PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

(1)

SKRIPSI

Oleh: Aan Aprianto 0513010352/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

Oleh: Aan Aprianto 0513010352/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(3)

menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)”.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3. Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(4)

ii

6. Bapak Drs. Ec. Syafi’i, Msi selaku Dosen Wali yang telah memberi bantuan dan nasihat.

7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.

8. Keluarga, Sahabat-sahabatku dan ”ai” yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

9. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, April 2010


(5)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1. Jalur Pendidikan Akuntansi di Indonesia ... 14

2.2.1.1. Sebelum Adanya Program PPAk ... 14

2.2.1.2. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ... 17

2.2.2. Profesi Akuntansi ... 18

2.2.3. Pengertian Minat ... 19

2.2.4. Pengertian dan Jenis Motivasi ... 20


(6)

2.2.5.1. Motivasi Karir ... 22

2.2.5.2. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 23

2.2.5.3. Motivasi Ekonomi ... 23

2.2.5.4. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 24

2.2.5.5. Motivasi Kualitas ... 24

2.2.5.6. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk ... 25

2.2.6. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat ... 25

2.2.7. Teori Motivasi ... 26

2.2.7.1. Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow ... 26

2.2.7.2. Teori Eksistensi-Keterkaitan-Pertumbuhan (ERG) ... 28

2.2.7.3. Teori X dan Y Mc Gregor ... 29

2.2.7.4. Teori Prestasi McClelland ... 30

2.3. Kerangka Pemikiran ... 30

2.4. Hipotesis ... 31


(7)

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 33

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 35

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.3.1. Jenis Data ... 36

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 37

3.4.1. Uji Validitas ... 37

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 38

3.4.3. Uji Normalitas ... 38

3.4.4. Uji Asumsi Klasik ... 38

3.4.5. Teknik Analisis ... 41

3.4.6. Uji Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 44

4.1.1. Sejarah Lembaga ... 44

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ... 45

4.1.2.1. Falsafah ... 45

4.1.2.2. Visi ... 45

4.1.2.3. Misi ... 46


(8)

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi ... 48

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi ... 48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1) ... 49

4.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X2) ... 51

4.2.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X3) . 52 4.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) ... 53

4.3. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas ... 54

4.3.1. Uji Validitas ... 54

4.3.2. Uji Reliabilitas ... 57

4.3.3. Uji Normalitas ... 58

4.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 59

4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 59

4.4.2. Uji Asumsi Klasik ... 60

4.4.3. Uji Hipotesis ... 62

4.4.3.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 62

4.4.3.2. Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t) ... 63

4.5. Pembahasan ... 64


(9)

Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk ... 66

4.5.3. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk ... 67

4.6. Implikasi ... 68

4.7. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu .. 69

4.8. Keterbatasan Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1. Kesimpulan ... 72

5.2. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Sekarang ... 13

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1) ... 50

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X2) ... 51

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X3) ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) ... 53

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir (X1) ... 55

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas (X2) ... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi (X3) ... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) ... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 59

Tabel 4.12 Nilai VIF (Variance Inflation Factor) ... 61

Tabel 4.13 Korelasi Rank Spearman ... 61

Tabel 4.14 Nilai Fhitung ... 62

Tabel 4.15 Nilai thitung ... 63

Tabel 4.16 Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ... 69


(11)

Gambar 2. Kerangka Pemikiran ... 30


(12)

x

Lampiran B Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Variabel Penelitian Lampiran C Input Regresi dan Nilai Residual

Lampiran D Hasil Regresi Linier Berganda

Lampiran E Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Lampiran F Kuesioner


(13)

xi Oleh: Aan Aprianto

ABSTRAK

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut menjadi seorang akuntan. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Obyek penelitian ini adalah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan yang dijadikan sampel sebanyak 62 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk menjawab perumusan, tujuan dan hipotesis penelitian maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial motivasi karir dan motivasi kualitas terdapat pengaruh tetapi yang mampu berpengaruh secara signifikan dan dominan terhadap minat mahasiswa akuntansi Progdi Akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah motivasi karir, sedangkan motivasi ekonomi tidak tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata kunci : Motivasi Karir, Motivasi Kualitas, Motivasi Ekonomi, Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk


(14)

1.1. Latar Belakang

Pendidikan memiliki tujuan untuk membentuk pribadi dan sumber daya yang berkualitas dan profesional. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kemampuan bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif. Beberapa faktor yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi profesional, kualitas pengajaran, kesempatan pembelajaran organisasi, dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut.

Mahasiswa yang berada pada jenjang perguruan tinggi mengenal beberapa bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme, salah satu dari bidang tersebut adalah akuntansi. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Akuntansi banyak mengalami proses perkembangan baik dalam dunia pendidikan maupun bisnis, hal ini wajar mengingat adanya interaksi terhadap nilai-nilai politik, sosial maupun budaya disetiap lingkungan, tetapi hal yang banyak mempengaruhi keragaman tersebut adalah kuantitas maupun kualitas opini, solusi maupun ide atau gagasan yang dilontarkan pada scientist melalui eksperimen terhadap akuntansi baik secara umum maupun khusus, artinya eksperimen tersebut (riset empiris) dilakukan pada bidang akuntansi secara total maupun parsial.


(15)

Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk, 2004)  mengkhawatirkan akan ketidakjelasan industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi. Menurut Sundem, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan akan tidak laku di pasaran tenaga kerja. Saat ini berbagai sudut pandang menyoroti sistem pendidikan nasional kita. Pro dan kontra muncul diantara pemerintah, pengamat, pemerhati, atau bahkan guru sebagai pelaku pendidikan di Indonesia tentang arah pendidikan Indonesia ini. Walaupun Undang-Undang Dasar Negara Indonesia sudah dengan tegas menerangkan hal yang terkait dengan pendidikan, namun pada kenyataannya pemerintah Indonesia belum memiliki orientasi yang jelas mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Faktanya adalah orientasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih belum dapat menciptakan pemerataan untuk semua unsur masyarakat.

Namun belakangan ini muncul banyak kasus dalam profesi akuntan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan sehingga timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang profesional di Indonesia (Benny dan Yuskar, 2006:2). Oleh karena itu, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang, pendidikan tinggi akuntansi yang tidak


(16)

menghasilkan seorang yang profesionalisme sebagai akuntan akan tidak laku di pasaran tenaga kerja.

Globalisasi dan era informasi merubah stuktur ekonomi menjadi lebih kompleks dengan diwarnai era persaingan bebas yang menuntut daya saing tinggi, untuk mengantisipasi perubahan struktur ekonomi tersebut, maka profesi akuntansi semestinya mulai mempersiapkan langkah-langkah konkret dalam mengantisipasi perubahan-perubahan tata ekonomi abad mendatang, dalam hal ini profesi akuntan dituntut untuk dapat bekerja lebih profesional dan senantiasa siap untuk mereview seluruh kandungan baik visi, misi, dan strategi untuk menjaga kualitas jasa peningkatan kompetisi. Untuk mencapai hal tersebut peranan institusi akuntan di Indonesia disamping berfungsi sebagai proses pendidikan juga proses melahirkan akuntan.

Untuk bisa bekerja sebagai akuntan publik, mahasiswa diharuskan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Pemberian gelar akuntan di Indonesia didasarkan kepada Undang – Undang No.34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat adanya ketidakadilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.

Melalui Surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPA),


(17)

dan Surat Keputusan Mendiknas No.180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) di Indonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara otomatis mendapatkan gelar dengan sebutan akuntan.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut menjadi seorang akuntan.

Tabel 1.1 Laporan Hasil Survei Pendahuluan

No Item Pertanyaan Jumlah

1. Mengetahui PPAk Tidak Mengetahui PPAk 2. Berminat Mengikuti PPAk

Tidak Berminat Mengikuti PPAk 3. Alasan Berminat Mengikuti PPAk :

 Motivasi Karir  Motivasi Kualitas  Motivasi Ekonomi

    Sumber : Survei Pendahuluan


(18)

Dari hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan terhadap 30 mahasiswa jurusan akuntansi khususnya konsentrasi keuangan, menunjukkan bahwa terdapat ? mahasiswa mengetahui tentang PPAk, sedangkan ? mahasiswa lainnya tidak mengetahui PPAk.

Dari 30 mahasiswa, ? diantaranya berminat untuk mengikuti PPAk, sedangkan ? lainnya tidak berminat untuk mengikuti PPAk. Dari mahasiswa yang berminat tersebut, terdapat ? mahasiswa yang termotivasi oleh karir, ? lainnya karena ekonomi, sedangkan ? mahasiswa lainnya karena termotivasi oleh kualitas.

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Widyastuti, dkk (2004) dan Benny dan Yuskar (2006). Pada Widyastuti, dkk (2004), meneliti pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi, yang dilakukan pada enam perguruan tinggi yaitu UPN, STIE YKPN, UII, UAJY, Sanata Dharma dan UGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.

Pada penelitian kali ini akan dilakukan pengujian kembali tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Variabel yang diteliti adalah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi dengan objek penelitian


(19)

mahasiswa akuntansi khususnya konsentrasi keuangan di UPN “Veteran” Jawa Timur. Dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka kalangan akademik diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul “Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN “VETERAN” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor-faktor motivasi yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN Jatim yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk), guna memenuhi tuntutan profesi akuntansi agar dapat bekerja lebih profesional dan mempunyai sense of entrepreneurship yang lebih responsive dengan perubahan kondisi bisnis agar tetap survive.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

“Apakah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)? ”


(20)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”

1.4. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi :

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lain.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti akan ilmu akuntansi.

3. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah ini.


(21)

2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian, ada penelitian ini mengacu pada tiga penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana (2004), Beny dan Yuskar (2006), dan Purnomo (2008).

1. Widyastuti, Suryaningsum, dan Juliana (2004) a. Judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Yogyakarta)

b. Permasalahan

“Apakah motivasi mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan apakah ada perbedaan minat antara mahasiswa tungkat awal dan mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk?”

c. Hipotesis

1. Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.


(22)

3. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

4. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk. d. Kesimpulan

1. Ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Tidak ada pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Ada pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

4. Tidak ada pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti PPAk.

2. Benny dan Yuskar (2006) a. Judul

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).” (Studi Empiris Pada perguruan tinggi di Padang)


(23)

b. Permasalahan

“Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh mata kuliah auditing.”

c. Hipotesis

1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiawa untuk mengikuti PPAk.

2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

4. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah auditing dan mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah auditing untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

“Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa


(24)

yang telah mengambil mata kuliah auditing terhadap minat untuk mengikuti PPAk.”

3. Purnomo (2008) a. Judul

“Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan

1. Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa kosentrasi akuntansi dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

2. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

c. Hipotesis

1. Diduga motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk (premis 1,3,4,6,dan7).


(25)

2. Diduga terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk (premis 2 dan 5).

d. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan adanya perbedaan minat mahasiswa akuntansi manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk mengikuti PPAk telah teruji kebenarannya.


(26)

Table 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

NAMA JUDUL VARIABEL RESPONDEN

1. Widyastuti,

Suryaningsum , dan Juliana (2004)

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Yogyakarta)

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas

Y = Minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti PPAk

Mahasiswa

tingkat awal dan mahasiswa

tingkat akhir pada enam perguruan tinggi yaitu: UPN, STIE YKPN, UII, UAJY, Sanaya Dharma, dan UGM

2. Benny dan Yuskar (2006)

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).” (Studi

Empiris Pada perguruan tinggi di Padang)

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Kualitas

X3 = Motivasi Ekonomi

Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Perguruan tinggi atau universitas negeri atau universitas swasta kota padang, Sumatra Barat yang terdiri dari: Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, Universitas Putra Indonesia dan Universitas Ekasakti 3. Purnomo (2008) “Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Ekonomi

X3 = Motivasi Kualitas

Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Mahasiswa UPN Jurusan Akuntansi kosentrasi keuangan dan kosentrasi manajemen kelas pagi angkatan tahun 2004 4. Aprianto (2009) “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Di UPN “VETERAN” Jawa Timur

untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Kualitas

X3 = Motivasi Ekonomi

Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Mahasiswa UPN Progdi Akuntansi khususnya yang mengambil kosentrasi keuangan kelas pagi Angkatan tahun 2006


(27)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Jalur Pendidikan Akuntan di Indonesia 2.2.1.1. Sebelum Adanya Program PPAk

Sebelum adanya PPAk, di Indonesia ada dua jalur untuk mendapat gelar akuntan dengan nomor register, yaitu :

1. Fakultas Ekonomi Negeri

Bagi mereka yang ingin menjadi akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan dapat memasuki jalur Fakultas Ekonomi Negeri yang telah mempunyai jurusan akuntansi seperti UI Jakarta, UGM Yogjakarta, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, USU Medan, UNBRAW Malang, UNSYIAH Aceh, dan lain-lain.

Untuk berhak memakai gelar Akuntan, mereka yang telah lulus Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dapat membuat permohonan tertulis kepada Panitia Persamaan Ijazah Akuntan disertai Ijazah Sarjana dan pasfoto kepada BPKP di Jakarta.

Proses permohonan ini adalah untuk mendapatkan Nomor Register Negara dari Panitia Persamaan Ijazah Akuntan. Dengan keluarnya nomor register ini, maka otomatis Sarjana Ekonomi yang bersangkutan berhak memakai gelar Akuntan dengan Nomor Register yang diberikan. 2. Fakultas Ekonomi Swasta

Untuk mendapat gelar Akuntan, seseorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi Swasta memiliki perbedaan dengan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri. Jika alumni FE Negeri dapat langsung meminta Nomor Register


(28)

maka alumni FE Swasta harus melalui beberapa tahap sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi No.28/Dikti Kep/1986 tanggal 6 Juli 1986 sebagai berikut :

a. Sarjana Ekonomi Negara

Untuk menjadi Sarjana Ekonomi Negara maka seorang alumni FE Swasta memiliki jalur yang berbeda yang didasarkan pada Status Perguruan Tinggi yang bersangkutan, apakah terdaftar, diakui atau disamakan. Namun prinsipnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan kelonggaran bagi alumni Perguruan Tinggi Swasta untuk lulus ujian negara seperti melalui ujian negara cicilan.

Perbedaan antara status diatas sebenarnya hanya terletak pada pengujiannya, jika status Perguruan Tinggi yang bersangkutan terdaftar, pengujiannya 50% berasal dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Jika statusnya diakui, pengujiannya 75% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Jika statusnya disamakan, pengujiaanya 100% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Jika seseorang sudah lulus ujian negara untuk Sarjana Ekonomi / Mudanya maka yang bersangkutan berhak mengikuti Ujian Negara Akuntansi.

b. Ujian Negara Akuntansi

Ujian Negara Akuntansi (UNA) diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Konsorsium Ilmu Ekonomi


(29)

dengan bimbingan Panitia Ahli Pertimbangan Ijazah Akuntansi. UNA ini dilakukan dua tingkat yaitu :

1. UNA Dasar

UNA Dasar dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan Fakultas Ekonomi Swasta jurusan Akuntansi minimal terdaftar pada Kopertis dengan kualifikasi minimal 110 sks dengan Indeks Prestasi (IP) minimal 2 dan nilai rata-rata C untuk tiap mata kuliah yang diujikan. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah sebagai berikut :

a. Statistik Deskriptif dan Inferensial

b. Akuntansi Dasar, Intermediate dan Lanjutan c. Akuntansi Biaya

d. Pembelanjaan (financial management) 2. UNA Profesi

UNA Profesi dapat diikuti oleh mereka yang sudah lulus UNA Dasar dan sudah lulus Ujian Negara Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah : 1. Auditing

2. Controllership 3. Teori Akuntansi

4. Akuntansi Pemerintahan 5. Sistem Akuntansi 6. Perpajakan


(30)

2.2.1.2. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan Profesi Akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak.

Kurikulum dan silabus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) tahun 2006 telah dimutakhirkan sesuai dengan surat keputusan KERPA Nomor: KEP-003/SK/ KERPA/IAI/II/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang penetapan dan pemutakhiran silabus dan kurikulum PPAk tahun 2006. Penyelenggaraan PPAk meliputi paling sedikit 21 SKS yang ditempuh selama 2 sampai 6 semester.

Kurikulum nasional yang dimaksud adalah: 1. Etika Bisnis dan Profesi

2. Seminar Perpajakan 3. Praktik Audit

4. Lingkungan Bisnis

5. Pengetahuan Pasar Modal 6. Seminar Akuntansi Keuangan 7. Seminar Akuntansi Manajemen


(31)

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karier sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.

2.2.2. Profesi Akuntan

Menurut Carey (1970) dan Loeb (1978) dalam Regar (1993:8) menyebutkan bahwa profesi menurut pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku untuk suatu jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu, antara lain:

1. Pengetahuan yang diperlukan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dan keahliannya.

2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam memberikan pelayanan.

3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi.

4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang bermutu dengan balas jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku


(32)

untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan lain-lain.

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik (Regar, 1993:7-8).

Untuk menjadi akuntan harus lebih dulu mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerja hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan telah dianggap cakap untuk melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang bersangkutan. Karena pengetahuan teori yang diperoleh selama proses pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai akuntan. Pengalaman yang relevan merupakan modal yang penting untuk dapat melakukan fungsi sebagai akuntan.

2.2.3. Pengertian Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 744), minat adalah kecenderungan hari yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Sedangkan menurut Widyastuti dkk (2004), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.


(33)

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.

Menurut Benny (2006) menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

c. Minat menunjukan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.2.4. Pengertian dan Jenis Motivasi 2.2.4.1. Pengertian Motivasi

Dalam Winardi (2002:24) menyebutkan bahwa istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere yang berarti “menggerakkan” (to move).

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha – usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2002).


(34)

Menurut (Siagian, 2004:137) motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang-orang lain yang menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukkan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam yang berlainan pula

2.2.4.2. Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (1999:150) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

a. Motivasi Positif

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberi hadiah (penghargaan) kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar, dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.

b. Motivasi Negatif

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman, dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.


(35)

Dalam penggunaan masing-masing jenis motivasi ini dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi karyawan, sebab pada hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang mungkin tidak efektif bagi orang lain (Rivai 2005:461).

2.2.5. Karakteristik Motivasi

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut:

2.2.5.1. Motivasi Karir

Karir merupakan keahlian atau profesional seseorang dibidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi (Ariani 2004 dalam Beny dan Yuskar, 2006:10).

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.

Menurut Widyastuti (2004:10) mengemukakan bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih.


(36)

2.2.5.2.Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Untuk mengikuti PPAk

Widyastuti, Suryaningsum, Juliana (2004) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi karir dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan adanya kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi dibandingkan karir di bidang lain, serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.

2.2.5.3. Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan.

Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan finansial merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemen. Untuk memastikan segenap elemen karyawan dapat mengarahkan tindakannya terhadap pencapaian tujuan perusahaan, maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya finansial reward atau penghargaan keuangan.

Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima seseorang bagi jasa-jasa yang diberikannya kepada organisasi, yang dapat berupa gaji/upah, bonus, premi, tunjangan istri, tunjangan anak, biaya pengobatan, biaya


(37)

pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain (Siagian, 2004:138).

Widyastuti, dkk (2004:325) mengemukakan bahwa motivasi ekonomi didorong oleh kemampuan mahasiswa untuk memperoleh gaji yang tinggi, fasilitas yang memadai dan memperoleh bonus.

2.2.5.4. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk

Widyastuti, Suryaningsum, Juliana (2004) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi ekonomi dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, serta adanya bonus-bonus.

2.2.5.5. Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

Dalam penelitian Widyastuti, dkk (2004:323) mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong oleh kemauan mahasiswa ingin memiliki keahlian dibidang yang saat ini ditekuninya, memiliki kemampuan dalam


(38)

mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu pengetahuan yang menyangkut bidang pekerjaannya. 2.2.5.6. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk

Mengikuti PPAk

Widyastuti, Suryaningsum, Juliana (2004) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi kualitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang profesional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

2.2.6. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada. Kebutuhan yang dapat memotivasi gairah adalah (Hasibuan, 1999:111-112):

 Kebutuhan akan prestasi  Kebutuhan akan afiliasi  Kebutuhan akan kekuasaan

Pengaruh motivasi dilandasi oleh teori penetapan tujuan yang dikemukakan oleh Edwin Locke, bahwa maksud-maksud untuk bekerja


(39)

kearah suatu tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Artinya, tujuan memberitahu karyawan apa yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya akan dihabiskan. Bukti dengan kuatnya mendukung nilai dari tujuan. Lebih tepatnya, ini dapat mengatakan bahwa tujuan-tujuan khusus meningkatkan kinerja bahwa tujuan sulit, bila diterima baik, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan mudah dan bahwa umpan balik menghantar ke kinerja yang lebih tinggi daripada yang bukan umpan balik.(Robbins, 2001:177).

2.2.7. Teori Motivasi

2.2.7.1. Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow

Teori Maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang menunjukkan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah (sebelumnya) telah dipuaskan. Hirarki 5 kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah: kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargan dan kebutuhan aktualisasi diri.


(40)

Gambar 1 : Hirarki Kebutuhan Maslow

Ak- tualisasi Diri

Penghargaan Diri Kepemilikan Sosial Rasa Aman Kebutuhan Fisiologis

Sumber : Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak (2006)  Aktualisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi , kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

 Penghargaan diri

Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.

 Kepemilikan Sosial

Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

 Rasa Aman

  Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya pertentangan dan lingkungan hidup.


(41)

 Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual sebagai kebutuhan terendah.

2.2.7.2. Teori Eksistensi – Keterkaitan – Pertumbuhan (ERG)

Menurut Gibson dkk (1997; 193) Teori motivasi ini dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Exsistence, Related dan Growth, dikembangkan oleh Alderfer dan merupakan satu modifikasi dan reformulasi dari teori hierarki kebutuhan dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan Eksistensi : kebutuhan-kebutuhan terpuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisik dan rasa aman dari Maslow.

2. Kebutuhan Keterkaitan : kebutuhan-kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berarti kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial dari Maslow.

3. Kebutuhan Pertumbuhan : kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu yang menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif. Kebutuhan ini serupa dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow.


(42)

Beberapa dasar pemikiran tentang teori ERG ialah bahwa:

1. Makin lengkap satu kebutuhan yang lebih konkret terpuasi, makin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang kurang konkret/ abstrak.

2. Makin kurang lengkap satu kebutuhan terpuasi, makin besar keinginannya untuk memuaskannya.

Teori ERG ini sama dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, tidak mencerminkan adanya kebutuhan yang mengarah ke motivasi kerja yang proaktif ataupun yang reaktif.

2.2.7.3. Teori X dan Y oleh Mc Gregor a. Teori X

Teori X yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Bila dikaitkan dengan teori Maslow akan terlihat gejala bahwa para pekerja yang tergolong pada kategori “X” akan lebih mementingkan pemuasan kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan pokok dan kurang memberikan perhatian pada kebutuhan pada anak tangga teratas yaitu aktualisasi diri (Siagian 2004: 162). b. Teori Y

Teori Y yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Yang terjadi pada manusia yang tergolong pada kategori “Y” dalam arti bahwa pemuasan kebutuhan yang sifatnya psikologis dan non materiil lebih diutamakan ketimbang pemuasan kebutuhan yang bersifat kebendaan (Siagian 2004:163).


(43)

2.2.7.4. Teori Prestasi oleh McClelland

Teori ini mendasarkan pada anggapan bahwa orang berkeinginan untuk menghadapi tantangan, berinovasi, dan menggunakan perilaku yang berorientasi pada prestasi. Motivasi seseorang pada dasarnya ditentukan oleh tiga kebutuhan: kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berkuasa, dan kebutuhan untuk berafiliasi.

Seseorang yang mengutamakan pencapaian prestasi yang tinggi selalu mempertimbangkan pekerjaan dengan langkah sebagai berikut:

1. Apakah pekerjaan yang dilakukan cukup menantang atau tidak. 2. Jika pekerjaan tersebut cukup menantang, maka orang tersebut

akan kendala-kendala, strategi-strategi, dan antisipasi strategi yang akan dilakukan (Supriyono, 2000:253).

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori serta penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Motivasi Karir (X1)

Motivasi Ekonomi (X3)

Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y) Motivasi Kualitas (X2)


(44)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“ Bahwa variabel motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi “.


(45)

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah sebuah ide dalam istilah yang dapat diukur dengan mengurangi tingkat abstraksinya melalui penggambaran dimensi dan elemennya.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain atau variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi, yang terdiri dari:

a. Motivasi karir (X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari

dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya (Benny dan Yuskar, 2006).

b. Motivasi kualitas (X2) yaitu merupakan dorongan yang timbul

dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya


(46)

c. Motivasi ekonomi (X3) yaitu merupakan suatu dorongan yang

timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan (Benny dan Yuskar, 2006).

2. Variabel Dependen (variabel terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel yang diduga sebagai akibat dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan (Widyastuti dkk, 2004). Minat ini diharapkan dapat merefleksikan mahasiswa dimasa yang akan datang

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut baik itu variabel terikat maupun variabel bebas adalah menggunakan skala interval dengan teknik Semantic Deferensial. Skala ini tersusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban sangat positif terletak di sebelah kanan dan jawaban sangat negatif di sebelah kiri atau sebaliknya (Sumarsono, 2004: 25).

   


(47)

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Dengan pengukuran interval yang dimulai dengan angka 1 sampai 7 dimana angka 1 menunjukkan nilai nilai terendah, sedangkan angka 7 menunjukkan angka tertinggi.

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju Dimana:

 Variabel terikat (Y) skor 1-3 sangat tidak setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X1) skor 1-3 motivasi karir sangat tidak setuju

terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 sangat setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X2) skor 1-3 motivasi kualitas sangat rendah

terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, 5-7 sangat setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X3) skor 1-3 motivasi ekonomi sangat tidak setuju

terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk, 5-7 sangat setuju terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

   


(48)

3.2. Teknik Penentuan Sampel a. Populasi

Populasi adalah merupakan objek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan 2004:55).

Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mahasiswa akuntansi konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2006, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 163 mahasiswa (ADMIK FE ‘09/10).

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya atau yang biasa disebut dengan sampel yang representatif (Sumarsono, 2004:44).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2004:58).

Untuk ukuran sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang

dikutip oleh Rahmat dalam Riduwan (2004:65).

N n =

N.d2+1

   


(49)

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

N n =

N.d2+1

163

163 ( 0,1 )2 + 1

= 61,98 = 62 responden

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik langsung maupun melalui angket (kuesioner). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:

Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan

   


(50)

(respons) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Sugiyono, 2008: 199).

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuesioner mengukur yang diinginkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Menurut Azwar (2003 : 157-158) apabila koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subjek yang berjumlah besar.

Untuk menentukan validitas menggunakan corrected item-total

corelation, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

- Jika nilai rhitung > 0,30 berarti pernyataan valid

- Jika nilai rhitung ≤ 0,30 berarti pernyataan tidak valid

   


(51)

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha, yaitu teknik pengujian reliabilitas suatu kuesioner yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Cronbach’s Alpha diperoleh instrumen variabel dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar 0,60 (Ghozali, 2001:140).

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov. (Sumarsono, 2004: 40-43).

Pedoman suatu data berdistribusi normal adalah:

 Bila nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5 %, maka distribusi adalah tidak normal.

 Bila nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5 %, maka distribusi adalah normal.

3.4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak

   


(52)

boleh bias. Untuk bias dikatakan sebagai alat ukur yang BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi sebagai berikut:

a. Tidak boleh terjadi Autokorelasi b. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas c. Tidak boleh terjadi Heteroskedasitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan uji F dan uji t menjadi bias. Berikut ini uraian singkat mengenai ketiga asumsi tersebut.

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2001:61).

Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi

relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

   


(53)

Penelitian ini data yang digunakan bukan data time series tetapi data cross section yang diambil berdasarkan kuesioner, sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan, karena autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya time series

(Santoso, 2000 : 216).

2. Heteroskedasitas

Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut Homoskedasitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2001:69).

Jika nilai signifikan koefisien korelasi Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap nilai mutlak dari residual lebih besar 5%, maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas (Ariyanto dkk, 2005:60).

3. Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2001:57), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas:

   


(54)

a. Nilai koefisien determinan berganda (R square) tinggi

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila VIF lebih besar dari 10 hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier.

3.4.5. Teknik Analisis

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan menyeluruh tentang hubungan antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Untuk uji hipotesis dilakukan analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah dapat digambarkan sebagai berikut :

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Keterangan:

Y = Minat Mahasiswa

X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Kualitas

X3 = Motivasi Ekonomi

   


(55)

b0-b3 = Konstanta

E = Error term (Anonim, 2009: L-21)

3.4.6. Uji Hipotesis a. Uji F

Model persamaan dalam regresi dihasilkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan data masa lalu. Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y digunakan uji F, dengan prosedur sebagai

berikut:

1. H0 : βj = 0 (model regresi yang dilakukan tidak cocok)

Ha: βj ≠ 0 (model regresi yang dihasilkan cocok)

Di mana j = 1,2, 3,..., k: variabel ke j sampai sampai ke k. 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 3. Dengan F hitung sebesar:

R2 / (k – 1) Fhit =

(1 – R2)/(n – k)

Keterangan:

Fhit = F hasil perhitungan

R2 = koefisien regresi k = jumlah variabel

n = jumlah sampel (Anonim, 2009: L-22)

   


(56)

   

Y)

b. Uji t

Untuk pengujian hipotesis penelitian guna menguji signifikan atau tidaknya pengaruh parsial variabel X1, X2, atau X3 terhadap Y

digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berkut:

1. H0 : βj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, atau

X3 terhadap

H1 : βj ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, atau X3

terhadap Y)

Di mana j = 1,2, 3,..., k: variabel ke j sampai sampai ke k.

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah variabel.

3. Dengan nilai t hitung: bj

thit =

se(bj)

Keterangan:

thit = t hasil perhitungan

bj = koefisien regresi


(57)

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Lembaga

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu:

1. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/MEN-TRANVED/68.

3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur.


(58)

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan 4.1.2.1. Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.2.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.


(59)

4.1.2.3. Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman. b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan

produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.2.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.


(60)

4.1.3. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta. Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai

B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A


(61)

berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.

4.1.3.1. Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu


(62)

intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Responden penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2006 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dengan jumlah responden sebanyak 62 mahasiswa. Pada deskripsi hasil penelitian ini akan dibahas tentang jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai variabel bebas yang terdiri dari motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas, serta minat untuk mengikuti PPAk sebagai variabel terikat.

4.2.1. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1)

Motivasi karir (X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari dalam

diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variabel motivasi karir:


(63)

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Karir (X1) Skor

No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Meningkatkan kesempatan promosi jabatan (X1.1)

1 1,6% 1 1,6% 1 1,6% 11 17,7% 19 30,6% 16 25,8% 13 21,0% 62 100% 2 Pekerjaan yang sesuai

dengan latar belakang pendidikan (X1.2)

1 1,6% 0 0% 5 8,1% 8 12,9% 11 17,7% 20 32,3% 17 27,4% 62 100%

3 Menyelesaikan beban

pekerjaan (X1.3)

2 3,2% 2 3,2% 1 1,6% 10 16,1% 11 17,7% 19 30,6% 17 27,4% 62 100% 4 Meningkatkan kemampuan berprestasi (X1.4)

2 3,2% 0 0% 1 1,6% 7 11,3% 12 19,4% 18 29,0% 22 35,5% 62 100%

5 Meningkatkan rasa

tanggung jawab (X1.5) 2 3,2% 1 1,6% 1 1,6% 7 11,3% 16 25,8% 25 40,3% 10 16,1% 62 100%

Rata-Rata Prosentase 2,6% 1,3% 2,9% 13,9% 22,2% 31,6% 25,5%

Sumber : Lampiran A

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 79,3% berada pada skor 5 – 7 (22,2% responden menjawab skor 5; 31,6% responden menjawab skor 6 dan 25,5% responden menjawab skor 7) yang artinya 79,3% responden menyetujui pernyataan ; 13,9% jawaban responden berada pada skor 4 dan 6,7% berada pada skor 1 – 3 (2,6% responden menjawab skor 1; 1,3% responden menjawab skor 2 dan 2,9% responden menjawab skor 3) yang artinya 6,7% responden tidak menyetujui pernyataan.

Uraian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi karir yang tinggi dalam mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.


(64)

4.2.2. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X2)

Motivasi kualitas (X2) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari

dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variabel motivasi kualitas:

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kualitas (X2) Skor

No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya (X2.1)

0 0% 0 0% 1 1,6% 14 22,6% 18 29,0% 24 38,7% 5 8,1% 62 100% 2 Pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis (X2.2)

2 3,2% 1 1,6% 4 6,5% 20 32,3% 15 24,2% 17 27,4% 3 4,8% 62 100%

3 Pengetahuan dalam

bidang keuangan (X2.3)

0 0% 0 0% 1 1,6% 8 12,9% 14 22,6% 19 30,6% 20 32,3% 62 100%

4 Pengetahuan dalam

akuntansi manajemen (X2.4)

0 0% 0 0% 4 6,5% 12 19,4% 16 25,8% 23 37,1% 7 11,3% 62 100%

5 Keahlian dalam

praktik audit (X2.5)

2 3,2% 1 1,6% 0 0% 8 12,9% 12 19,4% 20 32,3% 19 30,6% 62 100%

Rata-Rata Prosentase 1,3% 0,6% 3,2% 20% 24,2% 33,2% 17,4%

Sumber : Lampiran A

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 74,8% berada pada skor 5 – 7 (24,2% responden menjawab skor 5; 33,2% responden menjawab skor 6 dan 17,4% responden menjawab skor 7) yang artinya 74,8% responden menyetujui pernyataan ; 20% jawaban responden berada pada skor 4 dan 5,2% berada pada skor 1 – 3 (1,3% responden menjawab skor 1; 0,6% responden menjawab skor 2 dan 3,2% responden menjawab skor 3) yang artinya 5,2% responden tidak menyetujui pernyataan.


(65)

Uraian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi kualitas yang tinggi untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

4.2.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X3)

Motivasi ekonomi (X3) yaitu merupakan suatu dorongan yang timbul

dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variabel motivasi ekonomi:

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Ekonomi (X3) Skor

No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Gaji jangka panjang yang besar (X3.1)

0 0% 2 3,2% 3 4,8% 15 24,2% 8 12,9% 19 30,6% 15 24,2% 62 100% 2 Fasilitas yang

memadai (X3.2)

1 1,6% 1 1,6% 7 11,3% 14 22,6% 14 22,6% 14 22,6% 11 17,7% 62 100%

3 Tunjangan keluarga

(X3.3)

0 0% 1 1,6% 6 9,7% 17 27,4% 10 16,1% 17 27,4% 11 17,7% 62 100%

4 Gaji tambahan (X3.4) 1

1,6% 1 1,6% 3 4,8% 15 24,2% 11 17,7% 19 30,6% 12 19,4% 62 100%

5 Program dana

pensiun (X3.5)

1 1,6% 0 0% 6 9,7% 14 22,6% 12 19,4% 19 30,6% 10 16,1% 62 100%

Rata-Rata Prosentase 1% 1,6% 8,1% 24,2% 17,7% 28,4% 19%

Sumber : Lampiran A

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 65,1% berada pada skor 5 – 7 (17,7% responden menjawab skor 5; 28,4% responden menjawab skor 6 dan 19% responden menjawab skor 7) yang artinya 65,1% responden menyetujui pernyataan ; 24,2% jawaban responden berada pada skor 4 dan 10,6% berada pada skor 1 – 3 (1% responden menjawab skor 1; 1,6%


(66)

responden menjawab skor 2 dan 8,1% responden menjawab skor 3) yang artinya 10,6% responden tidak menyetujui pernyataan.

Uraian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi ekonomi yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan.

4.2.4. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dibawah ini merupakan distribusi frekuensi pada variabel minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk:

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

Skor No Indikator

1 2 3 4 5 6 7 Total

1 Perkembangan profesi akuntansi (Y1)

1 1,6% 1 1,6% 1 1,6% 9 14,5% 13 21,0% 17 27,4% 20 32,3% 62 100% 2 Meningkatkan kualitas calon akuntan (Y2)

0 0% 5 8,1% 1 1,6% 8 12,9% 14 22,6% 9 14,5% 25 40,3% 62 100% 3 Kesuksesan karir

dalam profesi akuntansi (Y3)

2 3,2% 3 4,8% 3 4,8% 5 8,1% 13 21,0% 11 17,7% 25 40,3% 62 100%

4 Sarana untuk

mendapatkan pekerjaan (Y4)

4 6,5% 3 4,8% 1 1,6% 6 9,7% 13 21,0% 18 29,0% 17 27,4% 62 100%

5 Mengikuti PPAk

setelah studi selesai (Y5)

3 4,8% 5 8,1% 1 1,6% 10 16,1% 10 16,1% 13 21,0% 20 32,3% 62 100%

Rata-Rata Prosentase 3,2% 5,5% 2,2% 12,3% 20,3% 21,9% 34,5%


(67)

Berdasarkan tabel di atas menjelaskan bahwa rata-rata prosentase jawaban responden tertinggi yaitu sebesar 76,8% berada pada skor 5 – 7 (20,3% responden menjawab skor 5; 21,9% responden menjawab skor 6 dan 34,5% responden menjawab skor 7) yang artinya 76,8% responden menyetujui pernyataan ; 12,3% jawaban responden berada pada skor 4 dan 10,9% berada pada skor 1 – 3 (3,2% responden menjawab skor 1; 5,5% responden menjawab skor 2 dan 2,2% responden menjawab skor 3) yang artinya 10,9% responden tidak menyetujui pernyataan.

Uraian tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

4.3. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuesioner tersebut (Ghozali, 2001 : 135). Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total variabel (Ghozali, 2001 : 135). Adapun hasil pengujian validitas pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :


(68)

1. Uji Validitas Variabel Motivasi Karir (X1)

Variabel motivasi karir (X1) mempunyai 5 item pernyataan dan

pengujian validitasnya dilakukan dalam 1 (satu) putaran (iterasi). Berikut ini hasil uji validitas pada variabel tersebut:

Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir (X1)

Item pernyataan Corrected Item Total

Correlation (r-hitung) r kritis Ket.

X1.1 0,568 0,30 Valid

X1.2 0,679 0,30 Valid

X1.3 0,683 0,30 Valid

X1.4 0,556 0,30 Valid

X1.5 0,479 0,30 Valid

Sumber : Lampiran B

Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi karir mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30, sehingga semua item

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas (X2)

Variabel motivasi kualitas (X2) mempunyai 5 item pernyataan dan

pengujian validitasnya dilakukan dalam 1 (satu) putaran (iterasi). Berikut ini hasil uji validitas pada variabel tersebut:

Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas (X2)

Item pernyataan Corrected Item Total

Correlation (r-hitung) r kritis Ket.

X2.1 0,638 0,30 Valid

X2.2 0,603 0,30 Valid

X2.3 0,661 0,30 Valid

X2.4 0,653 0,30 Valid

X2.5 0,543 0,30 Valid


(69)

Tabel 4.6 di atas menjelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi kualitas mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30, sehingga semua item

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3. Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi (X3)

Variabel motivasi ekonomi (X3) mempunyai 5 item pernyataan dan

pengujian validitasnya dilakukan dalam 1 (satu) putaran (iterasi). Berikut ini hasil uji validitas pada variabel tersebut:

Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi (X3)

Item pernyataan Corrected Item Total

Correlation (r-hitung) r kritis Ket.

X3.1 0,723 0,30 Valid

X3.2 0,817 0,30 Valid

X3.3 0,874 0,30 Valid

X3.4 0,846 0,30 Valid

X3.5 0,794 0,30 Valid

Sumber : Lampiran B

Tabel 4.7 di atas menjelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel motivasi ekonomi mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30, sehingga semua item

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4. Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) mempunyai 5 item pernyataan dan pengujian validitasnya dilakukan dalam 1 (satu) putaran (iterasi). Berikut ini hasil uji validitas pada variabel tersebut:


(70)

Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y)

Item pernyataan Corrected Item Total

Correlation (r-hitung) r kritis Ket.

Y1 0,598 0,30 Valid

Y2 0,785 0,30 Valid

Y3 0,899 0,30 Valid

Y4 0,894 0,30 Valid

Y5 0,780 0,30 Valid

Sumber : Lampiran B

Tabel 4.8 di atas menjelaskan bahwa semua item pernyataan pada variabel minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation (rhitung) yang lebih besar dari 0,30,

sehingga semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.3.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui hasil jawaban dari responden tersebut yaitu dapat dipercaya dan diandalkan atau tidak. Kuisioner dapat dikatakan reliable (handal) jika jawaban responden atas pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel bila variabel tersebut memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60. Adapun nilai Cronbach alpha pada masing-masing variabel adalah sebagai berikut:


(71)

Tabel 4.9 : Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Penelitian ralpha rtabel Ket.

Motivasi karir (X1)

Motivasi kualitas (X2)

Motivasi ekonomi (X3)

Minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y)

0,806 0,817 0,926 0,918 0,60 0,60 0,60 0,60 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Lampiran B

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi karir (X1), motivasi kualitas (X2), motivasi ekonomi (X3) dan minat mahasiswa

akuntansi mengikuti PPAk (Y) adalah reliabel, karena ralpha yang dihasilkan

lebih besar dari 0,60.

4.3.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :

Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas

Variabel-Variabel Penelitian Kolmogorov Smirnov

Tingkat signifikan Motivasi karir (X1)

Motivasi kualitas (X2)

Motivasi ekonomi (X3)

Minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y)

0,977 1,144 0,715 1,284 0,295 0,146 0,687 0,074 Sumber : Lampiran D

Hasil uji normalitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa distribusi data pada variabel motivasi karir (X1), motivasi kualitas (X2), motivasi


(1)

Lanjutan Tabel 4.16: Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Variabel Penelitian

Metode

Analisis Kesimpulan

3 Purnomo (2008)

X1 = Motivasi Karir X2 = Motivasi Ekonomi X3 = Motivasi Kualitas Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Analisis regresi linier berganda

Bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh antara motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan adanya perbedaan minat mahasiswa akuntansi manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk mengikuti PPAk telah teruji kebenarannya 4 Aprianto

(2010)

X1 = Motivasi Karir X2 = Motivasi Kualitas X3 = Motivasi Ekonomi Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Analisis regresi linier berganda

Bahwa hipotesis penelitian ini yaitu ”Diduga bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi” tidak teruji kebenarannya, karena variabel motivasi karir (X1) dan

motivasi kualitas (X2) berpengaruh

terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y) sedangkan motivasi ekonomi (X3) tidak berpengaruh signifikan

terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk (Y)

Sumber : Bab II

Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian ini memberikan masukan bagi penelitian yang akan datang untuk memperluas obyek penelitian tidak hanya pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur saja. Juga menggali lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

4.8. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa dalam hasil penelitian ini masih adanya beberapa keterbatasan antara lain :


(2)

71

1. Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuisioner (keengganan mahasiswa).

2. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuisioner sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk pada penelitian ini hanya ditinjau dari motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi

4. Sampel penelitian ini terbatas pada mahasiswa akuntansi konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2006, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(3)

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Secara parsial motivasi karir dan kualitas terdapat pengaruh tetapi yang mampu berpengaruh secara signifikan dan dominan terhadap minat mahasiswa progdi akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi adalah motivasi karir, sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, saran yang diajukan untuk pihak-pihak yang terkait adalah :

1. Bagi penyelenggara pendidikan akuntansi yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, hendaknya lebih menyempurnakan kurikulum pendidikan dan mengembangkan program yang telah ada. Serta perlu adanya promosi proyeksi kebutuhan auditor yang lebih besar dimasa datang sehingga diharapkan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk ini akan bertambah.


(4)

73

2. Bagi penyelenggara PPAk, hendaknya meningkatkan sosialisasi dan promosi kepada mahasiswa akuntansi agar PPAk di masa yang akan datang supaya lebih baik.

3. Bagi calon lulusan mahasiswa akuntansi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk mengetahui tentang pentingnya PPAk.

4. Bagi penelitian yang akan datang, hendaknya memperluas obyek penelitian tidak hanya pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur saja. Juga menggali lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.


(5)

Anonim, 2009, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka.

Ariyanto dkk, 2005, Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta, 2005.

Azwar, Saifuddin, 2003, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivatiate Dengan Program SPSS,

Edisi II, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, Ivanche, 1997, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses (Alih Bahasa: Djakarsih), Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 1999, Organisasi dan Motivasi, Dasar-dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan Kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad, 2006, Akuntansi Keprilakuan, Salemba Empat, Jakarta.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.179/U/2001 tertanggal 21 November 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. Regar, Moenaf, 1993, Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya,

Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kedua, CV. Alfabeta, Bandung.

Rivai, Veithzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Sthephen, P. 2005, Perilaku Organisasi, Jilid Satu, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Siagian, Sondang, 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta. Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT.

Rineka Cipta, Jakarta.


(6)

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, UPN “Veteran” Jatim Surabaya.

Supriyono, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Winardi, 2002, Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Jurnal :

Benny, Ellya dan Yuskar, 2006, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang 23-26 Agustus 2006.

Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana, Kiky, 2004, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar 2-3 Desember 2004.

Penelitian :

Purnomo, Didik, 2008, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Di UPN “Veteran” Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAk)”.

 


Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Studi deskriptif tentang respon mahasiswa akuntansi terhadap minat memasuki Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) pasca dikeluarkannya PMK nomor 25/PMK.01/2014: studi empiris pada tiga Universitas Negeri di Jakarta

0 8 132

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 1 96

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17

SKRIPSI “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ” Yang diajukan Reny Astianingrum 0813010036FEAK

0 0 20