Studi kuantitatif deskriptif tentang sikap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter - USD Repository

  

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Diajukan oleh :

Ristina Mauliana Sinurat

  

089114125

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  Kupersembahkan karya ini untuk : Tuhan YME Busmin Sinurat dan Ida Marlina Simatupang

  Marlin Ricardo Sinurat, Benny Fernando Sinurat, dan Andre Julianto Sinurat serta, Alam semesta yang membaca energi dari mimpiku dan mempertemukanku dengan orang-orang disekitarku terutama @PSYbasketUSD

  mencari, gagal, dan mencari (lagi…) adalah bagian dari menemukan.

  Ristina Mauliana Sinurat

karena lebih baik kalah dalam beberapa pertarungan demi impian-

impianmu, daripada kalah tanpa mengetahui apa yang kau perjuangkan

  Paulo Coelho “by the river piedra i sat down and wept”

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 14 November 2013 Penulis Ristina Mauliana Sinurat

  

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

Ristina Mauliana Sinurat

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sikap terhadap

Pendidikan Karakter pada subjek penelitian yaitu, mahasiswa FKIP. Pendidikan karakter adalah

sebuah proses yang menuntun anak-anak untuk bereaksi secara positif yang akhirnya membentuk

kebiasaan positif juga. Proses tersebut akan membentuk kualitas moral mereka di masa depan

sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

deskriptif dengan metode survai. Subjek pada penelitian ini adalah sebesar 270 mahasiswa. Alat

pengambilan data menggunakan skala sikap terhadap pendidikan karakter yang dimana

indikatornya dibuat berdasarkan teori. Uji coba skala ini menghasilkan reliabilitas sebesar 0,946

dengan jumlah item skala sebanyak 45 item. Data penelitian ini di hitung menggunakan SPSS for

Windows versi 16. Hasil penelitian ini memberikan hasil sebaran data penelitian yang normal.

Selain itu, subjek penelitian memiliki sikap terhadap pendidikan karakter yang cenderung positif.

Hasil tersebut didapat dari perbedaan mean teoritik dan mean empirik, di mana mean empirik

147.65 lebih besar daripada mean teoritik 112.5.

  Kata kunci : Sikap, Pendidikan Karakter, Mahasiswa FKIP

  

A QUANTITATIVE DESCRIPTIVE RESEARCH OF ATTITUDES IN

EDUCATION STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY TOWARD

EDUCATION CHARACTER

Ristina Mauliana Sinurat

ABSTRACT

  This study was aimed to provide an overview of attitudes toward Character Education on

the subject of the study, education students. Character education is a process that leads children to

react positively to that eventually form positive habits as well. The process will form their moral

qualities in the future as a person and member of society. This research is quantitative descriptive

survey method. Subjects in this study was 270 students. Data retrieval tool using a scale of attitude

toward character education in which the indicator is based on the theory. This results in a large-

scale trial reliability of 0.946 with the number of scale items as many as 45 items. The data of this

study are calculated using SPSS for Windows version 16. The study provides the results of a

normal distribution of research data. In addition, the study subjects had an attitude toward

character education tend to be positive. The results obtained from the difference in the mean

theoretical and empirical mean, where the empirical mean 147.65 is greater than the theoretical

mean 112.5.

  Keywords: Attitude, Character Education, Education Student

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang Bertanda tangan di bawah ini, Saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharna :

Nama : Ristina Mauliana Sinurat

  NIM : 089114125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

STUDI KUANTITATIF DESKRIPTIF TENTANG SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER

  

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 14 November 2013 Yang menyatakan, Ristina Mauliana Sinurat

KATA PENGANTAR

  Terima kasih yang sangat besar kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi

kekuatan dan penghiburan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Studi Kuantitatif Deskriptif tentang Sikap Mahasiswa FKIP USD

Terhadap Pendidikan Karakt er”. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat dukungan,

waktu, tenaga dan pikiran beberapa pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

  

1. Ibu M. M. Nimas Eki S., S.Psi., Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing

skripsi. Ibu adalah dosen pembimbing dan teman yang luar biasa. Terima kasih, bu. Terima kasih atas proses hingga sampai di tahap ini.

  

2. C. Siswa Widyatmoko, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma. Terima kasih juga Pak atas pengalamannya selama di PBB.

  

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si, selaku Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen penguji skripsi.

  Terima kasih, bu.

  

4. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si, selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih pa

atas saran dan masukan selama ujian skripsi.

  

5. Special Thank to Marvin Berkowitz. Thank you for replied my messages, and

also thank you so much for our discussion. It’s so amazing to had a converstion with you. God bless you.

  

6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih

bapak

  • – ibu atas ilmunya selama di sini. Tentu saja untuk Pak Gie, Mas Mujs, Mas Doni, Mas Gandung dan Bu Nanik, terima kasih pak, bu, mas.

  

7. Bapak Busmin Sinurat dan Mama Ida Marlina Simatupang. Ini adalah hasil

jerih payah dan kepercayaan bapak dan mama. Kepercayaan melepas anak perempuan satu-satunya sekaligus bungsu ke kota orang. Seribu ucapan terima kasih-pun tidak cukup untuk menggambarkan kasih sayang yang kalian berikan. Tina sayang kalian.

  

8. Marlin Sinurat, Benny Fernando Sinurat dan Andre Julianto Sinurat atas

dukungan dan dorongan selama aku berproses. Terima kasih, bang. Terima kasih telah menjadi tempat cerita dan menangis, serta tempat merasa gagal dan bangkit kembali. Tak lupa kakak-kakakku Miranti Sekar dan Yohana Hadi Dwicahyanthy atas motivasi-motivasi yang sudah diberikan.

  

9. Arinda Anantu atas semua masukan, dukungan dan terima kasih karena kamu

membantu saya untuk lebih melihat realita. Maaf juga rin, aku bukan teman yang baik. Hari minggu di GKI Gejayan adalah obat buat seminggu yang mungkin terasa berat 

10. Terima kasih Puji Wijaya dan Dicky Sugiyanto atas diskusi pintar, gosip- gosip, obrolan ringan hingga berat selama di SSG.

  

11. Terima kasih untuk keluarga sedeng, kucing agresif dan macan galau. Terima kasih untuk Ruti, Angga, Cicik, Novi, Monik, Sita, Pino, Ayik, Ani, Betrik dan yoan (cepat kembali ke lapangan bebe dan yoan), Erlin, Zelda, Bincik dan Nia. You all guys always in my sweetest memories. Dinamika bersama kalian adalah hal terbaik selama di Jogja. I love you too much.

  

12. Pada pelatih, kakak, teman dan musuh diwaktu yang bersamaan, Mikhael

Hendrick dan Martinus Sinulingga, apa jadinya hari ini kalau tanpa kalian berdua ?

  

13. Teman-teman yang sudah meluangkan waktu baik pengambilan data maupun

ide dan revisi : Stevanus Ari, Agnes Dita, Juwita K, Puji, Priscilla Pritha, Savitri Rahayu, Albertus Harimurti, Ka Austin, Shinta, dan khususnya Angga Anjelika (yang selalu menemani mengambil data dan input. Terima kasih, ngga).

  

14. Seluruh angkatan 2008 Psikologi USD khususnya Juwi, Ellisa, Mya, Wiena,

Eca, Berta, Galuh, Gita, Ay’u, Fajar, Andi dan semuanya. Mari kita menuju puncak dan gemilang cahaya.

  15. Teman- teman kost “Majus” hingga “Mawar Biru”. Khususnya Mbak Elisabeth Huwa atas ilmu, pelajaran berharga dan inspirasinya selama ini, Mbak Dian Anggraeni atas keceriaannya dan petualangannya, Agatha Viti dan Agustina Fitriana Simbolon yang sudah membuat hari-hari lebih menyenangkan (dan gila).

16. My Gregorius Hugo Wijayanto, I love you, Go. Kamu adalah penghiburan yang luar biasa untuk hati yang lelah ini.

  Yogyakarta, 14 November 2013 Ristina Mauliana Sinurat

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv HALAMAN MOTTO............................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................... vi ABSTRAK............................................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.......................... ix KATA PENGANTAR............................................................................................ x DAFTAR ISI.......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian..............................................................................

  6

1. Manfaat Teoritis.............................................................................

  6

2. Manfaat Praktis..............................................................................

  6

  

BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................ 7

A. Sikap terhadap Pendidikan Karakter ......................................................... 7

  1. Definisi Pendidikan Karakter.......................................................... 7

  2. Tujuan Pendidikan Karakter........................................................... 8 3. Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter................................

  9 4. Struktur Sikap terhadap Pendidikan Karakter...............................

  10 5. Faktor Sikap terhadap Pendidikan Karakter..................................

  12 B. Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma..........................

  16

  1. Tujuan Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma.......... 17

  2. Nilai-nilai yang Dikembangkan...................................................... 18

  3. Pedagogi Ignasian........................................................................... 18 4. Model Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma..........

  20 C. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.........................

  21 1. Definisi Mahasiswa........................................................................

  21 2. Definisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.........................

  21 3. Definisi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan......

  22 D. Sikap Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terhadap Pendidikan Karakter.............................................................

  22 E. Pertanyaan Penelitian..........................................................................

  26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ….......................................................... 27 A. Jenis Penelitian.................................................................................... 27

  B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................... 27

  C. Definisi Operasional............................................................................ 28

  D. Subjek Penelitian................................................................................. 28

  1. Jurusan Ilmu Pendidikan................................................................. 28

  2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.............................................. 29 3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial................................

  29 4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam....

  29 E. Prosedur Penelitian.............................................................................. 30 F. Metode Pengumpulan Data Penelitian................................................

  30

  1. Skala Sikap terhadap Pendidikan Karakter.................................... 30

  2. Validitas.......................................................................................... 36

  3. Reliabilitas...................................................................................... 37

  4. Seleksi Item..................................................................................... 38

  G. Teknik Analisis Data............................................................................ 40

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 42

A. Deskripsi Subjek Penelitian................................................................. 42 B. Pelaksanaan Penelitian........................................................................

  43 C. Hasil Penelitian.................................................................................... 43

  1. Uji Normalitas Penelitian.......,........................................................ 43

  2. Analisis Deskriptif Penelitian......................................................... 45

  3. Uji One Sample T-Test Penelitian.................................................. 47

  4. Frekuensi Skor Setiap Aspek Sikap................................................ 48

  D. Pembahasan......................................................................................... 49

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 54

A. Kesimpulan.......................................................................................... 54

  B. Saran.................................................................................................... 54 1. Bagi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan...........

  54 2. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan..............................

  55

  3. Bagi Peneliti Selanjutnya................................................................ 55 DAFTAR PUSTAKA …......................................................................................... 56

LAMPIRAN........................................................................................................... 59

  DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Aspek Penelitian....................................................................... 31

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban........................................................................... 36

Tabel 3. Blue Print dan Sebaran Item Skala Uji Coba “Sikap terhadap

  Pendidikan Karakter”............................................................................... 39 Tabel 4. Blue Print dan Sebaran Item Skala Penelitian “Sikap terhadap Pendidikan Karakter”............................................................................... 40

  

Tabel 5. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek .............................................................. 43

Tabel 6. Uji Normalitas Data dengan teknik Kolmogorov-Smirnov..............................................................................

  44 Tabel 7. Hasil Analisis Deskriptif.......................................................................... 47

Tabel 8. Uji Statistik One Sample T-Test............................................................... 48

Tabel 9. Frekuensi Skor Setiap Aspek...................................................................

  49

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skala Uji Coba..................................................................................

  61 Lampiran 2. Data Uji Coba...................................................................................

  73 Lampiran 3. Reliabilitas Skala Uji Coba...............................................................

  82 Lampiran 4. Skala Penelitian.................................................................................

  86 Lampiran 5. Data Penelitian..................................................................................

  97 Lampiran 6. Reliabilitas Skala Penelitian............................................................. 145

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas guru pada saat ini dipertanyakan (Suparno, 2005). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

  tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 42 (2003: 28) guru tidak hanya dituntut untuk menguasai bahan, tapi juga untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah mendidik siswa menjadi berkarakter.

  Menurut John Dewey (dalam Althof & Berkowitz, 2006) dan Baumrind (dalam Park 2004) berkarakter maksudnya adalah memiliki kebiasaan-kebiasaan positif. Kebiasaan-kebiasaan positif yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan nasional adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dapat dilihat bahwa tugas guru tidak hanya sebagai transfer ilmu tetapi juga sebagai pendidik siswa.

  Tugas guru dalam mendidik siswa merupakan upaya dalam membentuk karakter siswanya. Akan tetapi banyak keluhan yang mengatakan bahwa guru kurang kurang kompeten dalam menjalankan tugasnya tersebut.

  Menurut Paul Suparno (2005) salah satu penyebab guru kurang profesional adalah minat dan motivasi calon guru yang masuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang kurang tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa banyak mahasiswa FKIP yang tidak memilih FKIP sebagai pilihan pertama. Selain itu ada yang masuk FKIP hanya karena dorongan orang tua.

  Melihat kenyataan tersebut, lembaga pendidikan perguruan tinggi khususnya FKIP seakan dituntut unutuk menciptakan strategi dalam menyiapkan calon-calon guru. Universitas Sanata Dharma (USD) yang dimana terdapat Fakultas Keguruan, menyusun strategi pengembangan karakter mahasiswanya. Sehingga ketika menghadapi dunia pendidikan yang sebenarnya mereka telah siap untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan karakter peserta didiknya juga.

  Pengembangan karakter calon-calon guru di FKIP USD dilakukan melalui kegiatan kurikuler seperti Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Micro Teaching, dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu terdapat kegiatan kokurikuler seperti Inisiasi Sanata Dharma (INSADHA), Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa 1 dan 2 (PPKM), dan Program Pendampingan Aktualisasi Diri Integral (PADI). Kegiatan ekstra kurikuler yang terdapat di FKIP USD juga merupakan strategi pegembangan karakter calon-calon guru.

  Sebagai Fakultas yang bernaung dibawah perguruan tinggi Jesuit, lulusan FKIP diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang tinggi (Competence) tetapi juga mampu memahami dan menentukan pilihan antara baik dan buruk (Conscience) serta memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan (Compassion). Untuk mewujudkan karakter tersebut FKIP USD mendasari proses belajarnya dengan spiritualitas Ignasian. Dalam spiritualitas Ignasian terdapat unsur konteks, pengalaman, refleksi, tindakan, dan evaluasi dalam proses kegiatan belajar mengajarnya.

  Strategi pengembangan karakter calon-calon guru di FKIP USD telah berlangsung cukup lama. Sehingga perlu dilakukan sebuah pengukuran yang dapat memprediksi keberhasilan strategi tersebut dikemudian hari. Pengukuran yang dapat memprediksi apakah calon-calon guru FKIP USD dapat berperilaku menjadi guru yang profesional. Dalam hal ini khususnya perilaku untuk mengembangkan karakter peserta didiknya kelak.

  Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1996) mengemukakan bahwa perilaku khususnya perilaku sosial ikut diarahkan oleh sikapnya.Dengan demikian sikap dapat memprediksi perilaku.Sehingga untuk memprediksi apakah mahasiswa FKIP USD memiliki perilaku untuk mengembangkan karakter dikemudian hari dapat dilakukan dengan melihat sikapnya terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan sikap mahasiswa FKIP USD terhadap

pengembangan karakter dapat memprediksi perilakunya dikemudian hari.

  Penelitian ini mengukur sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter. Zanna dan Rempel (Annual Review Psychology, 1987) mengemukakan bahwa sikap adalah penilaian evaluatif pada objek dan melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif sebagai tiga kelas informasi yang mendasari keputusan evaluatif tersebut. Dalam prosesnya menciptakan penilaian evaluatif tersebut, sikap dibentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor.

  Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1996) dan Azwar (1995) terdapat beberapa faktor pembentuk sikap yang dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor- faktor internal adalah keinginan, pengalaman pribadi, kepribadian dan faktor emosional individu.

  Faktor eksternal pembentuk sikap adalah faktor yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan. Beberapa faktor yang termasuk faktor eksternal adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain yang dianggap penting dan afiliasi kelompok yang berasal dari kebudayaan, lembaga pendidikan dan lembaga agama.

  Interaksi antara situasi lingkungan dengan sikap dan berbagai faktor tersebut akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan pola perilaku seseorang. Hal tersebutlah yang membuat sikap individu ikut memegang peranan dalam menentukan perilaku seseorang.Sehingga dengan memahami sikap individu, seseorang dapat memasukan idenya kepada orang lain dan mempengaruhi orang lain (Azwar, 1995). Sehingga untuk memprediksi perilaku calon guru terhadap pendidikan karakter dikemudian hari, maka dapat terlebih dahulu melihat sikapnya.

  Penelitian dalam bidang pendidikan karakter memang cukup banyak. Akan tetapi penelitian-penelitian yang ada hanya membahas seputar bagaimana pendidikan karakter disisipkan ke dalam kurikulum dan mata pelajaran, bagaimana pendidikan karakter mempengaruhi perilaku murid, atau gagasan-gagasan ilmiah seputar pendidikan karakter (Selden, 1986; Supriadi, 2008; Brown, 2009; Lopez & Louis, 2009; Suyanto, 2011; Lin, Enright, & Klatt, 2011; Warsiyati, 2012 ). Anehnya, penelitian yang membidik pada sikap calon-calon guru terhadap pendidikan karekter justru belum ada. Padahal dengan melihat sikap dapat memprediksi perilaku calon- calon guru dalam menerapkan pendidikan karakter dikemudian hari.

  Berdasarkan ketidakadaannya penelitian tentang sikap terhadap pendidikan karakter dan latar belakang yang dijabarkan. Dimana kualitas guru sekarang kurang baik padahal guru memiliki peranan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan karakter peserta didiknya. Melihat tantangan tersebut FKIP USD menyusun sebuah strategi pengembangan karakter calon-calon guru. Dengan harapan bahwa strategi tersebut dapat menciptakan lulusan yang berkarakter. Kemudian muncul sebuah pertanyaan penelitian bagaimanakah sikap mahasiswa

FKIP USD sebagai calon-calon guru terhadap pendidikan karakter ?

B. Rumusan Masalah

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah seperti apakah sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter.

  D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut :

  1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan berupa fakta, wacana dan referensi dalam dunia pendidikan khususnya psikologi pendidikan.Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan sebuah perkembangan dalam dunia pendidikan.

  2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerhati pendidikan, bahwa sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter perlu diperhatikan karena sikap dapat menjadi salah satu prediktor perilaku. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi sumbangan untuk Universitas Sanata Dharma dalam menyiapkan calon guru yang mampu menjawab tantangan masa depan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap terhadap Pendidikan Karakter 1. Definisi Pendidikan Karakter Setelah mendefinisikan karakter dan pendidikan terlebih dahulu dapat ditarik sebuah pengertian mengenai pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang menuntun anak-anak

  untuk bereaksi secara positif yang akhirnya membentuk kebiasaan positif juga. Proses tersebut akan membentuk kualitas moral mereka di masa depan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

  Banyak ahli yang juga mendefinisikan pendidikan karakter. Salah satunya adalah Elkind dan Sweet (dalam Zubaedi, 2011) yang mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha sengaja untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai- nilai etika. Selanjutnya William dan Schnaps (dalam Zubaedi, 2011) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh para personel sekolah, bahkan yang dilakukan bersama- sama dengan orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak- anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.

  Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja dalam menuntun anak-anak untuk memiliki kualitas moral yang dilakukan oleh seluruh lapisan sekolah bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

  Berdasarkan definisi pendidikan karakter yang telah dijabarkan diatas sebenarnya sudah tersirat tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri yaitu, menjadikan seseorang berkualitas secara moral. McClellan (dalam Brown, 2008) menjelaskan tujuan-tujuan dari pendidikan

karakter. Tujuan pendidikan karakter menurut McClellan adalah :

  a. Melatih atribut-atribut positif pada anak muda yang akan memampukan mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan

kecakapan hidup demi perilaku yang bertanggung jawab

  b. Melatih anak muda untuk mengembangkan sifat-sifat baik yang akan membuat mereka menjadi warga negara yang ‘sehat’ dan bahagia Sedangkan Bulach (2002) menjabarkan tujuan dari pendidikan karakter sebagai berikut : a. Mengajarkan anak muda untuk membedakan mana yang baik dan buruk dimana hal tersebut akan membuat mereka mengembangkan rasa kepedulian terhadap orang lain

  b. Pendidikan karakter juga bertujuan membuat anak muda memaksimalkan waktu dan talenta mereka untuk bekerja sama dengan orang lain c. Mengajarkan kemampuan membuat keputusan dan mengatasi masalah d. Melatih disiplin diri dalam menentang hal-hal yang salah

  e. Mengajarkan anak muda dalam mengapresiasi kualitas dari menjadi manusia dan menunjukan apresiasinya di rumah, sekolah dan masyarakat 3.

   Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter

  a. Definisi Sikap Thomas dan Znaniecki dalam gagasan ilmiah yang di tulis oleh Gordon W Allport (dalam Jahoda & Warren., ed. 1954) menyatakan bahwa sikap adalah proses mental individu yang mana menentukan respon aktual dan potensial pada setiap orang dalam dunia sosial. Pada definisi tersebut dapat dillihat dua hal yang penting yaitu, proses mental dan kecenderungan respon individu. Sedangkan menurut Zanna dan Rempel (dalam Chaiken & Stagor, 1987) sikap didefinisikan sebagai penilaian evaluatif pada objek dan melibatkan aspek afektif, kogitif, dan konatif sebagai tiga kelas informasi yang mendasari keputusan evaluatif tersebut. Dalam kerangka berpikir Zanna dan Rempel, 3 aspek tersebut adalah contoh dari proses psikologis yang mana pengalaman kognitif, afektif, dan konatif secara berturut-turut akan menentukan sikap. Dalam pendapat Zanna dan

  Rempel dapat dilihat juga dua hal yang penting yaitu, penilaian evaluatif dan tiga kelas informasi (kognitif, afektif dan konatif).

  Berdasarkan pendapat Thomas dan Znaniecki serta Zanna dan Rempel (dalam Chaiken & Stagor, 1987) dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sikap adalah proses mental yang melibatkan tiga kelas informasi (kognitif, afektif, dan konatif) dalam menentukan penilaian evaluatif dan kecenderungan respon individu. Kognitif, afektif dan konatif sebagai kelas informasi sering juga disebut dengan skema triadik (dalam Azwar, 1995) atau tripartite model (dalam Chaiken dan Stangor, 1987).

b. Definisi Sikap terhadap Pendidikan Karakter

  Sikap terhadap pendidikan karakter adalah proses mental yang melibatkan kognitif (kepercayaan), afektif (perasaan), dan konatif (kecenderungan berperilaku) dalam menentukan penilaian evaluatif dan kecenderungan respon individu terhadap pendidikan karakter.

4. Struktur Sikap terhadap Pendidikan Karakter

  Berdasarkan skema triadik atau tripartite model dapat dilihat bahwa sikap terdiri atas 3 kelas (aspek) informasi yang saling menunjang yaitu, kognitif, afektif dan konatif. Mann (dalam Azwar, 1995) dan Mar’at (1982) mencoba menjelaskan ketiga aspek tersebut dengan mudah. Berikut adalah penjelasan menurut Mann dan Mar’at :

  a. Aspek Kognitif Aspek ini berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi pendidikan karakter. Kepercayaan tersebut berasal dari apa yang telah dilihat atau apa yang diketahui. Berdasarkan apa yang dilihat atau diketahui lahirlah gagasan-gagasan yang membentuk stereotipe yang terpolakan dalam fikiran. Namun, kepercayaan tidak saja terbentuk dari apa yang dilihat atau diketahui. Kadang-kadang kepercayaan terbentuk karena kurangnya informasi yang benar mengenai pendidikan karakter.

  b. Aspek Afektif Aspek afektif berhubungan dengan perasaan yang menyangkut masalah emosi individu terhadap pendidikan karakter.

  Reaksi emosional yang merupakan aspek afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan. Apa yang dipercayai seseorang tentang benar dan salah atau baik dan buruk mengenai pendidikan karakter akan mempengaruhi perasaan seseorang terhadap pendidikan karakter tersebut.

  c. Aspek Konatif Aspek ini berkaitan dengan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang terhadap pendidikan karakter yang dihadapinya. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan akan membentuk sikap. Hal tersebut menyebabkan sikap seseorang mengenai pendidikan karakter juga dicerminkan dalam tendensi berperilaku.

5. Faktor Sikap terhadap Pendidikan Karakter

  Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) mengemukakan empat faktor yang membentuk sikap. Berikut adalah uraian dari empat faktor tersebut : a.

   Keinginan Sikap tidak hanya memberi makna terhadap alam pikir seseorang, tetapi juga terbentuk dan digunakan dalam upaya memenuhi keinginan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Untuk menghadapi berbagai masalah dalam upaya mencoba memenuhi keinginannya tersebut, individu akan mengembangkan sikap menyukai (positif) terhadap pendidikan karakter atau oaang lain yang memuaskan keinginannya itu.

b. Informasi

  Sikap dapat terbentuk melalui informasi yang diterapkan kepada individu. Pengetahuan mengenai pendidikan karakter dapat membentuk dan mengembangkan sikap seseorang terhadap pendidikan karakter. Namun, terkadang informasi bukan hanya menjadi penentu bagi sikap terhadap pendidikan karakter tetapi untuk memperkuat atau memperlemah sikap terhadap pendidikan karakter tersebut.

  c. Afiliasi Kelompok Sikap seseorang cenderung hasil dari keyakinan, nilai dan norma kelompoknya. Sehingga banyak dari sikap terhadap pendidikan karakter seorang individu bersumber dan atas dukungan dari kelompoknya. Hal tersebut menyebabkan anggota-anggota dari

sebuah kelompok cenderung mempunyai sikap yang serupa.

  d. Kepribadian Walaupun antar individu dalam satu kelompok memiliki keseragaman sikap terhadap pendidikan karakter, tetap akan ada keragaman didalamnya. Keseragaman tersebut dihasilkan oleh perbedaan kepribadian. Menurut Andorno (dalam Kerch, Crutchfield, dan Ballachey, 1962) sikap-sikap individu sering kali mencerminkan kepribadiannya. Pendirian seseorang terhadap pendidikan karakter merupakan ekspresi dari kecenderungan yang tertanam dalam kepribadiannya.

  Selain faktor yang dijabarkan oleh Krech, Crutchfield, dan Ballachey, berikut adalah faktor sikap yang dijabarkan oleh Azwar (1995):

  a. Pengalaman Pribadi Apa yang dipikirkan, dirasakan, dan cenderung dilakukan mengenai pendidikan karakter juga terbentuk dari apa yang telah atau sedang dialami. Pengalaman mengenai pendidikan karakter akan turut mempengaruhi tanggapan dan penghayatan terhadapnya. Pengalaman pribadi mengenai pendidikan karakter akan lebih mudah mempengaruhi sikap jika melibatkan faktor emosional.

  b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting Salah satu komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap terhadap pendidikan karakter adalah orang lain yang dianggap penting. Dimana orang tersebut sangat diharapkan persetujuannya bagi setiap gerak dan pendapat. Hal tersebut dapat terjadi karena pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang searah atau konformis dengan orang yang dianggap penting.

  c. Pengaruh Kebudayaan Budaya mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Secara tidak sadar, budayalah yang menciptakan warna sikap dari masyarakatnya.

  d. Media Massa Media massa seperti televisi, radio, koran, majalah dan sebagainya merupakan sarana komunikasi yang memiliki peranan besar dalam proses pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Hal tersebut dikarenakan media massa memiliki pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Hal tersebut dikarenakan media massa yang membahas pendidikan karakter dapat mengandung informasi yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang terhadap pendidikan karakter.

  e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Sistem dalam lembaga pendidikan dan lembaga agama memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap terhadap pendidikan karakter. Hal tersebut dikarenakan kedua lembaga tersebut meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Dasar pengertian dan konsep moral yang didapat oleh individu dapat mempengaruhi baik-buruknya tanggapan individu terhadap pendidikan karakter.

  f. Faktor Emosional Kadang suatu sikap merupakan hasil dari penyaluran emosi frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan diri dari individu. Sikap yang dihasilkan dari emosi tersebut biasanya hanya sementara. Akan tetapi ada juga yang lebih persisten. Contohnya bentuk sikap yang didasari faktor emosional adalah prasangka. Seseorang yang memiliki prasangka bahwa pendidikan karakter adalah usaha yang akan sia-sia mungkin saja adalah hasil dari rasa tidak yakinnya terhadap pendidikan karakter.

  Berdasarkan faktor yang telah dijabarkan oleh Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1962) dan Azwar (1995) dapat digolongkan 2 jenis faktor berdasarkan asalnya, yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut adalah

faktor internal dan eksternal sikap terhadap pendidikan karakter :

  a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor pembentuk sikap terhadap pendidikan karakter yang stimulusnya berasal dari diri individunya sendiri. Faktor internal sikap terhadap pendidikan karakter adalah keinginan, pengalaman pribadi individu mengenai pendidikan karakter dan kepribadian individu itu sendiri.

  b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang membentuk sikap, dimana stimulus berasal dari luar individu. Faktor-faktor eksternal pembentuk sikap terhadap pendidikan karakter adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain, pengaruh orang yang dianggap penting, afiliasi kelompok yang berasal dari lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta kebudayaan.

B. Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma

  Universitas Sanata Dharma sebagai perguruan tinggi Jesuit menggunakan spiritualitas Ignasian sebagai dasar dalam pendidikannya.

  Nilai-nilai spriritualitas Ignasian juga digunakan sebagai dasar pengembangan karakter mahasiswanya. Berikut adalah penjelasan mengenai pendidikan karakter di Universitas Sanata Dharma (USD, 2010) :

1. Tujuan Pendidikan Karakter di Universitas Sanata Dharma

a. Bagi Mahasiswa :

  1) Mahasiswa memiliki karakter yang khas sebagai alumni USD, yaitu utuh dan tajam dalam kompetensi (competence), suara hati (conscience) dan hasrat bela rasa (compassion). 2) Mahasiswa mampu berkembang dalam aspek profesional-akademik dan karakter secara seimbang sehingga memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk menjawab tantangan jaman.

3) Mahasiswa mampu mengambil peran sebagai pemimpin di tengah masyarakat di manapun berada.

b. Bagi Dosen :

  1) Dosen semakin terlibat dalam upaya untuk mengembangkan karakter mahasiswa.

  2) Dosen mampu mengembangkan karakter diri dan sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswanya.

c. Bagi Universitas Sanata Dharma :

  Universitas Sanata Dharma semakin terlibat dalam memberi sumbangan khas menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi

masyarakat Indonesia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Nilai-nilai yang Dikembangkan

  a. Competence Competence dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

  b. Conscience Conscince dimaknai sebagai kemampuan memahami alternatif

dan menentukan pilihan seperti baik-buruk dan benar-salah.

  c. Compassionate Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan.

3. Pedagogi Ignasian

  Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut USD menggunakan spiritualitas Ignasian sebagai dasar dalam praktek pendidikannya.

  Spiritualitas Ignasian yang diaplikasikan dalam proses pendidikan dapat disebut sebagai pedagogi Ignasian.

  Pedagogi berasal dari bahasa Yunani yang artinya metodologi atau cara pendampingan dan membantu pembelajaran tumbuh dan berkembang dengan didasarkan pada pandangan hidup dan visi tentang pribadi manusia ideal. Dalam Pedagogi Ignasian, pribadi manusia ideal yang dituju adalah pandangan dan pengalaman pribadi Santo Ignatius Loyola yang kemudian berkembang menjadi pola pendidikan Jesuit (USD, 2010).

  Dalam penerapan model pembelajaran dengan pendekatan Pedagogi Ignasian terdapat unsur-unsur pokok yang dilaksanakan, yaitu : a. Konteks

  Mahasiswa diajak untuk mencermati konteks-konteks hidupnya. Hal tersebut untuk mengenali faktor-faktor yang berpotensi mendukung atau menghambat proses pembelajaran yang akan dialaminya. Sedangkan dosen memulai proses pembelajaran dengan memahami konteks-konteks mahasiswanya.

  b. Pengalaman Mahasiswa diajak mencari pemahaman baru dengan melakukan perbandingan, kontras, evaluasi, analisis, dan sintesis atas semua kegiatan mental serta psikomotorik untuk memahami realitas secara lebih baik.

  c. Refleksi Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuangan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari.

Dokumen yang terkait

Studi deskriptif kuantitatif : prokrastinasi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

1 3 117

Studi kuantitatif deskriptif tentang sikap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter.

0 0 166

Faktor-faktor penyebab lamanya penulisan skripsi oleh mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Studi deskriptif tentang androgenitas pada mahasiswa fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 186

Studi deskriptif motivasi berorganisasi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

Studi deskriptif konsep diri fisik : studi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 105

Perbedaan sikap terhadap ejaan Bahasa Indonesia antara mahasiswa angkatan 2006 dan angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 180

Studi deskriptif conflict management style mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 120

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 187

Studi deskriptif kuantitatif persepsi mahasiswa mengenali nilai-nilai Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 109