IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI WONOSEGORO KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA

MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MADRASAH

TSANAWIYAH NEGERI WONOSEGORO KAB. BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan ( S.Pd)

Oleh:

KHOIRUL FATIHIN

  

NIM. 11111222

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

MOTTO

Anda Tidak Akan Pernah Menang Jika Anda Tidak Pernah Memulainya

HELEN ROWLAND

  

Kamu Tidak Akan Pernah Terlalu Tua untuk Merancang Target Lain atau Untuk

Memimpikan Cita-Cita Baru

CS LEWIS

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Orang tuaku tercinta bapak Djamhuri dan ibu Mutiah, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan moral maupun materil dan doa yang tidak pernah putus untuk putra-putrinya 2. Kakakku Miftakhurrahmah dan Siti Rohmatin yang selalu memberikan semangat dan membantuku

  3. Ibu Siti Asdiqoh yang telah sabar membimbingku dalam penyusunan skripsi ini

  4. Teman-teman PAI angakatan 2011 yang sama-sama berjuang dan belajar di

  IAIN Salatiga 5. Karina Meri Astuti yang selalu memberi semangat dan membantuku dalam penyelesaian skripsi ini

  6. Keluarga besar Teater Getar yang telah membantuku 7.

  Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis hadirkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikut sejatinya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pembimbing Akademik.

  4. Ibu Dra Siti Asdiqoh, M.Si., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikirab dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini.

  

ABSTRAK

Fatihin, Khoirul. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui

Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab.

  

Boyolali. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan ilmu

  Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Kata kunci: Implementasi, Pendidikan Karakter, Kegiatan Keagamaan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MTs Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali. Fokus masalah yang dikaji adalah: 1) Pendidikan karakter siswa di Mts Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali. 2) Implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MTs Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali. 3) Apa kendala dan solusi dalam implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MTs Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah tenaga pendidik dan siswa. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dengan wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan temuan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi data.

  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan telah berjalan dengan baik sesuai dengan program yang telah ditentukan melalui beberapa kegiatan baik itu pembiasaan, kegiatan intra sekolah maupun ektrakurikuler. Kegiatan pembiasaan diantaranya adalah menyimak dan menghafal Juz amma, sholat dhuha berjamaah, doa sebelum pelajaran, membaca asmaul Husna, infaq dan sholat dzuhur berjamaah. Kegiatan keagamaan melalui inta sekolah yaitu kegiatan pembelajaran agama yang dilakukan di kelas dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan melalui ektrakurikuler yaitu tahfidz atau menghafal Al- qur’an dan Kaligrafi. Nilai- nilai karakter yang ditanamkan melalui kegitan-kegiatan keagamaan tersebut ialah nilai religius, disiplin, tanggug jawab, jujur, gemar membaca, peduli sosial, kerja keras, komunikatif, toleransi, dan menghargai prestasi. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan ialah nilai religius, disiplin, tanggung jawab, jujur, gemar membaca, peduli sosial, kerja keras, komunikatif, toleransi, dan menghargai prestasi. Kendala yang dihadapi ialah terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan keagamaan, fasilitas yang kurang memadai, pengawasaan kegiatan yang kurang maksimal, kurangnya semangat siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Cara mengatasi kendala ialah dengan penambahan jam kegiatan diluar kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan

  kegiatan sholat dzuhur dibagi menjadi dua tempat yaitu masjid dan mushola, membuat jadwal sholat dhuha secacra bergiliran, pembuatan daftar hadir.

  

DAFTAR ISI

  JUDUL ..................................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv LEMBAR DEKLARASI ......................................................................................... v MOTTO.................................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii ABSTRAK ............................................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv DAFTR FOTO ....................................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Fokus penelitian .......................................................................................... 3 C. Tujuan penelitian .......................................................................................... 3 D. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4 E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 4 F. Sitematika Penulisan .................................................................................... 6

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................. 8 2. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................................. 9 3. Nilai-nilai Karakter .............................................................................. 11 4. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter ......................... 17 5. Pengertian Kegiatan Keagamaan ......................................................... 22 6. Tujuan Kegiatan Keagamaan ............................................................... 23 7. Jenis Kegiatan ...................................................................................... 24 8. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan ....................................................... 26 B. Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu) ....................................................... 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 31 C. Sumber Data ............................................................................................... 31 D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 32 E. Analisis Data .............................................................................................. 33 F. Pengecekan Keabsahan Data ...................................................................... 36 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISA DATA A. Paparan Data .............................................................................................. 38 B.

  C.

  Analisis Data .............................................................................................. 55

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................ 71 B. Saran-saran ................................................................................................. 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar SKK 2. Riwayat Hidup Penulis 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi 4. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 6. Lembar Konsultasi 7. Instrumen Wawancara 8. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler 9. Jadwal Sholat Dhuha 10.

  Jadwal Imam Sholat Dzuhur

  DAFTAR FOTO Foto Kegiatan Keagamaan Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20,

  tahun 2003, Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkembangya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Damayanti, 2014:9).

  Rumusan tujuan pendidikan tersebut diatas merupakan landasan pengembangan pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter bangsa harus tetap selalu diberikan kepada peserta didik agar memiliki landasan yang kuat dan selalu mencerminkan sikap dan tindakan yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Selain itu, sebagai bekal bagi peserta didik untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dimanapun berada. Jadi, dalam hal ini peserta didik tidak hanya pandai dan cakap intelektualnya namun memiliki karakter bangsa yang kuat.

  Tujuan pendidikan belumlah sepenuhnya tercapai. Ini terbukti dengan adanya fenomena yang terjadi bahwa sikap dan tindakan peserta didik semakin Penyalahgunaan narkoba, perkelahian, seks bebas, budaya tidak tertib, tidak disiplin, dan tindakan asusila yang lainnya. Ini mencerminkan bahwa belum maksimalnya implementasi pendidikan karakter di sekolah.

  Peningkatan kegiatan untuk melatih dan membekali peserta didik akan pendidikan karakter perlu dimaksimalkan. Bentuk kegiatan bisa bermacam- macam, salah satunya yaitu dengan kegiatan keagamaan. Harapanya adalah dengan melaksanakan kegiatan keagamaan peserta didik akan dapat melatih dan membiasakan sikap dan tindakan yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, yaitu religius, jujur, toleransi, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

  Kegiatan keagamaan dalam pendidikan agama dimanapun harus mencakup semua aspek. Pelaksanaan pendidikan agama mampu menghantarkan seorang peserta didik kepada setidaknya tiga aspek. Pertama, aspek keimanan mencakup seluruh arkanul iman. Kedua, aspek ibadah, mencakup arkanul islam. Ketiga, aspek akhlak, mencakup seluruh akhlakul karimah. Kegiatan keagamaan bermaksud untuk penanaman jiwa/sikap keagamaanya pada peserta didik bukan pengajaran agama (Putra, 2004:38).

  Penanaman sikap pada peserta didik sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena banyaknya fenomena yang terjadi pada masa kini seperti kemerosotan moral, pergaulan bebas, dan narkoba yang dapat mengancam generasi penerus bangsa. Contoh kasus dalam berita siswa SMP mencoba merampas taksi di Sleman (Merdeka.com). Diberitakan juga dua remaja putri aniaya siswi SMP (Tempo.com). Konsumsi narkoba, siswa SMP sampit dikeluarkan dari sekolah (Lipuntan6.com).

  Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas perlu dibuat rumusan masalah.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana Pendidikan Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Pelajaran 2017/2018? 2. Bagaimana Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan

  Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kab. Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018? 3. Kendala apa saja yang dialami dan cara mengatasi dalam Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran

  2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk menegtahui Bagaimana Pendidikan Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Pelajaran 2017/2018? 2. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Pendidikan Karakter

  Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dialami dan cara mengatasi kendala dalam Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui

  Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 D.

   Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki berbagai manfaat sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan dan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya tentang implementasi pendidikan karakter bagi siswa melalui kegiatan keagamaan.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis guru dan siswa bisa mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah melalui kegiatan keagamaan dengan baik dan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata menjadi variabel. Penulisan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

  1. Implementasi Implementasi berarti pelaksanaan (KBBI, 2008:548). Implementasi adalah pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah upaya penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, masyarakat dan lingkungannya (Zubaedi, 2011:17). Proses penanaman cara berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

3. Kegiatan Keagamaan

  Keagamaan adalah sifat yang terdapat dalam agama, segala sesuatu mengenai agama. Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam Fransiska Rara (2017) Kegiatan keagamaan adalah segala bentuk kegiatan yang terencana dan terkendali berhubungan dengan usaha untuk menanamkan bahkan menyebarluaskan nilai-nilai keagamaan dalam tahap pelaksanaanya dapat dilakukan oleh perorang atau kelompok (Fransiska 2017).

  Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah pelaksanaan atau upaya penanaman sikap atau perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai leluhur yang menjadi jati diri siswa melalui kegiatan yang berbentuk keagamaan seperti sholat berjamaah, membaca asmaul husna, tadarus bersama, infaq, tahfidz quran, kaligrafi dan qiraah.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa bagian yang meliputi :

Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang

  memaparkan pembahasan beberapa masalah yaitu latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Pada pembahasan metode penelitian dipaparkan rancangan penelitian,

  Bab II Kajian Pustaka Bagian ini terdiri dari beberapa sub bab yang membahas tentang (A) Landasan teori (a) Pengertian pendidikan karakter (b) Tujuan pendidikan

  karakter (c) Nilai-nilai karakter (d) Macam-macam kegiatan keagamaan (e) Tujuan kegiatan keagamaan (f) Jenis kegiatan keagamaan (g) Materi kegiatan keagamaan (h) Metode kegiatan keagamaan (i) Evaluasi kegiatan keagamaan (j) Kajian pustaka (kajian penelitian terdahulu)

  Bab III Metode Penelitian Menguraikan tentang metode penelitian yang terdiri dari (a) jenis

  penelitian (b) lokasi dan waktu penelitian (c) sumber data (d) prosedur pengumpulan data (e) analisis data (f) pengecekan keabsahan data

  Bab IV Paparan Data dan Analisis Data Pemaparan hasil penelitian dan analisa data sesuai dengan tujuan dan hasil penelitian. Bab V Penutup Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah gerakan nasional menciptakan sekolah

  yang membina etika, bertanggung jawab dan merawat orang-orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter baik melalui penekanan pada nilai-nilai yang kita yakini dengan melibatkan aspek pengetahuan

  (cognitive) , perasaan (feelings), dan tindakan (action) (Damayanti, 2014: 11).

  Pendapat lain tentang pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan secara individu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kebebasan individu itu sendiri. (Koesoema, 2010: 194)

  Pendidikan karakter adalah proses upaya secara sadar dan terencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak didik serta mengembangkan perilaku agar memiliki kompetensi intelektual, karakter, dan keterampilan menarik. (Yahya, 2010: 34)

  Pendidikan karakter merupakan pemberian tuntunan kepada anak didik agar menjadi manusia yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta karsa dan karya sehingga anak didik memiliki karakter yang baik meliputi kejujuran, tanggung jawab, cerdas, bersih dan sehat, peduli,

  Definisi lain pendidikan karakter yaitu sebagai upaya yang sungguh- sungguh untuk membantu seseorang memahami, kepedulian dan bertindak dengan landasan nilai nilai etis dan luhur. (Muchlas & Hariyanto, 2011: 44)

  Penjelasan-penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan karakter adalah penanaman nilai-nilai karakter yang terpuji dimulai dari sejak dini agar peserta didik menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

  Pendidikan karakter memiliki berbagai macam tujuan. Berikut adalah penjelasan dari beberapa ahli mengenai tujuan pendidikan karakter sebagai berikut: a.

  Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sehingga peserta didik dapat menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia tersebut dalam perilaku sehari-hari. (Mulyasa, 2012: 9) b.

  Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia. (Gunawan, 2012: 30) c.

  Tujuan pendidikan karakter adalah menumbuhkan fitrah pribadi setiap anak yang dilahirkan suci agar dapat berkembang secara optimal untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan peran menyeluruh dari keluarga, sekolah dan komunitas dengan menciptakan lingkungan kondusif. (Miftah, 2011: 37) d. Tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, dan mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan. (Judiani, 2010: 283)

  Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah membentuk pribadi peserta didik dengan mental yang kuat agar memiliki nilai- nilai luhur sesuai dengan budaya dan pedoman bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945 guna menghadapi tantangan zaman.

3. Nilai – Nilai Karakter

  Pendidikan karakter memuat nilai-nilai yang perlu dikembangkan kepada peserta didik. Nilai-nilai tersebut adalah nilai dasar, nilai kemasyarakatan, dan nilai kenegaraan. (Damayanti, 2014: 42)

  Berikut adalah ulasan tentang ketiga nilai tersebut: a. Nilai Dasar

  Nilai dasar yaitu nilai yang terkandung dalam dasar dan falsafah negara, Pancasila, dan UUD 1945.

  b.

  Nilai Kemasyarakatan Nilai kemasyarakatan berupa nilai moral dan etika yang berlaku dalam masyarakat setempat.

  c.

  Nilai Kenegaraan Nilai kenegaraan adalah nilai yang menyangkut kecintaan terhadap tanah air dan bangsanya.

  Semua butir nilai tersebut perlu ditanamkan dan dikembangkan oleh peserta didik. Nilai-nilai tersebut adalah :

  1. Nilai Kejujuran adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan baik terhadap diri dan pihak lain.

  2. Nilai Kepedulian adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan manusia, alam, dan tatanan di sekitar dirinya.

  3. Nilai Berfikir adalah berfikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika (logis, kritis, kreatif, dan inovatif) untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki.

  4. Nilai Tanggung Jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, negara, Tuhan YME, masyarakat, lingkungan, baik alam, sosial, maupun budaya.

  5. Nilai Cinta Ilmu adalah cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

  6. Nilai Kesantunan adalah sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.

  7. Nilai Menghargai Keberagaman adalah sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

  8. Nilai Kecerdasan adalah ke mampuan seseorang dalam melakukan tugas secara cermat, tepat, dan cepat.

  9. Nilai Ketangguhan adalah sikap dan perilaku pantang menyerah.

  10. Nilai Demokratis adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

  11. Nilai Kemandirian adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

  12. Nilai Keberanian Mengambil Resiko adalah kesiapan menerima resiko yang timbul akibat tindakan yang dilakukan.

  13. Nilai Berorientasi pada Tindakan adalah kemampuan untuk mewujudkan gagasan menjadi tindakan nyata.

  14. Nilai Berjiwa Kepemimpinan adalah kemampuan mengarah dan mengajak individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

  15. Nilai Kerja Keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan baik.

  16. Nilai Gaya Hidup Sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan baik dalam menciptakan hidup sehat.

  17. Nilai Kedisiplinan adalah sikap yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada peraturan.

  18. Nilai Percaya Diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan.

  19. Nilai Keingintahuan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan luas dari apa yang dipelajarinya.

  20. Nilai Kesadaran akan Hak dan Kewajiban adalah sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik diri sendiri atau orang lain serta tugas dan kewajiban diri sendiri dan orang lain.

  21. Nilai Kepatuhan terhadap Aturan Sosial adalah sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan yang berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum.

  22. Nilai Penghargaan pada Karya dan Prestasi Orang Lain adalah sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

  23. Nilai Menghargai Keberagaman adalah sikap memberikan hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

  Pendapat lain tentang nilai-nilai pendidikan karakter untuk pendidikan budaya dan bangsa terdiri dari 18 butir (Listyarti, 2012: 5-8) yaitu: 1.

  .Religius Sikap perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Religius adalah proses mengikat kembali atau bisa dikatakan dengan tradisi, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

  2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan kepercayaan.

  3. Toleransi

  Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

  4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

  5. Kerja Keras Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

  6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

  7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas.

  8. Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban diriya dan orang lain.

  9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

  10. Semangat Kebangsaan

  Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

  11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.

  12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

  13. Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.

  14. Cinta Damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

  15. Gemar Membaca Membaca kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

  16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

  17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

  18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan sekitarnya.

4. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya karakter.

  Beberapa ahli perpendapat bahwa faktor pembentuk karakter terdiri dari dua macam, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Berikut adalah penjelasan faktor-faktor tersebut: a.

  Faktor Intern Terdapat banyak hal yang mempengaruhi faktor internal ini diantaranya adalah:

  1) Insting atau Naluri

  Insting adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan tujuan dengan berfikir lebih dahulu kearah tujuan itu tanpa didahului latihan perbuatan itu. Setiap perbuatan manusia lahir dari suatu kehendak yang digerakkan oleh naluri. Pengaruh naluri pada diri seseorang tergantung pada bagaimana seseorang menyalurkan naluri tersebut. Naluri pengaruhnya juga sangat besar.

  Naluri dapat menjerumuskan manusia kepada hal yang positif. Sebaliknya naluri dapat condong ke arah negatif apabila tidak tersalurkan dengan benar (Gunawan, 2012: 19).

  2) Adat atau Kebiasaan

  Salah satu faktor penting dalam tingkah laku manusia adalah kebiasaan, karena sikap dan perilaku yang menjadi karakter sangat erat sekali dengan kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan. Faktor kebiasaan ini memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk dan membina karakter (Gunawan, 2012: 19).

  3) Kehendak atau Kemauan

  Kemauan ialah keinginan untuk melangsungkan segala ide walau disertai dengan berbagai rintangan dan kesukaran. Kehendak atau kemauan dikontrol oleh diri sendiri. Salah satu kekuatan yang berlindung dibalik tingkah laku adalah kehendak atau kemauan keras.

  Itulah yang menggerakkan dan merupakan kekuatan yang mendorong manusia dengan sungguh-sungguh untuk berprilaku baik, sebab dari kehendak itulah menjelma suatu niat yang baik dan buruk dan tanpa kemauan semua ide, keyakinan, kepercayaan pengetahuan menjadi pasif. (Gunawan, 2012: 20)

  4) Suara Hati atau Hati Nurani

  Hati nurani adalah suatu benih yang telah diciptakan oleh Allah dalam jiwa manusia. Nurani dapat tumbuh berkembang serta berbunga karena pengaruh pendidikan, dia akan statis bila tidak ditumbuh kembangkan. Oleh karenanya, pendidikan karakter tidak akan mencapai sasarannya tanpa disertai pemupukan hati nurani, yang merupakan kekuatan dari dalam diri manusia, yang dapat menilai baik dan buruk suatu perbuatan (Santhut, 1998: 93). 5)

  Hereditas atau Keturunan Hereditas merupakan sifat-sifat atau ciri yang diperoleh oleh seorang anak atas dasar keturunan atau pewarisan dari generasi ke generasi melalui sebuah benih. Dalam islam, sifat atau ciri-ciri bawaan tersebut disebut fitrah. Fitrah adalah potensi atau kekuatan yang terpendam dalam diri manusia, yang ada dan tercipta bersama dengan proses penciptaan manusia. Potensi tersebut tumbuh serta berkembang setelah mendapatkan rangsangan-rangsangan dan pengaruh dari luar atau faktor ekstern (Tadjab, 1994: 27).

  b.

  Faktor Ekstern Faktor ekstern atau faktor dari luar pembentuk karaktek diantaranya adalah:

  1) Pendidikan

  Pertumbuhan karakter tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan ialah menyiapkan manusia supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang sehingga baik dan buruknya akhlak seseorang sangat tergantung pada pendidikan. Pendidikan menjadikan manusia sebagai insan kamil. Begitu pentingnya faktor pendidikan itu sehingga dengan pendidikan naluri yang terdapat pada seseorang dapat dibangun dengan baik dan terarah. Oleh karena itu, pendidikan agama perlu diimplementasikan baik dalam pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal di lingkungan keluarga dan pendidikan non formal yang ada di masyarakat (Yunus, 2012: 5).

  2) Lingkungan

  Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita, baik berupa tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan pergaulan manusia dengan alam sekitar (Gunawan, 2012: 22). Adapun lingkungan dapat di bagi menjadi beberapa macam yaitu:

  a) Lingkungan yang bersifat kebendaan

  Alam yang ada disekitar manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku manusia. Lingkungan alam ini dapat mematahkan atau mematangkan pertumbuhan bakat yang dibawa seseorang. Itu semua dapat terjadi tergantung seseorang tersebut dalam menyikapinya.

  b) Lingkungan pergaulan

  Seorang yang hidup dalam lingkungan yang baik secara langsung atau tidak dapat membentuk kepribadian manusia menjadi baik, begitu pula sebaliknya jika seseorang yang hidup dalam lingkungan yang tidak mendukung dalam proses pembentukan karakter maka setidaknya dia akan terbawa atau terpengaruh oleh lingkungan tersebut. Lingkungan teman-teman yang jahat mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perkembangan anak, bukan hanya perkataannya saja tetapi seluruh perilaku atau perbuatannya. Jadi dapat dikatakan bahwa lingkungan pergaulan mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan anak.

  c) Lingkungan keluarga

  Anak adalah amanat dari Allah SWT yang dititipkan kepada kedua orang tua. Tanggung jawab keluarga yakni kedua orang tua terhadap pendidikan anaknya yaitu mendidik dengan sebaik- baiknya agar menjadi manusia yang bertakwa. Anak lahir dalam keadaan suci, bersih dan sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa anak lahir dalam keadaan tidak berdaya dan belum dapat berbuat apa-apa, sehingga masih sangat menggantungkan diri pada orang lain yang lebih dewasa sehingga kedua orang tua adalah panutan sosok teladan bagi anak bagaimana dia harus bersikap agar menjadi manusia yang sebaik-baiknya. Apabila orang tua tidak dapat menjadi figur contoh yang baik, maka anak akan mencari lingkungan lain yang mungkin saja belum tentu baik untuknya.

  Oleh karena itu, tugas orang tualah yang harus menjaga serta mengarahkan anak-anaknya sesuai dengan ajaran agama serta norma-norma yang ada.

d) Lingkungan yang berwujud kesusasteraan.

  Lingkungan ini dikategorikan menjadi dua macam yaitu buku bacaan yang bermanfaat bagi perkembangan anak dan buku bacaan yang merugikan perkembangan anak. Nilai-nilai baik yang dapat diambil dari buku dapat menjadi pembentuk karakter anak.

  Sebaliknya dengan buku-buku yang membawa pengaruh buruk akan merusak perkembangan anak. Melalui buku, segala ilmu pengetahuan serta wawasan diperoleh sehingga harus selektif dalam pemilihan buku. Oleh karena itu, ini merupakan tugas dan tanggung jawab seorang pendidik dan keluarga.

5. Pengertian Kegiatan Keagamaan

  Kegiatan keagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan bidang keagamaan yang ada dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. (Jalaludin, 1993: 56)

  Kegiatan keagamaan adalah segala bentuk kegiatan yang terencana dan terkendali sebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok (Novearti, 2017: 2).

  Perilaku keagamaan yaitu segala tindakan, perbuatan atau ucapan yang dilakukan seseorang sedangkan yang berkaitan dengan agama, semuanya dilakukan karena adanya kepercayaan kepada Tuhan, ajaran, kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan kepercayaan (Fauzi, 2016: 150).

  Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan keagamaan adalah segala aktivitas yang dilakukan secara individu maupun kelompok yang berhubungan dengan religius atau spiritual sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

6. Tujuan Kegiatan Keagamaan

  Tujuan kegiatan keagamaan yang diambil dari buku Ensiklopedia Islam Cetakan Ke-3 (1994: 120) adalah: a.

  Membina hubungan yang serasi dan teratur antara manusia dan Allah, manusia dengan pencipta-Nya, manusia dengan lingkungannya, serta manusia dengan sesamanya dalam rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

  b.

  Menambah ilmu pengetahuan agama.

  c.

  Menjalin silaturahmi.

  d.

  Meningkatkan intensitas dakwah islamiyah kepada siswa dalam rangka membangun siswa sebagai generasi religius. e.

  Membangun kesadaran siswa bahwa kegiatan keagamaan akan memotivasi sikap beragama.

  f.

  Membangun pribadi siswa dalam beribadah.

  g.

  Menciptakan generasi dengan menciptakan siswa yang memiliki SQ baik dalam moral dan etika.

  h.

  Meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kognitive, afektif, dan psikomotorik. i.

  Pengembangan bakat dan minat siswa sebagai pembinaan pribadi seutuhnya.

7. Jenis Kegiatan Keagamaan

  Jenis-jenis kegiatan keagamaan itu berbeda-beda (Daradjat 1983: 4). Kegiatan keagamaan menurut sudut pandangnya dijelaskan sebagai berikut: a.

  Kegiatan keagamaan Islam yang bersifat umum dan khusus Kegiatan keagamaan yang didasarkan pada umum dan khususnya ada dua macam, yaitu : 1)

  Khasahah adalah kegiatan keagamaan Islam yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti: shalat, zakat, puasa, dan haji.

  2) Aamah adalah semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah, seperti makan dan minum, bekerja dan lain sebagainya dengan niat melaksanakan perbuatan itu untuk menjadi badan jasmaniyah dalam rangka agar dapat beribadat kepada Allah.

  b.

  Kegiatan keagamaan Islam dari segi pelaksanaannya Kegiatan keagamaan Islam dari segi pelaksanaannya dibagi menjadi tiga yaitu jasmaniyah ruhiyah (shalat dan puasa), ruhiyah dan maliyah (zakat), dan jasmaniyah ruhiyah dan maliyah, (mengerjakan haji).

  c.

  Kegiatan keagamaan Islam dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat.

  Kegiatan keagamaan Islam dari segi kepentingan perseorangan atau masyarakat dibagi dua yaitu Fardhi, sepeti shalat dan puasa, kedua ijtimai seperti zakat dan haji.

  d.

  Kegiatan keagamaan Islam dari segi bentuk dan sifatnya Kegiatan keagamaan Islam dari segi bentuk dan sifatnya dibedakan menjadi tiga yaitu: 1)

  Kegiatan keagamaan Islam yang berupa perkataan atau ucapan lidah seperti: membaca doa, membaca Al-Quran, membaca zikir, membaca tahmid, dan mendoakan orang yang bersin. 2)

  Kegiatan keagamaan Islam yang berupa pekerjaan tertentu yang bentuknya meliputi perkataan dan perbuatan, seperti shalat, zakat, puasa, haji.

  3) Kegiatan keagamaan Islam yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti: menolong orang lain, berjihad, membela diri dari gangguan tajhizul-janazah.

  Dari pendapat di atas penulis memaparkan kegiatan keagamaan yang penulis ingin teliti adalah sebagai berikut:

  1. Kegiatan keagamaan Islam didasarkan pada umum dan khususnya yaitu khasahah adalah kegiatan keagamaan Islam yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti: shalat. Kegiatan keagamaan Islam yang akan peneliti teliti yaitu shalat dhuha dan shalat dzuhur berjamaah.

  2. Kegiatan keagamaan Islam dari segi bentuk dan sifatnya Kegiatan keagamaan Islam yang berupa perkataan atau ucapan lidah seperti: membaca doa sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, hafalan juz amma, tadarus, membaca asmaul husna, tahfidz hafalan Al- Quran dan qiraah.

  3. Kegiatan keagamaan Islam yang berupa perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti: membuat kaligrafi dan infaq.

  8. Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

  Kegiatan ekstra yang diselenggarakan di sekolah perlu adanya perencanaan maupun penjadwalan. Menurut Uzer dan Lilis Setiawati (1993: 22), sebelum melaksanakan kegiatan ekstra keagamaan hendaknya memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan kepada siswa secara pererorangan atau kelompok ditetapkan oleh sekolah berdasarkan minat siswa dan tersedianya fasilitas yang diperlukan serta adanya guru atau petugas yang membimbing kegiatan tersebut. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan minat masing-masing akan lebih berhasil dibandingkan dengan siswa yang terpaksa atau tidak sesuai dengan keinginan mereka.

  b.

  Kegiatan yang direncanakan untuk siswa hendaknya memperhatikan keselamatan dan kemampuan siswa serta kondisi sosial dan budaya setempat. Sebelum melaksanakan kegiatan pembimbing harus memperhatikan kemampuan siswa karena dengan begitu akan membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan yang diberikan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

  c.

  Penyusunan rencana program yang meliputi pembiayaan, jadwal, dan administrasi dengan melibatkan kepala sekolah, wali kelas dan guru atau pelatih kegiatan ekstra yang ditentukan.

  d.

  Menetapkan waktu pelaksanaan, objek kegiatan serta kondisi lingkungannya. Dengan menetapkan waktu pelaksanaan objek kegiatan serta kondisi lingkungannya dimaksudkan agar siswa mengetahui jenis-jenis kegiatan apa yang dilakukan sesuai dengan bakat dan minatnya serta didukung dengan kondisi lingkungan yang baik sehingga mengetahui waktu pelaksanaannya dan tidak berbentur dengan kegiatan lain.

  e.

  Mengevaluasi hasil-hasil kegiatan siswa, setelah melakukan kegiatan pembimbing diharapkan mengevaluasi kegiatan siswa karena dengan mengevaluasi akan diketahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki siswa dari hasil kegiatan itu.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DAN PEMBIASAAN KEAGAMAAN SMA NEGERI SE-KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 176

Judul Skripsi : IMPLEMENTASI PELAJARAN BUDI PEKERTI DALAM MEMBENTUK SIKAP DISIPLIN SISWA DI SMP NEGERI 6 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 119

UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 178

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI RELIGIUSITAS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN ISLAM DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 88

TRADISI KEAGAMAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA DI SMPN 1 GRABAG DAN SMPN 2 NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 129

STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN AKADEMIK GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 76

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 86

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI HUKUM PERKAWINAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS XI KEAGAMAAN MADRASAH ALIYAH ALMANAR BENER KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 200

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI SEMESTER I DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

1 10 150

PENERAPAN STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MATA PELAJARAN FIQIH PADA SISWA KELAS VIIIB MTs NURUL HUDA AMPEL KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 136