PENGARUH POLA KOMUNIKASI TUTOR TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) DI KELOMPOK BERMAIN KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG.

(1)

PENGARUH POLA KOMUNIKASI TUTOR TERHADAP

PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI (3

4 TAHUN)

DI KELOMPOK BERMAIN KECAMATAN

SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

Skripsi

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

MUHAMMAD TAUFIQ GUNAWAN ADIL LUBIS NIM. 108341017

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

I T:MUMI PFRSF.TI ~ JI'AN

Skrlr'i lliojukon Oleh:

Mulammad 'laoafiq Gunawan Adil Luhis 108341017

Jurusan l'endidil<Jin l.uar Sekulab

Telah 'l<femenuhi S)·n•t don n;,etujui Untuk Memperoleh Grl"r Sarjooa Ptndidikan

Mtdan, \1nret 1013

llo«'n Petnbimbing

(Ora. Ro•diano l.uhi•. M.Pdl

.'IIIP. 1962 03 10 1987 OJ 2003

n;,.rujui Oleb: Ketua JurUJan

(J)ra. Ro•dinnn lubis, l\l.l'dl ,'IJ P. 1962 03 10 1987 03 2003


(3)

SKRIPSI \' ANC: OIAJI ' KAN OI.UI:

Muht~mmll:d Tt.ufig Gunaw:m Adill.ubi~

108341017

.lliRLISAI\ Pt: NiliOIKAN LUAR SEKOI.AII

Teblh dipertahonbn dalam ujbn •krip•l padolanagol 14 Morell013 dao dinyaaakan !<lab memeouhi .yaral unluk memperoleb jl<lar Sarjan a

Pcndidilwl

\leda~, MorellOIJ

Sekre:t..ari.i

llro.'N"!nro, M.S !Dra. Rfl<diana Luhi•, \1.Pd)


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas berkat limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik dan sesuai waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pola

Komunikasi Tutor Terhadap Prilaku Sosial Anak Usia ( 3 – 4 Tahun ) PAUD

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.

Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan, khusus nya dunia Pendidikan Luar Sekolah.

Medan, Maret 2013

Penulis

M. Taufiq Gunawan Adil Lubis 108341017


(5)

ABSTRAK

MUHAMMAD TAUFIQ GUNAWAN ADIL LUBIS (NIM : 108341017) Pengaruh Pola Komunikasi Tutor Terhadap Perilaku Sosial Anak Usia Dini (3-4 Tahun) Di Kelompok Bermain Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Masalah penelitian ini adalah periode keemasan anak peserta didik yang terhambat perkembangannya dikarenakan kurang optimalnya tutor mengajar dan tingkat pendidikan tutor yang tidak memadai untuk menjadi tutor Paud. Sedangkan tujuan ini adalah sejauh mana pengaruh pola komunikasi tutor terhadap perkembangan perilaku sosial anak di Kelompok Bermain PAUD Kecamatan Sunggal.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut Mulyana (2008:62) pola komunikasi terbagi menjadi 3 yaitu a). Komunikasi satu arah. b). Komunikasi dua arah. c). Komunikasi banyak arah. kemudian dilanjutkan menurut Sujiono (2003:61) “setiap anak akan melalui proses panjang dalam perkembangan sosialnya yang akhirnya seorang anak akan mempunyai nilai-nilai sosial yang ada dalam dirinya yang disebut proses imitasi, identifikasi, dan internalisasi.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dengan sampel penelitian ini adalah 25 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana.

a = ∑ ∑

2( )

� ∑ 22 b =

∑ ∑ − (∑ )

� ∑ 22

Kesimpulan Pola komunikasi tutor memiliki pengaruh yang sangat

signifikan, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu

35.76 >1. 708. Kontribusi pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini sebesar 93%, artinya meningkat atau menurunnya perilaku sosial anak usia dini (Y) sebesar 93% dipengaruhi oleh pola komunikasi tutor sedangkan sisanya 7% disebakan Faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis ini yang berasal dari faktor lingkungan anak tersebut sehingga hipotesis diterima..


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 10

A. Pengertian Komunikasi ... 10

1. Pengertian Komunikasi ... 10

2. Sifat Komunikasi... 11

3. Proses Komunikasi ... 12

4. Pola - Pola Komunikasi Tutor ... 13

B. Pengertian Kelompok Bermain ... 15

1. Pengertian Kelompok Bermain ... 15

2. Fungsi Kelompok Bermain ... 16

3. Tujuan Kelompok Bermain ... 17

C. Perilaku Sosial Anak ... 17

D. Pengaruh Komunikasi Terhadap Perkembangan Perilaku Sosial ... 21

E. Kerangka Konseptual ... 23

F. Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 26

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Penelitian ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Defenisi Operasional Penelitian ... 27

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 28

1. Alat Pengumpulan Data ... 28


(7)

3. Pengujian Instrumen ... 31

a. Uji Validitas ... 31

b. Uji Reabilitas... 32

E. Teknik Analisis Data ... 34

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 37

2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39

a. Uji Validitas ... 39

b. Uji Reabilitas ... 40

3. Analisis Data Penelitian ... 40

a. Pola Komunikasi Tutor di Kelompok Bermain ... 40

b. Perilaku Sosial Anak Usia Dini di Kelompok Bermain ... 41

4. Pengujian Hipotesis ... 42

5. Pembahasan Penelitian... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

1. Kesimpulan ... 45

2. Saran – saran ... 46

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 47


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Diagram Hubungan Pola Komunikasi Tutor Terhadap


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Coba Angket Pola Komunikasi Tutor

Lampiran 2 : Uji Coba Angket Perilaku Sosial Anak Usia Dini Lampiran 3 : Uji Validitas Angket Pola Komunikasi tutor

Lampiran 4 : Uji Validitas Angket Perilaku Sosial Anak Usia Dini Lampiran 5 : Hasil Sebaran Angket Pola Komunikasi Tutor

Lampiran 6 : Hasil Sebaran Angket Perilaku Sosial Anak Usia Dini Lampiran 7 : Perhitungan Uji Linieritas


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia lahir ke dunia sudah membawa bekal kehidupan yang belum terasah atau belum teruji tanpa adanya pembelajaran dan pelatihan, bekal kehidupan itu adalah kemampuan otak manusia. Otak manusia memiliki berjuta neutron – neutron yang terus tumbuh dan mati seiring manusia lahir kedunia, dan kemampuan – kemapuan berpikir manusia tidaklah langsung menjadi pintar cerdas tanpa adanya pembelajaran.

Manusia jelas dan membutuhkan proses pembelajaran dalam segala hal, ketika manusia mulai mencoba berjalan pasti kan senantiasa terjatuh dan terjatuh hingga manusia tersebut bisa berjalan dengan lancar. Dengan kemampuan berfikir manusia yang bila terus di asah dan terus di asah manusia bisa membuat dan mencapai apa yang diinginkan nya .

Di awal – awal kemerdekaan Indonesia para petinggi negara ini sudah menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita – cita mulia itu pun tertuang dalam sikap dan keputusan – keputusan mereka dengan harapan suatu saat nanti semua rakyat nya bisa mendapatkan pendidikan.

Pendidikan adalah suatu cara atau jalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang diamanatkan di dalam UUD 1945 tentang Pendidikan Nasional.


(11)

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab.

Dimana fase terbaik untuk manusia belajar adalah pada usia 0 – 8 tahun karena pada masa inilah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibandingkan usia-usia selanjutnya. Disebutkan secara tegas dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) bahwa

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Anak usia dini yang berusia 3 – 4 tahun memiliki keunikan tersendiri karena di usia ini anak usia dini mulai mengenal orang lain, mendapat teman baru dan berbagi dengan orang lain. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Yelon dan Weinstein (1977: 15-17)


(12)

menyenangi anak – anak yang lain tetapi belum bisa bermain dengan mereka”. Secara perkembangan psikologis, Pada usia 3 atau 4 tahun seorang anak mulai melihat kemampuan - kemampuan tertentu dalam dirinya. Sikap terhadap orang lain mulai berubah. Disatu pihak membutuhkan orang tua, dilain pihak kekakuannya mulai tumbuh dan ingin mengikuti kehendak – kehendaknya sendiri.

Secara perkembangan sosial, dunia pergaulan anak menjadi sangat luas keterampilan dan penguasaan dalam bidang fisik, motorik, emosi sudah lebih meningkat. Anak makin ingin melakukan bermacam-macam kegiatan. Pada masa ini anak dihadapkan pada tuntutan sosial dan susunan emosi baru, bila orang tua dan lingkungan memberi kebebasan dan kesempatan untuk melakukan kegiatan, mereka mau menjawab pertanyaan anak dan tidak menghambat fantasi dan kreasi dalam bermain, dalam diri anak akan berkembang inisiatif. Sebaliknya karena pada masa ini mulai juga terpupuk kata hati, maka bila ajaran moral disiplin ditanamkan terlalu keras dan kaku, pada anak akan timbul rasa bersalah dan sikap minder atau malu muncul dan jelas menggangu perilaku sosial anak.

Anak belajar dengan melihat, mendengar, dan merasakan dari lingkungan dimana dia berada, anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang bila kasih sayang yang diberikan padanya kurang, maka dirinya merasa tiada diperhatikan dan bila terus – terusan anak akan menjadi susah di atur, menentang dan tidak mau mendengar. Begitu pentingnya periode masa keemasan ini atau (Golden Age) dan begitu kompleksnya permasalahan yang dihadapi para tutor Kelompok Bermain, membuat kita seharusnya lebih menaruh perhatian lebih terhadap Pendidikan Anak Usia Dini. Karena terkadang tidak seimbangnya jumlah tutor Kelompok Bermain di bandingkan dengan jumlah peserta didik yang seharusnya


(13)

menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimana untuk Kelompok usia 3 < 4 tahun 1 : 10, atau seorang tutor hanya bisa menjadi tutor terhadap 10 orang anak saja. Tetapi yang terjadi pada saat ini di masyarakat adalah seorang tutor bisa menjadi tutor terhadap 13 – 15 orang peserta didik sekaligus dengan alasan keterbatasan ekonomi, padahal dengan demikian berkuranglah dan berbataslah kemampuan tutor untuk mengajar dan bermain kepada peserta didik, dengan keterbatasan tersebut tutor mengunakan pola komunikasi yang apa adanya dan tidak jarang membentak dan memarahi peserta didik karena kesulitannya mengatur peserta didik.

Pola komunikasi yang demikian membuat perilaku peserta didik menjadi tambah susah dan sulit diatur dan diajak bermain karena dirnya melihat contoh yang tidak baik, dan anak – anak usia 3 – 4 tahun tersebut adalah anak – anak

yang walaupun mulai menunjukan ke “akuan” nya dan ke “egoan” nya tetaplah

anak – anak yang perlu diperhatikan proses belajarnya, perkembangan motorik, sosial, dan kognitifnya. Bagaimana bisa seorang tutor dapat mengajar dengan baik bila di tengah proses pembelajaran terjadi pertengkaran antara sesama peserta didik, pada saat jam istirahat, dan pada saat salah seorang peserta didik ingin ke kamar mandi, dan masih banyaknya tutor PAUD yang pendidikan nya hanya sebatas tamatan SMA, dimana jenjang pendidikan yansg hanya sebatas SMA membuat tutor tidak paham dan tidak mengerti bagaimana seharusnya mengajar, berbicara, berperilaku dan member contoh kepada peserta didik dan seharusnya yang berhak dan boleh menjadi tutor dan mengajar peserta didik usia dini adalah mereka yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini.


(14)

Dimana pada usia 3 – 4 tahun anak akan mengalami masa Trotz periode pertama. Sesudah mengalami masa ketergantungan yang mutlak pada ibu, anak ingin melepaskan diri dari pengaruh ibunya, anak mengenal egonya, anak mengalami krisis yang pertama pada usia 3 tahun yang disebut masa menentang. Anak yang semula manis tingkah lakunya tiba – tiba menjadi bandel, menentang dan keras kepala. Masa ini datangnya tiba – tiba dan hilangnya juga secara tiba – tiba, pada umur 4 tahun gejala mulai menghilang lamanya fase ini antara 2 – 10 bulan.

Dengan tiada mengerti nya dan memahami nya tutor – tutor tersebut membuat mereka mengunakan pola komunikasi dan berbicara, berperilaku yang seharusnya tiada ditunjukan kepada peserta didik yang masih berusia 3 – 4 tahun tersebut, ditambah lagi dengan merupakan fase perkembangan perilaku periode pertama dan berbatas nya jumlah tutor membuat mereka susah untuk tidak marah dan membentak anak didik mereka di karenakan ketidaksanggupan nya mengajar. Dan membuat anak – anak didik berperilaku mencontoh apa yang diberikan oleh tutor kepada dirinya menjadi bandal, susah diatur dan tidak mendengarkan, hal tersebut karena komunikasi memliki efek yang bisa berubah pendapat dan

perilaku seseorang. Menurut (Albig Wiliam) “Komunikasi adalah proses sosial,

dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan”. Pengaruh pola komunikasi yang baik diharapkan bisa memberikan efek yang terasa akibatnya, karena dengan diperbaikinya pola komunikasi diharapkan prlilaku sosial anak dapat lebih baik.


(15)

Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap dan akurat, tentang pengembangan pola prilaku sosial anak maka perlu dilakukan penelitian tentang hal tersebut. Berdasarkan alasan inilah, penelitian ini berjudul: “Pengaruh Pola Komunikasi Tutor Terhadap Perilaku Sosial Anak Usia Dini (3 4 Tahun) Di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

a. Tutor masih kurang optimal melakukan pola komunikasi.

b. Tutor yang pendidikannya hanya sebatas tamatan SMA yang tidak mengetahui secara mendalam Kelompok Bermain, mengakibatkan kurang nya pengetahuan – pengetahuan dasar dalam berbicara, mengajar, bermain, dan mengajak peserta didik untuk aktif dan bergembira menjalankan hari – harinya di Kelompok Bermain, dan tutor yang belum mendapatkan pelatihan.

c. Anggapan remeh dan tidak terlalu peduli terhadap perkembangan perilaku anak.

d. Usia 3 – 4 tahun yang menjadi awal dimana mereka mulai menyenangi anak – anak yang lain walau belum terlalu mau berteman.

e. Perbandingan jumlah tutor PAUD dengan peserta didik yang tidak seimbang dan menghambat proses perkembangan perilaku sosial anak. f. Merupakan Masa – masa Keemasan seorang manusia dalam


(16)

kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi. Justru bila pada tahap atau fase yang begitu penting ini tingkat capaian perkembangannya terabaikan, atau tidak terlalu difikirkan dan ditindak lanjuti, maka perkembangan fisik, kecerdasan, sosio emosional, dan bahasa dan komunikasi akan terhambat.

g. Fase perkembangan trotz atau perkembangan perilaku pertama, yang bila tidak diperhatikan membuat anak akan bersikap dan berperilaku asosial..

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang telah diidentifikasi jelas, terarah, terfokus, realistik dan terukur secara nyata, sehingga penelitian yang dilakukan lebih jelas, maka perlu ditentukan pembatasan masalahnya. Pada penelitian ini masalah dibatasi

mengenai “Bagaimanakah pengaruh pola komunikasi tutor terhadap perilaku

sosial anak usia dini (3 – 4 tahun) di Kelompok Bermain Paud Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang”.

D. Rumusan Masalah

Mengacu pada pembatasan penelitian yang akan dikaji di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :

a. Apakah pola komunikasi yang dilakukan tutor dalam mengembangkan perilaku sosial anak menggunakan pola komunikasi yang baik ?

b. Apakah upaya tutor dalam mengembangkan perilaku sosial anak, di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal ?

c. Apakah ada pengaruh pola komunikasi tutor dengan perkembangan perilaku sosial anak di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal ?


(17)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui upaya tutor PAUD di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal dalam menerapkan pola komunikasi untuk mengembangkan perilaku sosial anak.

b. Untuk mengetahui apa yang diterapkan tutor dalam mengembangkan perilaku sosial anak di dalam ketimpangan jumlah tutor terhadap peserta didik di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal.

c. Sejauh mana pengaruh pola komunikasi terhadap perkembangan perilaku sosial anak di Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal .

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik teoritis maupun praktis.

a. Secara Teoritis

Dengan ditemukannya hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan khasanah ilmu pengetahuan di bidang pengembangan perilaku soaial anak melalui pola komunikasi pada khususnya, sehingga dapat dijadikan acuan bagi para peneliti yang melakukan penelitian dibidang yang sama. Di samping itu, dapat dijadikan acuan para tutor PAUD dalam upaya menambah wawasan dan pengetahuan di bidang yang sama.


(18)

b. Secara Praktis

a. Bagi Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak melalui pola komunikasi.

b. Bagi Tutor, sebagai bahan masukan bagi tutor Kelompok Bermain Paud. c. Bagi Lembaga PAUD, sebagai bahan masukan bagi berbagai lembaga

PAUD sehingga mereka dapat mengembangkan meningkatkan perilaku sosial anak

d. Bagi Peneliti dan Penelitian Selanjutnya, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi peneliti selanjutnya.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi tutor berpengaruh terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Hal ini teruji dengan menggunakan regresi linier sederhana diperoleh dari perhitungan dengan

hasil diketahui persamaan regresinya adalah Y 8,02 0,93X. Artinya ada pengaruh pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Koefisien korelasi pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) sebesar R=0,93, artinya semakin baik pola komunikasi tutor semakin baik pula perilaku sosial anak usia dini di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Pola komunikasi tutor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku sosial anak usia dini kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 35.76 > 1.708. Kontribusi pola komunikasi tutor terhadap

perilaku sosial anak usia dini sebesar = 93%, artinya meningkat atau menurunnya perilaku sosial anak usia dini (Y) sebesar 93% dipengaruhi oleh pola komunikasi tutor sedangkan sisanya 7% disebabkan faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis ini.


(20)

2. Saran-Saran

1. Tutor

Hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya menggunakan berbagai pola komunikasi yang bervariasi sehingga nyenangkan bagi anak-anak.

2. Bagi Orangtua

Sebaiknya orangtua tidak terlalu memaksakan suatu metode belajar kepada anak sebagai alat untuk mencapai harapan pribadi. Suatu paksaan terhadap anak akan berdampak buruk, dan anak tentunya akan lebih menikmati apapun materi yang diajarkan jika diberikan secara menyenangkan dan dalam suasana yang akrab.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengulangi penelitian ini dengan berbagai pola komunikasi lainnya sehingga penelitian ini akan lebih berkembang.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aini. 1999. Pendidikan Anak Usia Dini Suatu Pengantar. Jakarta : Prenada Media Grup.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Crain, Wiliam. 2007. Teori Perkembangan Konsep dan Apliksasi. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Hildayani, Rini. 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Jilid 1, alih bahasa Meitasari Chandra .Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Rosdakarya.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sujiono. 2003. Perkembangan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta : Pudiani Press. Suprapto Tommi. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Caps.

Tim Dosen Unimed. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Unimed.

.2010. Bahan Ajar Perkembangan Peserta Didik. Unimed. 2011. Bahan Perkuliahan Psikologi Pendidikan. Unimed. .2009. Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Unimed. Hurlock, B Elizabeth. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Purba, Parulian. 2009. Bahan Ajar Statistik Sosial II. Unimed.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar


(22)

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSPN).

Sumber Internet :

Anonim. 2012. (online). http://my.opra.com/mfarul/blog/show.dml/10712381kk.

diakses 02 Oktober 2012.

Anonim. 2012. (online). http://farieh.wordpress.com/2008/04/11/Perkembangan-Perilaku-Sosial/. Diakses 01 Oktober 2012.


(23)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Muhammad Taufiq Gunawan Adi Lubis

b. Tempat, tanggal lahir : Purwodadi, Sunggal , 3 Januari 1990

c. Nama Ayah : Djonny Lubis, SPd

d. Nama Ibu : Yani Zufi Astuti, SPd e. Pekerjaan Orang Tua : Guru

f. Alamat Orang Tua : Jln Gunung Sibayak no 34 Binjai Selatan g. Anak Ke : Keempat dari 9 bersaudara

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 028228 Binjai b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 8 Binjai c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 6 Binjai


(1)

b. Secara Praktis

a. Bagi Kelompok Bermain Paud Kecamatan Sunggal, diharapkan dapat dijadikan acuan dalam upaya mengembangkan perilaku sosial anak melalui pola komunikasi.

b. Bagi Tutor, sebagai bahan masukan bagi tutor Kelompok Bermain Paud. c. Bagi Lembaga PAUD, sebagai bahan masukan bagi berbagai lembaga

PAUD sehingga mereka dapat mengembangkan meningkatkan perilaku sosial anak

d. Bagi Peneliti dan Penelitian Selanjutnya, diharapkan dapat memberikan wawasan bagi peneliti selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi tutor berpengaruh terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Hal ini teruji dengan menggunakan regresi linier sederhana diperoleh dari perhitungan dengan

hasil diketahui persamaan regresinya adalah Y 8,02 0,93X. Artinya ada pengaruh pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Koefisien korelasi pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini (3-4 tahun) sebesar R=0,93, artinya semakin baik pola komunikasi tutor semakin baik pula perilaku sosial anak usia dini di kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Pola komunikasi tutor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku sosial anak usia dini kelompok bermain PAUD Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 35.76 > 1.708. Kontribusi pola komunikasi tutor terhadap perilaku sosial anak usia dini sebesar = 93%, artinya meningkat atau menurunnya perilaku sosial anak usia dini (Y) sebesar 93% dipengaruhi oleh pola komunikasi tutor sedangkan sisanya 7% disebabkan faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis ini.


(3)

2. Saran-Saran

1. Tutor

Hendaknya dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya menggunakan berbagai pola komunikasi yang bervariasi sehingga nyenangkan bagi anak-anak.

2. Bagi Orangtua

Sebaiknya orangtua tidak terlalu memaksakan suatu metode belajar kepada anak sebagai alat untuk mencapai harapan pribadi. Suatu paksaan terhadap anak akan berdampak buruk, dan anak tentunya akan lebih menikmati apapun materi yang diajarkan jika diberikan secara menyenangkan dan dalam suasana yang akrab.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengulangi penelitian ini dengan berbagai pola komunikasi lainnya sehingga penelitian ini akan lebih berkembang.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aini. 1999. Pendidikan Anak Usia Dini Suatu Pengantar. Jakarta : Prenada Media Grup.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Crain, Wiliam. 2007. Teori Perkembangan Konsep dan Apliksasi. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Hildayani, Rini. 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Jilid 1, alih bahasa Meitasari Chandra .Jakarta.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Rosdakarya.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sujiono. 2003. Perkembangan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta : Pudiani Press. Suprapto Tommi. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Caps.

Tim Dosen Unimed. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Unimed.

.2010. Bahan Ajar Perkembangan Peserta Didik. Unimed. 2011. Bahan Perkuliahan Psikologi Pendidikan. Unimed. .2009. Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini. Unimed. Hurlock, B Elizabeth. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Purba, Parulian. 2009. Bahan Ajar Statistik Sosial II. Unimed.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).


(5)

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN).

Sumber Internet :

Anonim. 2012. (online). http://my.opra.com/mfarul/blog/show.dml/10712381kk. diakses 02 Oktober 2012.

Anonim. 2012. (online). http://farieh.wordpress.com/2008/04/11/Perkembangan-Perilaku-Sosial/. Diakses 01 Oktober 2012.


(6)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Muhammad Taufiq Gunawan Adi Lubis

b. Tempat, tanggal lahir : Purwodadi, Sunggal , 3 Januari 1990

c. Nama Ayah : Djonny Lubis, SPd

d. Nama Ibu : Yani Zufi Astuti, SPd e. Pekerjaan Orang Tua : Guru

f. Alamat Orang Tua : Jln Gunung Sibayak no 34 Binjai Selatan g. Anak Ke : Keempat dari 9 bersaudara

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 028228 Binjai b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 8 Binjai c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 6 Binjai