EFEKTIVITAS PEMBERIAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEK, sehingga dapat membangun bangsa dan negaranya secara bertanggung jawab. Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang pendidikan. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, baik untuk

menumbuh kembangkan watak kepribadian bangsa, maupun memajukan

kehidupan dan kesejahteraan bangsa dalam berbagai kehidupan. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.

Pendidikan berkualitas yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik. Hal ini karena pada dasarnya setiap peserta didik memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi kemampuan untuk dapat hidup di masyarakat. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik, sehingga peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Dalam undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan pengertian pendidikan di atas, untuk mencapai tingkat pendidikan yang berkualitas diperlukan sistem pembelajaran yang mampu


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 mengembangkan potensi peserta didik. Padahal sistem pembelajaran di Indonesia belum mampu mengembangkan potensi peserta didik dengan baik, sehingga terjadilah inovasi dalam sistem pembelajaran. lnovasi yang dilakukan pemerintah adalah pembaharuan kurikulum yang mengacu pada standar nasional pendidikan yang diwujudkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Hal tersebut sejalan dengan apa yang diamatkan oleh GBHN 1999-2004 Bab IV E yang merekomendasikan perlunya pembaharuan sistem pendidikan nasional termasuk di dalamnya pembaruan kurikulum ke arah kurikulum diversifikasi (Trianto, 2010: 2).

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kimia adalah salah satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum SMA. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu sains yang berisi sekumpulan konsep, teori dan hukum. Konsep-konsep yang ada pada ilmu kimia adalah Konsep-konsep abstrak, sehingga banyak siswa yang beranggapan bahwa kimia adalah salah satu pelajaran yang dianggap sulit dipahami dan membosankan. Oleh sebab itu, proses pembelajaran kimia di sekolah perlu ditingkatkan agar kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dapat memenuhi tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran diperlukan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk membantu peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai (Trianto, 2010: 22). Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam memberikan suatu materi dapat membantu siswa dalam mempelajari serta memahami sesuatu yang diberikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa ini adalah indikator peningkatan kualitas pendidikan.

SMA Negeri 4 Surakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di kota Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 4 Surakarta, salah satu permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut adalah masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai ulangan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Tingkat ketuntasan materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan tahun pelajaran 2012/2013 yakni sekitar 58,64% dari 188 siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 74 terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Presentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil

Kali Kelarutan

Kelas Jumlah siswa Presentase (%)

Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas

XI IPA 1 10 22 31,25 68,75

XI IPA 2 18 12 60,00 40,00

XI IPA 3 13 19 40,62 59,38

XI IPA 4 25 7 78,12 21,88

XI IPA 5 21 9 70,00 30,00

XI IPA 6 23 9 71,88 28,12

Rata-rata 58,64 41,36

(Sumber data : Daftar kumpulan nilai guru MAPEL Kimia kelas XI)

Faktor yang bisa menyebabkan hasil belajar siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (<74) kemungkinan bisa disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Di SMA Negeri 4 Surakarta cara mengajar guru pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan masih didominasi menggunakan metode diskusi informatif yang cenderung berpusat pada guru. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan di SMA Negeri 4 Surakarta masih berupa metode kurang bervariasi, karena belum divariasikan dengan model pembelajaran lain yang melibatkan siswanya secara aktif. Metode yang kurang variasi ini membuat siswa kurang aktif, jenuh sehingga kurang motivasi belajar.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta, menyatakan bahwa metode yang diajarkan oleh guru kimia di kelas XI membuat mereka menjadi kurang aktif, kurang menyenangkan dan bosan. Siswa menyatakan bahwa metode tersebut membuat mereka kesulitan dalam memahami materi. Hal ini karena siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang kreatif dan kurang memahami apa yang disampaikan guru. Selain itu materi yang mereka peroleh juga hanya yang sebatas guru sampaikan, akibatnya banyak siswa yang belum mencapai KKM. Oleh karena itu, untuk mengatasi pembelajaran yang kurang variasi tersebut sebaiknya diganti dengan metode bervariasi yang melibatkan siswa untuk aktif


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 dan menyenangkan yang membuat mereka tertarik dan mudah memahami materi pembelajaran.

Kurnia (2013) menyatakan bahwa materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan merupakan materi yang memerlukan hitungan dan terdapat banyak pemahaman konsep. Sunarya (2009: 201) juga menyebutkan bahwa materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan berupa pemahaman konsep. Konsep-konsep dalam materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga kemampuan untuk memahami konsep pada materi ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, selain penggunaan model pembelajaran bervariasi yang melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan, dibutuhkan juga metode yang mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Model pembelajaran bervariasi yang dapat dijadikan alternatif

pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2005: 4) pembelajaran kooperatif merupakan variasi metode mengajar yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam

mempelajari suatu materi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat

membangkitkan pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Selain itu

pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan keterampilan sosial, membantu menyesuaikan diri, mengurangi perbedaan etnis dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model yang

bervariasi, salah satunya adalah model pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) yang mampu melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran kooperatif TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa dan mengandung unsur permainan. Dalam model pembelajaran TGT ini siswa diberi sebuah permainan yang membuat iklim pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan bagi siswa sehingga membuat siswa tidak bosan dalam belajar. Permainan ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi yang akan menguji pemahaman siswa.


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 Selain itu, dalam pembelajaran TGT juga terdapat turnamen yang akan menghasilkan skor turnamen dan skor yang paling tinggi akan mendapat penghargaan. Penghargaan ini dapat digunakan untuk memberikan motivasi kepada masing-masing kelompok, sehingga ketika diskusi kelompok siswa benar-benar saling bertukar ide dan saling melengkapi pengetahuan antar anggota kelompok sampai semua anggota kelompok memahami materi yang di ajarkan. Turnamen pada TGT ini juga dapat berperan sebagai review materi pembelajaran. Menurut Slavin (2005: 179) TGT sangat berguna dalam meninjau kembali materi-materi yang telah dipelajari. Dengan menggunakan model TGT ini selain siswa dapat aktif dan senang dalam belajar kimia, juga dapat mengarahkan siswa untuk lebih memahami konsep. Oleh karena itu, model pembelajaran TGT ini cocok untuk diterapkan pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Namun, pada model TGT kreatifitas siswa kurang dikembangkan.

Dalam model TGT paparan masalah (soal) pada waktu tahapan permainan masih diberikan oleh guru, siswa tidak terlibat aktif dalam perumusan masalah. Hal ini akan menyebabkan kreatifitas siswa belum maksimal karena tidak ada tantangan untuk membuat soal, sehingga siswa kurang menggali pemikirannya dan pemahaman konsep siswa menjadi kurang maksimal. Maka, pada penelitian ini

model pembelajaran kooperatif TGT perlu divariasikan denganProblem Posing.

Pembelajaran dengan Problem Posing ini merupakan pembelajaran

dengan memberi kesempatan, menekankan serta melibatkan siswa dalam merumuskan (membentuk) soal dari suatu kondisi yang diberikan. Belajar dengan

menggunakan Problem Posing melibatkan siswa aktif dalam merumuskan

(membentuk) soal, dimana siswa harus memikirkan dan menciptakan ide-ide dari suatu yang diberikan untuk diajukan sebagai masalah. Dengan pembelajaran semacam ini kreativitas siswa dapat tumbuh. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep siswa lebih meningkat. Dari hasil penelitian Herawati, Siroj, dan Basir

(2011) dalam jurnalnya menunjukkan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan Problem Posing membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam

membentuk pengetahuannya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Dalam model pembelajaran TGT dengan metode Problem Posing ini

siswa diberi kegiatan untuk membuat/membentuk soal yang selanjutnya soal ini digunakan untuk mengisi permainan. Sehingga dari pembelajaran ini diharapkan

selain meningkatkan keaktifan, minat dan motivasi siswa juga dapat

meningkatkan kreatifitas siswa sehingga akan membiasakan siswa dalam merumuskan, menghadapi dan menyelesaikan soal sehingga mampu mencapai penguasaan suatu konsep yang lebih baik. Pada penelitian ini model TGT dengan

metode Problem Posing akan dibandingkan dengan model TGT dan

Konvensional (diskusi informatif). Pada model TGT dengan metode Problem

Posing soal untuk permainan akan dirumuskan oleh siswa berdasarkan indikator yang ditetapkan. Sedangkan pada model TGT pertanyaan soal untuk permainan

berasal dari guru. Pemberian Problem Posing pada model pembelajaran TGT

diharapkan lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang merupakan materi kimia yang mencakup hitungan matematik dan pemahaman konsep.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang masih banyak di bawah KKM dengan metode pembelajaran diskusi informatif, diperlukan model pembelajaran yang meningkatkan keaktifan, minat, motivasi serta meningkatkan pemahaman konsep siswa, maka peneliti

melakukan penelitian dengan judulEFEKTIVITAS PEMBERIANPROBLEM

POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL

BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa di SMA Negeri 4 Surakarta pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (<74).


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7 2. Metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 4 Surakarta masih

belum sesuai yaitu menggunakan metode diskusi informatif.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai konsep materi kimia.

4. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan merupakan materi yang dirasa sulit bagi siswa yang mencakup hitungan dan pemahaman konsep.

5. Model Pembelajaran Kooperatif TGT dengan metode Problem Posing

mempunyai karakteristik yang sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan belum diterapkan. 6. Perlu dibuktikan bahwa model Pembelajaran Kooperatif TGT dengan metode

Problem Posing dapat secara efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai arah dan ruang lingkup yang jelas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 4 Surakarta kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2013/2014

2. Model pembelajaran

a. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen I adalah model

TGT dengan metodeProblem Posing(Pengajuan Masalah)

b. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen II adalah model TGT

c. Model pembelajaran yang digunakan untuk kelas kontrol adalah metode diskusi informatif.

3. Hasil belajar


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8 4. Materi ajar

Penyampaian materi dibatasi pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

5. Efektif

Efektif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memberikan hasil yang

memuaskan, apabila hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai posttest

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran TGT dengan

metode Problem Posing lebih tinggi dibanding model pembelajaran TGT dan

model pembelajaran TGT lebih tinggi dibanding metode diskusi informatif, serta jumlah siswa yang mencapai KKM pada pembelajaran dengan model

pembelajaran TGT dengan metode Problem Posing lebih banyak (persentase)

dibanding model pembelajaran TGT dan model pembelajaran TGT lebih banyak (persentase) dibanding metode diskusi informatif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran TGT lebih efektif dibanding metode diskusi informatif terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah penggunaan model pembelajaran TGT dengan metodeProblem Posing

lebih efektif dibanding diskusi informatif terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran TGT dengan metodeProblem Posing

lebih efektif dibanding model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014?


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui efektivitas model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 pada aspek kognitif dan afektif.

2. Mengetahui efektivitas model pembelajaran TGT dengan metode Problem

Posing terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 pada aspek kognitif dan afektif.

3. Mengetahui efektivitas model pembelajaran TGT dengan metode Problem

Posing dan model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan kelas XI IPA semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 pada aspek kognitif dan afektif.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis

a. Memberikan masukan kepada guru dalam usaha mencari sebuah model pembelajaran yang tepat dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Memberikan masukan kepada peneliti lain untuk menggunakan dan

mengembangkan model TGT dengan metode Problem Posing pada materi

pokok yang lain. 2. Manfaat praktis

a. Memberikan bantuan kepada siswa sebagai usaha peningkatan hasil belajar kimia khususnya materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

b. Memberikan inovasi kepada dunia pendidikan khususnya dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat.


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 c. Memberikan informasi kepada guru untuk menggunakan model TGT

dengan metode Problem Posing dalam rangka meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

d. Sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia.


(11)

i

EFEKTIVITAS PEMBERIANPROBLEM POSINGPADA MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SEMESTER 2

SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Oleh: MUKAROMAH

K3310058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014


(12)

ii

EFEKTIVITAS PEMBERIANPROBLEM POSINGPADA MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SEMESTER 2

SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Oleh: MUKAROMAH

K3310058

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2014


(13)

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sugiharto, Apt., MS NIP. 19490317 197603 1 002

Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D NIP. 19680904 199403 1 001


(14)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 26 Agustus 2014

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Haryono, M.Pd ...

Sekretaris : Dr. Suryadi Budi Utomo, M.Si ...

Anggota I : Drs. Sugiharto, Apt., MS ...

Anggota II : Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D ...

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001


(15)

v

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana pendidikan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.

Surakarta, Agustus 2014 Penulis

Mukaromah K3310058


(16)

vi

ABSTRAK

Mukaromah (K3310058). EFEKTIVITAS PEMBERIAN PROBLEM POSING

PADA MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES

TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI

POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) efektivitas model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil

Kali Kelarutan, (2) efektivitas model pembelajaran TGT dengan metodeProblem

Posing terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan, (3) efektivitas model pembelajaran TGT dengan metode Problem

Posing dan model pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain

Randomized Control Group Postest Only Design”.Populasi penelitian ini adalah

siswa SMA Negeri 4 Surakarta kelas X1 IPA semester 2 tahun pelajaran

2013/2014. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampel

terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas eksperimen I, eksperimen II dan kontrol. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data tes dan angket. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis digunakan uji anava satu jalan dengan sel tak sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan model

pembelajaran TGT lebih efektif dibanding metode diskusi informatif terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Rata-rata nilai posttest pada penggunaan model pembelajaran TGT lebih tinggi dibanding metode diskusi informatif dengan rata-rata nilai posttest kognitif berturut-turut 83,76 dan 77,94 serta afektif berturut-turut 83,53 dan 77,97. (2) Penggunaan

model pembelajaran TGT dengan metode Problem Posinglebih efektif dibanding

metode diskusi informatif terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Rata-rata nilai posttest pada penggunaan model

pembelajaran TGT dengan metodeProblem Posinglebih tinggi dibanding metode

diskusi informatif dengan rata-rata nilai posttest kognitif berturut-turut 89,38 dan 77,94 serta afektif berturut-turut 89,47 dan 77,97. (3) Penggunaan model

pembelajaran TGT dengan metode Problem Posinglebih efektif dibanding model

pembelajaran TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Rata-rata nilai posttest pada penggunaan model pembelajaran

TGT dengan metode Problem Posing lebih tinggi dibanding model pembelajaran

TGT dengan rata-rata nilai posttest kognitif berturut-turut 89,38 dan 83,76 serta afektif berturut-turut 89,47 dan 83,53.

Kata Kunci: TGT, Problem Posing, hasil belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutan.


(17)

vii

ABSTRACT

Mukaromah (K3310058). THE EFFECTIVENESS OF PROVISION

PROBLEM POSING ON THE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) LEARNING MODEL TO THE CHEMICAL LEARNING OUTCOMES IN THE SUBJECT MATTER OF SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT FOR XI CLASS ON 2nd SEMESTER SMA NEGERI 4 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Minor Thesis. Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta. 2014.

This study aimed to determine (1) The effectiveness of TGT learning model to the students learning outcomes in the subject matter of solubility and solubility product, (2) The effectiveness of TGT with Problem Posing learning model to the students learning outcomes in the subject matter of solubility and solubility product, (3) The effectiveness of TGT with Problem Posing learning model and TGT learning model to the students learning outcomes in the subject matter of solubility and solubility product.

This study used an experimental method with design of "Randomized Control Group Design posttest Only". The population in this study were students of SMAN 4 Surakarta X1 science class 2nd semester of academic year 2013/2014. Sampling using cluster random sampling. The sample consisted of three classes, namely the experimental class I, experimental class II and control class. Sources of data in this study are result of test and questionnaire. The analysis techniques used for hypothesis testing is analysis of one way anova with different cells.

The results showed that: (1) The use of the TGT learning model is more effective than informative discussion method to the student learning outcomes in the subject matter of solubility and solubility product. The average value of the posttest on the use of TGT learning model is higher than that of the informative discussion method with the average value of cognitive posttest 83.76 and 77.94, respectively and affective 83.53 and 77.97, respectively. (2) The use of TGT with Problem Posing learning model is more effective than informative discussion method to the student learning outcomes in the subject matter of solubility and solubility product. The average value of the posttest on the use of TGT with Problem Posing learning model is higher than that of informative discussion method with the average value of cognitive posttest 89.38 and 77.94, respectively and affective 89.47 and 77.97, respectively. (3) The use of TGT with Problem Posing learning models is more effective than TGT learning model to the student learning outcomes in the the subject matter of solubility and solubility product. The average posttest score on the use of TGT with Problem Posing learning model is higher than that of informative discussion method with the average value of cognitive posttest 89.38 and 83.76, respectively and affective 89.47 and 83.53, respectively.

Keywords: TGT, Problem Posing, learning outcomes, solubility and solubility product.


(18)

viii

MOTTO

“Kegagalan hanya terjadi jika kita menyerah dengan cepat, tanpa usaha yang keras.

(Penulis)

Menunggu kesuksesan adalah tindakan yang sia-sia, maka berusahalah untuk datang pada kesuksesan.

(Penulis)

Sebab sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.


(19)

ix

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada :

1. Bapak dan ibu tercinta atas doa, restu, perhatian dan semangatnya.

2. Adikku tersayang atas doa dan semangat tanpa pernah putus.

3. Bapak Drs. Sugiharto, Apt., MS dan Bapak Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D selaku

pembimbing skripsi, terimakasih atas

bimbingan dan semangatnya.

4. Bapak dan ibu dosen pendidikan kimia FKIP UNS, terimakasih atas ilmunya.

5. Sahabat dekat dan rekanseperjuangan “Kost

Tisanda”, terimakasih untuk dukungan dan bantuannya.

6. Teman-teman FKIP Kimia angkatan 2010. 7. Almamater tercinta.


(20)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas Pemberian Problem Posing pada Model

Pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) terhadap Hasil Belajar Kimia

pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI Semester 2

SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1) di Program Kimia Jurusan P. MIPA, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penelitian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan UNS yang telah memberikan izin menyusun skripsi ini. 2. Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D., selaku Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang

telah memberikan izin menyusun skripsi ini.

3. Dra. Bakti Mulyani, M.Si., selaku Ketua Program P. Kimia FKIP UNS yang telah memberikan izin menyusun skripsi ini.

4. Drs. Haryono, M.Pd., selaku Koordinator Skripsi Program P.Kimia FKIP UNS yang telah membimbing penulis selama ini.

5. Drs. Sugiharto, Apt., MS, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, dukungan, kepercayaan, kemudahan dan berbagai masukan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini.

6. Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, dukungan, kepercayaan, kemudahan dan berbagai masukan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini.

7. Budi Hastuti S.Pd., M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberi semangat dan bimbingannya bagi penulis selama ini.


(21)

xi

8. Drs. Yusmar Setyobudi, M.M, M.Pd, selaku Kepala SMA N 4 Surakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

9. Yohanes Sutopo S.Pd, selaku guru bidang studi kimia SMA N 4 Surakarta yang telah memberikan kesempatan, kepercayaan, dan bimbingannya selama penulis melakukan penelitian.

10. Siswa-siswi kelas XI IPA 1, XI IPA 3 dan XI IPA 4 yang telah memberikan respon yang baik dalam pembelajaran.

11. Orangtua dan adik tercinta yang telah memberikan motivasi, pengorbanan, dan do’a restu yang tulus.

12. Teman-teman Pendidikan Kimia 2010 serta berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Demikian skripsi ini disusun, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya ini. Demi sempurnanya karya ini, maka segala keterbatasan dan kekurangan tersebut perlu senantiasa diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, ide, dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan.

Surakarta, Agustus 2014 Penulis


(22)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PENGAJUAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN ABSTRAK... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI………...

DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I. PENDAHULUAN………....

A. Latar Belakang Masalah ………...

B. Identifikasi Masalah………...

C. Pembatasan Masalah………..

D. Perumusan Masalah………....

E. Tujuan Penelitian………....

F. Manfaat Penelitian………..

BAB II. LANDASAN TEORI………...

A. Tinjauan pustaka ………...

1. Metode Pembelajaran...………....

2. Metode Diskusi Informatif...….……...

3. Pembelajaran Kooperatif...

4. Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT…….…..

5. PembelajaranProblem Posing...

6. HasilBelajar ……….……...

Halaman i ii iii iv v vi viii ix x xii xvi xix xx 1 1 6 7 8 9 9 11 11 11 12 14 25 28 30


(23)

xiii

7. Efektivitas...

8. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan……...…...

B. Kerangka Berpikir ………...

C. PerumusanHipotesis ………...

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN………....

A. Tempat dan Waktu Penelitian………...

1. Tempat Penelitian ... 2. Waktu Penelitian ...

B. DesainPenelitian ………...

C. Populasi dan Sampel Penelitian...

1. Populasi Penelitian..………...

2. Sampel Penelitian...………...

D. Teknik Pengambilan Sampel... E. Teknik Pengumpulan Data ... F. Instrumen Penilaian ...

1. Instrumen Pembelajaran... a. Silabus... b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... c. Media... 2. Instrumen Penilaian... a. Aspek Kognitif ... 1) Uji Validitas... 2) Uji Reliabilitas ... 3) Taraf Kesukaran Soal... 4) Daya Pembeda Soal ... b. Aspek Afektif ... 1) Uji Validitas... 2) Uji Reliabilitas ... G. Analisis Data ... 1. Uji Prasyarat Analisis...

a. Uji Normalitas ...

33 34 46 50 51 51 51 51 52 53 53 53 54 54 54 54 54 55 55 56 56 56 57 58 59 60 60 61 62 62 62


(24)

xiv

b. Uji Homogenitas... c. Uji Kesamaan Rata-rata... 2. Uji Hipotesis ... 3. Uji Pasca Anava... 4. Prosedur Penelitian... BAB IV. HASIL PENELITIAN...

A. Pengujian Instrumen... 1. Instrumen Pembelajaran... 2. Instrumen Penilaian... B. Deskripsi Data...

1. Perbandingan Hasil Belajar antara Kelas

Eksperimen II (Model Pembelajaran TGT) dengan Kelas Kontrol (Metode Diskusi Informatif)...

2. Perbandingan Hasil Belajar antara Kelas

Eksperimen I (Model Pembelajaran TGT dengan

metode Problem Posing) dengan Kelas Kontrol

(Metode Diskusi Informatif)...

3. Perbandingan Hasil Belajar antara Kelas

Eksperimen I (Model Pembelajaran TGT dengan

metode Problem Posing) dengan Kelas

Eksperimen II (Model Pembelajaran TGT)... C. Pengujian Prasyarat Analisis...

1. Uji Normalitas... 2. Uji Homogenitas... 3. Uji Kesamaan Rata-rata... D. Pengujian Hipotesis...

1. Uji Anava Satu Jalan (One Way Anova) Sel Tak

Sama... 2. Uji Lanjut Pasca Anava... E. Pembahasan... 1. Hipotesis Pertama (Perbandingan Hasil Belajar

63 63 64 64 65 66 66 66 69 73 73 76 78 82 82 83 83 85 85 86 90


(25)

xv

antara Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol)... 2. Hipotesis Kedua (Perbandingan Hasil Belajar

antara Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol)... 3. Hipotesis Ketiga (Perbandingan Hasil Belajar

antara Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II)... BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...

A. Simpulan... B. Implikasi... C. Saran...

DAFTAR PUSTAKA………....

LAMPIRAN...

92

95

98 102 102 103 103 105 108


(26)

xvi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan...

Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan

Kelompok Belajar Konvensional... Harga Tetapan Hasil Kali Kelarutan Beberapa Larutan pada Suhu 25°C... Alokasi Waktu Penelitian... Bagan desain ”Randomized Control Group Postest Only

Design...

Skor Penilaian Afektif... Hasil Validitas Isi Silabus... Hasil Validitas Isi RPP... Hasil Perhitungan Uji Kelayakan Kartu Soal Kelas TGT-PP... Hasil Perhitungan Uji Kelayakan Kartu Soal Kelas TGT... Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Penilaian Aspek Kognitif... Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penilaian Aspek Kognitif ... Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Aspek Kognitif... Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Kognitif... Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Kognitif... Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Penilaian Aspek Afektif... 3 22 36 51 52 60 66 67 67 68 69 69 70 70 71 71


(27)

xvii Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penilaian Aspek Afektif... Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Aspek Afektif...

Hasil Belajar Aspek Kognitif dan Afektif

Siswa...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Afektif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol...

Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek

Afektif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kontrol... 72 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81


(28)

xviii Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Hasil Uji Normalitas terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Normalitas terhadap Hasil Belajar Afektif Siswa

pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan... Hasil Uji Homogenitas terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Afektif Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014...

Hasil Uji Anava Satu Jalan Sel Tak Sama pada Posttest

Kognitif Siswa pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan...

Hasil Uji Anava Satu Jalan Sel Tak Sama pada Posttest

Afektif Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan...

Hasil Uji Lanjut Pasca Anava pada PosttestKognitif dan

Afektif Siswa pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan...

82

82

83

84

85

86


(29)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Bagan Kerangka Berpikir... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

PosttestAspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

PosttestAspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

PosttestAspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai

Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol...

49

74

75

76

77

78

79

80


(30)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

1. Perangkat dan Media Pembelajaran

A. Silabus...

B. RPP Model TGT dengan metodeProblem Posing...

C. RPP Model Pembelajaran TGT... D. RPP Metode Diskusi Informatif... E. Soal Diskusi... F. Soal Posttest... G. Media Kartu Soal Kelas TGT-PP... H. Media Kartu Soal Kelas TGT... I. Soal Turnamen...

2. Hasil Analisis Instrumen SebelumTry Out

A. Validasi Silabus... B. Validasi RPP... C. Validasi Media Kartu Soal Kelas TGT-PP... D. Validasi Media Kartu Soal Kelas TGT... E. Validasi Aspek Kognitif... F. Validasi Aspek Afektif... G. Validitas Isi Silabus... H. Validitas Isi RPP... I. Validitas Isi Media... J. Validitas Isi Aspek Kognitif... K. Validitas Isi Aspek Afektif...

3. InstrumenTry Out

A. Kisi-kisi Aspek Kognitif (Try Out)... B. Soal Aspek Kognitif (Try Out)...

C. Lembar Jawaban Soal Aspek Kognitif (Try Out)...

D. Kunci Jawaban Soal Aspek Kognitif (Try Out)...

108 111 140 168 192 208 220 229 239 244 248 253 256 265 283 293 294 295 296 297 298 313 319 320


(31)

xxi

E. Pedoman Penilaian Aspek Kognitif (Try Out)...

F. Kisi-kisi Aspek Afektif (Try Out)... G. Angket Afektif (Try Out)...

H. Pedoman Penilaian Aspek Afektif (Try Out)...

4. Hasil Analisis Instrumen SetelahTry Out

A. Aspek Kognitif... B. Aspek Afektif...

5. Instrumen Penelitian

A. Kisi-kisi Aspek Kognitif ... B. Soal Aspek Kognitif... C. Lembar Jawaban ... D. Kunci Jawaban ... E. Pedoman Penilaian Aspek Kognitif ... F. Kisi-kisi Aspek Afektif... G. Angket Afektif ... H. Pedoman Penilaian Aspek Afektif ...

6. Data Penelitian

A. Nilai Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan tahun

2012/2013... B. Nilai SPU... C. Data Hasil Belajar... D. Distribusi Frekuensi Data Nilai Kognitif Siswa... E. Distribusi Frekuensi Data Nilai Afektif Siswa...

7. Hasil Uji Prasyarat Analisis

A. Uji Normalitas... B. Uji Homogenitas... C. Uji Kesamaan Rata-rata...

8. Hasil Uji Hipotesis

A. Uji Hipotesis... B. Uji Lanjut Pasca Anava...

321 322 328 338 339 340 342 357 362 363 364 365 369 376 377 383 389 392 396 400 402 403 405 407


(32)

xxii

9. Dokumentasi Pembelajaran

A. Kelas Eksperimen I... B. Kelas Eksperimen II... 10. Perijinan

411 413


(1)

xvii Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Penilaian Aspek Afektif... Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Aspek Afektif... Hasil Belajar Aspek Kognitif dan Afektif Siswa... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol... Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kontrol...

72

72

73

74

75

76

77

78

79

80


(2)

xviii Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Hasil Uji Normalitas terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Normalitas terhadap Hasil Belajar Afektif Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Homogenitas terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Afektif Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014... Hasil Uji Anava Satu Jalan Sel Tak Sama pada Posttest Kognitif Siswa pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan... Hasil Uji Anava Satu Jalan Sel Tak Sama pada Posttest Afektif Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan...

Hasil Uji Lanjut Pasca Anava pada PosttestKognitif dan Afektif Siswa pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan...

82

82

83

84

85

86


(3)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Bagan Kerangka Berpikir... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen II dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai PosttestAspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai PosttestAspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I dengan Kelas Eksperimen II... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai PosttestAspek Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol... Histogram Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Aspek Afektif Siswa Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II dan Kelas Kontrol...

49

74

75

76

77

78

79

80


(4)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

1. Perangkat dan Media Pembelajaran

A. Silabus... B. RPP Model TGT dengan metodeProblem Posing... C. RPP Model Pembelajaran TGT... D. RPP Metode Diskusi Informatif... E. Soal Diskusi... F. Soal Posttest... G. Media Kartu Soal Kelas TGT-PP... H. Media Kartu Soal Kelas TGT... I. Soal Turnamen... 2. Hasil Analisis Instrumen SebelumTry Out

A. Validasi Silabus... B. Validasi RPP... C. Validasi Media Kartu Soal Kelas TGT-PP... D. Validasi Media Kartu Soal Kelas TGT... E. Validasi Aspek Kognitif... F. Validasi Aspek Afektif... G. Validitas Isi Silabus... H. Validitas Isi RPP... I. Validitas Isi Media... J. Validitas Isi Aspek Kognitif... K. Validitas Isi Aspek Afektif... 3. InstrumenTry Out

A. Kisi-kisi Aspek Kognitif (Try Out)... B. Soal Aspek Kognitif (Try Out)... C. Lembar Jawaban Soal Aspek Kognitif (Try Out)... D. Kunci Jawaban Soal Aspek Kognitif (Try Out)...

108 111 140 168 192 208 220 229 239

244 248 253 256 265 283 293 294 295 296 297

298 313 319 320


(5)

xxi

E. Pedoman Penilaian Aspek Kognitif (Try Out)... F. Kisi-kisi Aspek Afektif (Try Out)... G. Angket Afektif (Try Out)... H. Pedoman Penilaian Aspek Afektif (Try Out)... 4. Hasil Analisis Instrumen SetelahTry Out

A. Aspek Kognitif... B. Aspek Afektif... 5. Instrumen Penelitian

A. Kisi-kisi Aspek Kognitif ... B. Soal Aspek Kognitif... C. Lembar Jawaban ... D. Kunci Jawaban ... E. Pedoman Penilaian Aspek Kognitif ... F. Kisi-kisi Aspek Afektif... G. Angket Afektif ... H. Pedoman Penilaian Aspek Afektif ... 6. Data Penelitian

A. Nilai Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan tahun 2012/2013... B. Nilai SPU... C. Data Hasil Belajar... D. Distribusi Frekuensi Data Nilai Kognitif Siswa... E. Distribusi Frekuensi Data Nilai Afektif Siswa... 7. Hasil Uji Prasyarat Analisis

A. Uji Normalitas... B. Uji Homogenitas... C. Uji Kesamaan Rata-rata... 8. Hasil Uji Hipotesis

A. Uji Hipotesis... B. Uji Lanjut Pasca Anava...

321 322 328 338

339 340

342 357 362 363 364 365 369 376

377 383 389 392 396

400 402 403

405 407


(6)

xxii 9. Dokumentasi Pembelajaran

A. Kelas Eksperimen I... B. Kelas Eksperimen II... 10. Perijinan

411 413


Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25