasatwa sebanyak 100 siswa/siswi
2. Peta Difusi Nurul Fikri
Analisis Peta:
Bimbingan Belajar Nurul Fikri pertama kali muncul di bagian selatan Jakarta, yaitu di Kota Madya Jakarta Selatan. Peta ini menggunakan 4 klasifikasi simbol berdasarkan jumlah muridnya, klasifikasi pertama yang paling sedikit adalah jumlah murid kurang dari 100 orang, klasifikasi kedua adalah jumlah murid diantara 100 sampai 150 orang, klasifikasi selanjutnya
(5)
adalah jumlah murid dari 150 sampai 200 orang, dan klasifikasi paling banyak adalah jumlah murid yang lebih dari 200 orang.
Persebarannya dimulai kearah yaitu di Kota Madya Jakarta Timur, kemudian berlanjut lagi ke arah tengah berdekatan dengan titik awal namun masih memasuki Kota Madya Jakarta Timur, difusi terakir berada di daerah barat yaitu di Kota Madya Jakarta Barat. Cabang Nurul Fikri yang mempunyai jumlah murid banyak, rata-rata pada umumnya relatif lebih jauh dari cabang lain, hal ini dapat dikarenakan segmentasi pasar dari setiap cabang dimana cabang yang berdekatan harus saling berbagi murid dengan cabang lain.
BAB V
KESIMPULAN
Difusi yang terjadi di bimbingan belajar Nurul Fikri tersebar merata di seluruh Kota Madya di Provinsi Jakarta. Setiap cabang Nurul Fikri mempunyai jumlah murid kelas 12 yang
(6)
berbeda-beda, terdapat pola bahwa cabang yang mempunyai jarak lebih jauh dari cabang lain mempunyai kecenderungan memiliki jumlah siswa yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Muhammad. 2012. Difusi Spasial Kaos Kedaerahan Galgi Di Tegal dan Sekitarnya (Skripsi). Depok: Universitas Indonesia.