PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AKHLAK TERCELA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER 1 SMP ISLAM SUDIRMAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AKHLAK TERCELA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER 1 SMP ISLAM SUDIRMAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  Oleh: Muhammad Ridwan 111 12 194 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI AKHLAK TERCELA MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER 1 SMP ISLAM

SUDIRMAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

  

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

Muhammad Ridwan

111 12 194

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Motto

  Jika seseorang menampilkan akhlak yang buruk terhadap kita, seharusnya itu tidak membuat kita menjatuhkan akhlak baik kita sebagai hasilnya.

  (Sumber: Musti Ismail Mank)

  

Persembahan

1.

  Bapakku tersayang, Syarwan dan Ibuku Tercinta, Sulasmi yang selalu memberikan kasih sayang, waktu, usaha dan doa kepada saya.

  2. Adikku Muhammad Arifudin.

  3. Dosen pembimbing skripsiku, Siti Rukhayati., M.Ag yang telah bersedia untuk waktunya untuk membimbing saya sampai skripsi saya selesai.

  4. Siti Suhani yang selalu memberi semangat dan banyak meluangkan waktu untuk membantu saya dari awal hingga akhir skripsi ini selesai.

  5. Teman-teman PAI angkatan 2012 yang saya sayangi.

  6. Kampusku IAIN Salatiga yang saya cintai dan banggakan.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkankepada Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti- nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

  Penulisan skripsi dengan jud ul “Peningkatan hasil belajar PAI materi akhlaq tercela dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas VIII A SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2018/2019

  .” ini, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI sekaligus pembimbing skripsi.

  4. Dosen pembimbing Akademik, Sutrisna., S.Ag., M.Pd. yang saya hormati.

  5. Bapak, Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.

  6. Bapak Sunanto, S.Pd.I selaku kepala SMP Islam Sudirman Ampel Boyolali yang telah memberikan izin kepada penulisuntuk melakukan penelitian.

  7. Ibu Musrifah S.Pd.I selaku guru kelas VIII A SMP Islam Sudirman yang telah membantu dalam melakukan penelitian.

  8. Kepada seluruh siswa kelas VIII A SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  9. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama- sama dan saling memberikan dukungan.

  Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh membangun dari para pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

  Salatiga, 23 Agustus 2018

  

ABSTRAK

Ridwan, Muhammad. 2018.Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Akhlak Tercela Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick

  Pada Siswa Kelas VIII ASemester I SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Siti Rukhayati, M.Ag.

  Kata Kunci: hasil belajar, model pembelajaran talking stick

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII A semester I SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar pai materi akhlaq tercela pada siswa kelas VIII A SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) sebanyak dua siklus.

  Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

  Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas

  VIII A semester I SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun

  Pelajaran 2018/2019. Dari KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70 dalam penelitian ini dapat dilihat dari kondisi awal yaitu 22,22% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 61,11% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 94,44% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% dapat tercapai dan melalui model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII A SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 F. Definisi Operasional............................................................................. 10 1. Hasil Belajar PAI ........................................................................... 10

  2. Materi Akhlaq Tercela ................................................................... 11 3.

  Model Pembelajaran Talking Stick ................................................ 12 G. Metode Penelitian................................................................................. 13 1.

  Rancangan Penelitian ..................................................................... 13 2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................... 13 3. Tahap-tahap Penelitian ................................................................... 14 4. Instrument Penelitian ..................................................................... 16 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 18 6. Analisis Data .................................................................................. 19 H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 20

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ......................................................................................... 21 1. Hasil belajar ................................................................................... 21 a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 21 b. Macam-macam Hasil Belajar ................................................... 23 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 26 2. Materi Pembelajaran PAI ............................................................... 28 3. Model Pembelajaran Talking Stick.................................................34 a. Pengertian Model...................................................................... 34 b. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick ......................... 36 c. Kelebihan dan Kekurangan Talking Stick ................................ 36 d. Teknis Pelaksanaan Talking Stick ............................................ 37 B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 38

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................... 41 1. Profil Sekolah ................................................................................. 41 2. Visi dan Misi .................................................................................. 41 3. Data Guru ....................................................................................... 42 4. Data Siswa ...................................................................................... 43 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ........................................................ 43 Deskripsi Pelaksanaan Pra-siklus ................................................... 43 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 44 a. Perencanaan Tindakan .............................................................. 44 b. Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 45 c. Pengamatan/Observasi ............................................................. 47 d. Refleksi ..................................................................................... 51 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 52 a. Perencanaan Tindakan .............................................................. 52 b. Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 53 c. Pengamatan/Observasi ............................................................. 55 d. Refleksi ..................................................................................... 759 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 60 1. Deskripsi Pra Siklus ....................................................................... 60 2. Deskripsi Data Siklus I .................................................................. 62 3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................. 64

  B.

  Pembahasan .......................................................................................... 65 1.

  Pra Siklus ....................................................................................... 65 2. Siklus I ........................................................................................... 66 3. Siklus II .......................................................................................... 71 4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 76

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 79 Saran ..................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 81 LAMPIRAN ..................................................................................................... 83

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Tenaga Pendidik ...................................................................... 42Tabel 3.2 Data Siswa........................................................................................ 43Tabel 3.3 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I ....................................... 48Tabel 3.4 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I ...................................... 50Tabel 3.5 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II...................................... 56Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ......................................................... 61Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................. 63Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 64Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 67Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................... 69Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................... 73Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................... 74Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Nilai Persiklus ................................................... 77Tabel 4.9 Persentase Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ................................... 77

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Empat Langkah Penelitian Tindakan Kelas ................................. 14Gambar 4.1 Nilai Hasil Belajar Pre Test .......................................................... 66Gambar 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I........................................................... 67Gambar 4.3 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................... 72Gambar 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar ............................................................ 78

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 9 Nilai Evaluasi Siklus I Lampiran 10 Nilai Evaluasi Siklus II Lampiran 11 Dokumentasi Lampiran 12 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 13 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Lampiran 14 Lembar Konsultasi Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi Lampiran 16 Surat Pengantar Lembaga Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 18 Daftar Nilai SKK Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang- Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum

  secara eksplisit pada alinea keempat. Bahkan, pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 1).

  Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa.Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara sungguh-sungguh (Susanto, 2013: 13).

  Peranan pendidikan dianggap penting untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Adanya kemajuan dalam bidang pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan. Sekolah merupakan sarana pendidikan formal sebagai wahana untuk berjalannya proses pendidikan yang berfungsi mematangkan generasi muda untuk memasuki era informasi dan globalisasi. Pendidikan merupakan usaha sadar ayng terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujaddilah ayat 11:

  َمآ َهيِرَّلا اٍَُّيَأ اَي ْمُكَل ُ َّاللَّ ِحَسْفَي اُُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا يِف اُُحَّسَفَت ْمُكَل َليِق اَذِإ اُُى

َمْلِعْلا اُُتَُأ َهيِرَّلاََ ْمُكْىِم اُُىَمآ َهيِرَّلا ُ َّاللَّ ِعَفْسَي اَُزُشْواَف اَُزُشْوا َليِق اَذِإََ

) ١١

  

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S:Al Mujaddilah: 11)

  Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat dan martabat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Hal ini berhubungan dengan begitu pentingnya pendidikan sehingga harus dijadikan prioritas utama dalam pembangunan bangsa, oleh karena itu diperlukan mutu pendidikan yang baik agar tercipta proses pendidikan yang kompetitif. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang penting, artinya berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik. Keberhasilan dari proses belajar ditandai dengan tercapainya tujuan pembelajaran serta hasil belajar yang optimal.

  Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMP Islam Sudirman Ampel, pemahaman materi akhlak tercela masih sangat rendah.

  Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mayoritas belum mencapai KKM. Ada beberapa hal yang memengaruhi hasil belajar PAI mengenai Akhlak Tercela, pertama kurangnya pemahaman siswa tentang materi akhlak tercela, kedua minat belajar siswa yang masih kurang, ketiga model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih terpacu pada metode

  Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa ketidak berhasilan belajar PAI tidak hanya berasal dari siswa tetapi juga berasal dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam menyampaikan pelajaran, guru harus mempunyai model pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran yang tepat yang menarik perhatian siswa untuk berfikir kreatif sehingga hasil belajar tercapai dengan maksimal. Sebaik apapun substensi materi ajar, tetapi jika guru tidak mampu mengemas penyampaian materi dengan baik dan hal tersebut tidak akan diserap oleh siswa secara optimal. Jika penyampaian materi kurang menarik, siswa akan cenderung bosan dan tidak memiliki respon serta antusiasme terhadap proses pembelajaran.

  Guru mempunyai posisi yang amat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Meskipun perlu di ingatkan bahwa kecenderungan saat ini guru bukan dominasi satu-satunya bagi penentu pencapaian pembelajaran yang ia lakukan di kelas, namun bukan kemudian guru lepas begitu saja dari tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Bagaimanapun guru tetap berada pada posisi terdepan dalam mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran dan dapat mencapai hasil belajar yang kompeten.

  Untuk mewujudkan harapan diatas, guru harus bersikap responsive dan pro aktif terhadap berbagai fenomena yang dijumpai atau dirasakan saat melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu, guru dituntut untuk dijumpai dikelas, terutama dalam mata pelajaran PAI .

  Dalam pendidikan PAI, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari hasil pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pendidikan PAI sangat bermanfaat bagi siswa yaitu agar siswa dapat mencapai kwalitas yang disebutkan oleh Al-

  Qur’an dan hadist. Membimbing dan mengarahkan anak didik supaya menjadi muslim yang teguh sebagai refleksi dari keimanan yang telah dibina oleh penanaman pengetahuan agama yang harus dicerminkan dengan akhlak yang mulia.

  Pembelajaran PAI tentu memerlukan proses untuk dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Proses pembelajaran PAI dapat dikemas dengan pembelajaran yang dilakukan dengan cara formal dan informal. Proses pembelajaran PAI disekolah dapat mempengaruhi karakteristik siswa, pemahaman siswa, model serta strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru agar mudah dipahami oleh peserta didik sehingga dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

  Kurikulum 1985 menekankan penerapan Cara Belajar Siswa Aktif yang mengiginkan peran guru sebagai fasilitator dan tidak mendominasi pembelajaran..Akan tetapi, pada kenyataannya, pengadaan laboratorium masih terbatas disetiap sekolah (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 3).

  Salah satu tantangan bagi guru dalam proses pembelajaran PAI adalah bagaimana mengajarkan pelajaran tersebut agar membuat peserta didik tidak jenuh atau bosan, tetapi sebaliknya bagaimana peserta didik itu itu sebenarnya bukan disebabkan oleh materinya yang teoritis, tetapi rasa bosan yang dialami siswa disebabkan oleh penyajian yang kadang bersifat monoton sehingga menyebabkan hasil belajar PAI kurang maksimal.

  Berdasarkan hasil observasi di SMP Islam Sudirman Ampel, banyk siswa yang diketahui belum mencapai KKM di pelajaran PAI khususnya kelas VIII A yaitu dengan KKM yang ditentukan 70. Dapat diketahui dari hasil prasiklus dari 18 siswa sebanyak 4 siswa (22.22%) siswa yang dapat mencapai KKM dan 14 siswa (77,78%) yang belum tuntas. Adapaun penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Islam Sudirman adalah siswa kurang jelas dengan konsep-konsep yang diterima dan guru belum dapat menentukan model pembalajaran yang tepat. Siswa kurang aktif karena guru hanya menggunakan model pembelajaran ceramah dan demonstrasi.

  Sebenarnya, banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru selain metode ceramah karena siswa memerlukan proses belajar yang aktif agar mendapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Ketika siswa pasif atau hanya menerima materi dari gurunya saja ada kecenderungan untuk melupakan materi tersebut. Lain halnya jika siswa diajak belajar secara aktif, siswa akan lebih mudah mengingat apa yang telah diajarkan oleh guru. Tentunnya hal ini harus didukung dengan model

  Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru, salah satu model dan pengajaran PAI adalah dengan menggunakan model Talking Stick. Model Talking Stick merupakan satu dari sekian banyak model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan bantuan tongkat. Tongkat dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pelajaran. Maka dari itu Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memberikan solusi dari masalah-masalah yang terjadi pada proses pembelajaran.Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

  “Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama

Islam materi akhlak tercela menggunakan model pembelajaran

Talking Stick pada siswa Semester I SMP Islam Sudirman Ampel

Kabupaten Boyolali Tahu n Pelajaran 2018/2019”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat dirumusakan masalah dalam penelitian ini : Apakah penggunaan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII A Semester I SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan penelitian ini dapat bertujuan: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI materi akhlak tercela dengan menggunakan model pembelajaran talking stick pada siswa kelas VIII A Semester I SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019.

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penelitian 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2014: 110).

  Makna hipotesis penelitian ini adalah dugaan sementara tentang jawaban rumusan masalah yang kebenarannya masih harus dibuktikan.

  Berdasarkan rumusan masalah diatas hipotesis penelitian ini adalah menerapkan model Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A Semester I di SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali khusunya pelajaran PAI.

2. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan model Talking Stick dapat dikatakan efektif jika hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

  Secara Individu Siswa mendapatkan nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 70 pada mata pelajaran PAI materi akhlak tercela.

  b.

  Secara Klasikal Siswa mencapai nilai KKM yaitu mendapat nilai ≥ 70 pada mata pelajaran PAI materi akhlak tercela dengan persentase ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas (Trianto, 2009: 214).

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

  Dapat memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan bagi peserta didik. Khsusunya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan islam yang diperoleh peserta didik dari lapangan.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Guru Penelitian ini dapat membantu guru untuk memperbaiki mutu dan memciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta dapat menimbulkan pengalaman yang berharga bagi siswa, sehingga siswa merasa senang saat kegiatan pembelajaran b.

  Bagi Siswa Dapat meningkatkan semangat siswa untuk mengikiuti pembelajaran PAI sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa c.

  Bagi Sekolah Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah yang telah menjadi tempat penelitian sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah dan mampu memberikan proses pembelajaran yang baru dan berkesan sehingga dapat meningkatkan hasil pembeljaran yang ada di sekolah.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini, perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

  Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.Pengertian tentang hasil belajar yang dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh daeri hasil tes mengenal sejumlah pelajaran tertentu.

  Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu (Baharudin dan Wahyuni, 2007: 13).

  Menurut (Ahmad D. Marimba, 1962: 77), Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran- ukuran Islam.

  Jadi hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada dasarnya yaitu hasil telah dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah diberikan. Tolak ukurnya adalah kemampuan siswa dalam mengerjakan atau menjawab soal-soal evaluasi berkaitan dengan materi yang telah diberikan, menggunakan penilaian kuntitatif dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 70.

2. Akhlak Tercela

  Akhlak tercela adalah sifat, perilaku dan perbuatan yang merugikan kepada diri sendiri dan orang lain. Dalam pandangan Al Ghazali, akhlak tercela disebut dengan Al Madzmumah, yaitu segala sesuatu yang dicela oleh Allah dan makluk Allah. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa manusia memiliki akhlak karena ia memiliki nafsu yang mengajaknya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oelh Allah SWT.

  Dakam kamus besar bahasa Indonesia tercela diartikan sesuatu yang tidak pantas. Jadi, jelas bahwa akhlak tercela adalah memang merupakan perbuatan yang sangat tidak pantas bagi manusia dikarenakan pada hakikatnya manusia adalah suci. Allah SWT selalu memerintahkan kebaikan kepada hambanya, namun ada saja orang yang melalaikan perintah-Nya. Sesuai dengan firmannya:

  َلَََ ۖ ٌمْثِإ ِّهَّظلا َضْعَت َّنِإ ِّهَّظلا َهِم اًسيِثَك اُُثِىَتْجا اُُىَمآ َهيِرَّلا اٍَُّيَأ اَي َي َلَََ اُُسَّسَجَت اًتْيَم ًِيِخَأ َمْحَل َلُكْأَي ْنَأ ْمُكُدَحَأ ُّةِحُيَأ ۚ اًضْعَت ْمُكُضْعَت ْةَتْغ ٌميِحَز ٌباََُّت َ َّاللَّ َّنِإ ۚ َ َّاللَّ اُُقَّتاََ ۚ ُيُُمُتٌِْسَكَف

  Artinya : “hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan buruk

  sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburikan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik

  kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima Taubat lagi maha penyayang”.(Q.S

  Al-Hujurat : 12) 3.

   Model Pembelajaran Talking Stick

  Menurut Imas dan Belin (2016: 82-83) Model pembelajaran

  Talking Stick merupakan satu dari sekian banyak model pembelajaran

  kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan bantuan tongkat.Tongkat dijakdikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pelajaran.

  Model ini sangat sederhana dan cukup mudah untuk dipraktikkan. Selain sebagai metode agar siswa mau berpendapat, tapi juga untuk melatih siswa berani berbicara. Dengan model pembelajaran ini suasana kelas terlihat lebih hidup dan tidak monoton.

  Istilah talking stick (tongkat berbicara) sebenarnya istilah yang sudah berumur panjang. Karena model ini berawal dari kebiasaan penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku).

  Dan dengan perkembangan informasi dan teknologi, model ini diadopsi untuk dipergunakan dalam sistem pembelajaran disekolah- sekolah.

G. Metodologi Penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahap- tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : 2.

   Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a.

  Lokasi penelitian Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini dipilih karena setelah peneliti melakukan observasi, sekolah ini masih sangat diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya tentang materi pembelajaran PAI agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

  b.

  Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada sampai bulan Agustus pada semester 1 (ganjil) di SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten

  Boyolali tahun pelajaran 2018/2019.

  c.

  Subyek penelitian Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VIII A SMP Islam

  Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 18 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

  3. Tahap-Tahap Penelitian

  Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dibutuhkan tindakan- tindakan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Empat Langkah Tindakan PTK (Arikunto, 2014: 138).

  Untuk lebih jelasnya tahap-tahapnya sebagai berikut: a.

  Tahap rencana (planning) Tahap ini merupakan tahan renacana atau tindakan apa yang harus dilakukan peneliti untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di dalam kelas. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan ini dilakukan.

  b.

  Tahap tindakan (action)

  Tahap tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam tindakan di kelas. Dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula bersifat yang wajar supaya siswa dapat memahami yang telah di jelaskan.

  c.

  Tahap pengamatan (observation) Pada tahap pengamatan ini dimaksudkan untuk melihat atau muncul sebab akibat dari tindakan yang sudah dilakukan.

  Disini penulis melakukan pengamatan aktifitas siswa selama KBM berlangsung, mengukur ketercapaian indikator serta menganalisis dampak yang timbul dari penggunaan Model

  Talking Stick dan metode ceramah.

  d.

  Tahap refleksi (reflection) Pada tahap refleksi ini kegiatan yng dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Data yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan dan kemudian dianalisis.Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

  Siklus ke-II bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar PAI, yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan tindakan siklus selanjutnya yaitu siklus yang ke-

  II. Sedangkan siklus yang ke-II dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus ke-

  I.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Bentuk instrumen yang digunakan untuk a.

  Lembar pengamatan Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran

  PAI materi akhlak tercela melalui model Talking Stick. 1) Lembar observasi guru

  Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek diantaranya: kemampuan guru membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan belajar, kegiatan belajar mengajar, pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan tindak lanjut.

  2) Lembar observasi siswa

  Pedoman atau lembar pengamatan observasi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran PAI melalui metode talking stick .

  b.

  Soal Digunakan untuk mengukur hasil belajar PAI terkait materi akhlak tercela.

  Pedoman dokumentasi Digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran penerapan model talking stick .

  Dokumentasi juga digunakan sebagai hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa kamera.

  d.

  Tes tertulis Digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang diadakan setelah diadakan tindakan siklus I, siklus II.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data yang diperlukan diperoleh melalui: a.

  Wawancara Wawancara adalah komunikasi secara langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai (Djamarah, 2000:

  220). Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran hasil awal pembelajaran PAI dan untuk mendapat oleh guru sebelum menerapkan model pembelajaran Talking Stick.

  b.

  Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.

  Teknik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan menggali data melalui pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap subjek dan objek penelitian.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar baik melalui foto maupun video atau rekaman. Data yang diperoleh peneliti dari dokumen ini dapat melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil observasi dan tes yang dilakukan.

6. Analisis Data

  Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas, secara umum dianalisis melalui diskriptif kualitatif.Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%), dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian-penilaian kuantitatif (kategori). Analisis data merupakan proses menganalisis data yang telah terkumpul guna untuk perbaikan belajar siswa (Daryanto, 2011: 192).

  × 100% NP = Nilai persentase

  = Jumlah siswa tuntas ∑ siswa tuntas ∑ siswa keseluruhan = Jumlah siswa keseluruhan H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bagian awal meliputi sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

  Bab II Landasan Teori, dalam bab ini peneliti mengemukakan Kajian Teori dari tiap-tiap variable penelitian dan Kajian Pustaka. Bab III Pelaksanaan penelitian dalam bab ini berisi tentang gambaran umum SMP Islam Sudirman Ampel Kabupaten Boyolali dan pelaksanaan penelitian.

  Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Penutup, dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. BAB II

  LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a.

  Pengertian Hasil Belajar Dari uraian konsep belajar diatas (Susanto, 2013: 5), dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

  Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajaritu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Berikut adalah tujuan belajar:

  1) Untuk mendapatkan pengetahuan

  Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir.Kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan.

  2) Penanaman konsep dan keterampilan

  Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan rohani yang menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah konsep. 3)

  Pembentukan sikap Dalam hal ini, guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa. Agar siswa dapat membentuk sikap yang lebih baik supaya mencapai hasil pembelajaran yang dituju.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94) bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ia dapat dijadikan sebagai tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan tingkat prestasi belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Susanto, 2013: 6).

  b.

  Macam-Macam Hasil Belajar 1)

  Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

  Menurut Dorothy J. Skeel dalam Susanto (2013: 8) konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian.Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI ASPEK KOGNITIF MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SMP ISLAM SUDIRMAN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 20152016

0 0 176

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 2 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM SUNAN GIRI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 3 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM NUSANTARA DENGAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IX I SEMESTER 1 SMP NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

1 2 169

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KHULAFAURRASYIDIN MENGGUNAKAN MODEL JURISPRUDENTIAL INQUIRY SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP (II) SMP N 2 TENGARAN TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

0 7 193

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT SUNNAH (BERJAMAAH DAN MUNFARID) MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII.A SEMESTER I SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SUJUD DENGAN MEDIA VIDEO SCRIBE PADA SISWA KELAS VIII D DI SMP NEGERI 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 4 127

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA RAMADHAN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I MTs SUDIRMAN TRUKO TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 2 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 167