Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar Muda No.57 Medan

(1)

(2)

KOESIONER PENELITIAN

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA BIMBINGAN BELAJAR

NURUL FIKRI JL. ISKANDAR MUDA NO. 57 MEDAN A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Umur : a. 16 b. 17 c. 18 d. 19

4. Asal Sekolah :

5. Masuk Nurul Fikri direkomendasikan oleh :

B. Petunjuk Pengisian

Dibawah ini terdapat pernyatan-pernyataan terkait dengan pengaruh Word Of Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut) Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jl. Iskandar Muda No. 57 Medan. Responden diharapkan membubuhi tanda (X) pada kolom yang telah disediakan:

1. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Jawaban Tidak Sejutu (TS)

3. Jawaban Kurang Setuju (KS) 4. Jawaban Setuju (S)


(3)

1. Word Of Mouth Communication (Komunikasi Dari Mulut Ke Mulut)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Anda sering mendengarkan rekan-rekan anda berbicara tentang lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri sehingga anda memutuskan untuk bergabung di lembaga Bimbingan Belajar ini.

2. Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar sering dibicarakan oleh orang laim karena satu-satunya lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).

3. Informasi yang anda dapatkan bahwa harga biaya bimbingan belajar cukup terjangkau.

4. Anda tertarik bergabung di lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, karena orang yang merekomendasikan meyakini anda bahwa lembaga Bimbingan Belajar


(4)

Nurul Fikri ini sudah yang terbaik dibanding lembaga bimbingan belajar lainnya.

5. Anda merasa yakin tentang lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini karena alumninya banyak yang diterima di Universitas Negri.

2. Keputusan Pembelian Konsumen

No Pernyataan SS S KS TS STS

1. Anda merasa bahwa Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri menawarkan program sesuai dengan kebutuhan anda.

2. Anda merasa bahwa Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai dengan keinginan anda.

3. Anda mudah menemukan informasi tentang lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan sering mendengar dari orang lain.


(5)

4. Informasi ynag anda dapatkan oleh rekan-rekan yang bergabung Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat anda yakin bergabung di lembaga Bimbingan Belajar ini.

5. Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan alternatif utama untuk mengembangkan kemampuan belajar anda.

6. Anda tertarik bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena sistem di lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).

7. Sampai saat ini anda masih tetap merasa puas belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini.

8. Anda berkeinginan memberikan informasi mengenai lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri kepada orang lain


(6)

yang mencari informasi tentang lembaga bimbingan belajar.


(7)

(8)

(9)

HASIL UJI VALIDITAS

HASIL UJI RELIABILITAS Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 49.8667 27.223 .545 .877

P2 49.8667 26.051 .680 .871

P3 49.8667 26.120 .604 .874

P4 49.8000 25.545 .590 .875

P5 49.6667 26.575 .554 .877

P6 49.6333 26.861 .547 .877

P7 49.5667 26.323 .604 .874

P8 49.7000 25.459 .638 .872

P9 49.3333 27.816 .374 .885

P10 49.6667 25.885 .608 .874

P11 49.6667 25.885 .608 .874

P12 49.6333 27.344 .467 .881

P13 49.7333 26.202 .599 .874

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(10)

UJI FREKUENSI RESPONDEN

Frequencies

Asal Sekolah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Kota Medan 57 85.1 85.1 85.1

diluar kota Medan 10 14.9 14.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

Sumber Informasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Keluarga atau kerabat 5 7.5 7.5 7.5

Teman 47 70.1 70.1 77.6

Kakak Kelas 15 22.4 22.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

laki-laki 22 32.8 32.8 32.8

perempuan 45 67.2 67.2 100.0

Total 67 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

16 5 7.5 7.5 7.5

17 33 49.3 49.3 56.7

18 23 34.3 34.3 91.0

19 6 9.0 9.0 100.0


(11)

UJI FREKUENSI PERNYATAAN

Frequencies

PERNYATAAN 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 2 3.0 3.0 3.0

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 25.4

SETUJU 39 58.2 58.2 83.6

SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 22.4

SETUJU 36 53.7 53.7 76.1

SANGAT SETUJU 16 23.9 23.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 20.9

SETUJU 40 59.7 59.7 80.6

SANGAT SETUJU 13 19.4 19.4 100.0


(12)

PERNYATAAN 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 16 23.9 23.9 23.9

SETUJU 37 55.2 55.2 79.1

SANGAT SETUJU 14 20.9 20.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 19 28.4 28.4 28.4

SETUJU 35 52.2 52.2 80.6

SANGAT SETUJU 13 19.4 19.4 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

KURANG SETUJU 17 25.4 25.4 25.4

SETUJU 36 53.7 53.7 79.1

SANGAT SETUJU 14 20.9 20.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 3 4.5 4.5 4.5

KURANG SETUJU 19 28.4 28.4 32.8

SETUJU 29 43.3 43.3 76.1

SANGAT SETUJU 16 23.9 23.9 100.0


(13)

PERNYATAAN 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 2 3.0 3.0 3.0

KURANG SETUJU 17 25.4 25.4 28.4

SETUJU 34 50.7 50.7 79.1

SANGAT SETUJU 14 20.9 20.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 1 1.5 1.5 1.5

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 22.4

SETUJU 28 41.8 41.8 64.2

SANGAT SETUJU 24 35.8 35.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 3 4.5 4.5 4.5

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 25.4

SETUJU 32 47.8 47.8 73.1

SANGAT SETUJU 18 26.9 26.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 3 4.5 4.5 4.5

KURANG SETUJU 16 23.9 23.9 28.4

SETUJU 33 49.3 49.3 77.6

SANGAT SETUJU 15 22.4 22.4 100.0


(14)

PERNYATAAN 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 6 9.0 9.0 9.0

KURANG SETUJU 14 20.9 20.9 29.9

SETUJU 35 52.2 52.2 82.1

SANGAT SETUJU 12 17.9 17.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

PERNYATAAN 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

TIDAK SETUJU 1 1.5 1.5 1.5

KURANG SETUJU 15 22.4 22.4 23.9

SETUJU 40 59.7 59.7 83.6

SANGAT SETUJU 11 16.4 16.4 100.0


(15)

UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA, UJI T DAN UJI DETERMINASI

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 Word Of Mouth Communicationb

. Enter

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .485a .236 .224 3.96090

a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 314.353 1 314.353 20.037 .000b

Residual 1019.766 65 15.689

Total 1334.119 66

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001

Word Of Mouth Communication

.882 .197 .485 4.476 .000


(16)

Daftar Pustaka

Buku :

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Edisi Kelima Rineka Cipta.

Babin.Barry J: Lee, Young-Kie: Kim, Eun-fu: dan Griffin, Mitch (2005). Journal of Service Marketing Vol. 19, Mondeling Consumer Satisfaction and Word of Mouth: Restaurant Patronage Korea, Journal of Service Marketing. Kotler, Philip &Amstrong. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan GaryArmstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Erlangga

Kotler, Philip, dan Kevin dan Lane Keller. 2009, Manajemen Pemasaran (edisi 13). Jakarta: Erlangga

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa :Toeri dan Praktik. Jakarta : SalembaEmpat

Nawawi,Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Sernovizt, Andy. 2009. Word Of Mouth Marketing : How Smarts Companies People Talking. Chicago : Kaplan Publishing.

Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Bandung: Predana Media.

Silverman, L.G &Kanuk. The Sourch Of Mouth Marketing : How To Trigger Expotential Sales Through Runway Word Of Mouth. U.S : Amacom.

Singarimbun dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia

Siregar, Sofyan.2012.metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alpha Betha. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta.

Sunarto. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Amus Yogyakarta & UST Press

Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(17)

Skripsi :

M. Ardiansyah Analisis. 2010. Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Usu). Universitas Sumatera Utara

Nursukmawati. 2013. Pengaruh Word Of Mouth Commnunication Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Rh-Clinic Cimanuk Bandung Pengguna Media Social Foursquare. Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahman, Dea Yulia. 2013. Pengaruh Marketing Public Relation Dan Word Of Mouth Marketing Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Ssc (Survei Pada Siswa Ssc Unit Badak Singa Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia

Teti Bethesda Sagala. 2014. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris, Language And Cultural Exchange (Lce). Universitas Sumatera Utara : Medan

Ratry Erdiningsih. 2008. Pengaruh Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk House Of Dity. Institute Telkom Manajemen.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang dilakukan adalah penelitian asosiatif daengan pendekatan kuantitatif . Yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau hubungan dengan variabel lain. Apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Penelitian akan dilakukan selama tiga bulan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2008 : 72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang akan dipelajari oleh peneliti adalah seluruh peserta bimbingan belajar di Nurul Fikri yang berjumlah 207 orang.

3.3.2 Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:116), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut”.


(19)

30

Salah satu rumus yang digunakan untuk menetukan sampel adalah rumus Slovin, yaitu:

n = besaran sampel N = besaran populasi

E = nilai kritis (batasan ketelitian) yang diingginkan ( persen kelongaran ketidak telitian karena kesalahan penarikan sampel = 0,1% ; 0,5% ; 10%)

= 67,42

Maka penulis menggunakan sampel sebanyak 67 orang, dengan teknik Simple Random Sampling atau random acak. Adapun kriteria yang ditetapkan untuk sampel adalah pelajar Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang merupakan pelajar SMA dan yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi, yang memutuskan untuk belajar di Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui proses Word Of Mouth.

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication Terhadap konsumen dalam menggunakan jasa bimbingan belajar Nurul Fikri Jln.Iskandar Muda No.57 Medan


(20)

Ha : Terdapat pengaruh antara Word Of Mouth Communication terhadap konsumen dalam menggunakan jasa jasa bimbingan belajar Nurul Fikri Jln.Iskandar Muda No.57 Medan

3.5 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun (1995:37), konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok, atau indvidu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut:

A. Konsep Word of Mouth Communication

Word Of Mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut mengenai suatu produk atau jasa baik itu positif atau negatif terhadap suatu produk dalam penelitian ini yaitu word of mouth communication pada bimbingan belajar Nurul Fikri.

B. Keputusan Pembelian

Merupakan tindakan dimana konsumen memilih salah dari beberapa beberapa alternatif pilihan yang ada untuk membeli suatu produk atau jasa dalam penelitian ini yaitu keputusan konsumen dalam menggunakan jasa bimbingan belajar Nurul Fikri.


(21)

32

3.6 Defenisi Operasinoal Variabel

Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang menjelaskan dari suatu variabel yang akan diteliti dan mencakuo indicator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut maka penulis akan lebih mengukur varaibel yang ada.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun pengaruhnya negative.

Penjabaran operasional variabel dalam penelitian ini secara singkat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Variabel bebas (X)

Word Of Mouth Communication

Word Of Mouth adalah suatu bentuk promosi

yang berupa rekomendasi dari mulut

kemulut yang bertujuan untuk membicarakan, merekomendasikan, dan meyakinkan tentang bimbingan belajar Nurul

Fikri untuk mempengaruhi orang

lain.

1. Membicarakan 2. Merekomendasikan 3. Meyakinkan


(22)

Variabel terikat (Y)

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan atas dasar Word Of Mouth oleh konsumen untuk menggunakan jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri.

1.Pengenalan Kebutuhan

2. Pencarian Informasi 3. Informasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian

5.Perilaku pasca pembelian

Likert

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data Primer

Primer, merupakan jenis data penelitian yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan di kalangan siswa/peserta didik Nurul Fikri Medan dan observasi atau melihat suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.


(23)

34

3.8 Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka peneliti menggunakan teknik penentuan skor. Teknik yang digunakan adalah melalui penyebaran kuesioner yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, skala yang digunakan untuk teknik penentuan skor dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert. Menurut Siregar Sofyan (2012:12) Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.

Adapun skor pada setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternative Jawaban Skor

1 Sangat setuju (ST) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing apakah tergolong sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Metode Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan valid atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan


(24)

data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel. Kriteria dalam menentukan validitas :

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalaan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang berulang kali digunakan untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2006:110). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach

Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,60.

Kriteria pengujian reliabilitas :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel. b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji adalah tidak reliable

3.9.2 Metode Analisis Data 1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal ke interval, maka dimasukkan ke dalam rumus:


(25)

36

Keterangan:

Y = subjek/ nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/ penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

X = subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu maka nilai a dan b dapat dicari dengan rumus:

a =

b =

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikan Individual atau Uji Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian sebagai berikut:

H0 : β1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

Ha : β1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

− Apabila T hitung > T tabel ,atau signifikansi < 0,05 maka H0


(26)

− Apabila T hitung < T tabel ,atau signifikansi > 0,05 maka H0

diterima Ha ditolak b. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (variabel bebas) menjelaskan variabel dependen (variabel terikat). Jika determinan semakin besar (mendekati 1) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikat dari variabel independent (X) yakni Word Of Mouth Communication serta variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen semakin besar. Sebaliknya, jika determinan semakin kecil (mendekati 0) maka dapat dikatakan bahwa variabel independent (X) yakni Word Of Mouth Communication serta variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen semakin kecil.


(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan

Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri (BKB NF) merupakan salah satu institusi pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Nurul Fikri. BKB Nurul Fikri dirintis sejak tahun 1985, bermula dari sekumpulan mahasiswa dan sarjana muslim Universitas Indonesia yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi umat Islam saat itu, kemudian mereka saling bertukar fikiran mencari bentuk amal nyata yang dapat disumbangkan untuk membantu kemajuan pelajar muslim.

Kemudian tercetus ide untuk menyelenggarakan aktifitas sesuai dengan potensi yang ada pada mereka. Mereka memutuskan memberikan bimbingan belajar kepada siswa/siswi muslim yang memiliki semangat belajar tinggi dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapai Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang dulu dikenal dengan SIPENMARU.

Pelajar yang mengikuti bimbingan belajar ketika itu sebanyak 35 orang siswa, dan aktifitas kegiatan dilaksanakan di Jl. Kenari Jakarta pusat. Semua siswa angkatan pertama tersebut berhasil lulus pada seleksi PTN ketika itu. Hal tersebut semakin memacu semangat para pengelola dan pengajar untuk terus membangun dan mengembangkan Nurul Fikri ke depan. Ternyata sambutan dari masyarakat sungguh luar biasa, di setiap tempat Nurul Fikri mebuka lokasi belajar baru selalu saja dibanjiri siswa yang ingin mengikuti bimbingan belajar. Maka saat ini Bimbingan Konsultasi Belajar Nurul Fikri telah tersebar di 87 lokasi belajar di


(28)

berbagai kota besar Indonesia dengan jumlah yang siswa mencapai puluhan ribu setiap tahunnya.

Nurul Fikri telah membuktikan diri untuk senantiasa komitmen mewujudkan prestasi tinggi dalam setiap jenjang pendidikan. Nurul Fikri sebagai bimbingan belajar tidak hanya memberikan bekal akademis semata, melainkan turut membimbing serta membina para siswa menjadi generasi baru yang unggul.

4.1.2 Misi Perusahaan

1. Mencetak pribadi – pribadi yang memiliki pemahaman yang mendalam dan menyeluruh akan Islam, wawasan berfikir yang luas, cerda, kreatif, dan inovatif, ditunjang dengan semangat yang tinggi untu terlibat aktif dalam proses menjayakan Islam.

2. Membantu pelajar – pelajar Indnonesia untuk memperoleh kesempatan guna melanjutkan studi di perguruan tinggi negri, agar mereka dapat mempelajari dan mendalami ilmu pengetahuan dengna biaya yang relative terjangkau.

3. Mewujudkan sarana dan fasilitas pendidikan yang baik, yang mampu menunjang aktifitas pendidikan yang telah dierencanakan, sehingga dapat mencetak lulusan yang berkualitas.

4.1.3 Aktivitas Utama

Aktivitas utama Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yaitu:

1. Program Reguler

Program ini diperuntukan bagi siswa siswi yang menduduki jenjang kelas :

− Program Reguler 4 - 5 dan 6 SD Sasaran program ini adalah :


(29)

40

a. Penguasaan konsep dasar materi pelajaran sukses ulangan b. Sukses ulangan semester

c. Suskes ulangan kenaikan kelas

d. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik

− Program Reguler 7 - 8 dan 9 SMP Sasaran program ini adalah : a. Persiapan Ulangan Harian

b. Persiapan Ujian Tengah semester c. Persiapan Ujian Akhir Semester

d. Persiapan Intensif Ujian Nasional SMP

e. Pemantapan dan peningkatan prestasi akademik

− Program Reguler 10-11 SMA IPA/IPS Sasaran program ini adalah :

a. Penguasaan Konsep Dasar Materi Pelajaran b. Persiapan Ulangan Harian

c. Persiapan Ujian Tengah semester d. Persiapan Ujian Akhir Semester e. Persiapan penjurusan di SMA

− Program Reguler 12 SMA IPA/IPS Sasaran program ini adalah :

a. Penguasaan Konsep Dasar Pelajaran b. Pemantapan Dan Peningkatan Prestasi c. Sukses Ulangan Harian


(30)

e. Sukses Ujian Nasional

f. Sukses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negri

2. Program Persiapan langsung Seleksi Perguruan Tinggi Negri / PPLS PTN

Adalah program yang dikembangkan bimbingan belajar Nurul Fikri bagi siswa SLTA (Umum dan Kejuruan) yang berani menginfestasikan waktu, tenaga, dan pikiran sejak dini untuk persiapan total SPMB,UM UGM, PMBP ITB, SIMAK UI, UMBPTN, dan seleksi masuk perguruan tinggi lainnya secara terarah. Melalui program ini, siswa siswi dilatih secara intensif untuk menguasi soal-soal bertipe ujian masuk PTN, sehingga kemampuan dan daya saing yang mereka miliki semakin baik.

3. Program RONIN

RONIN adalah program bimbingan belajar persiapan langsung seleksi PTN Khusus bagi alumni SLTA yang meraih sukses pada SIMAK UI, UM UGM, PMBP ITB, UMBPTN, dan seleksi PTN lain khusus nya SNMPTN. Melalui program RONIN, siswa siswi mendapat bimbingan dan pengarahan sejak dini untuk menguasi dan memahami konsep-konsep dasar materi ujian masuk PTN. Mereka juga dilatih secara intensif untuk mengusai soal-soal bertipe SNMPTN, sehingga kemapuan dan daya saing yang mereka miliki semakin bertambah, dan mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses di seleksi ujian masuk PTN.

4. Program Super Intensif

adalah program persiapan total dalam menghadapi SNMPTN, dimana para siswa akan diberikan latihan ribuan soal bertipe SNMPTN secara intensif


(31)

42

4.1.4 Struktur Manajemen Perusahaan Gambar 4.1

Struktur Organisasi BKB Nurul Fikri Medan

Sumber : BKB Nurul Fikri Medan (2016)

Deskripsi Jabatan

Berdasrakan struktur organisasi diatas, maka dapat dijabarkan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

1. PJ Wilayah Medan

PJ Wilayah Medan bertugas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan agar terarah dan mencapai target yang telah ditetapkan serta bertanggungjawab penuh atas segala operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

2. Admin Wilayah

Admin Wilayah bertugas untuk mengelola administrasi dan mengawasi jalannya fungsi kerja staf lokasi di Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

PJ Wilayah Medan

Admin Wilayah

Staf Lokasi Staf Pengajar

Penjadwalan Wilayah


(32)

3. Penjadwalan Wilayah

Penjadwalan Wilayah bertugas untuk menyusun jadwal pengajar, pelatihan pengajar, pelatihan tes untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

4. Staff Lokasi

Staff lokasi bertugas mengontrol segala pelayanan, pendaftaran, dan operasional Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

5. Staf Pengajar

Staf pengajar bertugas memberikan layanan konsultasi dan materi di kelas dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesuai dengan standart Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian berupa data primer yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 67 responden dari sampel yang diambil pada peserta didik di Jalan Iskandar Muda no.57, Medan.

4.2.1 Identitas Responden

Data identitas responden yang akan disajikan mencakup jenis kelamin, usia, asal sekolah, dan sumber informasi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Jenis Kelamin

Dari tabel 4.1 dapat diketahuihasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana laki-laki berjumlah 22 orang (32%) dan perempuan sebanyak 45 orang (67%). Hal ini


(33)

44

menunjukan bahwa hubungan Word Of Mouth Communication terhadap keputusan menggunaan jasa di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih didominasi oleh perempuan. Hal ini disebabkan perempuan lebih aktif dalam memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan laki-laki karena sesuai dengan karakteristik atau kepribadian perempuan.

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 45 33

2 Perempuan 22 67

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

B. Usia

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase (%)

1 16 tahun 5 6

2 17 tahun 33 49

3 18 tahun 23 34

4 19 tahun 6 9

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.2 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden yang berusia 16 tahun berjumlah 5 orang (7%), responden yang berusia 17 tahun berjumlah 33 orang (49%), responden yang berusia 18 tahun berjumlah 23 orang (34%), dan responden yang berusia 19 tahun berjumlah 6 orang (9%). Dimana


(34)

jumlah responden terbanyak adalah siswa yang berusia 17 tahun. Hal ini sesuai dengan kriteria sampel penulis dimana sampel merupakan pelajar SMA yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi, karena rata – rata siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.

C. Asal Sekolah

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Asal Sekolah

NO Asal Sekolah Jumlah Persentase (%)

1 Kota Medan 57 67

2 Diluar Kota Medan 10 33

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.3 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden yang bersekolah di kota Medan berjumlah 57 orang (33%), dan responden yang bersekolah di luar kota Medan (67%). Kebanyakan responden berasal dari Kota Medan bisa jadi disebabkan karena faktor lokasi, dimana Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri terletak di Kota Medan sehingga informasi mengenai lembaga bimbingan belajar ini akan lebih cepat berkembang pada masyarakat kota Medan sendiri. Selain itu, responden yang merupakan pelajar kota Medan akan lebih mudah menjangkau lokasi ini karena terletak tidak begitu jauh dari pusat kota, sehingga lokasi yang semakin dekat dengan domisili atau tempat tinggal siswa akan semakin memudahkan mereka. Namun,terdapat sisa 10 orang responden yang berasal dari luar kota Medan yang disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti ingin masuk ke Universitas Negri di Kota


(35)

46

Medan, atau mempunyai kerabat di Kota Medan, untuk memilih menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri.

D. Sumber Informasi

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Sumber Informasi

NO Sumber Informasi Jumlah Persentase (%)

1 Kerabat atau Keluarga 5 8

2 Teman 47 70

3. Kakak Kelas 15 22

Total 67 100

Sumber: Kusioner Penelitian Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 67 orang responden, dimana responden yang mendapatkan informasi Bimbingan Belajar Nurul fikri dari keluarga atau kerabat berjumlah 5 orang (8%), responden yang mendapatkan informasi dari teman berjumlah 47 orang (70%), responden yang mendapatkan informasi dari kakak kelas atau senior di sekolah berjumlah 15 orang (22%). Hasil penelitian menunjukan bahwa teman merupakan sumber informasi yang paling banyak mempengaruhi responden untuk menggunaka jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri. Hal ini bisa terjadi karena responden yang diteliti oleh penulis merupakan remaja, yang mana pada usia remaja seorang anak akan lebih mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya terutama teman sebaya. Beberapa persen responden menjawab bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui Kakak Kelas. Kakak kelas menjadi salah satu sumber informasi disebabkan seluruh responden masih berstatus pelajar yang mana lebih sering mendengar informasi


(36)

dalam lingkungan sekolah mereka dibandingkan di luar lingkungan sekolah. Sementara sisa responden menjawab mengetahui informasi mengenai Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri melalui keluarga ataupun kerabat. Walaupun responden dengan kriteria ini cenderung sedikit, hal ini dapat disebab kan karena lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap anak sehingga anak akan mengikuti nasehat atau ajakan dari keluarga seperti sepupu paman atau kerabat yang pernah mempunyai pengalaman di Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.

4.2.2 Penyajian Data Word Of Mouth Communication

Untuk mengukur variabel Word Of Mouth Communication peneliti menyaji kan 5 butir pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka diperoleh data sebagai berikut:

Dari tabel 4.5 dapat diketuhi, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 11 orang responden (16 %) sangat setuju, sebanyak 39 orang responden (58 %) setuju, 15 orang responden (15 %) kurang setuju, 2 orang responden (3%) tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian besar responden memutuskan untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan oleh pengaruh Word Of Mouth Communication. Hal ini dapat terjadi karena responden yang bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nrul Fikri masih berstatus pelajar yang secara sosiologis masih mudah


(37)

48

terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya seperti teman sebaya maupun kakak kelas. Jadi ketika banyak yang membicarakan tentang Lembaga Bimbingan belajar Niril fikri ini, secara psikologis mereka akan ikut menggunakan jasa atau produk tersebut. Sementara sedikit sisa responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.

Tabel 4.5

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 1

“Anda sering mendengarkan rekan – rekan anda berbicara tentang Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sehingga anda memutuskan untuk bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar ini”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 11 16

2 Setuju 39 58

3 Kurang Setuju 15 15

4 Tidak Setuju 2 3

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.6 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 16 orang responden (23 %) sangat setuju, sebanyak 36 orang responden (53 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Artinya adalah sebagian besar responden sering mendengarkan rekan – rekan mereka berbicara mengenai keunggulan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri yakni menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah) dimana bimbingan belajar ini tidak puas bila hanya sekedar memberikan bekal intelektual kepada para siswanya, karena dibutuhkan siswa tidak hanya harus cerdas akalnya namun


(38)

mesti baik kepribadiaanya. Karena itu pembinaan keperibadian muslim yang ditekankan pada pembentukan akhlaqul karimah menjadi bagian yang sangat penting dari proses belajar mengajar di Nurul Fikri. Hal tersebut dipersiapkan bagi para siswa dengan memberikan topik – topik bimbingan berupa akhlak.

Tabel 4.6

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 2

“Keunggulan lembaga Bimbingan Belajar sering dibicarakan oleh orang lain karena satu-satunya lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 16 23

2 Setuju 36 53

3 Kurang Setuju 16 24

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Tabel 4.7

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 3

“Informasi yang anda dapatkan bahwa harga biaya bimbingan belajar cukup terjangkau.”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 13 19

2 Setuju 40 60

3 Kurang Setuju 14 21

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100


(39)

50

Dari tabel 4.7 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 13 orang responden (19 %) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden (60 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir secara keseluruhan bahwa orang – orang yang bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menyakini bahwa Lembaga Bimbingan Belajar ini menawarkan harga yang murah dan terjangkau.

Tabel 4.8

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 4

“Anda tertarik bergabung di lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, karena orang yang merekomendasikan meyakini anda bahwa lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sudah yang terbaik dibanding lembaga bimbingan belajar lainnya.”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 14 21

2 Setuju 37 55

3 Kurang Setuju 16 30

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.8, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden (21 %) sangat setuju, sebanyak 37 orang responden (55 %) setuju,hal ini dikarenakan responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman orang yang meyakinkan dia tentang Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 16 orang responden (30%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju


(40)

maupun sangat tidak setuju. Jadi hampir keseluruhan responden yang menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menyatakan setuju bahwa mereka mendaftarkan diri ke bimbingan ini disebabkan Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih baik dibandingkan bimbingan belajar lainnya.

Tabel 4.9

Distribusi jawaban responden terhadap pernyataan 5

“Anda merasa yakin tentang lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini karena alumninya banyak yang diterima di Universitas Negri.”

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 13 20

2 Setuju 35 52

3 Kurang Setuju 19 28

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 13 orang responden (20%) sangat setuju, sebanyak 35 orang responden (52%) setuju. Dengan banyaknya para alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri yang diterima pada Universitas Negri, semakin membuat para responden yakin untuk bergabung dengan Bimbingan Belajr Nurul Fikri dengan harapan mereka bisa diterima pada Universitas Negri seperti para alumni. Sementara 19 orang responden (28%) kurang setuju, dimana mereka merasa ragu bahwa alumni Bimbingan Belajar Nurul Fikri banyak diterima di perguruan tinggi negri dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju.


(41)

52

4.2.3 Penyajian Data Keputusan Pembelian

Untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian peneliti menyajikan 8 pernyataan. Pada setiap pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Jalan Iskandar Muda No.57, Medan. Maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 6

“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menawarkan program sesuai dengan kebutuhan anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 14 21

2 Setuju 36 54

3 Kurang Setuju 17 25

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden (21 %) sangat setuju, sebanyak 36 orang responden (54 %) setuju, 17 orang responden (25%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hampir semua responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka bergabung dengan bimbingan belajar ini. hanya sedikit dari


(42)

responden yang kurang setuju bahwa program di bimbingan belajar Nurul Fikri tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 7

“Anda merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini sesuai dengan keinginan anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 16 24

2 Setuju 29 43

3 Kurang Setuju 19 29

4 Tidak Setuju 3 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Pada tabel 4.11 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 16 orang responden (24 %) sangat setuju, sebanyak 29 orang responden (43 %) setuju, 19 orang responden (29%) kurang setuju, sebanyak 3 orang responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Banyak diantara responden yang merasa bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sudah sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Namun, tidak demikian dengan respoden yang kurang setuju hal ini bisa saja disebabkan oleh pengalaman yang kurang menyenangkan atau tidak sesuai dengan harapan yang mereka inginkan ketika bergabung dengan bimbingan belajar nurul Fikri ini.

Dari tabel 4.12 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 orang responden (21%) sangat setuju, sebanyak 34 orang responden


(43)

54

responden (3%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir keseluruhan responden setuju bahwa mereka menemukan informasi tentang Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena mendengarkan dari orang lain, namun dari beberapa responden yang tidak setuju hal ini disebabkan karena kemungkinan mereka susah untuk mencari dan mendapatkan informasi mengenai Lembaga Bimbingan Nurul Fikri.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 8

“Anda mudah menemukan informasi tentang lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan sering mendengar dari orang lain”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 14 21

2 Setuju 34 51

3 Kurang Setuju 17 25

4 Tidak Setuju 2 3

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.13 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 24 orang responden (36%) sangat setuju, sebanyak 28 orang responden (42 %) mengakui bahwa setuju diyakinkan orang lain, hal ini dikarenakan responden percaya dan sangat termotivasi terhadap pengalaman orang yang meyakinkan dia tentang Bimbingan Belajar Nurul Fikri, 14 orang responden (21%) kurang setuju, sebanyak 1 orang responden (1%) tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Kebanyakan responden setuju mengenai mereka yakin untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena sering mendapatkan informasi dari rekan – rekannya. Namun, ada


(44)

beberapa diantara responden yang merasas kurang setuju dan tidak setuju akan hal ini, yang mungkin saja keyakinan untuk bergabung dengan bimbingan belajar ini disebabkan oleh alasan lain.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 9

“Informasi yang anda dapatkan oleh rekan-rekan yang bergabung Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri membuat anda yakin bergabung di lembaga Bimbingan Belajar ini”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 24 36

2 Setuju 28 42

3 Kurang Setuju 14 21

4 Tidak Setuju 1 1

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 10

“Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan alternatif utama untuk mengembangkan kemampuan belajar anda”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 18 27

2 Setuju 32 48

3 Kurang Setuju 14 21

4 Tidak Setuju 3 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100


(45)

56

Dari tabel 4.14 dapat diketahui,hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 18 orang responden (27%) sangat setuju, sebanyak 32 orang responden (48 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, sebanyak 3 orang responden (4%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir keseluruhan responden setuju bahwa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merupakan alternative utama untuk mengembangkan kemampuan belajar mereka, sedangkan sisanya kurang setuju dan tidak setuju akan hal itu

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 11

“Anda tertarik bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri karena sistem di lembaga bimbingan belajar yang menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah)”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 15 22

2 Setuju 33 49

3 Kurang Setuju 16 24

4 Tidak Setuju 3 5

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.15 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 15 orang responden (22%) sangat setuju, sebanyak 33 orang responden (49 %) setuju, 16 orang responden (24%) kurang setuju, sebanyak 3 orang responden (5%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hampir keseluruhan responden setuju mereka tertarik untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri disebabkan lembaga ini menawarkan konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah) hal ini disebabkan karena


(46)

mereka merasa butuh dengan pendidikan moral dan agama selain pendidikan intelektual semata. Namun, sisa responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan alasan tersebut bisa dikarenakan alasan mereka untuk bergabung dengan Lembaga Bimbingan Belajar ini disebakan oleh alasan lain selain dari konsep berbasis agama Islam (Pembentukan Akhlaqul Karimah).

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 12

“Sampai saat ini anda masih tetap merasa puas belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri ini”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 12 18

2 Setuju 41 61

3 Kurang Setuju 14 21

4 Tidak Setuju 0 0

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS 21

Dari tabel 4.16 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 12 orang responden (18%) sangat setuju, sebanyak 35 orang responden (52 %) setuju, 14 orang responden (21%) kurang setuju, dan tidak ada responden yang tidak setuju atau sangat tidak setuju. Jika dilihat dari tabel, sebagian besar responden yang sedang bergabung di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri merasa puas belajar di Nurul Fikri. Rasa puas yang dirasakan oleh responden ini bisa saja terjadi karena informasi yang mereka dapatkan mengenai lembaga bimbingan belajar ini sebelum mereka memutuskan untuk bergabung sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dan yang mereka rasakan selama


(47)

58

menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ini yang berarti mereka kurang puas dengan pelayanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri.

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban responden terhadap pernyataan 13

“Anda berkeinginan memberikan informasi mengenai lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri kepada orang lain yang mencari informasi tentang lembaga bimbingan belajar”.

NO JAWABAN JUMLAH PERSENTASE (%)

1 Sangat Setuju 11 16

2 Setuju 40 60

3 Kurang Setuju 15 22

4 Tidak Setuju 1 2

5 Sangat Tidak Setuju 0 0

TOTAL 67 100

Sumber : Kusioner Penelitian 2016 Diolah Dengan SPSS

Dari tabel 4.17 dapat diketahui, hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 11 orang responden (16%) sangat setuju, sebanyak 40 orang responden (60 %) setuju, 15 orang responden (22%) kurang setuju, sebanyak 1 orang responden (2%) dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hal ini dikarenakan mereka yang berada dalam komunitas yang kurang puas sehingga enggan membicarakan hal-hal positif karena mungkin mereka pernah mengalami pengalaman yang kurang baik terhadap pelayanan yang diberikan Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan. Akan tetapi dari data yang diperoleh dapat dilihat lebih dari setengah responden atau 60% setuju untuk memberikan informasi mengenai lembaga Bimbingan belajar Nurul Fikri kepada orang lain yang mencari informasi tentang lembaga bimbingan belajar yang berarti mereka


(48)

merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Bimbingan Belajar Nurul Fikri.

4.3Analisis Data

4.3.1 Metode Uji Instrumen 4.3.1.1Hasil Uji Validitas

Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi, maka setiap variabel yang digunakan harus diuji sejauh mana ketepatan dan kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur penelitian.Metode yang digunakan untuk menguji validitas instrumen penelitian adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (rhitung) dengan rtabel. Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan diberikan pada 30 orang responden. Berikut ini merupakan kriteria pengambilan keputusan validitas dan tiap pertanyaan dalam kuesioner :

- Jika rhitung> dari rtabel, maka pernyataan dikatakan valid - Jika rhitung< dari rtabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid

Tabel 4.18

Hasil Uji Validitas Word Of Mouth Comunication (X) Corrected Item Total

Corelation r Tabel Validitas (r Hitung)

P1 0, 691 0,361 Valid

P2 0,814 0,361 Valid

P3 0,724 0,361 Valid

P4 0,664 0,361 Valid

P5 0,663 0,361 Valid


(49)

60

Dari Tabel 4.18 Dapat Diketahui, kolom corrected item-total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria Word Of Mouth Communication kuesioner dinyatakan valid.

Tabel 4.19

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) Corrected Item Total

Corelation r Tabel Validitas (r Hitung)

P6 0, 574 0,361 Valid

P7 0,720 0,361 Valid

P8 0,679 0,361 Valid

P9 0,560 0,361 Valid

P10 0,637 0,361 Valid

P11 0,702 0.361 Valid

P12 0,615 0,361 Valid

P13 0,506 0,361 Valid

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari tabel 4.19 dapat diketahui, pada kolom corrected item-total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,361. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel


(50)

sebesar 0,361. Maka Pada pengujian validitas berdasarkan kriteria keputusan pembelian kuesioner dinyatakan valid.

4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel penelitian menggunakan instrument yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.Item pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r Cronbach Alpha > 0.6, maka dikatakan reliable 2. Jika r Cronbach Alpha < 0.6, maka dikatakan tidak reliable

Setelah melakukan pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS 22 for windows, maka diperoleh nilai Cronbach Alpha sebagai berikut:

Tabel 4.20

Hasil Uji Reliabilitas Word Of Mouth Communication (X) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 5

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas lebih dari 0,6. Dari tabel uji reliabilitas di atas, hasilnya menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) sebesar 0, 875 lebih besar dari 0,6. Dengan demikian instrumen dinyatakan dapat diterima atau reliabel.


(51)

62

Tabel 4.21

Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.870 8

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari tabel 4.21 dapat diketahui, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Aplha) diatas adalah sebesar 0,870, yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,6 sehingga instrument dinyatakan dapat diterima atau reliable.

4.3.2 Metode Analisis Data

4.3.2.1Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniear untuk pembuktian hipotesis penelitian Analisis ini akan menggunakan input berdasarkan data yang di peroleh dari kuisioner. Perhitungan statistik dalam analisis linear berganda yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program computer SPSS For Windows versi 21. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya di ringkas sebagai berikut :

Tabel 4.22

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Sumber: Hasil Olahan Software Statistik , 2016

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001

Word Of Mouth Communication .882 .197 .485 4.476 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


(52)

Berdasarkan tabel di atas, maka model persamaan regresinya adalah: Y = a + bx+e

Y = 13.975+ 0.882x

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (α) sebesar 13.975 menunjukan bahwa jika variabel bebas yakni Word Of Mouth Communication bernilai 0.000 maka berbanding lurus dengan nilai variabel terikat ( Keputusan Pembelian ) sebesar 13.975.

2. Nilai koefisien X (b) sebesar 0,882 menunjukan bahwa variabel Word Of Mouth Communication berpengaruh positif terhadap tingkat keputusan pembelian. Sehingga apabila Word Of Mouth Communication dinaikkan sebesar satu satuan maka tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa bertambah sebesar 0,882.

3. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan.

4.3.2.2Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.2.2.1 Hasil Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah ditribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram atau normal probability. Jika grafik histogram menunjukan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva brada di titik nol (0) pada sumbu x dimana grafik berbentuk seperti lonceng, yang berarti model regresi memenuhi syarat normalitas.

Hanya dengan melihat histogram kadangkala dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Untuk itu digunakan metode yang


(53)

64

lebih handal dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusin normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residul akan dibadingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residul normal, maka garis yang mengambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Sumber : Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data yang membentuk lonceng dan data tersebut tidak mengarah ke kiri maupun ke kanan.

b. Pendekatan P-Plot

Pp plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya.


(54)

Berbentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar secara normal. Pada grafik P-P Plot, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dengan ketentuan :

− Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal.

− Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal maka menunjukkan bahwa pola distribusi tidak normal.

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Dari gambar 4.3, Normal P-P Plot Regression Standardized Residual di bawah terlihat bahwa butir-butir mengikuti garis diagonal yang berarti bahwa data berdistribusi normal.

4.4Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji t)


(55)

66

Pengaruh yang dignifikan terhadap variabel (Y) secara parsial. uji t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan Ha.

b. Mencari nilai t tabledengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) danmenentukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

d. Mencari nilai t hitungdengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 21 Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

H0 ditolak jika nilai thitung < ttabel pada α =5% H0 diterima jika nilai thitung > ttabel pada α =5% Hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 4.23

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 13.975 3.923 3.562 .001

Word Of Mouth Communication .882 .197 .485 4.476 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil Olahan Data Software Statistik, 2016

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Nilai ttabeldiperoleh dengan cara:

Derajat bebas = n – k = 67 – 2


(56)

Variabel Word Of Mouth Communication berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,00) dibawah (lebih kecil dari) 0,05 dan nilai thitung (4,476) > ttabel (0,240 ) artinya jika variabel Word Of Mouth Communication diperbaiki dan ditingkatkan maka keputusan penggunaan jasa (Y) akan meningkat. Yang berarti bahwa variabel Word Of Mouth Communication(X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Lembaga Bimbingan belajar nurul fikri Jalan Iskandar muda, Medan (Y).

4.4.2 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh kepuasan pelanggan terhadap terciptanya word of mouth. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh variabel produk, harga, lokasi dan ketanggapan layanan terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.24 Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1

.485a .236 .224 3.96090

a. Predictors: (Constant), Word Of Mouth Communication


(57)

68

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa :

a. Pada model terlihat nilai R 0,485 yang berarti bahwa pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa sebesar 48% yang berarti pengaruhnya cukup erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Hubungan antar Variabel

Nilai Interprestasi

0,0 – 0, 19 Sangat Tidak Erat

0, 2 – 0,39 Tidak Erat

0, 4 – 0, 59 Cukup Erat

0,6 – 0, 79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat Erat

b. Nilai R Square sebesar 0,236 berarti sebesar 23% tingakat keputusan konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth Communication, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.5Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh yang dihasilkan Word Of mouth Communication terhadap Keputusan Konsumen dalam menggunakan Jasa Bimbingan Belajar Nurul fikri Jalan Iskandar Muda no.57, Medan. Setelah menganalisis jawaban dari setiap kuisioner yang diperoleh dari 67 orang responden, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis. Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan sejauh manakah pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan penggunaan Jasa Bimbingan Belajar Nurul fikri, Medan


(58)

Dari jawaban 67 orang responden berdasarkan karakteristik responden diperoleh bahwa pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap keputusan penggunaan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul fikri, Medan dominan terjadi pada perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan lebih responsif terhadap informasi-informasi yang diperoleh melalui orang lain. Selain itu diperoleh juga bahwa mayoritas adalah responden yang berusia 17 tahun yang tergolong remaja. kriteria ini sesuai dengan kriteria sampel penulis, dimana sampel merupakan pelajar SMA yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi, karena rata – rata siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun.

Dari analisis tabel tunggal untuk melihat frekuensi hubungan antara Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan diperoleh bahwa dominan jawaban – jawaban dari responden menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatara Word Of Mouth Communication terhadap keputusan konsumen.

Pada tabel uji t dapat dilihat bahwa varibel Word Of Mouth Communication berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan, terlihat dari nilai signifikan (0,00) yang lebih kecil daripada 0,05. Sedangkan nilai t hitung (4,476) lebih besar daripada t tabel (0,240), yang berarti jika variabel Word Of Mouth Communication diperbaiki dan ditingkatkan maka keputusan konsumen dalam pengunaan jasa akan meningkat.

Berdasarkan nilai R terlihat bahwa Word Of Mouth Communication mempunyai pengaruh terhadap keputusan pengunaan jasa sebesar 48 % yang berarti pengaruhnya tidak terlalu kuat atau cukup erat. Sementara tingkat


(59)

70

keputusan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth Communication sebesar 23% berdasarkan nilai R Square yang sisanya dapat dijelaska oleh varibel lain.

Dari kedua data tersebut dapat disimpulakn bahwa tindakan konsumen menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medandipengaruhi oleh tindakan Word Of Mouth Communication yang didukung oleh penelitian terdahulu dari Yayan Felix Simangunsong (2014) mengenai : “Word Of Mouth Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa (Studi Korelasional Pada Kursus Bahasa Inggris Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan)”. Yang menyatakan bahwa Word of Mouth Communication memiliki pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan. Word of Mouth Communication yang semakin baik akan meningkatkan jumlah keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan. Pada penelitian terdahulu berikutnya yang dilakukan oleh Ika Lestari Pujiana (2012) mengenai : “Pengaruh Word Of Mouth Communications terhadap proses pengambilan keputusan pembelian (Survei pada pelanggan klinik kecantikan Auraku Skin Solution Ruko Perumahan Taman Mutiara M - 8 Cimahi)”,sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Ika Lestari Pujiana diperoleh bahwa word of mouth communications memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian pelanggan, hal ini sesuai dengan hasil analisis peneliti yaitu Word Of Mouth Communication memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa Bimbingan Belajar Nurul fikri,Medan. Teori yang sesuai yang digunakan oleh peneliti terdahulu dengan


(60)

penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu komunikasi pemasaran dan Word Of Mouth. Hasil ini memberikan bukti bahwa aktifitas Word Of Mouth Communication mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan.


(61)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisa data yang dilakukan oleh peneliti di Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 67orang responden yang merupakan pengguna jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan, maka diketahui bahwa mayoritas pengguna jasa Bimbingan Belajar Nurul Fikri berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan, berdasarkan usia adalah yang berusia 17 tahun, berdasarkan asal sekolah adalah yang berasal dari kota Medan, berdasarkan sumber informasi mayoritas responden paling banyak memperoleh informasi mengenai Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri adalah melalui teman. Dominasi pelanggan perempuan dikarenakan oleh sifat perempuan yang lebih aktif dalam memberikan informasi dari mulut ke mulut dibandingkan dengan laki - laki. Usia responden yang rata – rata berusia 17 tahun sesuai dengan kriteria sampel penulis yakni pelajar SMA yang mengikuti program intensif untuk masuk perguruan tinggi negri, dan kebanyakan siswa SMA yang duduk di bangku kelas tiga berusia 17 tahun. Berdasarkan asal sekolah respoden banyak berasal dari kota Medan karena Medan merupakan kota domisili untuk kebanyakan responden. Sementara sumber informasi yang didominasi oleh teman karena responden yang diteliti oleh penulis merupakan remaja, yang mana pada usia remaja seorang anak akan


(62)

2. lebih mengikuti apa yang mereka dengar dari lingkungan sekitarnya terutama teman sebaya.

3. Dari hasil analisis regresi linear sederhana dan hasil analisis uji parsial atau uji T dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Word Of Mouth Communication dengan terciptanya keputusan penggunaan jasa pada Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Medan. Yang mana hasil dari kedua uji ini telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri lebih menonjolkan keunikan mereka dibandingkan dengan lembaga bimbingan belajar lainnya yakni adanya penambahan pelajaran moral pada siswa disamping adanya pelajaran akademik agar bimbangan belajar Nurul Fikri lebih dibicarakan oleh masyarakatsehingga dapat meningkatkan Word Of Mouth Nurul Fikri, Medan.

2. Jasa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, Medan sebaiknya lebih memfokuskan dalam meningkatkan promosi agar lebih dikenal oleh masyarakat Medan, sehingga dapat meningkatkan jumlah siswa yang akan belajar di Lembaga Bimbingan ini.


(63)

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1 Komunikasi Pemasaran

2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunkan iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan personal untuk mengkomunikasikan suatu produk berserta nilainya kepada konsumen yang dituju /target.

Menurut Kotler (2009:172) komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan megingatkatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak akan mendengarkan, beraksi atau berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.

2.1.2 Saluran Komunikasi Pemasaran

Saluran komunikasi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:185) terdapat dua tipe utama saluran komunikasi yaitu:

1. Saluran Komunikasi Pribadi

Dalam saluran komunikasi pribadi, dua orang atau lebih saling berkomunikasi langsung. Mereka bisa berkomunikasi melalui tatap muka, lewat telepon, surat, atau bahkan chatting lewat internet. Saluran komunikasi pribadi efektif karena di dalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik pribadi.


(64)

Beberapa saluran komunikasi pribadi dikendalikan langsung oleh perusahaan, tetapi komunikasi pribadi lain mengenai produk itu bisa saja menjangkau pembeli lewat saluran yang tidak langsung dikendalikan oleh perusahaan. Ini bisa dilakukan oleh ahli yang independent, pedoman membeli bagi konsumen, atau melalui tengga, teman, anggota keluarga dan rekan. Saluran yang terakhir ini dikenal sebagai Word Of Mouth Influence yang memiliki dampak besar dalam berbagai aspek produk. Pengaruh pribadi memikul beban yang berat untik produk-produk yang mahal, beresiko, menarik perhatian.

2. Saluran Komunikasi Non Pribadi

Saluran komunikasi non pribadi adalah media yang membawa pesan tanpa mengadakan kontak atau umpan balik pribadi, diantaranya adalah media utama, atmosfer, dan acara. Media utama meliputi media cetak (Koran, majalah, surat), media siaran (televisi dan radio), media tampilan (papan iklan dan poster). Atmosfer adalah lingkungan yang dirancang secara khusus demi menciptakan atau meningkatkan kecendrungan pembeli untuk membeli produk. Acara adalah kejadian-kejadian disengaja yang bertujuan agar pesan dapat sampai kepada sasaran. Komunikasi non pribadi biasanya langsung mempengaruhi pembeli. Selaian itu, penggunaan media massasering memepengaruhi pembeli secara tidak langsung karena melibatkan terjadinya komunikasi yang lebih pribadi.

2.1.3 Bauran Komunikasi Pemasaran

Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing Communication mix). Bauran komunikasi pemasaran


(65)

9

merupakan panduan spesifik iklan, promosi penjualan, huibungan masyrakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan pelanggan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:16) terdapat beberapa alat yang digunakan dalam melakukan promosi yaitu:

1. Public Relations

Public relations atau hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan membangun citra perusahaan yang baik , dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

Inti dari public relations yakni: goodwill, kepercayaan, dan pengertian. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara suatu badan dan publiknya , usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenagkan, sehingga akan timbul opini public yang mengguntungkanbagi kelangsungan hidup badan tersebut.

2. Advertising (Periklanan)

Periklanan adalah komunikasi yang dibayar, yang digunakan untuk mengembangkan sikap, menciptakan kesadaran dan mengirimkan informasi untuk mendapatkan respons dari target pasar. Tujuan komunikasi periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pasar sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan digolongkan berdasarkan tujuan utama yaitu menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. Periklanan informative digunakan ketika memperkenalkan kategori produk


(66)

baru, tujuannya untuk membangun permintaan baru, periklanan persuasive menjadi lebih penting ketika persaingan meningkat, tujuannya adalah membangun permintaan selektif.

3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan adalah insetif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Promosi penjualan dapat membatu mencapai sejumlah sasaran, antara lain dapat mendorong percobaan produk baru, dapat meningkatkan pembelian susulan, dapat membantu membangun loyalitas pelanggan dengan menentukan pola pembelian merek secara regular, dan dapat memotivasi distributor dan tenaga penjualannya.

4. Personal Selling (Penjualan Personal)

Personal Selling (Penjualan Personal) adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. Penjualan personal meliputi komunikasi dua arah dan pribadi antara sales dan pelanggan, individu tatap-muka, melalui telepon, melalui konferensi video atau Web, atau dengan cara lainnya dan personal selling termasuk dalam komunikasi Word Of Mouth. Penjualan personal dapat berfungsi serbagai jembatan antar perusahaan dan pelanggannya. Penjualan personal mempelajari kebutuhan pelanggan dan berkerja dengan orang-orang pemasaran dan non-pemasaran lainnya di dalam perusahaan untuk menciptakan nilai pelnaggan yang lebih besar lagi.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Direct marketing (Pemasaran Langsung) adalah hubungan dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh


(67)

11

respon langsung dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng, penggunaan surat langsung, telepon, televisi, e-mail, internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk bertemu dengan konsumen setelah muncul respons dari pasar atas informasi produk yang telah disebarkan pada konsumen. Informasi disebarkan melalui beberapa cara, yaitu melalui iklan dari surat kabar, televise, majalah, atau media masa lainnya. Tetapi penyebaran informasi juga dapat dilakukan melalui pengiriman brosur atau direct mail.

2.2Word Of Mouth Communication

Salah satu bentuk promosi dalam pemasaran adalah word of mouth. Pelanggan sering kali terlibat secara langsung dalam menyampaikan dan menginformasikan kepada pelanggan potensial lain tentang pengalaman mereka di dalam mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Proses komunikasi antara mulut ke mulut ini lebih efektif karena setiap orang akan selalu berkomunikasi dalam kehidupan sehari dengan lingkungannya, saling bertukar informasi, dan akan saling memberikan komentar.

2.2.1 Pengertian Word Of Mouth Communication

Word Of Mouth Communication atau pemasaran dari mulut ke mulut merupakan adalah bagian dari bauran komunikasi pemasaran sehingga menjadi salah satu strategi yang sangat berpengaruh dalam keputusan konsumen dalam menggunakan jasa atau produk suatu perusahaan.


(1)

8. Bapak Agus dan seluruh karyawan/i Lembaga Bimbingan Nurul Fikri

Medan, terima kasih atas waktu dan informasinya yang sangat membantu

untuk penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh keluarga penulis, mama, papa, bang Ipan, bang Ali dan Ica, serta

keluarga besar penulis.

10. Sahabat yang sangat membantu dan selalu memberi semangat dalam

menyusun skripsi ini Garce Felisia, Sahabat dan teman dikampus Ika, Ica,

Lia, Rere, GAMUS, BFF dan yang lain – lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam

medorong semangat penulis untuk penyelesaian skrispsi ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan sehingga

memerlukan masukan dari pembaca. Untuk itu penulis dengan senang hati

menerima berbagai masukan yang membangun agar penulis dapat menjadi

lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalam

Medan, 10 Juni 2016


(2)

vi DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Komunikasi Pemasaran ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 7

2.1.2 Saluran Komunikasi Pemasaran ... 7

2.1.3 Bauran Komunikasi Pemasaran ... 8

2.2 ... W ord Of Mouth Communication ... 11

2.2.1 Pengertian Word Of Mouth Communication ... 11

2.2.2 Indikator Word Of Mouth Communication ... 14

2.2.3 Elemen-Elemen Word Of Mouth Communication ... 16

2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Word Of Mouth Communication ... 16

2.3 Keputusan Pembelian ... 17

2.3.1Pengertian Keputusan Pembelian ... 17

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 18

2.3.3 Proses Keputusan Pembelian ... 22

2.4 Hubungan Word Of Mouth Communication dengan Keputusan Konsumen .... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

2.6 Kerangka Berpikir ... 27


(3)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian ... 29

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1 Populasi ... 29

3.3.2 Sampel ... 29

3.4 Hipotesis ... 30

3.5 Defenisi Konsep ... 31

3.6 Defenisi Operasinoal Variabel ... 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.8 Teknik Penentuan Skor ... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 34

3.9.1 Metode Uji Instrumen ... 34

3.9.2 Metode Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 38

4.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan ... 38

4.1.2 Misi Perusahaan ... 39

4.1.3 Aktivitas Usaha ... 39

4.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 42

4.2 Penyajian Data ... 43

4.2.1 Identitas Responden ... 43

4.2.2 Penyajian Data Word Of Mouth Communication ... 47

4.2.3 Penyajian Data Keputusan Pembelian ... 52

4.3 Analisis Data ... 59

4.3.1 Metode Uji Instrumen ... 59

4.3.1.1 Hasil Uji Validitas ... 59

4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 61

4.3.2 Metode Analisis Data ... 62

4.3.2.1 Hasil Analisis Refresi Linear Sederhana... 62


(4)

viii

4.3.2.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 63

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 65

4.4.1 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 65

4.4.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) ... 67

4.5 Pembahasan ... 68

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... xi


(5)

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 24

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 28

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BKB Nurul Fikri Medan ... 42

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Pendekatan Histogram ... 64


(6)

x Daftar Tabel

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 32

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 34

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Asal Sekolah ... 45

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 46

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1 ... 48

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2 ... 49

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3 ... 49

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4 ... 50

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5 ... 51

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6 ... 52

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7 ... 53

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan8 ... 54

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 9 ... 55

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 10 ... 55

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 11 ... 56

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 12 ... 57

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 13 ... 58

Tabel 4.18 Hasil Uji Validitas Word Mouth Communication ... 59

Tabel 4.19 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ... 60

Tabel 4.20 Hasil Uji Reliabilitas Word Of Mouth Communication ... 61

Tabel 4.21 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ... 62

Tabel 4.22 Hasil Uji Linear Sederhana ... 62

Tabel 4.23 Hasil Parsial (Uji t) ... 66

Tabel 4.24 Hasil Uji Determinasi... 67

\